BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada, misalnya saja dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, persaingan usaha diantara perusahaan-perusahaan semakin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh setiap manajemen perusahaan. Dengan mengetahui. dimasa depan. Disebutkan bahwa terdapat tiga area penting dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perusahaan bahkan dapat berkembang. Perusahaan yang mampu untuk

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat ini. Perusahaan dituntut untuk dapat memanfaatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kondisi finansial atau kondisi permodalan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas persaingan usaha diantara perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI SELAMA DAN SESUDAH KRISIS MONETER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB I PENDAHULUAN. berdaya saing. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan pencapaian target atau tujuan perusahaan di masa depan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan, baik perusahaan dagang, industri,

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkompetisi secara luas dengan perusahaan lainnya. Salah satu strateginya

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan suatu strategi yang tepat agar

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memasuki pasar bebas dan adanya globalisasi menuntut perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menengah, dan panjang sebuah perusahaan. Tujuan jangka pendek umumnya

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kuat dan ketat. Kondisi ini menuntut perusahaan agar selalu mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan daya saing dalam jenis

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan, keberhasilan maupun kegagalan dalam mengelola sumber daya serta

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, sejalan dengan

Analisa Rasio Keuangan

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Pertimbangan Investor pada PT Charoend Pokphand Indonesia dan PT Japfa Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. (2001), Rahmawati, dkk., (2007) dan Nasution dan Setiawan (2007). Hasil penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melakukan ekspansi. Ekspansi bisnis terbagi menjadi 2 (dua) jenis,

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. satu keunggulan melalui strategi kepemimpinan pasar (market leadership),

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN. itu harus tetap dijaga dari hal-hal yang bersifat negatif. Artinya kalau masyarakat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya sebagai pedoman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era persaingan yang semakin kompetitif pada industri

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi global yang melanda dunia. Krisis ekonomi global telah membuat

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan ukuran besaran yang disepakati untuk mencapai tujuan jangka

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia mulai berkembang pesat, ditambah lagi dengan

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu strategi yang dapat dilakukan perusahaan dalam. yang dapat dilakukan baik dalam bentuk ekspansi internal maupun ekspansi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan peluang dan harapan bagi kesejahteraan warga

Bab 2: Analisis Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. melalukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. stakeholders yang bervariasi seperti pemegang saham, pemegang obligasi, bankir,

BAB I PENDAHULUAN. satu tujuan lain perusahaan. Untuk meningkatkan laba,

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas perusahaan akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini. Pada awalnya, peristiwa akuisisi hanya terbatas pada kalangan

BAB I PENDAHULUAN. investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi merupakan salah satu strategi eksternal yang dapat digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha diantara perusahaan yang semakin ketat menuntut. perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaannya agar

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era perdagangan bebas, persaingan usaha diantara perusahaan semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat bertahan atau dapat lebih berkembang. Akibatnya, banyak perusahaan yang tidak mempunyai modal atau dana yang cukup besar tidak dapat bertahan atau gagal untuk melanjutkan kegiatan operasionalnya, sedangkan perusahaan yang mempunyai modal financial yang cukup besar mampu bertahan dengan apa yang dilakukannya selama ini. Disisi lain, indikator ekonomi secara makro menyiratkan perbaikan ekonomi Indonesia. Pada tahun 2000 ke 2001 sempat terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi dari 4,9% ke 3,6% namun setelah itu, terjadi kenaikan dan pada tahun 2004 mencapai nilai 5,13%. Sementara itu, nilai produk domestik bruto secara nominal pada tahun 2004 kembali ke level pada masa sebelum terjadi krisis tahun 1998. Kedua hal tersebut menunjukkan bahwa tahun 2004 merupakan titik awal kebangkitan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan serta membaiknya perekonomian Indonesia pada tahun 2004 tersebut tidak terlepas dari ekspektasi positif atas kegiatan politik yang mulai kondusif dimana pada tahun tersebut terjadi Pemilihan Umum (PEMILU) yang berjalan lancar serta komitmen pemerintahan yang baru dalam menaikkan pertumbuhan ekonomi sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Tahun 2004-2009. Momentum ini perlu direspon melalui strategi dari berbagai pihak pelaku ekonomi termasuk perusahaanperusahaan yang ada di Indonesia. Salah satu strategi untuk dapat bertahan dalam era perdagangan bebas sekaligus merespon momentum tersebut adalah dengan cara mengembangkan (membesarkan) perusahaan sesuai dengan ukuran besaran yang disepakati untuk

