Laporan Finalisasi PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA TANGERANG. Triwulan IV Kategori

dokumen-dokumen yang mirip
PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2017

Pertumbuhan Ekonomi Bali Triwulan III 2017

PERUBAHAN TAHUN DASAR PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) BERBASIS SNA2008. H. Nevi Hendri, S.Si Soreang, 1 Oktober 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN I TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT SEMESTER I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I Ekonomi Gorontalo Triwulan I-2015 Tumbuh 4,69 Persen Melambat Dibanding Triwulan I-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGGARA

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN II-2015

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN I TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN III 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGGARA

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN II-2016

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI SEMESTER I 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN III-2016 Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2016 Tumbuh 6,98 Persen Meningkat Dibanding dengan Triwulan II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2016

Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TAHUN 2016

Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan Triwulan III-2017


PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III-2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TRIWULAN I-2016

Lainnya. Infokom. konstruksi. Perdagangan. Industri PDRB. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (q-to-q) Pertanian

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN IV-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN 2016 Ekonomi Gorontalo Tahun 2016 Tumbuh 6,52 Persen

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TAHUN 2016 EKONOMI JAKARTA TAHUN 2016 TUMBUH 5,85 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I -2017

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA SELATAN TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2016

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan I-2015 (y-on-y)

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN II-2016 Ekonomi Gorontalo Triwulan II-2016 Tumbuh 5,40 Persen Melambat Dibanding Triwulan II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TAHUN 2015

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN III 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN IV -2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN II-2017

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I-2017

Transkripsi:

Laporan Finalisasi PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA TANGERANG Triwulan IV 17 Kategori DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA TANGERANG

PENJELASAN UMUM Terdapat perubahan tahun dasar dan cakupan lapangan usaha dalam penghitugan PDRB Triwulanan Kota Tangerang Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda. Menurut Schumpeter, pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan output masyarakat yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah factor produksi yang digunakan dalam proses produksi tanpa adanya perubahan teknologi produksi itu sendiri. Misalnya kenaikan output yang disebabkan oleh pertumbuhan stok modal tanpa perubahan teknologi produksi yang lama. Sedangkan pembangunan ekonomi adalah kenaikan output yang disebabkan oleh inovasi yang dilakukan oleh para wiraswasta. Inovasi dalam hal ini adalah penemuan produk baru, pembukaan pasar baru, dan sebagainya. Pembangunan ekonomi memerlukan perencanaan yang baik, yang berdasarkan atas data statistik yang runut antar tahun. Perencanaan pembangunan ekonomi, memerlukan bermacam data statistik sebagai dasar berpijak dalam menentukan strategi kebijakan, agar sasaran pembangunan dapat dicapai dengan tepat. Strategi dan kebijakan yang telah diambil pada masa masa lalu perlu dimonitor dan dievaluasi hasil hasilnya. Untuk mengetahui tingkat dan pertumbuhan pendapatan masyarakat, perlu disajikan statistik Pendapatan Nasional/Regional secara berkala, untuk digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan nasional atau regional khususnya di bidang ekonomi. Angka angka pendapatan nasional/regional dapat dipakai juga sebagai bahan evaluasi dari hasil pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan oleh berbagai pihak, baik pemerintah pusat/daerah, maupun swasta. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik suatu negara yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu tanpa memperhatikan apakah faktor produksi yang dimiliki residen atau non-residen. Penyusunan PDRB dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu pendekatan produksi, pengeluaran, dan pendapatan yang disa`jikan atas dasar harga berlaku dan harga konstan. PDRB atas dasar harga berlaku atau dikenal dengan PDRB nominal disusun berdasarkan harga yang berlaku pada periode penghitungan, dan bertujuan

untuk melihat struktur perekonomian. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan disusun berdasarkan harga pada tahun dasar dan bertujuan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Ada dua perubahan penting dalam penyusunan PDRB triwulanan pada tahun 2016 ini, yaitu perubahan penggunaan tahun dasar 2000 menjadi tahun dasar 2010 dan cakupan lapangan usaha dari 9 sektor menjadi 17 kategori. Beberapa manfaat perubahan tahun dasar PDRB antara lain yaitu: 1) Menginformasikan perekonomian regional yang terkini seperti pergeseran struktur dan pertumbuhan ekonomi 2) Meningkatkan kualitas data PDRB 3) Menjadikan data PDRB dapat diperbandingkan secara nasional Tahun 2010 dipilih sebagai tahun dasar baru menggantikan tahun dasar 2000 karena beberapa alasan berikut: a) Perekonomian Indonesia tahun 2010 relatif stabil; b) Telah terjadi perubahan struktur ekonomi selama 10 (sepuluh) tahun terakhir terutama dibidang informasi dan teknologi serta transportasi yang berpengaruh terhadap pola distribusi dan munculnya produk-produk baru; c) Rekomendasi PBB tentang pergantian tahun dasar dilakukan setiap 5 (lima) atau 10 (sepuluh) tahun ; d) Adanya pembaharuan konsep, definisi, klasifikasi, cakupan, sumber data dan metodologi sesuai rekomendasi dalam SNA 2008; e) Tersedianya sumber data baru untuk perbaikan PDRB seperti data Sensus Penduduk 2010 (SP 2010) dan Indeks harga produsen (Producers Price Index /PPI); f) Tersedianya kerangka kerja SUT yang menggambarkan keseimbangan aliran produksi dan konsumsi (barang dan jasa) dan penciptaan pendapatan dari aktivitas produksi tersebut. Laporan PDRB Kota Tangerang - Triwulan IV/ 2

