Kata kunci: menulis, paragraf argumentasi, student teams achievement division

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh Dewi Astuti. Drs. Syamsul Arif, M. Pd. ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

LISMAWATI MOHAMAD Meyko Panigoro Agil Bachsoan. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ABSTRAK

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh Desty Junita Sitohang Dra. Rosdiana, Siregar, M.Pd. Abstrak

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Arie Suci Margasari Universitas Muhammadiyah Purworejo

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 SUKAMAJU

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI WACANA CERKAK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Stad (Student Teams Achievement Division)...

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

Ulfah Khamidah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata-kata kunci: efektivitas, teknik, media, kompetensi, teks cerita petualangan

Kata Kunci: Pengaruh STAD Wacana-Menulis Karangan Argumentasi PENDAHULUAN

PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN FISHBOWL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

BAB V PEMBAHASAN. A. Terdapat Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe. STAD (Student Team Achievement Divisions) Terhadap Hasil Belajar

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yaitu saling pengaruh antara pendidik dan peserta didik. Pendidikan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)

PENGARUH METODE STAD TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI CARA MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BERBASIS KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN

KOMPARASI METODE TALKING STICK

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Comparison of the effectiveness of CIRC and TTW methods to abilities in narrating interview text Indonesian subjects in grade 7 SMP 2 Banguntapan

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Oleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.

Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK

L I S N I A W A T I NPM

Oleh: Mame Bagja Melani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme. mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.

Pengaruh Model Pembelajaran The Learning Cell

BAB 1 PENDAHULUAN. baca-tulis bangsa Indonesia. Budaya baca-tulis di Indonesia masih kurang

OLEH Vera Puspita Liangsari NIM ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Penguasaan Konsep

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS 4 SD

PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN SISI DATAR BANGUN RUANG ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENERAPAN LESSON STUDY MAHASISWA SEMESTER 1B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ISSN Indikhiro Awalani Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE JIGSAW

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Shadow Puppet Terhadap Kemampuan Bercerita Siswa Kelas VII SMP Negeri 1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa dapat berhasil dengan baik dalam belajarnya.

MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SCRIPT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG SISWA SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di

STUDI TENTANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEAM GAMES TOURNAMENT

Oleh: Teguh Priyambodo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadaiyah Purworejo

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD), KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran Superitem pada materi fungsi linear di kelas X MA SMIP 1946

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TPS PADA POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI

Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang

PENGGUNAAN METODE STAD SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS GEGURITAN SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 2 KROYA CILACAP

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK PERBAIK PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. April 2017 sampai dengan Senin, 22 Mei 2017 di SMP Negeri 1 Manisrenggo.

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BONE-BONE KABUPATEN LUWU UTARA Lilik Sumarti Universitas Cokroaminoto Palopo sumarti@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan 1) mengetahui perbedaan yang signifikan antara menulis paragraf argumentasi yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) dengan tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bonebone Kabupaten Luwu Utara dan 2) mengetahui keefektifan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) dalam menulis paragraf argumentasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bone-bone Kabupaten Luwu Utara. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan dua kelompok subjek. Penelitian ini didesain secara posttest-only control design. Sampel pada penelitian ini, yaitu siswa kelas VIII.7 sebagai kelompok kontrol dan VIII.8 sebagai kelompok eksperimen yang ditentukan secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Data hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara nilai rata-rata (mean) posttest menulis paragraf argumentasi kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Kelompok yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) memiliki nilai rata-rata sebesar 66,46, sedangkan kelompok yang tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) memiliki nilai rata-rata sebesar 65,83. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji mann-whitney U, diperoleh ρ > α atau 0,722 > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis paragraf argumentasi antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) tidak efektif diterapkan dalam menulis paragraf argumentasi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bone-bone Kabupaten Luwu Utara. Kata kunci: menulis, paragraf argumentasi, student teams achievement division Halaman 42

