BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
KONTRIBUSI PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATANN ASLI DAERAH TAHUN 2010 DAN 2011 (Studi Kasuss Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sleman) TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat untuk penyelenggaraan

BAB VI PENUTUP. Pajak Bumi dan Bangunan tergolong sangat efektif dengan kontribusi sebesar 118,2%,

ANALISIS KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA PEMATANGSIANTAR. Calen (Politeknik Bisnis Indonesia) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan otonomi daerah memberikan kewenangan kepada daerah

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak terlepas dari keberhasilan penyelenggaraan pemerintah propinsi maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. mayoritas bersumber dari penerimaan pajak. Tidak hanya itu sumber

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu pemasukan negara yang mempunyai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemerintah daerah diberi kewenangan yang luas untuk mengurus rumah

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan pajak dalam kehidupannya, sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang telah direvisi menjadi Undang-

BAB I PENDAHULUAN. daerahnya dari tahun ke tahun sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Otonomi

Diaz Ardhiansyah Sri Mangesti Rahayu Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. dikelola dengan baik dan benar untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

BAB III ANALISIS DATA DAN PEBAHASAN. Daerah Kabupaten Boyolali Tahun daerah kabupaten boyolali tahun :

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 39 SERI B

ANALISIS KONTRIBUSI DAN EFEKTIVITAS PAJAK SERTA RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA BEKASI TAHUN

BAB V PENUTUP. 1.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Analisis Efektivitas,

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu bagian dari pendapatan yang diterima oleh negara. Di

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan dengan memberikan keleluasaan pada

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil kesimpulan dapat disimpulkan bahwa : 2. Pengeluaran (belanja) Kabupaten Manggarai tahun anggaran 2010-

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJARNEGARA,

BAB I PENDAHULUAN. bersangkutan, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III KONTRIBUSI PENDAPATAN PAJAK PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA SEMARANG

Perhitungan Perosentase Pajak Daerah. Tahun Anggaran

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan baik melalui administrator pemerintah. Setelah

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari wajib pajak yang berdasarkan peraturan perundangan mempunyai. kewajiban untuk membayar pajak kepada pemerintah.

EFEKTIVITAS PAJAK HIBURAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi Kasus Pada Pemerintah Daerah Kota Kediri)

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB P2) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN JEMBER

LAJU PERTUMBUHAN PAJAK RESTORAN, HOTEL DAN HIBURAN DALAM PAD KOTA KEDIRI

PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi pajak yang sangat

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PEMUNGUTAN PAJAK RESTORAN DI KOTA PADANG. Oleh: FIKRI ZUHRI PADANG

ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAERAH (STUDI KASUS DI DPPKA KOTA SURAKARTA)

Keuangan Kabupaten Karanganyar

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Reklame di Kabupaten Sleman. secara langsung terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. dari luar negeri dapat berupa pinjaman dari negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan daerahnya sendiri, membuat peraturan sendiri (PERDA) beserta

BAB I PENDAHULUAN. mengurus keuangannya sendiri dan mempunyai hak untuk mengelola segala. sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat setempat.

BAB I PENDAHULUAN. maka menuntut daerah Kab. Lombok Barat untuk meningkatkan kemampuan. Pendapatan Asli Daerah menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENERIMAAN PAJAK DAERAH KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. dengan kata lain Good Governance, terdapat salah satu aspek di dalamnya yaitu

Oleh : Drs. Yonathan Palinggi,MM Peneliti adalah Dosen Fakultas Ekonomi dan Ketua Program Studi Pasca Sarjana Manajemen Administrasi Publik Unikarta

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan prinsip

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Simpulan. analisis efektivitas penerimaan pajak reklame dan kontribusinya terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan. Oleh karena itu, daerah harus mampu menggali potensi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat. Pembangunan daerah juga

PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK HIBURAN DINAS PENDAPATAN KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG

III. METODE PENELITIAN. pendapatan daerah kota Bandar Lampung tahun Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah di kota Bandar Lampung

EFEKTIVITAS PAJAK RESTORAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA PEMERINTAH DAERAH KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan pembangunan disegala sektor. Hal ini berkaitan dengan sumber dana

KONSTRIBUSI PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN PAMEKASAN

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. penyelenggaraan pemerintah daerah. Berlakunya Undang-Undang Nomor 32

KONTRIBUSI DAN EFEKTIFITAS PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Jenis pajak yang ada di Negara Indonesia dibagi menurut :

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 1 (satu) disebutkan, bahwa Pendapatan Asli Daerah bersumber dari Pajak

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah sebagai pengatur dan pembuat kebijakan telah memberi

Disusun oleh: B

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki banyak pulau dan di dalamnya terdapat daerah provinsi,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN TENTANG

PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK RESTORAN DI KABUPATEN SLEMAN. Stefani Gita Cakti. Erly Suandy

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan perekonomiannya, Indonesia harus meningkatkan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan fenomena yang selalu berkembang di masyarakat. Pajak memiliki fungsi sebagai sumber penerimaan Negara (Budgeter) yang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Penerimaan pajak reklame kota Surabaya selalu mengalami peningkatan. meningkat melebihi target yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar yang berkedudukan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN, ANGSURAN DAN PENUNDAAN PEMBAYARAN PAJAK DAERAH BUPATI PURWAKARTA,

JURNAL SKRIPSI EVALUASI POTENSI PENDAPATAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH DI KABUPATEN WONOGIRI

TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN PAJAK DAERAH TAHUN 2007

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan kemasyarakatan harus sesuai dengan aspirasi dari

UPAYA PENINGKATAN PAJAK DAERAH DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH DI KABUPATEN BIMA. Oleh: Sahrudin

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, melalui pengeluaran-pengeluaran rutin dan pembangunan yang

tatanan. Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Pusat maupun

MACHDANIYATUL AZIZAH B

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan nasional,

EVALUASI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) SETELAH PENETAPAN UU NO

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 23Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-

PEMBUAT DOKUMEN. Kasubbag Program KADIPENDA Kasubbag Umum KADIPENDA Perda Pajak Dipenda Bupati INHU 2011

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan termasuk

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan

Kabupaten Pulau Morotai Cukup Baik.

BAB I PENDAHULUAN. daerah menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 yaitu PAD. Pendapatan Asli Daerah yang selanjutnya disingkat PAD, adalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Rochmat Soemitro (dalam Waluyo, 2010) pajak adalah iuran kepada kas

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya yang berkesinambungan, yang

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat tentang kewajibannya membayar pajak. cerminan partisipasi aktif masyarakat dalam membiayai pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. membuat pengelompokkan jenis pajak berdasarkan aktivitas yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan umum pada Undang-Undang. Nomor 22 Tahun 1999 kemudian direvisi menjadi Undang-Undang Nomor

Transkripsi:

117 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat pencapaian realisasi Pajak Daerah Kabupaten Sleman tahun 2010 sebesar 106,11% dan tahun 2011 sebesar 116,3%. Rasio efektivitas pada tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 10,19%. Dengan demikian penerimaan Pajak Daerah dapat dikatakan efektif, karena kontribusi yang diberikan terhadap target yang diinginkan lebih dari 100% dan rasio efektivitas serta realisasi penerimaan Pajak Daerah mengalami peningkatan. 2. Kontribusi Pajak Daerah setiap kecamatan terhadap penerimaan Pajak Daerah di Kabupaten Sleman tahun 2010 dan 2011 secara ringkas dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Pada tahun 2010 dan 2011 tidak terdapat pemungutan pajak hotel di wilayah Kecamatan Godean, Moyudan, Minggir, Seyegan, Berbah, Prambanan, Sleman, dan Tempel sehingga Kecamatan Godean, Moyudan, Minggir, Seyegan, Berbah, Prambanan, Sleman, dan Tempel tidak berkontribusi terhadap penerimaan Pajak Daerah melaluai pajak hotel. b. Pada tahun 2010 dan 2011 tidak terdapat pemungutan pajak hiburan di wilayah Kecamatan Godean, Moyudan, Minggir, Seyegan, Tempel, dan

118 Cangkringan, sehingga Kecamatan Godean, Moyudan, Minggir, Seyegan, Tempel, dan Cangkringan tidak berkontribusi terhadap penerimaan Pajak Daerah melalui pajak hiburan. c. Pada tahun 2010 dan 2011 tidak terdapat pemungutan pajak reklame di wilayah Kecamatan Seyegan, sehingga Kecamatan Seyegan tidak berkontribusi terhadap penerimaan Pajak Daerah melalui pajak reklame. Pada tahun 2011 Kecamatan Moyudan juga tidak berkontribusi terhadap penerimaan Pajak Daerah melalui pajak reklame. d. Pada tahun 2010 dan 2011 tidak terdapat pemungutan pajak pengambilan Bahan Galian Golongan C di wilayah Kecamatan Berbah, sehinngga Kecamatan Berbah tidak berkontribusi terhadap penerimaan Pajak Daerah melalui pajak pengambilan Bahan Galian Golongan C. e. Pada tahun 2010 dan 2011 tidak terdapat pemungutan pajak parkir di wilayah Kecamatan Seyegan dan Turi sehingga Kecamatan Seyegan dan Turi tidak berkontribusi terhadap penerimaan Pajak Daerah melalui pajak parkir. f. Pada tahun 2011 tidak terdapat pemungutan pajak Air Tanah di wilayah Kecamatan Moyudan dan Turi sehingga Kecamatan Moyudan dan Turi tidak berkontribusi terhadap penerimaan Pajak Daerah melalui pajak Air Tanah. 3. Tingkat pencapaian realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sleman tahun 2010 sebesar 99,95% dan tahun 2011 sebesar 111,46%. Target

119 realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sleman pada tahun 2010 belum mencapai 100%, sehingga kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman dalam merealisasikan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat dikatakan belum efektif. Meskipun pada tahun 2010 penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) belum mencapai 100% target yang ditetapkan, namun pada tahun 2010 ke tahun 2011 penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sleman mengalami peningkatan sebesar 11,51%. Selama dua tahun anggaran (tahun 2010 dan 2011) rata-rata penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sleman mencapai 105,705%. Pada tahun 2011 penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sleman telah mencapai 100% target yang ditetapkan, sehingga penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun tersebut dapat dikatakan efektif. 4. Kontribusi penerimaan Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sleman pada tahun 2010 sebesar 49,321%, dan pada tahun 2011 sebesar 62,833%. Selama tahun 2010 ampai tahun 2011 rata-rata kontribusi penerimaan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 56,077%. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sleman dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yakni sebasar 13,512%. Hal ini membuktikan bahwa peranan Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sleman cukup besar.

120 5. Hambatan yang dihadapi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sleman dalam pemungutan Pajak Daerah di Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut: a. Masih banyak wajib pajak yang tidak taat membayar pajak namun tidak ada tindakan sanksi yang tegas. b. Kurangnya informasi dan komunikasi tentang perpajakan daerah kepada masyarakat, sehingga mengakibatkan wajib pajak umumnya kurang mengetahui secara pasti kewajiban perpajakannya. c. Meskipun petugas pemungutan pajak telah berusaha bertindak seefektif mungkin, namun pelayanan ataupun prosedur administrasi perpajakan daerah yang menurut wajib pajak masih kurang efektif menyebabkan wajib pajak merasa kesulitan dalam mengurus pembayaran pajak, sehingga wajib pajak tidak patuh membayarkan pajak terutangnya. B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan penelitian ini adalah terdapat perbedaan antara jumlah realisasi Pajak Daerah Kabupaten Sleman yang didata per Kecamatan dengan jumlah realisasi Pajak Daerah Kabupaten Sleman yang didata secara keseluruhan. C. Saran Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan dan hasil kesimpulan yang telah diperoleh, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Pemerintah Daerah sebaiknya melakukan penyuluhan atau pemberitahuan tentang pentingnya membayar Pajak Daerah dan melakukan penyederhanaan

