BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek penelitan 1. Obyek penelitian Obyek penelitian ini dilakukan di Pabrik Gula Madukismo Yogyakata, yang di mana beroperasi dalam memenuhi kebutuhan pangan antar kota Indonesia. 2. Subyek Penelitian Subyek seluruh karyawan yang bekerja bagian perkantoran Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta B. Jenis Data Jenis data yang digunakan adalah data primer yang di mana data primer adalah data yang dihasilkan secara langsung dari sumber asli tanpa melalui prantara. Data penelitian yang ada dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan kinerja karyawan. C. Populasi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian perkantoran di kantor pabrik Gula Madukismo dengan jumlah 60 orang dan semuanya akan diminta menjadi responden penelitian. 32
33 D. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang bakal digunakan yaitu menggunkan kuesioner. Pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan melihat dari kuesioner. Pertanyaan dari dalam koesioner diambil dari pertanyaan koesioner yang dipakai oleh peneliti sebelumnya. Peneliti melakukan penyebaran koesioner secara langsung kepada bagian karyawan bagian perkantoran yang ada di bagian kantor pabrik Gula Madukismo. Peneliti menunggu responden mengisi koesioner dan dapat langsung diambil kembali oleh peneliti. E. Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberikan arti untuk menspesifkasikan kegatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Sugiyono, 2012). Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian digunakan untuk memahami setiap variabel di dalam penelitian ini secara lebih mendalam, selanjutnya dapat mempermudah dalam pembuatan indikator-indikator sehingga variabel tersebut dapat diukur. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini meliputi:
34 1. Kepuasan kerja a. Pengertian Kepuasan Menurut Gunawan Imam (2011) dalam Muranaka, Shigemi. A (2012) menyatakan kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dalam diri pegawi yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya. b. Dimensi Kepuasan Gunawan Imam (2011) terdapat lima dimensi dalam kepuasan kerja yaitu; i. Gaji atau upah yang diterima adalah jumlah gaji atau upah yang diterima dan kelakayakn imbalan tersebut. ii. Pekerjaan adalah tingkat hingga dimana tugas-tugas pekerjaan dianggap menarik dan memberikan peluang untuk belajar dan menerima tanggung jawab. iii. Peluang-peluang promosi adalah tersedianya peluang-peluang untuk mencapai kemajuan dalam jabatan. iv. Supervisor adalah kemampuan yang supervisor untuk menunjukkan perhatian terhadap karyawan. v. Para rekan sekerja adalah tingkat hingga dimana para rekan sekerja bersikap bersahabat kompeten, dan saling bantu membantu
35 2. Komitmen organisasi a. Pengertian Komitmen Meyer et al (1990), dalam Bagia, (2015) komitmen organisasi meliputi dari tiga aspek yaitu afektif, berkelanjutan, dan normatif b. Dimensi Komitmen Organisasi Terdapat tiga aspek komitmen di dalam penilaian komitmen organisasi menurut Meyer et al (1990), yaitu : i. Komitmen Afektif (affektive commitment) Komitmen Afektif adalah keterkaitan emosional karyawan, identifikasi dan keterlibatan dalam organisasi ii. Komitmen Berkelanjutan (continuance commitment) komitmen berdasarkan kerugian yang berhubungan dengan keluarnya karyawan dari organisasi. Hal ini mungkin karena kehilangan senioritas atas rromosi atau benefit iii. Komitmen Normatif (normative commitment) perasaan wajib untuk berada dalam organisasi karena memang harus begitu; tindakan tersebut merupakan hal yang benar harus dilakukan c. Indikaor Komitmen : 1. Komitmen Afektif dengan indikator, yaitu : i. Saya percaya betul dengan organisasi yang saya miliki ii. Saya percaya bahwa saya secara emosional berhubungan dengan organisasi dimana saya bekerja
36 iii. Saya merasakan bahwa organisasi saya sebagai bagian dari hidup saya iv. Saya merasa senang menghabiskan sisa hidup saya untuk bekerja pada organisasi saya 2. Komitmen Kontinyu dengan indikator, yaitu : i. Pokoknya saya bertahan dengan pekerjaan saya karena saya menyukainya ii. Menunda pekerjaan saya akan meminta banyak pengorbanan pribadi iii. Saya tidak memiliki pilihan lain, kecuali tetap bertahan pada pekerjaan sekarang iv. Terlalu banyak kehidupan saya akan terganggu seandainya saya meninggalkan pekerjaan sekarang 3. Komitmen Normatif dengan indikator, yaitu : i. Sekali bekerja disini saya enggan untuk meninggalkan organisasi ii. Majikan saya akan sangat kecewa seandainya saya meninggalkan pekerjaan sekarang iii. iv. Saya merasa wajib untuk bertahan pada pekerjaan saya Saya tetap pada pekerjaan saya karena orang-orang akan mengira kurang baik terhadap kepergian saya
37 v. Kinerja a. Pengertian Kinerja Menurut Mathis dan Jackson (2006) dalam Kusuma, Adi. A (2013) menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan pegawai. Manajemen kinerja keseluruhan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja disuatu perusahaan ataupun non perusahaan b. Indikator Kinerja Menurut Mathis dan Jackson (2006 ) indikator kinerja adalah: i. Kuantitas, diukur dari persepsi karyawan terhadap jumlah aktivitas yang ditugaskan beserta hasilnya. ii. Kualitas, dapat diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap ketrampilan dan kemampuan karyawan. Hasil pekerjaan yang dilakukan mendekati sempurna atau memenuhi tujuan yang diharapkan dari pekerjaan tersebut. iii. Ketepatan waktu, diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas yang diselesaikan dari awal waktu sampai menjadi output. Dapat menyelesaikan pada waktu yang telah ditetapkan serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain.
