BAB I PENDAHULUAN. Spesies tomat secara alami tumbuh di Amerika Barat-Daya sepanjang

dokumen-dokumen yang mirip
Keragaman Nukleotida Gen Lcy-b (Lycopene beta cyclase) Kultivar Tomat Betavila F1, Fortuna F1 dan Tymoti F1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara mega biodiversitas karena memiliki

Buah pepaya kaya akan antioksidan β-karoten, vitamin C dan flavonoid. Selain itu buah pepaya juga mengandung karpoina, suatu alkaloid yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang berbentuk semak, termasuk Divisi Spermatophyta, Subdivisi Angiospermae,

BAB I PENDAHULUAN. Tomat merupakan tanaman asli Benua Amerika yang tersebar dari Amerika

BAB I PENDAHULUAN. melimpah dari Sabang sampai Merauke. Kekayaan sumber daya alam. tersebut salah satunya adalah keanekaragaman tumbuhan yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. pada lingkungan hidup masyarakat terutama perubahan suhu, udara, sinar UV,

BAB I PENDAHULUAN. tarik sendiri, seperti rasa yang lezat, aroma yang khas, serta warna dan bentuk

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

BAB I PENDAHULUAN. resiko penyakit pada konsumen. Makanan fungsional ini mengandung senyawa atau

BAB I PENDAHULUAN. A dan C, minyak atsiri, zat warna kapsantin, karoten. Cabai merah juga mengandung

BAB I PENDAHULUAN. pencaharian sebagai petani. Hal ini ditunjang dari banyaknya lahan kosong yang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Permintaan akan tanaman hias di Indonesia semakin berkembang sejalan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 5 Khasiat Buah Khasiat Cabai Merah.

1. PENDAHULUAN. banyak mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan salah satu sayuran yang

BAB I PENDAHULUAN. ekuator, memiliki iklim tropis dan curah hujan yang tinggi mendukung berbagai

I. PENDAHULUAN. beriklim dingin maupun di daerah beriklim panas (Sato et al, 2006). untuk pengembangan budidayanya maupun penelitian ilmiah.

1. Peningkatan kandungan nutrisi: Pisang, cabe, raspberries, stroberi, ubi jalar

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Indonesia menjadi produsen kakao terbesar ke-2 di dunia dengan produksi

TINJAUAN MATA KULIAH...

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan di Indonesia merupakan sumber plasma nutfah yang sangat potensial

PENDAHULUAN. Latar belakang. Penghasil stroberi (Fragaria chiloensis L.) terbesar di dunia adalah negara

Di bawah ini kita dapat melihat kandungan, khasiat dan manfaat sehat dari beberapa jenis buah yang ada di bumi :

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. sebagai satu dari empat jenis buah yang ditetapkan sebagai komoditas prioritas

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yang memiliki satu elektron

KARYA ILMIAH PELUANG USAHA BUBUR DAN NASI GORENG YANG SEHAT

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium cepa L. Aggregatum group) salah satu komoditas sayuran penting di Asia Tenggara karena seringkali

BAB I PENDAHULUAN. telah mengakibatkan kerugian secara ekonomi pada budidaya pertanian (Li et al.,

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tinggi. Tanaman cabai dapat tumbuh di berbagai tipe tanah dan tanah yang

BAB I PENDAHULUAN. belajar biologi tidak hanya berasal dari buku saja, melainkan seperti proses

I. PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu hasil pertanian

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 1

PEMBAHASAN UMUM Karakterisasi Genotipe Cabai

I. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Umum Nanas

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. mikroflora pencernaan yang dapat memberikan pengaruh positif terhadap

I. PENDAHULUAN. tanaman jagung di Indonesia mencapai lebih dari 3,8 juta hektar, sementara produksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1993). Yang dimaksud dengan hama ialah semua binatang yang mengganggu dan

BAB I PENDAHULUAN. Tropis. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki posisi geografi yang sangat

Bab II Tinjauan Pustaka

Madu tidak hanya bermanfaat dalam bidang pangan, tapi juga bermanfaat dalam bidang kesehatan dan kecantikan. Karena kandungan madu yang kaya akan

