BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berwarna merah dan tidak transparan serta berada dalam suatu ruang. tertutup yang dinamakan pembuluh darah (Sadikin, 2001).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2009

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penyebab timbulnya penyakit DHF. oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus (Arthropodborne

Sistem Transportasi Manusia L/O/G/O

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transpor berbagai

Ilmu Pengetahuan Alam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengangkut oksigen. Kualitas darah dan warna merah darah ditentukan oleh kadar hemoglobin.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

SISTEM PEREDARAN DARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa plasma

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 90 % dan biasanya menyerang anak di bawah 15 tahun. 2. Demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6-8 % dari berat badan total.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari sel darah. (Evelyn C. Pearce, 2006)

Divisi Infeksi Tropis Bagian IKA FK USU Medan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan

Laporan Praktikum V Darah dan Peredaran

BAB I PENDAHULUAN. lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Kation ekstraseluler utama adalah natrium (Na + ), sedangkan kation

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum

Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hati merupakan organ sentral dalam metabolisme di tubuh. Berat rata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah terdiri atas 2 komponen utama yaitu plasma darah dan sel-sel darah.

BAB I PENDAHULUAN. masih terbatas. Hal ini terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian yang

BAB I PENDAHULUAN. Selama hampir dua abad penyakit Demam Berdarah (DB) disejajarkan

Author : Hirawati, S.Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Files of DrsMed FK UNRI (

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat. kejadian luar biasa atau wabah (Satari dkk, 2005).

MACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C)

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Muatan positif merupakan hasil pembentukan dari kation dalam larutan.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Asia Tenggara termasuk di Indonesia terutama pada penduduk yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah adalah bagian dari tubuh yang berbentuk cair dengan jumlah %

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen, antibodi, panas, elektrolit dan vitamin ke jaringan seluruh tubuh. Darah

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh virus dengue dengan gambaran klinis demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.3

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di

- - SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA - - dlp5darah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. darah dan sel darah. Sel darah terdiri atas tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STORYBOARD SISTEM PEREDARAN DARAH

ANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit yang masih menjadi fokus utama masyarakat Internasional serta

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam system sirkulasi darah merupakan bagian penting yaitu dalam

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4

Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah membawa virus Dengue dari penderita lainnya. Nyamuk ini biasanya aktif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam

BAB I Infeksi dengue adalah suatu infeksi arbovirus yang ditularkan melalui

Sistem Peredaran Darah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Total Protein Darah Ayam Sentul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman. lainnya seprti ginjal, tulang dan usus.

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI PERHITUNGAN JUMLAH ERITROSIT DARAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

I. PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD), merupakan penyakit yang masih sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

Pengantar Sistem Sirkulasi Darah I PERTEMUAN-1 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR. Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian penting dari sistem transportasi zat-zat. a. Plasma darah merupakan bagian cair.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN DEMAM BERDARAH DENGUE

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Demam berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah. penyakit demam akut terutama menyerang pada anak-anak, dan saat ini

II MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT DBD

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Tingkat Energi Protein Ransum terhadap Total Protein Darah Ayam Lokal Jimmy Farm

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6 8% dari berat badan

SISTEM HEMATOLOGI MANUSIA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TELAAH PUSTAKA

Sumber air tubuh: 1. Makanan 2. Air minum 3. Air metabolit

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

LAPORAN PRAKTIKUM Metabolisme Glukosa, Urea dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat sejak diketemukannya kasus tersebut di Surabaya pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. atau ayam yang kemampuan produksi telurnya tinggi. Karakteristik ayam petelur

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

tumbuh tumbuhan, madu, sirup jagung, dan tetesan tebu. Pada manusia dan dan laktosa ( Hertog Nursanyoto, dkk, 1992 ).

