BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilihat dari nilai rata-rata (mean), maximum, dan minimum. Dalam penelitian ini,

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Bursa Efek Indonesia melalui website resmi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. teknik purposive sample. Dengan kriteria kriteria sebagai berikut : melaporkan keuangan di BEI periode

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui. menguji hipotesis dan kemudian diambil kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, grwoth, media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODA PENELITIAN

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode kuantitatif yaitu data sekunder dan didapat dari laporan keuangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status

BAB III DESAIN PENELITIAN. perdagangan, jasa, dan investasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, baik perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan. Populasi pada penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN. Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode nonprobability

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. klasik dan hipotesis menggunakan program IBM SPSS 21.0.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan obyek dalam

III. METODE PENELITIAN. dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. karena menggunakan data kuantitatif dengan pendekatan statistik

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Sujarweni, 2015). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan keragaman data untuk penelitian yang akurat. Pemilihan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang diambil dari dan Yaitu dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan dari suatu kelompok individu, kejadian

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah semua perusahaan BUMN Go Public yang tercatat di

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang sudah terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2010-2015. Penulis menggunakan perusahaan manufaktur karena perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang memiliki jumlah lebih banyak dibandingkan perusahaan lainnya, oleh karena itu dengan jumlah yang banyak maka kemungkinan data berdistribusi normal cukup tinggi sehingga penulis memilih perusahaan tersebut. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yang didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu yang telah ditetapkan peneliti (Jogianto, 2013). Kriteria yang menjadi dasar pemilihan adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar sebagai perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2015. 2. Perusahaan manufaktur yang mengungkapkan data biaya CSR 3. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang rupiah. 4. Data perusahaan manufaktur yang listing di tahun berikutnya. Berdasarkan kriteria-kriteria diatas, maka hasil samplingnya ditampilkan dalam tabel 3.1 sebagai berikut : 68

69 Tabel 3.1 Sampel Penelitian Identifikasi Perusahaan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Total Perusahaan manufaktur go public di BEI selama 135 139 138 142 144 143 841 periode 2010-2015. Perusahaan manufaktur yang tidak melaporkan (91) (92) (87) (80) (76) (67 (493) biaya CSR Perusahaan manufaktur yang tidak menggunakan (13) (13) (11) (15) (16) (15) (83) mata uang rupiah Data perusahaan manufaktur yang tidak (7) (5) (6) (5) (3) (4) (30) listing di tahun berikutnya Jumlah Sampel 25 29 36 42 48 58 238 Data Outlier Model 1 (9) (12) (10) (8) (6) (30) (75) Data Akhir Model 1 16 17 26 34 42 28 163 Data Outlier Model 2 (7) (8) (10) (9) (11) (30) (75) Data Akhir Model 2 18 21 26 33 37 28 163 Sumber : Data sekunder diolah, 2017 3.2. Sumber dan Jenis Data Penelitian Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa pengumpulan data sekunder. Data sekunder yang digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan (quick ratio (QR), debt to asset ratio (DAR), return to assets (ROA), dan total assets turnover (TATO)), nilai perusahaan (Price to book value (PBV)), serta rasio biaya CSR yang dapat diambil dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2015 dengan mengakses situs resmi BEI

70 www.idx.co.id. Sedangkan data price history yang digunakan untuk mengukur return saham akhir tahun dapat diakses melalui website www.yahoofinance.com. 3.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Dalam penelitian ini, terdapat 3 jenis variabel yang digunakan yaitu variabel dependen, variabel independen, dan variabel moderasi. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah return saham. Sedangkan untuk variabel yang mempengaruhinya (variabel independen) antara lain kinerja keuangan (quick ratio (QR), debt to asset ratio (DAR), return to assets (ROA), dan total assets turnover (TATO)) dan nilai perusahaan yang diukur dengan price to book value ratio (PBV). Selain itu, variabel moderasi yang digunakan adalah kinerja Corporate Social Responsibility (CSR) yang diukur dengan rasio biaya CSR. 3.3.1. Variabel Dependen (Kinerja Harga Saham) Variabel dependen merupakan variabel utama sebuah penelitian yang menjadi perhatian utama peneliti (Sulistyanto dan Susilawati, 2013). Kinerja harga saham merupakan variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini. Kinerja harga saham adalah suatu tingkat keberhasilan yang dicapai perusahaan dilihat dari pergerakan harga sahamnya, dan dapat diukur menggunakan return saham (Fabozzi dan Peterson, 2003). Return saham merupakan tingkat pengembalian (keuntungan/kerugian) yang diterima oleh pemegang saham atas investasi saham yang dilakukannya (Corrado dan Jodan, 2002). Harga saham yang digunakan dalam perhitungan ini adalah harga saham tahun berikutnya karena

71 kinerja pada tahun sekarang akan berdampak pada return saham tahun berikutnya. Sehingga secara matematis, rumus yang digunakan untuk menghitung return saham adalah sebagai berikut (Ross et. al., 2002) : Keterangan : R it 1 P it 1 P P it it R it+1 = tingkat pengembalian saham ke-i pada periode t+1 P it+1 = harga penutupan saham ke-i pada periode t+1 P it = harga penutupan saham ke-i pada periode t 3.3.2. Variabel Independen Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen baik secara positif maupun negatif (Sulistyanto dan Susilawati, 2013). Variabel independen dalam penelitian ini yang mempengaruhi kinerja harga saham adalah kinerja keuangan (likuiditas, leverage, profitabilitas, dan aktivitas) dan nilai perusahaan dijelaskan sebagai berikut : 3.3.2.1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas diartikan sebagai indikator penilaian kinerja keuangan perusahaan dalam menunjukkan hubungan antara asset lancar dengan hutang lancarnya (Kasmir, 2011). Rasio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi liabilitas jangka pendeknya (Brigham dan Houston, 2010). Dalam penelitian ini, rasio likuiditas diproksikan dengan menggunakan quick ratio (QR). QR merupakan rasio yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang lancarnya dengan menggunakan asset lancar namun tanpa menyertakan persediaan dan berbagai pembayaran dimuka dalam

72 perhitungan (Prastowo dan Juliaty, 2008). Hal ini karena, persediaan dan pembayaran dimuka merupakan unsur asset lancar yang dinilai kurang likuid. Secara matematis, perhitungan QR dirumuskan sebagai berikut : QR = Asset lancar - (persediaan + pembayaran dimuka) Liabilitas lancar 3.3.2.2. Rasio Leverage Rasio leverage (hutang) diartikan sebagai indikator penilaian kinerja keuangan perusahaan dalam menunjukkan perbandingan antara total liabilitas (jangka panjang) yang dimiliki perusahaan dengan total assetnya (Murhadi, 2013). Rasio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi liabilitas jangka panjangnya (Brigham dan Houston, 2010). Dalam penelitian ini, rasio leverage diproksikan dengan menggunakan debt to asset ratio (DAR). DAR merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar total aset yang dimiliki perusahaan yang dibiayai oleh hutang (Kasmir, 2011). Semakin besar DAR mengindikasikan bahwa risiko yang dimiliki perusahaan juga semakin besar karena semakin besar utang yang digunakan untuk membiayai asetnya. Secara matematis, perhitungan DAR dirumuskan sebagai berikut : Debt to Asset ratio = Total Debt Total Asset 3.3.2.3. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu (Husnan, 2001). Rasio ini diproksikan dengan menggunakan

73 return on asset (ROA) yang menggambarkan sejauh mana kemampuan asset-asset yang dimiliki perusahaan dapat menghasilkan laba (Murhadi, 2013). Alasan penulis memilih menggunakan ROA karena ROA memiliki banyak keunggulan, salah satunya yaitu ROA dapat mengukur efisiensi pengunaan modal yang menyeluruh serta sensitive terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan perusahaan (Munawir, 2006). Secara matematis, perhitungan ROA adalah sebagai berikut : Return On Asset = Net Income Total Asset 3.3.2.4. Rasio Aktivitas Rasio Aktivitas diartikan sebagai indikator penilaian kinerja keuangan perusahaan yang menunjukkan seberapa besar efektivitas dan efisiensi manajemen dalam mengelola perusahaan (Brigham dan Houston, 2010). Dalam penelitian ini, rasio aktivitas diproksikan dengan menggunakan total assets turnover (TATO). TATO menggambarkan perputaran asset dalam satu periode tertentu yang diperoleh dari hasil perbandingan antara penjualan dengan total asset (Murhadi, 2013). Secara matematis, perhitungan TATO adalah dengan rumus berikut : Assets turnover = Sales Total Assets 3.3.2.5. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan harga jual yang bersedia dibayar oleh calon investor sebagai pembeli apabila perusahaan tersebut dijual (Erlangga, 2009). Dalam penelitian ini, proksi yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan

74 adalah price to book value (PBV). PBV merupakan rasio yang membandingkan antara harga pasar saham dengan nilai buku perusahaan (Prastowo dan Juliaty, 2008). Rasio ini menunjukkan seberapa mampu perusahaan dapat menciptakan nilai perusahaan relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan (Tandelilin, 2010). Harga saham dalam perhitungan PBV adalah harga saham akhir tahun sekarang. Secara matematis, rasio PBV dapat dihitung dengan rumus : Price to Book Value = Harga Pasar Saham akhir tahun sekarang Nilai Buku per lembar saham 3.3.3. Variabel Moderasi (Kinerja CSR) Variabel moderasi merupakan variabel yang memiliki efek kesatuan pada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen (Sulityanto dan Susilawati, 2013). Kinerja CSR adalah variabel moderasi dalam penelitian ini. Kinerja CSR merupakan hasil yang dicapai perusahaan yang dilihat dari kegiatan timbal balik yang telah dilakukan oleh perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan. Dalam penelitian ini, proksi yang digunakan untuk mengukur kinerja CSR adalah rasio biaya CSR. Secara matematis, rasio biaya CSR dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Pyo dan Lee, 2013) : Rasio Biaya CSR = Biaya CSR Total Aset 3.4. Alat Analisis Data Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka dilakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil uji

75 regresi nantinya akan terbebas dari semua penyimpangan yang akan mengganggu ketepatan hasil analisis. Uji asumsi klasik ini terdiri dari : a. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau tidak. Normalitas data diuji dengan menggunakan Kolmogorov-smirnov dengan level of signifikan 5%. Uji normalitas menggunakan statistic non-parametrik kolmogorov-smirnov merupakan uji normalitas menggunakan fungsi distribusi kumulatif. Jika nilai p-value lebih besar dari 0.05 maka data berdistribusi normal, begitu juga sebaliknya (Suliyanto, 2011). b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel bebas atau tidak. Untuk mendeteksi multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan varaiance factors (VIF). Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai TOL lebih dari 0.10 maka model dinyatakan tidak mengandung multikolinieritas (Suliyanto, 2011). c. Uji Autokolerasi Uji autokolerasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (timesseries) atau ruang (cross setion). Apabila terdapat korelasi maka disebut gejala autokorelasi. Model regresi yang baik akan terbebas dari gejala autokorelasi. Pengujian autokorelasi ini dilakukan dengan menggunakan uji

76 Durbin-Waston yang didasarkan pada analisis nilai kritis batas bawah atau low bound (dl) dan batas bawah atau upper bound (du). Jika nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan (4-dU), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, hal ini berarti dapat dikatakan bahwa tidak terdapat gejala autokorelasi. Namun apabila nilai DW terletak di luar nilai kritis, maka terdapat korelasi positif atau negatif (Suliyanto, 2011). d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas berarti terdapat varian variabel pada model regresi yang tidak sama (konstan). Sebaliknya, jika varian variabel pada model regresi memiliki nilai yang sama maka disebut dengan homoskedastisitas. Model regresi yang diharapkan adalah model regresi yang tidak homoskedastisitas atau heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan menggunakan metode uji Glejser. Data yang dikatakan bebas dari gejala heterokedastisitas adalah jika probabilitas (sign) koefisien regresi (β) dari masing-masing variabel independen lebih besar dari alfa 0.05 (Suliyanto, 2011). 3.4.1. Model Pengujian Hipotesis dan Kriteria Penerimaan Hipotesis Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linear berganda ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan (QR, DAR, ROA, TATO) dan nilai perusahaan (PBV) terhadap kinerja harga saham (return saham) dengan kinerja CSR sebagai variabel pemoderasi. Selain itu, penelitian ini juga akan menganalisis perbedaan sebelum dan sesudah

