BAB IV PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Pada Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Terbentuknya Provinsi Banten 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Data Produksi Karet (kg/bulan) Kebun Sei Baleh Estate pada Tanaman Berumur 7, 10 dan 13 Tahun Selama 3 Tahun ( )

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. atau memberikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui. kesimpulan yang berlaku secara umum.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang digunakan dengan menggunakan program SPSS versi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non-

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Lampiran 1. Data Produksi Tandan Buah Segar (ton/bulan) Kebun Huta Padang pada Tanaman Berumur 7, 10, dan 13 Tahun Selama 3 Tahun ( )

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ringkasan Mata Kuliah EKONOMETRIKA Semester 4 Universitas Swadaya Gunung Jati

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjadi 5 (lima) wilayah Kota Administrasi dan 1 (satu) Kabupaten

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA PERUSAHAAN. EVA (Rp) EVA (Rp) EVA (Rp)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini.berikut hasil analisis

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

CHAIRUNNISA NURSANI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Jumlah WP, Jumlah Pokok Ketetapan PBB dan Realisasi TABEL 4.1 JUMLAH WAJIB PAJAK DAN KETETAPAN PBB

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Return On invesment(roi), Earning Per Share(EPS), dan. Deviden Per Share (DPS) terhadap harga saham

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pada Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Terbentuknya Provinsi Banten 1 Provinsi Banten dibentuk berdasarkan UU No. 23 Tahun 2000 tertanggal 17 Oktober tahun 2000. Adapun puncak perayaan terjadi pada tanggal 4 Oktober 2000 saat puluhan ribu masyarakat Banten datang ke Gedung DPR RI di Senayan Jakarta, dengan Sidang Paripurna DPR untuk pengesahan RUU Provinsi Banten. Akhirnya, masyarakat Banten pun sepakat tanggal 4 Oktober 2000 sebagai Hari Jadi Provinsi Banten yang saat itu dipimpin oleh Bapak H.D. Munandar sebagai Gubernur dan Ibu H. Ratu Atut Chosiyah, SE sebagai wakil Gubernur. Aspirasi untuk membentuk Provinsi Banten sebetulnya telah berkembang sejak tahun 1953. Secara garis besar, perjuangan pembentukan Provinsi Banten dapat dibagi ke dalam empat periode. Peride pertama adalah tahun 1953, pada saat pembentukan Daerah Istimewa Aceh dan Yogyakarta. Masyarakat Banten yang dalam beberapa hal merasa memiliki kesamaan latar belakang dengan masyarakat Aceh, juga menyuarakan keinginannya untuk mendapatkan status provinsi. 1 Sejarah Provinsi Banten http://bantenprov.go.id/upload/sejarah/6.%20 Banten%20 Menuju %20Provinsi.pdf (diakses pada 11 Mei 2016 pukul 15.31 WIB) 57

58 2. Administratif, Luas Wilayah, dan Letak Geografis Provinsi Banten 2 Banten merupakan Provinsi yang berdiri berdasarkan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2000 secara administratif, terbagi atas 4 Kabupaten dan 4 Kota yaitu: Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Serang, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan Kota Cilegon, dengan luas 9.160,70 Km2. Letak geografis Provinsi Banten pada batas Astronomi 105º1'11² - 106º7'12² BT dan 5º7'50² - 7º1'1² LS, dengan jumlah penduduk sebesar 12.548.986 Jiwa. Letak di ujung barat pulau jawa memposisikan Banten sebagai pintu gerbang Pulau Jawa dan Sumatera dan berbatasan langsung dengan wilayah DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara. Posisi geostrategis ini tentunya menyebabkan Banten sebagai penghubung utama jalur perdagangan Sumatera Jawa bahkan sebagai bagian dari sirkulasi perdagangan Asia dan Internasional serta sebagai lokasi aglomerasi perekonomian dan permukiman yang potensial. B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Deskripsi data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa pajak kendaraan bermotor dan pendapatan asli daerah yang terdapat di DPPKD Provinsi Banten dalam perbulan pada tahun 2013-2015. 2 Kondisi Geografis Provinsi Banten http://bantenprov.go.id/read/programkerja.html, (diakses pada11 Mei 2016 18.12 WIB)

