ANALISIS KONDISI CUACA EKSTRIM ANGIN PUTING BELIUNG DI PEMALANG TANGGAL 01 JUNI 2017 BADAN Eusebio METEOROLOGI Andronikos Sampe, DAN GEOFISIKA S.Tr STASIUN PMG METEOROLOGI Pelaksana Lanjutan NABIRE Stasiun Meteorologi Nabire I. PENDAHULUAN PEMALANG (harianpemalang.com) - Hujan deras di sertai angin kencang menerjang pemukiman di desa Moga Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang terjadi Rabu (31/5), sekitar pukul 14.30 WIB. Terjangan angin kencang yang diduga angin puting beliung ini mengakibatkan beberapa rumah mengalami kerusakan. Tidak ada korban jiwa melainkan hanya korban harta benda. Salah satu rumah yang rusak parah milik Kasan Jl. Mawar Rt 02 Rw 01 desa moga kecamatan moga pemalang. Sedangkan beberapa rumah lainnya mengalami rusak ringan sampai sedang. Sampai Kamis (1/6) sekitar pukul 22.00 wib, para korban angin puting beliung ini masih kebingungan untuk menginap. Beberapa keluarga yang Rumahnya rusak ada yang menginap di rumah tetangga ataupun ditempat saudaranya. Korban masih belum berani kembali ke rumah dikarenakan kuatir ada hujan dan angin yang dapat membahayakan harta maupun jiwanya. Korban bencana angin puting beliung ini berharap secepatnya ada pihak terkait yang dapat membantu dan meringankan bebannya. Informasi Awal Angin Puting Beliung di 1 Kecamatan, PEMALANG, JAWA TENGAH 01-06-2017 Informasi Awal Pusat Krisis Kesehatan terhadap bencana Angin Puting Beliung yang terjadi di 1 kecamatan, yaitu Randudongkal, PEMALANG, JAWA TENGAH pada tanggal 01-06-2017. pada hari kami tanggal 1 juni 2017 Pukul 14.00 WIB terjadi hujan deras disertai angin mengakibatkan 2 rumah roboh dengan kondisi rusak berat. tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini Gambar 1. Sumber Informasi kejadian angin puting beliung di Pemalang tanggal 01 Juni 2017 https://harianpemalang.com/2017/06/01/warga-korban-angin-puting-beliung-di-moga-masih-kebingungan/ http://penanggulangankrisis.kemkes.go.id/angin%20puting%20beliung-di-pemalang- JAWA%20TENGAH-01-06-2017-66
Gambar 2. Peta Wilayah Pemalang (Sumber : Google.maps) II. ANALISA METEOROLOGI INDIKATOR 1. SST (Sea Surface Temperature) 2. MJO (Madden Julian Oscillation) 3. OLR (Outgoing Longwave Radiation) 4. Pola Angin (Streamline) 5. Kelembaban Relatif 6. Citra Satelit KETERANGAN Nilai analisis suhu muka laut di perairan dekat wilayah Bandung, tanggal 01 Juni 2017 berkisar 28 s/d 32 0 C dengan anomaly (+0.5) s/d (+2.0). Nilai positif ini menunjukkan kondisi laut lebih hangat dan potensi adanya penguapan sehingga dapat menambah pasokan bagi terbentuknya awanawan konventif di sekitar wilayah Pemalang. Berdasarkan data diagram fase MJO pada tanggal 05 Mei 2017 yang berada di kuadran IV, sehingga mempengaruhi kondisi curah hujan di sekitar wilayah Indonesia. Berdasarkan hasil analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) tanggal 01 Juni 2017 nilai anomali OLR disekitar wilayah Pemalang : -10 W/m2 s/d -30 W/m2. Anomali OLR bernilai negatif menandakan tutupan awan cenderung lebih dari rata-rata klimatologisnya. Dari peta gradient wind analysis, menunjukkan adanya pola belokan angin shearline yang membawa massa udara dari dari perairan sebelah selatan pulau Jawa. Kondisi ini cukup dapat berperan untuk pembentukan awan awan konvektif penghasil hujan lebat, angin kencang maupun angin puting beliung. Berdasarkan data kelembaban relatif pada lapisan 850, 700, 500 & 200 mb di atas wilayah Pemalang, kelembaban relatif bernilai 70 90 %. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi udara cukup basah hingga pada lapisan 200 mb saat kejadian angin puting beliung. Kondisi udara basah tersebut sebagai penyuplai pertumbuhan awan-awan konvektif di dukung dengan pemasanan waktu siang hari di sekitar wilayah Pemalang. Berdasarkan gambar satelit Himawari 8 EH pada tanggal 01 Juni 2017 yang diambil mulai pukul 05.00 s/d 06.30 UTC (14.00 s/d 15.30 WIB) memperlihatkan terdapatnya awan-awan konvektif tebal meluas disekitaran wilayah Pemalang yang bergerak dari arah timur. Dari klasifikasi jenis awan diketahui awan yang terbentuk adalah awan Cumulonimbus (Cb) yang dapat diketahui berdasarkan suhu puncak awan pada counter line satelit Himawari 8 EH yaitu (-69) s/d (-75) 0 C, yang sangat berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, angin kencang maupun angin puting beliung. Kumpulan awan Cumulunimbus tersebut bergerak menuju wilayah Pemalang pada jam 05.00 UTC.
7. Indeks Labilitas Udara Berdasarkan analisis labilitas udara tanggal 01 Juni 2017 pukul 06.00 UTC di wilayah Pemalang yaitu : Nilai K.Indeks yaitu 40 yang mengindikasikan potensi BADAN METEOROLOGI pembentukan DAN GEOFISIKA awan konvektif kuat. BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA Nilai L.Indeks WILAYAH yaitu -1, V yang mengindikasikan udara STASIUN METEOROLOGI labil & kemungkinan NABIRE hujan. Nilai Showalter Indeks yaitu -1 yang mengindikasikan kemungkinan terjadi badai guntur. III. KESIMPULAN Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa : Secara analisa global, kejadian angin puting beliung yang terjadi di wilayah Pemalang dan sekitarnya, dipengaruhi oleh MJO, OLR & kondisi SST yang cukup hangat. Adanya pola shearline belokan angin di sekitar wilayah Pemalang, yang berasal perairan sebelah selatan pulau Jawa, yang dapat menyebabkan terjadinya pembentukan awan awan konvektif penghasil hujan lebat, angin kencang maupun angin puting beliung.. Kelembaban relatif (RH) pada lapisan 850, 700, 500 & 200 mb bernilai 70-90%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi udara cukup basah hingga pada lapisan 200 mb saat kejadian angin puting beliung. Kondisi udara basah tersebut sebagai penyuplai pertumbuhan awan-awan konvektif di dukung dengan pemasanan waktu siang hari di sekitar wilayah Pemalang. Dari klasifikasi jenis awan diketahui awan yang terbentuk adalah awan Cumulonimbus (Cb) yang dapat diketahui berdasarkan suhu puncak awan pada counter line satelit Himawari 8 EH yaitu (-69) s/d (-75) 0 C, yang sangat berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, angin kencang maupun angin puting beliung. Kondisi udara yang labil. IV. LAMPIRAN Gambar 1. Analisa SST & Anomali SST tanggal 01 Juni 2017 (Sumber : weather.unisys.com)
Gambar 2. Track MJO & OLR tanggal 01 Juni 2017 (Sumber : www.bom.gov.au) Gambar 4. Citra Satelit Himawari 8 EH pukul 05.00 & 06.30 UTC tanggal 01 Juni 2017
Gambar 5. Kelembaban Udara Lapisan 850, 700, 500 & 200 mb pada jam 06.00 UTC tanggal 01 Juni 2017 (Sumber : www.bom.gov.au) Gambar 6. KI, LI, SI pukul 06.00 UTC & Streamline pukul 00.00 UTC tanggal 01 Juni 2017