KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 KERINCI

dokumen-dokumen yang mirip
KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT DALAM TEKS BIOGRAFI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BUKITTINGGI

KESALAHAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM TEKS ANEKDOT KARYA SISWA KELAS X SMAN 1 GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK

KEKEEFEKTIFAN PENULISAN SURAT RESMI DI KANTOR CAMAT KECAMATAN KUMUN DEBAI KOTA SUNGAI PENUH

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 2 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL ILMIAH SURTI YULIA FAUZI NPM

KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM TULISAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA SOLOK

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI

KEEFEKTIFAN KALIMAT DALAM TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII MTs DINIYAH PANDAI SIKEK

KONTRIBUSI PENGETAHUAN KALIMAT EFEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT RESMI SISWA KELAS VIII SMPN 1 PARIANGAN

PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI SINTAKSIS TERHADAP PRODUKSI KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN EKSPOSISI

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

ANALISIS KESALAHAN KALIMAT TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

CAMPUR KODE TUTURAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR: Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 20 Padang

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM

KETIDAKEFEKTIFAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA ILMIAH SISWA DI KELAS XI UPW A SMK NEGERI 1 SINGARAJA

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup suatu Bangsa dan Negara. Hal ini karena pendidikan

KEMAMPUAN MENYUNTING KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 SIBERUT SELATAN BERPEDOMAN PADA EYD ARTIKEL E- JURNAL DAMIANUS NPM

KESALAHAN PENULISAN SURAT RESMI DI KANTOR CAMAT LUBUK TAROK KABUPATEN SIJUNJUNG

HUBUNGAN KOMPETENSI SINTAKSIS DAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH MASANI BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL

ABSTRACT. Keydwords: Writing skills, effective sentences, the research proposal

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEEFEKTIFAN KALIMAT DITINJAU DARI KESATUAN DAN KEHEMATAN PADA ABSTRAK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI

ABSTRACT. Kata kunci: korelasi, keterampilan membaca pemahaman teks laporan hasil observasi, dan keterampilan menulis teks laporan hasil observasi

PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM.

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN KALIMAT EFEKTIF DALAM SURAT RESMI DI KANTOR BPKD PADANG

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

KORELASI KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

THE USE OF IMPROVED SPELLING IN GOVERNMENT REGULATION NUMBER 32 OF 2013 ABOUT NATIONAL EDUCATION STANDARDS

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG

II. KAJIAN PUSTAKA. mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK PEMODELAN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA SMP NEGERI 12 PADANG

ANALISIS KESALAHAN PENULISAN AFIKSASI DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 11 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan kemampuan berbahasa produktif yang penting

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI

KALIMAT TANYA PESERTA BIMBINGAN SMART GENIUS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA SEBUAH KAJIAN DESKRIPTIF

HUBUNGAN PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS XI SMA IPA BUDI ANGUNG MEDAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TEKS DESKRIPSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 PADANG

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTORMING

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 16 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM BUKU TEKS MATEMATIKA KELAS VII TERBITAN KEMDIKBUD. Oleh

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TANYA DAN TANDA BACA TITIK PADA TEKS DIALOG SISWA

KESALAHAN EJAAN DALAM SURAT DINAS SISWA KELAS VI SD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN KALIMAT EFEKTIF DALAM SURAT RESMI DI KANTOR BPKD PADANG

KARAKTERISTIK STRUKTUR GENERIK TEKS CERPEN KARYA SISWA KLAS XI SMA NEGERI 1 LUBUK SIKAPING

KEMAMPUAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN SISWA KELAS VIII SMP N 20 PADANG DALAM MENULIS SURAT DINAS E JURNAL ILMIAH

Pena. Vol 6 No.2 Desember 2016 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai kaum terpelajar siswa dan mahasiswa dituntut untuk bisa

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS RANGKUMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 PADANG

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar

KORELASI KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

ANALISIS KEEFEKTIFAN KALIMAT SURAT DINAS SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL POPULER SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PADANG

PEMAKAIAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM BUKU TEKS SEKOLAH DASAR. oleh. Nunung Sitaresmi. Abstrak

PENGARUH TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII MTsN LUBUK BUAYA KOTA PADANG

PENGARUH MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)

KEMAMPUAN MENULIS SURAT LAMARAN PEKERJAAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 13 PADANG JURNAL ILMIAH

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SINTAKSIS PADA PENULISAN TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA PENELITIAN MINI MAHASISWA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

KORELASI PENGUASAAN KOSAKATA BIDANG LINGKUNGAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

KETIDAKTEPATAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER I BAHASA INDONESIA KELAS III SDN JEMBER LOR 05 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF PADA AMANAT UPACARA GURU SMK KESEHATAN WIDYA TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JOURNAL

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK PEMODELAN BERBASIS MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 PADANG

ABSTRACT. Kata kunci: Pengaruh, Media Objek Langsung, Menulis, Teks Laporan Hasil Observasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap orang perlu mengungkapkan ide atau gagasan pada orang lain.

ABSTRAK. Kata Kunci: Penggunaan Imbuhan pen-, pe-, pen-an, -an, ke-, ke-an

PENGGUNAAN BAHASA DALAM TEKS DESKRIPSI KARYA SISWA KELAS VII.6 SMP NEGERI 25 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

KEMAMPUAN MENULIS SURAT RESMI SISWA KELAS VIII SMP N I PANTI KABUPATEN PASAMAN JURNAL

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA KARANGAN SISWA KELAS X SMAN 1 PALAS 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri di dalam masyarakat,

Jurnal Kata ( Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013 PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA RAGAM TULIS DI RUANG PUBLIK SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

KESALAHAN KALIMAT BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SMPN 1 PADANG PANJANG

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Kemampuan Menggunakan Kalimat Efektif Mahasiswa Jurusan Pendidikan. Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin

JURNAL GRAMATIKA Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V1.i2 ( )

Transkripsi:

KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 KERINCI Oleh: Reri Oktarina 1, Erizal Gani 2, Emidar 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang email: rerioktarina@yahoo.com ABSTRACT This research aim to know about usage of effective sentence at essay exposition of the eighth grade students of SMP Negeri 15 Kerinci. The type of this research is qualitative research with descriptive method. Based on the results of data analysis and discussion, it was concluded the following three points. Firstly, the ineffectiveness of a sentence in terms of the choice of words. Secondly, the ineffectiveness of a sentence in terms of structure. Third, ineffectiveness sentence in terms of punctuation there are three aspects, namely (1) the use of capital letters, (2) writing words in the form of the writing of prepositions in improper, writing preposition to is not precise, and the writing of the word is not right, and (3) use hyphens. Kata kunci: ketidakefektifan, kalimat, karangan eksposisi A. Pendahuluan Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Keterampilan menulis berperan dalam meningkatkan intelektual siswa. Melalui kegiatan menulis siswa dapat mengungkapkan gagasan dan pikiran dalam suatu kerangka berpikir yang logis dan sistematis. Dalam menulis, khususnya menulis karangan yang bersifat ilmiah tentu harus menggunakan kalimat yang efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah tata bahasa yang berlaku sehingga dapat dipahami oleh pembaca dan pendengar dengan mudah. Keterampilan menulis yang menggunakan kalimat efektif adalah karangan eksposisi. Karangan eksposisi adalah karangan yang bertujuan menjelaskan atau memberikan informasi tentang sesuatu kepada pembaca yang bersifat objektif dan didukung oleh fakta dan data. Karangan eksposisi dipelajari siswa kelas VIII SMP sesuai dengan Kurikulum 2006. Karangan eksposisi terdapat dalam SK 4 dan KD 4.3. SK 4 berbunyi mengungkapkan informasi dalam bentuk laporan, surat dinas, dan petunjuk. KD 4.3 berbunyi menulis petunjuk melakukan sesuatu dengan urutan yang tepat dan menggunakan bahasa yang efektif. Menulis karangan eksposisi, siswa harus mampu membuat kalimat efektif agar pesan yang terkandung di dalam karangan dapat dipahami oleh pembaca. Namun, kebanyakan siswa tidak mampu menulis karangan dengan kalimat efektif. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti, beliau mengemukakan bahwa siswa belum memiliki kemampuan dalam merangkai kata-kata sehingga membentuk kalimat yang belum tepat, belum bisa menyelaraskan kalimat antarkalimat sehingga kalimat tersebut menjadi rancu, belum bisa menjabarkan ide-ide menjadi sebuah tulisan yang utuh. Hasil yang seperti ini berdampak pada nilai siswa yang diakibatkan ketidaktuntasan dalam belajar. 1 Mahasiswa penulis Skripsi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Wisuda periode September 2016 2 Pembimbing I dosen FBS Universitas Negeri Padang 3 Pembimbing II dosen FBS Universitas Negeri Padang 339