59 Bulanan Data pajak kendaraan bermotor dan pendapatan asli daerah Tahun 2013-2015 Tabel 4.1 Data pajak kendaraan bermotor 2013-2015 Pertumbuhan PKB 2013 2014 2015 Januari 97.684.499.850 115.781.567.250 132.534.027.750 Februari 91.607.999.800 111.321.988.325 114.510.235.150 Maret 97.917.439.000 123.900.287.600 137.370.974.400 April 106.296.914.931 117.118.666.125 130.933.819.300 Mei 106.665.647.150 117.832.054.900 128.754.192.000 Juni 104.584.879.300 129.639.037.950 146.427.661.800 Juli 130.703.473.300 124.299.553.200 125.037.215.500 Agustus 84.751.064.150 114.755.562.300 130.659.350.400 September 113.283.373.125 130.352.450.100 136.755.911.700 Oktober 119.103.435.500 132.371.512.700 150.569.279.800 Nopember 110.231.545.700 123.785.843.900 142.703.887.050 Desember 112.943.851.650 139.954.851.200 160.479.866.600 Sumber: DPPKD Provinsi Banten Bulan Tabel 4.2 Data pendapatan asli daerah 2013-2015 Pertumbuhan PAD 2013 2014 2015 Januari 306.006.433.943 352.623.252.809 381.341.543.875 Februari 297.267.609.662 329.901.736.700 311.045.352.888 Maret 300.931.802.936 343.533.256.769 344.545.598.992 April 338.524.282.302 379.747.946.134 455.994.355.729

60 Mei 335.816.254.904 345.656.870.061 343.790.501.628 Juni 331.951.710.170 389.068.227.794 389.964.759.664 Juli 406.498.796.986 503.820.264.707 563.233.554.153 Agustus 263.652.542.926 333.650.392.824 339.155.429.082 September 352.602.737.837 375.901.762.889 355.007.299.409 Oktober 357.525.325.440 498.261.289.610 495.986.081.465 Nopember 348.223.607.500 356.528.980.061 360.267.725.093 Desember 350.670.483.362 446.617.549.005 380.417.808.963 Sumber: DPPKD Provinsi Banten 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel indenpenden keduanya mempunyai distribusi normal atau kah tidak. Untuk mendeteksi normalitas data suatu model regresi dapat dilihat dari One-Sample Kolmogorov-Smirnov. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Asal data berjumlah 36, dan data yang digunakan oleh peneliti hanya 35 karena ada satu data yang terbilang ekstrim sehingga data tersebut dihapus pada SPSS. Tabel 4.3 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pkb pad N 35 35 Normal Parameters a Mean 1.22E11 3.66E11 Std. Deviation 1.681E10 5.597E10 Most Extreme Differences Absolute.086.196

61 Positive.065.196 Negative -.086 -.118 Kolmogorov-Smirnov Z.506 1.162 Asymp. Sig. (2-tailed).960.134 a. Test distribution is Normal. Sumber :Hasil Output Oleh SPSS 16 Berdasarkan table Kolmogorov-Smirnov Test dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z variabel Pajak Kendaraan Bermotor adalah 0,506 dengan nilai pajak kendaraan bermotor signifikansi 0,960 > 0,05. Hal ini berarti variable Pajak Kendaraan Bermotor berdistribusi normal. b. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z variable PAD adalah 1.162 dengan nilai PAD Signifikansi 0,134> 0,05. Hal ini berarti variabel PAD berdistribusi normal. b. Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas ditunjukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Tabel 4.4 Uji Park Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig.

62 1 (Constant) 7.972 49.555.161.873 lnx 1.513 1.943.146.779.443 a. Dependent Variable: lnei2 Sumber :Hasil Output Oleh SPSS 16 Dari hasil print out tersebut terlihat bahwa koefisien X memiliki tingkat sig = 0,443 (tidak signifikan pada α=5%) hal ini berarti bahwa tidak ada heteroskedastisitas pada model tersebut. c. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antar kesalahan penggangu (residual) pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Penyimpangan asumsi ini biasanya muncul pada observasi yang menggunakan data time series. Penyimpanan Autokorelasi dalam penelitian di uji dengan uji Durbin-Watson (DW-tes). 3 Model R R Square Tabel 4.5 Uji Autokorelasi Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1.642 a.413.395 4.354E10 2.193 a. Predictors: (Constant), pkb Hasil Output SPSS Gambar 4.1 3 Singgih Santoso, Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, (Jakarta: Gramedia, 2014), h.192

