I. PENDAHULUAN. membuat masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif dalam mengontrol setiap

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks dan tuntutan

Komputer Dan Pemerintahan. Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan transparasi laporan keuangan pemerintahan kepada

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

RPSEP-11 KENDALA DAN STRATEGI PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

Menuju Akuntabilitas Publik dengan e-government Seminar ICT for Good Governance Paramadina Graduate School Universitas Paramadina 2011

TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Oleh : Dra. ANY INDRI HASTUTI, MM ASISTEN PEMERINTAHAN

I. PENDAHULUAN. E-Government (e-gov) merupakan program pemerintah dalam upaya untuk

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Focus Group Discussion (FGD) Aplikasi di Kewilayahan Pemkot Bandung Tahun 2017

E-GOVERNMENT. Definisi. E-Readiness 3/27/2012

No Pengaturan Partisipasi Masyarakat dalam Peraturan Pemerintah ini meliputi Partisipasi Masyarakat dalam penyusunan Peraturan Daerah dan kebi

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

P5 Pemanfaatan Komputer Di Berbagai Bidang. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar dalam kehidupan masyarakat. Fenomena ini membuat masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan beribu

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan dana yang sangat. potensial yang digunakan oleh pemerintah sebagai sumber pembiayaan

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

Analisis E-Government pada Kabupaten/Kota di Indonesia

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KEPARIWISATAAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR. Oleh: Maya Andini Kartikasari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang semakin meningkat dengan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis akan menyimpulkan dari berbagai uraian yang telah

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR4ATAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAN E-GOVERNMENT DI KABUPATEN MOJOKERTO

Electronic Government: Sudahkah Memberi Manfaat?

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan senantiasa memerlukan sumber penerimaan yang memadai dan

E-Government di Indonesia. E-Government Hubungan Internasional

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah merupakan wujud reformasi yang mengharapkan suatu tata kelola

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, teknologi telah menjadi salah satu upaya pemerintah untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi

I. PENDAHULUAN. hakekatnya membangun manusia seutuhnya dan seluruhnya masyarakat

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pemerintahan sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 32. berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: masyarakat, keamanan yang baik, pertumbuhan ekonomi yang stabil,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran pemerintah daerah dalam

BAB I PENDAHULUAN. memiliki visi Terwujudnya Kota Palangka Raya sebagai Kota Pendidikan, Jasa,

I. KATA PENGATANTAR Kepemerintahan yang baik (good governance), telah menjadi wacana yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi

Mata Kuliah SIM Sektor Publik Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unila

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan telah diterbitkan Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan konsep

Oleh : Siti Samsiyah, SS.M.Si Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Terbuka. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Besarnya sumber daya alam Indonesia merupakan faktor penunjang

KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Fakta telah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR: 3 TAHUN 2012 TENTANG

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pembahasan Kesiapan Kondisi Jayengan Kampoeng Permata Sebagai Destinasi Wisata

BAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa terbesar di bawah minyak dan gas bumi, batu bara, minyak

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas.

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua.

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

KOMPUTER DALAM PEMERINTAHAN

I. PENDAHULUAN. Menurut Perda Nomor 6 Tahun 2011 tentang kepariwisataan, pengembangan dan

I. PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. bertanggungjawab, responsif, efektif dan efisien. e-government memanfaatkan

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan

Dwi Hartanto, S,.Kom 26/03/2012. E Commerce Pertemuan 3 1

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan gambaran pelaksanaan UU KIP oleh Pemkab Kediri selama

Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat. sekaligus menjadi ibu kota provinsi. Kota ini merupakan kota terbesar

E-GOVERMENT. 7. Komputer dan Pemerintahan PTSI C. Definisi (Word Bank) :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Komputer & Pemerintah. E-Government

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam mencari dan menyampaikan informasi. Internet. Hal inilah yang disebut dengan e-commerce. Salah satu aplikasi dari e-

