BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang lingkup penelitian 1. Ruang lingkup keilmuan Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang ilmu penyakit dalam. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2015 Januari 2016. 3. Tempat penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di RSUD Tugurejo Semarang. B. Jenis penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan retrospektif yaitu studi yang didasarkan pada catatan medis, berupa pengamatan terhadap peristiwa yang telah terjadi. 36 C. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi penelitian adalah semua pasien di unit hemodialisis RSUD Tugurejo Semarang periode Januari Desember 2014. 2. Sampel Besar sampel dalam penelitian dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut: 36 n = NZ 2 1-α/2 P(1-P) Nd 2 + Z 2 1-α/2 P(1-P) n = 206. (1,96) 2. 0,3. (1-0,3) 206. (0,1) 2 + (1,96) 2. 0,3. (1-0,3)
n = 206. 3,84. 0,3. 0,7 206. 0,01 + 3,84. 0,3. 0,7 n = 166,1184 2,06 + 0,8064 n = 57,95 Keterangan: n : Besar sampel N : Besar populasi Z 2 1-α/2 : Nilai sebaran baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan (TK), jika TK 95% = 1,96 P : Proporsi kejadian gagal ginjal kronik = 0,3 d : Besar penyimpangan = 0,1 Berdasarkan perhitungan diatas, besar sampel minimal dalam penelitian ini adalah 58 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Simple Random Sampling, dengan mengambil data dari rekam. Jumlah sampel yang telah ditentukan dalam populasi akan dimasukkan ke dalam kriteria inklusi dan kriteria eksklusi sebagai berikut: Kriteria eksklusi: 1. Data rekam pasien tidak lengkap. 2. Pasien yang mempunyai riwayat penyakit glomerulonefritis dan ginjal polikistik D. Variabel penelitian 1. Variabel bebas a. Hipertensi b. Diabetes melitus c. Nefropati obstruksi d. Pielonefritis kronik 2. Variabel terikat a. Gagal ginjal kronik
E. Definisi operasional Tabel 3.1. Definisi operasional No Istilah Definisi Cara mendapatkan 1 Gagal ginjal kronik Keadaan dimana terdapat kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa kelainan struktural atau fungsional dengan atau tanpa penurunan LFG atau keadaan dimana LFG kurang dari 60 ml/menit/1,73m 2 selama 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal. Dan diketahui dari diagnosis dokter di rekam medis. 2 Hipertensi Tekanan darah sistolik 140 mmhg dan tekanan darah diastolik 90 mmhg atau bila pasien memakai obat antihipertensi. Dan diketahui dari diagnosis dokter di rekam medis. 3 Diabetes melitus 4 Nefropati obstruksi 5 Pielonefritis kronik Suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia (kadar glukosa darah sewaktu > 200 mg/dl) yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua duanya. Dan diketahui dari diagnosis dokter di rekam medis. Suatu keadaan yang ditandai dengan rusaknya parenkim ginjal akibat dari obstruksi aliran urin disepanjang traktus urinarius. Dan diketahui dari diagnosis dokter di rekam medis. Cidera ginjal progesif yang menunjukkan kelainan parenkim yang disebabkan oleh infeksi berulang atau infeksi menetap pada ginjal. Dan diketahui dari diagnosis dokter di rekam medis. data Kategori data 1. Gagal ginjal kronik 2. Gagal ginjal terminal 1. Hipertensi 2. Tidak hipertensi 1. Diabetes mellitus 2. Tidak diabetes mellitus 1. Nefropati obstruksi 2. Tidak nefropati obstruksi 1. Pielonefritis kronik 2. Tidak pielonefritis kronik
F. Bahan dan alat Bahan dan alat penelitian ini adalah data dari rekam pasien di unit hemodialisis RSUD Tugurejo Semarang periode Januari Desember 2014. G. Data yang dikumpulkan Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yang diambil dari data rekam pasien di unit hemodialisis RSUD Tugurejo Semarang periode Januari Desember 2014. Data rekam yang dikumpulkan antara lain: 1. Nomor registrasi 2. Umur 3. Jenis kelamin 4. Diagnosis 5. Hipertensi 6. Diabetes melitus 7. Nefropati obstruksi 8. Pielonefritis kronik H. Alur penelitian Perizinan penelitian dari Dekan FK Unimus Penyerahan surat dari FK Unimus ke RSUD Tugurejo Semarang Pengumpulan data sekunder dengan mencatat yang sesuai kriteria penilaian Data diolah dan dianalisis dengan uji statistik Gambar 3.1 Hasil penelitian
I. Pengolahan dan analisis data 1. Pengolahan data Data yang diperoleh kemudian dilakukan pengolahan data dengan cara editing, coding, processing dan cleaning dengan menggunakan komputer. Langkah langkah pengolahan data sebagai berikut: a. Editing Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan kelengkapan dari data rekam yang akan diolah. b. Coding Merupakan kegiatan untuk mengklasifikasikan data berdasarkan kategorinya masing masing. Pemberian kode dilakukan setelah data diedit untuk mempermudah pengolahan data. 1. Gagal ginjal kronik (1) Gagal ginjal kronik (2) Gagal ginjal terminal 2. Hipertensi (1) Hipertensi (2) Tidak hipertensi 3. Diabetes mellitus (1) Diabetes mellitus (2) Tidak diabetes mellitus 4. Nefropati obstruksi (1) Nefropati obstruksi (2) Tidak nefropati obstruksi 5. Pielonefritis kronik (1) Pielonefritis kronik (2) Tidak pielonefritis kronik c. Processing Merupakan kegiatan memproses data yang dilakukan dengan cara mengentry (memasukan data) ke dalam program komputer.
d. Cleaning Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientry apakah ada kesalahan atau tidak. 2. Analisis data a. Analisis univariat Analisis univariat merupakan analisis data yang dilakukan untuk memperoleh gambaran pada masing masing variabel yang dinilai dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. b. Analisis bivariat Analisis bivarat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Teknik analisis yang digunakan adalah uji statistik Chi Square. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 95% (α = 0,05). Jika p-value lebih kecil dari α (p < 0,05) maka terdapat hubungan yang bermakna dari kedua variabel yang diteliti. Apabila p- value lebih besar dari α (p > 0,05) maka tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kedua variabel yang diteliti. c. Analisis multivariat Analisis multivariat ini digunakan untuk mengetahui variabel bebas mana yang paling besar pengaruhnya terhadap variabel terikat. Analisis ini menggunakan uji regresi logistik yang didapatkan dari uji bivariat dimana variabel yang mempunyai nilai p < 0,25 dapat dijadikan variabel yang berpengaruh terhadap kejadian gagal ginjal kronik. Dari uji multivariat ini akan diketahui variabel mana yang paling dominan pengaruhnya terhadap kejadian gagal ginjal kronik.