63 Hasil Autokorelasi Auto + No No No Auto - conclution correlation conclution 0 dl du dw= 2,193 4 du 4 dl 4 (1,4019) (1,5191) (2,4809) (2,5981) Dari output di atas didapat nilai DW yang dihasilkan dari model regresi adalah 2,193 Sedangkan dari table DW dengan signifikasi dan jumlah data (n) = 35 serta k = 1 (k adalah jumlah variable independen) diperoleh nilai dl sebesar 1,4019 dan du sebesar 1,5191. Karena nilai DW (2,193) berada pada daerah du dan 4-du, maka tidak terjadi autokorelasi. 3. Analisis Regresi Linier Sederhana Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahan dapat diperkecil. Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat variabel bebas (X) terhadap variabel (Y). 4 Regresi sederhana digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu variabel berpengaruh terhadap variabel yang lainnya. 4 Ridwan dan H. Sunanto, Pengantar Statistik untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2015), 96.

64 Tabel 4.6 Persamaan Regresi Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap PAD Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 104941505826.554 54666774865.770 1.920.064 pkb 2.139.444.642 4.815.000 a. Dependent Variable: pad Sumber :Hasil Output Oleh SPSS 16 Persamaan Regresi : Y = a + bx Y = 1,049+ 2,139 a. Konstan sebesar 104941505826,554 artinya jika pajak kendaraan bermotor (X) konstan maka pendapatan asli daerah (Y) nilainya sebesar 104941505826,554. b. Koefisien regresi variabel pajak kendaraan bermpotor (X) sebesar 2,139 artinya jika pajak kendaraan bermotor mengalami kenaikan Rp. 1, maka pendapatan asli daerah (Y) akan mengalami peningkatan sebesar Rp. 2,139. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara pajak kendaraan bermotor dengan pendapatan asli daerah, semakin tinggi pajak kendaraan bermotor maka semakin meningkatkan pendapatan asli daerah.

65 4. Uji Korelasi Untuk melihat tingkat hubungan antar variabel, berikut dilakukan dengan melihat nilai korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikat dalam tabel berikut ini. Tabel 4.7 Uji Korelasi Correlations pkb pad pkb Pearson Correlation 1.642 ** Sig. (2-tailed).000 N 35 35 pad Pearson Correlation.642 ** 1 Sig. (2-tailed).000 N 35 35 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber : Hasil Output Oleh SPSS 16 Dari table di atas dapat diketahui tingkat hubungan antara Pajak Kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah sebesar 0,642. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang (kuat) antar Pajak Kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah berada pada interval 0,600-0,799 (kuat). 5. Uji Koefisien Determinasi Untuk mengetahui kontribusi antara Pajak Kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah maka digunakan alat bantu SPSS dengan hasil seperti dalam tabel berikut :

66 Model R R Square Tabel 4.8 KoefisienDeterminasi Model Summary Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.642 a.413.395 4.354E10 a. Predictors: (Constant), pkb Sumber : Hasil Output Oleh SPSS 16 Berdasarkan data pada tabel di atas, terlihat bahwa nilai R square koefisien determinasi (KD) adalah sebesar 0,413. Selanjutnya digunakan perhitungan Koefisien determinasi (KD). KD = R² X 100% = 0,413 x 100% = 41,3% Dari perhitungan diatas berarti variabel Pajak Kendaraan Bermotor dalam menerangkan variabel PAD sebesar 41,3% dan sisanya 58,7% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini 6. Uji Hipotesis Uji signifikan dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel bebas Pajak Kendaraan Bermotor (X) terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y).

67 Tabel 4.9 Hasil Uji t Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 1.049E11 5.467E10 1.920.064 pkb 2.139.444.642 4.815.000 a. Dependent Variable: pad Sumber : Hasil Output Oleh SPSS 16 Berdasarkan hasil uji t diatas 67able distribusit dicari pada α =5% atau dengan 0,05 dan dengan derajat kebebasan (df) = n-k-1 ataudf = 35-1-1 = 33 maka dapat disimpulkan bahwa nilai t table 2,034 dan nilai t hitung sebesar 4,815 oleh karna t hitung > t table (4,815 > 2,034) maka Ho ditolak. Artinya ada pengaruh secara signifikan antara Pajak Kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jadi dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa Pajak Kendaraan Bermotor berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Gambar 4.2 Penerapan Uji Dua Pihak Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Daerah penolakan Ho -2,034 2,034 4,815 Dari gambar di atas menunjukkan nilai t table 2,034 dan nilai t hitung sebesar 4,815 oleh karena t hitung > t table (4,815 > 2,034)

68 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh secara signifikan antara pajak kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah. Jadi dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa pajak kendaraan bermotor berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah.