BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah siswa Kelas X SMK Negeri 11 Bandung pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODELOGI PENELITIAN. pelajaran produktif Administrasi Perkantoran. Penelitian ini terdiri atas dua

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah variabel X yaitu penggunaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikatnya (dependent variable) adalah Efektivitas pembelajaran sebagai variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pasundan 1 Bandung. Adapun yang menjadi objek penelitian variabel bebas

BAB III DESAIN PENELITIAN. Cangkorah Batujajar. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu Pemberian

BAB III DESAIN PENELITIAN. kerja pegawai di sekretariat DPRD kota Cimahi. Adapun yang menjadi variabel

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini dilihat dari variabel-variabel yang diteliti dan terdiri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. variabel disiplin kerja, dan variabel kinerja pegawai. Dimana variabel motivasi

BAB III DESAIN PENELITIAN. pedagogik guru terhadap kualitas hasil pembelajaran pada mata diklat produktif

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Jalan Sumatra No. 41 Bandung. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu

BAB III DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini membahas dua variabel yaitu variabel bebas (independent

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun yang menjadi variabel penelitian ini adalah Pengembangan SDM

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai variabel bebas (independent variable) yaitu keterampilan mengajar guru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengenai Pengaruh Pemahaman Kompetensi Guru terhadap

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Metode Survey Eksplanasi (Explanatory

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. variabel bebasnya (independent variable), yaitu penempatan pegawai sebagai

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam penyusunan skripsi ini, objek penelitiannya yang digunakan terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas ( independent variabel) atau

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengenai penerapan model Problem Based Learning (PBL)

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar siswa (Studi Kuasi

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel

BAB III DESAIN PENELITIAN. variabel bebas (independent variabel) yang selanjutnya disebut dengan variabel X

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. Variabel Independen (X) atau Variabel bebas. Sedangkan yang menjadi Variabel

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. efektivitas kerja pegawai yang akan dilaksanakan di Badan Pertanhan Nasional

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dari pengaruh sistem penghargaan (reward system)

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. untuk mendapatkan hasil dan kesimpulan dari masalah yang ditelitinya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Perluasan Kerja Lembang yang beralamat di Jalan Raya Lembang No. 222

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket dengan kedisiplinan siswa SMKN 1

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian ini dilihat dari variabel-variabel yang diteliti dan terdiri atas

BAB III OBJEK, METODE DAN DESAIN PENELITIAN. penelitian. PT. PLN (Persero) salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB III DESAIN PENELITIAN. yang menjadi variabel bebas (independent variabel) atau variabel X yaitu Stres

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. dengan penggunaan metode yang tepat, tujuan penelitian dapat tercapai.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah variabel X yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dibutuhkan peneliti dalam melaksanakan penelitian. Variabel bebas atau Independent

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. prestasi belajar siswa pada mata pelajaran prodiktif administrasi perkantoran di

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian adalah mengenai Pengaruh Lingkungan Kerja Internal

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini mengenai pengaruh pengalaman kerja terhadap produktivitas

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Metode Survey Eksplanasi (Explanatory

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel dan Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2006:11) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh pemeliharaan karyawan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

41 BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah siswa Kelas X SMK Negeri 11 Bandung pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran. Penelitian ini mengalisa bagaimana pengaruh dari kecerdasan emosional (X 1 ) dan kecerdasan intelektual (X ) yang merupakan variabel bebas (independent variable). Adapun prestasi siswa dalam mata pelajaran produktif administrasi perkantoran (Y) merupakan variabel terikat (dependent variable). Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 11 Bandung yang terletak di Jalan Budi Cilember Cimahi Bandung. SMKN 11 Bandung ini merupakan Sekolah Menengah Kejuruan bidang keahlian Manajemen dan Bisnis, yang telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:000, dengan sistem manajemen mutu ISO 9001:000 Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Januari 01 sampai dengan penelitian ini berakhir. Adapun yang menjadi subjek penelitian ini yaitu sampel dari seluruh siswa-siswi kelas X pada program keahlian Admnistrasi Perkantoran. SMK Negeri 11 Bandung. 3. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (01: ) metode penelitian adalah Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian dapat digunakan sebagai cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian agar tujuan penelitian dapat tercapai. Selain itu metode

