ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN SKRIPSI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Kata kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, dan Kinerja Perusahaan. xiii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

Disusun Oleh : Nama : Irnawati Indah Sari NPM : Jurusan : Manajemen

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode )

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN

ANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT MAYORA INDAH Tbk AGUS NURAMIN

III. METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SKRIPSI. PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PT. HM. SAMPOERNA Tbk DAN PT. GUDANG GARAM Tbk PERIODE TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

III. METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK. : DWI PRATIWI NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE.

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa Rasio Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bukit Asam, Tbk

RASIO LAPORAN KEUANGAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.

TIME SERIES ANALYSIS DARI LAPORAN KEUANGAN PT. UNILEVER INDONESIA Tbk. TRIWULAN REKRUTMEN FINANCIAL ASSISTANT COMMUNITY

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

ABSTRAK. Kata kunci : Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar.

Shantylana Butar-butar

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode )

ANALISIS RASIO KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

ABSTRAK. Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan. lagi untuk membiayai operasi yang berikutnya.

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, sejalan dengan

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT GARUDA INDONESIA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MELEPAS SBU CITILINK MENJADI PT CITILINK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE 31 DESEMBER

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

BAB II URAIAN TEORITIS

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN

Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk.

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PADA PT ZEBRA NUSANTARA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

Transkripsi:

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN (Survei Pada Perusahaan Kelompok Industri Peralatan Rumah Tangga yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011 ) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh: ABDULLAH SIXMAR B 200 081 006 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN (Survei pada Perusahaan Kelompok Industri Peralatan Rumah Tangga yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 2011) Oleh: ABDULLAH SIXMAR B 200 081 006 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ABSTRAKSI Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kinerja keuangan pada industri peralatan rumah tangga di Indonesia. Adapun rasio yang digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan pada industri peralatan rumah tangga di Indonesia adalah Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan selama kurun waktu 3 (tiga) tahun dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Laporan keuangan tersebut milik perusahaan industri peralatan rumah tangga yang terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia. Perusahaanperusahan tersebut adalah PT. Kedaung Setia Industrial Tbk, PT. Kedaung Indah Can Industrial Tbk, dan PT. Langgeng Makmur Industri Tbk. Hasil penelitian menunjukkan perbandingan kemampuan atau kinerja perusahaan setelah dilihat dari perubahan-perubahan yang terjadi pada akun-akun laporan keuangannya masing-masing. Dari perbandingan ini dapat ditentukan perusahaan mana yang lebih baik dan lebih stabil dibandingkan lainnya serta dapat digunakan untuk memprediksikan kinerja perusahaan dimasa yang akan datang. Secara keseluruhan dapat disimpulkan selama kurun waktu 3 (tiga) tahun, kinerja industri peralatan rumah tangga mengalami peningkatan kinerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, seperti yang ditunjukkan oleh PT. Kedaung Indah Can Tbk tahun 2009 yang mengalami kebakaran gudang perusahaan. Kinerja terbaik dimiliki PT. Kedawung Setia Industrial Tbk, diikuti oleh PT. Langgeng Makmur Industri Tbk, dan PT. Kedaung Indah Can Industrial Tbk yang kinerjanya kurang baik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para investor dalam membandingkan perusahaan lain yang lebih beragam. Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Profitabilitas

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan memberikan gambaran secara umum tentang kondisi perusahaan, laporan ini diterbitkan tahunan, semesteran, triwulan, bulanan atau bahkan harian. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi periode tertentu (Sawir, 2005: 2) yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan, sehingga dapat digunakan sebagai alat pengambil keputusan yang tepat. Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Untuk dapat menggunakannya, diperlukan pengukuranpengukuran tertentu yaitu dengan menggunakan analisis laporan keuangan yang terdiri dari likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan aktivitas B. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan analisis laporan keuangan dan kinerja perusahaan pada kelompok industri peralatan rumah tangga di Indonesia dilihat dari analisis laporan keuangannya TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Analisis Menurut Harahap (2006:189) analisis adalah memecahkan atau menggabungkan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil. 1

B. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Baridwan (2008:17) laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksitransaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. C. Kinerja Menurut Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis (strategic planning) suatu organisasi. D. Pengukuran Kinerja Menurut Supriyono (1999:420) dalam Kusumadiyanto (2006:33), prinsip-prinsip pengukuran kinerja adalah sebagai berikut: 1. Konsisten dengan tujuan perusahaan. 2. Memiliki adatabilitas pada kebutuhan bisnis. 3. Dapat mengukur aktivitas-aktivitas signifikan. 4. Mudah diaplikasikan. 5. Mempunyai akseptabilitas dari atas ke bawah. 6. Berbiaya efektif. 7. Tersaji tepat waktu METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan berupa studi kasus pada perusahaan industri peralatan rumah tangga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Studi kasus ini merupakan penelitian terhadap kinerja keuangan perusahaan. 2

B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan industri peralatan rumah tangga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Yaitu, PT. Kedawung Setia Industru Tbk (KDSI), PT. Kedaung Indah Can Industrial Tbk (KICI), PT. Langgeng Makmur Industri Tbk (KDSI) Metode sampling jenuh yaitu suatu tehnik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. C. Definisi Operasional Variabel 1. Rasio likuiditas Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan keuangan jangka pendek perusahaan dengan melihat besarnya aktiva lancar terhadap utang lancarnya. Beberapa komponen dari rasio likuiditas adalah sebagai berikut: a. Rasio lancar (current ratio) b. Rasio cepat (quick ratio) c. Rasio kas (cash rastio) 2. Rasio solvabilitas Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Bebarapa komponen rasio solvabiltas adalah: a. Rasio hutang terhadap total aset (debt to tatal assets ratio) b. Rasio hutang terhadap modal (debt to equity ratio) c. Time Interest Earned Ratio 3

3. Rasio aktivitas Rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya. Beberapa komponen rasio aktivitas adalah: a. Perputaran persediaan (inventory turnover) b. Rata-rata umur piutang (average collection period) c. Perputaran aktiva tetap (fixed assets turnover) d. Perputaran total aktiva (total assets turnover) 4. Rasio profitabilitas Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan melalui semua kemampuan. Beberapa komponen rasio profitabilitas adalah: a. Gross profit margin b. Operating profit margin c. Net profit margin d. Basic earning power e. Return on investment f. Return on equity D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang penulis kumpulkan adalah laporan keuangan yang diperoleh dari Pojok Bursa Efek Indonesia Universitas Muhammadiyah Surakarta. 4

E. Metode Analisis Data Metode penilaian dan analisis laporan keuangan yang digunakan yaitu: 1. Rasio likuiditas a. Menghitung Rasio lancar (current ratio) Rasio lancar = aktiva lancar utang lancar x100% b. Menghitung Rasio cepat (quick ratio) Rasio cepat = aktiva lancar persediaan x100% utang lancar c. Menghitung Rasio kas (cash ratio) 2. Rasio solvabilitas Rasio kas = Kas + Efek utang lancar x100% a. Menghitung Rasio hutang terhadap total aset (debt to tatal assets ratio) Debt to Total Assets Ratio = Total Hutang Total Aktiva x100% b. Menghitung Rasio hutang terhadap modal (debt to equity ratio) Debt to Equity Ratio = Total Hutang Total Modal x100% c. Menghitung Time interest earned ratio TIE = Laba Sebelum bunga dan Pajak x100% Bunga 3. Rasio aktivitas a. Menghitung Perputaran persediaan (inventory turnover) Inventory Turnover = Penjualan bersi Persediaan 5