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

BAB VI. PRAKTEK PANEN DAN PASCA PANEN

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang

PEMBAHASAN Variasi Gen COI dan Gen COII S. incertulas di Jawa dan Bali

I. PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang banyak

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA LIMBAH PLTU TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT DAN INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju, terjadi pergeseran dan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok merupakan masalah penting sekarang ini. Rokok bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabe (Capsicum annum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di

PENGARUH INTERVAL PENYIRAMAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

I. PENDAHULUAN. melalui makanan pokok (Nazarudin, 2009). Selada (lactuca sativa L.) merupakan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 182/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA ONTARIO 145 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

Suplemen Majalah SAINS Indonesia. Edisi September Suplemen Pertanian (MSI 57).indd1 1 25/08/ :53:12

PRAKATA. Alhamdulillah syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah swt., atas

BAB I PENDAHULUAN. sumber vitamin, mineral, penyegar, pemenuhan kebutuhan akan serat dan kesehatan

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Tomat Cherry 2.2 Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari emisi pembakaran bahan bakar bertimbal. Pelepasan timbal oksida ke

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Selain sebagai bahan pangan, akhir-akhir ini jagung juga digunakan

BAB I PENDAHULUAN. datangnya tepat waktu. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tomat

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah, setiap makhluk hidup atau organisme akan sampai pada

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 345/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA FORTUNA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAB I Pendahuluan. tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan. meningkatkan hasil-hasil pertanian serta perkebunan.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara yang memiliki padi liar dengan keragaman jenis yang tinggi

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Lingkungan Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia kedokteran dan kesehatan banyak membahas tentang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

disukai masyarakat luas karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dalam kondisi aseptik secara in vitro (Yusnita, 2010). Pengembangan anggrek

UAD, Yogyakarta. Risanti Dhaniaputri Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan ( Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang

PENDAHULUAN. pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Indonesia terletak di khatulistiwa dengan posisi geografis antara 6 0 LU 11 0 LS dan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 222/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA KY KERITING SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERBANDINGAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DENGAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) DAN JENIS JAMBU BIJI TERHADAP KARAKTERISTIK JUS

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Spesies tomat secara alami tumbuh di Amerika Barat-Daya sepanjang pantai dan dataran tinggi dari sentral Equador melewati Peru, Chile Utara dan di kepulauan Galapagos (Bergougnoux, 2014). Budidaya tomat berasal dari tanaman tomat liar yang ditemukan di wilayah Andean dari Chile dan Peru (Gianessi et al., 2003). Sebagian besar pendahulu budidaya tomat adalah tomat cherry liar tersebar luas ke Meksiko, Colombia, Bolivia, dan negara Amerika Selatan lainnya (Peralta et al., 2008). Awal abad 16 orang Spanyol membawa tomat ke Eropa (Gianessi et al., 2003). Budidaya tomat di Eropa menjadi tersebar luas dalam dekade berikutnya di Spanyol, Italia dan Perancis. Tomat dibawa ke Asia oleh orang Spanyol yang berkunjung ke Filipina pada tahun 1564 (Anderson, 1988 dalam Nunn & Qian, 2010). Penyebaran tomat di Indonesia dimulai dari Filipina pada abad ke-18 (Gunawan, 2003 dalam Hapsari, 2010). Tanaman tomat merupakan komoditas sayuran yang dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi (Astari et al., 2014). Beberapa kultivar tomat hibrida dataran rendah diantaranya kultivar Betavila F1, Fortuna F1 dan Tymoti F1. Kultivar tomat hibrida Betavila F1 dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah dengan ketinggian 145-300 m. dpl. (Anonymous 2, 2015). Kultivar tomat Fortuna F1 dapat tumbuh di dataran rendah dengan ketinggian 50-650 m. dpl. (Anonymous 8, 2006). Kultivar tomat Tymoti F1 dapat tumbuh di dataran rendah dengan ketinggian 60-350 m. dpl. (Anonymous 9, 2011). 1

