PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DALAM PEMBUATAN BATAKO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu alternatif bahan dinding yang murah dan

STUDI PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI PENGISI DALAM PEMBUATAN BETON

PENGARUH PENGGUNAAN RESIN EPOXY PADA CAMPURAN BETON POLIMER YANG MENGGUNAKAN SERBUK GERGAJI KAYU

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Beton merupakan unsur yang sangat penting dan paling dominan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu jenis batu yang biasanya digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkatnya suatu proses produksi dapat berpengaruh juga akan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.

PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA CAMPURAN BETON DITINJAU DARI KEKUATAN TEKAN DAN KEKUATAN TARIK BELAH BETON

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH PLASTIK LDPE SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA BATAKO BETON RINGAN

PENGARUH KADAR FLY ASH TERHADAP KINERJA BETON HVFA

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

STUDI EKSPERIMENTAL SIFAT-SIFAT MEKANIK BETON NORMAL DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI AGREGAT KASAR

TINJAUAN KUAT TEKAN BATA BETON DENGAN PENAMBAHAN LIMBAH GYPSUM PT. PETROKIMIA GRESIK YANG MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS ABU BATU.

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK KACA SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK

PENAMBAHAN CaCO 3, CaO DAN CaOH 2 PADA LUMPUR LAPINDO AGAR BERFUNGSI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

PENGARUH PENAMBAHAN METAKAOLIN TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI

Pengaruh Substitusi Sebagian Agregat Halus Dengan Serbuk Kaca Dan Silica Fume Terhadap Sifat Mekanik Beton

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. serapan air batako yang telah dilakukan antara lain:

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengujian, analisis data, dan. pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON BERAGREGAT KASAR BATU RINGAN APE DARI KEPULAUAN TALAUD

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penggunaan Kaca Dalam Bidang Konstruksi. yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel

Beton Ringan Berbahan Dasar Lumpur Bakar Sidoarjo dengan Campuran Fly Ash dan Foam

TINJAUAN KUALITAS BATAKO DENGAN PEMAKAIAN BAHAN TAMBAH SERBUK HALUS EX COLD MILLING. Naskah Publikasi

KARAKTERISTIK MORTAR PADA LIMBAH ABU KELAPA SAWIT. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Binawidya Km 12,5 Pekanbaru, 28293, Indonesia

KUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN

LIMBAH PADAT PABRIK KERAMIK SEBAGAI BAHAN CAMPURAN BATAKO DITINJAU TERHADAP KUAT TEKAN

TINJAUAN KUAT TEKAN BETON DENGAN SERBUK BATU GAMPING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA CAMPURAN BETON

PEMANFAATAN ABU TERBANG (FLY ASH) SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI SEMEN PADA BETON MUTU NORMAL

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bangunan rumah, gedung, sekolah, kantor, dan prasarana lainnya akan

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. bidang konstruksi, pemakaian beton yang cukup besar memerlukan usaha-usaha

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA BETON MUTU TINGGI DENGAN SILICA FUME DAN FILLER PASIR KWARSA

PENGARUH VARIASI BENTUK PAVING BLOCK TERHADAP KUAT TEKAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu hasil

ABSTRAK. Pengaruh Penambahan Tras Batu Bata Terhadap Kuat Tekan Mortar Sebagai Bahan Dasar Paving Block.

massa mirip batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan tambah ditambahkan untuk

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi unsur utama bangunan. Kelebihan beton antara lain memiliki kuat tekan

PENGGUNAAN PASIR SILIKA DAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT BETON The Use of Sea and Silica Sand for Concrete Aggregate

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT

Heri Sujatmiko Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi ABSTRAKSI

PEMANFAATAN CLAY EX. BENGALON SEBAGAI AGREGAT BUATAN DAN PASIR EX. PALU DALAM CAMPURAN BETON DENGAN METODE STANDAR NASIONAL INDONESIA

BAB V HASIL PEMBAHASAN

ANALISA PERBANDINGAN KUALITAS BETON DENGAN AGREGAT HALUS QUARRY SUNGAI MARUNI MANOKWARI DAN KAMPUNG BUGIS SORONG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kualitas bahan, cara pengerjaan dan cara perawatannya.