mencapai tujuan jangka panjang perusahaan disebut strategi pertumbuhan. Strategi ini dapat dilaksanakan melalui pertumbuhan internal dan eksternal. Pertumbuhan internal dapat dilakukan melalui penambahan kapasitas produksi atau membangun unit bisnis baru sedangkan pertumbuhan eksternal dapat dilakukan melalui merger dan akuisisi. Dilihat dari perspektif keuangan perusahaan dan manajemen strategi maka tujuan merger dan akuisisi tidak lain adalah membangun keunggulan kompetitif perusahaan jangka panjang yang pada gilirannya dapat meningkatkan nilai perusahaan Sumarsih (2005). Merger dan akuisisi merupakan pusat kontroversi antara manajer, pemegang saham, pengambil kebijkan publik dan akademisi. Kegiatan merger dan akuisisi di Indonesia telah berlangsung pada tahun 1970, yang dilakukan oleh bank-bank dengan harapan agar dapat memperkuat struktur modal dan memperoleh keringanan pajak (Yudatmoko dan Naim, 2000). Perkembangan merger dan akusisi tersebut terus berlangsung sampai sekarang. Apabila pada saat kondisi krisis, dimana banyak perusahaan yang mengalami kesulitan dalam pendanaan modalnya. Kecenderungan yang terjadi di Indonesia, pola akuisisi lebih banyak dilaksanaan. Hal ini disebabkan karena pemilik perusahaan lebih merasa nyaman dengan kepemilikan saham secara pribadi dalam jumlah besar. Yudyatmoko dan Na im (2000) mengatakan bahwa pengumuman akuisisi merupakan informasi yang sangat penting dalam suatu industri, karena dua perusahaan akan menyatukan kekuatannya. Konsekuensinya adalah berubahnya intensitas persaingan dalam suatu industri, dengan demikian pengumuman akuisisi tidak hanya berpengaruh pada kedua perusahaan yang melakukan yaitu perusahaan pengakuisisi (akuisitor) dan perusahaan yang diakuisisi (target firm), tapi juga perusahaan lain yang menjadi pesaing dan berada dalam satu jenis industri yang sama dengan akuisitor dan target firm namun, Wibowo dan Pakereng (2001) mengatakan bahwa banyak pihak yang dirugikan, sekaligus diuntungkan dalam peristiwa akuisisi. Memang pada dasarnya keputusan akuisisi yang dilakukan perusahaan telah menjadi trend dikalangan pengelola atau pihak manajemen perusahaan, namun hal ini masih dipandang sebagai keputusan yang kontroversial, karena

