BAB I PENDAHULUAN. mencapai falah berdasarkan pada prinsip dan nilai-nilai dalam Al-Qur an dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN. pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa pembayaran serta peredaran uang

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

BAB I PENDAHULUAN. dunia, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. Al-dunyā mażra ah al-akhirat

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB III TRANSAKSI SERTIFIKAT INVESTASI MUD}A<RABAH ANTARBANK

BAB I PENDAHULUAN. Harta merupakan salah satu amanah yang diberikan Allah kepada

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Membangun Generasi Berdasarkan 5 Basic Skill Ala PESMA YKM

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan apa yang diturunkan oleh Allah dalam Alquran dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, menghimpun dana,menyalurkan dana atau kedua-duanya. Dalam

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

ISLAM IS THE BEST CHOICE

BAB IV. Sejalan dengan tujuan dari berdirinya Pegadaian Syariah yang berkomitmen

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

BAB I PENDAHULUAN. lembaga tersebut mencakup bagian dari keseluruhan sistem sosial masyarakat

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

PENGARUH FEE BASED INCOME TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) DI BRI SYARIAH. Jl. Tamansari No. 1 Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

DANA TALANGAN H A J I. خفظ اهلل Oleh: Ustadz Dr. Erwandi Tirmidzi, MA. Publication: 1433 H_2012 M DANA TALANGAN HAJI

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS PERSEPSI NASABAH RENTENIR TENTANG QARD} PADA PRAKTIK RENTENIR DI DESA BANDARAN KECAMATAN BANGKALAN

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB I PENDAHULUAN. sampai hari akhir nanti. (Antonio, 2001 : 120) yaitu : politik, sosial dan ekonomi. (Muhammad, 2002 : 81). Seperti contoh.

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT AGRESIVITAS SISWA SMA MUHAMMADIYAH BANTUL SKRIPSI

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

BAB 1 PENDAHULUAN. ini dapat dilihat dari naiknya harga bahan bakar minyak,mahalnya harga sembako

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. melengkapi, tidak mungkin bagi siapapun untuk memenuhi seluruh kebutuhannya

PERAYAAN NATAL BERSAMA

SMS BERHADIAH. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 9 Tahun 2008 Tentang SMS BERHADIAH

Anak Yatim Status Anak Yatim Berbapak Tiri dan Santunannya

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

Oleh : Ahmad Abdillah NPM:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB I PENDAHULUAN. munculnya Undang-Undang No.10 tahun 1998 tentang Perbankan, yang di

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehariannya. Dalam al-qur an dan al-hadist telah menjelaskan bahwa Allah SWT

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Sumairi Techan, Pekajangan Gang 8/3, Kedungwuni, Pekalongan, Jawa Tengah. Kasus :

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

KLONING FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000. Tentang KLONING

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan berbeda. lembaga pembiayaan biasa juga disebut dengan financing

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB I PENDAHULUAN. krisis moneter. Lebih dari itu, lembaga keuangan syariah ini diharapkan mampu membawa

SIKSA N E R A KA. Muhammad Ahmad al-'amari. Publication 1437H/2016M. SIKSA NERAKA Dari Buku ADA APA DI HARI KIAMAT

BAB 7 ASPEK AL-QUR AN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

SULIT 1223/2 BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

ع ل ي ك م ب س ن ت ي و س ن ة ال خ ل ف اء الر اش د د الر د دي ي

HILMAN FAJRI ( )

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai umat Islam seharusnya kita menjalani kehidupan ekonomi kita sesuai dengan tutunan Al-Qur an dan Sunnah yaitu sesuai dengan tujuan ekonomi Islam. Ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajari bagaimana usaha manusia untuk mengalokasikan dan mengelola sumber daya untuk mencapai falah berdasarkan pada prinsip dan nilai-nilai dalam Al-Qur an dan Sunnah. 1 Dalam ekonomi Islam, salah satu pilar ekonomi Islam adalah moral seorang individu atau kelompok. Esensi dari moral Islam adalah tauhid yang berimplikasi bahwa peranan Allah adalah mutlak pada seluruh aspek ekonomi. 2 Seseorang yang dapat menerapkan moral Islam dalam aspek ekonomi dengan baik maka dapat dengan baik pula seseorang tersebut berekonomi. Dalam ekonomi Islam, seorang manusia harus memiliki kemampuan dalam memahami nilai-nilai dan prinsip ekonomi Islam sehingga dapat melahirkan seseorang yang bermoral Islam yaitu seseorang yang tergolong sebagai homo islamicus yang berarti individu yang berorientasi pada falah, bukan seseorang tergolong sebagai homo economicus yang berarti individu yang berorientasi 1 Pusat Pengkajian dan pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII, Ekonomi Islam, 2008, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, hal. 19. 2 Ibid, hal. 90.