77 adanya kinerja CSR dalam memoderasi hubungan antara kinerja keuangan (QR, DAR, ROA, TATO) dan nilai perusahaan (PBV) terhadap kinerja harga saham (return saham). 3.4.1.1. Pengujian Hipotesis 1 (H 1a H 1e ) Model penelitian yang digunakan untuk menguji Hipotesis 1 (H 1a H 1e ) adalah sebagai berikut : R it+1 = α + ß 1 QR t + ß 2 DAR t + ß 3 ROA t + ß 4 TATO t + ß 5 PBV t + e...(1) Keterangan : R it+1 α ß 1 -ß 5 QR t DAR t ROA t TATO t PBV t e = Return Saham saat akhir tahun periode berikutnya = Konstanta = Koefisien regresi variabel independen = Quick Ratio periode sekarang = Debt to Asset Ratio periode sekarang = Return On Asset periode sekarang = Total Asset Turnover periode sekarang = Price to Book Value periode sekarang = komponen eror Pengujian hipotesis ini menggunakan model regresi linear berganda. Hipotesis 1 (H 1a, H 1c, H 1d, dan H 1e ) diterima apabila nilai koefisien regresi ß 1, ß 3, ß 4, dan ß 5 bernilai positif dan signifikan sedangkan Hipotesis 1 (H1 b ) diterima apabila nilai koefisien regresi ß 2 bernilai negatif dan signifikan. 3.4.1.2. Pengujian Hipotesis 2 (H 2a H 2e ) Model penelitian yang digunakan untuk menguji Hipotesis 2 (H 2a H 2e ) adalah sebagai berikut :

78 R it+1 = α + ß 6 QR t + ß 7 DAR t + ß 8 ROA t + ß 9 TATO t + ß 10 PBV t + ß 11 RBCSR t + ß 12 OR t * RBCSR t + ß 13 DAR t * RBCSR t + ß 14 ROAt * RBCSR t + ß 15 TATO t * RBCSR t + ß 16 PBV t * RBCSR t + e... (2) Keterangan : R it+1 α ß 6-10 ß 11 ß 12-16 QR t DAR t ROA t TATO t PBV t RBCSR t e = Return Saham saat akhir tahun periode berikutnya = Konstanta = Koefisien regresi variabel independen = Koefisien regresi variabel moderating = Interaksi variabel independen dan variabel moderating = Quick Ratio periode sekarang = Debt to Asset Ratio periode sekarang = Return On Asset periode sekarang = Total Asset Turnover periode sekarang = Price to Book Value periode sekarang = Rasio Biaya CSR periode sekarang = komponen eror Pengujian hipotesis ini menggunakan model Moderated Regresion Analysis (MRA) yang merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana didalam persamaan regresi tersebut menggunakan pendekatan analitik yang mempertahankan integritas sampel dan memberikan dasar untuk mengontrol pengaruh variabel moderator (Ghozali, 2011). Hipotesis 2 (H 2a - H 2e ) diterima apabila nilai koefisien regresi (ß 6 - ß 10 ) dan (ß 12 - ß 16 ) bernilai positif dan signifikan serta diolak apabila nilai koefisien regresi (ß 6 - ß 10 ) dan (ß 12 - ß 16 ) bernilai negatif dan tidak signifikan. Sedangkan untuk pengujian perbedaan antara sebelum dan sesudah adanya Kinerja CSR sebagai variabel moderasi, penelitian ini menggunakan analisis Z-Cramer (Lako, 2007). Analisis Z-Cramer dilakukan dengan cara menghitung nilai Z (F test) dan membandingkannya dengan nilai yang tersaji dalam F tabel. Secara statistik rumus Z-Cramer adalah sebagai berikut :

79 Z = Adj. R 2 1 Adj. R 2 2 2 1 ) (Adj. R 2 1) + ( 2 2 ) (Adj. R 2 2) Dimana : 2 2 = n k Keterangan : Adj. R 2 1 = Nilai R-Square regresi pada perusahaan sebelum adanya kinerja CSR (Model 1) Adj. R 2 2 = Nilai R-Square regresi pada perusahaan setelah adanya kinerja CSR (Model 2) 2 = Nilai varians regresi berganda µ = Nilai kesalahan residu masing-masing Adj. R 2 n = Jumlah observasi k = Jumlah parameter termasuk konstanta Pengujian hipotesis ini menggunakan analisis uji beda dengan rumus Z- Cramer. Nilai Z (F-test) dapat dibandingkan dengan nilai F-tabel, jika nilai Z (F- test) lebih besar dari nilai F-tabel maka dapat disimpulkan bahwa pengujian tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah kinerja CSR memoderasi hubungan kinerja keuangan (QR, DAR, ROA, TATO) dan nilai perusahaan (PBV) terhadap kinerja harga saham (return saham). Selain itu, untuk mengetahui apakah variabel pemoderasi memperkuat atau justru memperlemah adalah dengan melihat nilai Adj. R 2. Apabila nilai Adj. R 2 setelah lebih besar dari pada sebelum adanya kinerja CSR maka kinerja CSR memperkuat hubungan, begitupun sebaliknya.