BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan laporan tahunan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tahun 2014, penurunan cadangan migas nasional terus terjadi dengan tingkat rata rata 0,75 miliar setara barel minyak per tahun dalam kurun waktu 2003 2014. Oleh karena itu beragam aktivitas eksplorasi terus dilakukan untuk menahan laju penurunan tersebut, salah satunya dengan melakukan penemuan daerah prospek baru. Stow dan Mayall dalam Shanmugam (2006) menyatakan bahwa lebih dari 1200 lapangan minyak dan gas bumi yang ditemukan, berasal dari sistem pengendapan lautdalam. Untuk mendapatkan lapangan migas yang ekonomis, diperlukan pemahaman detail mengenai sistem pengendapan sedimen yang berkaitan dengan reservoir minyak dan gas bumi. Peningkatan pemahaman sistem pengendapan lautdalam dapat dilakukan melalui berbagai penelitian salah satunya dengan melakukan penelitian lebih lanjut pada daerah prospek yang sedang dikembangkan. Lapangan X merupakan lapangan yang dimiliki oleh British Petroleum Indonesia dan berlokasi di Area Kepala Burung, Provinsi Papua Barat. Pada lapangan ini, penelitian dan studi geologi detail terus dilakukan dalam rangka pengembangan reservoir. Penelitian terfokus pada karakteristik dan persebaran endapan sub-marine lobe yang dianggap berpotensi sebagai reservoir. Berdasarkan penelitian sebelumnya, daerah penelitian termasuk ke dalam sistem sedimentasi lautdalam. Stratigrafi daerah penelitian tersusun atas endapan kipas bawah laut. Penelitian yang berkembang memperlihatkan bahwa sistem pengendapan lautdalam merupakan suatu sistem yang kompleks dan terdiri dari proses dan produk yang beragam. Pemahaman yang baik dan mendetail terhadap komponenkomponen penyusun sistem pengendapan lautdalam akan menghasilkan 1
pengembangan lapangan minyak dan gas bumi yang maksimal. Oleh karena itu, pada penulisan ini, penelitian dilakukan terhadap karakteristik dan arsitektural elemen endapan sub-marine lobe pada Lapangan X, Area Kepala Burung, Provinsi Papua Barat sebagai salah satu komponen sistem pengendapan lautdalam yang ditampilkan dalam suatu model pengendapan. 1.2. Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini antara lain : a. Melakukan interpretasi karakteristik endapan sub-marine lobe berdasarkan deskripsi batuan inti. b. Melakukan korelasi data batuan inti, data log sumur c. Membuat model pengendapan sub-marine lobe. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini antara lain : a. Mengetahui litostratigrafi, lingkungan pengendapan, variasi fasies, asosiasi fasies, dan arsitektural elemen endapan sub-marine lobe pada Lapangan X. b. Mengetahui persebaran endapan lateral sub-marine lobe pada Lapangan X. 1.4. Batasan Masalah Pembatasan masalah dilakukan untuk menghasilkan pembahasan yang terfokus pada masalah yang akan diteliti, sehingga akan didapatkan hasil yang tepat dan akurat. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, antara lain : a. Penelitian dilakukan di Lapangan X, Area Kepala Burung, Papua Barat, dengan interval penelitian pada Pc 05 Pc 45. b. Data batuan inti yang digunakan untuk mengetahui litostratigrafi, lingkungan pengendapan sub-marine lobe dan variasi fasiesnya, antara lain batuan inti sumur Di-2 pada kedalaman 7537 7368 kaki, Di-3 2
pada kedalaman 7923 7590 kaki, dan sumur Di-5 pada kedalaman 7685 7282 kaki. c. Data log sumur yang digunakan untuk melihat variasi litologi dan distribusi endapan sub-marine lobe di daerah penelitian meliputi Log Gamma Ray (GR) dan Lith-Log pada sumur Di-1, Di-2, Di-3, Di-4, Di-5, Di-6, Di-7, dan Di-8. d. Identifikasi karakter log pada arsitektural elemen berdasarkan data batuan inti untuk mendukung analisis arsitektural elemen sub-marine lobe pada seluruh data log. e. Melakukan korelasi dan pembuatan diagram pagar dan model pengendapan untuk mengetahui persebaran endapan sub-marine lobe secara lateral dengan bantuan data sekunder berupa data seismik regional 1.5. Waktu dan Lokasi Objek Penelitian Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan terhitung tanggal 1 Maret 2016 hingga 31 Mei 2016 di kantor British Petroleum Indonesia. Secara keseluruhan waktu kegiatan penelitian terlihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Jadwal pelaksanaan penelitian Maret April Mei Kegiatan Penelitian I II III IV I II III IV I II III IV Studi Literatur dan data sekunder Deskripsi batuan inti Analisis data batuan inti Analisis data log dan data sekunder Integrasi data batuan inti, log, dan data sekunder Analisis dan interpretasi model pengendapan Penyusunan laporan penelitian untuk BP Presentasi penelitian untuk BP Indonesia 3
Objek penelitian difokuskan pada salah satu lapangan eksplorasi yang berada di Cekungan Bintuni, Papua Barat yaitu Lapangan X. Lapangan X berada di tepi Teluk Bintuni yang termasuk ke dalam area Kepala Burung. Gambar 1.1. memperlihatkan lokasi objek penelitian Lapangan X dan lapangan yang berada di sekitarnya. Gambar 1.1 Lokasi penelitian pada Lapangan X (Yudhanto dkk., 2012 dengan modifikasi) 1.6. Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui karakteristik, arsitektural elemen dan persebaran endapan sub-marine lobe pada Lapangan X, Area Kepala Burung, Papua Barat. Penelitian menggunakan referensi penelitian yang telah dilakukan pada daerah yang sama atau yang memiliki topik bahasan yang sama guna mempermudah 4
proses analisis dan membuktikan teori yang telah diteliti sebelumnya. Referensi penelitian yang digunakan, antara lain : 1. Pre lat dkk. (2009), dalam jurnal berjudul Evolution, Architecture And Hierarchy Of Distributary Deep-Water Deposits: A High-Resolution Outcrop Investigation From The Permian Karoo Basin, South Africa memuat mengenai penelitian tentang endapan sub-marine lobe di Cekungan Karoo, Afrika Selatan, serta persebaran arsitektural elemen dan herarkinya. 2. Pre lat dkk. (2010), dalam jurnal berjudul Intrinsic Controls On The Range Of Volumes, Morphologies, And Dimensions Of Submarine Lobes, membandingkan beberapa lapangan yang memiliki endapan sub-marine lobe dan melihat perbedaan dan persaamaan yang dimiliki pada tiap lapangan. 3. Syafron dkk. (2008), dalam jurnal berjudul Hydrocarbon Prospectivity Of The Pre-Tertiary Interval In The Offshore, Berau Area, Bird s Head, Papua, membahas mengenai geologi regional Area Kepala Burung sebagai daerah penelitian dan sekitarnya serta interval yang memiliki potensi hidrokarbon pada daerah dengan umur Pra-Tersier yang berupa sedimen lautdalam. 1.7. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini, antara lain : a) BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang penelitian, maksud dan tujuan penelitian, batasan masalah dalam penelitian, waktu yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian, lokasi objek penelitian, penelitian yang telah dilakukan terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini, kerangka pikir serta sistematika penulisan penelitian. b) BAB II KAJIAN PUSTAKA Berisi pustaka yang berhubungan dengan tema penelitian, kondisi geologi regional daerah penelitian, konsep dasar sedimentologi 5
lautdalam, endapan sub-marine lobe, arsitektural elemen dan hierarkinya. c) BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berisi urutan tahapan dalam proses penelitian, yaitu studi awal penelitian hingga tahap pembuatan laporan hasil penelitian. Pada bab ini dimuat data data yang digunakan dalam penelitian serta kegunaannya. d) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berisi hasil penelitian yang telah dilakukan, keterkaitan antar data, dan analisis data. Hasil pada karya tulis ini meliputi hasil deskripsi batuan inti yang kemudian di kelompokkan ke dalam beberapa fasies dan arsitektural elemen endapan sub-marine lobe. Selain itu, pada bab ini terdapat intisari karakteristik log yang didasarkan pada hasil deskripsi batuan inti, hasil korelasi log dan hasil akhir berupa model pengendapan. e) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dari hasil dan pembahasan yang menjawab maksud dan tujuan dari penelitian, serta saran yang dapat diambil dari penelitian ini untuk penelitian selanjutnya. 1.8. Kerangka Pikir Kerangka pikir merupakan suatu diagram yang memuat alur karya ilmiah atau penelitian. Kerangka pikir memuat segala sesuatu yang berkaitan dengan alasan dilakukannya penelitian, latar belakang penelitian, kesulitan dalam penelitian, dan sebagai panduan untuk mengerjakan suatu penelitian sesuai dengan tema dan bahasan serta tidak keluar dari masalah yang telah dibatasi sebelumnya. Kerangka pikir penelitian ini tergambar pada Gambar 1.2. 6
Gambar 1.2 Diagram Kerangka Pikir Penelitian 7