SKEMA SERTIFIKASI PIPA BAJA SALURAN AIR DENGAN ATAU TANPA LAPISAN SENG NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN I. SELEKSI

dokumen-dokumen yang mirip
SKEMA SERTIFIKASI PUPUK SP-36 SERTIFIKASI TIPE 5

SKEMA SERTIFIKASI BAJA TULANGAN BETON HASIL CANAI PANAS ULANG NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

SKEMA SERTIFIKASI KATUP TABUNG BAJA LPG NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

SKEMA SERTIFIKASI BAJA LEMBARAN DAN GULUNGAN LAPIS PADUAN ALUMINIUM-SENG NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

SKEMA SERTIFIKASI. BAJA PROFIL KANAL U PROSES CANAI PANAS (BjP Kanal U) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

SKEMA SERTIFIKASI REGULATOR TEKANAN TINGGI UNTUK TABUNG BAJA LPG NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK BANJARBARU SERTIFIKASI PRODUK PENGGUNAAN TANDA SNI

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

SKEMA SERTIFIKASI BAJA LEMBARAN, PELAT DAN GULUNGAN CANAI PANAS NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

SKEMA SERTIFIKASI BAJA PROFIL H NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

SKEMA SERTIFIKASI AIR MINUM DALAM KEMASAN NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

SKEMA SERTIFIKASI ALUMUNIUM SULFAT NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

Penerapan Skema Sertifikasi Produk

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

Penerapan skema sertifikasi produk

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan P

Penerapan skema sertifikasi produk

Skema sertifikasi produk

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website "

Penerapan skema sertifikasi produk

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan

SKEMA SERTIFIKASI PELEK KENDARAAN BERMOTOR KATEGORI L SNI 4658: 2008

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA PELUMAS SECARA WAJIB

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

SKEMA SERTIFIKASI PELEK KENDARAAN BERMOTOR KATEGORI M,N,O SNI 1896 : 2008

SKEMA SERTIFIKASI SEMEN PORTLAND PUTIH SNI

Penerapan skema sertifikasi produk Garam Komsumsi Beryodium(13.10)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PEINDUSTRIAN. SNI. Industri.

Penerapan skema sertifikasi produk Kakao Bubuk (15.05)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI LOGAM MESIN TEKSTIL DAN ANEKA NOMOR : 02/ILMTA/PER/1/2008 TENTANG

SKEMA SERTIFIKASI BAN TRUK RINGAN (LT) SNI /Amd1:2010

SKEMA SERTIFIKASI BAJA LEMBARAN LAPIS SENG & BAJA LEMBARAN DAN GULUNGAN LAPIS PADUAN ALUMUNIUM SENG

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI LOGAM MESIN TEKSTIL DAN ANEKA NOMOR : 01/ILMTA/PER/1/2008 TENTANG

Penerapan Skema Sertifikasi Produk

BAB I KETENTUAN UMUM Menteri adalah Menteri Perindustrian.

PEDOMAN MUTU. RUANG LINGKUP SPPT SNI PADA LSPro SAMARINDA ETAM. Ruang Lingkup Nomor SNI Judul SNI Sistem Sertifikasi

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website "

SKEMA SERTIFIKASI BAN MOBIL PENUMPANG (PC) SNI

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Penerapan skema sertifikasi produk Tepung Terigu ( )

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang

SKEMA SERTIFIKASI SEMEN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Perdagangan Dunia) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2

Peran BARISTAND INDUSTRI SURABAYA LOGO. Dalam Pelaksanaan Standardisasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA GULA KRISTAL PUTIH SECARA WAJIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SKEMA SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL DAN RE-SERTIFIKASI

SKEMA SERTIFIKASI PERSYARATAN ZAT WARNA AZO, KADAR FORMALDEHIDA DAN KADAR LOGAM TEREKSTRAKSI PADA KAIN UNTUK PAKAIAN BAYI SNI 7617:2013/Amd-1:2014

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK BANJARBARU SERTIFIKASI PRODUK PENGGUNAAN TANDA SNI

Penerapan skema sertifikasi produk Sub kategori produk karet dan produk plastik (20.03)

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

INSTRUKSI KERJA SKEMA SERTIFIKASI PRODUK MAINAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG SERTIFIKASI PRODUK HASIL KELAUTAN DAN PERIKANAN

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Orga

LEMBAGA PENYELENGGARA AUDIT DAN SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN PT. ANUGERAH GLOBAL SUPERINTENDING DOKUMEN PENDUKUNG

