BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Mamba ul Ulum Corogo Jogoroto Jombang ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Peredaran Darah Manusia Menggunakan Media Botol Blood Stream Mata

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran secara khusus dalam hal meningkatkan keterampilan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Roudlotul Ihsan Sukodono. Penelitian ini didesain untuk membantu guru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Kelas V MI Tarbiyatut Tholabah ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning),

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. digunakan untuk penelitian di atas adalah penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III TEKNIK DAN RENCANA PENELITIAN. penelitian tindakan kelas. Dengan teknik penelitian tindakan kelas peneliti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. SQ3R (Survey Question Read Recite Review), yang merupakan suatu variasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Menurut Arief Furchan (2007:39), metode penelitian merupakan strategi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. sering disebut Classroom Action Research dalam bahasa inggris. Yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III POSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III PROSEDUR PENELITAN. terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning), (2)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor.

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (classroom action research). Berbagai definisi diketengahkan oleh pakar

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru menjelaskan PTK adalah suatu

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Indonesia dalam ASEAN melalui Metode Gallery Walk di Kelas VI MIN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran di kelas. Dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di mana metode tersebut

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan tindakan (action research), karena dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh peneliti, dilaksanakan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut. 1 Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah Kemmis dan Taggart. Basrowi mengatakan bahwa penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. and Satisfaction) ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 40. Penelitian ini, mengunakan model Kurt Lewin dalam penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas (clasroom action research) dengan tindakan berupa penerapan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan (action research) yang bertujuan untuk memecahkan problematika

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. prestasi belajar, kelas dan sekolahan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Transkripsi:

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang berjudul Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPA Materi Sistem Pernafasan dengan Menggunakan Media Kotak Nilai Bertingkat Kelas V MI Mamba ul Ulum Corogo Jogoroto Jombang ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bermakna penelitian yang didesain untuk membantu guru mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas. Informasi ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan guru dalam mengambil keputusan yang bijak untuk menentukan metode yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran demi peningkatan profesionalitas guru, prestasi siswa, kelas dan sekolah secara keseluruhan. Penelitian tindakan kelas ini memadukan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Termasuk penelitian kualitatif karena peneliti sendiri yang menjadi instrumen utama, terjun ke lapangan serta berusaha sendiri mengumpulkan informasi melalui pengamatan dan wawancara. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran tentang suasana pembelajaran. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. 1 Data ini berupa lembar pengamatan aktivitas siswa, lembar pengamatan aktivitas guru, wawancara pada beberapa siswa dan guru. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang 1 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hal.6 45

46 menggunakan data berupa angka-angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. Untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran di kelas, dideskripsikan suatu metode yang dilaksanakan untuk mengatasi masalah. Penelitian dilakukan secara sistematis dengan menguraikan hasil dan langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan. Hasil dari tindakan akan dianalisis untuk mengetahui efek dari tindakan yang telah dilaksanakan. Tindakan yang diambil dalam penelitian ini berupa pelaksanaan media Kotak Nilai Bertingkat untuk mengatasi rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) ini menggunakan model Kurt Lewin. Yang menyatakan bahwa satu siklus terdiri dari empat langkah pokok yaitu: 2 1. Planning (perencanaan) 2. Acting (tindakan) 3. Observing (observasi) 4. Reflecting (refleksi) 2 Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD,SLB, TK, (Bandung: CV. Yrama Widya, 2009), hal. 21

47 Gambar 3.1. Prosedur Model PTK Kurt Lewin B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini meliputi : tempat penelitian, waktu penelitian, dan siklus PTK. a) Tempat Penelitian Tempat penelitian atau lokasi penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Mamba ul Ulum Corogo Jogoroto Jombang. b) Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan beberapa pertemuan. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik madrasah, karena penelitian tindakan kelas (PTK) memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas.

48 c) Siklus PTK Penelitian ini direncanakan menggunakan dua siklus, setiap siklus dilaksanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Melalui kedua siklus tersebut dapat diamati peningkatan motivasi belajar siswa mata pelajaran IPA dengan media Kotak Nilai Bertingkat. d) Subyek Penelitian Sebagai subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Al-Ihsan I tahun ajaran 2014-2015 dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang, terdiri dari 12 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki. C. Variabel yang Diselidiki Variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi yaitu : 1. Variabel Input : Siswa kelas V MI Mamba ul Ulum Corogo Jogoroto Jombang 2. Variabel Proses : Penerapan media Kotak Nilai Bertingkat 3. Variabel Out Put : Peningkatan motivasi belajar siswa mata pelajaran IPA materi sustem pernafasan manusia. D. Rencana Tindakan Model penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah model Kurt Lewin yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu: 1. Perencanaan (Planning)

