BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa yang membutuhkan dorongan atau koneksi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam alat teknologi seperti televisi, koran, majalah, dan telepon.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Gaya Hidup Hedonis. Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan primer, sekunder dan tersier, kebutuhan yang pertama yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakses informasi melalui media cetak, TV, internet, gadget dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masa peralihan perkembangan dari masa anak-anak menuju masa dewasa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesepian tanpa adanya teman cerita terlebih lagi pada remaja yang cendrung untuk

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perubahan dalam gaya hidup. Kehidupan yang semakin modern menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. media dengan surat kabar, radio, televisi dan telepon dalam memenuhi kebutuhan.

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 2 NGAWI BAB I PENDAHULUAN

chating, dan lain sebagainya melalui smartphone.

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini sangat mudah sekali mencari barang-barang yang diinginkan.

I. PENDAHULUAN. adil atau tidak adil, mengungkap perasaan dan sentimen-sentimen kolektif

BAB I PENDAHULUAN. Ketika zaman berubah dengan cepat, salah satu kelompok yang rentan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan. melalui isyarat, simbol, tanpa menggunakan kata-kata.

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami banyak perubahan pola hidup dan pola konsumsi mereka,

BAB I PENDAHULUAN. manusia membutuhkan orang lain untuk berbagi dan berkomunikasi. Kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang membedakan individu satu dengan individu lain dalam persoalan gaya hidup.

BAB I PENDAHULUAN. kini handphone menjadi barang primer serta mudah dibeli. Handphone sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran merupakan sumber kehidupan dari sebuah. perusahaan. Karena kegiatan pemasaran dilaksanakan dengan efisien dan

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswa. 1. Pengertian Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, negara-negara di dunia

I. PENDAHULUAN. bisnis baru bagi perusahaan yang berkembang di Indonesia. Keadaan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bentuknya yang elegan dan juga menyediakan berbagai fitur yang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dari tahun ke tahun berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat adalah teknologi telekomunikasi, yang menghadirkan beragam

BAB I PENDAHULUAN. menjadi ciri dan trend bagi masyarakat saat ini. Dewasa ini handphone

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang

BAB I PENDAHULUAN. adanya suatu periode khusus dan periode sulit, dimana pada tahun-tahun awal. masa dewasa banyak merasakan kesulitan sehingga mereka

BAB I PENDAHULUAN. diakses dalam hitungan detik, tidak terkecuali dengan perkembangan dunia fashion yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan persoalan akses informasi dan dunia internet. Online shopping merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mudah sehingga manusia seringkali mengalami ketergantungan terhadap alat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini. Globalisasi adalah ketergantungan dan keterkaitan antar manusia dan antar bangsa

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan penyampaian informasi dari pihak satu ke pihak yang lain. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan pemikiran manusia yang semakin berkembang dan pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. hal komunikasi telah mengalami berbagai perubahan. Hal ini dapat terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat mengharuskan perusahaan mampu memberikan. persaingan dan tetap mempertahankan eksistensinya.

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Contohnya handphone merek Blackberry. Dengan segala. keunggulan yang dipunyai oleh Blackberry, handphone ini siap menyerbu

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba teknologi ini, gadget smartphone merupakan sebuah alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi dan gaya hidup. Globalisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. diminati masyarakat saat ini adalah smartphone ASUS. Untuk bersaing

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Konsumtif adalah pemakaian atau pengonsumsian barang-barang yang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari perkembangan teknologi semakin canggih, terbukti bermunculan

BAB V PENUTUP. Pemberian telepon genggam oleh orang tua kepada anak di SDN. Ungaran 01 pada dasarnya sebagai alat komunikasi mereka untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu tidak lepas dari kebutuhan komunikasi dengan sesamanya,

BAB 1: PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan ini akan mempengaruhi perkembangan jiwa dan pertumbuhan tubuh.

BAB I PEMBUKAAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan globalisasi memberi pengaruh pada masyarakat Indonesia, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. dilakukan oleh masyarakat. Belanja yang awalnya merupakan real need atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai calon-calon intelektual yang bersemangat, penuh dedikasi, enerjik, kritis,

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia berinteraksi dengan manusia yang lain. Miler (dalam Daryanto, 2011) menjelaskan,

BAB I PENDAHULUAN. dapat dicermati dengan semakin banyaknya tempat-tempat per-belanjaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selaras dengan tuntutan dunia, hal-hal baru pun bermunculan dengan siap

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk melakukan panggilan jarak jauh atau jarak dekat dengan teman,

II. TINJAUAN PUSTAKA. merupakan barang perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Arus globalisasi dan kerjasama perdagangan antar negara dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja pun kehidupan untuk berkumpul bersama teman-teman tidak lepas

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan. Masyarakat dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan muncul generasi-generasi yang berkualitas. Sebagaimana dituangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Vera Ratna Pratiwi,2013

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian Jejaring Informasi Garage Sale di Kalangan Kaum

BAB I PENDAHULUAN. dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih

BAB 1 PENDAHULUAN. yang rata-rata masih usia sekolah telah melakukan hubungan seksual tanpa merasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sekaligus merugikan bagi semua orang. Akibat globalisasi tersebut diantaranya

Written by Daniel Ronda Sunday, 05 October :20 - Last Updated Tuesday, 11 November :22

2016 PENGARUH KONFORMITAS DAN TIPE GAYA HIDUP TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA KONSUMEN STARBUCKS COFFEE DI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan sebutan untuk seseorang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dengan transisi adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Masa remaja merupakan masa untuk mencari identitas/ jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya telepon genggam atau yang biasa kita sebut handphone. Telepon

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembentukan kepribadian akan sangat ditentukan pada masa

FENOMENA KEINGINAN MENAMPILKAN DIRI PADA MAHASISWA MELALUI LAYANAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI

1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa yang membutuhkan dorongan atau koneksi hubungan individu dengan orang lain. Dengan fasilitas yang ditawarkan Blackberry, akan membantu seorang remaja untuk menjalin koneksi, sehingga, Blackberry bagi kalangan remaja sudah menjadi gaya hidup. Hal tersebut juga terjadi dikalangan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sebagian besar para remaja dalam interaksi menggunakan fitur Blackberry sangat membantu untuk mendapatkan informasi dan para remaja mengungkapkan mereka lebih percaya diri. Bagi remaja yang berada di komunitas Blackberry atau mayoritas komunitasnya menggunakan Blackberry, itu akan sangat membantu karena dengan Blackberry messenger komunikasi antar individu menjadi lebih cepat dan murah.mereka tidak perlu membayar setiap ingin mengirim pesan melalui Blackberry messenger karena mereka sudah membayar paket terlebih dahulu. Komunikasi informasi juga menjadi lebih cepat dengan fasilitas chatting online 24 jam tanpa batas. Sebelum teknologi komunikasi berkembang seperti saat ini, cara berinteraksi antar individu dapat dikatakan masih konvensional, bertemu untuk sekedar menanyakan kabar, nongkrong di kantin untuk mengobrol, bergosip atau diskusi bersama teman. Akan tetapi, belakangan ini kondisi kumpul bersamasama nyaris berubah. Untuk berinteraksi, para remaja tidak perlu lagi bertemu secara langsung. Mereka dapat menjalin interaksi melalui Blackberry messenger. 1

2 Menurut data yang diberitakan oleh baranews.co (Dita, 2014) bahwa 20% remaja terjun ke dunia pelacuran hanya karena ingin mendapatkan uang dengan cara yang mudah dan untuk membeli telepon genggam Blackberry, menurut mereka bahwa kalau tidak bisa mempunyai telepon genggam Blackberry mereka dicibir oleh teman dan diabaikan temannya. Seperti hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada delapan orang mahasiswa dan mahasiswi pengguna Blackberry, bahwa menurut mereka, telepon genggam BlackBerry dapat digunakan sebagai ajang untuk berjualan pakaian, tas, sepatu, dan stiker untuk hape, ada juga mahasiswa yang mengatakan bahwa telepon genggam BlackBerry dapat digunakan sebagai alat untuk menunjang informasi dan tidak perlu pergi ke warnet hanya untuk mengupdate informasi-informasi. Karena di zaman sekarang, perkembangan tidak terbatas tempat, dan hal itu juga yang ditawarkan oleh telepon genggam Blackberry melalui aplikasi BlackBerry Messenger. Dengan BlackBerry Messenger tersebut, individu tidak hanya dapat mengirim tulisan teks seperti sms, namun juga dapat mengirim pesan suara seperti voice note, dan gambar. BlackBerry sebagai multi fungsi memudahkan untuk berjualan tanpa harus membuka lapak di pasar sehingga orang akan lebih percaya diri dalam berjualan. Apabila remaja dapat memiliki telepon genggam BlackBerry maka remaja sudah merasa sama dengan kelompoknya dan itu dapat menaikkan rasa percaya dirinya. Apalagi telepon genggam BlackBerry kini bukan lagi sekadar alat untuk berkomunikasi, namun juga sebagai gaya hidup, penampilan, trend dan prestise. Apabila seorang remaja tidak dapat menyamai dengan temannya yakni juga

3 memiliki telepon genggam Blackberry, maka hal itu akan membuat remaja merasa kurang percaya diri dan malu. Hal tersebut diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Universitas Stanford Amerika Serikat, lebih percaya diri karena membawa ponsel Blackberry dibandingkan membawa buku. Survey tersebut melibatkan 200 mahasiswa pengguna ponsel pintar, yang mana 80% nya menggunakan Blackberry (Iskandar, 2011). Hal ini sesuai dengan ciri dari seorang remaja dimana remaja ingin kehadirannya diakui sebagai bagian dari komunitasnya. Remaja juga menempatkan teman sebaya sebagai bagian penting dalam perkembangan dirinya (Sarwono, 2005). Oleh karena itu remaja akan berusaha untuk menyamakan dirinya dengan kelompoknya teman sebaya baik dari pakaian, perilaku, hingga gaya hidup. Konformitas pada remaja umumnya terjadi karena mereka tidak ingin dipandang berbeda dari teman-temannya. Penggunaan BlackBerry Messenger itu sendiri sebagai media komunikasi disebut juga sebagai Computer Mediated Communication (CMC). CMC adalah sebuah proses komunikasi melalui komputer, yang melibatkan orang di situasi tertentu, dan dihubungkan dengan proses membentuk media untuk berbagai macam tujuan (Thurlow, dkk, 2004). Kecanggihan BlackBerry ini cukup banyak dilirik oleh masyarakat Indonesia, mulai dari berbagai kalangan menengah hingga atas. Berdasarkan data yang dikutip dari AFP yang dipublikasi oleh The Australians, hingga tahun 2011, jumlah pengguna smartphone BlackBerry di Indonesia sudah mencapai angka 5 juta. Angka ini diperkirakan masih akan mengalami kenaikan sekitar 20% setiap tahunnya. Penggunaan telepon genggam

4 BlackBerry yang pada awalnya didesain bagi kalangan eksekutif-eksekutif yang memerlukan akses data dan kemudahan-kemudahan pekerjaannya, namun justru sekarang sebaliknya, bahwa pemakai smartphone di Indonesia malah sebagian didominasi oleh anak-anak muda dan ABG, bahkan anak usia SD. Hal tersebut terjadi hanya karena gengsi dan ikut-ikutan dengan teman sebaya agar diterima dalam kelompoknya (Pangestu, 2011). Hal tersebut seperti dilaporkan oleh Research In Motion (RIM) sebagai produsen BlackBerry bahwa mereka telah terkejut oleh kecepatan yang dialami remaja yang telah mengadopsi BlackBerry sebagai ponsel pilihan, fitur BlackBerry Messenger menjadikan BlackBerry populer di kalangan remaja (www.berryindo.com). Apabila penggunaan telepon genggam BlackBerry hanya sekedar memenuhi gaya hidup maka dikhawatirkan ada sekelompok remaja yang sebenarnya tidak mampu untuk membeli telepon genggam BlackBerry tapi menjadi terlalu memaksakan diri untuk membelinya. Jika benar demikian hal itu akan menjadikan masalah apabila pemaksaan diri untuk membeli telepon genggam BlackBerry dilakukan dengan cara-cara yang kurang benar, misalnya mencuri, menipu atau bahkan dengan melacurkan diri. Seperti dilaporkan dalam berita tribun Manado bahwa demi untuk mengejar gaya hidup, salah satunya yakni membeli HP tercanggih termasuk telepon genggam BlackBerry maka tidak sedikit remaja di Minahasa menjual diri (Rondonuwu, 2012). Demikian negatifnya dampak mengikuti gaya hidup teman sebaya, oleh karena itu diharapkan bahwa seorang remaja mempunyai kepercayaan diri dalam

5 mengambil keputusan, termasuk dalam keputusan membeli dan menggunakan telepon genggam BlackBerry. Namun pada kenyataanya memang banyak remaja membeli sesuatu barang yang dianggap mewah seperti telepon genggam Blackberry hanya karena mengikuti gaya hidup teman sebaya. Seperti hasil survey yang dilakukan oleh Widyanti (2012) diketahui bahwa 30 dari mahasiswa Universitas Surabaya menggunakan produk telepon genggam Blackberry sebagai alat komunikasi, mengetahui karena dari teman sebanyak 50%, dari media cetak (koran, majalah, atau brosur) yakni 13.33, dari keluarga 10% dan sisanya dari pacar 3,33%. Kepercayaan diri sebenarnya merupakan aspek kepribadian manusia yang penting sebagai sarana untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki. Dari kepercayaan diri yang dimiliki, kesuksesan dan keberhasilan hidup seseorang akan dapat diprediksikan. Individu yang percaya diri biasanya selalu bersikap optimis dan yakin akan kemampuannya dalam melakukan sesuatu. Sebaliknya, individu yang rasa percaya dirinya rendah akan mengalami hambatan-hambatan dalam hidupnya, baik dalam berinteraksi dengan individu lain maupun dalam pekerjaan. Bila remaja kurang percaya diri maka dikhawatirkan kelak pada masa dewasanya juga akan menjadi beban lingkungan sekitar dan masyarakat, terlebih lagi bila kurang bisa mengembangkan diri, maka remaja bisa terjerumus pada halhal yang negatif. Dengan demikian, rasa percaya diri yang dimiliki individu terutama pada remaja, merupakan suatu kebutuhan primer baik dalam suatu pergaulan ataupun dalam kehidupan bermasyarakat karena rasa percaya diri akan mempengaruhi bentuk penampilan dan tingkah laku remaja dalam berhubungan dengan lingkungannya. Remaja yang mempunyai kepercayaan diri kuat akan terlihat