PENDAHULUAN Menulis adalah salah satu kegiatan yang harus dihadapi siswa dalam proses pembelajaran, terutama untuk mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Melalui kegiatan menulis diharapkan siswa dapat menuangkan ide-ide atau gagasan baik yang bersifat ilmiah maupun imajinatif. Oleh karena itu, sekolah tempat mengenyam pendidikan diharapkan dapat memberikan pembelajaran tentang menulis dengan baik melalui metode yang tepat, sehingga potensi dan daya kreatifitas siswa dapat tersalurkan. Kemampuan menulis tidak dapat diperoleh secara alamiah, tetapi melalui proses belajar mengajar. Menulis merupakan kegiatan yang sifatnya berkelanjutan, sehingga pembelajarannya perlu dilakukan secara terusmenerus dan berkesinambungan. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa menulis merupakan kemampuan dasar sebagai bekal belajar menulis pada jenjang berikutnya. Oleh karena itu, pembelajaran menulis perlu mendapat perhatian yang optimal sehingga dapat memenuhi target kemampuan menulis yang diharapkan. Salah satu jenis menulis yang baik untuk diterapkan pada siswa khususnya siswa SMP kelas VIII adalah menulis paragraf argumentasi. Paragraf argumentasi dapat membuat siswa mampu membuat tulisan yang bertujuan memengaruhi pembaca agar dapat menerima ide, pendapat, atau pernyataan yang dikemukakan penulisnya. Untuk memperkuat ide atau pendapatnya, penulis paragraf argumentasi menyertakan data-data pendukung. Hasil observasi awal di kelas VIII SMP Negeri 1 Bone-bone Kabupaten Luwu Utara, diketahui bahwa kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa masih rendah. Nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia khusunya untuk materi menulis paragraf argumentasi masih di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah. Hal ini disebabkan pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih menggunakan metode konvensional, sehingga siswa kurang antusias dalam Halaman 43

pembelajaran. Untuk itu, diperlukan solusi yang tepat untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD). Model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) dapat dipakai untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) dipilih untuk mengatasi masalah keaktifan siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) menggunakan prinsip pembelajaran kooperatif karena mengharuskan pengelompokan siswa antara dua atau empat orang secara heterogen. Pembelajaran kooperatif merupakan sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah perbedaan yang signifikan antara menulis paragraf argumentasi yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) dengan tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bonebone Kabupaten Luwu Utara? dan Efektifkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) dalam menulis paragraf argumentasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bone-bone Kabupaten Luwu Utara? TINJAUAN PUSTAKA Bahasa Chaer (1994:159) mengatakan bahwa bahasa adalah sebuah sistem, artinya bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Maksud pernyataan tersebut menyatakan bahwa bahasa adalah sebuah sistem yang tersusun menurut pola-pola Halaman 44

tertentu dan terdiri atas beberapa kaidah, yakni kaidah fonologi, morfologi, dan sintaksis. Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat yang berupa bunyi suara. Maksud dari pendapat tersebut pada dasarnya menyatakan bahwa bahwa bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia lainnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa manusia tidak dapat berinteraksi satu sama lain tanpa adanya bahasa. Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat, berupa lambang bunyi, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Pendapat tersebut menyatakan bahwa bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi berupa lambang bunyi ujaran yang mempunyai makna dan arti. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa bahasa adalah alat komunikasi manusia yang berupa lambang bunyi ujaran, yang memiliki makna dan arti. Keterampilan Berbahasa Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu: a. Keterampilan menyimak (listening skill); b. Keterampilan berbicara (speaking skill); c. Keterampilan membaca (reading skill); d. Keterampilan menulis (writing skill). Setiap keterampilan tersebut erat sekali berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, kita biasanya melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula pada masa kecil, kita belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara; sesudah itu, kita belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah, sedangkan membaca dan menulis dipelajari di sekolah. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan yang disebut catur-tunggal. Selanjutnya, setiap keterampilan itu erat pula berhubungan dengan proses-proses yang mendasari bahasa (Tarigan 2008:1). Halaman 45