PENENTUAN MUTU AGREGAT HALUS DARI BERBAGAI QUARRY PADA PRODUKSI BETON

KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum

PENGARUH PENAMBAHAN TUMBUKAN LIMBAH BOTOL KACA SEBAGAI BAHAN SUBTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BETON

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini. Terutama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. beton, minimal dalam pekerjaan pondasi. Semakin meluasnya penggunaan beton

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel

PEMANFAATAN LIMBAH LUMPUR LAPINDO DALAM CAMPURAN BETON NORMAL

ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT KASAR DAUR ULANG DAN SILICA FUME TERHADAP KUAT TEKAN BETON*

PEMANFAATAN LIMBAH PECAHAN KERAMIK DALAM PEMBUATAN BETON RINGAN NON PASIR RAMAH LINGKUNGAN

PEMANFAATAN BETON DAUR ULANG SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT KASAR PADA BETON MUTU TINGGI

PENGARUH PENAMBAHAN PECAHAN KERAMIK PADA PEMBUATAN PAVING BLOCK DITINJAU DARI NILAI KUAT TEKAN

PENGARUH AIR LIMBAH PADA ADUKAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Nilai kuat tekan beton rerata pada umur 28 hari dengan variasi beton SCC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

PENGGUNAAN LIMBAH BAJA (KLELET) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA BETON. Hanif *) ABSTRAK

ALTERNATIF PENGGUNAAN BATU KORAL UNTUK BETON DENGAN KUAT TEKAN fc 30 MPa

PERBANDINGAN KUAT TEKAN MORTAR MENGGUNAKAN AIR SALURAN TARUM BARAT DAN AIR BERSIH

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR PERSEMBAHAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton sebagai salah satu bahan konstruksi banyak dikembangkan dalam

PERBANDINGAN PEMAKAIAN AIR KAPUR DAN AIR TAWAR SERTA PENGARUH PERENDAMAN AIR GARAM DAN AIR SULFAT TERHADAP DURABILITAS HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BENTUK AGREGAT TERHADAP KUAT DESAK BETON NON PASIR. Oleh : Novi Andhi Setyo Purwono & F. Eddy Poerwodihardjo. Intisari

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PECAHAN BETON RECYCLE SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA BETON DENGAN MUTU RENCANA f c = 25 MPa

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.

PENGARUH PECAHAN BATA PRESS SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON TERHADAP NILAI KUAT TEKAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan Susun

BAB I PENDAHULUAN. dibidang konstruksi. Dalam bidang konstruksi, material konstruksi yang paling disukai dan

PEMANFAATAN LIMBAH PASIR KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PASIR SUNGAI PADA PAVING BLOCK

BAB III LANDASAN TEORI

PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI BAHAN TAMBAH DALAM PEMBUATAN BATAKO

TINJAUAN KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR UNTUK PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT)

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

IV. HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agregat yang digunakan untuk penelitian ini, untuk agregat halus diambil dari

PENGARUH BAHAN TAMBAHAN PLASTICIZER TERHADAP SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON Rika Sylviana

PENGARUH AGREGAT KASAR BATU PECAH BERGRADASI SERAGAM TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

USE OF CLAY EX. BENGALON AS AGGREGATE MADE AND SAND EX. MUARA BADAK IN MIXED CONCRETE METHOD STANDART NATIONAL INDONESIAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah membuat program untuk membangun pembangkit listrik dengan total

Transkripsi:

Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DALAM PEMBUATAN BATAKO Reni Oktaviani Tarru 1, Bastian Artanto 2, Cecilia Sargian 3 dan Yusri Limbongallo 4 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Indonesia Toraja, Jl. Nusantara 12 Makale 91811, Tana Toraja Email: renarta_trj@yahoo.com 2 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Indonesia Toraja, Jl. Nusantara 12 Makale 91811, Tana Toraja Email: bastianartanto@ymail.com 3 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Indonesia Toraja, Jl. Nusantara 12 Makale 91811, Tana Toraja Email: cecil@gmail.com 4 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Indonesia Toraja, Jl. Nusantara 12 Makale 91811, Tana Toraja Email: yusrilimbongallo@gmail.com ABSTRAK Meningkatnya kebutuhan akan semen maka harga semen pun akan semakin tinggi. Ini tentu menjadi satu masalah terutama di daerah- daerah yang tidak terdapat sumber bahan baku semen. Sehingga tidak heran harga semen di daerah tersebut sangat mahal. Salah satu bahan alternatif yang dapat digunakan untuk mengganti sebagian semen adalah serbuk kaca sebagai bahan tambah pada batako. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan sampel batako yang dibuat dalam kondisi normal dengan sampel batako yang menggunakan serbuk kaca sebesar 5%, 10%, 15% dan 20%. Hasil penelitian di Laboratorium kuat tekan batako normal pada uur 28 hari yaitu 4,29 Mpa untuk penambahan 5% serbuk kaca f c = 4,11 Mpa, dan untuk penambahan 10% serbuk kaca f c= 4,48 Mpa. Kemudian untuk penambahan 20% serbuk kaca f c=3,77 Mpa. Bahwa pemanfaatan serbuk kaca sebagai pengganti sebagian semen dapat digunakan sebanyak 15% untuk campuran batako. Kata kunci: Kuat, Batako, Serbuk kaca 1. PENDAHULUAN Latar belakang Batako merupakan salah satu alternative bahan dinding yang murah dan relative murah dan kuat. Batako terbuat dari campuran pasir, semen dan air yang dipress dengan ukuran standar. Sejalan dengan pesatnya pembangunan perumahan, maka sangat jelas kebutuhan untuk bahan bangunan semakin meningkat. Gagasan awal berpedoman pada pemikiran bahwa unsur- unsur kimia yang ada pada kaca sebagian diantaranya sama dengan yang ada pada semen, sehingga apabila kaca dihancurkan menjadi serbuk, berkemungkinan berfungsi sebagai filler karena persentase kandungan silika (SiO 2 ), Na 2 O dan CaO pada kaca yang cukup besar yaitu lebih dari 70% (Karwur, dkk, 2013). Rumusan masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Berapa besar kuat tekan batako dengan menggunakan serbuk kaca sebagai bahan pengganti semen? 2) Berapa besar pengaruh penggunaan serbuk kaca sebagai pengganti sebagian semen terhadap kekuatan batako normal? Tujuan penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui kuat tekan batako dengan menggunakan serbuk kaca 2) Mengetahui pengaruh serbuk kaca terhadap kekuatan batako normal Manfaat penulisan Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah: MTR-147