Pada SNA 2008 yang digunakan saat ini telah terdapat 118 revisi dari SNA sebelumnya dan 44 diantaranya merupakan revisi utama. Berikut adalah perbandingan Perubahan Konsep dan Metode dari SNA sebelumnya dan SNA 2008: Variabel Konsep Lama Konsep Baru 1. Output pertanian 2. Metode penghitungan output bank komersial. 3. Valuasi 4. Biaya eksplorasi mineral dan pembuatan produk original Hanya mencakup output pada saat panen Menggunakan metode Imputed Bank Services Charge (IBSC). Harga Produsen Dicatat sebagai konsumsi antara Output saat panen ditambah nilai hewan dan tumbuhan yang belum menghasilkan Menggunakan metode Financial Intermediary Services Indirectly Measured (FISIM) Harga Dasar Dicatat sebagai output dan dikapitalisasi sebagai PMTB Klasifikasi PDRB menurut lapangan usaha tahun dasar 2000 (2000=100) menggunakan Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia 1990 (KLUI 1990) sedangkan pada PDRB tahun dasar 2010 (2010=100) menggunakan KBLI 2009. Laporan PDRB Kota Tangerang - Triwulan IV/ 3

Perbandingan keduanya pada tingkat paling agregat dapat dilihat pada tabel berikut : METODE PENGHITUNGAN Terdapat perubahan tahun dasar dan cakupan lapangan usaha dalam penghitugan PDRB Triwulanan Kota Tangerang Walaupun penyusunan PDRB triwulanan tahun ini telah mengalami perubahan penggunaan tahun dasar 2000 menjadi tahun dasar 2010 dan cakupan lapangan usaha dari 9 sektor menjadi 17 kategori, namun secara metodologi tidak terjadi perubahan dalam cara penghitungan PDRB triwulanan. Metodologi yang digunakan dalam penyusunan PDRB triwulanan ini adalah dengan pendekatan indeks produksi. Indeks produksi dihitung secara tertimbang dengan menggunakan omset/nilai produksi dari masingmasing barang maupun jasa yang dihasilkan sebagai penimbang. Dalam kasus ini, semakin besar omset atau nilai produksi maka semakin besar pula angka penimbangnya. Adapun rumus yang digunakan adalah : IP i, t n j 1 IP j, t xp j, t dan Laporan PDRB Kota Tangerang - Triwulan IV/ 4

IP V j, t j, t x Vj, t 1 100 dimana : IPi,t : indeks produksi sektor i pada triwulan t IPj,t : indeks produksi perusahaan j pada triwulan t (perusahaan yang kegiatannya masuk sektor i) Pj,t : penimbang untuk perusahaan j pada triwulan t Vj,t : volume produksi perusahaan j di triwulan t Vj,t-1 : volume produksi perusahaan j di triwulan t-1 Selanjutnya setelah indeks produksi didapat, maka untuk mendapatkan PDRB triwulan t atas dasar harga konstan digunakan rumus : dimana : PDRB t NTB i, NTB i, t i IPi,t x NTBi, t-1 100 Sedangkan PDRB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara mengalikan PDRB atas dasar harga konstan dengan indeks harga implisit. t SUMBER DATA Data-data yang digunakan dalam penyusunan PDRB Triwulanan tahun di peroleh dari dua sumber utama, yaitu survei rutin BPS dan survei tambahan. Survei tambahan dilaksanakan untuk mempertajam hasil dari survei rutin BPS. Beberapa jenis survei dari BPS yang hasilnya dapat dimanfaatkan adalah survei industri bulanan, survei hotel bulanan, survei harga konsumen dan harga produsen, serta data ubinan. Sedangkan survei tambahan berupa Survei Khusus Triwulanan (SKT) dengan dua jenis responden, yaitu institusi dan perusahaan. Pendataan SKT dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang dan BPS Kota Tangerang. Laporan PDRB Kota Tangerang - Triwulan IV/ 5

PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN IV- Pada triwulan IV-, perekonomian Kota Tangerang tumbuh sebesar 1,77 persen (q to q) dan 5,53 persen (y on y) Perekonomian Kota Tangerang pada triwulan IV tahun yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai 39,06 triliun rupiah, dan besarnya PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai 25,96 triliun rupiah. Berdasarkan tren triwulanan, perekonomian Kota Tangerang pada triwulan IV tahun mengalami kenaikan pertumbuhan dibanding triwulan sebelumnya. Produksi barang dan jasa pada triwulan ini mengalami peningkatan dari triwulan sebelumnya terutama sektor Transportasi dan Pergudangan, Pengadaan Air, dan Pengadaan Listrik dan Gas. Beragam fenomena mewarnai hasil perhitungan pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV tahun ini, mulai dari berkembangnya proyek pembangkit listrik, khususnya di Provinsi Banten, meningkatnya penjualan mobil, sampai dengan bertambahnya jumlah trip atau perjalanan kapal selama liburan natal dan tahun baru. Adanya momen penting seperti libur natal dan tahun baru mendorong peningkatan jumlah wisatawan di Kota Tangerang, hal ini juga berdampak pada meningkatnya ritel beberapa kartu GSM pada hari libur natal dan tahun baru. Begitupula di sector real estate, berbagai pembangunan property pada triwulan 4 ini juga mengalami kenaikan sebesar 0,91 persen. Peningkatan angka ekspor industry juga meningkatkan beberapa sector lain seperti sector perdagangan. Beberapa hal yang bisa kita pelajari dari fenomena-fenomena yang terajdi di Kota Tangerang tersebut berdampak tidak langsung pada kenaikan pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang. untuk lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi, Informasi dan Komunikasi, Transportasi dan Pergudangan, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Real Estate, Pengadaan Air, serta Pengadaan Listrik dan Gas. Peningkatan atau penurunan pertumbuhan ekonomi suatu sektor secara tidak langsung mengakibatkan peningkatan atau penurunan sektor lainnya. Sebagai contoh, peningkatan pertumbuhan sektor industri pengolahan berkaitan pula dengan peningkatan pertumbuhan sektor listrik, sektor perdagangan, sektor real estate dan beragam contoh lainnya. Laporan PDRB Kota Tangerang - Triwulan IV/ 6

Pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang pada triwulan ini secara quarter to quarter (q to q) mencapai 1,77 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan sebelumnya mencapai 1,62 persen. Secara year on year (y on y), pertumbuhan ekonomi triwulan ini adalah 5,53 persen atau mengalami perlambatan dibandingkan periode triwulan IV tahun 2016 (y on y) yang mencapai 5,84 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa perekonomian Kota Tangerang pada Triwulan IV - mengalami perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya. Hampir seluruh kategori lapangan usaha pada triwulan IV tahun ini mengalami peningkatan pertumbuhan dibanding triwulan sebelumnya, kecuali lapangan usaha pertanian yang terkonstraksi negatif sebesar 4,32 persen. Lapangan usaha yang mengalami laju pertumbuhan paling cepat pada triwulan ini adalah lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan yaitu mencapai 3,04 persen, mengalami peningkatan dari triwulan III yang tumbuh sebesar 2,56 persen (q to q). Beberapa lapangan usaha yang juga mengalami peningkatan pertumbuhan pada triwulan ini antara lain Pengadaan Air (2,44 persen), Pengadaan Listrik dan Gas (2,34 persen), Konstruksi (2,05 persen), dan Industri Pengolahan (2,01 persen). Lapangan usaha selain yang disebut diatas juga mengalami pertumbuhan positif di bawah 1,9 persen, dan lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami perlambatan dibanding triwulan III yaitu tumbuh sebesar 1,53 persen. Laporan PDRB Kota Tangerang - Triwulan IV/ 7

Grafik 1 PDRB Nominal dan Pertumbuhan Ekonomi Kota Tangerang Triwulan IV-2016 s.d. Triwulan IV- 40,000.00 8.00 39,000.00 6.81 39,061.88 7.00 38,000.00 5.84 5.88 37,912.26 5.35 5.53 6.00 37,000.00 36,771.74 5.00 4.00 36,000.00 35,000.00 34,000.00 35,405.67 1.59 35,737.76 0.35 1.69 1.62 1.77 3.00 2.00 1.00 33,000.00 IV-2016 I- II- III- IV- PDRB ADHB (miliar rupiah) LPE q to q (persen) LPE y on y (persen) 0.00 PDRB Kota Tangerang atas dasar harga berlaku triwulan IV tahun mencapai 39,06 triliun rupiah atau meningkat 1,15 triliun rupiah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. PDRB Kota Tangerang atas dasar harga berlaku tumbuh sebesar 3,03 persen. Sedangkan jika dihitung atas dasar harga konstan, nilai PDRB Kota Tangerang pada triwulan ini mencapai 25,96 triliun rupiah, naik sekitar 450,94 milyar rupiah dari triwulan sebelumnya. Besarnya pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan adalah 1,77 persen. Laporan PDRB Kota Tangerang - Triwulan IV/ 8

Grafik 2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Tangerang Triwulanan Tahun 2014-8.00 6.00 4.00 4.49 5.62 3.40 3.01 6.45 5.95 5.42 5.00 4.91 5.84 6.81 5.88 5.35 5.53 2.00 1.18 2.22 2.59 2.13 1.59 1.69 1.62 1.77 - -0.07 0.70-0.57 0.35-2.00 Q to Q Y on Y Grafik 2 di atas menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang dari tahun ke tahun selalu mengalami fluktuasi yang signifikan, dengan ditandai perlambatan di awal triwulan pada setiap tahunnya lalu kembali mengalami pertumbuhan pada triwulan berikutnya. PERTUMBUHAN SEKTORAL Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan dan Pengadaan Air tumbuh paling tinggi Adanya peningkatan produksi barang dan jasa pada triwulan IV menyebabkan perekonomian Kota Tangerang tumbuh positif. Peningkatan produksi barang dan jasa tumbuh positif pada beberapa kategori lapangan usaha. Pertumbuhan lapangan usaha Konstruksi, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Informasi dan Komunikasi, Real Estate dan Jasa Pendidikan mengalami perlambatan masing-masing sebesar 2,05 persen, 1,53 persen, 0,29 persen, 1,47 persen, dan 1,48 persen. Lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan, Pengadaan Air, dan Pengadaan Listrik dan Gas tumbuh paling tinggi dengan laju pertumbuhan masing-masing sebesar 3,04 persen, 2,44 persen dan 2,34 persen. Laporan PDRB Kota Tangerang - Triwulan IV/ 9

