LAMPIRAN 74
75 Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m) : 15,4 kg Diameter silinder pencacah (D) : 37,5cm = 0,375 m Percepatan gravitasi (g) : 9,81 m/s 2 Kecepatan putar silinder pencacah (N 2 ) : 874 rpm Kecepatan putar poros mesin (N 1 ) : 1618 rpm a) Kecepatan Putar ( ) N 1 x 1618 x = 169,44 rad/s b) Kecepatan Putar ( = N 2 x = 874 x = 91,53 rad/s c) Kecepatan Putar Total = = 130,49 rad/s d) Fluktuasi Kecepatan ( = = = 0,60 rad/s e) Momen Inersia (I) I = = = 0,002198 m 4 f) Modulus Elastisitas (E) E = I x x = 0,002198 x 0,60 x (130,49) 2 = 22,46 g) Jari-jari Girasi (K) K = = = = 0,086 h) Gaya Tangensial (F) F = = = 2,92 lb = 12,98 N
76 Lampiran 1. Lanjutan i) Shear Stress ( ) = = = j) Momen Torsi (Mt) M t = F x r = 12,98 x ( 0,375+0,25)= 8,1125 Nm k) Daya Penggerak (Pp) P p = = = 1374,55 Watt = 1,842 HP l) Daya Pada saat Pencacahan (P) P = (Pb Pt) = ( 4989 Watt 3734,15 Watt) = 1254,85 Watt = 1,68 HP m) Kebutuhan Daya Total (P tot ) P tot = P p + P =1374,55 Watt + 1254,85 Watt = 2629,4 Watt = 3,52 HP Jadi kebutuhan daya total adalah 2629,4 Watt
77 Lampiran 2. Analisis Unit Transmisi (Puli-Sabuk) Diketahui: Diameter puli motor (D 1 ) : 13,5cm = 0,135 m Diameter puli silinder pencacah (D 2 ) : 25cm = 0,25 m Putaran puli motor(n 1 ) : 1618 rpm Sabuk V Tipe B Luas penampang sabuk B : 1,34 x 10-4 m 2 Jarak antar puli (C) : 51cm = 0,51 : 1,7 mpa : 1250 kg/m 3 f. gesek : 0,3 a) Putaran puli silinder pencacah (N 2 ) N 2 = = = 874 rpm b) Panjang Sabuk Transmisi (L) L = 2C + (D 1 +D 2 ) + (D 1 -D 2 ) 2 = 2. 0,51 + (0,135+0,25) + (0,135-0,25) 2 = 1,63 m = 64,22 inchi c) Massa sabuk V tipe B m = = 1250 x 1,34x10-4 x 1,63 = 0,27 kg
78 Lampiran 2. Lanjutan d) Kecepatan Linier (v) v = = = 11,44 m/s e) Sudut kontak sabuk = 180 + 2 arc sin = 192,95 o = 3,37 Rad = 180-2 arc sin = 167,05 o = 2,92 Rad Sudut kontak yang digunakan adalah yang paling kecil yaitu 2,92 rad f) Tegangan sisi kencang (T 1 ) T 1 = = 1,7 x 10 6. 1,34 x 10-4 = 227,80 N g) Tegangan sisi kendor (T 2 ) = 0,27. (11,44) 2 = 35,35 kg.m 2 /s 2 T 2 = 50,22 N h) Daya sabuk (P) P = (T 1 -T 2 ).v = (227,8 50,22).11,44 = 2031,51 watt/sabuk i) Jumlah sabuk (n) n = = = 1,29 sabuk 2 sabuk V tipe B j) Tegangan Tarik sabuk (F s ) F s = (T 1 +T 2 ).n = (227,80 + 50,22).2 = 556,04 N
79 Lampiran 3. Analisis Poros Diketahui: Faktor koreksi daya untuk daya maksimum :0,8-1,2, digunakan 1,0 Daya merupakan daya output dari motor bakar 14HP: 10444 Watt Putaran puli pada motor penggerak (N 1 ) : 1618 Rpm Putaran puli pada silinder pencacah (N 2 ) : 874 Rpm a) Daya Rencana (P d ) P d = f c. P = 1,0. 10444 = 10444 Watt = 10,444 kw b) Momen rencana (T) T = 9,74 x 10 5 = 9,74 x 10 5 = 11638,96 kg mm c) Defleksi puntiran ( ) = 584 = 584 = 0,12 o Beban yang terjadi pada poros Poros mengalami pembebanan seperti pada gambar berikut:
80 Lampiran 3. Lanjutan d) Diagram gaya pada beban vertikal Fsilinder Fp R A R B Fs 0,20 m 0,17 m 0,08 m F 1 = m.g = 15,40. 9,81 = 151,07 N F 2 = m 2.g = 1,8. 9,81 = 17,66 N Beban pada puli dan beban dari tegangan sabuk berada pada titik dan arah yang sama sehingga bisa dijumlahkan: F 2 +F s =F ps =17,66 + 560,50 = 578,16 N 151,07 N 578,16 N R A R B 0,23 m 0,21 m 0,04 m Mencari Nilai R b
81 Lampiran 3. Lanjutan Mencari Nilai R A e) Momen Lentur pada poros arah Vertikal 151,07 N 578,16 N 19,53 N 709,70 N 0,23 m 0,44 m 0,48 m
82 Lampiran 3. Lanjutan Diagram Momen 4,50 Nm 0-23,13 Nm f) Diameter Poros (d) Sehingga: m = 25,25 mm g) Putaran Kritis Diketahui: Diameter poros Panjang poros Beban puli + sabuk Beban silinder : 42 mm :450 mm :578,16 N : 151,074 N
83 Lampiran 3. Lanjutan Beban yang terjadi pada poros Fs = 151,07 N Fps = 578,16 N R A = 19,53 N R B = 709,70 N 0,23 m 0,04 m 0,21 m Mencari nilai C 1 dan C 2 (dy/dx) = 0 dan x = 0,48
84 Lampiran 3. Lanjutan (d 2 y/dx 2 ) = 0 dan x = 0,48 Sehingga persamaan defleksi yang diperoleh: Momen inersia pada sumbu x Defleksi poros terjadi pada titik beban silinder pencacah dan puli yaitu pada x = 0,23 dan x = 0,48 Pada x = 0,23 (silinder pencacah)
85 Lampiran 3. Lanjutan Pada x = 0,48 (puli) Nilai putaran kritis dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 14 yaitu: h) Batasan Putaran Kritis 80%. = 0,8. 6652,14 = 5321,71 rpm
86 Lampiran 4. Analisis Spi Bagian-bagian pada mesin yang menggunakan spi adalah poros silinder pencacah Diketahui: Daya motor penggerak : 14 HP Kecepatan putar motor penggerak (N 1 ) : 1618 rpm Kecepatan putar silinder pencacah (N 2 ) : 874 rpm Diameter poros silinder : 42 mm : 58 kg/ mm 2 a) Lebar dan tinggi spi pada poros silinder pencacah Lebar spi biasanya sama dengan tingginya dan besarnya ukuran lebar spi sebaiknya 25-35% dari diameter porosnya (Sularso dan Suga, 1997). Sehingga lebarnya adalah: b=t= = = 10,5 mm b) Panjang spi pada poros silinder Panjang spi sebaiknya berukuran 0,75-1,5 diameter porosnya. Spi tidak boleh terlalu panjang karena tidak akan bisa menahan tegangan geser yang merata pada permukaan (Sularso dan Suga, 1997). Sehingga panjangnya dapat diketahui sebagai berikut: Panjang minimal = 0,75. 45 = 33,75 mm Panjang maksimal = 1,5. 45 = 67,5 mm Jadi ukuran minimal spi adalah 33,75 mm x 10,5 mm x 10,5 mm. c) Tegangan geser pada spi poros silinder T = F = = = 114,11Nm = 5071,55 N = = = 13,35 N/ mm 2 d) Tegangan geser yang diizinkan ka = kg/ mm 2 = 47,38 N/ mm 2 Tegangan geser yang terjadi jauh lebih kecil dari pada tegangan geser yang diizinkan sehingga spi tersebut aman dan layak untuk digunakan