49 2. Tindakan (action) 3. Obsevasi (observing) 4. Refleksi (reflecting). Sebelum melakukan PTK, terlebih dahulu melakukan wawancara awal untuk a. menemukan masalah b. melakukan identifikasi masalah c. menentukan batasan masalah d.menganalisis masalah dengan menentukan faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab utama terjadinya masalah e.merumuskan gagasan-gagasan masalh dengan merumuskan hipotesis-hipotesis tindakan sebagai pemecahan f. menentukan hipotesis tindakan pemecahan masalah g. merumuskan judul perencanaan kegiatan pembelajaran berbasis PTK. 3 Penelitian ini dilakukan dengan memberikan tindakan berupa: 1) Rencana Tindakan Penelitian ini dilakukan dengan memberikan tindakan dengan menggunakan media Kotak Nilai Bertingkat pada mata pelajaran IPA dengan harapan adanya 3 TIM LAPIS, Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya: IAIN Press, 2007), hal. 5-12

50 peningkatan dalam hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Dalam perencanaan penelitian ini dilakukan kegiatan antara lain yaitu: a) Persiapan pelaksanaan PTK Dalam hal ini peneliti bekerja sama dengan guru bidang studi untuk melaksanakan penelitian tindakan. b) Persiapan partisipan Memberikan simulasi kepada guru tentang penyelenggaraan dan melakukan konsolidasi dengan guru tentang cara melakukan penelitian dan job description. Persiapannya meliputi: (1) Penyusunan instrumen dan scenario penelitian (2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (3) Menyusun instrument observasi (4) Menyiapkan alat peraga/ media dan sumber belajar (5) Menyusun rencana tindakan Tindakan yang akan diberikan adalah penerapan media Kotak Nilai Bertingkat, dan bidang pengembangan yang diharapkan dapat meningkatkan adalah aspek kognitif dan psikomotorik. 2) Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas, penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin dan direncanakan menggunakan dua siklus. Pada masing-masing siklus terdiri dari kegiatan sebagai berikut:

51 a) Perencanaan b) Pelaksanaan tindakan c) Pengalaman observasi d) Refleksi E. Data dan Teknik Pengumpulan Data 1. Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berasal dari hasil deskripsi wawancara, observasi, dan angket.sedangkan data kuantitatif berasal dari pengambilan data hasil tes kognitif/ pengetahuan untuk melihat tingkat motivasi belajar siswa. 2. Sumber Data Sumber data dalam PTK adalah sebagai berikut: a. Siswa Untuk mendapatkan data tentang motivasi belajar siswa menggunakan anket dan hasil belajar siswa selama proses belajar mengajar b. Guru Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi media Kotak Nilai Bertingkat dan peningkatan hasil belajar siswa selama proses belajar mengajar.

52 c. Teman sejawat/ kolaborator Teman sejawat/ kolaborator dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat implementasi PTK secara komprehensif, baik dari siswa maupun guru. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini diupayakan semaksimal mungkin agar bisa mendapatkan data yang valid, maka peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut. a. Observasi Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang dijadikan objek pengamatan. 4 Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat mengamati proses Penerapan media kotak nilai bertingkat,aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat, serta makna kejadian yang berhubungan dengan peningkatan motivasi belajar siswa. 1) Aktivitas guru pada proses pembelajaran dengan menggunakan media Kotak Nilai Bertingkat (instrumen lembar observasi guru terlampir) 2) Aktivitas siswa pada proses pembelajaran dengan menggunakan media Kotak Nilai Bertingkat (instrumen lembar observasi siswa terlampir) Untuk mengamati focus pertama dalam penelitian yakni aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran, peneliti menggunakan teknik observasi terbuka. Observasi Terbuka adalah observasi yang yang dimulai dengan pemikiran yang netral dan kosong. 4 Djaali dan Pudji Muljono, Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 2008), hal. 16

53 Akan tetapi dapat pula pengamatan terbuka dilakukan dengan memfokuskan observasi pada sumber data yang diperlukan. b. Wawancara Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang ada kaitannya dengan sikap, pendapat dan karakteristik siswa dalam pelaksanaan pembelajaran IPA materi sistem pernafasan manusia dengan menggunakan media Kotak Nilai Bertingkat, untuk menemukan kesulitan apa saja yang dialami baik guru maupun siswa saat proses pembelajaran pada saat sebelum dan sesudah tindakan. Dalam rangka memperoleh data atau informasi yang lebih terperinci dan untuk melengkapi data hasil observasi, peneliti menggunakan kuesioner. (Format panduan wawancara terlampir) c. Angket Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket dapat digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Angket yang digunakan peneliti berisi 23 soal pilihan ganda dan diberikan kepada masing-masing siswa. Angket diberikan dalam tiga tahap yaitu pada pra tindakan sebelum pelaksanaan tindakan, digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa dengan melihat tingkat motivasi belajar peserta didik sebelum menggunakan media kotak nilai bertingkat. Angket juga diberikan pada siklus I dan siklus II digunakan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa materi sistem pernafasan manusia menggunakan media kotak nilai bertingkat pada setiap siklus.

