I. PENDAHULUAN Gelombang reformasi telah bergulir menuntut perubahan dalam segala tatanan kehidupan

dokumen-dokumen yang mirip
Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN:

Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan BAB II METODE PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah Perangkat Desa Talang Bojong,

BAB II METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam hal ini

BAB V ANALISA HASIL PENELITIAN. Tabel 5.1 Jumlah Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner

BAB 5 PENUTUP. tentang hubungan penerapan prinsip-prinsip good governance terhadap tingkat

PENGARUH PELAYANAN PUBLIK TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KANTOR KECAMATAN CIJEUNGJING KABUPATEN CIAMIS) GIAN NURHIDAYAH

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good governance atau tata kepemerintahan yang baik merupakan

BAB II METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan analisa kuantitatif. Adapun metode korelasional

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk

BAB II METODE PENELITIAN. untuk membantu menganalisa data dan fakta yang diperoleh (Arikunto, 1996: 5).

BAB II METODE PENELITIAN. statistik untuk membantu menganalisis data dan fakta yang diperoleh dari

BAB II METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG KOTA SAMARINDA

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Agribisnis merupakan suatu cara lain untuk melihat pertanian sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Limboto

BAB II METODE PENELITIAN. Bentuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, yaitu

PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PASAR BAYONGBONG KABUPATEN GARUT

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 2

KAJIAN DAMPAK PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

ANALISA SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PUSKESMAS DI DINAS KESEHATAN KOTA PAYAKUMBUH 2016

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. pada masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. hubungan. Penelitian asosiatif atau penghubung menurut Sugiyono yaitu,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu. Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Cilacap seperti pelayanan perizinan

PENGARUH PERENCANAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU

BAB II METODE PENELITIAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Variabel yang akan dianalisis dan dibahas terdiri dari satu variabel bebas yakni Gaya

SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA

BAB II METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus

Kata Kunci : Efektivitas, Pelayanan Publik. A. Pendahuluan : 1. Latar Belakang Masalah :

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. analisa kuantitatif yang menggunakan rumus statistik untuk membantu

PENGARUH PROFESIONALISME PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB IV HASIL PENELITIAN. tentang Model Kepemimpinan Demokratis Remaja Masjid dan Sikap Sosial

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB I PENDAHULUAN. dari terwujudnya prinsip-prinsip yang terkandung dalam Good Governance

BAB III METODE PENELITIAN. ini, peneliti berusaha menemukan data yang berhubungan dengan bentuk-bentuk

AKUNTABILITAS KINERJA PEGAWAI KECAMATAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK Oleh ERNA SRI MADUNDANG

HUBUNGAN REFORMASI BIROKRASI DENGAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK. ( Studi pada Kecamatan Medan Timur Kota Medan )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. dilakukan dengan kuantitatif, dengan menggunakan rumus statistik untuk membantu

BAB II METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan

BAB II METODE PENELITIAN. adalah penelitian korelational dengan menggunakan analisis kuantitatif. Penelitian

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KEMAMPUAN LAYANAN KARYAWAN PADA HOTEL MADANI

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

BAB II METODE PENELITIAN. dan fakta yang diperoleh selama penelitian. Dengan metode ini diharapkan dapat

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. metode penelitian yang meneliti hubungan diantara variabel-variabel yang ada.

BAB II METODE PENELITIAN. melihat apakah ada pengaruh pelaksanaan good governance terhadap efektivitas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. alasan bahwa permasalahan permasalahan yang diteliti ada dilokasi ini.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PELAYANAN PUBLIK. menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan

Bentuk penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan analisa. Penelitian ini dilakukan di Kantor Kecamatan Siantar Utara jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar Tahun Pelajaran 2012/2013. akan diteliti adalah pelajaran ekonomi.

BAB II METODE PENELITIAN. hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus statistik.

BAB II METODE PENELITIAN

KUALITAS PELAYANAN PEGAWAI KELURAHAN MENTENG KOTA PALANGKA RAYA DALAM PENERBITAN SURAT KETERANGAN TANAH (SKT)

BAB II METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan demikian penelitian ini di kategorikan sebagai explanatory research.