87 Lampiran 5. Analisis Bantalan Diketahui: Jenis Bantalan :P209 puli motor penggerak : 1618 rpm puli silinder pencacah : 874 rpm Kapasitas nominal dinamik spesifik (C) : 790 Faktor beban (F w ) : 1,2 Beban radial puli : 1,6 kg Beban radial silinder pencacah : 15,40 kg Beban karena tegangan tali : T 1 +T 2 = 278,02 N = 28,34 kg a) Beban radial (F r ) F r = W 1 + W 2 + W 3 = 1,6 + 15,40 + 28,34 = 45,34 Kg P r = F w. F r = 1,2. 45,34 = 54,408 kg b) Umur Bantalan F n = 1/3 = = 0,336 F h = F n. = 0,336 = 4,88 Lh = 500.4,88 3 = 58.316,03 jam
88 Lampiran 6. Analisis Kekuatan Rangka Diketahui: Berat yang ditopang : 51,4 Kg = 504,23 N Modulus elastisitas baja (E) : 200.10 9 Pa Batas patah (S y ) : 275. 10 6 Pa Rangka menggunakan besi U : (77x40x3) mm 504,23N 500 mm 510 mm Bentuk besi U 69 mm Gambar1. Sketsa pembebanan pada rangka mesin bagian atas 40 mm 77 mm a) Momen Inersia (I) I = = = 1,51 x 10-6 m
89 Lampiran 6. Lanjutan b) Lendutan rangka ( = 0,000005 m = 0,005 mm c) Lendutan yang diizinkan ( 1 ) 1 =. L =. 0,51 = 0,00170 m = 1,70 mm Berdasarkan hasil tersebut maka nilai lendutan yang dihasilkan oleh perhitungan secara teoritis lebih kecil dibandingkan dengan nilai lendutan yang diizinkan sehingga rangka dalam keadaan aman untuk digunakan. Lendutan pada rangka motor bakar Diketahui: Berat yang di topang rangka : 19,8 kg = 194,24 N d) Lendutan rangka ( = 5,75 x 10-7 m = 0,000575 mm e) Lendutan yang diizinkan ( 1 ) 1 =. L =. 0,35 = 0,00117 m = 1,17 mm Berdasarkan hasil tersebut maka nilai lendutan yang dihasilkan oleh perhitungan secara teoritis lebih kecil dibandingkan dengan nilai lendutan yang diizinkan sehingga rangka dalam keadaan aman untuk digunakan.
90 Lampiran 7. Analisis Kekuatan Las Rangka yang digunakan Tebal bidang las Panjang bidang las Tegangan izin logam dasar Beban yang ditopang pada rangka mesin Beban yang ditopang pada rangka motor :besi U (77 x 40 x 3) mm : 5 mm : 75 mm : 145 MPa : 51,4 kg = 504,234 N : 19,8 kg = 194,24 N a) Kekuatan las pada rangka mesin 504,234 145.10 6 x 0,005 x 0,075 504,234N 54.375N Karena gaya yang bekerja pada rangka jauh lebih kecil dari total beban yang dapat ditahan oleh sambungan las sehingga sambungan las tersebut aman dan layak digunakan. b) Kekuatan las pada rangka motor penggerak 194,24 145.10 6 x 0,004 x 0,036 194,24 N 20.880 N Karena gaya yang bekerja pada rangka jauh lebih kecil dari total beban yang dapat ditahan oleh sambungan las sehingga sambungan las tersebut aman dan layak digunakan.