mempunyai potensi yang kompleks baik dampak positif maupun dampak negatif. Serangkaian merger dan akuisisi yang telah dilakukan sebagaimana digambarkan oleh beberapa peneliti terdahulu bahwa sebenarnya merger dan akuisisi hanya berfungsi untuk merangsang konsolidasi perusahaan agar lebih kuat dan ampuh dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan, walaupun pada akhirnya sering memuncuklan efek negative sebagaimana telah dijelaskan dimuka. Beberapa penelitian mengenai pengaruh akuisisi terhadap kinerja perusahaan di Indonesia diantaranya adalah Payamta dan Setiawan (2004) yang meneliti kinerja perusahaan yang melakukan akuisisi dari rasio-rasio keuangan dan return saham di sekitar peristiwa terjadi. Hasil penelitiannya menunjukkan rasio-rasio keuangan dua tahun sebelum dan sesudah peristiwa akuisisi tidak mengalami perubahan yang signifikan. Kemudian abnormal return saham sebelum pengumuman akuisisi positif, namun setelah pengumuman akuisisi negatif. Sedangkan Sutrisno dan Sumarsih (2004) meneliti dampak jangka panjang merger dan akuisisi terhadap pemegang saham dengan membandingkan akuisisi internal dengan eksternal yang diproksikan melalui abnormal return. Hasilnya dalam jangka panjang, peristiwa akuisisi memiliki dampak terhadap kemakmuran pemegang saham perusahaan yang melakukan akuisisi. Penelitian yang membandingkan akuisitor dan non akuisitor dilakukan oleh Wibowo dan Pakereng (2001) yang meneliti return saham perusahaan akuisitor dan non akuisitor, hasilnya menunjukkan baik akuisitor maupun non akuisitor sama-sama memperoleh abnormal return yang negatif diseputar pengumuman merger dan akuisisi. Penelitian lainnya dilakukan oleh Yudyatmoko dan Na im (2000) yang meneliti tentang pengaruh akuisisi terhadap return saham dan kinerja perusahaan. Hasil dari penelitiannya tersebut menunjukkan bahwa terdapat perubahan yang signifikan dari return saham sedangkan pada hipotesis kedua menunjukkan rata-rata kinerja yang melakukan akuisisi dan yang tidak melakukan akuisisi adalah negatif, terdapat perbedaan kinerja saham yang signifikan dari perusahaan yang melakukan akuisisi dan non akuisisi.

Melihat penelitian-penelitian tentang akuisisi yang hasilnya saling kontradiktif, maka ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses akuisisi menurut Johnson (dalam Nugroho, 2010) bahwa pada saat mempersiapkan bisnisnya untuk akuisisi pemilik perusahaan, manajer atau penasihat perusahaan hingga calon penjual biasanya meramalkan hasilnya. Peramalan yang digunakan menggunakan rentang waktu 5 tahun hingga 7 tahun setelah melakukan merger dan akuisisi. Karena pada rentang waktu 5 tahun hingga 7 tahun memasuki periode normal. Hadiningsih (2007) juga menyarankan periode waktu penelitian tentang akuisisi yang lebih lama agar dapat terlihat pengaruh dari akuisisi yang telah dilakukan. Karena dampak akuisisi ini lebih cenderung jangka panjang yaitu setelah melewati 5 tahun. Senada dengan hal tersebut, Rahmawati (dalam Nugroho, 2010) mengatakan bahwa periode penelitian dalam melakukan penelitian mengenai akusisi adalah lebih dari dua tahun, baik itu sebelum maupun sesudah akuisisi agar diperoleh hasil yang lebih signifikan. Secara teoritis, akuisisi memang diharapkan dapat memberikan manfaat baik untuk perusahaan yang mengakuisisi maupun yang diakuisisi. Namun pada praktiknya, akuisisi bisa saja tidak tidak memberikan manfaat karena tidak terdapatnya perubahan kinerja yang signifikan utamanya pada perusahaan yang diakuisisi. Maka bedasarkan hal ini penulis tertarik untuk mengkaji tema akuisisi serta bagaimanakah dampaknya terhadap kinerja perusahaan yang diakuisisi dalam kurun waktu lebih dari 5 tahun setelah akuisisi. Berdasarkan uraian diatas, penulis melakukan penelitian mengenai akusisi dengan mengangkat judul : Analisis Kinerja Perusahaan yang Diakuisisi Ditinjau dari Pendekatan Akuntansi dan Pendekatan Harga Saham (Periode 2001-2010).