SKEMA SERTIFIKASI SETRIKA LISTRIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) KAWAT BAN (BEAD WIRE/KB) SECARA WAJIB

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

SKEMA SERTIFIKASI SEMEN PORTLAND SNI

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR:

Penerapan Skema Sertifikasi Produk

2015, No Kesesuaian dalam rangka Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia Pipa Baja Saluran Air dengan atau Tanpa Lapisan Seng S

2 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik I

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan P

DOKUMEN PENDUKUNG SKEMA SERTIFIKASI TIPE 5 (UMUM)

DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DIREKTORAT JENDERAL INOUSTRI A6RO DAN HlMlA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pe

SKEMA SERTIFIKASI LAMPU SWA-BALLAST UNTUK PELAYANAN PENCAHAYAAN UMUM SKEMA SERTIFIKASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

Halaman : 1 dari 9 I. SELEKSI 1. Permohonan 1) Surat Aplikasi Permohonan 2) Dokumen permohonan SPPT SNI disertai dengan melampirkan dokumen legal perusahaan, daftar informasi terdokumentasi, diagram alir proses produksi dalam bahasa Indonesia, serta merek dan tipe (kelas, symbol dan ukuran) yang diajukan. 3) Dokumen legal perusahaan antara lain: a. Akta pendirian perusahaan bagi produsen dalam negeri atau akte sejenis bagi produsen luar negeri yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh penterjemah tersumpah. b. Izin Usaha Industri (IUI) bagi produsen dalam negeri atau Surat Izin sejenis bagi produsen luar negeri yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh penterjemah tersumpah. c. Sertifikat atau Tanda Daftar Merek yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, bila belum cukup melampirkan bukti pendaftaran merek dari Ditjen HAKI. d. Fotokopi NPWP e. Struktur Organisasi f. Angka Pengenal Importir Produsen (API-P) bagi produk impor g. Contract Agreement Manufacturer & Importer dan bukti serap h. Daftar Induk Dokumen / Daftar Informasi Terdokumentasi i. Ilustrasi Pembubuhan Tanda SNI

Halaman : 2 dari 9 2. Tipe Sertifikasi Tipe 5 3. Sistem Manajemen Mutu yang diterapkan j. Bukti penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 4) Kelengkapan dokumen lainnya, seperti a. daftar peralatan utama produksi sebagai dasar untuk melakukan verifikasi fasilitas kemampuan produksi. b. daftar pengendalian mutu produk dari mulai bahan baku sampai produk akhir c. Laporan hasil uji produk di pabrik 5) Perusahaan menyediakan penerjemah independen pada saat audit kesesuaian di negara yang bahasanya tidak dikuasai oleh tim Auditor Keterangan : LSPro harus menjelaskan dan memastikan ketentuan penandaan SNI pada kemasan dan persyaratan lainnya yang terkait. Menerapkan SNI ISO 9001:2015 atau versi sebelumnya (2008). Catatan : SNI ISO 9001:2008 diperkenankan hanya sampai dengan September 2018 4. Petugas Pengambil Contoh PetugasPengambil Contoh (PPC) yang terdaftar di LSPro bidang logam dan ditugaskan oleh LSPro 5. Cara pengambilan contoh Produk yang diperiksa harus dikelompokkan sedemikian rupa sehingga mudah diidentifikasi dan setiap kelompok sedapat mungkin terdiri dari satu macam, kelas, ukuran dan komposisi kimia. Pengambilan contoh dilakukan secara acak.

Halaman : 3 dari 9 6. Jumlah contoh Jumlah contoh yang diambil sebagai berikut : Ø pipa jumlah batang 50 mm (2 inci) 1 65 mm s/d 100 mm 1 125 mm s/d 400 mm 1 400 mm 1 Contoh yang diambil dibuat menjadi 2 paket. (1 untuk dikirim ke Lab Uji dan 1 lagi ditinggal diperusahaan sebagai arsip jika diperlukan). 7. Laboratorium Uji yang digunakan Laboratorium yang ditunjuk oleh Menteri Perindustrian dan/atau, 1. Audit Kecukupan/Tinjauan Permohonan : Laboratorium yang telah terakreditasi oleh KAN II. DETERMINASI Jika telah memilliki Sertifikat Sistem Manajemen Mutu Jika belum memilliki Sertifikat Sistem Manajemen Mutu Tinjauan permohonan dengan melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen permohonan, dokumen legal dan dokumen lainnya yang dipersyaratkan 1) Audit Kecukupan 2) Daftar Informasi Terdokumentasi (untuk pemohon dari luar negeri diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh penterjemah tersumpah)