91 Lampiran 8. Kapasitas Pencacahan Teoritis Kapasitas pencacahan teoritis dapat dicari dengan menggunakan persamaan (Srivastava, 1993) dengan komponen yang harus diketahui terlebih dahulu adalah bulkdensity gelas plastik, kemudian luas area pencacahan, panjang hasil potongan yang diharapkan, jumlah pisau dan kecepatan putar silinder pencacah. Luas area pencacahan ( sebesar 2,4 cm 2 dengan luas area pencacahannya berbentuk persegi panjang dengan panjang 24 cm dan lebarnya 0,1 cm. Panjang hasil cacahan ( yang diharapkan 5 mm dengan jumlah pisau ( 5 buah dan kecepatan putar ( 874 rpm. Berikut ini adalah perhitungannya: f = = = 0,006607 kg/s = 23,79 kg/jam
92 Lampiran 9. Kerapatan Kamba (Bulk Density) Sampah Gelas Plastik Pengukuran kerapatan kamba (Bulk Density) sampah gelas plastik pada penelitian ini dilakukan dengan cara memasukan sampah gelas plastik hingga penuh kemudian diambil lagi sampah gelas plastik yang di dalam tabung tersebut kemudian diukur massanya. Berikut ini data hasil pengukurannya: Kerapatan kamba dapat dihitung dengan Persamaan 38: dimana: ρ = Kerapatan kamba (kg/m 3 ) W d = Massa sampah plastik(kg) V = Volume wadah (m 3 ) Tabel 1. Pengukuran Kerapatan Kamba Cacahan Plastik Ulangan Berat plastik (Kg) Volume (m3) Kerapatan Kamba (kg/m3) 1 0,04446 0,000588 75,61 2 0,0451 0,000588 76,70 3 0,0441 0,000588 75,00 4 0,0449 0,000588 76,36 5 0,0438 0,000588 74,49 Rata-rata 75,63 SD 0,92 CV 1,21% Untuk perhitungan kapasitas teoritis digunakan kerapatan kamba 75,63 kg/m 3
93 Lampiran 10. Kapasitas Pencacahan Aktual Kapasitas aktual pencacahan dapat diketahui dengan cara mengukur massa bahan yang telah di proses oleh mesin dibagi dengan waktu pencacahan. Perhitungan Kapasitas Aktual Mesin dihitung dengan Persamaan 40: Dimana: K ap B bh t = Kapasitas aktual pencacahan (kg/jam) = Massa total bahan cacahan yang keluar selama waktu tertentu (kg) = waktu yang ditentukan untuk menampung keluaran bahan cacahan (detik) Tabel 2. Hasil Perhitungan Kapasitas Aktual Sampah Gelas Air Mineral No Ulangan ke t (detik) Bbh (g) Kap (Kg/jam) 1 1 10,148 52,56 18,65 2 2 10,59 65,64 22,31 3 3 10,572 64,16 21,85 Rata-rata 10,44 60,79 20,94 SD 0,25 7,16 2,00 CV 2,40% 11,78% 9,54% Rata-rata kapasitas aktual pencacahan dari mesin pencacah sampah plastik adalah 20,94 kg/jam
94 Lampiran 11. Efisiensi Pencacahan Efisiensi pencacahan dari mesin pencacah sampah plastik dapat diketahu dari perbandingan kapasitas aktual dengan kapasitas teoritisnya dengan cara menghitungnya menggunakan rumus sebagai berikut: dimana: η = efisiensi mesin (%) K ap = kapasitas aktual mesin K t = kapasitas teoritis mesin Sehingga efisiensi mesin pencacahsampah plastik ini adalah:
95 Lampiran 12. Energi Spesifik Pencacahan Diketahui: Kapasitas aktual mesin = 20,94 kg/jam Konsumsi daya aktual = 3,52 HP = 2,626 kw Besarnya energi pencacahan dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 46 yaitu: Sehingga: Energi spesifik mesin dalam melakukan perajangan adalah sebesar 451,46 kj/kg
96 Lampiran 13. Pengukuran Daya Menggunakan Pronybrake Tabel 3. Pengujian Daya Mesin Pencacah Sampah Plastik dengan Menggunakan Pronybrake saat Tidak Ada Beban Ulangan RPM Panjang Prony (m) Analog Massa (Kg) Ft Mt Daya (Watt) Daya (Hp) 15 9,59 94,08 20,70 3717,09 4,98 14 8,42 82,60 18,17 3263,60 4,37 17 11,97 117,43 25,83 4639,58 6,22 18 13,16 129,10 28,40 5100,82 6,84 1 1715 0,22 15 9,59 94,08 20,70 3717,09 4,98 19 14,34 140,68 30,95 5558,19 7,45 16 10,78 105,75 23,27 4178,33 5,60 17 11,97 117,43 25,83 4639,58 6,22 16 10,78 105,75 23,27 4178,33 5,60 20 15,54 152,45 33,54 6023,31 8,07 16 10,78 105,75 23,27 4102,81 5,50 17 11,97 117,43 25,83 4555,71 6,11 16 10,78 105,75 23,27 4102,81 5,50 14 8,42 82,60 18,17 3204,60 4,30 2 1684 0,22 14 8,42 82,60 18,17 3204,60 4,30 15 9,59 94,08 20,70 3649,90 4,89 14 8,42 82,60 18,17 3204,60 4,30 14 8,42 82,60 18,17 3204,60 4,30 17 11,97 117,43 25,83 4555,71 6,11 16 10,78 105,75 23,27 4102,81 5,50
97 Tabel 23. Lanjutan Ulangan RPM Panjang Prony (m) Analog Massa (Kg) Ft Mt Daya (Watt) Daya (Hp) 14 8,42 82,60 18,17 3105,65 4,16 14 8,42 82,60 18,17 3105,65 4,16 15 9,59 94,08 20,70 3537,20 4,74 15 9,59 94,08 20,70 3537,20 4,74 3 1632 0,22 14 8,42 82,60 18,17 3105,65 4,16 14 8,42 82,60 18,17 3105,65 4,16 14 8,42 82,60 18,17 3105,65 4,16 16 10,78 105,75 23,27 3976,12 5,33 17 11,97 117,43 25,83 4415,04 5,92 16 10,78 105,75 23,27 3976,12 5,33 rata-rata 15,63 10,35 101,53 22,34 3929,13 5,27 SD 1,61 1,91 18,69 4,11 767,23 1,03 CV 10,28% 18,41% 18,41% 18,41% 19,53% 19,53%
98 Tabel 4. Pengujian Daya Mesin Pencacah Sampah Plastik dengan Menggunakan Pronybrake saat Ada Beban Ulangan RPM Panjang Prony (m) Analog Massa (Kg) Ft Mt Daya (Watt) Daya (Hp) 22 17,92 175,80 38,67 6492,20 8,70 20 15,54 152,45 33,54 5629,95 7,55 17 11,97 117,43 25,83 4336,59 5,81 15 9,59 94,08 20,70 3474,34 4,66 1 1603 0,22 16 10,78 105,75 23,27 3905,46 5,24 16 10,78 105,75 23,27 3905,46 5,24 19 14,34 140,68 30,95 5195,21 6,96 18 13,16 129,10 28,40 4767,71 6,39 19 14,34 140,68 30,95 5195,21 6,96 17 11,97 117,43 25,83 4336,59 5,81 23 19,11 187,47 41,24 7208,37 9,66 17 11,97 117,43 25,83 4515,14 6,05 19 14,34 140,68 30,95 5409,11 7,25 18 13,16 129,10 28,40 4964,01 6,65 2 1669 0,22 16 10,78 105,75 23,27 4066,26 5,45 14 8,42 82,60 18,17 3176,06 4,26 14 8,42 82,60 18,17 3176,06 4,26 20 15,54 152,45 33,54 5861,75 7,86 21 16,73 164,12 36,11 6310,63 8,46 18 13,16 129,10 28,40 4964,01 6,65
