BAB 1 PENDAHULUAN. sekedar kata-kata kosong tanpa makna. Walaupun sepanjang zaman puisi selalu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan suatu bentuk seni yang mengambil inspirasi dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Jepang dan Indonesia adalah dua negara yang berbeda. Namun, kedua

Bab 1. Pendahuluan. Kebudayaan Jepang merupakan kebudayaan yang sangat erat dengan alam.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Puisi menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia terdapat dua macam

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini berarti melalui karya sastra, seorang pengarang menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. puisi antara lain Oidipus, Hamlet, Mahabaratha, Ramayana, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan industri di dunia pada saat ini. Hal ini dapat kita lihat dengan

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, mantra serta penyusunan larik dan

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan sastra. Pada intinya kegiatan bersastra sesungguhnya adalah media

BAB I PENDAHULUAN. sastra diciptakan oleh para sastrawan untuk dapat dinikmati, dipahami, dan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Wibowo (2001:3) bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 11. PUISILatihan Soal Himne. Balada. Epigram. Elegi

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

Bab 1 Pendahuluan. sekarang. Sifat seperti itu dapat dikatakan sebagai salah satu sifat khas dari

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Suatu daerah pasti memiliki suatu keunikan masing-masing. Keunikankeunikan

Bab 1. Pendahuluan Latar Belakang Untuk dapat memahami makna dari suatu ukiyo-e (seni lukisan kuno Jepang) tidak

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah salah satu kebudayaan dalam kehidupan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan akar dari kebudayaan nasional. Keberadaan karya sastra dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengetahuan tentang kode bahasa, kode budaya dan kode sastra.

BAB I PENDAHULUAN. ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto (2012 : 1).

DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI PENGESAHAN TIM PENGUJI UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

2015 RELEVANSI GAYA BAHASA GURIND AM D UA BELAS KARYA RAJA ALI HAJI D ENGAN KRITERIA BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BAHASA D AN SASTRA IND ONESIA D I SMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Segala aktivitas kehidupan manusia menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya.

Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah.

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat (Damono, 2002: 1). Selain dimanfaatkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ESAI KRITIK SUDAH LARUT SEKALI, CHAIRIL ANWAR: KAWANKU DAN AKU ANALISIS ESAI

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Bahasa puisi mempunyai arti yang tersimpan dan ingin diungkapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. modern di Jepang adalah Akutagawa Ryuunosuke. Ryuunosuke sebagai pelopor

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN. 2012: 7). Bahasa yang digunakan dalam puisi adalah bahasa yang ringkas dan padat,

Bab 1. Pendahuluan. struktural maupun jenisnya dalam kebudayaan.musik dapat mendamaikan hati yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun artis, lagu ini mengandung makna yang sangat menarik untuk diteliti dan

BAB I PENDAHULUAN. Geguritan merupakan salah satu karya sastra Bali tradisional yang masih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah karya yang bersifat imajinatif yang mengandung nilai

BAB I PENDAHULUAN. manusia sehingga menimbulkan kesan yang menarik. Sastra sering kali tercipta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SILABUS NIHON BUNGAKU (JP 214) SEMESTER 4 GENAP /TINGKAT II

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa merupakan salah satu keterampilan yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. estetik dan keindahan di dalamnya. Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Penggunaan Teks Puisi Di Kelas VII Panggih Cahyo Setiaji,2014

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. keniscayaan karena kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan yang semakin

Strukturalisme Genetik

BAB I PENDAHULUAN. memikat perhatian para peneliti, salah satunya adalah kakawin yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia (Trisman, 2003:12). Karya sastra terdiri atas puisi, prosa, dan drama.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, diberi irama dengan bunyi yang padu, dan

BAB I PENDAHULUAN. Asal mula keberadaan lagu di negara Jepang diawali pada zaman Joodai

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. Geguritan berarti gubahan cerita yang berbentuk tembang atau pupuh (Tim

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang pengajaran satra telah

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah pemikiran dalam bentuk tulisan. Sastra menjadi bagian dari budaya

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau

BAB 1 PENDAHULUAN. ekspresinya. Salah satu unsur yang turut membangun terciptanya sebuah syair

Bab 1. Pendahuluan. Salah satu dari budaya pop Jepang yang terkenal ke mancanegara adalah industri

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG, RUMUSAN MASALAH, TUJUAN, MANFAAT PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Puisi merupakan karya sastra tertua (Waluyo, 1987: 1). Waluyo juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media bahasa (Pradopo, 2010: 121). Bahasa merupakan media

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

Analysis of Song Lyric and Its Application in Language Style and Poetry Learning in Primary School

