darah tidak berfungsi dengan baik.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. a. Strategi/ Pendekatan Perancangan. Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

BAB I PENDAHULUAN. maupun sekelompok bangunan yang memfasilitasi kegiatan penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Latar Belakang Judul Proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok (kretek)

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya, yang disebabkan oleh semakin beranekaragamnya produk

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

BAB I PENDAHULUAN. ke jaman, seirama dengan perkembangan mode. Sekitar abad. berubah menjadi barang yang memiliki fungsi ekonomis di

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DI KUDUS BAB I PENDAHULUAN

Tugas Akhir_103 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pada pasal 1 ayat (1) disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Semarang dan sebagian masuk wilayah Kabupaten Kendal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PROYEK Gagasan Awal. Dalam judul ini strategi perancangan yang di pilih adalah

BAB I PENDAHULUAN. Bambu merupakan salah satu material lokal Indonesia yang sering. kita jumpai di lingkungan masyarakat. Namun dalam pemanfaatannya

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

BAB III METODE PERANCANGAN

2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Projek Observatorium Astronomi. masyarakat umum. Hal ini tidak lepas dari keterbatasan fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan berbagai komunitas otomotif khususnya komunitas mobil

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kendaraan tapi cukup dengan berjalan kaki saja.

BAB I PENDAHULUAN. I. Pendahuluan Latar Belakang Proyek. Batik sudah berabad abad tumbuh dan berkembang dari jaman ke

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Projek Gagasan awal. Projek akhir arsitektur berjudul Pusat Rekreasi dan Interaksi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang mempunyai prioritas penting saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan % dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN CENGKARENG OFFICE PARK LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. permasalahan terkait dengan objek rancangan. Setelah itu akan dirangkum dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III. Metode Perancangan. Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Directorat Data Center UBiNus)

Asrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Gagasan awal,strategi/pendekatan Perancangan. Skywalk merupakan akses pejalan kaki yang letaknya dua

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kehidupan manusia. Alangkah lebih baiknya. Terlebih lagi jika ingin mendalami segala sesuatu yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Namun pada kenyataannya, kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kota yang cukup padat dan banyak di datangi. Selain. terdapat di Yogyakarta. Keberadaan kampus-kampus di

BAB II PEMAHAMAN PUSAT REHABILITASI NARKOBA DENGAN METODE THERAPEUTIC COMMUNITY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Taman Wisata Budaya dan Seni Madura. Hal ini merupakan rincian dari langkahlangkah

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM ( DOKUMEN UNTUK SIDANG UJIAN )

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT KELAS ADI KOTA BANDUNG

BAB 3 METODE PERANCANGAN. metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode

TUGAS AKHIR 118 PEREMAJAAN RUMAH SUSUN PEKUNDEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2.8 Kajian dan konsep figuratif rancangan (penemuan bentuk dan ruang). 59 bagian 3 hasil Rancangan dan pembuktiannya Narasi dan Ilustrasi

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Proses kajian yang digunakan dalam merancang Green Park Mall di

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hasil studi Bank Dunia tahun 2001 menunjukkan bahwa masalah

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan

Organisasi merupakan suatu wadah yang memiliki dimensi sistem sosial dan. kepentingan bersama, karena terdiri dari sejumlah individu yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dipompa dari jantung ke jaringan. Tekanan darah berubah-ubah sepanjang hari,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Sumber:

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

RUMAH SAKIT ANAK DI SEMARANG

RUMAH SAKIT JANTUNG DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta merupakan Ibukota dari Indonesia, oleh sebab itu industri dan

SEMINAR TUGAS AKHIR 2015 BAB I PENDAHULUAN

KOMPLEKS OLAHRAGA SURABAYA DI JAWA TIMUR Penekanan Desain Arsitektur High - Tech

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Olahraga ekstrem telah lama lahir dan dikenal oleh masyarakat luas, dengan banyak pilihan jenis serta spesifikasi yang berbeda beda.

BAB III METODE PERANCANGAN

Penataan dan Pengembangan Obuek Wisata Pantai Widuri di Pemalang

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. 2) Isu global warming yang semakin meningkat di bumi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Perancangan. adalah melalui jalur pariwisata.

BAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan

TERMINAL TIPE A KOTA BANDUNG

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Dunia Arsitektur sekarang ini sudah semakin berkembang melalui ide-ide untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek Pola hidup masyarakat Indonesia yang semakin kini semakin tidak sehat dan lingkungan yang kurang bersih menyebabkan banyaknya penyakit bermunculan. Penyakit itu tidak mengenal usia dari anak, remaja sampai tua bisa terkena penyakit yang ringan sampai dapat berat dan berbahaya seperti penyakit jantung, penyakit batu ginjal, usus buntu, demam berdarah, dan penyakit berat lainnya. Jantung dan pembuluh darah adalah bagian terpenting dari tubunh manusia. Jantung merupakan organ yang berfungsi untuk meompa darah dan dialirkan ke seluruh tubuh oleh pembuluh darah. Sayangnya bagian terpenting ini adalah bagian paling rawan dan bagian yang paling sering mengalami gangguan. Gangguan gangguan tersebut diakibatkan oleh pola hidup manusia yang tidak sehat seperti berlebihan dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak, merokok, kurang olahraga dan lain sebagainya. Hal tersebut menyebabkan jantung dan pembuluh darah tidak berfungsi dengan baik. Penyakit jantung dan semacamnya menurut data pemerintah merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia. Banyaknya 1

penderita penyakit jantung dewasa ini disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat misalnya merokok, makan makanan berminyak, beban hidup yang berat menyebabkan gangguan pada tubuh yang berhubungan dengan penyakit jantung dan pembuluh darah. Misalnya merokok dapat menyumbat pembuluh darah, makan makanan berlemak menyebabkan lemak yang masuk ke dalam tubuh mengendap dan menutupi pembuluh darah. Data ini dibuktikan dengan adanya Data Riset Kesehatan Dasar 2013, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI dan Data Penduduk Sasaran, Pusdatin Kementerian Kesehatan RI disebutkan bahwa : - Estimasi Penderita Penyakit Jantung Koroner : Jumlah Absolut menurut Diagnosis : 120.447 orang Jumlah Absolut menurut Diagnosis dan Gejala : 373.252 orang - Estimasi Penderita Penyakit Gagal Jantung : Jumlah Absolut menurut Diagnosis : 43.361 Jumlah Absolut menurut Diagnosis dan Gejala : 72.268 - Estimasi Penderita Penyakit Jantung Stroke : Jumlah Absolut menurut Diagnosis : 171.035 Jumlah Absolut menurut Diagnosis dan Gejala : 431.201 2

Untuk merespon banyaknya penyakit jantung pemerintah hendaknya menciptakan suatu fasilitas kesehatan yang baik untuk masyarakatnya yang memiliki penyakit tersebut. Pemerintah yang dimaksud dalam proyek ini adalah pemerintah provinsi Jawa Tengah. Kota Semarang adalah Ibukota Provinsi Jawa Tengah yang sebagaimana mestinya harus dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat jawa tengah dan kota semarang. Hendaknya dapat dibangun sebuah rumah sakit umum daerah kelas B untuk menangani semua penyakti tetapi memiliki keunggulan di bidang penyakit jantung dan pembuluh darah. Maka dari itu dibangunlah sebuah rumah sakit umum kelas b yang jangkauannya adalah tingkat provinsi. Adapun spesifikasi rumah sakit berdasarkan kelasnya dan jangkauannya menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit adalah : Rumah sakit Kelas A : Pusat, (nasional) rumah sakit ini merupakan rumah sakit rujukan nasional dari seluruh provinsi di Indonesia Rumah Sakit Kelas B : Daerah, disebut juga rumah sakit umum daerah Provinsi. Rumah sakit ini adalah rumah sakit 3