1) Sebagai salah satu sumbangan dalam pengembangan ilmu pengetahuan juga bagi peneliti, sehingga menambah wawasan khususnya bahan batako. 2) Sebagai bahan masukan kepada masyarakat sekitar, bahwa kaca yang telah pecah atau rusak dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan tambah batako. Batasan masalah 1) Serbuk kaca yang digunakan adalah kaca yang telah pecah/ rusak 2) Ukuran serbuk kaca yaitu lolos saringan no. 200 3) Tidak memeriksa reaksi kimia antara material yang dipaai dalam penelitian 4) Komposisi campuran bahan terdiri dari semen, serbuk kaca, pasir, dan air 5) Pengujian kuat tekan menggunakan benda uji kubus dengan ukuran 5x5x5 cm 6) Variasi penambahan serbuk kaca dengan mengurangi jumlah semen mulai dari 5%, 10%, 15% dan 20% dari berat semen dengan benda uji masing- masing 3 buah untuk setiap komposisi benda uji dan menggunakan metode trial and error. 7) Perancangan campuran bahan penyusun batako dengan perbandingan 1:7 semen dan pasir 8) Serbuk kaca tidak menyerap air (zero water absorption), maka dari itu ditambahkan kalsium silikat (3CaO. SiO 2 ) sebesar 5%. 9) Pengujian kuat tekan dilakukan umur 3, 7, 14, 21 dan 28 hari untk semua benda uji. 10) Penelitian menggunakan ASTM C-33-97 tahun 1997sebagai standar dalam pemeriksaan karakteristik agregat. Metode penulisan Tabel 1.1Penentuan UjiuntukPenelitian Umur Uji Normal SK 5% SK 10% SK 15% SK 20% Total 3 hari 3 3 3 3 3 15 7 hari 3 3 3 3 3 15 14 hari 3 3 3 3 3 15 21 hari 3 3 3 3 3 15 28 hari 3 3 3 3 3 15 Jumlah benda uji kuat tekan 75 Studi eksperimental merupakan serangkaian pengujian di laboratorium yang dilaksanakan pada Laboratorium Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tana Toraja, sehingga didapatkan sifat- sifat fisik atau karakteristik dari material yang akan dipakai dalam campuran batako. Pembuatan dan pengujian batako bertujuan untuk mendapatkan perbedaan kuat tekan berdasarkan ASTM C-33-97 tahun 1997. 2. PENDAHULUAN Pengertian batako Batako merupakan bahan bangunan yang berupabata cetak alternative pengganti batu bata yang tersusun dari komposisi antara pasir, semen Portland dan air dengan perbandingan 1 semen: 7 pasir. Batako yang baik adalah yang masing- masing permukaannya rata dan saling tegak lurus serta mempunyai kuat tekan yang tinggi. Serbuk kaca Ada beberapa kandungan kaca berdasarkan jenis-jenis kaca, yaitu: clear glass, amber glass, green glass, pyrex glass, dan fused silica. Kandungandidalam jenis-jenis kaca tersebut akan dijelaskan pada Tabel 2.2 sepertiberikut ini. Tabel 2.1 Kandungan Kaca dalam Persen Jenis Kaca Clear Glass Amber Glass Green Glass Pyrex Glass Fused Silica SiO 2 73,2 73,5 71,0 72,4 71,27 81 99,87 Al 2 O 3 1,7 1,9 1,7 1,8 2,22 2 - Na 2 O+K 2 O 13,6 14,1 13,8 14,4 13,06 4 - MTR-148

CaO+MgO 10,7 10,8 11,6 12,17 - - SO 3 0,2 0,24 0,12 0,14 0,052 - - 0,04 0,05 0,3 0,599 3,72 - Cr 2 O 3-0,01 0,43 12,0 13,0 - (Sumber : Setiawan, 2006) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Agregat halus Sebagai dasar pembahasan dilakukan pengujian karakteristik agregat halus pasir sungai Maulu. Hasil pengujian memenuhi spesifikasi bahan beton menurut standard ASTM. Tabel 3.1 Pemeriksaan Karakteristik Agregat Halus Asal Sungai Maulu Hasil Jenis Pengujian Spesifikasi Keterangan Pengujian 1 Kadar air 2,902 2%-6% Memenuhi 2 Berat volume a. Kondisi lepas 1,232 1,2-1,9 Memenuhi b. Kondisi padat 1,409 1,2-1,9 Memenuhi 3 Kadar lumpur 2,32 0,2% - 6% Memenuhi 4 Berat jenis (bulk) 2,312 1,6-3,1 Memenuhi 5 Bj. Jenuh kering permukaan (SDD) 2,426 1,6-3,2 Memenuhi 6 Bj. Semu 2,61 1,6-3,3 Memenuhi 7 Penyerapan (absorption) 4,91 0,2% - 5% Memenuhi Rancangan campuran batako dengan perbandingan 1:7 Perhitungan kebutuhan bahan: a. Berat isi semen : 1,250 gr/cm 3 b. Berat isi pasir : 1,232 gr/cm 3 c. Berat jenis serbuk kaca : 2,515 gr/ml Kebutuhan bahan 1 (satu) buah benda uji diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut: 1. Kubus Volume kubus : 5 5 5 = 125 cm 3 1 Volume semen: 125 = 15,625 cm 3 8 7 Volume pasir : 125 = 109,375 cm 3 8 Volume air (f c = 0,5) : 50% dari berat semen Berat = volume x berat isi Berat semen = 15,625 x 1,250 = 19,53 gr Berat pasir = 109,375 x 1,232 = 134, 75 gr Berat air = 50 19, 53 = 9,76 ml Persentase serbuk kaca 5% = 5 19, 53 = 0,97 gr MTR-149

10% = 10 19, 53 = 1,95 gr 15% = 15 19, 53 = 2,92 gr 20% = 20 19, 53 = 3,90 gr Persentase Trikalsium Siikat dari berat serbuk kaca sebesar 5% sebagai berikut: Serbukkaca 5% : x 0,97 = 0,05 ml Serbukkaca 10% : x 1,95 = 0,1 ml Serbukkaca 15% : x 2,92 = 0,14 ml Serbukkaca 20% : x 3,90 = 0,2 ml Uji Tanggal Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Kuat 3 Hari Umur Berat Beban (P) Kuat Kuat Mix Test (Hari) (gr) ( mm 2 ) (KN) (N) (Mpa) (kg) (Mpa) (kg) 1 3 N3.1 255.4 2500 4.5 4500 1.8 21.69 2 26/7/16 29/7/16 3 N3.2 244.6 2500 4.2 4200 1.68 20.24 3 3 N7.3 256.7 2500 4.7 4700 1.88 22.65 4 3 SK5.1 246.2 2500 4.2 4200 1.68 20.24 5 26/7/16 29/7/16 3 SK5.2 256.5 2500 4.8 4800 1.92 23.13 6 3 SK5.3 255.3 2500 4.6 4600 1.84 22.17 7 3 SK10.1 252.5 2500 4.8 4800 1.92 23.13 8 26/7/16 29/7/16 3 SK10.2 256.2 2500 4.9 4900 1.96 23.61 9 3 SK10.3 250.6 2500 4.6 4600 1.84 22.17 10 3 SK15.1 255.3 2500 5.0 5000 2 24.10 11 26/7/16 29/7/16 3 SK15.2 257.4 2500 5.2 5200 2.08 25.06 12 3 SK15.3 248.7 2500 4.9 4900 1.96 23.61 13 3 SK20.1 256.4 2500 4.4 4400 1.76 21.20 14 26/7/16 29/7/16 3 SK20.2 248.3 2500 4.3 4300 1.72 20.72 1.72 15 3 SK20.3 246.5 2500 4.2 4200 1.68 20.24 Luas Pembacaan Jarum Tabel 3.2 menunjukkan bahwa hasil uji kuat tekan pada umur 3 hari mengalami peningkatan kecuali serbuk kaca dengan persentase 20% yang mengalami penurunan. Uji Ratarata Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Kuat 7 Hari Pembacaan Kuat Rataratrata Rata- Tanggal Umur Berat Luas Kuat Jarum Beban (P) Mix Test (Hari) (gr) ( mm 2 ) (KN) (N) (Mpa) (kg) (Mpa) (kg) 1 7 N7.1 245.5 2500 5.5 5500 2.20 26.51 2 1/7/2016 7/7/2016 7 N7.2 254.9 2500 5.8 5800 2.32 27.95 3 7 N7.3 256.2 2500 6 6000 2.40 28.92 4 7 SK5.1 256.3 2500 6.0 6000 2.40 28.92 5 1/7/2016 7/7/2016 7 SK5.2 252.2 2500 5.8 5800 2.32 27.95 6 7 SK5.3 255.9 2500 6.0 6000 2.40 28.92 7 7 SK10.1 246.9 2500 6.0 6000 2.40 28.92 8 1/7/2016 7/7/2016 7 SK10.2 252.4 2500 6.3 6300 2.52 30.36 9 7 SK10.3 254.7 2500 6.5 6500 2.60 31.33 10 7 SK15.1 258.5 2500 6.8 6800 2.72 32.77 11 1/7/2016 7/7/2016 7 SK15.2 257.2 2500 6.5 6500 2.60 31.33 12 7 SK15.3 257.7 2500 6.6 6600 2.64 31.81 13 7 SK20.1 248.2 2500 5.3 5300 2.12 25.54 14 1/7/2016 7/7/2016 7 SK20.2 253.3 2500 5.5 5500 2.20 26.51 15 7 SK20.3 256.3 2500 5.6 5600 2.24 26.99 1.79 1.81 1.91 2.01 2.31 2.37 2.51 2.65 2.19 Ratarata 21.53 21.85 22.97 24.26 20.72 27.79 28.59 30.20 31.97 26.35 MTR-150

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa hasil uji kuat lentur pada umur 7 hari terus mengalami peningkatan kecuali serbuk kaca dengan persentase 20% yang mengalami penurunan. Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Kuat 14 Hari Uji 1 14 N14.1 255.3 2500 7.3 7300 2.92 35.181 2 1/7/2016 14/7/2016 14 N14.2 254.9 2500 7.2 7200 2.88 34.699 2.93 35.34 3 14 N14.3 256.3 2500 7.5 7500 3 36.145 4 14 SK5.1 256.2 2500 7.8 7800 3.12 37.59 5 1/7/2016 14/7/2016 14 SK5.2 248.9 2500 7.5 7500 3 36.145 3.07 36.95 6 14 SK5.3 255.9 2500 7.7 7700 3.08 37.108 7 14 SK10.1 256.7 2500 8.4 8400 3.36 40.482 8 1/7/2016 14/7/2016 14 SK10.2 256.4 2500 8.3 8300 3.32 40 3.29 39.68 9 14 SK10.3 248.7 2500 8.0 8000 3.2 38.554 10 14 SK15.1 255.5 2500 8.7 8700 3.48 41.928 11 1/7/2016 14/7/2016 14 SK15.2 257.2 2500 8.8 8800 3.52 42.41 3.53 42.57 12 14 SK15.3 257.7 2500 9.0 9000 3.6 43.373 13 14 SK20.1 256.3 2500 7.0 7000 2.8 33.735 14 1/7/2016 14/7/2016 14 SK20.2 253.1 2500 6.8 6800 2.72 32.771 2.72 32.77 15 14 SK20.3 249.8 2500 6.6 6600 2.64 31.807 Tabel 3.4 menunjukkan bahwa hasil uji kuat tekan pada umur 14 hari terus meningkat kecuali serbuk kaca dengan persentase 20% yang semakin mengalami penurunan. Tabel 3.5 Hasil perhitungan kuat tekan 21 hari Tabel 3.5 menunjukkan bahwa hasil uji kuat tekan pada umur 21 hari terus mengalami peningkatan kecuali serbuk kaca dengan persentase 20% yang semakin mengalami penurunan. Tabel 3.6 Hasil perhitungan kuat tekan 28 hari Uji Pembacaan Jarum Beban (P) Kuat Kuat Tanggal Umur Berat Luas Mix Test (Hari) (gr) ( mm 2 ) (Kn) (Mpa) (Mpa) (kg) (Mpa) (kg) 1 28 N28.1 252.2 2500 10.8 10800 4.32 52.05 2 1/7/2016 28/7/2016 28 N28.2 248.9 2500 10.5 10500 4.20 50.60 4.29 51.73 3 28 N28.3 255.5 2500 10.9 10900 4.36 52.53 4 28 SK5.1 249.6 2500 10.5 10500 4.20 50.60 5 1/7/2016 28/7/2016 28 SK5.2 257.1 2500 10.3 10300 4.12 49.64 4.11 49.48 6 28 SK5.3 247.5 2500 10.0 00 4.00 48.19 7 28 SK10.1 252.1 2500 11.3 11300 4.52 54.46 8 1/7/2016 28/7/2016 28 SK10.2 248.8 2500 11.0 10 4.40 53.01 4.48 53.98 9 28 SK10.3 250.7 2500 11.3 11300 4.52 54.46 10 28 SK15.1 255.6 2500 12.5 12500 5.00 60.24 11 1/7/2016 28/7/2016 28 SK15.2 254.2 2500 12.3 12300 4.92 59.28 4.91 59.12 12 28 SK15.3 251.5 2500 12.0 12000 4.80 57.83 13 28 SK20.1 249.5 2500 9.2 9200 3.68 44.34 14 1/7/2016 28/7/2016 28 SK20.2 255.7 2500 9.6 9600 3.84 46.27 3.77 45.46 15 28 SK20.3 253.1 2500 9.5 9500 3.80 45.78 Pembacaan Beban(P Kuat Kuat Rataratrata Rata- Tanggal Umur Berat Luas Jarum ) Mix Test (Hari) (gr) ( mm 2 ) (KN) (N) (Mpa) (kg) (Mpa) (kg) Tanggal Umur Berat Luas Pembacaan Beban Kuat Kuat Rataratrata Rata- Jarum (P) Uji Mix Test (Hari) (gr) ( mm 2 ) (Kn) (N) ( Mpa) (kg) (Mpa) (kg) 1 21 N21.1 254.3 2500 9.0 9000 3.60 43.37 2 1/7/2016 21/7/2016 21 N21.2 255.9 2500 9.0 9000 3.60 43.37 3.57 43.05 3 21 N21.3 252.3 2500 8.8 8800 3.52 42.41 4 21 SK5.1 251.2 2500 8.8 8800 3.52 42.41 5 1/7/2016 21/7/2016 21 SK5.2 256.7 2500 9.4 9400 3.76 45.30 3.65 44.02 6 21 SK5.3 255.1 2500 9.2 9200 3.68 44.34 7 21 SK10.1 256.2 2500 9.8 9800 3.92 47.23 8 1/7/2016 21/7/2016 21 SK10.2 253.4 2500 9.6 9600 3.84 46.27 3.89 46.91 9 21 SK10.3 258.1 2500 9.8 9800 3.92 47.23 10 21 SK15.1 255.4 2500 10.8 10800 4.32 52.05 11 1/7/2016 21/7/2016 21 SK15.2 252.9 2500 10.6 10600 4.24 51.08 4.27 51.41 12 21 SK15.3 254.3 2500 10.6 10600 4.24 51.08 13 21 SK20.1 251.4 2500 7.9 7900 3.16 38.07 14 1/7/2016 21/7/2016 21 SK20.2 257.8 2500 8.3 8300 3.32 40.00 3.23 38.88 15 21 SK20.3 255.9 2500 8.0 8000 3.20 38.55 Ratarata Ratarata MTR-151

Tabel 3.6 menunjukkan bahwa hasil uji kuat tekan pada umur 28 hari terus mengalami peningkatan kecuali serbuk kaca dengan persentase 20% yang mengalami penurunan. Tabel 3.7 Persentase Tingkat kenaikan serbuk kaca dari batako Normal Umur Persentase Tingkat KenaikanSerbukKaca SK 5% SK 10% SK 15% SK 20% 3 hari 0,5% 3,2% 5,7% 1,9% 7 hari 1,2% 4,1% 6,8% 2,6% 14 hari 2,3% 5,7% 8,1% -3,7% 21 hari 1,3% 4,2% 8,9% -5% 28 hari -2,1% 2,1% 6,7% -6,4% Grafik 4.1 Hasil perbandingan Kuat Batako Normal dengan Batako Sernuk Kaca Tabel 3.8 HasilKuatBatakoSerbukKaca Umur Normal HasilKuatBatakoSerbukKaca SK 5% SK 10% SK 15% SK 20% 3 hari 1,79 Mpa 1,81 Mpa 1,91 Mpa 2,01 Mpa 1,72 Mpa 7 hari 2,31 Mpa 2,37 Mpa 2,51 Mpa 2,65 Mpa 2,19 Mpa 14 hari 2,93 Mpa 3,07 Mpa 3,29 Mpa 3,45 Mpa 2,72 Mpa 21 hari 3,57 Mpa 3,65 Mpa 3,89 Mpa 4,27 Mpa 3,23 Mpa 28 hari 4,29 Mpa 4,11 Mpa 4,48 Mpa 4,91 Mpa 3,77 Mpa 4. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian yang diperoleh, telah disimpulkan hal- hal sebagai berikut: 1. Hasil pengujian kuat tekan batako yang menggunakan serbuk kaca dengan persentase 15% merupakan kuat tekan maksimal dengan peningkatan kuat tekan sebesar 4,91 Mpa. 2. Pengaruh penggunaan serbuk akca sebesar 15% terhadap kekuatan batako normal pada umur 28 hari sebesar 6,7%. 3. Penggunaan bahan kimia trikalsium silikat dalam penelitian ini ternyata belum sebanding dengan penggunaaan serbuk kaca, sehingga hasil yang diperoleh tidak begitu maksimal. MTR-152

