PROFIL DISTRIBUSI TARAF INTENSITAS BUNYI DENGAN SMART CHIP WT5001 MENGGUNAKAN SUMBER BUNYI BLAGANJUR DAN CENGCENG

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL DISTRIBUSI TARAF INTENSITAS BUNYI DENGAN SMART CHIP WT5001 MENGGUNAKAN SUMBER BUNYI BLAGANJUR DAN CENGCENG

Kata kunci :Audio Bio Harmonic (ABH), WT5001, Horn speaker, Garengpung, taraf intensitas bunyi,

RANCANG BANGUN TEKNOLOGI TEPAT GUNA AUDIO BIO HARMONIK (ABH) DENGAN SMART CHIP WT50001

RANCANG BANGUN TEKNOLOGI AUDIO BIO HARMONIK DENGAN SMARTCHIP WT5001 YANG LEBIH PRAKTIS

PENGARUH GELOMBANG BUNYI PADA RANGE FREKUENSI 6000 Hz 9600 Hz TERHADAP PERTUMBUHAN SAWI PUTIH (Brassica chinensis L.)

PENGARUH GELOMBANG AKUSTIK TERHADAP PERTUMBUHAN ATAU PERKEMBANGAN SAWI HIJAU ( Brassica rapa var. parachinensis L. )

PENGARUH PEMAPARAN SUARA ANJING TANAH (ORONG-ORONG) TERMANIPULASI PADA PEAK FREQUENCY

PENGARUH GELOMBANG AKUSTIK TERHADAP PERTUMBUHAN ATAU PERKEMBANGAN SAWI HIJAU ( Brassica rapa var. parachinensis L. )

GELOMBANG BUNYI FREKUENSI HZ UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAWI BAKSO (Brassica rapa var. parachinensis L.)

Analisa dan Sintesa Bunyi Dawai Pada Gitar Semi-Akustik

LAPORAN JUDUL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L) family Lilyceae yang berasal

Rancang Bangun Smart Chip Audio Organic Growth System sebagai Input Device Pembukaan Stomata pada Pemupukan Daun Tanaman Perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. adalah pangan, sandang dan papan. Pangan dianggap sebagai kebutuhan yang

PENGARUH PEMAPARAN BUNYI JANGKRIK

KORELASI PADA TRIAD KUNCI C OLEH GITAR AKUSTIK

Kajian Pengaruh Penggunaan Frekuensi Gelombang Bunyi terhadap Pertumbuhan Benih Kedelai

MENENTUKAN POLA RADIASI BUNYI DARI SUMBER BERBENTUK CORONG. Robi ullia Zarni 1, Defrianto 2, Erwin 3

PENENTUAN BESAR KECEPATAN BUNYI DI UDARA MENGGUNAKANMETODE TIME DIFFERENCE OF ARRIVAL (TDOA) DAN METODE ECHOBASED SPEED OF SOUND DETERMINATION

PENGARUH PENAMBAHAN JARAK TERHADAP SUMBER BUNYI BIDANG DATAR BERBENTUK LINGKARAN

SISTEM KEAMANAN BERBASIS SUARA

Electronic Tone Development of Gamelan Guntur Madu. Universitas Negeri Yogyakarta, Kampus Karangmalang, Yogyakarta, Telepon 0274.

Desain Sumber Bunyi Titik

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai dengan

STUDI PENGARUH AUDIO FARMING FREQUENCY TERHADAP PEMBUKAAN STOMATA DAN PERTUMBUHAN SAWI SENDOK (Brassica Juncea)

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.

Rancang Bangun Loudspeaker Enclosure untuk. (Imam Try Wibowo) 156

2. Dasar Teori 2.1 Pengertian Bunyi 2.2 Sumber bunyi garis yang tidak terbatas ( line source of infinite length

Analisis Frekuensi Dan Pola Dasar Frekuensi Gender Laras Slendro

I. PENDAHULUAN. secara perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) bioteknologi dan rekayasa biologi (bio-engineering).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.

Di bawah ini adalah tabel tanggapan frekuensi dari alat-alat music.

