PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN DASHBOARD BPKD. Unit Pengelola Data Informasi dan Belanja Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (UPDI)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN PETUNJUK PETUNJUK PENGGUNAAN. Surat Perintah Membayar (SPM) Version 1.1. SIPKD Surat Perintah Membayar (SPM)

PETUNJUK PENGGUNAAN. Surat Perintah Membayar (SPM) Version 1.0. SIPKD Surat Perintah Membayar (SPM)

PETUNJUK PENGGUNAAN. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) Version 1.0. SIPKD Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

PETUNJUK PENGGUNAAN. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Version 1.0. SIPKD Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

PENGGUNAAN PETUNJUK PETUNJUK PENGGUNAAN. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) Version 1.1. SIPKD Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

PENGGUNAAN PETUNJUK PETUNJUK PENGGUNAAN. Buku Kas Umum (BKU) SKPD. Version 1.2. SIPKD Buku Kas Umum (BKU SKPD)

BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR : 0 /TAHUH 2013 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 35 TAHUN 2011

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA SUKABUMI PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG :

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BURU SELATAN PERATURAN BUPATI BURU SELATAN NOMOR : 07 TAHUN 2012 T E N T A N G SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAMBI

BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 9 PERATURAN BUPATI KERINCI

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 07 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU. No. Dok : PM KEUPROG- 05 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September Staf Keuangan dan Program

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2016

BUPATI BAN BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BENDAHARA WALIKOTA BLITAR,

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 39 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN PENCETAKAN SPP SPM LS GAJI/ TUNJANGAN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN PENCETAKAN SPP SPM UP/ GU. No. Dok : PM KEUPROG- 02 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2017

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN PENCETAKAN SPP SPM LS PENYEDIA BARANG JASA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG

Bupati Garut P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 382 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN GARUT

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 102 TAHUN 2016 TENT ANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 26 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 542 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI MALANG,

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI MALANG,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI TANGGAMUS PERATURAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR 07 TAHUN 2009

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 19 TAHUN

BUPATI INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun Nomor 8

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 113 TAHUN 2014 TENT ANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH WALIKOTA BENGKULU,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

NOMOR 8 "TAH U ti.q017

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

MENU APLIKASI SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA SORONG PROVINSI PAPUA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG POKOK- POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

- 3 - Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA. dan WALIKOTA TASIKMALAYA MEMUTUSKAN:

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 1 TAHUN 2013

BUPATI BULUKUMBA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB IV PROSEDUR REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG

DAFTAR ISI Daftar isi... i Daftar isi lampiran... vii Daftar format... viii Sistematika... x BAB I KETENTUAN UMUM... 1 BAB II RUANG LINGKUP...

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG POKOK- POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MODUL MODUL PELAKSANAAN APBD BENDAHARA PENERIMAAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 69 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR : 4 TAHUN 2010 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN BESARAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2011

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KAUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAUR NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG POKOK POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PEMELIHARAAN DASHBOARD BPKD Unit Pengelola Data Informasi dan Belanja Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (UPDI) TAHUN ANGGARAN 2017

Halaman : i dari 35 PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN DASHBOARD BPKD untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta DOKUMEN INI DAN INFORMASI YANG DIMILIKINYA TIDAK BERSIFAT RAHASIA DOKUMEN INI DAN INFORMASI YANG DIMILIKINYA BERSIFAT RAHASIA. DILARANG MEREPRODUKSI ATAU MENYEBARKAN SEBAGIAN ATAU SELURUH DOKUMEN INI TANPA IJIN TERTULIS DARI UNIT PENGELOLA DATA INFORMASI DAN BELANJA PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (UPDI) Tanda Tangan : Disiapkan Oleh: Nama : Posisi : Tanda Tangan : Diperiksa Oleh : Nama : Posisi Tanda Tangan : Disetujui Oleh : Nama : Posisi :