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

Analisa Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Loan to Deposit Ratio Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Ahmad Zaki Mubarok

EFEKTIVITAS KINERJA PEGAWAI DALAM PELAYANAN MASYARAKAT UNTUK PEMBUATAN E KTP PADA KANTOR KECAMATAN BONTOA KABUPATEN MAROS

BAB II METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional dengan

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan oleh

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan terus mengalami dinamika perubahan. Permintaan pelayanan jasa

Dilla Ayu Shafirra 1. Kata Kunci: Pengawasan, Produktivitas Kerja, Perizinan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. (Arikunto, 2000:326) Raja Kecamatan Tampahan Kabupaten Toba Samosir.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. independent variabel atau variabel tidak bebas untuk word of mouth (Y)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

Transkripsi:

Analisis Akuntabilitas Kerja Pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan Perizinan (Studi Kasus di Kantor Camat Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah) Zafril Abdi Nasution STIE Al-Washliyah Sibolga Jubri Panjaitan STIE Al-Washliyah Sibolga Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui akuntabilitas kerja berpengaruh terhadap pelayanan kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK) dan perizinan pada Kantor Camat Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah. Adapun hipotesis penelitian ini adalah :Akuntabilitas kerja berpengaruh terhadap pelayanan kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK) dan perizinan pada Kantor Camat Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Badiri dan sampel dalam penelitian berjumlah 100 orang. Teknik analisis data yang digunakan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.berdasarkan hasil penelitian terhadap 100 responden, menunjukkan hubungan antara akuntabilitas kerja terhadap pelayanan adalah kuat, dimana koefisien korelasi diperoleh 0,63Hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh 39,69%. Berdasarkan model regresi linear sederhana yang diperoleh persamaan regresi adalah Y = 2,50 + 0,67x menunjukkan hubungan antaraakuntabilitas kerja terhadap pelayanan kearah yang positif.berdasarkan uji t diperoleh sebesar 8,09 dan t tabel =1,980, maka dapat dikatakan t hitung > dari t tabel dapat ditarik kesimpulan bahwa H a dapat diterima. Disarankan dari segi pelayanan publik, hal yang perlu ditingkatkan adalah kualitas yang sudah dibangun untuk menciptakan kepuasan masyarakat dipertahankan dengan sikap ramah pegawai, berpenampilan baik serta mengerti kebutuhan dan menindaklanjuti keluhan yang disampaikan oleh masyarakat. Selain itu pelayanan hendaknya dilakukan secara lebih mudah cepat dan sesuai dengan prosedur dan perundang-undangan yang berlaku. Kata Kunci Akuntatabilitas, Pelayanan KTP, KK, dan Perizinan I. PENDAHULUAN Gelombang reformasi telah bergulir menuntut perubahan dalam segala tatanan kehidupan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Washliyah Sibolga 1

kenegaraan. Salah satu latar belakang bergulirnya reformasi adalah masyarakat kecewa kepada pemerintah. Pemerintah tidak mampu memberikan pelayanan baik kepada masyarakat. Rakyat sebagai pemilik kedaulatan sudah tidak memiliki haknya lagi. Hingga sekarang ini kualitas pelayanan publik masih diwarnai berbagai masalah seperti pelayanan yang sulit untuk diakses, prosedur yang berbelit-belit ketika harus mengurus suatu perijinan tertentu, biaya yang tidak jelas, serta terjadinya praktek pungutan liar (pungli), merupakan indikator rendahnya kualitas pelayanan publik di Indonesia. Dimana hal ini juga sebagai akibat dari berbagai permasalahan pelayanan publik yang belum dirasakan eksistensinya oleh rakyat. Menilik dari fungsi utama pemerintah yang merupakan penyelenggara pelayanan publik, seiring dengan tuntutan perkembangan sudah menjadi seharusnya pemerintah melakukan perbaikan dalam pelayanan publik tersebut, akan tetapi dewasa ini, kepercayaan masyarakat/publik terhadap kinerja pemerintah atau birokrasi mengalami degradasi yang kian semakin parah oleh akibat dari lemahnya kinerja aparatur pemerintahan. Kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah yang dalam hal ini sebagai pelaksana pelayanan publik yang langsung bersinggungan dengan masyarakat diharapkan mampu menerapkan prinsip-prinsip Good Governance antara lain akuntabilitas dan transparansi. Namun kenyataan di lapangan sering dijumpai adanya berbagai keluhan dari masyarakat atas pelayanan yang diberikan oleh para aparatur pemerintah di kecamatan. Hal ini juga terjadi di Kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah. Kurangnya keramahan pegawai dalam pengurusan berbagai keperluan administrasi menyebabkan masyarakat merasa tidak dilayani dengan baik. Selain itu pengurusan kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK) dan Perizinan, yang seharusnya gratis dan selesai dalam jangka waktu seminggu, tidak terlaksana dengan baik. Pegawai kecamatan terkadang mengutip dana dari masyarakat dalam hal pengurusan KTP dan KK agar cepat siap. Kurangnya transparansi dalam hal biaya administrasi sangat dikeluhkan masyarakat. Masyarakat juga mengeluhkan prosedur dan mekanisme kerja pelayanan yang berbelit-belit, kurang informatif, kurang akomodatif, dan terbatasnya fasilitas, sarana, dan prasarana sehingga tidak menjamin kepastian (hukum, waktu, dan biaya), serta tindakan yang berindikasikan penyimpangan. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Akuntabilitas Kerja terhadap Pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan Perizinan (Studi Kasus Pada Kantor Camat Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah). II. TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntabilitas Dalam Keputusan Menteri PAN Nomor. 63/KEP/M.PAN/8/2013 dikatakan bahwa Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan, baik kepada publik maupun kepada atasan/pimpinan unit pelayanan instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Menurut Miriam Budiarjo, (2010 : 74) mengartikan akuntabilitas sebagai Pertanggung jawaban pihak yang diberi mandat untuk memerintah kepada mereka yang memberi mandat itu. Akuntabilitas bermakna pertanggung jawaban dengan menciptakan pengawasan melalui distribusi kekuasaan ada berbagai lembaga pemerintah sehingga mengurangi penumpukan kekuasaan sekaligus menciptakan kondisi saling mengawasi. Selanjutnya Bambang Istianto, (2009: 109) akuntabilitasdiartikan Setiap tugas dan tangggung jawab pemerintahan daerah harus diselenggarakan dengan baik karena setiap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Washliyah Sibolga 2