Menulis Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat dibutuhkan pada masa sekarang. Kerampilan menulis tidak mudah dimiliki dan memerlukan yang lama untuk memperolehnya. Dengan menulis, seseorang dapat mengekspresikan ide-ide atau gagasannya melalui bahasa tulis. Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Widyamartaya (dalam Pradana, 2012:4) menyatakan bahwa mengarang atau menulis adalah kegiatan yang kompleks. Mengarang dapat kita pahami sebagai suatu rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami tepat seperti yang dimaksudkan pengarang. Wiyanto (dalam Pradana, 2012:4) mengemukakan bahwa menulis mempunyai dua kegiatan utama. Kegiatan yang pertama adalah mengubah bunyi yang dapat didengar menjadi tanda-tanda yang dapat dilihat, sedangkan yang kedua kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis. Orang yang melakukan kegiatan ini dinamakan penulis dan hasil kegiatannya berupa tulisan. Tarigan (2008:21) menyatakan bahwa menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambing-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambanglambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa grafik itu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu kegiatan yang menggambarkan suatu pikiran ataupun ide-ide melalui lambang-lambang ataupun grafik. D angelo (dalam Tarigan, 2002:23) mengungkapkan bahwa menulis adalah suatu bentuk berpikir, tetapi justru berpikir bagi manusia tertentu dan bagi waktu tertentu. Dapat disimpulkan bahwa menulis adalah hasil penuangan ide dalam bentuk tulisan yang tidak sembarangan orang bisa melakukannya, karena di dalamnya terdapat unsur-unsur imajinatif dan inspiratif. Halaman 46

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah kecakapan seseorang dalam kegiatan menuangkan ide, gagasan, pikiran dan pengalaman serta perasaan dalam bentuk tulisan yang diorganisasikan secara sistematik, sehingga dapat dipahami orang lain. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Student teams achievement division (STAD) atau tim siswa kelompok berprestasi dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan-kawan dari Universitas John Hopkins. Model ini dipandang yang paling sederhana dan paling langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Para guru menggunakan model STAD untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu, melalui penyajian verbal maupun tertulis (Djumingin, 2011:143). 1) Ciri-ciri model STAD STAD adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen (4 sampai 5 orang), diskusikan bahan belajar/lks/modul secara kolaboratif, sajian-presentasi kelompok, sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan dibuatkan oleh guru skor perkembangan tiap siswa atau kelompok, umumkan rekor tim dan individual dan diberikan motivasi berupa hadiah atau penghargaan, dan penutup (Djumingin, 2011:143). 2) Langkah-langkah model STAD Adapun langkah-langkah model STAD menurut Djumingin (2011:143) adalah sebagai berikut: a) Orientasi Siswa diberi pengarahan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan arahan lain, baik memotivasi siswa untuk belajar dan bahan-bahan apersepsi. b) Pembentukan kelompok Siswa di dalam kelas dibagi beberapa kelompok; setiap kelompok terdiri atas 4 atau 5 anggota. Setiap tim memiliki anggota yang heterogen, Halaman 47

baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuannya (tinggi, menengah, dan rendah). c) Kegiatan reciprocal teaching Setiap siswa memiliki materi, kemudian mereka mendiskusikan secara kolaboratif. Siswa saling mengajarkan materi, saling membantu, dan kompak berusaha menyelesaikan tugas/ karya dengan cepat dan memuaskan. d) Presentasi/ memamerkan karya Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi sementara guru melakukan pengamatan dengan mempersiapkan lembar observasi proses pembelajaran. Teknik penyajian karya boleh dilakukan bervariasi, yaitu: (1) membacakan karya, (2) memajang karya, dan (3) mempertukarkan karya. Wakil kelompok membacakan hasil karya mereka, sedangkan siswa lainya menanggapi. Karya itu, dapat pula dilakukan dengan cara mempertukarkan karya kepada kelompok yang lain untuk dikoreksi, kemudian disampaikan secara lisan hasil koreksi itu sehingga semua siswa dapat mengetahuinya. Di samping itu, cara lain adalah karya setiap kelompok bisa juga dipajang pada dinding kelas. Setiap kelompok berlomba memajang karya mereka. Anggota dari setiap kelompok memajang sendiri di dinding dengan cara sistematis, kemudian siswa saling mengunjungi dan mengoreksi karya itu. Terakhir, siswa mengadakan umpan balik. e) Evaluasi Evaluasi proses sudah berlangsung dari awal pembelajaran, tetapi evaluasi hasil dilakukan guru secara individual mengenai bahan yang sudah dipelajari. Jadi, penilaiannya beragam bervariasi, bersistem, dan berkelanjutan. Evaluasi pada tipe STAD ini, boleh dilakukan dengan berbagai cara, yaitu: (1) menyuruh mengoreksi pekerjaan siswa masing-masing berdasarkan refleksi dari guru, (2) menyuruh siswa mempertukarkan karyanya dengan temannya lalu melaporkan secara lisan skor yang dicapai oleh temannya, (3) menyuruh siswa memajang karya secara individu atau kelompok, kemudian siswa saling mengunjungi karya dan saling memberi koreksi, tanggapan/ saran. Lalu dilanjutkan dengan umpan balik, baik Halaman 48