PENENTUAN PENGURANGAN KEBISINGAN OLEH KARPET PADA RUANG TERTUTUP

Yeni Widyawati, Nur Kadarisman, dan Agus Purwanto Prodi Fisika, Jurusan Pend. Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta

Rancang Bangun Helmholtz Resonator Sebagai Filter Frekuensi dengan Analogi Resistor

PETUNJUK AKTIVITAS SMART LAB

PENENTUAN FREKUENSI FUNDAMENTAL DAN FORMANT SUARA MANUSIA DEWASA BERDASARKAN PERBEDAAN SUKU DAN GENDER MENGGUNAKAN SOFTWARE PRAAT

Karakterisasi Suara Vokal dan Aplikasinya Dalam Speaker Recognition

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran manusia normal, maka manusia dapat mendengarkan musik dengan

RANCANG BANGUN TEKNOLOGI AUDIO BIO HARMONIK DENGAN SMARTCHIP WT5001 YANG LEBIH PRAKTIS SKRIPSI

Scientific Echosounders

STUDI PENGARUH MUSIK GAMELAN JAWA FREKUENSI HZ UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SELADA HIJAU (LACTUCA SATIVA L)

PERBANDINGAN HASIL EKSPERIMEN SUPERPOSISI GELOMBANG BUNYI BONANG BARUNG SECARA SIMULTAN DAN MIXING BERBANTUAN AUDACITY DAN MATLAB

BAB I PENDAHULUAN. tahu, es krim, susu kedelai, tepung kedelai, minyak kedelai, pakan ternak,dan

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 7 No. 2 Februari 2015 SPEKTRUM BUNYI ALAT MUSIK KENTONG BERDASARKAN VARIASI JUMLAH LUBANG

PERTEMUAN 2 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mengoperasi kan Pekerjaan Peralatan Audio 2. Kompetensi Dasar : Mengoperasi

Efisiensi reduksi bunyi pada penghalang bersusunan pagar

Uji Coba Pemanfaatan Software Soundcard Oscilloscope V1.40 untuk Praktikum Efek Dopler

BAB III METODE PENELITIAN

TINGKAT REDAM BUNYI SUATU BAHAN (TRIPLEK, GYPSUM DAN STYROFOAM)

Perhitungan Luas Citra Stomata Daun Selada Merah (Lactuca sativa) Dalam Paparan Tehnologi Audio Farming Frequency (AFF)

Pengukuran Frekuensi Gender Barung Laras Slendro Menggunakan Perangkat Lunak SpectraPlus

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun Alur penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : Rekaman Seismik gunung Sinabung

STUDI AWAL PENGUKURAN KOEFISIEN HAMBURAN DIFUSER MLS (MAXIMUM LENGTH SEQUENCES) Oleh : M Farid Ardhiansyah

PENGGUNAAN GELOMBANG AKUSTIK PADA PROSES PEMISAHAN PARTIKEL PENGOTOR DALAM AIR DENGAN MENGGUNAKAN TABUNG RESONANSI

Rebab Instrumen Gesek Gamelan: Analisis Hubungan Antara Posisi Gesekan dan Komponen Penyusun Sinyal Suara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai.

RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN TINGGI MUKA AIR (TMA) PADA SALURAN TERBUKA BERBASIS SENSOR ULTRASONIK SKRIPSI. Oleh: HENDRA KUSUMA NIM

PENGUKURAN SPEKTRUM SUARA MANUSIA LANSIA BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN SUKU MENGGUNAKAN SOFTWARE PRAAT

Rancang Bangun Sistem Akuisisi Data Resonansi gelombang Bunyi Menggunakan Transduser Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler ATmega8535

PROGRAM SEMESTER DAN PENJABARAN ALOKASI WAKTU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III DASAR TEORI

SISTEM GETARAN PAKSA SATU DERAJAT KEBEBASAN

MODUL II : SPEECH AND AUDIO PROCESSING

BAB 7. INSTRUMENTASI UNTUK PENGUKURAN KEBISINGAN

Seminar Tugas Akhir Juni 2017

BAB III METODOLOGI. dari suara tersebut dapat dilihat, sehingga dapat dibandingkan, ataupun dicocokan dengan

