BAB II DESA HUTAJULU HINGGA TAHUN 1960

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIGAOL MARBUN KECAMATAN PALIPI. pusat pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara yang merupakan daerah pemekaran

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara

BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Ganjang Kabupaten Humbang Hasundutan. Memiliki kekayaan alam yang

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. penduduk, sistem kekerabatan, agama dan kepercayaan, dan sistem kesenian

Desa Sibulan-bulan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan. Purbatua, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN PENELITIAN Letak Geografis dan Sejarah Singkat Kabupaten Tapanuli Utara

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB II ONAN RUNGGU. atas permukaan laut. Wilayah Onan Runggu memiliki luas sekitar 60,89 Km 2

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN LUMBANJULU. Kecamatan Lumbanjulu adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Toba

DAFTAR INFORMAN. 2. Nama : Magdalena Simanullang Umur : 71 Tahun

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

BAB I PENDAHULUAN. peran pertanian bukan hanya menghasilkan produk-produk domestik. Sebagian

BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA DEWA JARA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

BAB II DESA SIDODADI BATU 8 SEBELUM MUNCULNYA USAHA BATU BATA. Desa ini berdampingan dengan desa-desa lain yang berada pada Kecamatan Pagar

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA SIBOLGA. Kota Sibolga terletak di pantai Barat Sumatera Utara. Kota ini berada pada

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung

BAB II GAMBARAN LOKASI DESA BANGUN. km, sedangkan jarak Desa ke Ibukota kabupaten sekitar 15 km. Jarak dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia memiliki beragam profesi. Profesi yang umum

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lintongnihuta. Mengenai nama desa Dolok Margu, menurut hasil wawancara

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sisobambowo merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan. - sebelah Utara : Desa Iraono Geba

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pulau Sumatera merupakan salah satu dari lima pulau terbesar yang terdiri

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II. Gambaran Umum Daerah Penelitian. Wilayah Kecamatan Pergetteng getteng Sengkut terdiri dari 5 wilayah Administrasi

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. : Desa Sesandan dan Wanasari.

BAB III MEKANISME GADAI TANAH SAWAH DI DESA BAJUR KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN

BAB II KONDISI UMUM KELURAHAN LOMANIS. kelurahan di wilayah Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap.Lokasinya

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sidikalang merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Dairi,

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. maupun pria sama-sama memiliki kesempatan untuk bisa aktif di bidang politik

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

BAB II KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA TANJUNG LEIDONG SEBELUM 1970

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan semua peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. kekerabatan yang baru akan membentuk satu Dalihan Natolu. Dalihan Natolu

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM DESA ASAM JAWA KECAMATAN KOTA PINANG, KABUPATEN LABUHAN BATU

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA PENANGGUNGAN KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA. daerahnya sejuk dan sangat berpotensial.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

Bab 3. Deskripsi Daerah Penelitian

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di


2.1. DESKRIPSI KECAMATAN BALIGE

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM. Kampung Sidoarjo Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

Tabel 4.1. Zona agroklimat di Indonesia menurut Oldeman

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL. A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

BAB I PENDAHULUAN. hak dan kewajiban yang baru atau ketika individu telah menikah, status yang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dikenal karena keberadaan Desa Gobah berada diantara Sungai Kampar dan

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.

BAB I PENDAHULUAN. tanah yang langka dan terbatas, dan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Luas daratan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Letak wilayah yang strategis dari suatu daerah dan relatif mudah

KONDISI UMUM BANJARMASIN

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK SEWA SAWAH DI DESA TAMANREJO KECAMATAN TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. batas antara Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar pada tanggal 14 Mei

Transkripsi:

BAB II DESA HUTAJULU HINGGA TAHUN 1960 Alur dalam bab ini dimulai dengan deskripsi sejarah, dan terbentuknya Desa Hutajulu, kemudian menjelaskan desa dan seluruh isi desa tersebut hingga tahun 1960 yang termasuk di dalamnya wilayah dan pemerintahan, penduduk, dan mata pencaharian. Desa Hutajulu sebenarnya sudah ada sebelum jaman kemerdekaan, namun, awalnya desa hanya terdiri dari beberapa kampung yang dikepalai oleh kepala kampung. Bab II ini juga menjelaskan kepada pembaca dimana letak dan keadaan Desa Hutajulu hingga tahun 1960. Selain itu, juga membahas bagaimana bentuk pemerintahan dan sistem mata pencaharian masyarakat yang awalnya hanya pencari rotan dan penggergaji papan dihutan hingga beralih menjadi petani kemenyan. Letak desa yang berada pada ketinggian 1300 m diatas permukaan laut, menjadi salah satu alasan tumbuhnya kemenyan di desa tersebut. Bukti menunjukkan bahwa kemenyan sudah lama ditemukan keberadaannya di hutan di sekitar Desa Hutajulu. Perubahan mata pencaharian pada masyarakat Desa Hutajulu terjadi ketika dikenalnya pohon kemenyan yang bisa menghasilkan lebih dari yang mereka peroleh selama sebelum tahun 1960. Pekerjaan mencari rotan, dan menggergaji di hutan merupakan pemicu untuk penanaman kemenyan. 13

