BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Waterbath terapi rendam kaki menggunakan heater dan peltier sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancang bangun alat terapi jerawat menggunakan blue light berbasis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN MODUL. Nama Alat : Simulasi Pengukuran Timer Pada Terapi Inframerah. Menggunakan ATmega16

Gambar 4.1. Pengujian Timer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (homogen). Berikut spesifikasi dari alat hot plate magnetic stirrer : 1. Speed range : 500, 1000, 1500 rpm

BAB III METODA PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Alat Aroma Terapi Elektrik Dilengkapi Monitoring Detak Jantung. f. Sensor : Finger sensor dan sensor suhu LM 35

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB IV PENELITIAN Spesifikasi Alat. Alat terapi ini menggunakan lampu blue light yang diletakkan dibagan

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran Suhu pada Ruang Inkubasi. dengan membandingkan suhu dengan suhu ditermometer.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA. sistem. Oleh karena itu, diperlukan pengujian komponen-komponen utama seperti

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Menekan tombol Switch ON, maka LCD akan menyala dengan kalimat. 5 menit, 10 menit, dan 15 menit.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Gambar 4.1 berikut merupakan gambar dari alat simulasi automatic

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Sterilisator Botol Susu Bayi Berbasis Mikrokontroler

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun langkah-langkah pengoperasian modul baby incubator adalah sebagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spesifikasi Alat Berikut adalah gambar Mixer menggunakan tabung V tampak dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. didesain khusus dan diperuntukan bagi user untuk melakukan sterilisasi di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spesifikasi Modul, data pengukuran dan hasil perhitungan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti darah, ludah dan lendir. Berikut spesifikasi

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

KATA PENGANTAR. Makassar, November Penulis

BAB III. Perencanaan Alat

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan berkembang dari segala bidang khususnya di negara-negara maju,

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan komponen yang digunakan untuk pembuatan rangkaian modul. adalah sebagai berikut : 3. Kapasitor 22nF dan 10nF

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV

LAMPIRAN PETUNJUK PENGGUNAAN

BAB IV PENELITIAN. Nama Alat : Sterillisasi UV Dental KIT (SUDEK)

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan alat Infra merah

BAB III METODE PERANCANGAN. tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

BAB II KONSEP DASAR LEMARI PENGERING PAKAIAN

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

PERANCANGAN SISTEM PEWAKTUAN DAN PENGONTROLAN TEMPERATUR PADA APLIKASI KAMAR TEMPERATUR DENGAN SENSOR LM35DZ BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara. b. Jenis : Termometer Badan. d. Display : LCD karakter 16x2.

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS KINERJA SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini merupakan penjelasan dari rangkaian power supply:

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan suhu dan timer berbasis mikrokontroler ATMega8535, dapat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS. Pada bab ini dibahas mengenai pengujian alat. Pengujian dilakukan untuk

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN. perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) diharapkan didapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

WATERBATH MENGGUNAKAN VALVE BERBASI MIKROKONTROLER ATMEGA 16

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol

Desain Prototype sterilisator. Hari Agung Fitriadi

PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR PADA DISTILASI AIR LAUT MENGGUNAKAN KONTROLER ON-OFF PROPOSAL SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama Alat : Alat Kalibrasi Cenrtifuge non Contact Berbasis. c. Ukuran : panjang 14,5 cm X tinggi 6 cm X lebar 9 cm

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilihat di Blok diagram dibawah ini :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spesifikasi Modul, data pengukuran dan hasil perhitungan. Stirring bar length

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diulang-ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan

BAB III PROSES PERANCANGAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA LABORATORIUM FISIKA MATERIAL DAN INSTRUMENTASI No. Dokumen : IKO/FM.003/VCF PETUNJUK OPERASIONAL VACUM CHAMBER FURNACE JK-1200

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap alat-alat yang dapat bekerja secara otomatis dan aman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. darah berbasis ATMega8 dilengkapi indikator tekanan darah yang meliputi :

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Alat pendeteksi Golongan Darah Manusia. c. Display : LCD karakter 16x2.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. monitoring daya listrik terlihat pada Gambar 4.1 di bawah ini : Gambar 4.1 Rangkaian Iot Untuk Monitoring Daya Listrik

BAB IV PENGUJIAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. selesai dibuat untuk mengetahui komponen-komponen sistem apakah berjalan

BAB III PERANCANGAN ALAT PEMBANDING TERMOMETER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memudahkan user dalam menghancurkan sampel sehingga user tidak perlu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Alat Ukur Berat Kalori pada Makanan Berbasis Arduino. d. Dimensi : P : 25 cm, L : 20 cm, T : 15 cm.