KATEGORI Keterangan : Angka dalam tanda () menunjukkan minus. Tabel 1 Pertumbuhan PDRB Triwulanan Kota Tangerang Atas Dasar Harga Konstan 2010 Triwulan I Tahun IV Tahun (q to q) (Persen) Trw I- Trw II- Trw III- Trw IV- (1) (2) (3) (4) (5) 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.79 (0.36) 1.08 (4.32) 2 Pertambangan dan Penggalian - - - 0.00 3 Industri Pengolahan 0.25 1.05 0.81 2.01 4 Pengadaan Listrik, Gas 1.56 1.08 2.12 2.34 5 Pengadaan Air 1.21 1.58 2.21 2.44 6 Konstruksi (4.94) 2.51 2.92 2.05 7 Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0.66 0.99 1.13 1.30 8 Transportasi dan Pergudangan 1.07 2.71 2.56 3.04 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2.09 2.68 2.09 1.53 10 Informasi dan Komunikasi 2.10 3.03 2.00 0.29 11 Jasa Keuangan (2.40) 1.13 0.88 1.34 12 Real Estate 1.65 2.37 3.20 1.47 13 Jasa Perusahaan 1.62 1.84 1.97 0.92 14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1.29 2.35 0.91 1.29 15 Jasa Pendidikan 1.41 1.60 1.94 1.48 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2.36 1.51 2.05 1.12 17 Jasa lainnya 1.40 0.68 1.74 1.89 PDRB 0.35 1.69 1.62 1.77 Secara q to q, perekonomian Kota Tangerang pada triwulan ini tumbuh 1,77 persen. Lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan tumbuh ekspansif pada triwulan ini. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan jumlah penumpang sebagai dampak penambahan jumlah trip dan perjalanan kapal selama liburan natal dan tahun baru. Begitu juga lapangan usaha lainnya, seperti Lapangan usaha Jasa Lainnya, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum karena adanya momen liburan natal dan tahun baru. Lapangan usaha Konstruksi tumbuh 2,05 persen, Industri Pengolahan tumbuh 2,01 persen, Jasa Lainnya tumbuh 1,89 persen, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum tumbuh 1,53 persen, Jasa Pendidikan tumbuh 1,48 persen, Jasa Keuangan tumbuh 1,34 persen dan Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor tumbuh sebesar 1,30 persen. Sedangkan lapangan usaha lainnya tumbuh Laporan PDRB Kota Tangerang - Triwulan IV/ 10

dibawah satu persen. Lapangan usaha yang terkonstraksi negatif adalah Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 4,32 persen. Lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan yang cukup ekspansif dibanding triwulan sebelumnya. Kenaikan pertumbuhan Transportasi dan pergudangan disebabkan karena adanya fenomena peralihan preferensi konsumen atas hunian dari Wilayah Jakarta ke Wilayah Banten, perkembangan pasar property yang cukup agresif dalam mengakomodasi pertumbuhan bisnis, industry dan pariwisata, dan juga keberadaan Bandara Udara Soekarno-Hatta turut berperan memobilisasi penumpang, distribusi keluar masuk barang antar daerah di Indonesia. Kenaikan real estate dan perdagangan seperti halnya kenaikan penjualan mobil turut memberikan andil dalam peningkatan Transportasi di Kota Tangerang. Peningkatan jumlah wisatawan juga menjadi salah satu penyebab meningkatnya lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan di Kota Tangerang. Beberapa hal inilah yang menyebabkan lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan semakin kuat keberadaanya dalam kontribusinya terhadap perekonomian Kota Tangerang. Laporan PDRB Kota Tangerang - Triwulan IV/ 11

Tabel 2 Pertumbuhan PDRB Triwulanan Kota Tangerang Atas Dasar Harga Konstan 2010 Triwulan I Tahun IV Tahun (y on y) (Persen) KATEGORI Trw I- Trw II- Trw III- Trw IV- (1) (2) (3) (4) (5) 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 7.32 1.08 0.58 (0.96) 2 Pertambangan dan Penggalian - - - - 3 Industri Pengolahan 4.41 4.03 3.30 4.18 4 Pengadaan Listrik, Gas 8.13 4.24 7.61 7.28 5 Pengadaan Air 8.74 7.00 8.83 7.64 6 Konstruksi 11.20 8.29 5.74 2.35 7 Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7.15 4.64 3.88 4.14 8 Transportasi dan Pergudangan 6.74 6.97 7.91 9.71 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 9.02 9.28 9.75 8.66 10 Informasi dan Komunikasi 11.93 10.41 8.43 7.62 11 Jasa Keuangan 4.25 3.43 1.76 0.91 12 Real Estate 9.21 8.74 9.53 8.96 13 Jasa Perusahaan 8.20 7.01 7.03 6.51 14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4.99 4.85 4.93 5.96 15 Jasa Pendidikan 8.22 7.26 7.85 6.58 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 8.85 7.77 8.39 7.21 17 Jasa lainnya 10.11 8.53 7.84 5.83 Keterangan : Angka dalam tanda () menunjukkan minus. PDRB 6.81 5.88 5.35 5.53 Berdasarkan tabel 2 di atas, secara y on y laju pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang pada triwulan IV- adalah 5,53 persen. Pertumbuhan ini mengalami perlambatan dibandingkan dengan triwulan IV-2016 yang mencapai 5,84 persen. Lapangan usaha yang tumbuh paling tinggi secara y on y pada triwulan ini adalah Transportasi dan Pergudangan sebesar 9,71 persen. Kemudian diikuti lapangan usaha Real Estate (8,96 persen) dan lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (8,66 persen). Peningkatan perekonomian lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum salah satunya disebabkan oleh tingginya tingkat sewa kamar dan peningkatan konsumsi di restoran dan rumah makan selama musim liburan natal dan tahun baru. Apabila dibandingkan dengan Provinsi Banten dan Nasional secara q to q, perekonomian Kota Tangerang pada triwulan IV tahun berada di atas rata-rata Nasional dan Provinsi Banten. Perekonomian Provinsi Banten pada Laporan PDRB Kota Tangerang - Triwulan IV/ 12

