I. PENDAHULUAN. Pertanian di Indonesia memiliki 2 jenis lahan yaitu lahan kering dan lahan

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS EKONOMI RUMAH TANGGA ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI LAHAN KERING DI DESA PIYAMAN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

METODE PENELITIAN. Metode dasar dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis

KEADAAN UMUM DAERAH. Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Keadaan Anggota Kelompok Wanita Tani Menurut Umur. Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Pakel Jaluk juga merupakan

A. Teknik Pengambilan Sampel

3.3 Luas dan Potensi Lahan Basah Non Rawa

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dusun Pakel Jaluk dan Dusun Pakel Rejo, yang anggotanya telah memanfaatkan

Perkembangan Potensi Lahan Kering Masam

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Istimewa Yogyakarta. Gunungkidul memiliki luas 1.485,36 Km 2 terletak antara 7

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hortikultura, subsektor kehutanan, subsektor perkebunan, subsektor peternakan,

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Lahan menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang kehidupan. manusia. Fungsi lahan sebagai tempat manusia beraktivitas untuk

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pulau Jawa, dan sebaliknya. Provinsi Lampung memiliki 12 kabupaten dan 2

Penggunaan Lahan Pertanian dan Arah Pengembangan ke Depan

BAB I PENDAHULUAN. lahan. Kemampuan lahan yang dikelola akan memberikan. produksi yang berbeda-beda tingkat produktivitasnya.

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

BAB II KERANGKA PENDEKATAN TEORI

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

BAB I PENDAHULUAN. kabijakan pembangunan ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas hasil

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bermatapencaharian petani. Meskipun Indonesia negara agraris namun Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PERANAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PERTANIAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merr.) merupakan tanaman komoditas pangan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Irigasi pada hakekatnya merupakan upaya pemberian air pada tanaman

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. penelitian, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN. terlihat dari peranan sektor pertanian dalam penyediaan lapangan kerja, penyedia

padi-padian, umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, dan pangan dari hewani yaitu

I. PENDAHULUAN. sebagian penduduk indonesia berprofesi sebagai petani. Perkembangan komoditas

Pada saat ini Indonesia telah memasuki tahap pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MANAJEMEN USAHA TANI PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN GUNUNG KIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN. dibudidayakan karena padi merupakan tanaman sereal yang paling banyak

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

II. IKLIM, TANAH DAN WILAYAH PRODUKSI

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik

I. PENDAHULUAN. berkaitan dengan sektor-sektor lain karena sektor pertanian merupakan sektor

SUMBERDAYA LAHAN INDONESIA

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Desa Pagerharjo terletak antara 07 O LS

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rendah namun masih dapat dimanfaatkan. Salah satu lahan marjinal yang ada dan

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

KONDISI UMUM BANJARMASIN

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Isu strategis yang kini sedang dihadapi dunia adalah perubahan iklim

Sosialisasi Undang-Undang 41/2009 beserta Peraturan Perundangan Turunannya

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. sumber pangan utama penduduk Indonesia. Jumlah penduduk yang semakin

POLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. dibutuhkan secara berkesinambungan, karena merupakan bahan pangan yang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

DAFTAR TABEL. 1. Produksi tanaman sayuran menurut kabupaten/kota dan jenis sayuran di Provinsi Lampung

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti:

KEADAAN UMUM WILAYAH. Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman,

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ketertarikan masyarakat terhadap pengusahaan hutan rakyat semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan suatu proses produksi untuk menghasilkan barang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk

BAB I PENDAHULUAN. bermatapencaharian sebagai petani. Kondisi geografis negara Indonesia terletak di

Produksi Tanaman Pangan Provinsi Papua Tahun 2015 (Berdasarkan Angka Ramalan II 2015)

PERTANIAN BERBASIS SUMBERDAYA & KEARIFAN LOKAL. Benyamin Lakitan 2017

BAB I PENDAHULUAN. Perkebunan mempunyai kedudukan yang penting di dalam pengembangan

PENDAHULUAN. (Rencana Aksi Pemantapan Ketahanan Pangan ).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN REALISASI KEGIATAN DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI

I. PENDAHULUAN. kemampuan daerah tersebut dalam swasembada pangan atau paling tidak

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 07/Permentan/OT.140/2/2012

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian di Indonesia memiliki 2 jenis lahan yaitu lahan kering dan lahan basah, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Karakter lahan basah yang lebih identik dengan air seperti daerah rawa, payau dan lahan gambut, sedangkan lahan kering memiliki ketersediaan air yang sangat minim. Lahan kering dapat digunakan untuk tanaman semusim namun akan memerlukan syarat tumbuh lebih tinggi dibanding untuk budidaya tanaman tahunan. Kendala lain terletak pada kesuburan tanah yang rendah, kemasaman tinggi, dan kekurangan air irigasi (Abdurachman dkk, 2008). Pada umumnya lahan kering Indonesia banyak tersebar di wilayah luar Pulau Jawa seperti Sumatera, Kalimantan dan Papua (Abdurachman, dkk, 2008). Namun, selain di wilayah tersebut lahan kering juga terdapat di wilayah Pulau Jawa yang salah satunya terletak di Kabupaten Gunungkidul dengan 73,80% wilayahnya didominasi lahan kering (Tabel 1). Tabel 1. Luas Desa Dirinci Menurut Penggunaan Lahan Di Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 Lahan Tanah Tidak Bangunan Perkebunan Kering diusahakan Jumlah Luas (ha) 66.026 22.970 287 189 89.472 Persentase (%) 73,80 25,67 0,32 0,21 100,00 Sumber : BPS Gunungkidul, 2015 Lahan kering merupakan lahan yang memiliki banyak potensi jika di kembangkan dengan teknologi serta strategi pengembangan yang tepat. Tidak hanya tanaman tahunan, komoditas pangan pun dapat dibudidayakan di lahan kering, seperti yang dilakukan masyarakat Kabupaten Gunungkidul yang telah 1

2 membudidayakan tanaman pangan di lahan kering berupa tegalan dan lahan pekarangan. Pertanian lahan kering di seluruh Kabupaten Gunungkidul tersebut dianggap sama dan hampir tidak bervariasi mulai dari komoditas maupun pemanfaatan lahannya, komoditas yang ditanam yaitu padi, hortikultura, umbi-umbian serta kacang-kacangan, sedangkan dalam pemanfaatannya pola tanam yang digunakan pun relatif tetap. Akan tetapi, yang menjadi pembeda di antara persamaan tersebut adalah pemanfaatan lahan pekarangannya, sebab dalam pemanfaatan lahan pekarangan akan disesuaikan dengan kondisi fisik geografis pekarangan di masing-masing wilayah. Mayoritas lahan yang digunakan masyarakat setempat yaitu berupa lahan tegalan dan pekarangan, sehingga salah satu sumber pendapatan berasal dari hasil lahan tegalan dan pekarangan. Dengan adanya berbagai sumber pendapatan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga sehingga kesejahteraan rumah tangga pun akan meningkat. Usaha dalam meningkatkan pendapatan petani pun juga didukung oleh organisasi atau kelompok yang bergerak di bidang pertanian yang salah satunya yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT) rata-rata setiap dusun di Gunungkidul memiliki 1 Kelompok Wanita Tani (KWT). Selain penggunaan lahan tegalan Kelompok Wanita Tani (KWT) juga mendorong anggotanya untuk memanfaatkan lahan pekarangan, meski jenis lahan yang digunakan termasuk lahan kering dengan tingkat kesuburan rendah yang bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan lahan sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga.

3 Untuk mendorong pemanfaatan lahan pekarangan tersebut pada tahun 2014 dilakukan lomba Hatinya (Halaman Asri, Teratur, Indah dan Nyaman) PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga). Dalam lomba tersebut melibatkan KWT (Kelompok Wanita Tani) yang diberi arahan langsung oleh Kelompok PKK. Berdasarkan hasil wawancara dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Gunung Kidul yang menyatakan bahwa perlombaan ini diikuti oleh 18 kecamatan se Kabupaten Gunungkidul, yang masing-masing kecamatan mengajukan salah satu desa untuk mewakili kecamatan tersebut. Kriteria penilaian dalam lomba tersebut terdiri mulai dari input, proses hingga output yang diperoleh yang mengacu pada tujuan perlombaan tersebut. Tabel 2. Hasil Penilaian Lomba Hatinya PKK se-kabupaten Gunungkidul pada Tahun 2014 Peringkat Desa Kecamatan 1 Piyaman Wonosari 2 Ponjong Ponjong 3 Ngeposari Semanu Sumber : Wawancara Tim Penggerak PKK Kab. Gunungkidul Berdasarkan Tabel 2, salah satu yang terbaik dalam lomba hatinya PKK yaitu Desa Piyaman Kecamatan Wonosari yang menduduki peringkat 1 se Kabupaten Gunungkidul. Dalam lomba tersebut Desa Piyaman melibatkan beberapa dusun yaitu Dusun Pakel Jaluk, Pakel Rejo, Budegan lor dan Ngreboh I, yang masingmasing KWT (Kelompok Wanita Tani) dusun diberi arahan oleh kelompok PKK Desa Piayaman dan PKK Kabupaten Gunungkidul. Dalam hal ini dusun-dusun tersebut dibagi menjadi dusun utama dan dusun pendukung, yang menjadi dusun utama yaitu Dusun Pakel Jaluk dan 3 dusun lainnya menjadi dusun pendukung dengan pertimbangan Dusun Pakel Jaluk merupakan dusun yang mengawali

