ANALISIS KESIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (UNBK) PADA SMKN KOTA PALEMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci: mutu nonakademik, analisis swot, ban pt, renstra

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

iv Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini di peroleh dari sumber utamanya atau asli, baik berupa data kualitatif

BAB 3 METODE PENELITIAN

Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB I PENDAHULUAN. 1. Memiliki 20 Komputer, Sekolah Wajib Gelar UNBK 2. Persyaratan Sekolah Peserta Unbk (Ujian Nasional Berbasis Komputer)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER UNBK

BAB III METODE PENELITIAN. Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

ANALISIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA SRIWIJAYA PALEMBANG MENGGUNAKAN MATRIK EFAS DAN IFAS

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501

Analisis Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai Pada Dinas KOMINFO Kota Jayapura Artikel Ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram)

IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

ANALISIS PERBEDAAN KUALITAS INFORMASI SECARA MANUAL DAN ONLINE PADA PEMBUATAN PASPOR DI BATAM

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

4.3.2 Tingkat Kepuasan dan Tingkat Kepentingan (Bagian II) Ranking (Bagian III)...4-9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV ini akan membahas hasil penerapan metode dalam

Analisis CSF, SWOT dan TOWS Studi Kasus: PT Intan Pariwara Klaten

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis deskriptif dimana dalam metode ini penelitan bersifat

BAB IV METODE PENELITIAN

Perancangan dan Evaluasi Framework Arsitektur Pengelolaan Kompetensi Dosen

STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I. Tujuan : Untuk mencari ruang lingkup perusahaan dan proses bisnisnya. 1. Bagaimana alur proses bisnis Rumah Sakit?

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membagikannya ke pihak lain. Hal ini dikarenakan menurut web Kementrian

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN DAN DAMPAK KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA BAGI REMAJA DI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016).

III. METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan tujuan

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

BAB III METODE PENELITIAN

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi The Venue Concert Hall Kota Bandung.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

ANGKET MENENTUKAN BOBOT UNTUK SETIAP FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS INTERNAL KEKUTAN (STRENGTH)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

2 METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3. Metode Perancangan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

Transkripsi:

ISBN: 978-602-74635-1-6 ANALISIS KESIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (UNBK) PADA SMKN KOTA PALEMBANG Mardiana *1, Febria Sri Handayani 2 1,2 Sistem Informasi STMIK PalComTech Jl. Basuki Rahmat No. 05, Palembang 30129, Indonesia e-mail: *1 mardiana.@palcomtech.ac.id, 2 febria_sri@palcomtech.ac.id Abstrak - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dikenal juga dengan Computer Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dilaksanakan oleh sekolah sekolah yang mampu memenuhi persyaratan dari Badan Nasional Standar Pendidikan. Ada beberapa masalah yang timbul dari ketidaksiapan terhadap pelaksaan UNBK yang ditemui berdasarkan hasil survey di beberapa sekolah di kota Palembang diantaranya fasilitas jumlah komputer, aplikasi UNBK, pengetahuan komputer bagi siswa, teknis pelaksanaan yang belum jelas, koneksi internet yang lambat, dan permasalahan listrik yang bisa saja padam tiba-tiba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan sekolah dalam pelaksanaan UNBK tingkat SMKN kota Palembang tahun ajaran 2015-2016. Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dijadikan landasan pertanyaan untuk kuesioner yang dibagikan kepada responden. Purposive sampling digunakan untuk menentukan total responden. Analisis SWOT sebagai alat untuk melakukan penilaian berdasarkan dua faktor, internal dan eksternal, dengan hasil akhir berupa kuadran SWOT. Hasil dari penelitian ini yaitu kuadran SWOT berada pada kuadran I dengan nilai x (0,17) positif, y (0,03) positif, maka dapat disimpulkan bahwa SMKN Palembang memiliki kesiapan dalam pelaksanaan UNBK. Kata kunci UNBK, Analisis SWOT, IFAS & EFAS, SMKN, Kota Palembang I. PENDAHULUAN Teknologi informasi dan komunikasi memberikan kemudahan pada layanan publik meliputi aktifitas yang berkaitan dengan pemrosesan, menyimpan, mengolah dan memindahkan informasi antar media. Peran teknologi informasi dan komunikasi dalam pemerintahan khususnya bagi pendidikan dianggap penting untuk menunjang kualitas pendidikan yang lebih baik. Sejak tahun ajaran 2014-2015, beberapa sekolah di Indonesia mulai melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dikenal juga dengan Computer Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya[1]. Penyelenggaraan UNBK menggunakan sistem semi-online yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload). Sistem ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan TIK dalam dunia pendidikan sebagai alat bantu alternatif pelaksanaan ujian[2]. Saat ini sekolah tingkat menengah pertama dan atas di Indonesia telah melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Begitu juga dengan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang juga telah melaksanakan ujian berbasis komputer menggunakan infrastuktur yang dimiliki. Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMDIKBUD) bahwa pada tahun 2014-2015 sebanyak 556 sekolah yang terdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 379 SMK, mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)[3]. 556 sekolah yang terpilih sudah menerima verifikasi dari KEMDIKBUD. Penilaian ini terutama pada aspek kesiapan server sekolah, teknisi yang menjadi operator komputer UNBK, dan aplikasi UNBK. Puspendik merancang dan mengembangkan program aplikasi UNBK. Program aplikasi ini digunakan untuk tes terkomputerisasi atau yang disebut Computer Based Test (CBT) adalah tes berbasis komputer yang penyajian dan pemilihan soalnya dilakukan secara terkomputerisasi sehingga setiap peserta tes mendapatkan paket soal yang berbeda-beda. Puspendik juga menyiapkan program aplikasi UNBK selama kurang lebih 6 (enam) bulan sebelum pelaksanaan UNBK. Kerja sama dari unsur-unsur terkait untuk melakukan penilaian (assessment) terhadap program aplikasi UNBK yang telah disiapkan mengenai : kelayakan, keamanan (security), dan akseptabilitas yang dilaksanakan selama kurang lebih 3 (bulan) sebelum digunakan untuk UNBK. Proses pelaksanaan UNBK hanya diselenggarakan oleh beberapa sekolah terpilih, hal itu dikarenakan belum adanya kesiapan dari segi infrastruktur, SDM dan peranti komputer. Persiapan-persiapan yang harus dilakukan sebelum melaksanakan UNBK tentu berbeda dengan pelaksanaan ujian nasional Paper Based Test (PBT). Proses persiapan awal dalam pelaksanaan UNBK dijelaskan dalam SK Peraturan Badan Standar Nasional No. 0032/P/BNSP/III/2015 tentang petunjuk teknis pelaksanaan UNBK yang terdiri dari persiapan, pra ujian, pelaksanaan ujian, penanganan masalah dan jadwal UNBK [3]. Beberapa masalah yang timbul dari ketidaksiapan terhadap pelaksaan UNBK yang ditemui berdasarkan hasil survei di beberapa sekolah di kota Palembang diantaranya (1) membutuhkan lab komputer yang memadai (secara 283

hardware dan software serta jumlah), (2) sistem Computer- Based Test yang bermasalah dapat menyebabkan pelaksanaan tes berbasis komputer tertunda, (3) membutuhkan pengetahuan dan keterampilan komputer bagi peserta tes, (4) informasi dan teknis pelaksanaan yang tidak jelas baik pada saat pelaksanaan pelatihan, tryout system, dan pelaksanaan UNBK (5) koneksi internet yang lambat dapat mempengaruhi pelaksanaan dan pengiriman soal ujian, (6) kekhawatiran terhadap listrik yang sewaktu-waktu bisa padam. II. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya[4]. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive, teknik pengumpulan dengan triangulasi, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi[5]. Populasi menentukan berapa besar jumlah responden yang akan diambil, berikut populasi tersebut: Tabel 1. Populasi Penelitian NO NAMA SEKOLAH JUMLAH 1 SMKN 1 PALEMBANG 567 2 SMKN 2 PALEMBANG 602 3 SMKN 3 PALEMBANG 443 4 SMKN 4 PALEMBANG 496 5 SMKN 5 PALEMBANG 467 6 SMKN 6 PALEMBANG 326 7 SMKN 7 PALEMBANG 184 Sumber : http://sekolah.data.kemdikbud.go.id [6] Responden penelitian ini adalah siswa dan tim pelaksana UNBK yang berasal dari sekolah menengah kejuruan di kota Palembang untuk tahun ajaran 2025-2016. Peneliti menggunakan simple random sampling untuk menentukan responden secara acak dengan jumlah 80 orang. Hasil pendataan menunjukkan 10 orang tim pelaksanan UNBK dan 70 orang siswa dari SMK Negeri kota Palembang. Jumlah respon rate pengembalian kuesioner adalah sebesar 100%. Karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, umur, lama bekerja, pendidikan terakhir dan pengalaman dibidang IT. Peneliti menggunakan uji validitas dan reliabilitas untuk memastikan bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian mampu mengukur variabel dengan baik. Hasil penelitian dan pembahasan nantinya disajikan dalam bentuk uraian kata-kata (deskripsi) dari analisis SWOT. Alat yang digunakan dalam menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan, dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya[7]. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis, seperti pada tabel berikut: EFAS IFAS Tabel 2. Matrik SWOT STRENGTH (S) (Faktor kekuatan internal) WEAKNESS (W) (Faktor kelemahan internal) OPPORTUNITY Strategi SO Strategi WO (O) (Faktor peluang eksternal) (Daftar kekuatan untuk meraih keuntungan dari peluang yang ada) (Daftar untuk memperkecil Kelemahan dengan memanfaatkan keuntungan dari peluang yang ada) THREAT Strategi ST Strategi WT (T) (Faktor ancaman eksternal) (Daftar kekuatan untuk menghindari ancaman) (Daftar untuk memperkecil kelemahan dan menghindari Ancaman) Evaluasi dapat dilakukan untuk berbenah diri dalam membangun kesiapan pelaksanaan UNBK yang handal dan terpadu. Selain itu, dengan analisis SWOT tersebut dapat diidentifikasi beberapa masalah utama yang perlu mendapat perhatian untuk dapat mencapai kondisi yang memungkinkan untuk membangun kesiapan pelaksanaan UNBK kedepan. 284

Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor : 0058/SDAR/BSNP/IV/2015 Internal SWOT Analysis Kuadran SWOT Hasil Gambar 1. Alur Penelitian Eksternal Gambar 1 menunjukkan bahwa alur penelitian dimulai dari penyesuaian peraturan BSNP yang digunakan oleh sekolah sebagai panduan pelaksanaan UNBK yang peneliti jadikan landasan penilaian. Analisis SWOT merupakan alat penilaian atas faktor internal dan eksternal terhadap matriks SWOT. Pembobotan matriks SWOT menghasilkan kuadran matriks yang melalui ini dapat diketahui kesiapan pelaksanaan UNBK bagi SMKN Palembang. III. PEMBAHASAN Responden penelitian ini adalah siswa dan tim pelaksana UNBK yang berasal dari sekolah menengah kejuruan di kota Palembang. Peneliti menggunakan simple random sampling untuk menentukan responden secara acak dengan jumlah 80 orang. Hasil pendataan menunjukkan 10 orang tim pelaksanan UNBK dan 70 orang siswa dari SMK Negeri kota Palembang. Jumlah respon rate pengembalian kuesioner adalah sebesar 100%. Karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, umur, lama bekerja, pendidikan terakhir dan pengalaman dibidang IT. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree of freedom (df) = n-k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah konstruk. Besarnya df dihitung dengan 80-2 atau df 78 dengan alpha 0.05 didapat r table 0,195. Jika r hitung (untuk r tiap butir data dilihat pada kolom Corrected Item- Total Correlation) lebih besar dari r table dan nilai r positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Uji Validitas VARIABEL ITEM r Hitung r Tabel Keterangan STRAIGHT (KEKUATAN) WEAKNESS (KELEMAHAN) OPPORTUNITY (PELUANG) X12 0,227 0,195 Valid X15 0,227 0,195 Valid X17 0,303 0,195 Valid X18 0,227 0,195 Valid X2 0,227 0,195 Valid X20 1,000 0,195 Valid X21 0,691 0,195 Valid X22 0,328 0,195 Valid X25 0,695 0,195 Valid X9 0,695 0,195 Valid X16 0,452 0,195 Valid X19 0,553 0,195 Valid X23 1,000 0,195 Valid X26 0,317 0,195 Valid X27 0,452 0,195 Valid X30 0,858 0,195 Valid X11 0,695 0,195 Valid X14 0,560 0,195 Valid X28 0,695 0,195 Valid X29 0,402 0,195 Valid 285