38 iv. Efektifitas, pemanfaatan secara maksimal sumber daya dan waktu yang ada pada organisasi untuk meningkatkan keuntungan dan mengurangi kerugian. v. Kehadiran, tingkat kehadiran karyawan dalam perusahaan dapat menetukan kinerja karyawan. F. Pengukuran Variabel Penelitian 1. Kepuasan Kerja Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner milik Gunawan Imam (2011) dalam Muranaka, Shigemi. A (2012), dengan jumlah item pertanyaan 12 item pertanyaan. Pengukuran variabel yang digunakan menggunakan 5 skala likert. Skala likert tersebut sebagai berikut : 1) Sangat setuju (SS) : 5 2) Setuju (S) : 4 3) Netral (N) : 3 4) Tidak setuju (TS) : 2 5) Sangat tidak setuju (STS) : 1 2. Komitmen organisasi Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang digunakan dalam penelitian Meyer et al (1990), dalam Bagia (2015) dengan jumlah item pertanyaan 18 item pertanyaan. Pengukuran variabel yang digunakan menggunakan 5 skala likert. Skala likert tersebut sebagai berikut :
39 1) Sangat setuju (SS) : 5 2) Setuju (S) : 4 3) Netral (N) : 3 4) Tidak setuju (TS) : 2 5) Sangat tidak setuju (STS) : 1 3. Kinerja Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Mahesa (2010), dalam Kusuma, Adi. A (2013) dengan jumlah item pertanyaan 10 item pertanyaan. Pengukuran variabel yang digunakan menggunakan 5 skala likert. Skala likert tersebut sebagai berikut : 1) Sangat setuju (SS) : 5 2) Setuju (S) : 4 3) Netral (N) : 3 4) Tidak setuju (TS) : 2 5) Sangat tidak setuju (STS) : 1 G. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Uji Validitas Validitas merupakan pengujian yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang kita gunakan mampu mengukur apa yang kita ukur dan bukan mengukur yang lain. Uji validitas diuji dengan program SPSS 15.0, hasil dari uji ini cukup mencerminkan topik yang sedang diteliti. Uji
40 validitas dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing pertanyaan dengan jumlah skor untuk masing-masing variabel. Dalam penelitian digunakan uji validitas item dengan menggunakan kriteria internal yaitu membandingkan kesesuaian tiap komponen pertanyaan dengan skor keseluruhan tiap komponen pertanyaan dengan skor total keseluruhan test. Dikatakan valid ketika terdapat korelasi antara indikator dengan total skor semua indikator, valid ketika nilai sig kurang dari 0,05 (Ghozali, 2013). 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan uji kehandalan yang menunjukkan sejauh suatu alat dapat diandalkan atau dipercaya yang dapat memberikan hasil yang relative sama apabila dilakukan pengukuran kembali pada objek yang sama. Apabila suatu alat ukur digunakan berulang dan hasil yang diperoleh relative konsisten maka alat ukur tersebut dianggap handal (reliabilitas). Dikaatakan reliabel ketika nilai cronbach alpha lebih dari 0,6 (Latan dan Ghozali, 2012). H. Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan untuk menginterprestasikan dan menganalisis data. Sesuai dengan model yang dikembangkan dalam penelitian ini maka alat analisis data yang digunakan regresi yang di mana regresi merupakan suatu alat ukur yang juga dapat digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antar variabel. Analisis regresi berguna
41 untuk mendapatkan hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih. Selain itu analisi regresi beguna untuk mendapatkan pengaruh antar variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya atau meramalkan variabel prediktor, yang akan dioperasikan menggunakan SPSS. Analisis regresi linear berganda merupakan salah satu metode regresi yang dapat dipakai sebagai alat inferensi statistik untuk menentukan pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen). Uji Regresi linear berganda pada intinya memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1. Menghitung nilaai estimasi rata-rata dan nilai variabel terkait berdasarkan pada nilai varibael bebas 2. Menguji hipotesis karakteristik dependensi 3. Meramalkan nilaai rata-rata variabel bebas dengan didasarkan pada nilai variabel bebas di luar jangkauan sample. Pada analisis regresi sederhana dengan menggunakan SPSS ada beberapa asumsi dan persyaratan yang perlu diperiksa dan diuji, beberapa diantaranya adalah : 1. Variabel bebas tidak berkorelasi dengan disturbance term (Error). Nilai disturbance term sebesar 0 atau dengan simbol sebagai berikut: E (U / X) = 0, 2. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka antara variabel bebas (explanatory) tidak ada hubungan linier yang nyata, 3. Model regresi dikatakan layak jika angka signifikansi pada ANOVA sebesar < 0.05, Predictor yang digunakan sebagai variabel