1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGGERAK PADA SISTEM PENGAMAN PINTU BER-PASSWORD

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa

PENGENALAN NADA SULING REKORDER MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK CHEBYSHEV

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Analisis Kinerja Mesin Pendingin Termoakustik Performance Analysis of Thermoacoustic Refrigerator

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL FISIKA SMA N 1 SINGARAJA. 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar di atas adalah.. mm

Pengaruh Pertumbuhan Pertunasan Benih Padi (Oryza sativa L.) Varietas Inpari-4 dengan Pemberian Frekuensi Gelombang Bunyi

Detektor Medan Magnet Tiga-Sumbu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

UJICOBA PENGGUNAAN GELOMBANG AUDIO FREKUENSI 10 khz UNTUK MENENTUKAN BULK DENSITY TANAH

J. Sains Dasar (2)

RANCANG BANGUN TEKNOLOGI AUDIO BIO HARMONIK DENGAN SMARTCHIP SERI WT5001 MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SEL SURYA SKRIPSI

sepanjang lintasan: i) A-B adalah 1/4 getaran ii) A-B-C-B-A adalah 4/4 atau 1 getaran iii) A-B-C-B-A-B adalah 5/4 atau 1,25 getaran

Pengendalian Lengan Robot Berbasis Mikrokontroler AT89C51 Menggunakan Transduser Ultrasonik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dapat merambat melalui sebarang medium dengan kecepatan yang bergantung pada sifat-sifat medium

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN TEKNOLOGI TEPAT GUNA AUDIO BIO HARMONIK (ABH) DENGAN SMART CHIP WT5001 SKRIPSI

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SOUND LEVEL METER (SLM) DALAM SKALA LABORATORIUM SEBAGAI ALAT UKUR INTENSITAS BUNYI

TUGAS AKHIR PENGARUH SINAR ULTRAVIOLET TERHADAP. PERTUMBUHAN BAKTERI Enterotoxigenic E.coli (ETEC) PENYEBAB PENYAKIT DIARE. Bidang Minat Biofisika

Aplikasi Sound dan Audio

JURNAL PRAKTIKUM SUPERPOSISI GETARAN HARMONIK

PEMBUATAN ALAT UKUR DAYA ISOLASI BAHAN

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta

Atube Catcher: Tool Video Multi Fungsi

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi sistem alat ukur beberapa dasawarsa ini memberikan

TARAF INTENSITAS BUNYI KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN RAYA PADA AKTIVITAS PENGUKURAN SIANG HARI. Jumingin

PENENTUAN DISTRIBUSI INDUKSI MAGNETIK YANG DITIMBULKAN OLEH BERBAGAI JENIS TELEPON SELULER DENGAN MENGGUNAKAN PROBE MAGNETIK PASCO

Transkripsi:

Profil Distribusi Taraf Intensitas... (Ipta Apipah) 1 PROFIL DISTRIBUSI TARAF INTENSITAS BUNYI DENGAN SMART CHIP WT5001 MENGGUNAKAN SUMBER BUNYI BLAGANJUR DAN CENGCENG DISTRIBUTION PROFILE OF SOUND LEVEL INTENSITY WITH SMART CHIP WT5001 USING SOUND OF BLAGANJUR AND CENGCENG Ipta Apipah 1) dan Nur Kadarisman, M.Si 2) NIM. 12306141015 1) dan NIP. 19640205 199101 1 001 2) Mahasiswa Prodi Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta 1) dan Dosen Prodi Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta 2) iptaapipah@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil distribusi taraf intensitas bunyi dengan Smart Chip WT5001 menggunakan Horn Speaker Narae NSH 70 dengan sumber bunyi Blaganjur dan Cengceng secara melingkar. Penelitian ini juga untuk mengetahui pola grafik hubungan antara taraf intensitas bunyi terhadap jarak.pengukuran taraf intensitas bunyi pada penelitian ini menggunakan mic condenser dan software Spectra Plus 5.0. Metode pengambilan data pengukuran taraf intensitas bunyi gamelan Blaganjur dan Cengceng menggunakan pola melingkar 360 interval 10 dengan arah horn speaker narae NSH 70 mengarah ke sudut 270º. Pengukuran untuk mengetahui pola grafik hubungan antara taraf intensitas bunyi terhadap jarak dilakukan variasi jarak 50 cm sampai 150 cm dengan interval 25 cm yang diplot menggunakan software Origin 8.Hasil penelitian menunjukkan profil distribusi taraf intensitas bunyi gamelan Blaganjur dan Cengceng membentuk pola melingkar dengan taraf intensitas bunyi tertinggi berada pada arah sudut 270 sesuai dengan arah paparan dari horn speaker narae NSH 70. Memiliki range sudut sapuan paparan bunyi gamelan Blaganjur antara sudut 230-300 dan range sudut sapuan paparan bunyi gamelan Cengceng antara sudut 240-300. Hasil fitting grafik hubungan antara taraf intensitas bunyi terhadap jarak menunjukkan hasil semakin jauh jarak dari sumber bunyi maka semakin lemah taraf intensitas bunyi. Kata kunci : Blaganjur, cengceng, profil distribusi taraf intensitas bunyi, smart chip WT5001, Horn Speaker Narae NSH 70. Abstract The objective of this research was to know the distribution profile of sound level intensity with Smart Chip WT5001 using Horn Speaker Narae NSH 70 with source sound of Blaganjur and Cengceng in circulair pattern. This research also aimed to know the model of a graph between sound level intensity to the distance.the measuring of sound level intensity in this research was using mic condenser and Spectra Plus 5.0 software. The method of data interpretation of measuring sound level intensity of gamelan Blaganjur and Cengceng was using circle pattern 360 in interval 10 with horn speaker narae NSH 70 was in angle of 270º. The measuring to know the model of graph between sound level intensity to the distance was varied from 50 cm to 150 cm in interval 25 cm and plotted by using Origin 8 Software.The result of this research showed that the distribution profile of sound level intensity from gamelan Blaganjur and Cengceng formed circulair pattern with the highest sound level intensity was in angle of 270 match to the direction of horn speaker narae NSH 70 s exposure. It had range of spread angle from gamelan Blaganjur sound in 230-300 and gamelan Cengceng sound in 240-300. The result of graph fitting between sound level intensity to the distance showed that when the distance was farer from the source of sound then the sound level intensity would be weaker. Keywords: Blaganjur, cengceng, distribution profile of sound level intensity, smart chip WT5001, Horn Speaker Narae NSH 70.

2Jurnal Fisika Edisi September Tahun 2016 I. PENDAHULUAN Bunyi diklasifikasikan menjadi tiga daerah yang masing-masing dinyatakan dalam interval frekuensi. Interval frekuensi tersebut adalah frekuensi yang kurang dari 20 Hz, 20 Hz sampai 20 khz dan lebih dari 20 khz. Interval-interval tersebut berturutturut dikenal dengan bunyi infrasonik, bunyi audiosonik dan bunyi ultrasonik. Bunyi audiosonik memiliki aplikasi yang luas diantaranya pada bidang kesehatan dan pertanian. Pada bidang pertanian, gelombang audiosonik digunakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman pertanian. [1] Ide bahwa gelombang bunyi dengan frekuensi tinggi dapat memengaruhi pertumbuhan dan produktivitas tanaman telah diteliti dan dikenal dengan teknologi Audio Bio-harmonic System. Teknologi ini memanfaatkan bunyi asli hewan lokal untuk meningkatan kualitas dan kuantitas tanaman dan telah diterapkan terhadap beberapa tanaman yang tidak diberi perlakuan. Teknologi tersebut memanfaatkan bunyi orong-orong yang telah dimanipulasi peak frequency bunyinya dan menghasilkan peningkatan produktivitas tanaman diantaranya pada kacang kedelai meningkat sebesar 621% dengan peak frequency 6.000 Hz dan kacang tanah meningkat 183% dengan peak frequency 4.500 Hz. Pada bawang merah, kentang dan kacang dieng secara berturut-turut meningkat sebesar 180%, 272% dan 318% dengan peak frequency 3.000 Hz. [2] Jika tanaman dapat merespon bunyi maka diduga hewan juga dapat merespon gelombang bunyi dan diduga dapat mempengaruhi pola tingkah laku hewan tersebut. Berdasarkan dugaan inilah penelitian tentang aplikasi Audio Bioharmonic System diperluas dengan menggunakan objek hewan yang menjadi hama bagi tanaman pertanian khususnya hama tikus. Hal ini telah diteliti dan dikenal dengan SC-AIRPM (Simple Chip Audio Integrated Rat Pest Management) terhadap dinamika populasi hama tikus yang merupakan satu pendekatan Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Sumber bunyi yang dipilih yaitu gamelan Blaganjur dan Cengceng yang keduanya merupakan gamelan Bali. Masyarakat Bali secara turun temurun mengadakan upacara Nangluk Mrana sebagai ritual untuk mengusir hama dengan menggunakan suara gamelan Blaganjur dan Cengceng. Nangluk Mrana memiliki arti pengendalian hama dan penyakit dalam arti luas termasuk tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia. Upacara ini bertujuan untuk menetralisir hama dan penyakit di alam. Upacara ini dilakukan di area tertentu dan diisi dengan berbagai sesaji yang diarak menggunakan iringan musik dari gamelan Blaganjur dan Cengceng. Efektivitas sumber bunyi gamelan blaganjur dan cengceng pada peak