4 dalam pemanfaatan lahan pekarangan dibanding dengan dusun lain sehingga dusun tersebut menjadi dusun utama dalam lomba Hatinya PKK yang mewakili Desa Piyaman. Dengan adanya pelaksanaan lomba Hatinya PKK yang bertujuan untuk : i) Memanfaatkan lahan pekarangan secara optimal, ii) Menambah pendapatan rumah tangga, iii) Mengurangi pengeluaran harian rumah tangga, iv) Gizi keluarga dapat terpenuhi, v) Peningkatan kesejahteraan keluarga (Tim Penggerak PKK Kab. Gunungkidul), diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan. Dalam hal ini, timbul beberapa pertanyaan, yaitu apakah dengan adanya kegiatan tersebut waktu yang dialokasikan untuk bekerja bertambah yang kemudian dapat menambah pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan. Oleh sebab itu, maka dipandang perlu dilakukan penelitian untuk melihat kondisi ekonomi rumah tangga petani di Desa Piyaman khususnya setelah adanya lomba mengenai pemanfaatan lahan pekarangan pada tahun 2014 tersebut. Kondisi ekonomi rumah tangga tersebut menjadi penting untuk dianalisis sebab seperti yang diketahui bahwa profesi sebagai petani tidak memiliki jadwal tetap dalam bekerja dan petani bebas memilih jenis kegiatan yang dilakukan termasuk dalam usahataninya sehingga perlu untuk menganalisis curahan waktu kerja. Kemudian, untuk mengetahui struktur pendapatan rumah tangga petani lahan kering yang mana mayoritas masyarakat tidak hanya akan bergantung dari pendapatan usahatani melainkan juga bekerja di luar usahatani bahkan di luar sektor petanian guna dapat memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Untuk itu perlu dilakukan analisis mengenai kesejahteraan agar dapat melihat bagaimana

5 tingkat kesejahteraan rumah tangga petani lahan kering di Desa Piyaman. Oleh sebab itu dipandang perlu untuk melakukan analisis mengenai curahan waktu kerja, struktur pendapatan rumah tangga dan tingkat kesejahteraan anggota Kelompok Wanita Tani lahan kering di Desa Piyaman Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul, Provinsi DIY. B. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Piyaman Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul yang bertujuan untuk dapat : 1. Mengetahui curahan waktu kerja rumah tangga petani 2. Mengetahui struktur pendapatan rumah tangga petani 3. Mengetahui tingkat kesejahteraan rumah tangga petani C. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Dapat mengetahui apakah curahan waktu kerja yang diberikan sudah dapat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jika waktu kerja yang dicurahkan masih kurang maka dapat menambah kegiatan untuk mengisi waktu luang agar penggunaan waktu lebih optimal. 2. Mengetahui kontribusi pendapatan di berbagai sektor, termasuk kontribusi lahan pekarangan sehingga dapat dilihat apakah program pemanfaatan lahan pekarangan dapat dilanjutkan atau dihentikan dengan menimbang pendapatan yang didapat. 3. Mengetahui tingkat kesejahteraan, jika masih dalam kondisi kurang sejahtera maka perlu dukungan berbagai pihak dengan berbagai fasilitas guna

6 meningkatkan kesejahteraan, sedangkan jika sudah termasuk dalam kategori sejahtera maka perlu diketahui hal apa yang telah membuatnya sejahtera, sehingga dapat menjadi acuan bagi rumah tangga petani yang belum sejahtera.