TRHEAT (ANCAMAN) Sumber : Data yang diolah menggunakan SPSS X3 0,452 0,195 Valid X6 0,553 0,195 Valid X8 1,000 0,195 Valid X1 0,328 0,195 Valid X13 0,695 0,195 Valid X4 0,695 0,195 Valid X5 0,553 0,195 Valid X7 1,000 0,195 Valid Sedangkan Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengukur apakah instrumen yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan (error). SPSS sebagai alat bantu untuk melihat nilai koefisien Cronbach Alpha. Nilai koefisien Cronbach Alpha untuk masing-masing konstruk ditampilkan sebagai berikut: Sumber : Data yang diolah menggunakan SPSS Tabel 4. Uji Reliabilitas Konstruk Cronbach s Alpha Keterangan STRAIGHT (KEKUATAN) 0,891 Realible WEAKNESS (KELEMAHAN) 0,869 Realible OPPORTUNITY (PELUANG) 0,889 Realible TREAT (ANCAMAN) 0,822 Realible Berdasarkan hasil yang ditampilkan pada tabel 4 di atas bila nilai koefisien Cronbach Alpha untuk konstruk lebih dari 0,5 maka dapat dikatakan instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengukur konstruk tersebut. Seluruh konstruk dapat dikatakan acceptable karena memenuhi syarat lebih besar atau sama dengan 0,50. Matrik SWOT Analisis situasi SWOT merupakan awal proses perumusan strategi untuk menemukan kesesuaian strategis antara peluang eksternal dan kekuatan internal, disamping memperhatikan ancaman eksternal dan kelemahan internal [8]. Berdasarkan Matriks SWOT diatas maka didapatkan 4 langkah strategi yaitu sebagai berikut: 1. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal, yaitu sebagai berikut : a. Adanya fasilitas komputer dan jaringan internet yang memadai, b. Program keahlian terakreditasi A, c. Adanya fasilitas komputer dan jaringan internet yang memadai, d. Pegawai tidak mengalami kesulitan dalam mengoperasikan aplikasi UNBK, e. Sumber daya manusia relatif muda dan punya kualifikasi pendidikan yang baik, keahlian, dan pengalaman yang baik, f. Jumlah alumni yang semakin besar dan jenjang alumni, g. Staf pengajar Stara-2 dan Stara-1 serta training professional meningkat, h. Program keahlian yang sudah punya terakreditasi, i. Fasilitas belajar dan laboratorium dan free hotspot area, dan j. Media promosi menggunakan media cetak dan elektronik. 2. Strategi ST Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal, yaitu sebagai berikut: a. Adanya peraturan pemerintah untuk dilaksanakan UNBK disekolah yang ditunjuk dan sanggup baik SDM dan sarana dalam pelaksanaan UNBK, b. Database selalu update sehingga data akurat, c. Diknas Pendidikan Provinsi dan Kota menyediakan sarana dan prasarana, d. Komputer yang digunakan telah terintegrasi dengan sistem dan server pusat, e. Program yang ada dalam UNBK online dapat membantu dalam pendataan, dan f. Prosedur UNBK mudah untuk dipahami. UNBK online memotivasi pegawai dalam melaksanakan Ujian Nasional berbasis komputer. 3. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan 286

internal dengan memanfaatkan peluang eksternal, yaitu sebagai berikut: a. Komputer belum mencukupi kebutuhan, b. Kesadaran akan visi dan misi serta tujuan dan sasaran, c. Rasio antara tenaga pengajar dengan siswa yang kurang, d. UNBK tidak efektif apabila hanya memiliki satu server, satu ruangan dan tanpa server cadangan, e. Minimnya pemahaman terhadap peraturan sekolah yang berkaitan dengan UNBK, dan f. Belum memiliki program kerja penelitian terhadap UNBK. 4. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan menghindari ancaman eksternal, yaitu sebagai berikut: a. Daya listrik kota yang kurang stabil, b. Jaringan internet dan lokal terhubung dengan server jarang mengalami gangguan, c. Mahalnya bandwith, d. UNBK harus sesuai dengan jadwal, dan e. UNBK telah disesuaikan dengan Diknas dan Provinsi kota setempat. Klasifikasi matriks SWOT mencakup kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity) dan ancaman (threath), maka diperoleh kuadran strategi dari pelaksanaan UNBK pada SMKN Palembang. Kuadran I berasal dari strategi SO. Kuadran II berasal dari strategi WO. Kuadran III berasal dari strategi ST. Kuadran IV berasal dari strategi WT. Setelah dilakukan analisis terhadap faktor internal dan eksternal, maka langkah selanjutnya adalah pembobotan untuk setiap nilai yang terdapat pada kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman[9]. Tabel 5. Matriks EFAS dan IFAS Pelaksanaan UNBK SMKN Palembang Faktor-Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor Pembobotan (Bobot X Rating) OPPORTUNITY (PELUANG) 0,44 25 1,57 THREAT (ANCAMAN) 0,41 18 1,49 JUMLAH KESELURUHAN 0,85 3,06 Faktor-Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor Pembobotan (Bobot X Rating) STRAIGHT (KEKUATAN) 0,65 38 2,48 WEAKNESS (KELEMAHAN) 0,47 21,00 1,66 JUMLAH KESELURUHAN 1 4,13 Hasil pembobotan SWOT melalui aspek internal dan eksternal, maka diperoleh nilai matriks untuk menentukan kuadran SWOT, selanjutnya mencari nilai kuadran matrik dengan asumsi sebagai berikut : Nilai x yaitu : Selisih Total Kekuatan Total Kelemahan = S W = x Dan untuk nilai y yaitu : Selisih Total Peluang Total Tantangan = O T = y Maka hasil dari matrik nilai x dan nilai y yaitu X = 0,65-0,47 = 0,17 Y = 0,44-0,41 = 0,03 Gambar 2. Kuadran SWOT Gambar 2 menunjukkan nilai matrix berada pada kuadran I dengan nilai x (0,17) positif, y (0,03) positif. Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, 287