2.1 Wilayah dan Pemerintahan Desa Hutajulu sudah terbentuk sebelum jaman kemerdekaan, namun pada saat itu belum dinamai dengan desa. Sebelum jaman kemerdekaan Desa Hutajulu terdiri dari beberapa perkampungan yang dikepalai oleh seorang kepala kampung (dalam istilah batak disebut kapala happung).selanjutnya jaman berkembang, perkampungan yang sebelumnya dikepalai oleh Kepala Kampung digabungkan menjadi Nagari yang dikepalai oleh Kepala Nagari.Setelah kemerdekaan Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan peraturan tentang Desa, sehingga disepakatilah beberapa perkampungan yang sebelumnya dikepalai oleh kepala Nagari untuk dijadikan desa yang dikepalai oleh seorang Kepala Desa. 6 Nama Hutajulu dipilih karena wilayah Desa Hutajulu berada tepat di bagian Ujung (Julu) Kecamatan Pollung atau tepatnya berada di sebelah ujung wilayah yang didiami oleh kelompok marga marbun. Desa Hutajulu terdiri dari tiga dusun, memiliki luas wilayah 4.025,05 Ha, dengan perincian sebagai berikut : 1. Dusun I : 1.500 Ha 2. Dusun II : 1.500 Ha 3. Dusun III : 1.025,05 Ha. 7 Desa Hutajulu terdiri dari tiga dusun, yaitu Dusun I yang terdiri atas huta Parmiahan, Lumban Ginjang, Tapian Nauli, Lumban Tonga-Tonga, dan Lumban Muda. Di Dusun II meliputi Huta Godang, Lumban Sopar, dan Peajojor, sedangkan 6 Op cit, hlm 8. 7 Ibid. 14

di Dusun III terdisri dari huta Lumban Sinaga dan Sosor Toruan.Sebagian perkampungan(huta) dinamai dengan nama marga yang dominan berada di kampung itu seperti perkampungan Lumban Sinaga, karena masyarakat yang berdomisili mayoritas marga Sinaga. Semua nama-nama perkampungan di Desa Hutajulu memiliki makna masing-masing. Nama perkampungan dibuat ketika dulu kampung tersebut baru dibuka oleh orang yang pertama bermukim atau bertempat tinggal di perkampungan itu dan yang disebut sibukka huta. Nama perkampungan akan diberikan oleh sibukka huta dan akan disepakati bersama-sama oleh masyarakat Desa Hutajulu. 8 Hingga tahun 1960 pemerintahan masyarakat di kampung Hutajulu dikepalai oleh seorang Kepala Kampung yang dipilih langsung oleh masyarakat, yang dianggap mampu untuk memimpin. Masa jabatan sebagai Kepala Kampung tidak ditentukan.ada yang sampai lima tahun, bahkan ada yang delapan tahun. Namun, ketika Kepala Kampung sudah usia tua maka akan digantikan oleh orang yang bersedia menjadi Kepala Kampung. Akan tetapi ada juga pergantian Kepala Kampung bukan karena faktor usia, namun, karena sudah tidak ingin menjabat lagi. Kepala Kampung tidak digaji dengan uang. Masyarakat hanya memberikan beras sebagai upah menjadi seorang Kepala Kampung 9. 8 Wawancara, Hotben Lumban Gaol, Desa Hutajulu, 10 Juli 2015. 9 Ibid 15

Desa Hutajulu saat ini masuk dalam wilayah Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan 10,tetapi pada periode kajian ini termasuk bagian dari Kabupaten Tapanuli Utara. Desa Hutajulu berjarak kurang lebih 7 km arah utara dari Kantor Camat Pollung, dengan batas-batas desa sebagai berikut : Sebelah utara berbatasan dengan : Kecamatan Harian Boho Sebelah selatan berbatasan dengan : Desa Huta Paung Sebelah timur berbatasan dengan : Desa Ria-Ria Sebelah barat berbatasan dengan : Kecamatan Parlilitan Desa Hutajulu berada pada ketinggian antara kurang lebih 1.300 m diatas permukaan laut, terdiri dari dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan, dengan iklim tropis tergolong dingin. Tanah di Desa Hutajulu merupakan tanah Podzolit. Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah/dingin. Dengan demikian sebagian besar lahan di Desa Hutajulu cocok untuk lahan pertanian seperti kopi, padi, nenas, palawija, dan hortikultura. Keadaan tanahnya tergolong bergelombang, cocok untuk lahan perkebunan, penghijauan, dan pertanian. 11 Sebagian besar lahan yang ada di Desa Hutajulu dimanfaatkan oleh penduduk untuk kegiatan pertanian dan pemukiman. Bentuk pemukiman desa ini tidak jauh berbeda dengan desa-desa tetangga yang bersebelahan. Terutama untuk Desa 10 Awalnya Kecamatan Pollung bergabung pada Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Tapanuli Utara. Namun, pada tahun 1985 Pollung dipisahkan dari Kecamatan Dolok Sanggul menjadi membentuk sebuah kecamatan yakni Kecamatan Pollung kabupaten Tapanuli Utara. 11 Data Umum Desa Hutajulu, Op.cit, hlm.10. 16

HutaPaung, kesamaan bentuk itu sangat jelas terlihat. Hampir keseluruhan pemukiman masyarakat letaknya disepanjang jalan desa, dan sebagian berada di sisi bagian dalam desa yang tidak jauh dari jalan lintasan utama. Desa Hutajulu merupakan desa yang paling ujung di Kecamatan Pollung. Desa ini bisa kita lewati ketika melintas dari arah Medan menuju Siborong-borong dan bisa melihat sekaligus pemukiman masyarakat yang berjajar di pinggir jalan lintasan.sebelum tahun 1960 untuk menempuh perkampungan-perkampungan yang berada jauh dari lintasan sangatlah susah. Masyarakat yang bermukim diperkampungan sisi dalam desa tersebut harus melewati sawah dan lahan-lahan pertanian lainnya untuk sampai pada perkampungan. Jalan menuju kampung masih kecil dan belum bagus. Sepanjang jalan jarang sekali dan hampir tidak ada ditemukan rumah masyarakat pada waktu itu. Hanya ada lahan pertanian di samping kiri dan kanan jalan kecil tersebut. Hal ini dikarenakan setiap pemukiman masyarakat harus memiliki perkampungan yang sudah dinamai. Biasanya dalam satu perkampungan didalamnya semua masyarakat yang bermukim masih merupakan kerabat dan keluarga. Status kepemilikan tanah di Desa Hutajulu terbagi dalam tiga bagian sebagai berikut : 1. Milik rakyat : 4.021,05 Ha 2. Milik Pemerintah : 4 Ha 12 12 Ibid, hlm, 11. 17

Tanah milik rakyat merupakan tempat pemukiman dan pertanian masyarakat Desa Hutajulu. Tanah milik rakyat disebut juga sebagai tanah adat, sedangkan tanahmilik pemerintah ialah hutan lindung seluas empat ha, yang lokasinya berada di hutan Desa Hutajulu. Gambar 1 PETA DESA HUTAJULU Sumber : Reproduksi dari Peta Desa Hutajulu, koleksi penulis. 18