b. Menghitung Rata-rata umur piutang (average collection period) Average Collection Period = Piutang Dagang Penjualan/360 c. Menghitung Perputaran aktiva tetap (fixed assets turnover) Fixed Assets Turnover = Penjualan Aktiva Tetap Bersi d. Menghitung Perputaran total aktiva (total assets turnover) 4. Rasio profitabilitas Total Assets Turnover = a. Menghitung Gross profit margin Penjualan Total Aktiva Gross Profit Margin = Laba Kotor Penjualan Bersi x100% b. Menghitung Operating profit margin Operating Profit Margin = Laba Operasi Penjualan Bersi x100% c. Menghitung Net profit margin Net Profit Margin = d. Menghitung Basic Earning Power Laba Bersi Penjualan Bersi x100% Basic Earning Power = Laba Bersi Sblm Bunga & Pajak(EBIT) x100% Jumla Aktiva e. Menghitung Return on Investment ROI = Laba Bersi Setela Pajak(EAT) x100% Jumla Aktiva 6

f. Menghitung Return on Equity ROE = Laba Bersi Setela Pajak(EAT) x100% Jumla Modal Sendiri ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Industri peralatan rumah tangga dewasa ini semakin berkembang dengan pesat. Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat tiga perusahaan industri peralatan rumah tangga yang telah go public di Bursa Efek Indonesia. Ketiga perusahaan industri peralatan rumah tangga yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yaitu PT. Kedawung Setia Industri Tbk (KDSI), PT. Kedaung Indah Can Industrial Tbk (KICI), dan PT. Langgeng Makmur Industri Tbk (LMPI) B. HASIL PENELITIAN 7

Tabel Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Industri Peralatan Rumah Tangga Tahun 2009, 2010, 2011 No Analisis Laporan Keuangan PT. Kedawung Setia Industrial Tbk (KDSI) PT. Kedaung Indah Can Industrial Tbk (KICI) PT. Langgeng Makmur Industri Tbk (LMPI) 2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011 1 Analisis Likuiditas a. Current Ratio 119,71 % 126,64 % 135,82 % 553,21 % 733,58 % 725,97% 278,43 % 176,24 % 147,72 % b. Quick Ratio 74,66 % 70,50 % 70,86 % 244,64 % 235,90 % 206,60 % 124,54 % 100,66 % 85,86 % c. Cash Ratio 77,15 % 81,76 % 75,08 % 741,34 % 1022,13 % 940,06 % 557,08 % 314,20 % 236,69 % 2 Analisis Solvabilitas a. Debt to Total Assets Ratio 56,66 % 54,18 % 52,49 % 28,00 % 25,60 % 26,45 % 26,20 % 34,03 % 40,64 % b. Debt to Equity Ratio 130,75 % 118,25 % 110,47 % 38,88 % 34,41 % 35,96 % 35,50 % 51,59 % 68,48 % c. Time Interest Earned Ratio 1,13 kali 1,27 kali 1,85 kali (60,47) kali 10,73 kali 1,43 kali 0,69 kali 0,76 kali 0,31 kali 3 Analisis Aktivitas a. Inventory Turnover 7,24 kali 7,15 kali 6,46 kali 2,76 kali 2,20 kali 2,18 kali 2,71 kali 3,09 kali 3,71 kali b. Average Collection Period 68,94 hari 49,64 hari 57,08 hari 75,30 hari 39,44 hari 44,89 hari 101,49 hari 121,20 hari 119,16 hari c. Fixed Assets Turnover 5,28 kali 6,33 kali 6,55 kali 13,02 kali 9,38 kali 10,96 kali 2,36 kali 2,18 kali 2,19 kali d. Total Assets Turnover 1,74 kali 2,01 kali 2,01 kali 0,98 kali 0,94 kali 1,00 kali 0,70 kali 0,66 kali 0,73 kali 4 Analisis Profitabilitas a. Gross Profit Margin 12,37 % 11,65% 12,43 % 8,19 % 10,44 % 13,25 % 16,60 % 18,43 % 17,74 % b. Operating Profit Margin 3,40 % 2,91 % 3,31 % (5,02) % (3,14) % 0,04 % 4,70 % 1,14 % 1,54 % c. Net Profit Margin 1,10 % 1,50 % 2,00 % (6,28) % 4,03 % 0,41 % 1,57 % 0,70 % 1,08 % d. Basic Earning Power 3,00 % 3,48 % 5,27 % (4,67) % 5,03 % 0,66 % 1,46 % 1,27 % 0,67 % e. Return on Investment 1,91 % 3,03 % 4,02 % (6,19) % 3,79 % 0,41 % 1,11 % 0,46 % 0,79 % f. Return on Equity 4,40 % 6,61 % 8,46 % (8,59) % 5,10 % 0,55 % 1,50 % 0,70 % 1,33 % Sumber: laporan keuangan PT. Kedawung Setia Industrial Tbk, PT. Kedaung Indah Can Industrial Tbk, PT. Langgeng Makmur Industri Tbk 8