42 bebas harus layak. Kelayakan ini diketahui jika angka Standard Error of Estimate < Standard Deviation, 4. Koefisien regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan Uji T. Koefesien regresi signifikan jika T hitung > T table (nilai kritis), 5. Model regresi dapat diterangkan dengan menggunakan nilai koefisien determinasi (KD = R Square x 100%) semakin besar nilai tersebut maka model semakin baik. Jika nilai mendekati 1 maka model regresi semakin baik, 6. Residual harus berdistribusi normal, 7. Data berskala interval atau rasio, 8. Kedua variabel bersifat dependen, artinya satu variabel merupakan variabel bebas (variabel predictor) sedang variabel lainnya variabel terikat (variabel response) Berikut ini contoh perhitungan regresi linier sederhana menggunakan software SPSS 20. Dalam analisis regresi, terdapat tahapan yang dikenal dengan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik adalah analisis yang dilakukan untuk menilai apakah di dalam sebuah model regresi linear Ordinary Least Square (OLS) terdapat masalah-masalah asumsi klasik, dalam analisis regresi terdapat beberapa tahap pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi agar persamaan regresi dapat digunakan dengan baik, terdapat tiga cara pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas, yaitu sebagai berikut:
43 1. Uji multikolinearitas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanyaa korelassi antaar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di aantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka vaariabel ini tidak ortognal. Variabel ortognal adalah vaariabel independen yang nilai korelasinya antaara anatar sesama variabel independen sama dengan nol. Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF (variance inflation factor). Toleraance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Pengujian ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance. Apabila nilai VIF berada dibawah 10,00 dan nilai Tolerance lebih dari 0,100, maka diambil kesimpulan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat masalah multikolinearitas (Ghozali, 2011). 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat
44 yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Data dapat dinyatakan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi jika nilai signifikan lebih dari 0,05 (Ghozali, 2011). 3. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah nominal atau ordinal maka metode yang digunakan adalah statistik non parametrik. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikan lebih besar dari 5% atau 0,05 (Ghozali, 2011). I. PENGUJIAN HIPOTESIS 1. Uji Signifikasi Pengaruh Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara Variabel X dan Y, apakah variabel X1,X2, dan X3 (Kepuasan kerja dan Komitmen Organisasi) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (Kinerja karyawan)
45 Secara terpisah atau parsial (Ghozali, 2005), Hipotesis yang dilakukan dalam pengujian ini adalah: Ho : Variabel-variabel bebas (Kepuasn kerja dan Komitmen Organisasi) tidak mempunyai yang signifikan terhadap terhadap variabel terkait (Kinerja Karyawan). Ha : Variabel-variabel bebas (Kepuasn kerja dan Komitmen Organisasi) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terkait (Kinerja karyawan, Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2005) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikan, yaitu: a) Apabila probilitas signifikan > 0.05, Maka Ho diterima dan Ha ditolak b) Apabila probilitas signifikan < 0.05, Maka Ho di tolak dan Ha diterima 2. Uji signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Dalam penelitian ini uji F di gunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (Simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005). Dalam penelitian ini hipotesis yang di gunakan adalah: Ho : Variabel-variabel bebas yaitu Kepuasan kerja, Komitmen organisasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan. Ha : Variabel-variabel bebas yaitu Kepuasan kerja, Komitmen organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan.
46 Dasar pengambilan keputusannya (Ghozali, 2005) adalah dengan menggunakan angka probilitas signifikan yaitu: a) Apabila probilitas signifikan > 0.05, Maka Ho diterima dan Ha ditolak b) Apabila probilitas signifikan < 0.05, Maka Ho di tolak dan Ha diterima 3. Analisis Koefisien Destirminasi (R²) Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2005), nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai (R²) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas (Kepuasan kerja dan Komitmen Organisasi) dalam menjelaskan variasi variabel terkait (Kinerja karyawan) amat terbatas. Begitu pula sebaliknya nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan haampir semua informasi yang di butuhkan untuk memprediksi variabel terikat. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted (R²) pada saat menegvaluasi mana model regresi yang terbaik