2 pada material saja. 3 Ketika seseorang dapat menerpakan sebagai seseorang yang memiliki sifat homo islamicus atau seorang individu yang berorientasi pada falah, maka dapat terwujudlah perekonomian yang sesuai dengan ajaran Islam. Namun dewasa ini kita kurang menyadari bahwa di dalam segala aspek kehidupan kita termasuk aspek ekonomi dan keagamaan, sebagian umat muslim Indonesia masih tidak dapat terhindar dari lembaga keuangan atau perbankan konvensional yang pada dasarnya menggunakan sistem bunga. Dengan ditunjukan bahwa pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia hanya 5% dari data pangsa pasar perbankan keseluruhan, padahal jumlah penduduk muslim Indonesia mendominasi lebih dari 80% dari total jumlah penduduk Indonesia. Contoh ketidaksadaran penduduk muslim Indonesia tersebut adalah dalam pengadaan kegiatan keagamaan atau penggalangan dana untuk kegiatan keagamaan, umat muslim di Indonesia masih banyak yang menggunakan jasa perbankan konvensional. Padahal dengan menggunakan jasa perbankan konvensional tersebut berarti kita telah melanggar larangan Allah dengan menumbuhkan dan menyuburkan riba. 4 Di dalam Al-Qur an pada penggalan ayat 275 Q.S Al- Baqarah sudah tertera jelas firman Allah yang melarang riba : 3 Pusat Pengkajian dan pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII, Ekonomi Islam, 2008, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, hal. 20. 4 Antonio, M. Syafi i, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, Jakarta: GemaInsani, 2011, hal. 62.

3 ال ذ ين ي أ ك ل ون الر ب ا ل ا ي ق وم ون إ ل ا ك م ا ي ق وم ال ذ ي ي ت خ ب ط ه الش ي ط ان م ن ال م س ذ ل ك ب أ ن ه م ق ال وا إ ن م ا ال ب ي ع م ث ل الر ب ا و أ ح ل الل ه ال ب ي ع و ح ر م الر ب ا ف م ن ج اء ه م و ع ظ ة م ن ر ب ه ف ان ت ه ى ف ل ه م ا س ل ف و أ م ر ه إ ل ى الل ه و م ن ع اد ف أ ول ئ ك أ ص ح اب الن ار ه م ف يه ا خ ال د ون (البقرة: ٢٧٥ ( Artinya : Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Q.S Al- Baqarah:275). Terdapat beberapa pendapat yang berkembang di Indonesia tentang lembaga keuangan yang terkait dengan bunga bank adalah riba. Diantaranya yaitu Ijtima Ulama Komisi Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-indonesia menetapkan fatwa bahwa bank, asuransi, pasar modal, pegadaian, koperasi, dan lembaga keuangan lainnya maupun individu yang melakukan praktik

4 pembungaan adalah haram. 5 Selanjutnya, Majelis Tarjih Muhammadiyah, tahun 1968 memutuskan bahwa riba hukumnya haram sesuai dengan nash Al- Qur an dan As-Sunnah. Dalam Lajnah Bahsul Masa il Nahdlatul Ulama terdapat beberapa perbedaan pendapat, meski seperti itu lajnah memutuskan bahwa bunga bank adalah haram. Selain itu, pada sidang ke-dua Organisasi Konferensi Islam (OKI) tahun 1970 di Pakistan telah menyepakati bahwa praktik bank dengan sistem bunga adalah tidak sesuai dengan syariah, sehingga dengan itu segera didirikanlah lembaga perbankan berbasis syariah. 6 Beroperasinya lembaga perbankan syariah di Indonesia ditandai dengan berdirinya Bank Muamalah Indonesia tahun 1992. Dengan itu berarti bahwa bangsa Indonesia mempunyai alternatif sitem keuangan dna perbankan baru yang sesuai dengan syariah yaitu menggunakan sistem bagi hasil dan bebas dari unsur riba (bunga bank). 7 Berdirinya Bank Muamalah Indonesia diikuti oleh berdirinya beberapa BPRS. Dan yang membanggakan bahwa pada tahun 1997 saat krisis ekonomi moneter melanda Indonesia perbankan syariah kita ini mampu bertahan dan tidak gulung tikar seperti perbankan konvensional lainnya. 5 Ali, Zainuddin, Hukum Perbankan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2010, hal. 119. 6 Antonio, M. Syafi i, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, Jakarta: GemaInsani, 2011, hal. 63. 7 A. Aziz, Sistem Ekonomi Islam Solusi Perekonomian Indonesia, Iqtisodiyah: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, 2(2), 2017, hal. 5.