individu maupun kelompok, (4) tugas/ karya yang dikerjakan siswa dilaporkan/ dikumpul kepada guru untuk diberi penilaian dan pembelajaran berikutnya guru mengembalikan pekerjaan siswa yang telah dikoreksi. Evaluasi dapat juga dilakukan persatu minggu atau perdua minggu, guru memberikan evaluasi terhadap materi yang telah dipelajari; f) Penghargaan Setiap siswa atau secara tim diberi skor atau nilai lalu diberi penghargaan yang berbeda-beda sesuai dengan kriteria tertentu yang dicapai siswa, baik secara individu maupun kelompok. Pemberian penghargaan dapat berupa verbal maupun non verbal dan dapat dilakukan sementara dan setelah pembelajaran selesai. g) Penutup METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali (Sugiyono, 2014:111). Dengan kata lain, penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan pada individu untuk diketahui perlakuan tersebut terhadap perilaku individu yang diamati. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bone-bone Kabupaten Luwu Utara. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII.7 sebagai kelompok kontrol dan siswa kelas VIII.8 sebagai kelompok eksperimen. Peneliti memilih siswa kelas VIII.7 dan VIII.8 SMP Negeri 1 Bone-bone Kabupaten Luwu Utara sebagai sampel karena Halaman 49

memiliki tingkat kemampuan siswa, karakteristik siswa yang heterogen (ras, genre, dan agama), dan jumlah siswa yang sama. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi adalah melakukan pengamatan langsung terhadap objek kajian guna mengumpulkan data-data dan diperoleh informasi yang dibutuhkan. Teknik observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi langsung dengan tujuan untuk menentukan waktu yang tepat melaksanakan penelitian, mengumpulkan data dan informasi. 2. Tes Menurut Arikunto (2008:53) tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah tentukan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini, yaitu dengan tes kemampuan menulis paragraf argumentasi yang dilaksanakan pada kelas eksperimaen dan kelas kontrol. Soal yang digunakan pada tes awal sama dengan soal yang digunakan pada tes akhir. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan program SPSS 20.0 for windows. 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik responden, baik responden pada kelompok eksperimen maupun responden pada kelompok kontrol. Untuk keperluan analisis digunakan distribusi frekuensi, persentase, rata-rata, dan standar deviasi untuk masing-masing kelompok. 2. Statistik Inferensial Statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, yaitu dengan uji t karena uji hipotesis yang digunakan dipersyaratkan memiliki Halaman 50