kebijakan dan tindakan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan kehadapan publik maupun dari kacamata hukum. Akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan adalah perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. (Gambir Bhatta, 2006 : 87). B. Pelayanan Pelayanan diartikan Sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. (Sinambela, 2006 : 5) Sedangkan Boediono (2003 : 60) menyatakan bahwa, pelayanan juga disebut Suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal agar terciptanya kepuasan dan keberhasilan. Sesuai dengan Keputusan Menteri PAN Nomor. 63/KEP/M.PAN/8/2013, pelayanan publik dibagi berdasarkan 3 (tiga) kelompok, yaitu : 1. Kelompok pelayanan administratif, yaitu bentuk pelayanan yang menghasilkan berbagai macam dokumen resmi yang dibutuhkan oleh masyarakat atau publik. 2. Kelompok pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk/jenis barang yang digunakan publik. 3. Kelompok pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan publik III. METODE PENELITIAN Berdasarkan latar belakang masalah pokok dan hipotesis yang dikemukakan sebelumnya, maka metode analisis yang digunakan untuk pengujian dan pembuktian hipotesis adalah : 1. Analisis kualitatif. Analisis kualitatif merupakan analisis data yang tidak dapat dinominasikan dengan menggunakan angka, melainkan disajikan berupa keterangan, penjelasan dan pembahasan teori. 2. Analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah analisis data dalam bentuk angka-angka yang pembahasannya, melalui penghitungan statistik berdasarkan jawaban kuesioner dari responden. Hasil penghitungan dari skor atau nilai tersebut kemudian di analisis statistik untuk membuktikan hubungan antara variabel-variabel penelitian, dengan melakukan uji data sebagai berikut : a. Koefisien korelasi. Adapun rumus koefisien korelasi Karl Pearson Product Moment (Sugiyono 2012 : 250) untuk mengetahui hubungan kedua variabel tersebut sebagai berikut : r xy = n. XY- ( X).( Y) (n. X²- ( X)²).(n. Y² - ( Y)²) (1) Keterangan : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Washliyah Sibolga 3