Halaman : ii dari 35 Daftar Isi 1. PENDAHULUAN... 1 1.1 Tujuan Pembuatan Dokumen... 1 1.2 Definisi, Akronim dan Singkatan... 1 1.3 Referensi... 7 1.4 Deskripsi Umum Dokumen... 8 2. PENGGUNAAN APLIKASI DASHBOARD... 9 2.1 Mengaktifkan Browser... 9 2.2 Menu Aplikasi... 11 2.3 ANGGARAN... 11 2.3.1 ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH (APBD)... 11 2.3.2 ANGGARAN PENDAPATAN... 12 2.3.3 ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG... 13 2.3.4 ANGGARAN BELANJA LANGSUNG...14 2.3.5 ANGGARAN PEMBIAYAAN PENERIMAAN... 15 2.3.6 ANGGARAN PEMBIAYAAN PENGELUARAN... 16 2.3.7 ANGGARAN PER ASISTEN... 17 2.3.8 ANGGARAN PER KOMISI...18 2.3.9 ANGGARAN PER WILAYAH... 20 2.3.10 ANGGARAN BELANJA PER URUSAN... 21 2.4 REALISASI... 23 2.4.1 REALISASI PENDAPATAN 1 PROVINSI... 23 2.4.2 REALISASI PER SKPD... 24 2.4.3 REALISASI SKPD WILAYAH... 26 2.4.4 REALISASI SKPD ASISTEN... 28 2.4.5 REALISASI SKPD PER KOMISI... 29 2.4.6 REALISASI SKPD PER WILAYAH... 30 2.4.7 REALISASI SKPD PER URUSAN... 31

Halaman : 1 dari 35 1. Pendahuluan Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta diatur dalam Peraturan Gubernur No 142 Tahun 2013 meliputi kekuasaan pengelolaan keuangan daerah, asas umum dan struktur APBD, penyusunan angagran APBD, penetapan APBD, pengelolaan kas, penatausahaan keuangan daerah akuntansi keuangan daerah, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, pembinaan dan pengawasana penglelolaan keuangan daerah, kerugian daerah dan pengelolaan keuangan BLUD serta keterbukaan informasi. Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) diharapkan membantu kelolaan keuangan daerah secara tertib sehingga membantu Pemprov DKI Jakarta taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan asas keadilan kepatutan dan manfaat untuk masyarakat. 1.1 Tujuan Pembuatan Dokumen Pembuatan dokumen petunjuk pengunaan SPD agar pengguna aplikasi SPD dapat menjalankan dengan benar sesuai Standard, Operasi dan Prosedure yang berlaku. 1.2 Definisi, Akronim dan Singkatan 1. Pemerintah Daerah adalah pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten / kota.

Halaman : 2 dari 35 2. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang selanjutnya disebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah Gubernur beserta perangkat daerah Provinsi DKI Jakarta sebagai unsur penyelenggara pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 3. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi DKI Jakarta. 4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pandapatan dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta. 5. Badan Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat BPKD adalah Perangkat Daerah pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang, yang juga melaksanakan Pengelolaan Keuangan Daerah. 6. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah Kepala BPKD yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah. 7. Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BUD adalah PPKD yang bertindak dalam kapasitas sebagai bendahara umum daerah. 8. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan pemerintah Provinsi DKI Jakarta selaku pengguna anggaran/barang. 9. Unit Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat UKPD adalah bagian atau subordinat SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa program. 10. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat penyimpanan uang Daerah yang ditentukan oleh Gubernur untuk menampung seluruh penerimaan Daerah dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran Daerah pada bank yang ditetapkan. 11. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan pengguna anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya.

Halaman : 3 dari 35 12. Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi SKPD. 13. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD yang selanjutnya disebut PPK-SKPD adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD. 14. Pejabat Penatausahaan Keuangan UKPD yang selanjutnya disebut PPK-UKPD adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada UKPD. 15. Pejabat Penatausahaan Keuangan PPKD yang selanjutnya disebut PPK-PPKD adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada PPKD. 16. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat PPTK adalah pejabat pada unit kerja SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya. 17. Bendahara Pengeluaran adalah setiap orang yang ditunjuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD. 18. Bendahara Pengeluaran PPKD adalah setiap orang yang ditunjuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada PPKD. 19. Bendahara Penerimaan adalah setiap orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD. 20. Bendahara Penerimaan PPKD adalah setiap orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada PPKD.

Halaman : 4 dari 35 21. Bendahara Pengeluaran Pembantu adalah setiap orang yang ditunjuk untuk menerima, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada UKPD dalam SKPD. 22. Bendahara Penerimaan Pembantu adalah setiap orang yang ditunjuk menyimpan, menyetorkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada UKPD dalam SKPD. 23. Kas Umum Daerah adalah tempat penyimpanan uang Daerah yang ditentukan oleh Gubernur untuk menampung seluruh penerimaan Daerah dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran Daerah. 24. Rekening Kas Umum Daerah adalah Rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Gubernur untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan. 25. Rencana Kerja dan Anggaran SKPD yang selanjutnya disebut RKA-SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan SKPD serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya. 26. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat DPA-SKPD adalah dokumen yang membuat pendapatan dan belanja setiap SKPD yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh pengguna anggaran. 27. Rencana Kerja dan Anggaran UKPD yang selanjutnya disebut RKA-UKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan UKPD serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya. 28. Dokumen Pelaksanaan Anggaran UKPD yang selanjutnya disingkat DPA-UKPD adalah dokumen yang membuat pendapatan dan belanja setiap UKPD yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh pengguna anggaran.