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN KENDAL

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

1.x. Masyarakat. Masyarakat. Masyarakat 2.x. 3.x. Tahap Perkembangan Masyarakat Menurut Moravec

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Lampung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN APLIKASI SIMPEG PADA SKPD PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemba

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, selain Kabupaten

URAIAN RUPMD BAB I PENDAHULUAN

PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL - BUTON 2015 PERDAKAB. BUTON NO. 1, LD. 2015/NO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata di Indonesia mendapat perhatian cukup besar dari

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 7 Tahun : 2013

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks dan tuntutan adanya keterbukaan informasi, maka pemerintah harus mulai membuka diri terhadap informasi-informasi yang sangat diperlukan oleh masyarakat untuk dapat diakses dengan mudah. Adanya transparansi atas setiap informasi publik, membuat masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif dalam mengontrol setiap langkah dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Dengan demikian, penyelenggaraan negara dapat dipertanggungjawabkan kembali kepada rakyat. Salah satu wujud konkret dari proses demokratisasi di Indonesia ditandai dengan lahirnya Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP). Dengan lahirnya UU KIP maka diharapkan akan membawa dampak positif pada tatanan pemerintahan kita. Adanya keterbukaan informasi bagi publik akan membawa pada pencapaian pengelolaan informasi yang berkualitas, pelayanan informasi secara mudah, cepat dan hemat biaya serta kinerja badan publik yang transparan, efektif dan akuntabel. Salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan good governance adalah dengan menerapkan sistem electronic government (e-gov) atau pemerintahan berbasis elektronik. Dalam penerapan e-gov, pemerintah menggunakan jaringan internet untuk melaksanakan urusan pemerintahan serta pelayanan publik, sehingga kegiatan pemerintah dapat dilakukan secara online atau berbasis komputerisasi. Dengan pola seperti ini, maka sistem pemerintahan tradisional yang identik dengan paper-based administration maupun pengerjaan secara manual dapat ditinggalkan. Penerapan sistem informasi e-gov akan menghasilkan

bentuk hubungan baru seperti: G2C (Government to Citizen), G2B (Government to Business Enterprises), dan G2G (inter-agency relationship). E-gov membawa banyak manfaat bagi pemerintah, diantaranya adalah pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat karena informasi dapat disediakan dengan cepat, adanya peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat umum, serta mendorong pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Sesuai dengan tingkatan pemerintah yang ada di Indonesia, maka sistem e- gov dapat diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan, yakni kabupaten/kota, provinsi dan negara. Hal ini disesuaikan dengan tingkatan informasi dan layanan yang disediakan oleh masing-masing pemerintahan. E-gov di tingkat kabupaten/kota harus dapat mengintegrasikan bermacam subsistem informasi dan layanan pemerintahan. Salah satu kabupaten di Indonesia yang telah memiliki sistem e-gov adalah Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan daerah pertama di Indonesia yang membangun infrastruktur sistem informasi e-gov. Pembangunan infrastruktur e-gov tersebut telah dirintis sejak tahun 2002, sebelum adanya Inpres No.3/2003 dan Kepmendagri No 24 Tahun 2006. Saat ini, hampir di seluruh kantor, instansi pemerintah, lembaga pelayanan publik, maupun sekolah-sekolah di Ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara telah memiliki akses internet gratis yang difasilitasi oleh Pemda Kabupaten Kutai Kartanegara. Kegiatan pemerintahan dan layanan publik di Kutai Kartanegara beberapa diantaranya telah dilakukan secara elektronik atau berbasis komputerisasi seperti pengurusan layanan perizinan, pengurusan KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan pengurusan catatan sipil. 2

Pengembangan pelayanan publik dengan sistem e-gov merupakan upaya pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk mempercepat proses kerja instansi dan modernisasi administrasi melalui otomatisasi di bidang perkantoran dan pelayanan secara online. 1.2 Rumusan Masalah Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki kompetensi daerah yang sangat potensial untuk dikembangkan, yakni sektor pariwisata. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang menjadi prioritas pembangunan daerah Kutai Kartanegara pada tahun 2010. Sektor pariwisata menjadi penting karena memiliki banyak keterkaitan dengan sektor-sektor lain, sehingga pengembangan sektor pariwisata akan terus memacu perkembangan sektor lainnya. Adapun sektorsektor perekonomian lain yang akan terdorong dengan adanya pengembangan pariwisata adalah transportasi, akomodasi (hotel, motel, dan villa), pertanian, dan industri kerajinan. Selain itu, dampak ganda yang ditimbulkan oleh sektor pariwisata adalah membantu memasarkan dan memperkenalkan budaya lokal, produk-produk lokal hingga kuliner tradisional kepada wisatawan domestik maupun mancanegara. Salah satu kendala yang dihadapi pada usaha pembangunan sektor pariwisata adalah ketersediaan informasi penting mengenai sumberdaya pariwisata yang dikelola. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai komponen pemerintah daerah yang memiliki tanggung jawab dan kewenangan dalam pengelolaan sektor pariwisata daerah setempat belum memanfaatkan sarana teknologi informasi dengan maksimal. Infrastruktur jaringan e-gov dan fasilitas internet yang telah disediakan belum dipergunakan untuk membantu kegiatan 3

pengelolaan pariwisata seperti kegiatan pengumpulan informasi maupun penyebarluasan informasi kepada publik. Saat ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memiliki sebuah situs web sebagai media untuk mempromosikan objek wisata Kutai Kartanegara. Akan tetapi, dirasakan bahwa kemampuan situs dalam memberikan informasi dan interaksi antara pemerintah dan publik masih rendah. Situs yang ada belum mampu menyajikan data-data dan informasi pariwisata secara lengkap, seperti statistik kepariwisataan, informasi industri kepariwisataan, serta berita terkini seputar pariwisata Kutai Kartanegara. Selain itu, belum tersedianya fasilitas yang mampu mengakomodir kebutuhan publik menjadikan situs yang ada minim dalam memberikan pelayanannya. Untuk mendukung pembangunan sektor pariwisata Kutai Kartanegara, maka diperlukan sebuah sistem informasi pariwisata sebagai salah satu subsistem informasi dan layanan pemerintahan yang ada dalam sistem e-gov Kutai Kartanegara. Pengembangan sistem informasi pariwisata akan memperluas keterbukaan informasi dan layanan publik di bidang pariwisata daerah sesuai dengan esensi yang dituangkan dalam e-gov. Selain itu, pengembangan sistem informasi pariwisata sebagai subsistem e-gov akan mempermudah pengintegrasian antara subsistem lain sehingga membantu menjalankan fungsi manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi pemerintah. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Merancang pengembangan sistem informasi dan layanan kepariwisataan berbasis web sebagai sub-sistem e-gov di Kutai Kartanegara. 4

2. Membangun prototipe situs web kepariwisataan yang telah dirancang. 1.4 Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini diantaranya adalah: 1. Memberikan solusi TI (Teknologi Informasi) untuk kegiatan pengelolaan pariwisata bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kutai Kartanegara. 2. Menjadi media promosi daerah untuk menarik minat wisatawan maupun investor melalui penyajian informasi kepariwisataan di Kutai Kartanegara. 3. Menjadi bahan pertimbangan bagi pengembangan sistem informasi pariwisata sebagai sub-sistem e-gov selanjutnya. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Agar penelitian ini fokus pada topik yang dikaji, maka terdapat hal-hal yang membatasi pembahasan penulisan ini, diantaranya adalah : 1. Cakupan wilayah penelitian adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata daerah Kabupaten Kutai Kartanegara. 2. Penelitian ini tidak melakukan studi kelayakan ekonomi serta perhitungan analisis manfaat dalam kegiatan investigasi sistem. 5

Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan MB-IPB