2.2 Penduduk Penduduk Desa Huta Julu mayoritas etnik Batak dari sub-etnik Batak Toba, dengan bahasa sehari-harinya mempergunakan dialek Batak Toba. Penduduk yang pertama kali bermukim di Desa Hutajulu yaitu Batak Toba yang bermarga Marbun 13. Marga marbun dibagi menjadi tiga bagian yaitu, Lumban Gaol, Lumban Batu dan Banjar Nahor. Kebanyakan orang yang sudah tinggal di kota, ketika ditanya marganya akan lebih sering menyebut marga Marbun, karena masyarakat di kota lebih kenal dengan sebutan ini. Setelah itu akan ditanya kembali masuk dalam marga Marbun apa apakah Lumban Gaol, Lumban Batu atau Banjar Nahor. Di Desa Hutajulu, masyarakat langsung memperkenalkan dirinya dengan marga yang dia miliki, misalnya Lumban Gaol dan tidak menggunakan marga Marbun lagi. Awalnya mereka datang dari Aek Nauli yang masih satu kecamatan dengan Desa Huta Julu. Alasan marga marbun datang dan bermukim yakni masyarakat tersebut melihat bahwa Desa Huta Julu layak untuk dihuni dan sekaligus cocok untuk lahan pertanian. Namun, pada waktu itu tempat ini belum dinamai Desa Hutajulu yang masih dalam bentuk perkampungan. Ada juga marga-marga lainnya yang berada di desa ini yang akhirnya ikut bermukim, seperti Marga Sinaga, Bakkara, Situmorang dan marga-marga lainnya. Namun, tetap yang dominannya adalah Marga Marbun. 14 13 Hingga tahun berikutnya ada beberapa suku lain yang datang dan menetap di Desa Hutajulu, seperti suku nias dan suku jawa. 14 Wawancara, Kebestina Lumban Batu, Huta Julu, 12 Juli 2015. 19

Kehidupan masyarakat Desa Huta Julu sangat kental dengan tradisi-tradisi peninggalan leluhur. Upacara-upacara adat yang berhubungan dengan siklus hidup manusia (lahir-dewasa/ berumahtangga-mati).masyarakat masih sering melakukan perayaan adat seperti acara kelahiran, kematian, dan pernikahan. Masyarakat Desa Huta Julu menganut nilai-nilai leluhur yaitu : gotong royong, bekerja keras, dan dalihan natolu. Kebudayaan dan adat-istiadat pada masyarakat Desa Hutajulu masih cukup kental. Tradisi-tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang mereka masih masyarakat jalankan. Hal itu membuktikan bahwa masyarakat masih menghormati leluhur mereka dan nilai-nilai adat-istiadat tidak akan luntur. Adat-istiadat, seperti ketika acara pernikan atau mangadati masih tetap dilakukan, salah satunya acara manortor batak yang diiringi dengan musik batak. Manortor salah satu kebudayaan orang Batak yang diwariskan oleh nenek moyang. Manortor dilakukan ketika acara pernikahan, acara ulang tahun, acara kematian, dan acara-acara besar lainnya dan itu masih dijalankan oleh masyarakat Desa Hutajulu. 15 Masyarakat Desa Hutajulu mayoritas beragama Kristen, baik Katolik dan Protestan. Hal ini terbukti karena sudah ada dua gereja yang berada di Desa Hutajulu sebelum tahun 1960 yakni GerejaHuria Kristen Batak Protestan (HKBP) dan Gereja Katolik. Gereja HKBP sudah dibangun tahun 1910, sedangkan gereja katolik sudah ada pada tahun 1950-an. Fasilitas lainnya yang berada di Desa Hutajulu sebelum tahun 1960 yaitu hanya ada satu sekolah yakni Sekolah Rakyat yang hanya 15 Ibid 20

dilaksanakan hingga kelas tiga. Untuk melanjutkan pendidikan sampai kelas enam harus bersekolah ke Sekolah Rakyat Sambungan (SRS) yang berada di Pollung. Berdasarkan mata pencaharian, masyarakat Desa Hutajulu umumnya bertani.hingga tahun 1960 hanya ada satu orang yang berprofesi sebagai guru yang mengajar di Sekolah Rakyat, disamping ituada juga yang berprofesi sebagai pedagang. Namun, yang mendominan adalah bermata pencaharian dari bertani. 16 Pada pengkajian ini tidak diperoleh data jumlah penduduk pada tahun 1960, tetapi dari hasil wawancara dari beberapa tokoh desa bahwa jumlah penduduk Desa Hutajulu pada tahun 1960 mencapai 500 jiwa dengan jumlah 100 KK (Kepala Keluarga 17. 2.3 Mata Pencaharian Diatas telah dijelaskan sedikit bahwa masyarakat Desa Hutajulu bermata pencaharian dari bertani. Masyarakat Desa Huta Julu sebelum tahun 1960, di samping bertani juga bekerja sebagai pencari rotan di hutan yang dikerjakan oleh laki-laki. Rotan yang telah dikumpulkan di hutan akan dibawa kembali kerumah dan dijual kepada penampung. Selain mencari rotan laki-laki juga bekerja sebagai penggergaji. Mereka dipekerjakan oleh seorang yang disebut toke dan diberangkatkan ke hutan 16 Hotben Lumban Gaol, Op cit. 17 Wawancara, Tongam Lumban Gaol, Desa Huta Julu, 2015. 21

untuk mengergaji pohon untuk dijadikan papan. Papan tersebut kemudiandijual kepada toke yang berada di Desa Hutajulu. 18 Pekerjaan mencari rotan dan mengergaji papan di hutan sudah dilakukan sejak lama oleh masyarakat Desa Hutajulu. Desa yang masih dikelilingi oleh hutan mampu memenuhi kebutuhan kerja masyarakat. Disamping itu, ketika kaum laki-laki pergi bekerja ke hutan,ada juga pekerjaan yang dilakukan oleh perempuan di rumah. Disamping bertani perempuan melakukan pekerjaan penganyam bayonuntuk dijadikan seperti tikar, tandok, dan tempat nasi 19. Hasil anyaman dijual ke pasar, sebagai penambah penghasilan masyarakat. Tidak semua perempuan mampu menganyam. Bayon tidak dibeli, tetapi ditanam oleh masyarakat dilahan pertanian mereka. Disamping pekerjaan tersebut masyarakat Desa Hutajulu juga bertani seperti padi, kopi, dan ubi. Penanaman padi sudah dilakukan sejak dulu, sementara penanaman kopi dikenal mulai pada tahun 1950. Hasil kopi dan ubi dijual ke pasar,sementara hasil panen padi tidak dijual, tetapi dijadikan sebagai makanan sehari-hari. Pertanian tersebut dapat juga membantu perekonomian masyarakat Desa Hutajulu. Dari hasil mencari rotan, menggergaji papan, menganyam bayon, dan bertani tidak menjadikan masyarakat memiliki uang banyak. 18 Hotben Lumban Gaol., Op cit. 19 Bayon dalam bahasa daerah di Toba digunakan sebagai bahan baku untuk membuat tikar dan sejenisnya. Tandok terbuat dari bahan baku bayon, berupa tempat meletakkan beras sebagai perlengkapan wanita dalam upacara adat. 22

Selain bemata pencaharian dari bertani, menggergaji papan, dan mencari rotan di hutan, masyarakat Desa Hutajulu juga beternak. Hewan-hewan yang dipelihara adalah kerbau, kuda, ayam, itik, babi, dan anjing. Kerbau dan kuda, selain untuk tujuan untuk dijual dan konsumsi sendiri, juga dipelihara guna membantu pekerjaan di sawah atau alat transportasi. Kerbau biasanya dijual untuk acara adat yang besar. Contohnya: acara adat kematian seorang yang sudah tua, begitu juga dengan kuda. Namun, peranan kuda digunakan untuk transportasi. Masyarakat juga menghasilkan uang dari beternak. Ternak akan dijual kepasar dan uangnya bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penanaman padi dilakukan ditanah yang basah atau tanah berair, sementara lahan yang kering merupakan tempat penanaman ubi-ubian dan kopi. Sistem penanam padi pada masyarakat Desa Hutajulu masih bersifat tradisional. Panen hanya satu kali dalam setahun. Penanaman padi dilakukan secara serentak, yaitu pada bulan September merupakan awal pengolahan lahan sawah. Selanjutnya akan diikuti sampai proses penanaman padi. Panen padi biasanya jatuh pada bulan Mei-Juni. Setelah padi dipanen maka lahan sawah akan dibiarkan istirahat selama kurang lebih tiga bulan, yakni dari bulan Juli sampai dengan awal bulan September. Sistem pengairan pada lahan padi dilakukan secara irigasi, yakni membuka sumber air dari hutan agar air berjalan kelahan pertanian padi. Hal ini dilakukan secara gotong royong oleh masayarakat Desa Hutajulu. 23

Berbeda dari penanam padi, penanaman ubi dan kopi berada di lahan yang kering. Ubi bisa ditanam bersebelahan dengan tanaman kopi. Hal ini karena ubi bisa dipanen dalam beberapa bulan kemudian dan bisa ditanam kembali. Lahan-lahan kosong dimanfaatkan untuk penanaman ubi-ubian. Selain untuk dijual, ubi juga merupakan salah satu makanan pengganti nasi yang dikonsumsi oleh masyarakat Desa Hutajulu. Untuk menghemat beras maka masyarakat jaman dahulu akan mengkonsumsi ubi terlebih dahulu kemudian akan disusul dengan mengkonsumsi nasi. 24