99 Tabel 24. Lanjutan Ulangan RPM Panjang Prony (m) Analog Massa (Kg) Ft Mt Daya (Watt) Daya (Hp) 23 19,11 187,47 41,24 6836,94 9,16 20 15,54 152,45 33,54 5559,71 7,45 21 16,73 164,12 36,11 5985,45 8,02 17 11,97 117,43 25,83 4282,48 5,74 3 1583 0,22 19 14,34 140,68 30,95 5130,39 6,88 16 10,78 105,75 23,27 3856,74 5,17 15 9,59 94,08 20,70 3430,99 4,60 17 11,97 117,43 25,83 4282,48 5,74 15 9,59 94,08 20,70 3430,99 4,60 14 8,42 82,60 18,17 3012,40 4,04 rata-rata 17,87 13,00 127,55 28,06 4756,62 6,38 SD 2,60 3,09 30,27 6,66 1140,70 1,53 CV 0,15% 0,24% 0,24% 0,24% 0,24% 0,24% Contoh Perhitungan Daya: Misalkan pada perhitungan daya saat ada beban dengan RPM (N) 1671 didapat nilai massa (m) dengan pengukuran pronybrake sebesar 17,92 Kg dengan panjang pronybrake (l) yaitu 0,22 m. maka nilai daya yang didapat adalah sebagai berikut: Torsi (M t ) = F. l = m. g. l = 17,92 Kg. 9,81 m/s 2. 0,22 m = 38,67 Nm Daya (P) = = = 6491,37Watt = 8,70 HP
100 Lampiran 14. Pengukuran Daya Aktual Tabel 5. Hasil Pengukuran Daya Mesin Pencacah Sampah Plastik Keterangan Ulangan Tanpa Beban Dengan Beban Daya Pembacaan (HP) Ratarata RPM Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Daya Torsi(Mt) 1 1715 4,98 4,37 6,22 6,84 4,98 7,45 5,60 6,22 5,60 8,07 6,03 19,95 2 1684 5,50 6,11 5,50 4,30 4,30 4,89 4,30 4,30 6,11 5,50 5,08 33,79 3 1632 4,16 4,16 4,74 4,74 4,16 4,16 4,16 5,33 5,92 5,33 4,69 28,40 Rata-rata 5,27 27,38 SD 0,69 6,98 CV 13,2% 25,5% 1 1669 9,28 5,81 6,96 6,39 5,24 4,09 4,09 7,55 8,12 6,39 6,59 28,41 2 1603 9,06 7,86 6,05 4,85 5,45 5,45 7,25 6,65 7,25 6,05 6,39 28,14 3 1583 9,16 7,45 8,02 5,74 6,88 5,17 4,60 5,74 4,60 4,04 6,14 32,77 Rata-rata 6,38 29,77 SD 0,23 2,60 CV 3,56% 8,72%
101 Lampiran 15. Konsumsi Bahan Bakar Pengukuran konsumsi bahan bakar dilakukan dengan metode refil. Sedangkan perhitungan konsumsi bahan bakar dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 42 yaitu: Dimana: FC FV t 2 = Konsumsi bahan bakar (liter/jam) = Volume bahan bakar yang terpakai (liter) = Waktu beroperasi motor bakar (jam) Tabel 6. Pengukuran Konsumsi Bahan Bakar Keterangan Ulangan FV (ml) t2 (menit) FC (liter/jam) 1 80 5 0,96 2 75 5 0,9 Tanpa Beban 3 75 5 0,9 Rata-rata 0,95 SD 0,05 CV 5,26% 1 730 36,23 1,2 2 758 37,54 1,21 Dengan Beban 3 716 35,48 1,21 Rata-rata 1,21 SD 0,001 CV 0,08% Rata rata konsumsi bahan bakar ketika mesin beroperasi tanpa beban adalah 0,95 liter/jam, sedangkan rata rata konsumsi bahan bakar ketika mesin beroperasi dengan beban adalah 1,21 liter/jam.