Halaman : 4 dari 9 2. Audit Lapangan : Tim Auditor Area yang diaudit : 3) Fasilitas Proses Produksi Fasilitas proses produksi meliputi peralatan produksi minimal dan quality control yang harus diverifikasi oleh auditor 1) Auditor harus menyiapkan rencana audit (audit plan) dan rencana pengambilan contoh (sampling plan) sesuai dengan yang disiapkan oleh PPC sesuai dengan merek dan tipe (kelas, simbol, dan ukuran) yang diajukan; 2) Minimal 1 orang dari tim auditor memiliki kompetensi bidang keahlian tehnologi logam. Jika Auditor tidak memiliki kompetensi tersebut maka harus menggunakan Tenaga Ahli, Auditor yang melakukan audit pada titik kritis harus yang memiliki kompetensi tersebut. 1) Audit SMM Dilakukan pada seluruh elemen. 2) Asesmen proses produksi : Konsistensi produk yang diajukan untuk sertifikasi harus diperiksa di lokasi produksi. Penilaian asesmen produksi dilakukan untuk memverifikasi: a. Pengendalian Proses Fasilitas, peralatan, personal dan prosedur yang digunakan pada proses produksi; b. Pengendalian Produk Kemampuan dan kompetensi untuk memantau, mengukur dan menguji produk sebelum dan setelah produksi; c. Quality Control Pengambilan contoh dan pengujian yang dilakukan oleh pabrik untuk memelihara

Halaman : 5 dari 9 Proses kritis yang harus diperhatikan Bahan baku Peralatan produksi dan uji yang wajib dimiliki konsistensi produk sehingga dapat menjamin kesesuaian persyaratan produk; d. Pengendalian Produk Tidak Sesuai Kemampuan pabrik untuk mengidentifikasi dan memisahkan produk yang tidak sesuai. Proses pengelasan Baja karbon atau Baja paduan Fasilitas las (electric Resistance Welding or Submerged Arc Welding), hot dip galvanizing (khusus untuk pelapisan seng), dan peralatan pengendalian mutu 3. Laporan audit Mencantumkan rencana audit, daftar periksa / pertanyaan, temuan,audit dan ringkasan hasil audit. 4. Pelaksanaan pengambilan contoh 1) PPC membuat Rencana Pengambilan Contoh yang disetujui oleh Ketua Tim Auditor. 2) Contoh uji dilengkapi dengan Berita Acara Pengambilan Contoh dan Label Contoh. Contoh diambil di aliran produksi dan atau di gudang produksi. 3) Contoh diambil secara acak dari kelompok produk yang memiliki kesamaan dalam kelas,simbol, dan ukuran sesuai dengan SNI yang dimohon untuk setiap kelas,simbol, dan ukuran. 4) Jumlah contoh yang disimpan sebagai arsip perusahaan sama dengan jumlah untuk pengujian, untuk setiap kelas, simbol, dan ukuran. 5. Pengujian Contoh Uji 1) Metoda, jumlah benda uji dan syarat lulus uji sesuai SNI 0039:2013 atau revisinya

Halaman : 6 dari 9 2) Jika ada parameter yang tidak memenuhi syarat, maka dilakukan uji ulang untuk parameter tersebut. Apabila sampai dengan 3 kali pengujian ulang masih belum memenuhi syarat, maka kelompok tersebut dinyatakan tidak lulus uji. 6. Laporan Hasil Uji Mencantumkan hasil uji dan syarat mutu dan dapat mencantumkan kesesuaian atau ketidaksesuaian dalam pemenuhan SNI 0039:2013 atau revisinya. 1. Tinjauan terhadap Laporan/ BA Pengambilan Contoh, Laporan Audit dan Laporan Hasil Uji dilakukan oleh Tim Teknis III. TINJAUAN DAN KEPUTUSAN 1) Tim Teknis bersifat adhoc dan ditunjuk oleh Kepala Baristand Industri Surabaya atau pejabat struktural apabila Kepala Baristand Industri Surabaya berhalangan hadir. 2) Paling sedikit 1 orang dari tim Teknis memiliki kompetensi bidang teknologi logam. 3) Paling sedikit 1 orang dari tim Teknis memahami sistem manajemen Mutu (ISO 9001) 4) Rapat dipimpin oleh Ketua tim Teknis dan keputusan rapat diambil secara musyawarah. 5) Auditor diundang untuk dimintai penjelasannya berkaitan dengan kegiatan evaluasi yang dilakukannya, namun mereka tidak diperkenankan ikut dalam pengambilan keputusan rapat. 2. Keputusan Sertifikasi 1) Keputusan rapat tim Teknis merupakan dasar Kepala Baristand Baristand Industri Surabaya untuk memberikan Sertifikasi SPPT SNI. 2) Berdasar keputusan dari Tim Teknis, Kepala Baristand menandatangani Sertifikat.