yang dimiliki oleh pemerintah provinsi. Dan rujukan bagi rumah sakit daerah di kabupaten Rumah Sakit kelas C : Daerah, jangkauannya adalah tingkat kota menerima rujukan dari puskesmas. Rumah Sakit Kelas D : Daerah, jangkauanya adalah tingkat kota tetapi dengan fasilitas di bawah rumah sakit kelas C. rumah sakit khusus termasuk dalam jenis rumah sakit ini. 1.2. Tujuan dan Sasaran Pembahasan Pembangunan Rumah Sakit Umum Kelas B dengan keunggulan di bidang penyakit jantung dan pembuluh darah ini bertujuan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada semua pasien penderita penyakit umum, dan memberikan pelayanan khusus kepada penderita penyakit jantung. 1.2.1. Tujuan - Menjadi pedoman dalam perancangan rumah sakit umum kelas b dengan keunggulan di bidang penyakit jantung dan pembuluh darah. - Meningkatkan mutu rumah sakit umum kelas B sesuai standard menteri kesehatan Sementara menurut berdasarkan Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 3 menyebutkan bahwa pengaturan penyelenggaraan Rumah Sakit bertujuan : 4

Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit sesuai standard kementrian kesehatan sesuai dengan kelas masing masing. 1.2.2. Sasaran - Akademis Menjadi acuan dalam merancang rumah sakit yang sesuai standard pemerintah. - Praktis Memberi pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan Memberi lapangan pekerjaan bagi tenaga medis maupun non medis yang berhubungan dengan rumah sakit. 1.3. Lingkup Pembahasan Lingkup Pembahasan dalam proyek Rumah sakit ini meliputi beberapa hal yaitu : 5

Merancang Sebuah rumah sakit umum kelas b dengan keunggulan di Bidang Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. Menganalisa dan mengatur alur sirkulasi bagi pasien dan tenaga medis. Menentukan letak ruang secara tepat agar tercipta hubungan ruang yang baik antar kegiatan dalam beberapa fungsi ruang. Menciptakan sebuah kenyamanan bagi pasien. Memastikan keselamatan pasien dengan fasilitas yang baik bagi seluruh pelaku di rumah sakit. Memastikan keselamatan dan kenyamanan pasien penyakit jantung dan pembuluh darah dengan filitas yang lengkap dan unggul. Menciptakan ruang yang dimensinya sesuai dengan peraturan pemerintah terkait dengan fungsinya masing masing. 1.4. Metoda Pembahasan 1.4.1 Metoda Pengumpulan Data a) Metode Pengumpulan Data Primer Observasi Lapangan 6

Observasi lapangan dilakukan pada beberapa projek yang memiliki kesamaan fungsi. Lokasi yang akan dituju untuk observasi lapangan yaitu rumah sakit umum kelas b milik pemprov janteng dan rumah sakit umum kelas b di kota semarang yang memiliki fasilitas pelayanan jantung (dilakukan survey di 2 rumah sakit untuk mengetahui perbedaan ke 2 rumah sakit tersebut yang di mana perbedaan tersebut dapat menjadi acuan dalam mendesain. Wawancara Wawancara dilakukan terhadap pelaku yang berkompeten dibidangnya seperti pasien, pengunjung, pengurus atau pengelola, guna memperoleh data yang akan digunakan sebagai acuan dalam proses perencanaan dan perancangan projek. 7

Pihak yang akan diwawancarai adalah : o Pihak dari Rumah sakit yang bersangkutan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apa saja faslitas dan rumah rumah sakit terserbut dan syarat apa saja yang terdapat dalam tiap tiap ruang. b) Metode Pengumpulan Data Sekunder Studi Literatur Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari data, teori, standar, serta regulasi yang berlaku, yang berhubungan dengan projek yang diangkat, baik dari buku-buku, jurnal, literatur internet, dan lain sebagainya. 1.4.2 Metoda Penyusunan dan Analisa Metode penyusunan dan analisa pada proyek ini dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan data data primer maupun data sekunder untuk kemudian di analisa dan mendapatkan hasil analisa program arsitektur sehingga memunculkan permasalahan 8

dominan dan penekanan desain yang akan direncanakan. 1.4.3 Metoda Pemrograman a) Tahap Pengumpulan Data Merupakan awal dari proses penyusunan program, dimana diperoleh data yang akan digunakan sebagai acuan perancangan dan perencanaan rumah sakit ini, sumber dapat dari berbagai sumber baik observasi lapangan pada objek kompleks sejenis, wawancara maupun studi literatur dari buku. b) Tahap Analisis Pada tahap ini data yang telah diperoleh akan dipilah pilah kembali sesuai kebutuhan untuk dilakukan analisis selanjutnya. Penyusunan program dan permasalahan utama akan muncul pada tahapan ini. Hasil dari tahap ini dipergunakan sebagai acuan utama dan akan disatukan kembali dalam tahap berikutnya. Analisa analisa yang terdapat pada tahap ini adalah hasil dari kajian kajian literature maupun 9