102 Lampiran 16. Rendemen Pencacahan Rendemen pencacahan dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 47: R = Rendemen bahan (%) m t = Massa cacahan plastik yang keluar dari outlet (kg) m in = Massa sampah plastik yang masuk (kg) Tabel 7. Perhitungan Rendemen Pencacahan Sampah Gelas Air Mineral Ulangan min (Kg) mt(kg) Rendemen (%) 1 10 7,3 73 2 10 8,4 84 3 10 8,3 83 Rata-Rata 80 SD 4,97 CV 6,21%
103 Lampiran 17. Persentase panjang cacahan Persentase panjang cacahan plastik dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 48: Dimana: P pk = persentase panjang keluaran cacahan plastik (%) B b1 = massa cacahan plastik yang panjangnya kurang dari 0,5cm (gram) B b2 = massa cacahan plastik yang panjangnya lebih dari 0,5cm (gram) Tabel 8. Perhitungan Persentase Panjang Cacahan Ulangan m(gram) Bb2 (gram) Bb1 (gram) Ppk (%) 1 62,88 9,68 53,2 84,61 2 62,02 9,42 52,6 84,81 3 65,3 8,56 56,74 86,89 Rata-rata 63,40 9,22 54,18 85,44 SD 1,70 0,59 2,24 1,26 CV 3% 6% 4% 1%
104 Lampiran 18. Tingkat Kebisingan Mesin Pengukuran tingkat kebisingan mesin pencacah sampah plastik diukur dengan menggunakan soundlevel meter. Berikut ini data hasil pengukurannya: Tabel 9. Pengukuran Kebisingan Mesin Pencacah Sampah Plastik Dengan Bahan Sampah AMDK Keterangan Ulangan RPM Pembacaan Ratarata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 1915 98,3 98,2 98,6 98,4 97,8 99,2 99,3 99,3 99,4 100 98,85 2 1884 98,1 97,9 96,2 97,8 97 98,6 98,1 97,8 98,9 98,3 97,87 Tanpa 3 1832 96,4 96,7 97,1 97 97,6 97,6 97,2 97 96,8 96,5 96,99 beban Rata-rata 97,90 SD 0,93 CV 1,0% 3 1669 104 104,7 104,1 105 104,9 104,4 104,3 105,1 104,5 104,9 104,59 2 1603 102,1 102,7 102,8 104,3 101,9 104,8 105 104,3 105 104,8 103,77 Dengan beban 1 1583 104,3 102,4 102,9 103,3 103,8 104,2 102 102,2 103,3 103,1 103,15 Rata-rata 103,84 SD 0,72 CV 0,70%
105 Karena tingkat kebisingan mesin terlalu besar dari standar yang ditetapkan sehingga perlu diatur lamanya jam kerja operator pada saat mengoperasikan mesin ini. Lamanya jam kerja dihitung sebagai berikut: a) Lama jam kerja pada saat tidak ada beban T = = = 5,06 jam b) Lama jam kerja pada saat ada beban T = = = 2,89 jam c) Batas lama jam kerja operator per hari berdasarkan standar OSHA T = = = = T = 0,75 jam
106 Lampiran 19. Tingkat Getaran Mesin Tabel 10. Pengukuran Tingkat Getaran Mesin Pencacah Sampah Plastik Dengan Beban Sampah AMDK Keterangan Ulangan RPM Pembacaan Ratarata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 1715 17,1 17,3 16,4 16,9 17 17,3 18,1 18,2 16,4 17,2 17,19 Tanpa beban 2 1684 14,2 14,6 14,1 13,6 13,2 13,5 13,1 13,8 15,2 14,8 14,01 3 1632 14 13,5 12,8 12,3 12 11 11,7 11,8 11,1 12 12,22 Rata-rata 14,47 SD 2,52 CV 17,4% 3 1669 19,1 18,4 19,4 17,7 17,5 19,6 18,1 18,2 17,5 16,3 18,18 Dengan beban 2 1603 14,1 15,8 15 16 14,8 15,7 15,9 18,4 14,5 14,2 15,44 1 1583 13,6 13,3 12,2 12 15,1 13,9 13,6 13 13,1 13,3 13,31 Rata-rata 15,64 SD 2,44 CV 15,6%