6 mantap dalam setiap tingkah lakunya, tetapi bagi remaja yang mempunyai kepercayaan diri lemah akan terlihat ragu-ragu dalam bertindak. Menurut Neill (dalam Leonni dan Hadi, 2006) kepercayaan diri adalah sejauhmana individu punya keyakinan terhadap penilaiannya atas kemampuan dirinya dan sejauhmana individu bisa merasakan adanya kepantasan untuk berhasil. Menurut Hurlock, (2004) self confident adalah suatu keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku sesuai dengan harapan dan keinginannya. Dengan demikian akan sangat penting sekali bagi remaja untuk terus menerus memupuk rasa percaya diri lewat berbagai kegiatan maupun dengan memberikan kesempatan bagi para remaja itu dalam mengembangkan daya kreasinya. Salah satu faktor yang menentukan rasa percaya diri menurut Calhoun dan Acocella (1995) yakni teman sebaya. Peran yang diukur dalam kelompok sebaya sangat berpengaruh terhadap pandangan individu mengenai dirinya sendiri. Remaja akan berusaha untuk dapat menyesuaikan dan menyatu dengan kelompok agar mereka dapat diterima oleh kelompoknya. Apabila remaja merasa diterima dalam kelompoknya maka hal itu akan menumbuhkan rasa percaya diri pada diri remaja. Demikian pula fenomena yang terjadi di kalangan remaja, bahwa penggunaan telepon genggam BlackBerry tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan melainkan sudah menjadi gaya hidup dan ingin diterima di kelompoknya, karena melalui kelompok teman sebaya remaja dapat memperoleh dukungan dan dapat meningkatkan kepercayaan diri terhadap dirinya sendiri. Kelompok memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam diri remaja, kelompok dapat membentuk konformitas pada remaja. Melalui kelompok teman

7 sebaya, remaja dapat memperoleh dukungan dan dapat meningkatkan kepercayaan diri terhadap dirinya sendiri. Menurut Baron dan Byrne (2004) konformitas adalah penyesuaian perilaku individu untuk mengatur pada acuan norma kelompok, menerima ide atau aturan-aturan yang menunjukkan bagaimana individu tersebut berperilaku. Sears, dkk (1991) mengungkapkan bila seseorang menampilkan perilaku tertentu karena setiap orang lain menampilkan perilaku tersebut disebut konformitas. Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut maka dapat dibuat rumusan masalah: Apakah ada hubungan antara konformitas dengan kepercayaan diri pada remaja pengguna telepon genggam BlackBerry? Dari rumusan masalah tersebut penulis tertarik untuk menguji secara empirik dengan mengadakan penelitian berjudul Hubungan antara konformitas dengan kepercayaan diri pada pengguna telepon genggam BlackBerry. B. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Hubungan antara konformitas dengan kepercayaan diri pada remaja pengguna telepon genggam BlackBerry. 2. Peran konformitas terhadap kepercayaan diri remaja pengguna telepon genggam BlackBerry 3. Tingkat konformitas remaja pengguna telepon genggam BlackBerry 4. Tingkat kepercayaan diri remaja pengguna telepon genggam BlackBerry.

8 C. Manfaat Penelitian Penulis berharap dari hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada: 1. Bagi remaja. Diharapkan seorang remaja mempunyai kepercayaan diri walau tidak menggunakan telepon genggam BlackBerry dalam kehidupan sehariharinya, sebab kepercayaan diri tidak semata-mata diperoleh dari benda-benda mahal melainkan juga bisa dari potensi diri yang positif. 2. Bagi orang tua. Sebagai masukan bagi para orang tua untuk lebih memperhatikan segala kebutuhan anak termasuk kebutuhan psikisnya dalam mengembangkan kepercayaan dirinya, sehingga diharapkan para remaja terhindar dari hambatan perkembangan. 3. Ilmuwan psikologi. Untuk menambah khasanah keilmuan psikologi, khususnya ilmu psikologi sosial dan perkembangan.