54 d. Evaluasi berupa tes Tes digunakan untuk melengkapi data mengenai hasil nilai atau tingkat hasil belajar siswa. Penilaian hasil belajar siswa yang dilakukan guru selain untuk memantau proses, kemajuan dan perkembangan motivasi belajar siswa sesuai dengan potensi yang dimiliki, juga sekaligus sebagai umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses program pembelajaran. 5 Tes diberikan dalam tiga tahap yaitu tes awal atau pre test sebelum pelaksanaan tindakan, digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa dengan mrelihat penilaian hasil tes peserta didik, sehingga dapat memenuhi syarat heterogen dalam pembentukan kelompok dan tes dilakukan pada akhir pelaksanaan dalam setiap siklus digunakan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar peserta didik. Tes tersebut diberikan kepada peserta didik guna mendapatkan data kemampuan siswa untuk mengetahui motivasi belajar yang dimiliki oleh seorang siswa tentang materi system pernafasan manusia menggunakan media Kotak Nilai Bertingkat. e. Dokumentasi Untuk lebih memperkuat hasil penelitian ini, peneliti menggunakan dokumentasi berupa foto-foto dan hasil nilai belajar siswa pada saat sebelum diterapkanya media Kotak Nilai Bertingkat pada mata pelajaran IPA dan pada saat melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan media kotak nilai bertingkat mata pelajaran IPA materi sistem pernafasan manusia. 5 Mimin Haryati, Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), Cet. VI, 13.

55 4. Instrumen Pengumpulan Data Peneliti sangat berperan dalam seluruh proses penelitian, mulai dari memilih topik, mendeteksi topik tersebut, mengumpulkan data, hingga analisis, menginterprestasikan dan menyimpulkan hasil penelitian. Dalam mengumpulkan data-data penulis membutuhkan instrumen penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 4 alat bantu, yaitu : a. Pedoman Observasi Pedoman observasi digunakan agar peneliti dapat melakukan pengamatan sesuai dengan tujuan penelitian. Pedoman observasi disusun berdasarkan hasil observasi terhadap perilaku subjek selama pembelajaran berlangsung. Penilaian observasi keaktifan guru adalah sebagai berikut: Persentase penskoran untuk skala penilaian yang digunakan untuk lembar observasi guru adalah sebagai berikut : 1) 25 % nilai 45 % : pengelolaan pembelajaran kurang 2) 45 % nilai 65 % : pengelolaan pembelajaran cukup baik. 3) 65 % nilai 85 % : pengelolaan pembelajaran baik 4) 85 % nilai 100 % : pengelolaan pembelajaran sangat baik Sedangkan persentase penskoran untuk skala penilaian yang digunakan untuk lembar observasi aktivitas siswa secara individu adalah sebagai berikut : 1) 25 % nilai 45 % : aktivitas peserta didik kurang

56 2) 45 % nilai 65 % : aktivitas peserta didik cukup baik 3) 65 % nilai 85 % : aktivitas peserta didik baik 4) 85 % nilai 100 % : aktivitas peserta didik sangat baik b. Wawancara Pedoman wawancara digunakan agar diskusi yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman ini disusun tidak hanya berdasarkan tujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. c. Butir-butir Angket Butir-butir Angket digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Sedangkan metode penilaian yang digunakan adalah metode skala likert. Skala likert merupakan skala yang mempunyai tingkat jawaban dari sangat positif sampai dengan sangat negatif atau sebaliknya. Penyebaran angket dilakukan setiap akhir siklus. Oleh karena itu, diperlukan kisi-kisi angket motivasi belajar siswa sebagai dasar penyusunan butirbutir angket. F. Analisis Data Ketika data sudah terkumpul, maka selanjutnya data yang diperoleh dianalisis. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Penelitian kualitatif, menggunkan analisis kualitatif. Oleh karena itu, maka analisis datanya menggunakan teknik