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial yang berada di sekelilingnya dengan menggunakan bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia (Semi, bahasa sebagai mediumnya (Sugono, 2008:129).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan terutama pada

BAB I PENDAHULUAN. seperti morfem, kata, kelompok kata, kalusa, kalimat. Satuan-satuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk

SILABUS MATA KULIAH NIHON BUNGAKU JP (214)

Jalan Menuju Puisi Pengantar Diskusi. Hawe Setiawan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Puisi adalah sebuah karya estetis dan karya seni sastra yang memiliki makna, bukan sekedar kata-kata kosong tanpa makna. Walaupun sepanjang zaman puisi selalu mengalami perubahan dan perkembangan, puisi tidak pernah kehilangan ciri khas yang dimilikinya. Setiap kata-kata dalam bait puisi memiliki rahasia dan pesan moral yang diciptakan oleh pengarangnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1112), puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terkait oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait. Menurut definisi Waluyo, puisi merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya. Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja, seperti melingkar, zigzag dan lain-lain. Hal tersebut merupakan salah satu cara penyair untuk menunjukan pemikirannya (1995: 23). Puisi kadangkadang juga hanya berisi satu kata atau suku kata yang terus diulang-ulang. Puisi merupakan bentuk kesusasteraan yang menggunakan pengulangan suara sebagai ciri khasnya, pengulangan kata tersebut menghasilkan rima, irama atau ritme. Puisi merupakan karya sastra yang memiliki keindahan dan keunikan kata-kata yang secara keseluruhan dari isi atau bentuk penulisan memiliki makna yang tersirat didalamnya. 1

2 Dalam Kesusastraan Jepang, puisi dikenal dengan sebutan waka ( 和歌 ). Puisi tersebut telah ada sejak zaman Asuka dan Nara (akhir abad ke-6 hingga abad ke-8). Penyairnya disebut dengan kajin ( 歌人 ). Waka yang secara harfiah dapat diartikan sebagai puisi Jepang, digunakan untuk membedakannya dengan puisi Cina yang disebut ( 漢詩 kanshi). Waka juga disebut sebagai yamato uta ( 大和歌 ) atau cukup diucapkan sebagai uta. Puisi Jepang atau waka dalam pengertian sempit disebut dengan tanka, yang secara keseluruhan terdiri dari 31 suku kata (aksara). Oleh karena itu, tanka juga disebut misohitomoji ( 味噌一文字 ) (arti harfiah: 31 aksara). Waka terdiri dari beberapa jenis yaitu: Katauta (sajak setengah), yaitu puisi yang terdiri dari 3 baris dengan pola mora 5-7-7, dan merupakan setengah bagian dari puisi dua bagian yang disebut sedouka. Sedouka, yaitu bentuk puisi dua bagian dengan pola mora 5-7-7 dan 5-7-7, atau dua bagian katauta. Sebagian besar isinya mengenai tanyajawab. Chouka, yaitu bentuk puisi dengan pola mora 5-7, 5-7,, 5-7, dan 7. Bagian 5-7 diulang lebih dari 3 kali, dan ditutup dengan 7 mora. Dalam Man youshuu terdapat banyak sekali bentuk puisi seperti ini, namun sekarang tidak lagi orang menuliskan dalam bentuk ini. Ketika dibacakan di muka umum, chouka sering disertai dengan hanka. Tanka, yaitu bentuk puisi dengan pola mora 5-7-5-7-7. Di kemudian hari, tanka dibagi menjadi dua bagian: 5-7-5 dan 7-7, dan bagian itu dapat di sebut sebagai renga serta haikai. Bussokusekika, yaitu bentuk puisi dengan pola mora 5-7, 5-7, 7-7.