5 Melihat hal tersebut dan juga adanya dukungan pemerintah dengan diterbitkannya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, kini dapat kita rasakan semakin kuatnya eksitensi perbankan syariah di Indonesia yang ditandai dengan semakin banyaknya lembaga perbankan syariah yang ada di Indonesia. Hal tersebut menggambarkan tidak kalahnya perkembangan lembaga keuangan syariah dengan lembaga keuangan konvensional yang sudah berdiri jauh sebelum berdirinya lembaga keuangan syariah di Indonesia. Lembaga perbankan syariah yang ada di Indonesia yaitu Bank Syariah, Unit Usaha Syariah, dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Hingga Juli tahun 2017 berdasarkan data statistik perbankan syariah (SPS) yang dipublikasikan oleh otoritas jasa keuangan (OJK), dapat kita ketahui banyaknya jumlah Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia. Jumlah Bank Umum Syariah (BUS) yaitu sebanyak 13 BUS, dengan KPO/KC sebanyak 472 kantor, KCP/UPS sebanyak 1.188 kantor, dan KK sebanyak 189 kantor. Sedangakan untuk Unit Usaha Syariah (UUS) yaitu sebanyak 21 UUS dengan KPO/KC sebanyak 151 kantor, KCP/UPS sebanyak 135 kantor, dan KK sebanyak 50 kantor. Sementara itu jumlah bank perkreditan rakyat syariah (BPRS) sebanyak 167 BPRS, dengan KPO/KC sebanyak 101 kantor dan KK sebanyak 188 kantor.

6 Begitu pula pada wilayah Provinsi Jawa Tengah berdasarkan data statistik perbankan syariah (SPS) yang dipublikasikan oleh otoritas jasa keuangan (OJK) hingga Juli 2017, dapat kita ketahui banyaknya jumlah jaringan kantor Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Jumlah jaringan kantor Bank Umum Syariah (BUS) di Jawa Tengah yaitu sebanyak 146 kantor BUS dengan KPO/KC sebanyak 39 kantor, KCP/UPS sebanyak 87 kantor, dan KK sebanyak 20 kantor. Sedangkan untuk jumlah jaringan kantor Unit Usaha Syariah (UUS) yaitu sebanyak 38 kantor UUS dengan KPO/KC sebanyak 18 kantor, KCP/UPS sebanyak 12 kantor, dan KK sebanyak 8 kantor. Namun sementara itu jumlah Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yaitu sebanyak 26 BPRS pada Juni 2017. Provinsi Jawa Tengah memiliki beberapa kabupaten didalamnya, salah satunya yaitu Kabupaten Karanganyar yang terletak di wilayah karisidenan Surakarta atau Solo Raya. Menurut pengamatan peneliti, Kabupaten Karanganyar juga telah memiliki beberapa industri lembaga jasa perbankan syariah baik itu Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), ataupun Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Dilansir pada media masa online Republika.com, dalam diskusi pada Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah (FREKS) ke XVI di Universitas Sebelasa Maret Surakarta (UNS), Laksono Dwi Onggo selaku Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo Raya mengatakan bahwa perkembangan ekonomi syariah di Solo Raya

7 termasuk Kabupaten Karanganyar di dalamnya, perlahan terus mengalami kemajuan. Dilihat dari jumlah kantor perbankan syariah di Solo Raya kini telah terdapat 13 kantor cabang dan 29 kantor cabang pembantu Bank Umum Syariah. Selain itu terdapat 10 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dan 5 unit usaha syariah. Namun dengan banyaknya jumlah lembaga perbankan syariah di Indonesia termasuk juga pada Provinsi Jawa Tengah khususnya pada Kabupaten Karanganyar, hal tersebut kurang dibarengi dengan pengetahuan yang baik dari masyarakat terhadap perbankan. Salah satunya yang mempengaruhi hal tersebut adalah kurangnya kesadaran dan peran aktif dari masyarakat untuk memperoleh informasi tentang lembaga perbankan syariah. Kesadaran dan peran aktif masyarakat untuk memperoleh informasi sangat dibutuhkan guna terciptanya pengetahuan yang baik mengenai lembaga perbankan syariah. Komponen masyarakat yang memiliki potensi untuk berperan aktif dalam memperoleh informasi guna meningkatkan dan mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki adalah sekelompok pemuda berusia produktif. 8 Berdasarkan data yang ada Indonesia akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2020-2030, dimana Indonesia akan mendapatkan proporsi jumlah penduduk usia muda dan produktif lebih besar dibandingkan 8 A. B. Widyanto, Pemuda Dalam Perubahan Sosial, Jurnal Historia Vitae, 24(2), 2010, hal.3.