2 Pemilihan tomat kultivar dibandingkan dengan tomat varietas karena tomat kultivar tidak terlalu memerlukan adaptasi spesifik lokasi untuk tumbuh seperti tomat varietas dan memiliki daya hasil yang tinggi seperti kualitas buah yang baik sehingga dapat mengurangi kendala dalam penanaman tomat (Purwati, 2009). Selain itu, pemilihan ketiga kultivar tomat Betavila F1, Fortuna F1 dan Tymoti F1 dalam penelitian ini karena ketiga kultivar tomat ini memiliki daya tahan yang kuat terhadap serangan hama yaitu apabila terjadi serangan hama hanya mengenai pada bagian beberapa helai daun seperti daun menjadi keriting dan tidak mengenai pada bagian buah serta masa umur panen yang singkat sehingga dapat mengurangi kendala penelitian pengamatan karakter morfologi dan cocok dijadikan sebagai tanaman model dengan masa umur panen yang singkat (Anonymous 2, 2015; Anonymous 8, 2006; Anonymous 9, 2011). Buah tomat merupakan sumber makanan kesehatan yang penting karena buah tomat mengandung vitamin, mineral dan antioksidan (Frusciante et al., 2007). Antioksidan adalah molekul yang mampu melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Antioksidan mengakhiri reaksi ikatan radikal bebas dengan memutus reaksi radikal bebas yang berlangsung (Hamid et al., 2010). Keberadaan antioksidan di dalam tubuh manusia penting sebagai pertahanan pencegahan efek buruk dari radikal bebas seperti mencegah penyakit kanker dan penyakit kardiovaskuler (Udayaprakash, 2015). Contoh antioksidan yaitu beta-carotene, lycopene, vitamin C, vitamin E, dan vitamin A (Sies, 1997). Sumber antioksidan banyak terdapat dalam buah dan sayuran seperti wortel

3 mengandung beta karoten dan buah pepaya, semangka dan tomat mengandung likopen (Rodriguez-Amaya et al., 2006). Radikal bebas adalah molekul yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Aktivitas radikal bebas yang tidak terkontrol atau meningkat dapat menyebabkan kerusakan dalam tubuh (Pala & Gurkan, 2008). Radikal bebas dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan seperti kerusakan DNA yang menyebabkan mutagenesis dan karsinogenesis (Devasagayam et al., 2004). Akibat lain yang ditimbulkan oleh radikal bebas dalam tubuh manusia dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti penyakit Alzheimer, abnormalitas jantung, penyakit ginjal, dan fibrosis. Namun, di dalam tubuh manusia terdapat antioksidan yang berperan mereduksi radikal bebas dengan cara berikatan dengan ikatan radikal bebas sehingga tidak merusak organ penting dalam tubuh (Sarma et al., 2010). Likopen adalah pigmen dalam tumbuhan yang memberikan warna merah pada tomat, semangka dan jambu biji (Xianquan et al., 2005). Likopen adalah karotenoid utama yang terdapat pada tumbuhan tomat dan berperan untuk karakteristik warna merah pada buah tomat (Lenucci et al., 2006). Likopen berkhasiat sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas yang merusak sel-sel dalam tubuh (Fadilah, 2012). Tomat dan produk olahannya merupakan sumber makanan yang kaya akan likopen (Xianquan et al., 2005). Tomat memiliki tiga gen lycopene yakni Lcy-b, Cyc-b dan Lcy-e. Gen Lcy-b diekspresikan pada daun, bunga dan buah sampai tahap pematangan buah. Gen Cyc-b mengkode kromoplas dan lycopene beta cyclase yang hanya