frequency 549 Hz dan peak frequency 3008 Hz berpengaruh signifikan terhadap aktivitas perkembangbiakan tikus. Aktivitas gerakan yang tidak terpola, gangguan pola makan, penurunan berat badan induk tikus, gangguan aktivitas menyusui dan kematian anak tikus pada pemaparan selama lima minggu dan setiap pemaparan selama empat puluh menit. [3] Sumber bunyi tersebut sudah tersimpan dalam bentuk rekaman yang bersifat terstandar dan kompatibel sesuai ketersediaan alat dan kebutuhan masyarakat petani di lapangan. Perlunya rekaman sumber bunyi dalam bentuk teknologi sederhana yang tersimpan dalam sebuah chip. Rekaman dalam sebuah chip sederhana, kompatibel dan terstandar memudahkan penggunaan (Smart Chip Integrated Pest Management) SC-IPM. [4] Fungsi dari Smart Chip WT5001 adalah sebagai media penyimpanan yang mendukung wav dan MP3 file, berdaya watt amplifier dengan men-download online dan offline file copy SD Card dan dapat disesuaikan untuk perkembangan berbagai fitur. Perangkat dari Smart Chip WT5001 telah terhubung dengan speaker yang merupakan output dari perangkat tersebut. Paparan sumber bunyi Blaganjur dan Cengceng yang merupakan perangkat gamelan Bali ini memiliki mitos yang berkembang di Bali, sehingga latar belakang dilakukannya penelitian ini guna meneliti tentang bagaimana profil distribusi taraf Profil Distribusi Taraf Intensitas... (Ipta Apipah) 3 intensitas bunyi dengan horn speaker narae NSH 70 yang telah terpasang Smart Chip WT5001 juga guna meneliti tentang bagaimana sudut sapuan dari paparan sumber bunyi Blaganjur dan Cengceng serta bagaimana perubahan taraf intensitas bunyi terhadap jarak. II. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2015 hingga Maret 2016 di Laboratorium Getaran dan Gelombang, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta. B. Instrumen Penelitian Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Sumber bunyi gamelan Blaganjur dan Cengceng 2. Perangkat horn speaker narae NSH 70 dengan Smart Chip WT5001. 3. Mik kondensor 4. Laptop VAIO dengan software SpectraPlus 5.0 5. Busur derajat 360 6. Penggaris dengan panjang 150 cm C. Langkah Penelitian 1. Persiapan Untuk mengetahui profil distribusi taraf intensitas bunyi gamelan Blaganjur dan Cengceng pengukuran dilakukan dengan cara merekam