Saran 1. untuk mendapatkan kuat tekan batako yang maksimal disarankan penggunaan serbuk kaca sebesar 15%. 2. perlu diperhitungkan dengan teliti mulai dari proses perancangan batako, proses persiapan bahan dan alat, proses pengerjaan batako sampai proses perawatan batako, sehingga didapat batako dengan kualitas yang diinginkan. 3. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan serbuk kaca dengan persentase 25% dan seterusnya. 4. Penelitian selanjutnya juga dapat menggunakan serbuk kaca sebagai pengganti agregat halus. 5. Untuk penggunaan bahan kimia trikalsium silikat dapat digantikan dengan putih telur. DAFTAR PUSTAKA American Society for Testing and Material (ASTM), C-33-97 Section 4 Contruction Volume 04.02, concrete and aggregates, 1997 Antoni, Nugraha Paul,.2007. Teknologi Beton, Dari Material, Pembuatan ke Beton Kinerja Tinggi. Yogyakarta : Penerbit Andi. Damaris, Ricky Afi, 2011. Optimasi Kuat dan Daya Serap Air dari Batako yang Menggunakan Bottom Ash dengan Pendekatan Respon Serentak, Tesis Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang Keahlian Manajemen Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya: ITS Departemen Pekerjaan Umum, 1982. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Departemen Pekerjaan Umum, Bandung. Departemen P.U., 1989, SNI 03-0349-1989 Bata Beton untuk Pasangan Dinding, Balitbang, Jakarta. Kardiyono Tjokrodimuljo, 1992. Teknologi Beton. Yogyakarta: Gramedia Kardiyono Tjokrodimulyo, 2007. Teknologi Beton. Teknik Sipil Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Karwur, Handy Yohanes.,Dkk. 2013. Kuat Beton Dengan Bahan Tambah Serbuk Kaca Sebagai Substitusi Parsial Semen. Jurnal Sipil Statik Vol. 1, 276-281. Kasiati, Endang. 2011. Pembuatan Paving Blok dengan Menggunakan Semen Portland dan Semen Pozzolan dengan Bahan Tambahan Serbuk Kaca dan Abu Batu. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana. Mulyono, Tri. 2004. Teknologi Beton. Yogyakarta: Penerbit Andi. Setiawan, Budi. 2006. Pengaruh Penggunaan Agregat Kaca pada Beton Ditinjau dari Segi Kekuatan dan Shrinkage, Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Petra. Surabaya. Utomo, Hendratmo Muji. 2010. Analisis Kuat Batako dengan Limbah Karbit Sebagai Bahan Tambah, Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta: UNY. Wibowo, Levin. 2013. Pengaruh Penambahan Serbuk Kaca dan Water Reducing High Range Admixtures terhadap Kuat Desak dan Modulus Elastisitas pada Beton, Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yogyakarta: UAJY. MTR-153

MTR-154