8 penduduk usia tidak produktif. 9 Dengan data tersebut dapat diprediksikan bahwa Indonesia akan memiliki kekuatan besar untuk bekerjasama dalam memperbaiki segala sistem yang ada termasuk sistem ekonomi, keuangan dan perbankan. Penduduk dengan rata-rata usia produktif yang lebih tinggi dibanding dengan usia anak-anak dan lansia dengan mayoritas penduduk beragama Islam ditemukan dalam data statistik Kabupaten Karanganyar dibawah ini 87.144 118.851 71.773 40.69 81.153 42.250 111.108 135.796 134.171 Balita (0-5) Kanak-kanak (5-11) Remaja Awal (12-16) Remaja Akhir (17-26) Dewasa Awal (26-35) Dewasa Akhir (36-45) Lansia Awal (46-55) Lansia Akhir (56-66) Manula (65-...) Sumber : http://www.karanganyarkab.go.id/, 2017. Gambar 1.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 Menurut Usia Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Karanganyar Tahun 2016 Menurut Agama Agama (Jiwa) Wilayah Islam Protestan Katolik Hindu Budha Lainnya 2016 2016 2016 2016 2016 2016 Kabupaten Karanganyar 838576 20648 1197 262 346 1 Sumber : https://karanganyarkab.bps.go.id/, 2017. 9 https://kumparan.com/wiji-nurhayat/jokowi-indonesia-mendapat-bonus-demografi-tahun-2020- sampai-2030, diakses pada tanggal 26 September 2017.

9 Dengan adanya data yang menunjukan bahwa Kabupaten Karanganyar memiliki rata-rata penduduk terkategori pemuda tersebut tidak heran jika di Kabupaten Karanganyar banyak ditemukan kelompok-kelompok atau organisasi pemuda. Salah satunya yaitu kelompok pemuda Islam Kabupaten Karanganyar, kurang lebih terdapat 10 kelompok atau organisasi pemuda Islam di Kabupaten Karanganyar. Seorang pemuda beragama Islam yang masuk ke dalam sebuah kelompok atau organisasi berlatar belakang Islam seharusnya memiliki tingkat religiusiusitas yang baik dan mengerti apa yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah SWT dalam Al-Qur an dan Sunnah. Karena seharusnya mereka lebih banyak mendapatkan ilmu religiusitas daripada masyarakat awam, tentang hal tersebut atau hal lain yang tentunya berkaitan dengan praktik di dunia yang salah satunya bisa mereka dapatkan melalui beberapa kegiatan dalam kelompoknya. Religiusitas tersebut hendaknya dapat diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan termasuk dalam aspek ekonomi. Di dalam aspek ekonomi, seorang muslim yang bermoral Islam yaitu seseorang yang tergolong sebagai homo islamicus yang berarti individu yang berorientasi pada falah (kebahagian dunia dan akhirat) dalam berekonomi. 10 Jika sifat homo islamicus tersebut dapat diterapkan dengan baik pada diri seluruh umat muslim, maka dapat terwujudlah perekonomian yang sesuai 10 Pusat Pengkajian dan pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII, Ekonomi Islam, 2008, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, hal. 20.

10 dengan ajaran Islam. Salah satu basis kebijakan perekonomian yang sesuai dengan ajaran Islam adalah penghapusan riba. 11 Jalan aternatif untuk menghindari atau penghapusan riba salah satu adalah adanya lembaga keuangan berbasis syariah khusunya lembaga perbankan syariah. Usaha kita sebagai umat Islam untuk mengimplementasikan penghapusan riba adalah berusaha mengenal, mengetahui, dan menggunakan jasa keuangan berbasis syariah salah satunya yaitu lembaga perbankan syariah. Sehingga dengan hal tersebut akan dapat terpenuhi basis kebijakan ekonomi Islam. Sehingga jika para pemuda Islam Kabupaten Karanganyar telah menerapkan sifat homo islamicus dalam berekonomi sehingga mengerti dan berupaya menghindari riba dengan memiliki pengetahuan tentang jasa lembaga perbankan syariah, maka mereka akan dapat ikut serta dalam menyebarluaskan dan memperkenalkan jasa lembaga perbankan syariah yang terhindar dari riba tersebut kepada masyarakat Kabupaten Karanganyar. Selain itu supaya lembaga perbankan syariah lebih dikenal dan berkembang di masyarakat Kabupaten Karanganyar sehingga menjadi jalan alternatif menghindari riba, lembaga perbankan syariah Kabupaten Karanganyar dalam menyebarluaskan produknya perlu memanfaatkan keberadaan kelompok 11 Pusat Pengkajian dan pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII, Ekonomi Islam, 2008, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, hal. 71.