Halaman : 5 dari 35 29. Rencana Kerja dan Anggaran PPKD yang selanjutnya disebut RKA-PPKD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi anggaran program dan kegiatan serta pembiayaan PPKD yang diperlukan untuk melaksanakannya. 30. Dokumen Pelaksanaan Anggaran PPKD yang selanjutnya disingkat DPA-PPKD adalah dokumen yang membuat pendapatan dan belanja serta pembiayaan pada PPKD yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh PPKD. 31. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh pejabat yang bertanggungjawab atas pelaksana kegiatan/bendahara pengeluaran/bendahara pengeluaran pembantu untuk mengajukan permintaan pembayaran. 32. Surat Penyediaan Dana yang selanjutnya disingkat SPD adalah dokumen yang menyatakan tersedianya dana untuk melaksanakan kegiatan sebagai dasar penerbitan SPP. 33. SPP Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPP-UP adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran/bendahara pengeluaran pembantu untuk permintaan uang muka kerja yang bersifat pengisian kembali (revolving) yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung. 34. SPP Ganti Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPP-GU adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran/bendahara pengeluaran pembantu untuk permintaan pengganti uang persediaan yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran Iangsung. 35. SPP Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPP-TU adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran/bendahara pengeluaran pembantu untuk permintaan tambahan uang persediaan guna melaksanakan kegiatan SKPD/UKPD/PPKD yang bersifat mendesak dan tidak dapat digunakan untuk pembayaran Iangsung dan uang persediaan.

Halaman : 6 dari 35 36. SPP Langsung yang selanjutnya disingkat SPP-LS adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran/bendahara pengeluaran pembantu untuk permintaan pembayaran Iangsung kepada pihak ketiga atas dasar perjanjian kontrak kerja atau surat perintah kerja Iainnya dan pembayaran gaji dengan jumlah, penerima, peruntukan, dan waktu pembayaran tertentu yang dokumennya disiapkan oleh PPTK. 37. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM adalah dokumen yang digunakan/diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran/ppkd untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA- SKPD/UKPD/PPKD. 38. Surat Perintah Membayar Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPM-UP adalah dokumen yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran/ppkd untuk penerbitan SP2D atas beban beban pengeluaran DPA- SKPD/UKPD/PPKD yang dipergunakan sebagai uang persediaan untuk mendanai kegiatan. 39. Surat Perintah Membayar Ganti Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPMGU adalah dokumen yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran/ppkd untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA- SKPD/UKPD/PPKD yang dananya dipergunakan untuk mengganti uang persediaan yang telah dibelanjakan. 40. Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPM-TU adalah dokumen yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran/ppkd untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD/UKPD/PPKD, karena kebutuhan dananya melebihi dari jumlah batas pagu uang persediaan yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan. 41. Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disingkat SPM-LS adalah dokumen yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna

Halaman : 7 dari 35 anggaran/ppkd untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA- SKPD/UKPD/PPKD kepada pihak ketiga. 42. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat SP2D adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan oleh Kuasa BUD berdasarkan SPM. 1.3 Referensi 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman pengelolaan Keuangan Daerah. 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman pengelolaan Keuangan Daerah. 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Berbasis AKrual pada Pemerintah Daerah. 5. Peraturan Gubernur Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta No 142 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedure Pengelolaan Keuangan Daerah. 6. Peraturan Gubernur Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta No 162 Tahun 2013 tentang Pedoman Penatausahaan Keuangan Daerah.

Halaman : 8 dari 35 1.4 Deskripsi Umum Dokumen Bagian ini berisi ringkasan/ intisari dan organisasi penulisan dokumen petunjuk pengguna ini.