3 Imayou, yaitu bentuk puisi dengan pola mora 7-5, 7-5,7-5, 7-5, dan tercipta pada pertengahan zaman Heian. Jinku (dodoitsu), yaitu bentuk puisi dengan pola mora 7-7, 7-5. Dimana puisi ini berasal dari zaman Edo, dan sering digunakan sebagai lirik minyou di berbagai tempat di Jepang. Dalam puisi ini sering dimasukan ungkapan kegembiraan (hayashi kotoba). Dari jenis-jenis puisi di atas, pada penelitian kali ini penulis akan membahas tentang tanka. Tanka merupakan suatu bentuk puisi pendek khas Jepang yang memiliki bentuk atau pola tertentu dengan makna dan isi yang padat. Secara harfiah, tanka berarti nyanyian pendek. Tanka memiliki struktur yang khas, yaitu berjumlah 31 suku kata dengan struktur persajakan 5-7-5-7-7, dan terdiri atas lima larik. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam Kodansha Encyclopedia of Japan : Tanka: a thirty-one syllable poem consisting of five lines in the pattern 5-7-5-7-7 ; the dominant form in classical Japanese poetry (waka) from the 7th century to the present. (Kodansha Encyclopedia of Japan, 343) Tanka adalah puisi 31 suku kata yang terdiri atas lima larik, dengan struktur 5-7- 5-7-7. Merupakan suatu bentuk yang menonjol dalam puisi klasik Jepang (waka) dari abad ke-7 sampai sekarang. Tanka menjadi satu-satunya bentuk puisi dengan gaya bahasa sehari-hari yang tetap bertahan selama 1200 tahun. Dengan alasan tersebut, maka tanka dianggap memiliki arti yang sama dengan waka karena menggunakan gaya bahasa dan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca puisi Jepang. Sejak sekitar tahun 1900, tanka telah menggantikan waka sebagai istilah umum yang lebih dipilih untuk puisi dengan bentuk 31 suku kata.

4 Sejak tahun 1896 telah banyak penyair tanka yang berprestasi, diantaranya adalah Yosano Tekkan (periode 1896 1933), Mori Ougai (periode 1907 1909), Yosano Akiko (periode 1901 1942), Ishikawa Takuboku (periode 1910 1912), Saitou Mokichi dan Saitou Yuka (periode 1913 1954), Toki Zerano dan Toki Kenji (periode 1912 1966), Sasaki Yukitsuna (periode 1970 1989), Tawara Machi (periode 1987 sampai sekarang), dan lain-lain. Alasan penulis memilih tanka karya Tawara Machi karena tankanya memakai bahasa Jepang modern yang mudah dipahami oleh pembaca pada zaman sekarang. Berikut adalah sedikit biografi tentang Tawara Machi. Tawara Machi lahir pada tahun 1962 di Prefektur Osaka, ia adalah salah satu penyair tanka terpopuler di Jepang. Dia juga dikenal sebagai kritikus, penulis, dan penerjemah bahasa Jepang klasik ke bahasa Jepang modern. Dengan keahliannya tersebut ia telah menerjemahkan buku Manyōshū (koleksi 10.000 daun), Taketori Monogatari (The Tale of the Bamboo Cutter), dan Midare Gami (Tangled Hair) dari bahasa Jepang klasik kedalam bahasa Jepang modern. Selain itu ia dapat menggabungkan bahasa Jepang modern dengan bentuk puitis klasik dan susunan gramatikal, yang mudah dipahami oleh pemuda modern Jepang. Tanka Tawara memiliki bahasa yang lebih ringan serta universal, dan dapat dipahami oleh semua orang. Buku kumpulan tanka perdananya yang diterbitkan pada tahun 1987 berjudul Salad Anniversary ( サラダ記念日 ). Kumpulan tanka yang terdiri dari 165 tanka ini terlahir dari pengalamannya sehari-hari yang penuh vitalitas dan keterusterangan. Salad Anniversary banyak memuat kisah perjalanan hidup

5 penulisnya, baik mengenai kebahagiaan, asmara, kesedihan, penderitaan, rasa penyesalan, serta pengalaman batin pengarang dalam menapaki lika-liku kehidupan. Dalam kumpulan tanka Salad Aniversary terdapat banyak hal yang menyikap kisah mengenai asamara, keluarga dan kampung halaman yang disajikan oleh Tawara dengan bahasa puitis Jepang modern sehingga mudah bagi pembaca memahami arti yang terdapat pada kumpulan tankanya tersebut. Dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk membahas tanka-tanka dalam kumpulan tanka Salad Anniversary karya Tawara Machi. Penulis akan menganalisis metafora yang terdapat dalam tanka tersebut agar dapat menemukan makna dari perasaan maupun makna yang berkaitan dengan masalah kemanusiaan secara universal serta pesan moral yang terkandung di dalamnya. Penulis tertarik membahasnya karena tanka Tawara Machi menggunakan bahasa puitis Jepang modern yang mudah dipahami oleh para pembelajar bahasa Jepang yang mempunyai minat terhadap tanka. 1.2. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1.2.1. Metafora yang terdapat pada tanka Tawara Machi. 1.2.2. Pesan moral yang terkandung dalam kumpulan tanka Tawara Machi tersebut yang berjudul Salad Anniversary.

6 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan metafora dan pesan moral dari tanka Tawara Machi. Pendeskripsian diharapkan membantu pembaca untuk mengenal, mencari, dan memahami tanka yang terdapat dalam kumpulan tanka Salad Anniversary. 1.4. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, karena objek material penelitiannya berupa bahan pustaka, yaitu sepuluh tanka karya Tawara Machi. Adapun objek formal dalam penelitian ini adalah mencari metafora, makna dan pesan moral sepuluh tanka yang terdapat dalam kumpulan tanka Salad Anniversary karya Tawara Machi. Di dalam kumpulan tanka tersebut terdapat 165 judul tanka, namun penulis hanya mengambil sepuluh tanka secara acak untuk dibahas metafora dan pesan moralnya. 1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1. Manfaat secara teoritis: 1.5.1.1. Penulis menerapkan teori unsur-unsur pembangun puisi yaitu teori metafora. 1.5.1.2. Pembaca dapat memahami makna dan pesan moral, yang terkandung dalam tanka karya Tawara Michi.

7 1.5.1.3. Memperluas ilmu serta menambah pengalaman melalui media tulisan yaitu berupa puisi Jepang. 1.5.2. Manfaat secara praktis: 1.5.2.1. Agar pembaca dapat mengenal puisi-puisi pendek dalam bahasa Jepang yang disebut dengan tanka. 1.5.2.2. Membantu pembaca memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan di bidang kesusastraan Jepang khususnya bagi mahasiswa Sastra jepang. 1.5.2.3. Untuk membantu pembaca memahami puisi-puisi Jepang. 1.6. Metode Penelitian Setelah menetapkan topik penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan teori penelitian. Cara pencarian teori dengan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari kepusatakaan yang berhubungan dengan teori tersebut. Sumber-sumber kepustakaan diperoleh dari buku, jurnal, majalah, internet, hasil-hasil penelitian (skripsi, tesis, dan disertasi). Keseluruhan dari upaya tersebut maka metode yang digunakan dalam Studi Kepustakaan. Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literature-literatur, catatancatatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan (Nazir, 1988: 111). Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam menganalisis tanka ini yaitu sebagai berikut:

8 1.6.1. Pengumpulan Data Proses pengumpulan data-data yang terkait dengan analisis metafora dan pesan moral puisi tanka karya Tawara Machi, penulis menggunakan metode studi pustaka. Metode studi pustaka ini menggunakan buku-buku materi yang berhubungan dengan analisis unsur-unsur pembangun puisi. Bahan bacaan lain yaitu melalui media internet, majalah, ataupun sumber refrensi lainnya yang dapat memberikan informasi untuk melengkapi penelitian ini. 1.6.2 Analisis Data Proses penganalisisan data menggunakan analisis unsur-unsur pembangun puisi. Tahapan yang dilakukan penulis dalam menganalisis data yaitu menganalisis tanka karya Tawara Machi dengan menggunakan analisis unsur-unsur pembangun puisi serta makna yang terdapat dalam kandungan puisi. Analisis unsur metafora puisi dilakukan dengan membaca dan memahami kembali tanka karya Tawara Machi yang sudah diperoleh. Selanjutnya, teks puisi dalam bahasa Jepang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Kegunaan penerjemahan ini, agar penulis dapat mengetahui unsur-unsur metafora dalam tanka karya Tawara Machi serta makna yang terdapat dalam tanka terebut. Tahap berikutnya adalah menganalisis data dari segi makna puisi. Analisis ini dilakukan dengan cara memahami lebih dalam kandungan isi puisi dari tanka karya Tawara Machi. Kandungan puisi tersebut menjelaskan tentang makna dan pesan moral yang terkandung dalam tanka tersebut.

9 1.6.3. Penyajian Hasil Analisis Data Tahapan penyajian hasil analisis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif yaitu hanya pada teks yang dianalisa dengan menggunakan teori-teori. Penyajian hasil analisis data dilakukan secara informal yaitu penyajian data berupa perumusan dengan kata-kata biasa. 1.7. Sistematika Penulisan Adapun sistematika dalam penulisan ini sebagai berikut: Bab satu adalah pendahuluan yang merupakan bagian awal dalam penulisan skripsi. Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab dua adalah tinjauan pustaka dan kerangka teori. Tinjauan pustaka merupakan tinjauan terhadap hasil penelitian terdahulu dan menunjukan orisinalitas sehingga terhindar dari duplikasi dan teori yang akan dipergunakan dalam menganalisis tanka tersebut. Bab tiga adalah pemaparan hasil pembahasan. Dalam bab ini dijelaskan tentang analisis metafora dan pesan moral sepuluh tanka dalam kumpulan tanka Salad Anniversary karya Tawara Machi. Bab empat adalah kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan pada bab-bab sebelumnya. Pada bagian akhir penulisan skripsi ini juga penulis lampirkan dengan daftar pustaka, sinopsis, serta biografi sang penulis.

10