107 Lampiran 20. Pengukuran Daya Teoritis Tabel 11. Pengukuran Daya Teoritis Tanpa beban Ulangan Massa (kg) r (m) g(m/s 2 ) F (N) Mt(Nm) Pt (watt) 1 10,81 106,05 19,88 3506,44 2 13,59 0,1875 9,81 133,32 25 4408,19 3 11,21 109,97 20,62 3636,19 Rata-rata 11,51 112,93 21,17 3734,15 SD 1,50 14,74 2,77 487,51 CV 13,06% 13,06% 13,07% 13,06% Tabel 12. Pengukuran Daya Teoritis Saat Ada Beban Ulangan Massa (kg) r (m) g(m/s 2 ) F (N) Mt(Nm) Pb (watt) 1 15,75 154,51 28,97 4981,41 2 17,04 0,1875 9,81 167,16 31,34 5389,42 3 15,16 148,72 27,88 4794,81 Rata-rata 15,77 154,74 29,01 4989 SD 0,96 9,43 1,77 304,10 CV 6,10% 6,09% 6,10% 6,10% Contoh Perhitungan: Untuk mendapatkan nilai daya secara teoritis, diperlukan nilai massa pisau untuk mencacah sampah plastik. Misalkan nilai massa yang didapat saat pencacahan dengan menggunakan beban sampah plastik sebesar 15,75kg dengan jari-jari silinder pencacah sebesar 0,1875 m. Maka nilai daya secara teoritis adalah sebagai berikut: F = m. g = 15,75 kg. 9,81 m/s 2 = 154,51N Mt = F. r = 154,52 N. 0,1875 m = 28,97 Nm Pb = = = 4981,41Watt
108 Lampiran 21. Pengukuran RPM pada Motor Penggerak dan Silinder Pencacah Tabel 13. Hasil Pengukuran RPM pada Motor Penggerak dan Silinder Pencacah dengan Bahan Sampah AMDK Ulangan Motor Penggerak (rpm) Silinder Pencacah (rpm) Tanpa Beban Dengan Beban Tanpa Beban Dengan beban 1 1687 1583 910,98 854,82 2 1684 1603 909,36 865,62 3 1632 1669 881,28 901,26 Rata-rata 1668 1618 900 874 SD 30,92 45,00 16,70 24,30 CV 1,85% 2,78% 1,85% 2,78%
Lampiran 22. Gambar Teknik Mesin Pencacah Sampah Plastik 109
110
111
112
113
114
115
116
Lampiran 23. Alat yang Digunakan Saat Penelitian 117 Tachometer Soundlevel Meter Vibration Meter Timbangan 50 Kg Prony Brake Meteran 7,5 M
Lampiran 23. Lanjutan 118 Penggaris 30cm Meteran 150cm
Lampiran 24. Dokumentasi Penelitian 119 Pengukuran rangka mesin Proses penyaringan hasil pencacahan Pemasangan pronybrake pada mesin Hasil pencacahan botol oli Hasil pencacahan gelas air mineral Hasil pencacahan gelas minuman berasa
Lampiran 22. Lanjutan 120 Bagian saringan hasil pencacahan Puli dan bantalan mesin pencacah Flywheels mesin pencacah Ruang pencacahan mesin Proses penjemuran hasil cacahan Mesin pencacah tampak depan
Lampiran 22. Lanjutan 121 Mesin pencacah Pisau pencacah Motor penggerak mesin pencacah plastik Outlet mesin pencacah plastik Puli pada motor penggerak Bak penampungan hasil pencacahan