studi banding. hasil hasil tersebut diantaranya pelaku, aktivitas, ruang, persyaratan ruang. Selain studi diatas, juga terdapat analisis terhadap lokasi yang tapak yang dipilih dimana nanti muncul kendala dan potensi tapak Melakukan pemilihan terhadap struktur bangunan, keamanan, utilitas bangunan. c) Tahap Sintesa Pada tahap ini yang dilakukan adalah mensintesa atau menyatukan kembali analisa yang telah menimbulkan masalah dan pemecahannya yang telah dilakukan sebelumnya dan mendapatkan zoning ruang, system bangunan dan permasalahan dominan terkait rumah sakit umum kelas b dengan keunggulan di bidang penyakti jantung dan pembuluh darah Tema perancangan, pra rancangan, skematik desain berada pada tahap ini. 1.4.4 Metoda Perancangan Arsitektur a) Konsep Perancangan Arsitektur Konsep perancangan proyek ini adalah perpaduan antara bangunan sederhana dan satu bangunan medium rise building dengan arsitektur 10

yang ramah lingkungan sehingga dapat memberikan kenyamanan pada pengunjung, pegawai dan terutama pasien b) Rancangan Skematik Pengembangan Rancangan Skematik Pengembangan terbagi menjadi dua yaitu lingkup tapak dan lingkup bangunan. Lingkup tapak terdiri dari area taman dan berbagai bagiannya, area parkir, dan ruang terbuka hijau. Sedang pada lingkup bangunan adalah ruang ruang yang digunaakan dalam pelayanan rumah sakit. c) Pembuatan Detail Pembuatan detail bangunan dilakukan pada bagian yang dirasa sulit dan butuh penjelasan tambahan d) Presentasi Diagram Alur Pikir Perancangan 11

LATAR BELAKANG SPESIFIKASI PROYEK DAN ANALISA ARSITEKTURAL GAGASAN AWAL STUDI LAPANGAN STUDI LITERATUR PERMASALAHAN DESAIN PERMASALAHAN DOMINAN PROGRAM ARSITEKTURAL KONSEP DESAIN PENEKANAN DESAIN DESAIN SKEMATIK PENGEMBANGAN DESAIN Diagram 1 Diagram alur Berpikir Sumber : Analisa Pribadi 12

1.5. Sistematika Pembahasan BAB I. Pendahuluan Pada BAB ini akan diruikan secara umum dari materi proyek ini yaitu latar belakang proyek, tujuan dan sasaran, ruang lingkup pembahasan, dan metode pembahasan. BAB II. Tinjauan Proyek Pada bab ini diuraikan mengenai tinjauan umum terhadap gambaran umum mengenai Rumah Sakit dengan pelayanan unggul di bidang penyakti jantung dan pembuluh darah dan tinjauan terhadap peraturan, persyaratan dan literatur mengenai hal tersebut. BAB III. Analisa Pendekatan Program Arsitektur Pada bab ini diuraikan mengenai analisa pendekatan arsitektur yang akan digunakan yaitu : studi ssstem bangunan yang akan digunakan pada desain, studi utlitas pada bangunan dan kompleks bangunan, studi sirkulasi, studi ipal dan dampak bagi lingkungan sekitar rumah sakit. BAB IV. Program Arsitektur Pada bab ini diuraikan mengenai pemaparan program arsitektur yang akan digunakan pada desain rumah sakit ini. BAB V. Kajian Teori Berisikan tentang kajian teori mengenai penekanan desain poneovernakular pada bentuk arsitekturalnya dan pada system 13

bangunan. Berikutnya juga berisikan kajian teori permasalahan dominan. DAFTAR PUSTAKA Daftar Pustaka berisi sumber sumber refrensi yang dipakai dalam penulisan 14