triwulan IV tahun tumbuh sebesar 0,89 persen. Sedangkan perekonomian Indonesia pada triwulan IV tahun turun sebesar 1,70 persen. Tren pertumbuhan ekonomi triwulanan Kota Tangerang, Provinsi Banten dan Nasional dapat disajikan pada Grafik 3. Grafik 3 Tren Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan Kota Tangerang, Provinsi Banten dan Nasional Triwulan IV-2016 s.d. Triwulan IV- (persen) 8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 (1.00) IV-2016 I- II- III- IV- (2.00) (3.00) q to q y on y c to c q to q (Prov) q to q (Nas) SUMBER PERTUMBUHAN Lapangan Usaha Industri Pengolahan serta Transportasi dan Pergudangan pada triwulan IV- menjadi sumber pertumbuhan tertinggi ( secara q to q) Sumber pertumbuhan ekonomi menunjukkan besarnya kontribusi lapangan usaha dalam pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang. Sumber pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang pada triwulan IV- terbesar adalah dari lapangan usaha Industri Pengolahan (0,74 persen), kemudian diikuti oleh lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan (0,50 persen), lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (0,17 persen), lapangan usaha Konstruksi (0,15 persen), dan lapangan usaha Real Estate (0,10 persen). Secara q to q, lapangan usaha Industri Pengolahan yang merupakan sumber pertumbuhan terbesar pada triwulan IV- mengalami kenaikan pertumbuhan sebesar 1,20 persen dibanding triwulan sebelumnya, sementara Laporan PDRB Kota Tangerang - Triwulan IV/ 13

lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas yang sumber pertumbuhannya kecil justru tumbuh sebesar 2,34 persen. Hal ini disebabkan karena nilai tambah yang dihasilkan oleh kategori Industri Pengolahan jauh lebih besar dibandingkan dengan kategori Pengadaan Listrik dan Gas. Selain kategori yang dominan diatas, dapat dilihat juga andil kategori lainnya, pada triwulan IV- seperti lapangan usaha Jasa Keuangan sebesar 0,04 persen; Jasa Pendidikan dan Jasa Lainnya sebesar 0,03 persen; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum serta Informasi dan Komunikasi sebesar 0,02 persen; dan lapangan usaha Jasa Perusahaan, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, serta Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 0,01 persen. Bila komposisi andil setiap kategori diamati secara y on y, didapati bahwa sumber utama pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV- yang tertinggi adalah dari lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 1,56 persen. Kemudian diikuti oleh lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 1,54 persen, Informasi dan Komunikasi sebesar 0,58 persen, dan Real Estate sebesar 0,57 persen. Laporan PDRB Kota Tangerang - Triwulan IV/ 14

Tabel 3 Sumber Pertumbuhan PDRB Triwulanan Kota Tangerang Triwulan III Tahun IV Tahun (Q to Q), dan Triwulan IV Tahun 2016 dan (dalam Persen) q to q y on y KATEGORI Trw III- Trw IV- Trw IV- 2016 Trw III- (1) (2) (3) (4) (5) 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0.01 (0.06) 0.17 (0.01) 2 Pertambangan dan Penggalian - 0.00 - - 3 Industri Pengolahan 0.30 0.74 1.45 1.56 4 Pengadaan Listrik, Gas 0.00 0.00 0.02 0.01 5 Pengadaan Air 0.00 0.00 0.01 0.01 6 Konstruksi 0.21 0.15 0.52 0.18 7 Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0.14 0.17 0.53 0.53 8 Transportasi dan Pergudangan 0.41 0.50 0.96 1.54 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0.03 0.02 0.12 0.13 10 Informasi dan Komunikasi 0.16 0.02 0.74 0.58 11 Jasa Keuangan 0.02 0.04 0.31 0.03 12 Real Estate 0.21 0.10 0.55 0.57 13 Jasa Perusahaan 0.02 0.01 0.08 0.07 14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 0.01 0.01 0.05 0.06 15 Jasa Pendidikan 0.04 0.03 0.15 0.14 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.02 0.01 0.06 0.06 17 Jasa lainnya 0.02 0.03 0.12 0.08 PDRB 1.62 1.77 5.84 5.53 Apabila dibandingkan dengan pertumbuhan y on y antara triwulan IV- dan triwulan IV-2016, lapangan usaha Industri Pengolahan mengalami peningkatan paling tinggi, yaitu mencapai 0,32 basis poin (bps), kemudian diikuti oleh lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan serta Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor masing-masing mencapai 0,28 bps dan 0,03 bps. Laporan PDRB Kota Tangerang - Triwulan IV/ 15

KONTRIBUSI SEKTOR Kontribusi lapangan usaha terbesar bersumber dari Transportasi dan Pergudangan yaitu 31,86 persen terhadap perekonomian Kota Tangerang Kota Tangerang sebagai kota industri dan jasa, pertumbuhan perekonomian masih didominasi lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan dan Industri Pengolahan dengan kontribusi masing-masing sebesar 31,86 persen dan 29,83 persen. Lapangan usaha Industri Pengolahan pada triwulan IV- mengalami peningkatan konstribusi juga masih menjadi lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan PDRB Kota Tangerang. Lapangan usaha berikutnya yang berkontribusi tinggi adalah Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (9,62 persen) dan Konstruksi (6,77 persen). Sedangkan lapangan usaha yang berkontribusi paling rendah dalam perekonomian Kota Tangerang adalah Pengadaan air (0,06 persen), diikuti oleh lapangan usaha Pengadaan Listrik, Gas (0,19 persen), dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (0,82 persen). Besarnya PDRB triwulan IV- Kota Tangerang atas dasar harga berlaku mencapai 39,06 triliun rupiah atau meningkat 1,15 triliun rupiah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Peningkatan nilai tambah tertinggi berasal dari lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 561,53 miliar rupiah. Sedangkan pada lapangan usaha Industri Pengolahan meningkat sebesar 245,75 miliar rupiah, Konstruksi meningkat sebesar 88,86 miliar rupiah, dan Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor meningkat sebesar 75,68 miliar rupiah. PDRB Kota Tangerang atas dasar harga konstan 2010 pada triwulan IV tahun adalah sebesar 25,96 triliun rupiah. Terjadi kenaikan nilai tambah produksi barang dan jasa sebesar 450.94 miliar rupiah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Berdasarkan kategori lapangan usaha, kenaikan tertinggi secara nominal ada pada lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 188,91 miliar rupiah. Lapangan usaha yang juga mengalami peningkatan yang tinggi antara lain Transportasi dan Pergudangan yaitu sebesar 126,44 miliar rupiah, Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 42,29 miliar rupiah, Konstruksi sebesar 37,98 miliar rupiah, dan Real Estate sebesar 24,65 miliar rupiah. Laporan PDRB Kota Tangerang - Triwulan IV/ 16

Tabel 4 Distribusi PDRB Triwulanan Kota Tangerang Triwulan III IV Tahun (Persen) KATEGORI ADH Berlaku ADH Konstan 2010 Trw III - Trw IV- Trw III - Trw IV- (1) (2) (3) (4) (5) 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1.37 1.30 1.38 1.30 2 Pertambangan dan Penggalian 0.00 0.00 0.00 0.00 3 Industri Pengolahan 30.09 29.83 36.78 36.87 4 Pengadaan Listrik, Gas 0.19 0.19 0.18 0.19 5 Pengadaan Air 0.06 0.06 0.08 0.08 6 Konstruksi 6.74 6.77 7.27 7.29 7 Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 9.71 9.62 12.73 12.67 8 Transportasi dan Pergudangan 31.34 31.86 16.29 16.49 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1.41 1.40 1.52 1.52 10 Informasi dan Komunikasi 4.66 4.55 7.91 7.79 11 Jasa Keuangan 2.67 2.68 2.73 2.72 12 Real Estate 5.29 5.31 6.59 6.57 13 Jasa Perusahaan 1.04 1.04 1.04 1.03 14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1.16 1.16 1.10 1.09 15 Jasa Pendidikan 2.09 2.07 2.16 2.15 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.83 0.82 0.91 0.90 17 Jasa lainnya 1.36 1.35 1.33 1.33 PDRB 100,00 100.00 100.00 100.00 Keterangan : ADHB = Atas Dasar Harga Berlaku ADHK = Atas Dasar Harga Konstan Berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan 2010, kontribusi lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 36,87 persen. Lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan berkontribusi sebesar 16,49 persen, dan Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 12,67 persen. Sedangkan tiga jenis lapangan usaha yang berkontribusi paling rendah adalah Pengadaan Air (0,08 persen), Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 0,19 persen, dan Jasa kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 0,90 persen. Laporan PDRB Kota Tangerang - Triwulan IV/ 17

IMPLIKASI SARAN Perekonomian Kota Tangerang didominasi oleh lapangan usaha Industri Pengolahan, Transportasi dan Pergudangan, Real Estate, Konstruksi dan Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Lapangan usaha utama yang menjadi penunjang utama peningkatan pertumbuhan ekomoni di Kota Tangerang adalah Industri Pengolahan, Transportasi dan Pergudangan, Real Estate, Konstruksi dan Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor. Sehingga sedikit saja terjadi penurunan pada kelima lapangan usaha tersebut sangat berpengaruh pada peningkatan maupun penurunan dari pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang. Hal ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk tetap mendorong pertumbuhan produksi dari lapangan usaha utama di Kota Tangerang tersebut, walau lapangan usaha lainnya juga tetap harus ditingkatkan. Berkaitan pula dengan pengumpulan data di sektor swasta, hendaknya Pemerintah Daerah dapat mengeluarkan suatu kebijakan untuk mempermudah pengumpulan data di berbagai perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Tangerang. Laporan PDRB Kota Tangerang - Triwulan IV/ 18

LAMPIRAN Tabel PDRB Triwulan IV

TABEL 1. PDRB KOTA TANGERANG TRIWULANAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU TRIWULAN I TAHUN - TRIWULAN IV TAHUN (JUTA RUPIAH) KATEGORI Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 529,278.12 512,112.13 520,875.41 505,956.17 2. Pertambangan dan Penggalian 0.00 0.00 0.00 0.00 3. Industri Pengolahan 11,059,140.85 11,186,603.19 11,406,280.99 11,652,034.37 4. Pengadaan Listrik, Gas 67,918.73 70,202.34 73,879.02 76,157.65 5. Pengadaan Air 20,983.03 21,808.55 22,408.85 23,142.98 6. Konstruksi 2,388,204.48 2,453,990.31 2,554,688.67 2,643,547.10 7. Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3,504,468.29 3,600,642.47 3,680,175.92 3,755,842.93 8. Transportasi dan Pergudangan 10,907,596.45 11,404,988.83 11,882,663.83 12,444,188.88 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 495,780.67 513,488.84 533,421.08 547,181.41 10. Informasi dan Komunikasi 1,656,250.09 1,726,379.31 1,768,293.81 1,778,333.19 11. Jasa Keuangan 969,673.10 985,767.20 1,011,873.39 1,045,946.60 12. Real Estate 1,841,183.91 1,924,446.12 2,005,080.83 2,075,925.69 13. Jasa Perusahaan 364,533.13 377,949.95 393,115.56 405,615.99 14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 421,797.83 432,266.52 438,928.72 453,571.78 15. Jasa Pendidikan 735,329.68 761,889.54 791,554.32 807,664.38 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 290,117.05 300,045.64 314,595.20 320,814.18 17. Jasa lainnya 485,509.26 499,155.15 514,423.74 525,958.06 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 35,737,764.68 36,771,736.10 37,912,259.33 39,061,881.36 TABEL 2. PDRB KOTA TANGERANG TRIWULANAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010 TRIWULAN I TAHUN - TRIWULAN IV TAHUN (JUTA RUPIAH) KATEGORI Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 350,644.60 349,371.26 353,128.82 337,868.82 2. Pertambangan dan Penggalian 0.00 0.00 0.00 0.00 3. Industri Pengolahan 9,210,335.80 9,306,715.91 9,382,156.79 9,571,063.53 4. Pengadaan Listrik, Gas 45,493.84 45,987.09 46,959.77 48,057.53 5. Pengadaan Air 19,780.68 20,093.70 20,538.59 21,039.29 6. Konstruksi 1,758,735.28 1,802,901.92 1,855,519.19 1,893,495.24 7. Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3,179,721.24 3,211,067.10 3,247,388.46 3,289,678.99 8. Transportasi dan Pergudangan 3,944,764.02 4,051,613.51 4,155,209.55 4,281,645.17 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 370,331.34 380,271.67 388,214.01 394,151.04 10. Informasi dan Komunikasi 1,918,661.06 1,976,888.67 2,016,433.68 2,022,363.84 11. Jasa Keuangan 682,880.26 690,608.14 696,662.14 705,990.65 12. Real Estate 1,590,260.38 1,627,974.58 1,680,027.49 1,704,672.76 13. Jasa Perusahaan 254,545.32 259,234.28 264,332.00 266,776.69 14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 271,115.42 277,477.03 279,993.56 283,596.73 15. Jasa Pendidikan 531,263.37 539,778.17 550,251.58 558,367.96 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 223,548.36 226,913.33 231,555.63 234,148.43 17. Jasa lainnya 330,653.84 332,893.08 338,695.33 345,088.00 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 24,682,734.80 25,099,789.42 25,507,066.58 25,958,004.67 L - 1

TABEL 3. DISTRIBUSI PDRB KOTA TANGERANG TRIWULANAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU TRIWULAN I TAHUN - TRIWULAN IV TAHUN (PERSEN) KATEGORI Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1.48 1.39 1.37 1.30 2. Pertambangan dan Penggalian 0.00 0.00 0.00 0.00 3. Industri Pengolahan 30.95 30.42 30.09 29.83 4. Pengadaan Listrik, Gas 0.19 0.19 0.19 0.19 5. Pengadaan Air 0.06 0.06 0.06 0.06 6. Konstruksi 6.68 6.67 6.74 6.77 7. Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 9.81 9.79 9.71 9.62 8. Transportasi dan Pergudangan 30.52 31.02 31.34 31.86 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1.39 1.40 1.41 1.40 10. Informasi dan Komunikasi 4.63 4.69 4.66 4.55 11. Jasa Keuangan 2.71 2.68 2.67 2.68 12. Real Estate 5.15 5.23 5.29 5.31 13. Jasa Perusahaan 1.02 1.03 1.04 1.04 14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1.18 1.18 1.16 1.16 15. Jasa Pendidikan 2.06 2.07 2.09 2.07 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.81 0.82 0.83 0.82 17. Jasa lainnya 1.36 1.36 1.36 1.35 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100.00 100.00 100.00 100.00 TABEL 4. DISTRIBUSI PDRB KOTA TANGERANG TRIWULANAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010 TRIWULAN I TAHUN - TRIWULAN IV TAHUN (PERSEN) KATEGORI Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1.42 1.39 1.38 1.30 2. Pertambangan dan Penggalian 0.00 0.00 0.00 0.00 3. Industri Pengolahan 37.31 37.08 36.78 36.87 4. Pengadaan Listrik, Gas 0.18 0.18 0.18 0.19 5. Pengadaan Air 0.08 0.08 0.08 0.08 6. Konstruksi 7.13 7.18 7.27 7.29 7. Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 12.88 12.79 12.73 12.67 8. Transportasi dan Pergudangan 15.98 16.14 16.29 16.49 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1.50 1.52 1.52 1.52 10. Informasi dan Komunikasi 7.77 7.88 7.91 7.79 11. Jasa Keuangan 2.77 2.75 2.73 2.72 12. Real Estate 6.44 6.49 6.59 6.57 13. Jasa Perusahaan 1.03 1.03 1.04 1.03 14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1.10 1.11 1.10 1.09 15. Jasa Pendidikan 2.15 2.15 2.16 2.15 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.91 0.90 0.91 0.90 L - 2

17. Jasa lainnya 1.34 1.33 1.33 1.33 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100.00 100.00 100.00 100.00 TABEL 5. PERTUMBUHAN PDRB KOTA TANGERANG TRIWULANAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU TRIWULAN I TAHUN - TRIWULAN IV TAHUN (PERSEN) KATEGORI Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4.63 (3.24) 1.71 (2.86) 2. Pertambangan dan Penggalian - - 0.00 0.00 3. Industri Pengolahan 2.77 1.15 1.96 2.15 4. Pengadaan Listrik, Gas 4.82 3.36 5.24 3.08 5. Pengadaan Air 1.44 3.93 2.75 3.28 6. Konstruksi (2.65) 2.75 4.10 3.48 7. Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1.07 2.74 2.21 2.06 8. Transportasi dan Pergudangan (1.80) 4.56 4.19 4.73 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2.98 3.57 3.88 2.58 10. Informasi dan Komunikasi 5.60 4.23 2.43 0.57 11. Jasa Keuangan 1.05 1.66 2.65 3.37 12. Real Estate 3.75 4.52 4.19 3.53 13. Jasa Perusahaan 4.11 3.68 4.01 3.18 14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1.91 2.48 1.54 3.34 15. Jasa Pendidikan 2.35 3.61 3.89 2.04 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2.59 3.42 4.85 1.98 17. Jasa lainnya 2.24 2.81 3.06 2.24 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 0.94 2.89 3.10 3.03 TABEL 6. PERTUMBUHAN PDRB KOTA TANGERANG TRIWULANAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010 (Q TO Q) TRIWULAN I TAHUN - TRIWULAN IV TAHUN (PERSEN) KATEGORI Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.79 (0.36) 1.08 (4.32) 2. Pertambangan dan Penggalian - - - 0.00 3. Industri Pengolahan 0.25 1.05 0.81 2.01 4. Pengadaan Listrik, Gas 1.56 1.08 2.12 2.34 5. Pengadaan Air 1.21 1.58 2.21 2.44 6. Konstruksi (4.94) 2.51 2.92 2.05 7. Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0.66 0.99 1.13 1.30 8. Transportasi dan Pergudangan 1.07 2.71 2.56 3.04 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2.09 2.68 2.09 1.53 10. Informasi dan Komunikasi 2.10 3.03 2.00 0.29 11. Jasa Keuangan (2.40) 1.13 0.88 1.34 12. Real Estate 1.65 2.37 3.20 1.47 13. Jasa Perusahaan 1.62 1.84 1.97 0.92 14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1.29 2.35 0.91 1.29 15. Jasa Pendidikan 1.41 1.60 1.94 1.48 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2.36 1.51 2.05 1.12 17. Jasa lainnya 1.40 0.68 1.74 1.89 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 0.35 1.69 1.62 1.77 L - 3

TABEL 7. PERTUMBUHAN PDRB KOTA TANGERANG TRIWULANAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010 (Y ON Y) TRIWULAN I TAHUN - TRIWULAN IV TAHUN (PERSEN) KATEGORI Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 7.32 1.08 0.58 (0.96) 2. Pertambangan dan Penggalian - - - - 3. Industri Pengolahan 4.41 4.03 3.30 4.18 4. Pengadaan Listrik, Gas 8.13 4.24 7.61 7.28 5. Pengadaan Air 8.74 7.00 8.83 7.64 6. Konstruksi 11.20 8.29 5.74 2.35 7. Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7.15 4.64 3.88 4.14 8. Transportasi dan Pergudangan 6.74 6.97 7.91 9.71 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 9.02 9.28 9.75 8.66 10. Informasi dan Komunikasi 11.93 10.41 8.43 7.62 11. Jasa Keuangan 4.25 3.43 1.76 0.91 12. Real Estate 9.21 8.74 9.53 8.96 13. Jasa Perusahaan 8.20 7.01 7.03 6.51 14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4.99 4.85 4.93 5.96 15. Jasa Pendidikan 8.22 7.26 7.85 6.58 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 8.85 7.77 8.39 7.21 17. Jasa lainnya 10.11 8.53 7.84 5.83 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 6.81 5.88 5.35 5.53 TABEL 8. SUMBER PERTUMBUHAN PDRB KOTA TANGERANG TRIWULAN I TAHUN - TRIWULAN IV TAHUN (PERSEN) KATEGORI Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0.04 (0.01) 0.01 (0.06) 2. Pertambangan dan Penggalian - - - 0.00 3. Industri Pengolahan 0.09 0.39 0.30 0.74 4. Pengadaan Listrik, Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 5. Pengadaan Air 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Konstruksi (0.37) 0.18 0.21 0.15 7. Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0.09 0.13 0.14 0.17 8. Transportasi dan Pergudangan 0.17 0.43 0.41 0.50 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0.03 0.04 0.03 0.02 10. Informasi dan Komunikasi 0.16 0.24 0.16 0.02 11. Jasa Keuangan (0.07) 0.03 0.02 0.04 12. Real Estate 0.11 0.15 0.21 0.10 13. Jasa Perusahaan 0.02 0.02 0.02 0.01 14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 0.01 0.03 0.01 0.01 15. Jasa Pendidikan 0.03 0.03 0.04 0.03 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.02 0.01 0.02 0.01 17. Jasa lainnya 0.02 0.01 0.02 0.03 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 0.35 1.69 1.62 1.77 L - 4