4 penelitian juga dapat memberikan gambaran kepada para peneliti mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey. Kerlinger (1973) dalam (Sugiyono, 006:7) mengemukakan bahwa penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antarvariabel sosiologis maupun psikologis. Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survey ini tidak memerlukan kelompok kontrol seperti halnya pada metode eksperimen, namun generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang representatif (David Kline, 1980 dalam Sugiyono, 006: 7) Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (Sugiyono, 01: 6). Dengan penggunaan metode survey ini, penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara tiga variabel yaitu variabel kecerdasan emosional, variabel kecerdasan intelektual dan variabel pretasi belajar. Apakah terdapat pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual terhadap prestasi belajar siswa dan seberapa besar pengaruh kecerdasan emosional dan

43 kecerdasan intelektual terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMK Negeri 11 Bandung. 3.3 Operasional Variabel Sugiyono (006: 39) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Kerlinger (1973) dalam Sugiyono (006: 39) variabel adalah konstruk atau sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda, dengan demikian variabel merupakan suatu yang bervariasi. Selanjutnya Kidder (1981) dalam Sugiyono (006: 39) menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Adapun variabel yang diteliti dalam penyusunan proposal ini yang menjadi variabel bebas yaitu kecerdasan emosional (X 1 ) dan kecerdasan intelektual (X ). Sedangkan yang menjadi varibel terikat yaitu prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran (Y). 3.3.1 Operasional Variabel Kecerdasan Emosional Daniel Goleman (1999: 51) menyatakan bahwa: Kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) merujuk kepada kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.

44 Berdasarkan pendekatan oleh Daniel Goleman, kelima aspek di atas merupakan indikator yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel bebas Kecerdasan Emosional (X 1 ) Daniel Goleman (1999: 51) Tabel 3. 1 Operasional Variabel Kecerdasan Emosional Variabel Indikator Ukuran Skala No Item 1. Kesadaran Diri 1. Mengenali Ordinal 1, keadaankeadaan emosi diri sendiri dan orang lain. Penilaian Diri 3,4,5 yang akurat 3. Percaya Diri 6,7 4. Bertanggung 8,9 jawab. Pengaturan Diri 5. Dapat Ordinal 10,11 mengendalikan emosi diri 6. Menghindari hal-hal yang tidak diterima orang lain 3. Motivasi 7. Mengetahui tujuan hidup 8. Sikap mencoba hal yang baru 9. Suka dengan tantangan 4. Empati 10. Peka terhadap perasaan orang lain 11. Mampu menerima sudut pandang 5. Keterampilan Sosial atau orang lain 1. Mampu pendapat memposisikan diri dengan kondisi orang lain 13. Mudah bergaul dan bersahabat 1 Ordinal 13 14.15 16 Ordinal 17 18,19 0 1

45 14. Disukai oleh banyak orang 15. Memiliki kemapuan untuk mengkoordinir dan memotivasi suatu kelompok,3 4,5 3.3. Operasional Variabel Kecerdasan Intelektual Kecerdasan intelektual menurut David Wechsler (Uno, 010: 59) adalah Totalitas kemampuan seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir rasional, serta menghadapi lingkungan dengan efektif. IST (Intelligence Structure Test) dan MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) merupakan uji kecerdasan yang dipergunakan UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebagai pelaksana tes di SMK Negeri 11 Bandung. IST sendiri dipergunakan untuk mengukur angka kecerdasan siswa, sedangkan MBTI dipergunakan untuk menentukan karakter dan kepribadian siswa yang nantinya dipergunakan untuk menentukan jurusan mana yang sesuai dengan siswa. Adapun potensi kemampuan belajar siswa yang menjadi karakteristik pengukuran yang dilakukan oleh UIN Sunan Gunung Djati adalah sebagai berikut: a. Kemampuan daya tangkap b. Kemampuan daya ingat c. Kemampuan verbal d. Kemampuan numerikal e. Kemampuan abstraksi ruang f. Kemampuan analisa dan sintesa