BAB I PENDAHULUAN. statis artinya normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu istirahat dan sehat

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam suatu penelitian Hammon, dkk (1956) berhasil menemukan

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bertingkat dengan empat dosis tidak didapatkan kematian pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Darah 1. Definisi Darah umumnya dipandang sebagai cairan tubuh yang kental, berwarna merah dan tidak transparan serta berada dalam suatu ruang tertutup yang dinamakan pembuluh darah (Sadikin, 2001). Meskipun secara makroskopis berbentuk cair, sebenarnya darah terdiri dari bagian cair dan padat. Sel-sel darah merupakan bagian yang padat (Korpuskuli), sedangkan cairan tempat sel-sel ini berada merupakan bagian cair yang disebut plasma. Sel -sel darah membentuk 45% seluruh volume darah dan plasma membentuk 55% dari seluruh volume darah (Watson, 2002 ). 2. Fungsi Fungsi-fungsi yang penting dari darah ialah : a. Fungsi yang menyangkut pernafasan Darah membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan-jaringan dan membawa karbon dioksida dari jaringan jaringan ke paru-paru untuk dikeluarkan. b. Fungsi yang menyangkut Nutrisi. Darah mengangkut zat-zat makanan yang diabsorbsi dari usus halus atau dibuat dalam tubuh ke sel-sel yang menggunakan atau menyimpannya. 5

6 c. Fungsi yang menyangkut Excresi. Darah mengangkut ampas-ampas metabolisme ke alat-alat excresi dimana zat-zat tersebut dikeluarkan. d. Fungsi yang menyangkut kekebalan (Immunity). Darah mentransport lekosit, antibodi dan substansi protektif lainnya. e. Fungsi yang menyangkut korelasi hormonal. Darah mengangkut excresi-hormonal dan satu organ ke organ lain. f. Fungsi yang berhubungan dengan keseimbangan air didalam tubuh. Darah mengatur keseimbangan air dalam tubuh yaitu dari satu organ ke organ lainnya dan ke alat-alat pembuangan, misalnya ginjal dan paru-paru. g. Fungsi yang berhubungan dengan pengaturan suhu. Darah memainkan peranan melalui beberapa jalan: 1. Darah mengandung sejumlah panas. 2. Darah mengalir dengan cepat dan mendistribusikan panas tersebut dengan konsekwensi manfaatnya panas pada seluruh tubuh. 3. Mengatur panas ke permukaan tubuh, dimana panas itu di-iliminir dengan penguapan atau iradiasi. 4. Mensuplai air guna penguapan pada kulit dan paru-paru. h. Fungsi yang berhubungan dengan pengaturan keseimbangan ion-ion yaitu keseimbangan antara kation-kation dan anion-anion, antara kation monovalen dan kation-kation bivalen, antara elektrolit-elektrolit dan protein-protein.

7 i. Sebagai pengatur tekanan darah. j. Sebagai pengatur tekanan osmotik (Anonim, 1989 ) 3. Komponen Darah a. Plasma 1) Definisi Cairan jernih yang berwarna kuning dan terdapat dalam darah, 91-92% terdiri dari air sebagai medium transpor dan 7-9% terdiri dari zat padat. Zat-zat itu adalah: Protein Unsur Anorganik : Albumin, Globulin, Fibrinogen. : Natrium, Kalsium, Kalium, Fosfor, Besi dan Yodium. Unsur Organik : Urea, Asam urat, Xantin, Kreatinin, Asam amino, Lemak netral, Fosfolipid, Kolesterol, Glukosa, dan berbagai enzim (Price, 1993) 2) Fungsi Plasma Sebagai medium perantara untuk penyaluran makanan, mineral, lemak, glukosa dan asam amino ke jaringan. Sebagai media perantara untuk membawa bahan buangan seperti urea, asam urat dan lain-lain (Peares E.C, 2000 ) b. Sel-sel Darah (Korpuskuli) Yang dimaksud sel-sel darah atau korpuskuli adalah elemen seluler yang terdapat dalam darah yang berupa:

8 1) Eritrosit Berfungsi mengikat Oksigen (O2) dan paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan tubuh dan mengikat Karbondioksida (CO 2 ) dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru-paru. 2) Leukosit Berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun. 3) Trombosit Berfungsi sebagai sel pembeku darah (Syaifudin, 1997 ). B. Hematokrit(Ht) 1. Definisi Hematokrit adalah volume seluruh eritrosit dalam 100 ml darah dan dinyatakan dengan % dari volume darah itu (Gandasoebrata, 2004 ) 2. Metode Pengukuran a. Makrometode menurut Wintrobe. Centrifuge pada Makrometode mencapai kecepatan pelantingan sebesar 2.260 g, untuk memadatkan eritrosit dengan memakai centrifuge tersebut diperlukan rata-rata 30 menit. b. Mikrometode Centifuge pada Mikrometode mencapai kecepatan yang jauh lebih tinggi, maka dari itu lamanya pemusingan dapat diperpendek.