11 acuan utamanya keluarga atau kelompok studi atau kajian keislaman yaitu kelompok pemuda Islam Kabupaten Karanganyar. 12 Berdasarkan beberapa uraian diatas, dalam penelitian akan dibahas mengenai bagaimana pengetahuan kelompok pemuda Islam Kabupaten Karanganyar tentang perbankan syariah beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kelompok pemuda Islam Kabupaten Karanganyar dipilih sebagai objek penelitian karena kelompok pemuda Islam Kabupaten Karanganyar memiliki potensi untuk ikut serta mengembangkan perbankan syariah melalui pengetahuan mereka tentang lembaga perbankan syariah. Sesuai dengan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ANALISIS PENGETAHUAN KELOMPOK PEMUDA ISLAM KABUPATEN KARANGANYAR TENTANG LEMBAGA PERBANKAN SYARIAH. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengetahuan kelompok pemuda Islam Kabupaten Karanganyar tentang perbankan syariah? 12 Nisak, A., Saryadi, S., & Suryoko, S, Pengaruh Kelompok Acuan Dan Pengetahuan Tentang Perbankan Syari ah Terhadap Minat Menabung Di Perbankan Syari ah Semarang, dalam Undip E- Jurnal System Portal, 2(1), 2013, hal. 6.

12 2. Apakah faktor yang mempengaruhi pengetahuan kelompok pemuda Islam Kabupaten Karanganyar tentang perbankan syariah? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan yang akan penulis paparkan mencakup sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengetahuan kelompok pemuda Islam Kabupaten Karanganyar tentang perbankan syariah. 2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pengetahuan kelompok pemuda Islam Kabupaten Karanganyar tentang perbankan syariah. D. Kegunaan Penelitian Kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Kegunaan Teoritis Memberikan bahan masukan dan pertimbangan sebagai upaya peningkatan dan pengembangan keilmuan dibidang perbankan syariah khususnya mengenai bagaimana pengetahuan masyarakat dan faktor yang mempengaruhinya, yang dimana objek dalam penelitian ini adalah kelompok pemuda Islam Kabupaten Karanganyar tentang lembaga perbankan syariah.

13 2. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pemuda Islam Kabupaten Karanganyar agar pengetahuan yang didapat bisa benar-benar diterapkan dan dimanfaatkan dengan baik kepada diri sendiri maupun masyarakat luas. Sebagai kajian penelitian selanjutnya mengenai pengetahuan tentang lembaga perbankan syariah. Selain itu juga untuk lembaga perbankan syariah agar lebih mampu memperkenalkan, meliterasi dan mengedukasi masyarakat tentang apa dan bagaimana itu lembaga perbankan syariah yang sesuai prinsip-prinsip syariah. E. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam memahami secara keseluruhan penulisan ini, maka penulis mencantumkan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN. Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, sistematika pembahasan. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. Memuat uraian tentang tinjauan pustaka terdahulu dan kerangka teori yang relevan dan terkait dengan tema skripsi yaitu berupa artikel ilmiah, hasil penelitian maupun buku. BAB III: METODE PENELITIAN. Memuat secara rinci metode penelitian yang digunakan peneliti beserta justifikasi/alasannya; jenis penelitiannya, lokasi dan subyek penelitian, populasi dan sampel, sumber

14 data, teknik pengumpulan data, kredibilitas penelitian serta analisis data yang digunakan. BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN. Berisi Hasil penelitian yaitu Deskripsi Lokasi Penelitian, Deskripsi Karakterisitik Responden, dan Hasil Analisa Data yang berisi Pengetahuan Kelompok Pemuda Islam Kabupaten Karanganyar Tentang Lembaga Perbankan Syariah dan Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Kelompok Pemuda Islam Lembaga Perbankan Syariah. Serta Pembahasan yaitu mengenai Pengetahuan Kelompok Pemuda Islam Kabupaten Karanganyar Tentang Lembaga Perbankan Syariah dan Faktor Yang Mempengaruhi Penetahuan Kelompok Pemuda Islam Lembaga Perbankan Syariah. BAB V: PENUTUP. Berisi Kesimpulan, Saran-saran dari penulis, dan Penutup.