data yang berdistribusi normal dan variansi yang homogen, maka sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas dari data hasil belajar menulis paragraf agumentasi siswa. Namun, apabila data yang diuji tidak memenuhi syarat, maka uji hipotesis yang digunakan, yaitu uji mann-whitney u. PEMBAHASAN Setelah dilakukan analisis data tes menulis paragraf argumentasi antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, diperoleh hasil bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) tidak efektif dalam menulis paragraf argumentasi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bone-bone Kabupaten Luwu Utara. Pembahasan hasil penelitian meliputi hasil analisis data posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dan pengujian prasyarat analisis data. Pembahasan lebih lanjut dipaparkan sebagai berikut. Hasil Analisis Data Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara kelompok yang tidak diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) dengan kelompok yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD). Hal ini terlihat dari nilai statistik hasil menulis paragraf argumentasi kelompok yang tidak diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) setelah diadakan posttest, diperoleh nilai ratarata sampel 65,83, median 67,50, nilai tertinggi 85, nilai terendah 35, rentang nilai 50, dan standar deviasi 11,099 dengan jumlah sampel 24 orang siswa, sedangkan hasil menulis paragraf argumentasi kelompok yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) setelah diadakan posttest, diperoleh nilai ratarata sampel 66,46, median 67,50, nilai tertinggi 85, nilai terendah 25, rentang nilai 60, dan standar deviasi 14,482 dengan jumlah sampel 24 orang siswa. Halaman 51

Pada variasi nilai posttest, terlihat jelas bahwa terdapat banyak kesamaan nilai yang diperoleh siswa pada masing-masing kelompok. Variasi nilai menulis paragraf argumentasi kelompok yang tidak diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD), yaitu nilai 85 diperoleh 1 sampel (4%); nilai 80 diperoleh 2 sampel (8%); nilai 75 diperoleh 3 sampel (13%); nilai 70 diperoleh 6 sampel (25%); nilai 65 diperoleh 3 sampel (13%); nilai 60 diperoleh 6 sampel (25%); nilai 55 diperoleh 1 sampel (4%); nilai 45 diperoleh 1 sampel (4%); nilai 35 diperoleh 1 sampel (4%), sedangkan variasi nilai menulis paragraf argumentasi kelompok yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD), yaitu nilai 85 diperoleh 3 sampel (12%); nilai 80 diperoleh 4 sampel (17%); nilai 70 diperoleh 5 sampel (21%); nilai 65 diperoleh 4 sampel (17%); nilai 60 diperoleh 4 sampel (17%); nilai 55 diperoleh 1 sampel (4%); nilai 50 diperoleh 1 sampel (4%); nilai 40 diperoleh 1 sampel (4%); nilai 25 diperoleh 1 sampel (4%). Dilihat dari tingkat kemampuan menulis paragraf argumentasi masingmasing kelompok, frekuensi siswa yang sama hanya berada pada kategori cukup. Kelompok yang tidak diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD), yaitu pada kategori sangat baik diperoleh 1 sampel (4%), kategori baik diperoleh 5 sampel (21%), kategori cukup diperoleh 9 sampel (38%), kategori kurang diperoleh 7 sampel (29%), dan kategori sangat kurang diperoleh 2 sampel (8%), sedangkan kelompok yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD), yaitu pada kategori sangat baik diperoleh 3 sampel (12%), kategori baik diperoleh 4 sampel (17%), kategori cukup diperoleh 9 sampel (38%), kategori kurang diperoleh 5 sampel (21%), dan kategori sangat kurang diperoleh 3 sampel (12%). Berdasarkan 5 aspek penilaian, perolehan nilai posttest menulis paragraf argumentasi pada masing-masing kelompok tidak jauh berbeda. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata tiap aspek pada kelompok yang tidak diajar Halaman 52

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD), yaitu aspek isi paragraf diperoleh nilai rata-rata 20,00; aspek organisasi isi diperoleh nilai rata-rata 16,25; aspek struktur tata bahasa diperoleh nilai rata-rata 10,63; aspek diksi diperoleh nilai rata-rata 9,58; aspek ejaan dan tanda baca diperolehan nilai rata-rata 9,38, sedangkan nilai rata-rata tiap aspek pada kelompok yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD), yaitu aspek isi paragraf diperoleh nilai rata-rata 23,75; aspek organisasi isi diperoleh nilai rata-rata 13,13; aspek struktur tata bahasa diperoleh nilai rata-rata 10,42; aspek diksi diperoleh nilai rata-rata 9,79; aspek ejaan dan tanda baca diperolehan nilai rata-rata 9,38. Hasil di atas memperlihatkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) memberikan hasil yang tidak lebih baik dibandingkan dengan tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bone-bone Kabupaten Luwu Utara. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) tidak dapat meningkatkan hasil belajar menulis paragraf argumentasi siswa secara signifikan. Hal ini dikarenakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) membuat siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran berkelompok banyak siswa yang bekerja secara individu. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Djumingin (2011:144) yang menyatakan bahwa setiap anggota kelompok mengalami kesulitan, serta penerapan strategi ini membedakan siswa. Pengujian Prasyarat Analisis Data Pada pengujian prasyarat analisis data, terdapat tiga pengujian yang dilakukan, yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, kemudian uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui data yang dimiliki variansi yang sama atau tidak. Uji hipotesis dilakukan Halaman 53

untuk menjawab hipotesis yang sebelumnya sudah ditentukan. Ketiga pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20 for windows. Hasil uji normalitas menunjukkan taraf signifikansi posttest kelompok kontrol yang diberi simbol ρ adalah 0,108 atau ρ > α = 0,05, sedangkan taraf signifikansi posttest kelompok eksperimen yang diberi simbol ρ adalah 0,033 atau ρ < α = 0,05. Ini berarti bahwa data posttest kelompok kontrol berdistribusi normal, sedangkan data posttest kelompok eksperimen tidak berdistribusi normal. Pengujian homogenitas, diperoleh nilai pada based on mean dengan signifikansi ρ = 0,352. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi ρ > α atau 0,352 > 0,05 yang artinya, variansi setiap sampel adalah sama atau homogen. Uji hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji mannwhitney u. Uji tersebut digunakan karena data yang diperoleh tidak memenuhi syarat untuk melakukan uji t. Berdasarkan uji mann-whitney u, diperoleh taraf signifikansi ρ = 0,722. Ini berarti nilai ρ > α atau 0,722 > 0,05, maka H0 diterima. Dari hasil tersebut, diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis paragraf argumentasi antara kelompok yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) dengan kelompok yang tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) tidak efektif dalam menulis paragraf argumentasi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bone-bone Kabupaten Luwu Utara. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Alfonsius Bastian (2016) dengan judul Keefektifan Model Kooperatif Tipe STAD dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Palopo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model kooperatif tipe STAD lebih efektif daripada tidak menggunakan model kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 13 Palopo. Hal ini dibuktikan Halaman 54

dari hasil uji wilcoxon, diperoleh ρ 0,05 (0,00 0,05), maka H0 ditolak. Artinya, ada perbedaan antara kemampuan menulis karangan deskripsi sebelum dan setelah model kooperatif tipe STAD. Hal tersebut juga didukung dari perbedaan nilai rata-rata (mean) pretest dan posttest. Nilai rata-rata (mean) pretest sebesar 46,09, sedangkan nilai rata-rata (mean) posttest sebesar 58,26. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, yaitu sama-sama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD), sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, yaitu penelitian sebelumnya menerapkan model pada pembelajaran menulis karangan deskripsi. Halaman 55

Simpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara nilai rata-rata (mean) posttest menulis paragraf argumentasi kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Kelompok yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) memiliki nilai rata-rata sebesar 66,46, sedangkan kelompok yang tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) memiliki nilai ratarata sebesar 65,83. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji mann-whitney u, diperoleh ρ > α atau 0,722 > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis paragraf argumentasi antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) tidak efektif diterapkan dalam menulis paragraf argumentasi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bone-bone Kabupaten Luwu Utara. Halaman 56

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.. 2008. Metodelogi Penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara. Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Djumingin, S. 2011. Strategi dan Aplikasi Model Pembelajaran Inovatif Bahasa dan Sastra. Makassar. Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar. Enre, Fachruddin Ambo. 1988. Meningkatkan Keterampilan Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Suprijono, A. 2013. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tarigan, Henry Guntur. 2002. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.. 2007. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tiro, M. A. 2010. Analisis Korelasi dan Regresi. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar. Halaman 57