maka dapat disimpulkan bahwa SMKN Palembang memiliki kesiapan dalam pelaksanaan UNBK. IV. KESIMPULAN Kesiapan pelaksanaan UNBK tingkat SMKN kota palembang pada tahun ajaran 2015-2016 berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa fasilitas komputer sesuai dengan peraturan pemerintah sebagai syarat pelaksanaan UNBK yang menunjang sistem dalam pengiriman dan syncron data secara efektif. Hasil dari analisis SWOT berada pada kuadran I dengan nilai (0,17) positif, y (0,03) positif, maka dapat disimpulkan bahwa SMKN Palembang memiliki kesiapan dalam pelaksanaan UNBK. Adanya fasilitas komputer dan jaringan internet yang memadai. Program keahlian terakreditasi A. Adanya fasilitas komputer dan jaringan internet yang memadai. Pegawai tidak mengalami kesulitan dalam mengoperasikan aplikasi UNBK. Sumber daya manusia relatif muda dan punya kualifikasi pendidikan yang baik, keahlian, dan pengalaman yang baik. Jumlah alumni yang semakin besar dan jenjang alumni. Staf pengajar Stara-2 dan Stara-1 serta training professional meningkat. Fasilitas belajar dan laboratorium dan free hotspot area. Media promosi menggunakan media cetak dan elektronik. V. SARAN Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa beberapa sekolah menengah kejuruan negeri yang ditugaskan untuk melaksanakan UNBK sebagian besar dianggap telah siap. Beberapa hal yang menjadi poin minus dari pelasanaan UNBK ini hendaknya dapat menjadi perhatian khusus ditingkat pemerintah. Hal ini dimaksudkan agar dapat ditindak lanjuti supaya UNBK ini dapat berjalan lancar tanpa kendala apapun dikemudian hari. UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti mengucapkan terima kasih kepada LPPM Palcomtech yang telah memberi dukungan terhadap penelitian ini. REFERENSI [1] KEMDIKBUD, UNBK. https://ubk.kemdikbud.go.id/ [2] Pratomo, Adi dan Mantala, Ronny. Pengembangan Aplikasi Ujian Berbasis Komputer Beserta Analisis Uji Guna Sistem Perangkat Lunaknya menggunakan Metode SUMI (Software Usability Measurent Inventory). Jurnal Positif. Vol 2 No. 1. Hal. 1-11. 2016. [3] BSNP, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer/Computer Based Test (UN CBT) http://bsnpindonesia.org/wp-content/uploads/2015/04/peraturan-bsnptentang-petunjuk-teknis-cbt-tp-2014-2015.pdf. [4] Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. [5] Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. [6] Sekolah Kita, Informasi Sekolah. https://ubk.kemdikbud.go.id/ [7] Veranda, Yulita. dan Yaren, Wiwi. Analisis Strategi pemasaran perumahan Bekasi Timur Regensi 3. Jurnal Sistem Industri. Vol 7 No. 1. Hal. 83-98. 2013. [8] Retnowati, Nurcahyani Dewi. Analisis CSF, SWOT dan TOWS Studi Kasus: PT. Intan Pariwara Klaten. Jurnal Buana Informatika. Vol 2, No 1. Hal 31-37. Januari 2011. [9] Nurjaman, S. Pengukuran Kinerja dengan Metode Balanced Scorecard. Jurnal Trikonomika. Vol 12 No. 2. Hal. 113-124. 288