4Jurnal Fisika Edisi September Tahun 2016 sumber bunyi gamelan Blaganjur dan Cengceng yang diputar pada perangkat horn speaker narae NSH 70 dengan Chip WT5001menggunakan mik kondensor yang terhubung pada laptop dengan software SpectraPlus 5.0 pada arah melingkar per selisih 10 dari sudut 0 hingga 350 dengan arah paparan horn speaker narae NSH 70 mengarah pada sudut 270. Dan untuk mengetahui pola grafik hubungan antara taraf intensitas bunyi terhadap jarak dilakukan dengan memvariasi jarak 50 cm sampai 150 cm dengan interval 25 cm.gambar 1 menunjukkan skema posisi dan susunan alat pengukuran nilai taraf intensitas bunyi. Gambar 1. Pengukuran nilai taraf intensitas bunyi, Skema posisi (atas) dan susunan alat penelitian profil distribusi taraf intensitas bunyi (bawah). 2. Pengukuran Taraf Intensitas Bunyi dengan Variasi Sudut pada Sumber Bunyi Blaganjur dan Cengceng a. Menyiapkan laptop yang telah terhubung dengan mik kondensor. b. Menjalankan software SpectraPlus 5.0 dengan memunculkan menu Time Series Plot. c. Menyiapkan busur 360 berukuran besar dengan horn speaker narae NSH 70 sebagai sumber suara yang diletakkan pada pusatnya dengan posisi horizontal menghadap ke arah sudut 270. d. Menempatkan penggaris dengan panjang 150 cm pada arah sudut 0. e. Memutar suara gamelan Blaganjur dari hornspeaker narae NSH 70. f. Menempatkan mik kondensor pada jari-jari 50 cm yang dihitung dari pusat speaker. g. Merekam bunyi yang tertangkap oleh mik kondensor menggunakan software SpectraPlus 5.0 h. Menyimpan hasil rekaman dengan nama 0-50.wav i. Memundurkan posisi mik kondensor pada jari-jari 75 cm, 100 cm, 125 cm dan mengulangi langkah g dan h. j. Mengulangi langkah i untuk seluruh sudut 10-350 dengan interval sudut 10.

3. Pengukuran Taraf Intensitas Bunyi dengan Variasi Jarak pada Sumber Bunyi Blaganjur dan Cengceng a. Menyiapkan laptop yang telah terhubung dengan mik kondensor. b. Menjalankan software SpectraPlus 5.0 dengan memunculkan menu Time Series Plot. c. Menempatkan penggaris dengan panjang 150 cm. d. Memutar gamelan Blaganjur atau Cengceng dari hornspeaker narae NSH 70. e. Menempatkan mik kondensor pada jari-jari 50 cm yang dihitung dari pusat horn speaker narae NSH 70. f. Merekam bunyi yang tertangkap oleh mik kondensor menggunakan software SpectraPlus 5.0 g. Menyimpan hasil rekaman. h. Memundurkan posisi mik kondensor pada jari-jari 75 cm, 100 cm, 125 cm, 150 cm dan mengulangi langkah g dan h. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Spektrum Frekuensi Sumber Bunyi Gambar 2. Spektrum peak frequency pada sumber bunyi Blaganjur Profil Distribusi Taraf Intensitas... (Ipta Apipah) 5 Gambar 3. Spektrum peak frequency pada sumber bunyi Cengceng Gambar 2 dan 3 menunjukkan hasil spektrum frekuensi dari sumber bunyi gamelan Blaganjur dan Cengceng. Dari hasil spektrum diambil nilai frekuensi tertinggi dari masing-masing sumber bunyi. Pada sumber bunyi gamelan Blaganjur nilai frekuensi tertinggi 925.78 Hz pada setiap sudut dan jaraknya. Sedangkan pada sumber bunyi Cengceng nilai frekuensi tertinggi 1207.03 Hz. B. Profil Distribusi Taraf Intensitas Bunyi Grafik profil distribusi taraf intensitas bunyi gamelan Blaganjur dan Cengceng dinyatakan dengan tegangan terukur dalam satuan millivolt. Dengan menggunakan dua sumber bunyi yaitu gamelan Blaganjur dan Cengceng pada variasi jari-jari dan sudut pengukuran mengelilingi sumber bunyi dapat diketahui profil distribusi taraf intensitas bunyi yang diterima oleh mik kondensor yang kemudian tersimpan oleh aplikasi perekam SpectraPlus 5.0. Perekaman dilakukan dengan arah melingkar pada sudut 0 sampai 350 dengan interval 10 dan pada jari-jari 50 cm, 75 cm, 100 cm, 125 cm dan 150 dari pusat sumber bunyi untuk mengetahui pola