Halaman : 9 dari 35 2. Penggunaan Aplikasi Dashboard 2.1 Mengaktifkan Browser Untuk melakukan setup hubungan internet, kita harus terlebih dahulu mengaktifkan aplikasi Browser. Internet browser yang akan digunakan sebagai contoh dalam buku petunjuk penggunaan sistem ini adalah Firefox/Mozilla. Pengguna dapat menggunakan browser Firefox/Mozilla ; Crome ; Internet Explorer minimal versi 10.0 Untuk mengaktifkan internet browser ada beberapa cara, antara lain sebagai berikut : 1. Arahkan mouse pada tombol start yang terletak dipojok kiri bawah layar monitor. 2. Tekan tombol mouse bagian kiri, maka pada layar akan muncul seperti pada gambar dibawah. 3. Arahkan mouse pada tombol All / Programs, maka sistem akan menampilkan menu All Programs. 4. Setelah muncul menu All Programs, pilih menu Internet Explorer atau menu internet browser lainnya, kemudian tekan tombol mouse bagian kiri. 5. Maka akan muncul aplikasi internet explorer seperti pada gambar dibawah atau dengan tampilan yang lain sesuai dengan setting default address yang ditampilkan.

Halaman : 10 dari 35 6. Setelah itu isi http://dashboard-bpkd.jakarta.go.id/untuk Aplikasi Dashboard pada kolom address, tekan tombol Enter maka akan tampil panel seperti pada gambar dibawah ini.

Halaman : 11 dari 35 2.2 Menu Aplikasi 1 1. Menampilkan menu yang dapat diakses atau menu yang akan dijalankan dalam mengaktifkan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah. 2.3 ANGGARAN 2.3.1 ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH (APBD) Klik menu anggaran pada halaman beranda, maka layar akan menampilkan panel anggaran seperti pada gambar berikut:

Halaman : 12 dari 35 2.3.2 ANGGARAN PENDAPATAN Klik pada sub menu anggaran pendapatan, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar berikut:

Halaman : 13 dari 35 Halaman ini juga dapat ditampilkan melalui klik pada chart anggaran belanja tidak langsung pada menu APBD, seperti yang ditampilkan pada pembahasan sebelumnya. 2.3.3 ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG Klik pada sub menu anggaran belanja tidak langsung, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar berikut:

Halaman : 14 dari 35 Halaman ini juga dapat ditampilkan melalui klik pada chart anggaran belanja tidak langsung pada menu APBD. 2.3.4 ANGGARAN BELANJA LANGSUNG Klik pada sub menu anggaran belanja langsung, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar berikut:

Halaman : 15 dari 35 Halaman ini juga dapat ditampilkan melalui klik pada chart anggaran belanja langsung pada menu APBD. 2.3.5 ANGGARAN PEMBIAYAAN PENERIMAAN Klik pada sub menu anggaran pembiayaan penerimaan, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar berikut:

Halaman : 16 dari 35 Halaman ini juga dapat ditampilkan melalui klik pada chart anggaran pembiayaan penerimaan pada menu APBD. 2.3.6 ANGGARAN PEMBIAYAAN PENGELUARAN Klik pada sub menu anggaran pembiayaan pengeluaran, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar berikut:

Halaman : 17 dari 35 Halaman ini juga dapat ditampilkan melalui klik pada chart anggaran pembiayaan pengeluaran pada menu APBD. 2.3.7 ANGGARAN PER ASISTEN Klik pada sub menu anggaran per asisten, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar berikut:

Halaman : 18 dari 35 Jika pada pie chart di klik, maka tampilan pie chart akan terpecah seperti pada tampilan berikut: 2.3.8 ANGGARAN PER KOMISI Klik pada sub menu anggaran per komisi, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar berikut:

Halaman : 19 dari 35 Jika pada pie chart di klik, maka tampilan pie chart akan terpecah seperti pada tampilan berikut:

Halaman : 20 dari 35 2.3.9 ANGGARAN PER WILAYAH Klik pada sub menu anggaran per wilayah, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar berikut: Jika pada pie chart di klik, maka tampilan pie chart akan terpecah seperti pada tampilan berikut:

Halaman : 21 dari 35 2.3.10 ANGGARAN BELANJA PER URUSAN Klik pada sub menu anggaran belanja per urusan, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar berikut:

Halaman : 22 dari 35

Halaman : 23 dari 35 2.4 REALISASI 2.4.1 REALISASI PENDAPATAN 1 PROVINSI Klik pada sub menu realisasi 1 Provinsi, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar berikut: Pada panel ini ditampilkan 4 chart beserta table nya, yaitu realisasi pendapatan per akun jenis dalam 1 provinsi, realisasi belanja per akun jenis dalam 1 provinsi, realisasi pembiayaan penerimaan per akun jenis dalam 1 provinsi, dan realisasi pembiayaan pengeluaran per akun jenis dalam 1 provinsi.

