1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB I PENDAHULUAN. di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini pengukuran kinerja menjadi suatu komponen penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kinerja usahanya yang dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ukur yang telah ditetapkan (Widayanto, 1993). Pengukuran kinerja adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam perusahaan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan dalam

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. saham, kreditur, karyawan, pemerintah, dan pelanggan. Implikasinya,

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategik dalam bersaing pada kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang ada berubah dari persaingan teknologi atau industrial

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai bisnis, dewasa ini kita dapat merasakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin melesat cepat sekarang ini, ikut UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mampu menghasilkan produk yang bermutu, dan cost effective (Srimindarti, memberikan kepuasan terus menerus kepada pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri manufaktur yaitu pembuatan kaleng dengan system make to order.

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

PENGGUNAAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALTERNATIF ALAT UKUR KINERJA BKK KECAMATAN PASAR KLIWON SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB I PENDAHULUAN. sistem pengukuran kinerja berdasarkan laporan keuangan ini adalah kurang

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan hasil yang optimal serta mampu menjaga kelangsungan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB I PENDAHULUAN. berdampak negatif bagi perusahaan. memilih pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Penilaian kinerja merupakan proses pengukuran organisasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. tuntut untuk menempuh langkah-langkah yang strategik dalam kondisi apapun. Selain

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk

Farah Esa B

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Sebagai konsekuensi

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan bisnis yang semakin kompetitif. Penilaian

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini pengukuran kinerja semata-mata hanya berfokus pada aspek

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun industri lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena adanya perkembangan pesat

BAB I PENDAHULUAN. untuk organisasi sangat diperlukan agar suatu organisasi mampu bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. maupun kerja kelompok personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang dijalankan. Bahkan perusahaan-perusahaan terus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Semua itu tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

alternatif strategi bersaing yang tepat agar rumah sakit mampu bersaing dengan kompetitor lainnya. Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perekonomian, keikutsertaan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Semakin meningkatnya proses globalisasi, menjadikan manajemen suatu

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. Saat didirikan, pada umumnya perusahaan memiliki tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KESIMPULAN DAN SARAN 1 BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini mengalami perubahan lingkungan yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB I PENDAHULUAN. penguatan struktur perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Oleh

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pelanggan. Salah satu bisnis yang berkembang di perkotaan adalah retail. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. menggunakan Balanced Scorecard. Penilaian kinerja memegang peranan penting

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada PT. BHANDA GHARA REKSA KANTOR PUSAT JAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang bisa mengelola, mempertahankan dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya proses globalisasi perusahaanperusahaan. di Indonesia memasuki lingkungan bisnis yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhannya. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka semua kegiatan

KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM PENILAIAN KINERJA PADA RSUD GIRIWONO WONOGIRI SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI KELAYAKAN BISNIS PERTEMUAN KETUJUH

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN PT Waskita Adhi Sejahtera (WAS) adalah perusahaan yang bergerak pada bidang pemeliharaan atau teknik maintenance, jasa tenaga petrokimia, minyak, dan gas. Perusahaan Waskita didirikan pada tahun 2004. Sesuai dengan mottonya provide fast and safety for optimize profit, PT Waskita Adhi Sejahtera memberikan solusi utama untuk mendukung industri bisnis dibidang yang sama dengan latar belakang profesionalisme dan pengalaman yang telah teruji sebelumnya. Dalam menjalankan usahanya, PT Waskita Adhi Sejahtera (WAS) memiliki dua mitra asing, yakni UBEC (Your Best Engineering Companion) dan CTP environnement. UBEC adalah perusahaan yang bergerak dalam lingkup pekerjaan penanganan katalis, fabrication of tank, heat exchanger, kapal, jasa perpipaan, turn-around, layanan pemeliharaan, sub-marine work (pelampung, selang uji (hydro and vacuum)), konstruksi, saluran, dan lain-lain yang berhubungan dengan semua bidang petrokimia, kimia, dan pembangunan kerja. Sedangkan, CTP Environment adalah perusahaan yang bergerak dalam ruang lingkup internal dan eksternal pembersihan boiler, pemanas tabung dan heat exchangers, off line treatments. Visi dan Misi dari PT Waskita Adhi Sejahtera adalah: Visi: PT Waskita Adhi Sejahtera want to be a national company of general plant maintenance, man power services in petrochemical, oil and gas. Misi: Religious, honestly and transparantly, togetherness, efficient and professional. 1