6Jurnal Fisika Edisi September Tahun 2016 grafik hubungan antara taraf intensitas bunyi terhadap jarak. Taraf intensitas bunyi yang dihasilkan dari masing-masing komponen frekuensi memiliki nilai tegangan yang berbedabeda. Pada penelitian ini peneliti fokus pada hasil profil distribusi taraf intensitas bunyi dengan sumber bunyi gamelan Blaganjur dan Cengceng serta pola grafik hubungan antara taraf intensitas bunyi terhadap jarak. Berikut merupakan grafik gabungan profil distribusi taraf intensitas bunyi dengan sumber bunyi Blaganjur variasi jari-jari 50 150 cm dengan interval 25 cmpada arah suduthorn speaker 270 : Gambar 4. Grafik gabungan profil distribusi taraf intensitas bunyi dengan sumber bunyi Blaganjur variasi jari-jari 50 150 cm dengan interval 25 cm Pada hasil grafik gabungan profil distribusi taraf intensitas bunyi Blaganjur pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa taraf intensitas tertinggi berada pada arah sudut 270 dan memiliki range sudut sapuan paparan bunyi antara sudut 230-300. Dan juga dapat menunjukkan nilai taraf intensitas bunyi terendah yaitu berada pada sudut yang berlawanan yakni 90. Selanjutnya Gambar 5 menunjukkan grafik gabungan profil distribusi taraf intensitas bunyi dengan sumber bunyi Cengceng denganvariasi jari-jari 50 150 cm dengan interval 25 cmpada arah sudut horn speaker 270 : Gambar 5. Grafik gabungan profil distribusi taraf intensitas bunyi dengan sumber bunyi Cengceng variasi jari-jari 50 150 cm dengan interval 25 cm posisi horizontal. Pada hasil grafik gabungan profil distribusi taraf intensitas bunyi Cengceng pada Gambar 5 dapat dilihat bahwa taraf intensitas tertinggi berada pada arah sudut 270 dan memiliki range sudut sapuan paparan bunyi antara sudut 240-300 (60 ). Dan juga dapat menunjukkan nilai taraf intensitas bunyi terendah yaitu berada pada sudut yang berlawanan yakni 90. C. Grafik Hubungan antara Taraf Intensitas Bunyi terhadap Jarak Selanjutnya diketahui hasil fitting grafik hubungan antara taraf intensitas bunyi terhadap jarak dari masing-masing sumber bunyi Blaganjur dan Cengceng yang telah diplot dengan menggunakan software Origin 8.

a. Berikut merupakan data jarak dan taraf intensitas bunyi pada sumber bunyi Blaganjur Tabel 1. Data perubahan nilai taraf intensitas bunyidengan variasi jarak Jarak (cm) Taraf Intensitas (mv) 50 0,229426 75 0,166214 100 0,126324 125 0,111842 150 0,083396 Dari data pada Tabel 1 dapat dibuat plot grafik hubungan antara taraf intensitas dalam satuan millivolt terhadap jarak dalam satuan sentimeter yang kemudian di fitting secara eksponensial. Penggunaan fitting secara eksponensial ditujukan untuk mengetahui perubahan taraf intensitas pada variasi jarak. Berikut hasil grafik yang diperoleh dari data Tabel 1: Gambar 6. Grafik Hubungan antara Taraf Intensitas Bunyi terhadap Jarak Sumber Bunyi Blaganjur Dari hasil grafik hubungan antara taraf intensitas bunyi terhadap jarak pada Gambar 6 diatas dapat diketahui bahwa semakin jauh jarak dari sumber bunyi maka semakin lemah taraf intensitas bunyi dan begitupun sebaliknya. Profil Distribusi Taraf Intensitas... (Ipta Apipah) 7 Hubungan antara taraf intensitas bunyi terhadap jarak ditentukan dengan persamaan garis eksponensial sebagai berikut: y = A1 exp x + y0 Dengan: A1 = 0,41048 y0 = 0,05889 x = jarak b. Berikut merupakan data jarak dan taraf intensitas bunyi pada sumber bunyi Cengceng Tabel 2. Data perubahan nilai taraf intensitas bunyidengan variasi jarak Jarak (cm) Taraf Intensitas (mv) 50 0,214516 75 0,168093 100 0,139387 125 0,096947 150 0,091885 Dari data pada Tabel 2 diatas dapat dibuat plot grafik hubungan antara taraf intensitas dalam satuan millivolt terhadap jarak dalam satuan sentimeter yang kemudian di fitting exponential. Penggunaan fitting exponential ditujukan untuk mengetahui perubahan taraf intensitas pada variasi jarak. Berikut hasil grafik yang diperoleh dari data tabel 14:

8Jurnal Fisika Edisi September Tahun 2016 Gambar 7. Grafik Hubungan antara Taraf Intensitas Bunyi terhadap Jarak Sumber Bunyi Cengceng Dari hasil grafik hubungan antara taraf intensitas terhadap jarak pada Gambar 7 dapat diketahui semakin jauh jarak dari sumber bunyi maka semakin lemah taraf intensitas bunyi dan begitupun sebaliknya. Hubungan antara taraf intensitas bunyi terhadap jarak ditentukan dengan persamaan garis eksponensial sebagai berikut: y = A1 exp xt1 + y0 Dengan: A1 = 0,33254 y0 = 0,02988 x = jarak IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari pembahasan yang telah dipaparkan dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini yaitu: 1. Profil distribusi taraf intensitas bunyi dengan Smart Chip WT5001 menggunakan sumber bunyi gamelan Blaganjurdan Cengceng secara melingkar 360 dengan interval 10 menunjukkan nilai taraf intensitas bunyi tertinggi berada pada arah sudut 270 sesuai dengan arah paparan dari horn speaker narae NSH 70. Membentuk sudut sapuan paparan bunyi gamelan Blaganjur berada pada range sudut 230-300 dan sudut sapuan paparan bunyi gamelan Cengceng berada pada range sudut 240-300. 2. Hasil fitting grafik hubungan antara taraf intensitas bunyi terhadap jarak menunjukkan hasil semakin jauh jarak dari sumber bunyi maka semakin lemah taraf intensitas bunyi secara exponential. B. Saran Saran yang dapat penulis berikan adalah: 1. Dilakukannya penelitian sejenis dengan analisis yang lebih mendalam dan akurat. 2. Dilakukannya penelitian lanjutan yang dapat diaplikasikan di lapangan dengan jangkauan penelitian yang lebih luas. V. DAFTAR PUSTAKA [1] Kadarisman, Nur, Agus Purwanto & Dadan Rosana. (2012). Peningkatan Laju Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Kentang melalui Spesifikasi Variabel Fisis Gelombang Akustik pada Pemupukan Daun Rancang Bangun Teknologi Tepat Guna Audio Bio Harmonik. Laporan Penelitian. Universitas Negeri Yogyakarta. [2]Kadarisman, Nur, Agus Purwanto & Dadan Rosana. (2011). Rancang Bangun Audio Organic Growth System melalui Spesifikasi Spektrum Bunyi Binatang Alamiah sebagai Lokal Genius untuk Peningkatan Kwalitas dan Produktifitas Tanaman Holtikultura. Prosiding. Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA. Yogyakarta: Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta.

[3]Suryadarma, IGP, Nur Kadarisman & Agus Purwanto. (2013). Rancang Bangun Audio Integrated Pest Management melalui Spesifikasi Spektrum Bunyi Binatang Alamiah Tertulis dalam Naskah Lontar Usada Carik Satu Pendekatan Pengendalian Hama Terpadu. Laporan Penelitian. Universitas Negeri Yogyakarta. Profil Distribusi Taraf Intensitas... (Ipta Apipah) 9 [4] Suryadarma, IGP, Nur Kadarisman & Agus Purwanto. (2015). Rancang Bangun Audio Integrated Pest Management melalui Spesifikasi Spektrum Bunyi Gamelan Blaganjur Tertulis dalam Naskah Lontar Usada Carik Satu Pendekatan Pengendalian Hama Terpadu. Laporan Penelitian. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta, September 2016 Mengetahui, Reviewer Pembimbing Dr. Warsono, M.Si Nur Kadarisman, M.Si NIP. 19681101 199903 1 002 NIP. 19640205 199101 1 001