r xy : Koefisien korelasi antara X dan Y X : Variabel bebas (pimpinan) Y : Variabel terikat (kualitas pelayanan publik) n : Jumlah sampel Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah Vol 1 No 1 Januari 2018 Untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut, maka dapat dirumuskan sebagai berikut, : 1) Nilai r yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh nilai variabel Y. 2) Nilai r yang negatif menunjukkan hubungan kedua variabel negatif, artinya menurunnya nilai variabel yang satu dengan diikuti meningkatnya nilai variabel yang lain. 3) Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak menunjukkan hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainya berubah. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi angka sebagai berikut : Tabel 1.Interprestasi Koefisien korelasi Sumber : Sugiyono (2012 : 250) Interprestasi Koefisien Tingkat Hubungan 0.80 1.000 0.60 0.799 0.40 0.599 0.20 0.399 0.00 0.199 Sangat kuat kuat Sedang Rendah Sangat rendah Setelah nilai r diperoleh, maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel korelasi. Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan. b. Koefisien Determinasi. Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas/independen (X) terhadap variabel terikat/ dependen (Y), dilakukan perhitungan koefisien determinant dengan rumus sebagai berikut : KD = r 2 x 100%. c. Analisis Regresi Linear Sederhana. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari regresi linear sederhana untuk melihat hubungan tersebut signifikan atau tidak dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Y = a + bx. (2) Untuk memperoleh garis regresi dibutuhkan data dari kedua variabel X dan variabel Y, maka nilai (a) dan (b) dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut : a = ( y)( x²)- ( x).( xy) n.( x²)- ( x)² (3) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Washliyah Sibolga 4

b = n.( xy) - ( x).( y) n.( x²)- ( x)² (4) d. Uji Hipotesis (Uji t) Untuk menguji hipotesis yang diajukan, maka diadakan pengujian dengan menggunakan rumus t menurut Sugiyono (2012 : 272)yaitu : t = r n 2 1 r² (5) Degree of freedom (df) = 2 Keterangan : r = korelasi xy yang ditemukan n = jumlah sampel t = t hitung yangselanjutnya dibandingkan dengan t tabel Dengan taraf signifikan 0,05, uji dua arah dengan derajat kebebasan (dk) = n 2. Kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut : 1) Apabila t hitung t tabel, maka hipotesis alternatif (H a ) diterima dan hipotesis nol (H O ) ditolak. 2) Apabila t hitung t tabel, maka hipotesis alternatif (H a ) ditolak dan hipotesis nol (H O ) diterima. IV. PEMBAHASAN Hasil uji koefisien korelasi antara variabel penelitian diperoleh 0,63 hal ini memberi pengertian bahwa hubungan antara akuntabilitas kerja terhadap pelayananadalah kuat, hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2012 : 250) bahwa : Interval koefisien antara 0,60-0,799 adalah kuat. Sedangkan koefisien determinasi 39,69% hal ini menunjukkan bahwa pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan perizinan dapat dipengaruhi oleh akuntabilitas kerja sebesar 39,69%. sisanya sebesar 60,31% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian seperti fasilitas kerja, kepemimpinan dan sebagainya. Hasil analisis regresi dengan persamaan Y = 2,50 + 0,67x dapat dijelaskan konstanta sebesar 2,50 menyatakan bahwa, jika tidak ada kenaikan nilai dari variabelakuntabilitas kerja, maka nilai pelayanan adalah 2,50. Koefisien regresi sebesar 0,67x menyatakan bahwa setiap penambahan 1 (satu) skor atau nilai variabelakuntabilitas kerja akan memberikan peningkatan skor pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan perizinansebesar 0,67 atau setiap variabelakuntabilitas kerjadinaikkan sebesar 100%, maka pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan perizinanakan meningkat sebesar 67%, hal ini berlaku jika diasumsikan variabel-variabel lain dalam penelitian ini konstan atau ceteris paribus. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Washliyah Sibolga 5