1.2 Identifikasi Masalah Mengacu pada latar belakang masalah maka rumusan masalah yang disampaikan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh akuisisi terhadap kinerja perusahaan yang diakuisisi ditinjau dari Pendekatan Akuntansi. 2. Bagaimana pengaruh akuisisi terhadap kinerja perusahaan yang diakuisisi ditinjau dari Pendekatan Harga Saham. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data sebagai bahan penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk menempuh kelulusan jenjang Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis dan Manajemen pada Universitas Widyatama Bandung. Di samping itu tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mendapatkan jawaban atas permasalahan yang telah diidentifikasikan di atas, yaitu : 1. Untuk mengetahui pengaruh akuisisi terhadap kinerja perusahaan yang diakuisisi ditinjau dari Pendekatan Akuntansi. 2. Untuk mengetahui pengaruh akuisisi terhadap kinerja perusahaan yang diakuisisi ditinjau dari Pendekatan Harga Saham. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kontribusi Teoritis Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh akuisisi terhadap perusahaan yang diakuisisi ditinjau dari pendekatan akuntansi serta pendekatan harga saham. Apabila pembuktian empiris nanti menunjukan bahwa kinerja perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi memiliki perbedaan yang signifikan, maka hasil ini sesuai dengan pendapat Hanifah dan Manik (2006) yang meneliti tentang pengaruh

merger dan akuisisi terhadap peningkatan kinerja pada industri perbankan melalui rasio-rasio seperti Banking Ratio, Cash Ratio, Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Equity Capital, Interest Margin Loans ratio, Return On Invesment, Primary Ratio, Capital Ratio, dan Capital Eduquancy Ratio yang hasil penelitiannya menunjukan bahwa rasio tersebut berbeda secara signifikan satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah merger dan akuisisi, menurut penelitiannya merger dan akuisisi berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Apabila penelitian ini terbukti tidak signifikan, maka faktor penyebabnya diharapkan dapat teridentifikasi, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap teori. 1.4.2 Kontribusi Praktis Penelitian ini diharapkan akan memberikan bukti empiris mengenai perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas akuisisi. Apabila kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi terbukti ada perbedaan yang signifikan, maka perusahaan dapat memanfaatkan hasil penelitian ini agar dapat memperoleh sinergi maupun strategic opportunities melalui kegiatan akuisisi. Apabila kinerja keuangan setelah akuisisi tidak mengalami peningkatan atau bahkan terjadi penurunan, maka hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan dimasa akan datang bagi perusahaan dan mengambil hikmah bahwa tidak selalu akuisisi berdampak positif, maka perusahaan dapat memperoleh sinergi ataupun memepertahankan perusahaannya dengan cara lain. 1.5 Definisi Variabel-variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah pendekatan akuntansi serta pendekatan harga saham. Pada variabel pendekatan akuntansi terdapat sub variabel yaitu rasio likuditas yang terdiri dari current ratio, quick ratio, cash ratio

dan working capital to total asset ratio. Rasio selanjutnya adalah rasio aktivitas yang terdiri dari total asset turnover, inventory turnover, average days inventory serta fixed asset turnover. Rasio yang terakhir adalah rasio profitabilitas terdiri dari gross profit margin ratio, operating profit margin ratio, operating ratio, net profit margin ratio, return on asset, return on equity, return on invesment serta earning per share. Pada pendekatan harga saham, sub variabelnya adalah harga saham penutupan. 1) Rasio Likuiditas Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang jatuh tempo dalam jangka pendek. Pengertian rasio likuiditas menurut Brigham dan Houston (2007) adalah: Liquidity ratios are the ratio that show the relationship of a firm s cash and other current assets to the current liabilities. 2) Rasio Aktivitas Rasio aktivitas dihitung dari perbandingan antara tingkat penjualan dengan berbagai elemen aktiva. Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aktivanya. Stephen A Ross, Randolph W Westerfield & Jefferey Jaffe (dalam Ihsan, 2011) menyatakan bahwa : Ratio of activity are construct to measure how effectively the firm s assets are being managed. 3) Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Rasio ini membantu perusahaan dalam mengontrol penerimaannya. Menurut Saphiro dan Balbirer (dalam Ihsan, 2011) rasio profitabilitas adalah :