PT WAS mempunyai delapan departemen, yakni Finance and Accounting Department, General Affairs Department, IT Dev. And Service Department, HR and Corporate Secretary Department, Project and Supporting Department, Engineering Department, Marketing Department, Internal Control Department. Perlengkapan alat-alat yang disediakan oleh PT WAS, yakni workshop, vacuum machine c/w accessories (cap. 100m 3 /mnt), vacuum machine c/w accessories (cap. 60m 3 /mnt), vacuum machine c/w accessories (cap. 30m 3 /mnt), air winch, pneumatic winch and safety winch, life support unit c/w accessories, jack hammer (7 and 18 kg), HP breathing compressed air, LP breathing compressed airlines, standard workshop equipment (welding equip, cutting torch, grinding), small equipment and tools, bolting equipment (bolt tensioner, Hi-Torque), excavator, mobile crane, forklift, flat deck, compressor, scaffolding c/w accessories. PT Waskita Adhi Sejahtera ini dipilih sebagai objek penelitian, karena pendapatan yang diterima perusahaan pada tahun 2008 ke tahun 2009 meningkat sebesar 4,12%, dari tahun 2009 ke tahun 2010 meningkat sebesar 37,08%, dan dari tahun 2010 ke tahun 2011 meningkat sebesar 13,01% (sumber: waskita.co.id). Hal ini diharapkan mampu menyaingi kompetitor sejenis yang telah ada sebelumnya. Karena selama ini PT Waskita Adhi Sejahtera hanya fokus mengukur kinerja dengan melihat aspek keuangan saja dan tidak memperhatikan aspek-aspek non keuangannya sehingga penerapan metode balanced scorecard dirasa perlu sebagai pengukuran kinerja perusahaan. 1.2 LATAR BELAKANG PENELITIAN Tingkat persaingan di abad 21 ini mendukung persaingan bebas dalam dunia internasional. Untuk mengantisipasi hal ini, banyak perusahaan merancang ulang strategi persaingannya untuk meningkatkan 2

kinerjanya berdasarkan atas kebutuhan pasar internasional, perbandingan dengan perusahaan yang memiliki nilai kinerja terbaik di dunia (best practise) dan melakukan evaluasi yang intens terhadap kompetensi internal perusahaan itu sendiri (Wibisono, 2006: 219). Dengan adanya persaingan global, perusahaan dihadapkan pada penentuan strategi dalam pengelolaan usahanya. Penentuan strategi akan dijadikan sebagai landasan dan kerangka kerja untuk mewujudkan sasaran-sasaran kerja yang telah ditentukan oleh manajemen. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat untuk mengukur kinerja sehingga dapat diketahui sejauh mana strategi dan sasaran yang telah ditentukan dapat tercapai. Penilaian kinerja memegang peranan penting dalam dunia usaha, dikarenakan dengan dilakukanya penilaian kinerja dapat diketahui efektivitas dari penetapan suatu strategi dan penerapannya dalam kurun waktu tertentu. Penilaian kinerja dapat mendeteksi kelemahan atau kekurangan yang masih terdapat dalam perusahaan, untuk selanjutnya dilakukan perbaikan di masa mendatang (Hanuma dan Kiswara, 2011). Strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi, melalui misi. Strategi membentuk pola pengambilan keputusan dalam mewujudkan visi organisasi. Dengan tindakan berpola, perusahaan dapat mengerahkan dan mengarahkan seluruh sumber daya organisasi secara efektif ke perwujudan visi organisasi (Mulyadi, 2001: 72). Penilaian atau pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor penting dalam perusahaan. Selain digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan, pengukuran kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan sistem imbalan dalam perusahaan, misalnya untuk menentukan tingkat gaji karyawan maupun reward yang layak. Pihak manajemen juga dapat menggunakan pengukuran kinerja perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi periode yang lalu (Hanuma dan Kiswara, 2011). 3

Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif dan turbulen, perusahaan memerlukan tipe perencanaan yang tidak sekedar untuk merespon perubahan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, namun lebih dari itu. Perusahaan memerlukan tipe perencanaan untuk menciptakan masa depan perusahaan melalui perubahan-perubahan yang dilaksanakan sejak sekarang. Jangka waktu yang dicakup dalam perencanaan masa depan perusahaan tidak hanya meliputi beberapa tahun ke depan, namun mencakup jangka waktu panjang untuk mewujudkan sasaran-sasaran strategi yang dirumuskan (Mulyadi, 2001: 37). Pada awalnya, balanced scorecard diciptakan untuk mengatasi problem tentang kelemahan sistem pengukuran kinerja eksekutif yang berfokus pada aspek keuangan. Selanjutnya, adanya balanced scorecard mengalami perkembangan implementasi yang tidak hanya dilihat sebagai alat pengukur kinerja, namun meluas sebagai pendekatan dalam penyusunan rencana strategi. Sebelum tahun 1990-an, eksekutif hanya diukur kinerja mereka dari perspektif keuangan. Sebagai akibatnya, fokus perhatian dan usaha eksekutif lebih dicurahkan untuk mewujudkan kinerja keuangan, sehingga terdapat kecenderungan eksekutif untuk mengabaikan kinerja nonkeuangan, seperti kepuasan customers, produktivitas dan cost effectiveness proses yang digunakan untuk menghasilkan produk dan jasa, dan keberdayaan dan komitmen karyawan dalam menghasilkan produk dan jasa bagi kepuasan para customers (Mulyadi dalam Hanuma dan Kiswara, 2011). Untuk menjabarkan lebih lanjut rencana strategi yang disusun, balanced scorecard memperluas ukuran kinerja eksekutif kedalam empat perspektif, antara lain: 1. Perspektif Keuangan (financial perspective); 2. Perspektif Pelanggan (customer perspective); 4

3. Perspektif Proses Bisnis Internal (intenal business process perspective); 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (learning and growth perspective). Balanced scorecard digunakan untuk menyeimbangkan usaha dan perhatian eksekutif ke kinerja keuangan dan non keuangan, serta kinerja jangka pendek dan kinerja jangka panjang. Balanced scorecard cukup komprehensif untuk memotivasi eksekutif dalam mewujudkan kinerja dalam keempat perspektif tersebut, agar keberhasilan keuangan yang dihasilkan bersifat berkesinambungan (Hanuma dan Kiswara, 2011). Dengan Balanced Scorecard para manajer perusahaan akan mampu mengukur bagaimana unit bisnis mereka melakukan penciptaan nilai saat ini dengan tetap mempertimbangkan kepentingan-kepentingan masa yang akan datang. Balanced Scorecard memungkinkan untuk mengukur apa yang telah diinvestasikan dalam pengembangan sumber daya manusia, sistem dan prosedur, demi perbaikan kinerja di masa depan. Melalui metode yang sama dapat dinilai pula apa yang telah dibina dalam intangible assets seperti merk dan loyalitas pelanggan (Mutasowifin, 2002). Perkembangan balanced scorecard yang pesat dan mendapat respons positif dari pelaku bisnis, membuat banyak perusahaan mencoba untuk menerapkan manajemen strategic yang diperlukan untuk dapat menciptakan perencanaan yang matang untuk masa depan perusahaan. Dalam konteks ini, balanced scorecard berfungsi sebagai critical performance indicators, yaitu suatu pengukuran yang lebih memberikan indikasi kinerja organisasi atau badan usaha pada key success factors. Lebih daripada itu, balanced scorecard melalui ukuran yang ditetapkan membentuk arah pada kondisi yang diharapkan. Untuk itulah, balanced scorecard memberikan kerangka untuk menjelaskan dan mengkomunikasikan strategi dengan cara konsisten dan berwawasan. 5

Jadi balanced scorecard ini mengalami pergeseran dari sekedar alat pengukuran kinerja menjadi pusat strategi yang akan menjadikan sebuah entitas menjadi organisasi yang berfokus kepada strategi (Strategy Focused Organization) (Suharli, 2009). Dengan adanya balanced scorecard, kinerja keuangan diperoleh dari usaha-usaha nyata (real efforts) yang menjadi penyebab utama diwujudkannya kinerja keuangan. Balanced scorecard memperluas sasaran strateginya kepada perspektif nonkeuangan yang mencakup perspektif customer, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Sasaran strategi pada ketiga perspektif tersebut merupakan penyebab sesungguhnya pencapaian sasaran keuangan (Mulyadi, 2001: 152). Dengan adanya krisis yang terjadi pada tahun 2004 didunia bisnis saat ini, ada beberapa perusahaan yang terkena dampak krisis tersebut dan ada juga perusahaan yang masih bertahan sampai saat ini. Salah satu perusahaan yang masih bertahan dari krisis tersebut adalah PT Waskita Adhi Sejahtera. PT WAS ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pemeliharaan jasa teknik tenaga petrokimia, minyak, dan gas. Perusahaan ini bukan memproduksi barang-barang secara masal sehingga tingkat resiko untuk mengalami kerugian pun kecil. Walaupun PT WAS termasuk perusahaan baru, tetapi tidak kalah bersaing dengan para pesaingnya, diantaranya PT Dialog Indonesia, PT Menara Megah, dan PT Kota Minyak. Hal ini dapat dilihat dari para konsumen (customers) yang bisa dikatakan perusahaan besar dan ternama, diantaranya PT Pertamina (Kilang Minyak), PT Chandra Asri Petrochemical Centre, dan PT British Petroleum. Hal yang menjadi penilaian mengapa peneliti ingin melakukan penelitian tentang penerapan balanced scorecard yang terjadi pada PT Waskita Adhi Sejahtera (WAS) adalah karena selama ini perusahaan hanya mengutamakan hal finansial (perspektif keuangan) saja, tetapi 6

tidak memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan non finansial (perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pelanggan) yang ada dalam perusahaan. Sehingga perusahaan tidak dapat mengetahui kelemahan yang terjadi dari segi non finansialnya. Ini menjadikan peneliti ingin mengetahui kondisi perusahaan dalam hal perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan untuk membantu perusahaan mengetahui apa saja kelemahannya dan memberikan masukan mengenai perbaikan yang perlu dilakukan guna mencapai pengembangan perusahaan dengan baik. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan tersebut, PT Waskita Adhi Sejahtera memiliki sistem manajemen yang baik, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Metode Balanced Scorecard untuk Pengukuran Kinerja pada Perusahaan (Studi Kasus di PT Waskita Adhi Sejahtera). 1.3 PERUMUSAN MASALAH Dari penjelasan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana kinerja PT Waskita Adhi Sejahtera diukur dengan metode balanced scorecard dilihat dari: 1. Bagaimana perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pada perusahaan? 2. Bagaimana perspektif proses bisnis internal di perusahaan? 3. Bagaimana perspektif pelanggan pada perusahaan? 4. Bagaimana perspektif keuangan yang terjadi pada perusahaan? 5. Bagaimana hubungan dari masing-masing perspektif tersebut? 1.4 TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja PT Waskita Adhi 7

Sejahtera dengan metode balanced scorecard yang dilihat dari perspektif-perspektifnya dan penerapannya, antara lain: 1. Untuk menganalisa kinerja perusahaan terkait dengan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan; 2. Untuk menganalisa kinerja perusahaan terkait dengan perspektif proses bisnis internal; 3. Untuk menganalisa kinerja perusahaan terkait dengan perspektif pelanggan; 4. Untuk menganalisa kinerja perusahaan terkait dengan perspektif keuangan; dan 5. Untuk menganalisa hubungan dari masing-masing perspektif tersebut. 1.5 KEGUNAAN PENELITIAN 1.5.1 ASPEK TEORITIS Kegunaan penilitian ini dilihat dari aspek teoritisnya diharapkan dapat menerapkan ilmu yang dipelajari selama mengikuti kegiatan perkuliahan dan mendapatkan tambahan wawasan secara luas mengenai pengukuran kinerja dengan penerapan metode balanced scorecard. 1.5.2 ASPEK PRAKTIS Kegunaan penelitian yang dilakukan dari aspek praktis bagi PT Waskita Adhi Sejahtera diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalam membantu manajemen strategis perusahaan untuk mengetahui kinerja yang diukur dengan metode balanced scorecard dan membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan peningkatan kinerja dalam memperbaiki keadaan perusahaan agar lebih baik dan membantu perusahaan mencapai keunggulan bersaing. 8

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN TUGAS AKHIR Penjelasan mengenai isi dari setiap bab dalam pelaksanaan skripsi ini dibagi menjadi lima bab. Sistematika penulisan skripsi ini antara lain: BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjelasan umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan isi penelitian mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian yang dilihat dari aspek teoritis dan aspek praktis, serta sistematika penulisan tugas akhir dalam penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini mencakup rangkuman teori-teori yang ada dalam buku teks, temuan-temuan terbaru yang ada dalam jurnal, dan sumber-sumber yang terpercaya. Bab ini membahas juga penelitian terdahulu yang meliputi temuan-temuan yang sudah teruji, menjelaskan kerangka pemikiran yang menggambarkan masalah penelitian, hipotesis penelitian, serta ruang lingkup penelitian yang menjelaskan secara rinci batasan dan cakupan penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data tentang jenis penelitian, variabel operasional dalam menguraikan struktur penelitian, tahapan penelitian yang diuraikan dari persiapan sampai penyusunan laporan akhir, populasi dan sampel para karyawan yang dibutuhkan sebagai patokan perhitungan, pengumpulan data, uji validitas dan reabilitas, serta teknik analisis data yang digunakan dalam mengolah data. 9

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pembahasan bab ini harus diuraikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian. Bab ini menjelaskan karakteristik responden yang digunakan dalam pengumpulan data, hasil penelitian yang dibuat secara sistematik dan mengungkapkan bagaimana masalah itu terjadi, serta pembahasan hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan kesimpulan dalam penelitian dan saran yang dirumuskan secara jelas. Saran ini merupakan implikasi kesimpulan dan berhubungan dengan masalah dan alternatif pemecahan masalah dari hasil penelitian. 10