Hasil uji t yang diperoleh akan dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan dk = n-2 = 98 yaitu 8,09, maka diperoleh t tabel = 1,980 maka dapat dikatakan t hitung > dari t tabel. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa H a diterima Ini berarti akuntabilitas kerja berpengaruh terhadap pelayanan kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK) dan perizinan pada Kantor Camat Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah. V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data yang dilakukan pada uraian sebelumnya dalam penelitian ini, dapatdiambil kesimpulan sebagai berikut : 1.Berdasarkan hasil penelitian terhadap 100 responden, menunjukkan hubungan antara akuntabilitas kerja terhadap pelayanan adalah kuat, dimana koefisien korelasi diperoleh 0,63 2.Hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh 39,69% hal ini menunjukkan bahwa pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan perizinan dapat dipengaruhi oleh akuntabilitas kerja sebesar 39,69%. sisanya sebesar 60,31% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian seperti fasilitas kerja, kepemimpinan dan sebagainya. 3.Berdasarkan model regresilinear sederhana yang diperoleh persamaan regresi adalah Y = 2,50 + 0,67x menunjukkanhubungan antaraakuntabilitas kerja terhadap pelayanan kearah yang positif. 4.Berdasarkan uji t diperoleh sebesar 8,09 dan t tabel =1,980, maka dapat dikatakan t hitung > dari t tabel dapat ditarik kesimpulan bahwa H a dapat diterima. B. Saran Berdasarkan kesimpulan tesebut di atas, maka penulis merasa perlu memberikan saran dan masukan yang berguna untuk instansi yaitu,: 1. Hendaknya sarana dan prasarana yang ada di Kantor Camat Badiri perlu ditingkatkan serta diperhatikan perawatannya, supaya ketika dipergunakan oleh pegawai dapat bermanfaat untuk kegiatan operasional sehari-hari. Ada beberapa fasilitas yang harus diperhatikan perawatannya, misalnya meja dan kursi yang kurang layak harus dicat ulang, filling cabinet yang harus ditambah, komputer jugaharus di upgrade dan penambahan printer yang dilengkapi scanner. 2. Dalam hal ini, pemimpin juga harus memperhatikan faktor-faktor yang membuat pegawai termotivasi, baik keinginan kebutuhan maupun harapan dari masing-masing pegawai. Dengan terpenuhinya keinginan pegawai, maka otomatis para pegawai akan berusaha menampilkan kinerja yang terbaik yaitu memberikan pelayanan prima pada masyarakat. 3. Perlu ada kejelasan mengenai biaya, kepastian waktu untuk masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan dari Kantor Camat Badiri. Hal ini sangat penting supaya jangan ada masyarkat yang merasa diperlakukan tidak adil. 4. Perlu adanya pendidikan dan pelatihan dari pemerintah untuk aparatur untuk meningkatkan kemampuannya berorganisasi, baik itu penguatan capacity building maupun institutional building. Hal ini sangat perlu karena aparatur Kantor Camat Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Washliyah Sibolga 6

merupakan ujung tombak yang terakhir yang langsung berhadapan dengan masyarakat memberi pelayanan. 5. Dari segi pelayanan publik, hal yang perlu ditingkatkan adalah kualitas yang sudah dibangun untuk menciptakan kepuasan masyarakat dipertahankan dengan sikap ramah pegawai, berpenampilan baik serta mengerti kebutuhan dan menindaklanjuti keluhan yang disampaikan oleh masyarakat. Selain itu pelayanan hendaknya dilakukan secara lebih mudah cepat dan sesuai dengan prosedur dan perundang-undangan yang berlaku. REFERENSI Bambang Istianto, 2009, Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik. Yogyakarta : UGM Press Boediono. B, 2003, Pelayanan Prima Perpajaka,Jakarta : Rineka cipta Gambir Bhatta, 2006,Capacity Building at the Local Level for Effective Governance, Empowerment without Capacity is Meaningless Handayaningrat, 2009, Peranan Aparatur Pemerintah. Jakarta : Sinar Harapan Koesoemaatmadja, 2009,Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik.Yogyakarta:Pustaka Pelajar Miriam Budiarjo, 2010,Etika Administrasi Negara. Edisi. Ketiga, Cetakan Kedua Belas. Jakarta : Raja Grafindo Persada Keputusan Menteri PAN Nomor. 63/KEP/M.PAN/8/2013 tentang Petunjuk Teknis Akuntabilitas dan Transparansi Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Siagian, Sondang P, 2007, Teori dan Praktek Kepemimpinan, Cetakan Kelima, Jakarta : Rineka Cipta Sianipar, J. P. G, 2001, Manajemen Pelayanan Masyarakat, Jakarta : LAN Sinambela Lijian Poltak, 2006, Kebijakan dan Implementasi, Reformasi Pelayanan Publik, Jakarta: Bumi Aksara Saparin, 2006, Peranan Aparatur Pemerintah. Jakarta : Sinar Harapan Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketujuh, Bandung : Alfabeta STIE Al-Washliyah Sibolga/Tapanuli Tengah, 2015, Pedoman Penulisan dan Penyusunan Skripsi, Sibolga The Liang Gie, 2008,Pertumbuhan Pemerintahan Daerah di Negara Republik Indonesia.Jakarta : Gunung Agung Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Washliyah Sibolga 7

Tingkilisan Hessel S, 2005, Manajemen Pelayanan Publik, Jakarta: Grassindo Zauhar, 2006, Hukum Administrasi Pemerintahan di Daerah. Jakarta : Sinar Grafika. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Washliyah Sibolga 8