BAB III PERANCANGAN ALAT

Transkripsi:

33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat Waterbath terapi rendam kaki menggunakan heater dan peltier sebagai komponen utamanya. Berikut adalah spesifikasi dari alat waterbath terapi: 1. Tegangan input = Tegangan PLN 22V 2. Pemanas = Heater (22VAC ; 15W) 3. Pendingin = Peltier (12VDC 6A ; 72W) 4. Sensor suhu = LM35 (5VDC 5A ; 6W) 5. Volume chamber = 1781 cm 3 (1,781 liter) 4.2.Bentuk Fisik Alat Gambar 4.1. Bentuk Fisik Alat 4.3. Cara Kerja Alat Tekan tombol ON pada alat, pilih mode suhu dan atur timer sesuai dengan kebutuhan. Tekan tombol start, lalu suhu air dalam chamber akan menyesuaikan sesuai suhu setting. Ketika suhu telah tercapai, timer akan menghitung sesuai waktu setting. Buzzer akan berbunyi ketika waktu telah tercapai. 33

34 4.4. Hasil 4.4.1. Kenaikan Berikut ini adalah data pengukuran perubahan suhu terhadap waktu dipengaruhi volume air, dengan setting suhu 18 o C dan 4 o C Tabel 4.1. Data Terhadap Dipengaruhi Volume Air (6 (Detik) ml) dengan suhu setting 4 o C Hasil 25,7 25,8 25,6 25,8 25,8 3 28 28,7 28 27,8 28,5 6 3,8 31,5 31,5 3,7 31,2 4 8 33,6 34,9 33,7 33,9 34,5 1 36,9 37,7 37,7 37,5 37 12 39,8 4 4 4 4 Tabel 4.2. Data Terhadap Dipengaruhi Volume Air (Detik) (12 ml) dengan setting suhu 4 o C Hasil 25,8 25,7 25,8 25,6 25,6 3 27,7 27,7 28 27,7 28,2 6 27,8 27,7 28,2 27,8 28,5 8 29 28,8 29,1 28,8 29,2 12 4 31,1 3,2 31,3 3 31,3 14 32,6 31,5 32 31,7 32,3 18 35,7 34,6 35,7 34,9 35 22 37,5 37,5 38 37,3 38,2 24 4 4 4 4 4 Berikut ini adalah data pengukuran suhu terhadap waktu dipengaruhi volume air, dengan setting suhu 18 o C:

35 Tabel 4.3. Data Terhadap Dipengaruhi Volume Air (6 ml) dengan setting suhu 18 o C Hasil Pengukiran 25,8 25,6 25,8 25,7 25,6 2 23,9 23,9 24 23,8 23,8 3 23,6 23,8 23,6 23,6 23,4 18 5 22,3 22,6 22,5 22,5 22,3 8 19,8 2 19,9 2,1 19,5 1 18 18,5 18 18,7 18 Tabel 4.4. Data Terhadap Dipengaruhi Volume Air (12 ml) dengan setting suhu 18 o C Hasil Pengukiran 25,6 25,6 25,8 25,7 25,8 2 23,8 23,5 23,2 23,1 23,2 3 22,3 22,5 22,8 22,8 21,9 5 21 21,7 21,4 21,2 2,8 8 18 2,8 21,2 21 2,7 2 1 2 2,3 2,2 19,8 19,8 13 19,2 19,8 19,6 18,3 19 16 18,8 19,2 19 18,1 18,8 18 18 18,5 18,7 18 18 4.4.2. Untuk mengetahui suhu terapi pada chamber waterbath, maka dilakukan pengukuran sebanyak 5 kali dengan mengukur suhu air panas dan suhu air dingin didalam chamber menggunakan termometer air raksa dan membandingkannya dengan tampilan suhu di LCD. Berikut adalah data pengukuran dengan suhu setting 4 o C dan 18 o C :

36 Tabel 4.5. Data saat Bekerja dengan 4 o C 2 Hasil 41,8 41 42 42 42 4 41 4,5 41,5 41 41 5 4 4,5 4 41 4 4,8 6 4 39,8 4,5 39,9 4,5 8 39,8 39,5 4 39,5 4 Tabel 4.6. Data saat Bekerja dengan 18 o C 2 Hasil 18,5 18,6 18,6 18,5 18,5 4 18,8 18,8 18,7 18,7 18,6 5 18 18,8 18,9 18,8 18,7 18,6 6 18,9 18,9 18,8 18,8 18,7 8 18,9 19 18,9 19 18,8 4.4.3. Untuk memperoleh hasil optimal pada proses terapi, maka ketepatan lamanya proses akan mempengaruhinya. Oleh sebab itu, dilakukan pengukuran pada timer waterbath dengan cara membandingkan dengan waktu pada aplikasi stopwatch. Pada pengukuran ini penulis hanya mengambil tiga data timer yaitu 6 detik, 12 detik, dan 18 detik. Tabel 4.7. Data dengan Menggunakan Stopwatch Hasil Stopwatch (detik) No modul (detik) 6 7 8 9 1 1 6 58 58 59 59 59 6 59 59 59 59 2 12 12 119 118 119 119 12 12 12 119 12 3 18 179 179 179 179 179 179 179 179 18 18