46 Tabel 3. Operasional Variabel Kecerdasan Intelektual Variabel Indikator Ukuran Skala 1. Kemampuan daya tangkap. Kemampuan daya ingat Variabel bebas Kecerdasan Intelektual Siswa (X ) David Wechsler (Uno, 010: 59) 3. Kemampuan verbal 4. Kemampuan numerikal 5. Kemampuan abstraksi ruang Hasil Tes IQ Siswa kelas X dengan menggunakan uji tes IST dan MBTI Ratio 6. Kemampuan analisa dan sintesa 3.3.3 Operasional Variabel Prestasi Belajar Prestasi belajar menurut Ahmadi dan Supriyono (004: 198) adalah Hasil usaha belajar yang berupa nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai seseorang, prestasi belajar ditunjukkan dengan jumlah nilai raport atau test nilai sumatif. Dalam penilaian evaluasi prestasi belajar siswa terdiri dari tiga ranah yaitu ranah cipta (kognitif), ranah rasa (afektif) dan ranah karsa (psikomotor). Jenis penilaian evaluasi prestasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah ranah

47 kognitif, hal tersebut dikarenakan objek yang diteliti hanya menggunakan pengukuran kognitif dalam penilaian evaluasi prestasi belajarnya, ranah afektif dan psikomotor digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan nilai siswa. Tabel 3. 3 Operasional Variabel Prestasi Belajar Variabel Variabel terikat Prestasi Belajar Siswa (Y) Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (004: 198) Indikator Ukuran Skala Nilai Ujian Akhir Semester Siswa Hasil yang kelas X tahun diperoleh dari ajaran 011-01 kegiatan belajar pada Mata Ratio disekolah yang Pelajaran bersifat kognitif Produktif Administrasi Perkantoran 3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian Dalam penelitian ini diperlukan sejumlah data yang relevan dengan masalah penelitian. Ada dua jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Kedua jenis data tersebut adalah : a. Data primer Menurut Cooper dan Emory (Trihandini, 005: 45) data primer adalah data yang berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan masalah penelitian yang akan diteliti. Sumber data primer pada penelitian ini didapat dari penyebaran angket yang berisi

48 kuesioner kepada siswa kelas X program studi administrasi perkantoran yang dijadikan sampel penelitian. b. Data sekunder Semua data yang tidak langsung diperoleh dari sumber pertama penelitian didefinisikan sebagai data sekunder. Data ini erat kaitannya dengan masalah yang diteliti. Data sekunder dalam penelitian digunakan sebagai pendukung data primer. Dalam hal ini data sekunder berupa profil sekolah, jumlah siswa/i, data diri siswa (usia, jenis kelamin dan lain-lain). 3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sugiyono (006: 90) mengungkapkan bahwa Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atau objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi (population atau universe) adalah keseluruhan elemen atau unit penelitian atau unit analisis yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan). (Sontani, Uep Tatang dan Sambas Ali Muhidin, 011: 131) Dengan demikian populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti yang telah ditentukan atau ditetapkan serta memiliki karakteristik tertentu yang sesuai dengan apa yang akan dikaji atau diteliti oleh peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa-siswi kelas X SMK Negeri 11 Bandung tahun ajaran 011-01 yang berjumlah 149 orang yang

49 terdiri dari empat kelas. Gambaran tentang jumlah populasi penelitian dapat dilihat pada Tabel. No 1 3 4 N 1 3 4 Tabel 3. 4 Populasi Penelitian Jumlah Kelas X AP 1 X AP X AP 3 X AP 4 Jumlah 36 Orang 35 Orang 39 Orang 39 Orang 149 Orang Dalam suatu penelitian kadang-kadang tidak semua unit populasi diteliti karena keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti. Sampel menurut Sugiyono (006: 91) adalah Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dengan meneliti sebagian dari jumlah populasi diharapkan dapat menggambarkan sifat dari populasi yang diteliti. Sampel dari penelitian ini adalah sebagian siswa kelas X SMK Negeri 11 Bandung yang sedang mengikuti mata pelajaran produktif administrasi perkantoran. Adapun teknik sampel yang dipergunakan adalah teknik penarikan sampel berdasarkan peluang yaitu probability sampling dengan cara simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 006:9).