1. Analisis Likuiditas a. Semua perusahaan tersebut memiliki current ratio yang baik karena aktiva lancar dapat menutupi hutang lancarnya. Akan tetapi, PT. Kedaung Indah Can Industrial Tbk memiliki current ratio yang paling baik, sedangkan yang paling buruk adalah PT. Kedawung Setia Industrial Tbk. b. PT. Kedaung Indah Can Industrial Tbk memiliki quick ratio yang paling baik karena mampu membayar kewajibannya lebih besar, sedangkan yang paling buruk adalah PT. Kedawung Setia Industrial karena tidak mampu membayar kewajibannya menggunakan harta lancarnya. c. Dari ketiga perusahaan tersebut PT. Kedaung Indah Can Industrial Tbk, memiliki cash ratio yang paling baik karena perusahan mampu membayar kewajiban lancarnya dengan menggunakan kas dan setara kas, sedangkan yang paling buruk adalah PT. Kedawung Setia Industrial Tbk karena tiap tahun tidak dapat menutupi atau menjamin hutang lancarnya dengan menggunakan kas dan setara kas. 2. Analisis Solvabilitas a. PT. Kedaung Indah Can Industrial Tbk memiliki debt to total assets ratio yang paling baik karena peningkatan jumlah total aktiva diikuti dengan penurunan jumlah hutang dan yang paling buruk adalah PT. Kedawung Setia Industrial Tbk karena peningkatan jumlah total aktiva juga diikuti penambahan jumlah hutang perusahaan. 9

b. PT. Kedaung Indah Can Industrial Tbk juga memiliki debt to equity ratio yang paling baik sedangkan PT. Kedawung Setia Industrial Tbk mempunyai kinerja yang paling jelek jumlah ekuitas yang dimiliki tidak mampu menutupi semua hutang perusahaan. c. Perusahaan yang memiliki time interest earned ratio yang paling baik karena perusahaan mampu menutupi kewajiban bunga tahunan dengan mengurangi laba operasi dengan tingkat yang lebih besar adalah PT. Kedawung Setia Industrial Tbk. Sedangkan yang paling buruk adalah PT. Kedaung Setia Can Industrial Tbk karena perusahaan tidak mampu menutupi kewajiban bunga tahunan dengan mengurangi laba operasi. 3. Analisis Aktivitas a. PT. Kedawung Setia Industrial Tbk memiliki inventory turnover yang paling baik karena penjualan pada perusahaan berjalan paling cepat dan pengelolaan persediaan barang dagangan telah dijalankan dengan baik, sedangkan yang paling buruk adalah PT. Kedaung Indah Can Industrial Tbk. b. PT. Kedaung Indah Can Industrial Tbk memiliki average collection period yang paling baik karena perusahaan mampu mengelola piutang perusahaan dilihat dari jangka waktu penagihan, sedangkan yang paling buruk adalah PT.Langgeng Makmur Industri Tbk karena perusahaan tidak efisien dalam mengelola piutang karena jangka waktu penagihannya yang paling lama. 10