121 prosedur administrasi untuk memberi kemudahan bagi wajib pajak, sehingga diharapkan dengan adanya hal tersebut dapat meningkatkan kepatuhan membayar pajak. 2. Pemerintah Daerah sebaiknya melakukan pemeriksaan di setiap kecamatan yang sekiranya memiliki potensi sebagai sumber penerimaan Pajak Daerah namun belum terdata dan terdaftar sebagai wajib pajak serta melakukan evaluasi di setiap kecamatan yang sekiranya telah terdata dan terdaftar sebagai wajib pajak namun belum atau bahkan tidak melaksanakan tanggung jawabnya sebagai wajib pajak. 3. Untuk meningkatkan kontribusi Pajak Daerah, Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman diharapkan dapat meningkatkan efisiensi administrasi pajak daerah yang terkadang menurut wajib pajak berbelit-belit dengan cara memperbaiki prosedur administrasi pajak sehingga lebih mudah dan sederhana dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti bank, kantor pos, koperasi, dan pihak ketiga lainnya untuk memeberikan kemudahn dan kenyamana dalam membayar pajak. 4. Memberikan sanksi yang tegas dan nyata kepada wajib pajak yang tidak membayar pajak, sehingga akan menumbuhkan kepatuhan masyarakat sebagai wajib pajak dalam membayar pajak.

DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim. (2004). Manajeman Keuangan Daerah. Yogyakarata: UPP AMP YKPN. (2007). Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat Bupati Sleman. (2011). Peraturan Bupati Sleman nomor 50 tahun 2011 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sleman. Sleman: Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman. (2011). Peraturan Bupati Sleman nomor 1 tahun 2011 tentang Pajak Hotel. Sleman: Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman. (2011). Peraturan Bupati Sleman nomor 2 tahun 2011 tentang Pajak Restoran. Sleman: Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman. (2011). Peraturan Bupati Sleman nomor 3 tahun 2011 tentang Pajak Hiburan. Sleman: Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman. (2011). Peraturan Bupati Sleman nomor 4 tahun 2011 tentang Pajak Reklame. Sleman: Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman. (2011). Peraturan Bupati Sleman nomor 6 tahun 2011 tentang Pajak Penerangan Jalan. Sleman: Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman. (2011). Peraturan Bupati Sleman nomor 8 tahun 2011 tentang Pajak Parkir. Sleman: Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman. (2011). Peraturan Bupati Sleman nomor 10 tahun 2011 tentang Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan. Sleman: Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman. (2011). Peraturan Bupati Sleman nomor 13 tahun 2011 tentang Pajak Air Tanah. Sleman: Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman. (2011). Peraturan Bupati Sleman nomor 14 tahun 2011 tentang Pajak Bea Perolehan Hak tas Tanah dan Bangunan. Sleman: Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman Dapan dkk. (2011). Panduan Penulisan Tugas Akhir Program Diploma III. Yogyakarta: FISE UNY Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Kesit Bambang Prakoso. (2005). Pajak dan Retribusi Daerah. Yogyakarta: UII Press Mahmudi. (2007). Analisis Laporan Keuangan Daerah. Yoyakarta: UPP STIM YKPN 122

. (2010). Manajeman Keuangan Daerah. Jakarta: Erlangga Muqodim. (2000). Perpajakan. Yogyakarta: UII Press dan EKONISIA Pemerintah Republik Indonesia. (2009). Undang-undang nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Bandung: FOKUSMEDIA Purbayu Budi Santosa dan Muliawan Hamdani. (2007). Statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan Niaga. Jakarta: Erlangga Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suparmoko. (2002). Ekonomi Publik untuk Keuangan dan Pembangunan Daerah. Yogyakarta: ANDI 123