9 Pada pemeriksaan Hematokrit ini semakin lama Mikrometode menggeserkan Makrometode karena hasil Mikrometode dapat diperoleh dalam waktu singkat (Gandasoebrata, 2004 ) 3. Harga Normal nilai hematokrit: Pria Wanita : 40-54 vol% : 37-47 vol% Bayi (matur, darah tali pusat) : 44-64 vol % Bayi, 3 bulan : 32-44 vol % Anak-anak, 3-6 tahun : 36-44 vol % Anak-anak 10-12 tahun : 37-45 vol % (Isbister & Pittiglio, 1999 ) 4. Prinsip Pemeriksaan Sejumlah darah yang tidak boleh membeku (ditambah Antikoagulan) diputar dalam centrifuge dengan kecepatan tinggi sehingga sel-sel eri akan mengendap pada dasar tabung. Panjangnya kolom yang berisi sel-sel eri adalah besarnya nilai Hematokrit (Anonim, 2000 ) 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pemeriksaan Ht diantaranya radius centrifuge, kecepatan centrifuge,lamanya pemusingan,pembacaan hasil (gandasoebrata,2004) C. Hemoglobin (Hb) 1. Definisi Hemoglobin adalah pigmen merah yang terdapat dalam sel darah merah dan menyerap cahaya maksimum pada panjang gelombang 540 nm. Jika

10 sel darah merah dalam konsentrasi tertentu mengalami lisis, terjadi pembebasan hemoglobin yang dapat diukur secara spektrofotometris (Sacher & Me Pherson, 2000) 2. Metode Pengukuran a. Metode Sahli Prinsip : Mengukur Kadar Hb berdasarkan warna yang terjadi akibat perubahan Hb menjadi asam hematin oleh adanya HCI 0,1 N (Anonim, 2000) b. Metode Fotoelektrik Prinsip : Hb darah diubah menjadi Sianmethemoglobin dalam larutan yang berisi Kaliumferrisianida dan Kaliumsianida. Absorbansi larutan diukur pada gelombang 540 nm. Disamping cara pengerjaannya lebih mudah, metode Fotoelektrik ini lebih teliti jika dibanding dengan metode Sahli karena dapat mengurangi faktor-faktor kesalahan yang disebabkan oleh manusia (Gandasoebrata, 2004) 3. Harga Normal hemoglobin : Pria Wanita Bayi (matur, darah tali pusat) Bayi, 3 bulan Anak-anak 1 tahun Anak-anak, 3-6 tahun Anak-anak, 10-12 tahun : 13-18 gr/dl : 11,5-16,5 gr/dl : 13,5-19,5 gr/dl : 9,5-13,5 gr/dl : 10,5-13,5 gr/dl : 12-14 gr/dl : 11,5-14,5 gr/dl (Isbister ft Pittiglio,1999)

11 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemeriksaan a. Sampling Pembendungan yang terlalu lama mengakibatkan darah menjadi lebih kental. b. Specimen tidak homogen Pada penundaan pemeriksaan sering lupa untuk mencampur dan menggoyangkan darah terlebih dahulu pada saat akan diperiksa. c. Pemberian identitas Specimen d. Pemipetan darah Darah yang dipipet harus tepat 20 µl tanpa terjadi gelembung udara. e. Reagen drabkin yang digunakan (Santoso, 1999) D. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Definisi DBD adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue dengan daya infeksi tinggi pada manusia. Infeksi virus dengue hanya dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus sebagai vektomya, tetapi vektor utama adalah Aedes aegypti. Apabila nyamuk Aedes yang terinfeksi virus tersebut menggigit manusia, maka virus beserta enzim lambung yang terbawa oleh nyamuk akan menginfeksi manusia tersebut (Sunardji & Chry-otyaningsih, 2006)

12 2. Gejala Klinis Demam Berdarah Dengue (DBD), klasik ditandai oleh empat gejala pokok, yaitu panas tinggi, perdarahan, hepatomegali, gangguan sirkulasi. Permulaan penyakit biasanya mendadak timbul demam dan ruam muka kemerahan serta gejala yang tidak spesifik yaitu mual, muntah, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot. Pada sekitar mata mungkin ditemukan pembengkakan, infeksi konjuntiva, lakrimasi dan fotofobi. Otot sekitar mata sakit bila disentuh dan pergerakan bola mata terasa pegal (Riyanto, 1991) 3. Patogenesis DBD disebabkan oleh virus dengue, virus ini mempunyai empat serotipe yang dikenal dengan DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4, keempat serotipe ini menimbulkan gejala yang berbeda jika menyerang manusia. Serotipe yang menyebabkan infeksi yang paling berat di Indonesia adalah DEN-3. Virus ini dapat terus tumbuh dan berkembang dalam tubuh manusia dan nyamuk. Nyamuk jantan akan menyimpan virus pada nyamuk betina saat melakukan kontak seksual. Selanjutnya virus akan memperbanyak diri dalam tubuh nyamuk dan menyebar keseluruh jaringan tubuh termasuk kelenjar air liurnya. Dalam hal ini hanya nyamuk Aedes aegypti betina yang menggigit dan menularkan virus dengue. Jika nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi virus dengue menggigit orang sehat maka orang tersebut akan tertular virus dengue dari gigitan nyamuk tersebut. Namun tidak setiap gigitan nyamuk jenis ini dapat mengakibatkan Demam Berdarah

13 Dengue, hanya nyamuk yang mengandung virus dengue yang dapat menimbulkan penyakit. Selain itu, virus dengue yang sudah masuk kedalam tubuh tidak selalu menimbulkan infeksi. Jika daya tahan tubuh kuat maka dengan sendirinya virus tersebut dapat dilawan oleh tubuh (Satari,Meliasari, 2004) 4. Tingkat beratnya penyakit Tingkat I : Demam disertai dengan gejala umum non spesifik, dan torniquet positif. Tingkat II : Tingkat I ditambah perdarahan kulit atau perdarahan lain secara spontan. Tingkat III : Adanya gangguan sirkulasi, ditandai dengan denyut nadi yang lemah dan cepat, penurunan tekanan denyut (20 mmhg atau kurang) atau hipotensi, perabaan kulit lembab, dingin serta gelisah. Tingkat IV : Syok yang sangat berat dengan tekanan darah dan denyut nadi tidak terdeteksi (WHO, 2004 ) 5. Gambaran Laboratorium Pada Demam Berdarah Dengue umumnya dijumpai Trombositopenia (100.000/mm3 atau kurang), Hemokonsentrasi, dan peningkatan nilai Hematokrit, Demam Berdarah Dengue positif jika terdapat 2-3 kriteria klinis yang disertai dengan penurunan jumlah trombosit dan nilai hematokrit meningkat (Nadesul, 2004).

14 6. Pencegahan dan pengendalian Langkah-langkah pencegahan dan pengendalian vektor DBD, meliputi: a. Manajemen Lingkungan Mencakup semua perubahan yang dapat mencegah atau meminimalkan perkembangbiakan vektor, sehingga kontak manusia dengan vektor berkurang b. Perlindungan Diri Memakai baju pelindung, produk insektisida untuk konsumsi Rumah Tangga c. Pengendalian Kimiawi Pemberian Larvasida Kimiawi - Pengasapan wilayah d. Partisipasi Masyarakat Melibatkan seluruh anggota masyarakat seluas mungkin untuk secara aktif berperan serta dalam mempengaruhi pengembangan kegiatan pengendalian vektor dan juga menikmati manfaat yang didapat secara merata (WHO, 2004)

15 E. Kerangka Teori Penelitian Skema 2.1 Kerangka Teori Penelitian Faktor yang mempengaruhi : - Sampling - Specimen tidak homogen - Pemberian identitas specimen - Pemipetan - Reagen yang digunakan Penderita DBD Darah Hemoglobin - Metode Cynmeth - Metode Sahli Hemotokrit - Metode Makro - Metode Mikro Kadar Hb Kadar Ht Korelasi antara Hb dan Ht Faktor yang mempengaruhi: - Radius centrifuge - Kecepatan centrifuge - Lamanya pemusingan - pembacaan hasil F. Kerangka Konsep Penelitian Skema 2.2 Kerangka Konsep Penelitian Darah penderita DBD Hemoglobin metode Cyanmeth Hematokrit metode mikro Korelasi Hb dan Ht

16 G. Hipotesis Ada korelasi antara kadar Hemoglobin (Hb) dan nilai Hematokrit (Ht) pada penderita Demam Berdarah Dengue.