Halaman : 7 dari 9 IV. LISENSI 1. Penerbitan SPPT-SNI 1) Masa berlaku SPPT-SNI adalah 4 (empat) tahun 2) SPPT-SNI diserahkan kepada klien setelah menandatangani Perjanjian Lisensi Pengguna Sertifikat Atau Tanda Kesesuaian. V. SURVAILEN 1. Audit 1) Audit SMM Dilakukan pada elemen-elemen kritis. 2) Asesmen proses produksi: Konsistensi produk yang diajukan untuk sertifikasi harus diperiksa di lokasi produksi. Penilaian asesmen produksi dilakukan untuk memverifikasi: a. Pengendalian Proses Fasilitas, peralatan, personal dan prosedur yang digunakan pada proses produksi; b. Pengendalian Produk Kemampuan dan kompetensi untuk memantau, mengukur dan menguji produk sebelum dan setelah produksi; c. Quality Control Pengambilan contoh dan pengujian yang dilakukan oleh pabrik untuk memelihara konsistensi produk sehingga dapat menjamin kesesuaian persyaratan produk;

Halaman : 8 dari 9 d. Pengendalian Produk Tidak Sesuai Kemampuan pabrik untuk mengidentifikasi dan memisahkan produk yang tidak sesuai. 2. Pengambilan Contoh 1) PPC membuat Rencana Pengambilan Contoh yang disetujui oleh Ketua Tim Auditor. 2) Contoh uji dilengkapi dengan Berita Acara Pengambilan Contoh dan Label Contoh. Contoh diambil di aliran produksi dan atau di gudang produksi. 3) Contoh diambil secara acak dari kelompok produk yang memiliki kesamaan dalam kelas,simbol, dan ukuran sesuai dengan SNI yang dimohon untuk setiap kelas,simbol, dan ukuran. 4) Jumlah contoh yang disimpan sebagai arsip perusahaan sama dengan jumlah untuk pengujian, untuk setiap kelas, simbol, dan ukuran. 3. Pengujian Contoh 1) Metoda, jumlah benda uji dan syarat lulus uji sesuai SNI 0039:2013 atau revisinya 2) Jika ada parameter yang tidak memenuhi syarat, maka dilakukan uji ulang untuk parameter tersebut. Apabila sampai dengan 3 kali pengujian ulang masih belum memenuhi syarat, maka kelompok tersebut dinyatakan tidak lulus uji. VI. TINJAUAN DAN KEPUTUSAN SURVAILEN 1. Evaluasi terhadap Laporan/ BA Pengambilan Contoh, Laporan Audit dan Laporan Hasil Uji dilakukan oleh Tim Teknis 1) Tim Teknis bersifat adhoc dan ditunjuk oleh Kepala Baristand Industri Surabaya atau pejabat struktural apabila Kepala Baristand Industri Surabaya berhalangan hadir. 2) Paling sedikit 1 orang dari tim Teknis memiliki kompetensi bidang teknologi logam.

Halaman : 9 dari 9 3) Paling sedikit 1 orang dari tim Teknis memahami sistem manajemen Mutu (ISO 9001) 4) Rapat dipimpin oleh Ketua tim Teknis dan keputusan rapat diambil secara musyawarah. 5) Auditor diundang untuk dimintai penjelasannya berkaitan dengan kegiatan evaluasi yang dilakukannya, namun mereka tidak diperkenankan ikut dalam pengambilan keputusan rapat. 2. Keputusan Survailen 1) Keputusan rapat tim Teknis merupakan dasar Kepala Baristand Baristand Industri Surabaya untuk memberikan Perluasan / Pengurangan / Penundaan / Pencabutan Sertifikasi. 2) Berdasar keputusan dari Tim Teknis, Kepala Baristand menandatangani Keputusan Hasil Survailen.