4 diekspresikan oleh bunga dan pada tahap pematangan buah (Dalal et al., 2010). Gen Lcy-e yang mengkode enzim lycopene epsilon cyclase diekspresikan di daun dan buah. Selain itu ketiga gen lycopene ini juga terdapat pada tanaman lainnya yaitu terdapat pada tanaman jeruk (Jian-cheng et al, 2013). Sekuen dari hasil sekuensing berupa persamaan dan perbedaan urutan basa nukleotida dan similaritas urutan basa nukleotida lycopene beta cyclase menentukan seberapa jauh dekat hubungan kekerabatan antara tomat dengan cabai (Ronen et al., 2000). Pemilihan gen Lcy-b dalam penelitian ini berdasarkan penelitian sebelumnya, sebagai alat penelitian molekular dalam mempelajari gen biosintesis karotenoid pada tanaman bukan model (Zhao et al., 2014). Selain itu, menurut Ronen et al., (2000), gen Lcy-b dapat digunakan untuk mempelajari jalur biosintesis karotenoid sampai gen ini menghasilkan beta karotenoid pada tanaman tomat. B. Permasalahan Dari latar belakang dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. 1. Bagaimana hubungan kekerabatan fenetik ketiga kultivar tomat Betavila F1, Fortuna F1 dan Tymoti F1 berdasarkan karakter morfologi? 2. Bagaimana karakter molekular berupa panjang ukuran amplikon gen lycopene beta cyclase pada tiga kultivar tomat Betavila F1, Fortuna F1 dan Tymoti F1? 3. Bagaimana similaritas sekuen gen lycopene beta cyclase pada tiga kultivar tomat Betavila F1, Fortuna F1 dan Tymoti F1 dengan sekuen gene bank dan out-group Capsicum annum?

5 4. Bagaimana hubungan kekerabatan antara ketiga kultivar tomat Betavila F1, Fortuna F1, dan Tymoti F1 dan hubungan kekerabatan dengan kultivar tomat yang lain dari sekuen gen lycopene beta cyclase dan sekuen gen lycopene beta cyclase out-group Capsicum annum? C. Tujuan 1. Mengetahui hubungan kekerabatan fenetik ketiga kultivar tomat Betavila F1, Fortuna F1 dan Tymoti F1 berdasarkan karakter morfologi. 2. Melakukan proses PCR untuk mengetahui panjang ukuran amplikon gen lycpene beta cyclase pada tiga kultivar tomat Betavila F1, Fortuna F1 dan Tymoti F1. 3. Membandingkan similaritas sekuen gen lycopene beta cyclase pada tiga kultivar tomat Betavila F1, Fortuna F1 dan Tymoti F1 dengan sekuen gene bank dan outgroup Capsicum annum. 4. Merekonstruksi hubungan kekerabatan antara ketiga kultivar Betavila F1, Fortuna F1 dan Tymoti F1 dan hubungan kekerabatan dengan kultivar tomat yang lain dari sekuen gen lycopene beta cyclase dan sekuen gen lycopene beta cyclase outgroup Capsicum annum. D. Manfaat 1. Mengetahui hubungan kekerabatan fenetik ketiga kultivar tomat Betavila F1, Fortuna F1 dan Tymoti F1 berdasarkan karakter morfologi. 2. Sebagai informasi mengenai panjang ukuran amplikon gen lycopene beta cyclase dari tiga kultivar tomat Betavila F1, Fortuna F1 dan Tymoti F1.

6 3. Sebagai informasi mengenai karakter molekular perbandingan similaritas sekuen gen lycopene beta cyclase kultivar tomat Betavila F1, Fortuna F1 dan Tymoti F1 dengan sekuen gene bank dan outgroup Capsicum annum. 4. Mengetahui hubungan kekerabatan antara ketiga kultivar tomat Betavila F1, Fortuna F1 dan Tymoti F1 dan hubungan kekerabatan dengan kultivar tomat lain dari sekuen gen lycopene beta cyclase dan sekuen gen lycopene beta cyclase outgroup Capsicum annum. 5. Sebagai informasi kekerabatan fenetik untuk mengetahui keseragaman karakter morfologi dari ketiga kultivar tomat yang berguna untuk menyilangkan kultivar tomat berdasarkan karakter morfologi yang unggul dan informasi kekerabatan molekular berdasarkan gen Lcy-b sebagai strategi transgenik untuk memodifikasi kandungan karotenoid yang meningkatkan nutrisi buah tomat.