37 4.4.4. Hasil Analisis Data Data pengukuran suhu dan timer diolah menggunakan rumus untuk menentukan error, simpangan, dan standar deviasi untuk mengetahui alat tersebut telah sesuai standar atau tidak. Berikut ini adalah tabel-tabel hasil analisis pada data pengukuran : Tabel 4.8. Hasil Analisis Terhadap Dipengaruhi Volume Air (6mL) (detik) dengan suhu setting 4 o C Rerata Simpangan 25,74 14,26 35,65,17 3 28,2 11,8 29,5,76 6 31,14 8,86 22,15,75 4 8 34,12 5,88 14,7 1,11 1 37,36 2,64 6,6,76 12 39,96,4,1,17 Tabel 4.9. Hasil Analisis Terhadap Dipengaruhi Volume Air (Detik) (12mL) dengan suhu setting 4 o C Rerata Simpangan 25,7 14,3 35,75,2 3 27,86 12,14 3,35,46 6 28 12 3,67 8 28,98 11,2 27,55,35 12 4 3,78 9,22 23,5 1,26 14 32,2 7,98 19,95,88 18 35,18 4,82 12,5,99 22 37,7 2,3 5,75,58 24 4

38 Tabel 4.1. Hasil Analisis Terhadap Dipengaruhi Volume Air (6mL) dengan suhu setting 18 o C Rerata Simpangan 25,7-7,7 42,7,2 2 23,88-5,88 32,6,16 3 23,6-5,6 31,1,28 18 5 22,44-4,44 24,6,26 8 19,86-1,86 1,3,46 1 18,24 -,24 1,3,67 Tabel 4.11. Hasil Analisis Terhadap Dipengaruhi Volume Air (12mL) dengan suhu setting 18 o C (menit) Rerata Simpangan 25,7-7,7 42,7,2 2 23,36-5,36 29,7,57 3 22,46-4,46 24,7,75 5 21,22-3,22 17,8,69 8 18 2,74-2,74 15,2,91 1 2,2-2,2 11,2,45 13 19,18-1,18 6,5 1,16 16 18,78 -,78 4,3,82 18 18,24 -,24 1,3,67 Dari data Tabel 4.1. hingga 4.4. diolah dan mendapat hasil analisis pada Tabel 4.8. hingga 4.11. Hasil analisis tersebut kemudian dibuat grafik perubahan suhu terhadap waktu dipengaruhi volume air dengan setting suhu 4 o C, grafik tersebut seperti di bawah ini :

39 Gambar 4.2. Grafik Terhadap Pemanasan dengan 4 o C Gambar 4.3. Grafik Terhadap Pendinginan dengan 18 o C Tabel 4.12. Hasil Analisis (detik) Rerata Simpangan 6 58,6 1,4 2,3 1,9 12 118,6 1,4 1,16 1,92 18 178,4 1,6,89 1,9

4 Tabel 4.13. Hasil Analisis Saat Bekerja dengan setting suhu 4 o C (menit) 2 Rerata Simpangan 41,4-1,4 2,6,72 4 4,84 -,84 2,1 1 5 4 4,4 -,4 1,9 6 4,14 -,14,35,67 8 39,76,24,6,5 Tabel 4.14. Hasil Analisis Saat Bekerja dengan setting suhu 18 o C 2 Rerata Simpangan 18,54 -,54 3,1 4 18,72 -,72 4,16 5 18 18,76 -,76 4,2,22 6 18,82 -,82 4,5,16 8 18,92 -,92 5,16 4.5. Pembahasan 4.5.1. Kinerja Grafik Perubahan terhadap Berdasarkan Gambar Grafik 4.1. dan 4.2. dapat diketahui bahwa besarnya volume air dalam chamber sangat mempengaruhi perubahan suhu dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu setting. Chamber yang berisi air 6 mililiter membutuhkan waktu yang relatif lebih cepat mencapai suhu setting dibandingan dengan chamber yang berisi 12 mililiter air yang membutuhkan waktu lebih lama. Dilihat dari perbandingan kedua grafik tersebut dapat diketahui bahwa setting suhu 18 o C membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu setting dibandingkan dengan setting suhu 4 o C, yaitu setting suhu 4 o C