57 analisis interaktif. Teknik analisis interaksi terdiri dari 3 komponen yaitu reduksi data, papran data, dan penarikan kesimpulan. Langkah-Langkah yang dilakukan peneliti dalam mengalisis data adalah sebagai berikut : 1. Memilih data (reduksi data) Pada langkah pemilihan data ini, dipilih data yang relevan dengan tujuan perbaikan pembelajaran. Data yang tidak relevan dapat dibuang, dan jika dianggap perlu, guru dapat menambahkan data baru dengan mengingat kembali peristiwa atau fenomena yang terjadi selama pelaksanaan rencana tindakan. 2. Mendiskripsikan data hasil temuan (memaparkan data) Pada kegiatan ini, peneliti menjabarkan data yang didapat sehingga dapat dipahami dengan jelas. Pemaparan dapat berupa narasi yang dilengkapi dengan persentase. Persentase digunakan untuk untuk memaparkan peningkatan motivasi siswa dari siklus I atau II. Dalam penelitian kuantitatif, analisis datanya menggunakan teknik statik. Statik yang digunakan dapat berupa statistic deskriptif dan induktif. Statistik induktif dapat berupa statistic parametris dan nonparametris. 6 Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Cara menganalisisnya dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa ada maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis datanya dihitung dengan menggunakan statistic sederhana sebagai berikut: 6 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 51

58 a. Penilaian Angket 1) Rumus menghitung motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Pedoman Skor Angket Motivasi Belajar Jawaban Skor Selalu 3 Sering 2 Jarang 1 Tidak Pernah 0 Dengan kriteria : 1 jumlah skor 1,75 : motivasi belajar rendah 1,75 jumlah skor 2,5 : motivasi belajar cukup tinggi 2,5 jumlah skor 3,25 : motivasi belajar tinggi 3,25 jumlah skor 4 : motivasi belajar sangat tinggi 2) Rumus untuk mencari skor rata-rata motivasi belajar siswa yaitu:

59 Keterangan: S Σx K = Skor Perolehan = Jumlah Skor Semua Siswa = Jumlah Siswa Dengan Kriteria: 76-100% = Sangat Tinggi 51-75% = Tinggi 26-50% = Cukup Tinggi <26% = Kurang a. Penilaian tes Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, kemudian dibagi dengan siswa yang berada di dalam kelas tersebut, sehingga diperoleh nilai ratarata. Penilaian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: X = ΣX ΣN Keterangan: X : Nilai rata-rata ΣX ΣN : Jumlah semua nilai siswa : Jumlah siswa setiap siswa. Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar yang dimiliki

60 Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai Rata-rata Kelas Tingkat Keberhasilan Nilai Rata-rata Kelas 81-100 61-80 41-60 21-40 20 Kriteria Sangat baik Baik Sedang Tidak baik Sangat tidak baik Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar, seorang siswa dikatakan mencapai ketuntasan atau berhasil apabila telah mencapai taraf petugasan minimal 70% atau nilai 70. Sedangkan, kelas dapat dikatakan tuntas belajar apabila di dalam kelas tersebut terdapat 75% siswa yang telah mencapai nilai lebih dari sama dengan 70. Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Keberhasilan Kelas Tingkat Keberhasila (%) 81%-100% 61%-80% 41%-60% 21%-40% 20% Kriteria Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah

61 Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: Persentase = Jumlah siswa yang tuntas belajar x 100% Jumlah siswa Data hasil analisis tersebut selanjutnya dapat disajikan melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase, dan diberikan pembahasan, maka akan diketahui motivasi belajar siswa rendah atau tinggi. G. Indikator Kinerja Indikator untuk tolak ukur keberhasilan tindakan yang ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya. Berikut indicator kinerja yang ditetapkan peneliti untuk mengukur keberhasilan penelitian ini: 1. Siswa dengan motivasi belajar berkategori baik meningkat 75 % 2. Setelah pelaksanaan tindakan diharapkan siswa dapat : a. Menyebutkan alat pernafpasan manusia dan fungsinya b. Menjelaskan sistem pernapasan pada manusia c. Siswa menjadi lebih antusias dan bersemangat dalam pembelajaran H. Tim Peneliti dan Tugasnya Penelitian tindakan kelas ini menggunakan bentuk kolaborasi dengan keterangan sebagai berikut:

62 1. Guru kaloborasi a. Nama : Ulfa Nurani, S.Pd. b. Jabatan : Guru IPA c. Tugas : 1) Bertanggung jawab atas semua jenis kegiatan pembelajaran. 2) Mengamati pelaksanaan penelitian 3) Terlibat dalam perencanaan tindakan, observasi, dan refleksi pada tiap-tiap siklusnya. 2. Peneliti a. Nama : Siti Zulaikha b. NIM : D07212063 c. Status : Mahasiswi d. Tugas : 1) Menyusun perencanaan pembelajaran, instrumen penelitian, lembar observasi. 2) Menilai hasil tugas dan evaluasi akhir materi. 3) Pelaksanaan kegiatan pembelajaran. 4) Melakukan diskusi dengan guru kolaborator. 5) Menyusun laporan hasil penelitian.

63 I. Rencana Jadwal Kegiatan PTK Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/ 2016. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena penelitian tindakan kelas memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses pembelajaran yang efektif di kelas.