Profitability ratio measure management effectiveness at generating net in relation to sales, total assets and shareholders s equty. 4) Harga Saham Penutupan Suatu saham memuat harga saham yang disebut harga nominal. Harga nominal ini merupakan harga yang ditetapkan oleh emiten setelahmenilai setiap lembar harga yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal ini biasanya tergantung pada keinginan emiten dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan untuk memperoleh laba. 1.6 Outline Skripsi Secara garis besar penelitian ini dijabarkan dalam lima bab. Pokok utama bahasan dalam penelitian ini adalah pengaruh akuisisi terhadap perusahaan yang diakuisisi ditinjau dari pendekatan akuntansi serta pendekatan harga saham. Pada Bab I dijelaskan mengenai pendahuluan yang berisi mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, dan kegunaan penelitian dan sistematika penulisan. Pada latar belakang masalah, dijelaskan mengenai fenomena yang terjadi seputar kegiatan akuisisi di Indonesia. Setelah latar belakang dikemukakan maka selanjuntya dirumuskan sejumlah permasalahan seputar penelitian ini. Tujuan penelitian ini merupakan arah penelitian yaitu merinci apa yang ingin diketahui dan ditulis dalam bentuk pernyataan. Kegunaan penelitian merupakan manfaat dari penelitian ini. Kegunaan tersebut diwujudkan dalam bentuk kontribusi secara teoritis serta praktis. Pada Bab II yaitu tinjauan pustaka dijelaskan mengenai studi literatur dari referensi ilmiah baik itu skripsi, tesis maupun jurnal yang telah diterbitkan. Referensi ilmiah tersebut berkaitan dengan tema penelitian ini. Dalam bab ini dikemukakan definisi penggabungan usaha, konsep merger dan akuisisi, klasifikasi merger dan akuisisi, pola dan motif meger dan akuisisi, keuntungan dan risiko merger dan akusisi, faktor yang mempengaruhi keberhasilan merger

dan akuisisi, langkah-langkah merger dan akuisisi analisis kinerja dalam merger dan akuisisi serta beberapa penelitian sebelumnya. Tinjauan pustaka yang ada dalam bab ini membantu disusunnya kerangka pemikiran yang melandasasi hipotesis. Kerangka pemikiran berisi pola nalar terhadap teori yang digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. yang akan mendukung penelitian ini dan pengembangan hipotesis. Pada Bab III dibahas mengenai gambaran populasi dan sampel yang digunakan dalam studi empiris, pengidentifikasian variabel-variabel penelitian. Pada bab ini juga dilakukan operasionalisasi variabel serta dijelaskan mengenai cara pengukuran variabel-variabel tersebut. Selain itu juga dikemukakan teknik pemilihan data dan metode analisis data. Pada Bab IV Merupakan isi pokok dari keseluruhan penelitian ini. Bab ini menyajikan hasil pengolahan data dan analisis atas hasil pengolahan tersebut. Penyajian hasil pengolahan data dilakukan melalui deskripsi variabel secara statistik, baik itu sebelum maupun setelah akuisisi. Setelah itu, dilakukan uji normalitas terhadap variabel-variabel yang akan menentukan uji hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini. Pada Bab V akan diuraikan kesimpulan hasil penelitian dan saran. Hasil kesimpulan ditarik dari perumusan masalah setelah melalui proses analisis dan pembahasan. Kesimulan tersebut merupakan hasil akhir dari penelitian ini. Setelah itu, saran kemudian diberikan atas dasar kesimpulan yang diambil. Saran tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan-perusahaan yang diakuisisi. BAB II