50 Selanjutnya menurut William G. Cohran dalam Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (006:71) mengatakan bahwa sampling acak sederhana adalah sebuah metode seleksi terhadap unit-unit populasi, unit-unit tersebut di acak seluruhnya. Masing-masing unit atau unit satu dengan unit lainnya memiliki peluang yang sama untuk dipilih. Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang ada, digunakan rumus dari Isaac dan Michael (Sugiono, 01: 87) s = λ NP 1 P d N 1 +λ P 1 P dimana S N P = ukuran sampel yang diperlukan = jumlah anggota populasi = proporsi populasi = 0,50 (maksimal sampel yang mungkin) d = tingkat akurasi = 0,05 λ = tabel nilai chi-square sesuai dengan tingkat kepercayaan 0,95 = 1,841 Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung besarnya sampel berikut: S = 1,841 149 0,5 1 0,5 0,05 149 1 + 1,841 0,5 1 0,5 = 8,59 83 Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh ukuran sampel yaitu 83. Dengan kata lain yang menjadi responden penelitian ini adalah 83 siswa-siswi kelas X SMK Negeri 11 Bandung. Dari jumlah sampel tersebut kemudian ditentukan jumlah masing-masing sampel menurut tiap kelas secara proporsional sesuai dengan populasi (Sugiyono, 01: 90).

51 No 1 3 Tabel 3. 5 Penyebaran Proporsi Sampel Kelas Jumlah Perhitungan Sampel X AP 1 36 36/149 x 83 0 X AP 35 35/149 x 83 19 X AP 3 39 39/149 x 83 X AP 4 39 39/149 x 83 4 Jumlah Seluruh Siswa 149 83 3.6 Teknik dan Alat Pengumpul Data Usaha memperoleh data yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya, maka data harus dikumpulkan dengan cara atau proses yang benar. Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan meliputi: a. Teknik observasi, yaitu teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan terhadap kegiatan belajar siswa khususnya yang berhubungan dengan keadaan kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual dan prestasi belajar siswa. b. Teknik angket adalah cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melaui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Alat pengumpul data dengan angket adalah kuesioner, yaitu alat pengumpul data berupa daftar pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti untuk disampaikan kepada responden yang jawabannya diisi oleh responden sendiri (Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin, 006: 3).

5 3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpul Data 3.7.1 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan dari suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang memiliki validitas rendah. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana item kuesioner yang disebar valid atau tidak. Dalam menguji validitas digunakan alat uji korelasi Product Moment (Product Moment Coefisient of Corelation) yang dikemukakan oleh Pearson, dengan rumus sebagai berikut (Ating dan Sambas, 006:30): Keterangan: r xy = Koefisien korelai butir X = Jumlah skor total item Y = Jumlah skor total item N = Jumlah responden uji coba Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas instrumen angket tersebut adalah sebagai berikut (Uep dan Sambas Ali Muhidin, 011:117): 1) Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. ) Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

53 3) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul, termasuk memeriksa kelengkapan pengisian item angket. 4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh untuk memudahkan perhitungan dan pengolahan data selanjutnya. Tabel 3. 6 Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas No. Responden Nomor Item Instrumen 1 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah 5) Menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu. 6) Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh. Tabel 3. 7 Contoh Format Tabel Perhitungan Korelasi No. Responden X Y XY X Y 7) Menentukan titik kritis atau nilai tabel r, pada derajat bebas (db=n ) dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05. 8) Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel. 9) Membuat kesimpulan dengan kriteria uji: r hitung > r tabel, maka instrumen dinyatakan valid.

54 r hitung r tabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid. Uji validitas yang penulis gunakan untuk variabel X 1 (Kecerdasan Emosional) terdiri atas lima indikator, yaitu kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial. Kelima indikator tersebut kemudian diuraikan menjadi 5 butir pernyataan angket. Berdasarkan hasil perhitugan uji validitas dapat diketahui bahwa dari 5 item butir angket untuk kecerdasan emosional, terdapat butir dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Sementara 3 item dinyatakan tidak valid, sehingga tidak dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Item variabel tidak valid ini akan dihapus. 3.7. Uji Reliabilitas Tujuan uji reliabilitas instrumen adalah untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 011:117). Rumus yang digunakan untuk uji realibilitas ini adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (11951) karena instrumen pernyataan kuesioner yang dipakai merupakan rentangan antara beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5. Rumus tersebut adalah sebagai berikut : k b 11 1 k 1 t r (Ating S. dan Sambas Ali M,.006:48) Keterangan : r 11 = Realibilitas instrumen

55 k = Banyaknya bulir soal b = Jumlah varians bulir T = Varians total Jumlah varians tiap hari butir penyataan dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap butir yang kemudian dijumlahkan sebagai berikut : b x x N N (Ating S. dan Sambas Ali M.,006:48) Keterangan : b = Varians x = Jumlah kuadrat responden dari setiap item x = Kuadrat skor seluruh responden dari setiap item N = Jumlah responden Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut : 1) Menyebar instrumen yang akan diuji realibilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. ) Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen. 3) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

56 4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya. 5) Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu. 6) Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. 7) Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. 8) Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh. 9) Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh. 10) Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total 11) Menghitung nilai koefisien alfa. 1) Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-. dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 0 orang, sehingga diperoleh db = 0- = 18 dan = 5%. 13) Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya : Jika r 11 hitung > r tabel, maka reliabel Jika r 11 hitung r tabel, maka tidak reliabel Berdasarkan hasil perhitugan uji reliabilitas dapat diketahui bahwa dari 5 item butir angket untuk kecerdasan emosional, terdapat butir dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Sementara 3 item

57 dinyatakan tidak valid, sehingga tidak dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Item variabel tidak valid ini akan dihapus. 3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Linieritas. 3.8.1 Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk mengujii normalitas data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan Liliefors test menurut (Harun Al Rasyid, 004) dalam Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (006: 89) adalah penggunaan/ perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil, n = 4. Langkah kerja uji normalitas dengan metode Lilifors menurut (Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin, 006: 89) sebagai berikut: a. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data yang sama. b. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis). c. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya. d. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi). e. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada table z f. Menghitung theoritical proportion. g. Bandingkan empirical proportion dengan theoritical proportion, kemudian carilah selisih terbesar di dalam titik observasi antara kedua proporsi tadi. h. Carilah selisih terbesar di luar titik observasi.

58 Berikut ini adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas data. Tabel 3. 8 Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas X i F i Fk i S n (X i ) Z F o (X i ) Sn x i F 0 X i Sn x i 1 F 0 X i (1) () (3) (4) (5) (6) (7) (8) Sumber : Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (006:90) Keterangan : Kolom 1 Kolom Kolom 3 Kolom 4 : Susunan data dari kecil ke besar : Banyak data ke i yang muncul : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya : Proporsi empirik (observasi). Formula, S n (X i ) = fk/n Kolom 5 : Nilai Z, formula, Z X i - X S Dimana : X Xi dan n S Xi ( Xi) n n 1 Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi umulatif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal. Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6) Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisis mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut Adalah D hitung.

59 Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara 0,886. n Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria : D hitung < D tabel, maka H 0 diterima, artinya data berdistribusi normal D hitung D tabel, maka H 0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal 3.8. Homogenitas Data Pengujian homogenitas ini mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen. Uji statistika yang akan digunakan adalah uji Burlett. Kriteria yang digunakannya adalah apabila nilai hitung X > nilai tabel, maka H 0 menyatakan varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung diperoleh dengan rumus: Dimana: S 1 = Varians tiap kelompok data Db 1 = n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok B = Nilai Barlett = S gab = Varians gabungan = Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini adalah: a. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

60 b. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan, dengan model tabel sebagai berikut: 1 3...... Sampel db= n-1 S i Tabel 3. 9 Model Tabel Uji Batlett Log S i Sumber: Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (006: 95) c. Mengitung varians gabungan. d. Menghitung log dari varians gabungan. e. Menghitung nilai Barlett. f. Menghitung nilai. g. Menentukan nilai dan titik kritis. h. Membuat kesimpulan. Db. Log S i db. S i 3.8.3 Linieritas Data Pemeriksaan linieritas regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier. Langkah uji linieritas regresi: a. Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y. b. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg(a) ) dengan rumus: c. Menghitung jumlah kuadrat regresi dengan rumus:

61 d. Menghitung jumlah kuadrat residu (JK res ). Dengan rumus: e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJK reg(a) ) dengan rumus: f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJK reg(a) ) dengan rumus: g. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJK res ) dengan rumus: h. Menghitung jumlah kuadrat error (JK E ) dengan rumus: Untuk menghitung JK E urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. i. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JK TC ) dengan rumus: JK TC =JK Res - JK E j. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJK TC ) dengan rumus: k. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJK E ) dengan rumus: l. Mencari nilai uji F dengan rumus: m. Menentukan kriteria pengukuran : Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier. n. Mencari nilai F tabel pada taraf ignifikansi 95% atau menggunakan rumus : dimana db TC = k- dan db E = n-k

6 o. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan. 3.9 Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah cara melaksanakan analisis terhadap data, bertujuan untuk mengolah data yang ada menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat dari data tersebut dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Adapun tujuan dilakukannya analisis data antara lain: (a) mendeskripsikan data, dan (b) membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Untuk mencapai tujuan analisis data tersebut maka langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Persiapan mengecek jumlah dan kelengkapan angket yang diterima dari responden.. Editing data, menyeleksi data yang masuk untuk diperiksa mengenai kebenaran data yang terkumpul. 3. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel-variabel yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap opsi dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada.

63 4. Tabulasi data yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam teknik yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial. 3.9.1 Teknik Analisis Data Deskriptif Menurut Suharsimi Arikunto (009: 34) bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan. Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah nomor satu (1), rumusan masalah nomor dua () dan rumusan masalah nomor tiga (3), maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran kecerdasan emosional siswa, untuk mengetahui gambaran kecerdasan intelektual siswa dan untuk mengetahui gambaran prestasi belajar siswa di kelas X SMK Negeri 11 Bandung. Termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modus. 3.9. Teknik Analisis Data Inferensial Statistik inferensial meliputi statistik parametris yang digunakan untuk data interval dan ratio serta statistik nonparametris yang digunakan untuk data nominal dan ordinal. Dalam penelitian ini menggunakan analisis parametris karena data yang digunakan adalah data ratio. Analisis data ini dilakukan untuk

64 menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah nomor empat (4) yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual secara parsial dan simultan terhadap prestasi belajar siswa di kelas X SMK Negeri 11 Bandung. Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan statistik parametris dengan menggunakan regresi ganda. 3.10 Pengujian Hipotesis Hipotesis yaitu merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris dan dengan pengujian tersebut maka akan didapat suatu keputusan untuk menolak atau menerima suatu hipotesis. Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini. Adapun alat yang digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas terhadap suatu variabel terikat) pada penelitian ini, maka alat yang digunakan ialah analisis regresi ganda. Pengujian keberartian pada analisis regresi ganda dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: (Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin, 006:45-55): 1) Menentukan rumusan hipotesis H 0 dan H 1. ) Menentukan uji statistik yang sesuai, yaitu: Untuk menentukan nilai uji F di atas, adalah (Sudjana, 003:91): a) Menentukan jumlah kuadrat regresi dengan rumus:

65 JK (Re g) b x y b x y... b 1 1 k x k y b) Menentukan jumlah kuadrat residu dengan rumus: JK (Re s) Y ( Y) n JK (Re g) c) Menghitung nilai F dengan rumus: F hitung JK k JK (Re g) (Re s) n k 1 Dimana : k = banyaknya Variabel bebas 3) Menentukan nilai kritis atau nilai F tabel dengan derajat kebebasan untuk db 1 = k, dan db = n-k-1. 4) Membandingkan nilai uji F terhadap nilai tabel F dengan kriteria pengujian: Jika nilai uji F > niai tabel F, maka H 0 ditolak. Artinya regresi di atas berarti. Membuat kesimpulan.