c. PT. Kedaung Indah Can Industrial Tbk memiliki fixed assets turnover yang paling baik karena meningkatnya volume penjualan yang berarti dapat meningkatkan pendapatan dengan baik, sedangkan yang paling buruk adalah PT. Langgeng Makmur Industri Tbk. d. PT. Kedawung Setia Industrial Tbk memiliki total assets turnover yang paling baik karena menjadi perusahaan yang efektif dalam menggunakan aktiva untuk menghasilkan volume penjualan, sedangkan yang paling buruk adalah PT. Langgeng Makmur Industri Tbk 4. Analisis Profitabilitas a. PT. Langgeng Makmur Industri Tbk memiliki gross profit margin yang paling baik karena perusahaan mampu mengendalikan harga pokok produksinya sehingga mendapatkan laba kotor yang lebih besar, sedangkan yang paling buruk adalah PT. Kedaung Indah Can Industrial Tbk. b. PT. Kedawung Setia Industrial Tbk memiliki operating profit margin yang paling baik, sedangkan yang paling buruk adalah PT. Kedaung Indah Can Industrial Tbk. c. PT. Kedawung Setia Industrial Tbk memiliki net profit margin yang paling baik karena perusahaan tidak pernah mengalami rugi bersih dan setiap tahun mengalami kenaikan, sedangkan yang paling buruk adalah PT. Kedaung Indah Can Industrial Tbk karena pernah mengalami rugi bersih. 11

d. PT. Kedawung Setia Industrial Tbk memiliki basic earning power yang paling baik karena perusahaan dapat memanfaatkan seluruh sumber daya, sedangkan yang paling buruk adalah PT. Kedaung Indah Can Industrial Tbk karena terbakarnya gudang perusahaan sehingga perusahaan tidak mampu memanfaatkan seluruh sumber daya yang dimiliki. e. PT. Kedawung Setia Industrial Tbk memiliki return on investment yang paling baik karena mampu mengefektifikan perusahaan dalam mengelola aset secara bertahap, sedangkan yang paling buruk adalah PT. Kedaung Indah Can Industrial Tbk. f. PT. Kedawung Setia Industrial Tbk memiliki return on equity yang paling baik karena mampu mengelola modal tanpa mengalami rugi bersih dan setiap tahun selalu meningkat, sedangkan yang paling buruk adalah PT. Kedaung Indah Can Industrial Tbk. C. Keterbatasan Penelitian Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yaitu: 1. Penilaian atau pengukuran kinerja perusahaan hanya dilakukan pada aspek keuangan saja sedangkan untuk aspek administrasi dan aspek operasional tidak dilakukan 2. Penelitian ini hanya menggunakan empat rasio keuangan yang dijadikan alat untuk mengetahui kinerja keuangan pada perusahaan industri peralatan rumah tangga di Bursa Efek Indonesia yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. 12

3. Keterbatasan dalam periode penelitian yang cukup pendek yaitu hanya 3 D. Saran tahun (2009 2011), sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi Berdasarkan simpulan dan keterbatasan penelitian yang telah dilakukan diatas, penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan pengukuran kinerja perusahaan bukan hanya melalui aspek keuangannya saja, akan tetapi juga dalam aspek operasional dan aspek administrasi. 2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat membuat analisis kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang lebih lengkap sehingga dapat diketahui tren perkembangan kinerja perusahaan sebelumnya maupun masa yang akan datang. 3. Untuk penelitian selanjutnya dapat mencoba melakukan penelitian dengan periode yang lebih panjang dan menambah perusahaan yang diteliti dalam sektor industri barang konsumsi sehingga dapat dihasilkan kesimpulan yang lebih valid. DAFTAR PUSTAKA, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2002 Baridwan, Zaki, Intermediate Accounting, BPFE, Universitas Gadjahmada, Yogyakarta,2008. Harahap, Sofyan Syafri, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Raja Grafindo Perkasa, Jakarta, 2006. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juni 2012, Jakarta, 2012. Kusumadiyanto, Andra, Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan pada Kelompok Industri Rokok (survei pada 13

kelompok industri rokok), Skripsi S-1, Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama, Bandung, 2006. Mahsun, Mohamad, Pengukuran Kinerja Sektor Publik, BPFE Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2006. Sawir, Agnes, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005. www.idx.co.id 14