Halaman : 24 dari 35 User dapat menampilkan data berdasarkan tanggal dengan memilih tanggal pada kolom tanggal pada bagian atas panel. Setelah tombol Tampil diklik, maka data yang akan dimunculkan adalah data dari tanggal 01 bulan Januari (0101) dengan tahun sesuai pada inputan hingga tanggal sesuai pada inputan. 2.4.2 REALISASI PER SKPD Klik pada sub menu realisasi per SKPD, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar berikut: User dapat menampilkan data berdasarkan SKPD dan tanggal. Setelah melakukan klik pada tombol Pilih SKPD, maka akan muncul pop up data SKPD seperti pada tampilan berikut:

Halaman : 25 dari 35 Pengguna bisa memilih SKPD yang hendak ditampilkan dengan melakukan klik pada tombol Pilih. Pada pop up SKPD ini bias juga dilakukan pencarian SKPD berdasarkan nama SKPD pada kolom pencarian. Pada kolom tanggal, bias dilakukan pemilihan tanggal, dengan tampilan sebagai berikut: Setelah tombol Tampil diklik, maka data yang akan dimunculkan adalah data sesaui SKPD yang dipilih dan dari tanggal 01 bulan Januari (0101) dengan tahun sesuai pada inputan hingga tanggal sesuai pada inputan, seperti pada tampilan berikut:

Halaman : 26 dari 35 2.4.3 REALISASI SKPD WILAYAH Klik pada sub menu realisasi SKPD Wilayah, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar berikut:

Halaman : 27 dari 35 User dapat menampilkan data berdasarkan wilayah dan tanggal. Setelah melakukan klik pada combo box Pilih Wilayah, maka akan muncul combo data wilayah seperti pada tampilan berikut: Pada kolom tanggal, bisa dilakukan pemilihan tanggal, dengan tampilan sebagai berikut: Setelah tombol Tampil diklik, maka data yang akan dimunculkan adalah data sesuai SKPD yang dipilih dan dari tanggal 01 bulan Januari (0101) dengan tahun sesuai pada inputan hingga tanggal sesuai pada inputan, seperti pada tampilan berikut:

Halaman : 28 dari 35 2.4.4 REALISASI SKPD ASISTEN Klik pada sub menu realisasi SKPD Asisten, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar berikut:

Halaman : 29 dari 35 Pada kolom tanggal, bisa dilakukan pemilihan tanggal, dengan tampilan sebagai berikut: Setelah tombol Tampil diklik, maka data yang akan dimunculkan adalah data sesuai SKPD yang dipilih dan dari tanggal 01 bulan Januari (0101) dengan tahun sesuai pada inputan hingga tanggal sesuai pada inputan. 2.4.5 REALISASI SKPD PER KOMISI Klik pada sub menu realisasi SKPD per Komisi, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar berikut:

Halaman : 30 dari 35 Pada kolom tanggal, bisa dilakukan pemilihan tanggal, dengan tampilan sebagai berikut: Setelah tombol Tampil diklik, maka data yang akan dimunculkan adalah data sesuai SKPD yang dipilih dan dari tanggal 01 bulan Januari (0101) dengan tahun sesuai pada inputan hingga tanggal sesuai pada inputan. 2.4.6 REALISASI SKPD PER WILAYAH Klik pada sub menu realisasi SKPD per Wilayah, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar berikut:

Halaman : 31 dari 35 Pada kolom tanggal, bisa dilakukan pemilihan tanggal, dengan tampilan sebagai berikut: Setelah tombol Tampil diklik, maka data yang akan dimunculkan adalah data sesuai SKPD yang dipilih dan dari tanggal 01 bulan Januari (0101) dengan tahun sesuai pada inputan hingga tanggal sesuai pada inputan. 2.4.7 REALISASI SKPD PER URUSAN Klik pada sub menu realisasi SKPD per Urusan, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar berikut:

Halaman : 32 dari 35 Pada kolom tanggal, bisa dilakukan pemilihan tanggal, dengan tampilan sebagai berikut: Setelah tombol Tampil diklik, maka data yang akan dimunculkan adalah data sesuai SKPD yang dipilih dan dari tanggal 01 bulan Januari (0101) dengan tahun sesuai pada inputan hingga tanggal sesuai pada inputan.