41 membutuhkan waktu 4 menit, sedangkan setting suhu 18 o C membutuhkan waktu hingga 18 menit untuk mencapai suhu setting. 4.5.2. Kinerja Pengendalian Pada saat proses terapi dilakukan (waktu bekerja) akan terjadi kenaikan atau penurunan suhu air dalam chamber. Ketika suhu air dibawah atau diatas suhu setting, air dalam chamber tidak akan stabil sesuai suhu setting, dikarenakan saat telah mencapai suhu setting relay sebagai pengendali driver heater dan peltier akan otomatis mendapat logika high atau mematikan driver tersebut agar tidak terjadi konsleting didalam chamber ketika air digunakan untuk terapi. Dari data tabel terdapat data pengukuran suhu yang masing-masing dilakukan sebanyak 5 kali. dilakukan menggunakan termometer air raksa, dimana saat melakukan pengukuran timer aktif. Setelah itu melakukan perhitungan dan hasilnya dimasukkan pada Tabel 4.13 dan 4.14. Saat suhu setting 18 o C dengan timer selama 2 menit memiliki rata-rata 18,54 dengan error 3%. Saat timer 4 menit rata-rata data suhu 18,72 dengan error 4%. Saat timer 5 menit rata-rata data 18,76 dengan error 4,2%. Saat timer 6 menit rata-rata data suhu 18,82 dengan error 4,5%. Saat timer 8 menit rata-rata data suhu 18,92 dengan error 5% Saat suhu setting 4 o C dengan timer 2 menit memiliki rata-rata data 41,4 dengan error 2,6%. Saat timer 4 menit rata-rata data 4,84 dengan error 2,1%. Saat timer 5 menit rata-rata data 4,4 dengan error 1%. Saat timer 6 menit ratarata data 4,14 dengan error,35%. Saat timer 8 menit rata-rata data 39,76 dengan error,6%

42 4.5.3. Kinerja akan bekerja apabila telah dilakukan pemilihan dan suhu telah tercapai, sehingga timer aktif menghitung lama waktu terapi yang diperlukan. Oleh sebab itu dilakukan pengukuran timer yang dibandingkan dengan stopwatch, sehingga diperoleh data pengukuran timer yang bisa dilihat pada Tabel 4.12, pengukuran dilakukan sebanyak 5 kali. Selanjutnya dilakukan perhitungan dan data analisisnya dimasukkan pada Tabel 4.12. sehingga timer 6 detik rata-rata data 58,6 dengan error 2,3%. Selanjutnya timer selama 12 detik memiliki ratarata data 118,6 dengan error 1,16%. Dan timer selama 18 detik memiliki ratarata data 178,4 dengan error,89%. 4.5.4. Kelemahan/kekurangan Sistem Kinerja elemen peltier kurang maksimal, dan tidak adanya saluran pembuangan air. 4.6. Standar Operasonal Prosedur Adapan langkah pengoperasian alat sebagai berikut : 1. Hubungkan kabel power ke tegangan PLN 2. Masukkan air kedalam chamber sesuai dengan kebutuhan 3. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON 4. Pilih mode suhu yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan pasien 5. Setelah memilih mode suhu, lakukan setting timer pada mode yang dipilih 6. Tekan tombol start untuk memulai proses pemanasan atau pendinginan air 7. Jika penggunaan alat telah selesai, matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF

43 8. Kemudian lepas kabel power dari tegangan PLN. 4.7. Perawatan / Maintenance Adapun beberapa perawatan alat sebagai berikut : 1. Buang air didalam chamber setelah menggunakan alat 2. Bersihkan alat setelah pemakaian alat. 3. Tempatkan alat pada suhu ruang 4.8. Trouble Shooting Adapun beberapa trouble shooting alat dapat dilihat pada Tabel 4.15 sebagai berikut : Tabel 4.15. Trouble Shooting Alat NO Masalah Penyebab Tindakan 1 Alat tidak bisa dihidupkan 2 Heater tidak memanaskan air tetapi alat hidup 3 Peltier tidak mendinginkan air tetapi alat hidup Tegangan tidak masuk ke alat Konektor heater rusak atau relay rusak Konektor peltier rusak atau relay rusak Cek kabel power dan konektor kabel power Cek konektor dan kabel atau ganti dengan yang baru Cek konektor dan kabel atau ganti dengan yang baru