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 5, No. 2 September 2016; Seri D 339-345 Masalah lain yang terlihat adalah sebagian besar siswa menganggap kegiatan menulis sebagai beban berat, sulit, dan membosankan. Kesulitan siswa terhadap apa yang akan ditulis dan kurangnya minat siswa dalam menulis mengakibatkan topik yang diangkat menjadi sebuah tulisan hanya ditulis untuk memenuhi tugas tanpa mempertimbangkan syarat-syarat penulisan dalam sebuah karangan termasuk karangan eksposisi. Selain itu, pada hasil karangan siswa masih banyak terdapat ketidakefektifan dalam penulisan seperti kalimat yang rancu, kesalahan dalam pemilihan kata, hubungan antarkalimat yang tidak tepat, penggunaan konjungsi yang tidak tepat, penggunaan tanda baca yang tidak tepat, dan penggunaan ejaan yang tidak tepat. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis merasa penting melakukan penelitian ini untuk dapat mengoptimalkan kemampuan siswa dalam menulis sebuah karangan ilmiah maupun semi ilmiah sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan kalimat yang efektif dalam penulisannya. Dipilihnya karangan eksposisi untuk penelitian ini karena karangan eksposisi merupakan teks yang berisi fakta dan bersifat semi ilmiah, jadi perlu penggunaan kalimat efektif dalam penulisannya supaya dapat dipahami pembaca. Menurut Alwi dkk (2003:311), kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapan pikiran yang utuh baik secara lisan atau tulis. Menurut Atmazaki (2006:64), kalimat adalah satuan bahasa yang lebih besar dari frase yang unsur-unsurnya mempunyai fungsi sebagai subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Chaer (2011:44) menjelaskan kalimat adalah satuan sintaksis yang diusun dari konstituen dasar yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan, serta disertai dengan intonasi final. Manaf (2009:11) lebih menjelaskan bahwa kalimat dibedakan menjadi bahasa lisan dan bahasa tulis. Dalam bahasa lisan, kalimat adalah satuan bahasa yang mempunyai ciri, yaitu.satuan bahasa yang terbentuk atas gabungan kata dengan kata, gabungan kata dengan frasa, atau gabungan frasa dengan frasa. Dalam bahasa tulis, kalimat adalah satuan bahasa yang diawali oleh huruf kapital dan diakhiri oleh lambang intonasi final yaitu tanda titik. Semi (2003:217) mengatakan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi sasaran, mampu menimbulkan pengaruh, meninggalkan kesan atau menerbitkan selera baca. Kalimat yang lugas, lancar, dan pilihan kata yang tepat, akan membangkitkan selera pembaca untuk terus mengikuti tulisan tersebut. Sebaliknya kalimat yang tidak baik, akan membuat pembaca menghentikan bacaannya. Arifin dan Tasai (2008:97) mengatakan bahwa sebuah kalimat dikatakan efekif apabila kalimat tersebut memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan yang ada pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembaca atau penulis. Kalimat yang disampaikan dapat mewakili ide yang dikemukakan pengarang secara jujur dan sanggup menarik perhatian pembaca atau pendengar. Salain itu, kalimat yang efektif akan selalu tetap berusaha agar gagasan pokok yang dikemukakan selalu mendapat tekanan atau penonjolan dalam pikiran pembaca atau pendengar. Rahardi (2009:93) menjelaskan bahwa kalimat efektif harus dapat membangkitkan kembali gagasan yang dimiliki oleh pembaca persis sama dengan apa yang dimiliki oleh penulisnya. Sedangkan menurut Manaf (2009:110), kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan pikiran atau perasaan penutur atau penulis secara lengkap dan akurat dan dapat dipahami secara mudah dan tepat oleh penyimak atau pembaca. Atmazaki (2006:69 73) menyebutkan beberapa hal yang membuat kalimat menjadi tidak efektif, yaitu: (1) unsur kalimat tidak lengkap (sekurang-kurangnya memiliki subjek dan predikat dan berintonasi selesai), (2) menggunakan kata secara mubazir, (3) menggunakan pilihan kata tidak baku, (4) susunan kata tidak teratur, (5) bermakna ganda, dan (6) tak bernalar. Masalah dalam penelitian ini difokuskan pada ketidakefektifan kalimat dalam karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Kerinci. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini, Bagaimanakah ketidakefektifan kalimat dalam karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Kerinci? 340

Ketidakefektifan Kalimat Dalam Karangan Eksposisi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 15 Kerinci-Reri Oktarina, Erizal Gani, dan Emidar Pertanyaan penelitian dalam penelitian ini ada tiga. Pertama, bagaimanakah ketidakefektifan kalimat dalam karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Kerinci dari pilihan kata? Kedua, bagaimanakah ketidakefektifan kalimat dalam karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Kerinci dari struktur kalimat? Ketiga, bagaimanakah ketidakefektifan kalimat dalam karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Kerinci dari segi ejaan? Penelitian ini memiliki tiga tujuan. Pertama, mendeskripsikan ketidakefektifan kalimat dalam karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Kerinci dari segi pilihan kata. Kedua, mendeskripsikan ketidakefektifan kalimat dalam karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Kerinci dari segi struktur kalimat. Ketiga, mendeskripsikan ketidakefektifan kalimat dalam karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Kerinci dari segi ejaan. Secara praktis penelitian diharakan bermanfaat bagi peneliti, guru Bahasa Indonesia, dan siswa. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang ketidakefektifan kalimat khususnya dalam menulis karangan eksposisi. Bagi guru, untuk meningkatkan wawasan sebagai pendidik untuk mengajarkan siswa tentang kalimat efektif. Bagi siswa, dapat menjadi pedoman saat menulis karangan eksposisi dengan menggunakan kalimat efektif. B. Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Menurut Moleong (2010:6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Sejalan dengan itu, Jadi, penelitian kualitatif adalah penelitian yang berdasarkan fenomena yang dapat dipahami dan dapat pula diteliti tanpa menggunakan angka, tetapi menggambarkannya berdasarkan teori yang sudah ada. Peneliti menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan ataupun memaparkan proses dan hasil penelitian secara sistematik dan menekankan pada data faktual. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kalimat yang tidak efektif dalam karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Kerinci. Sumber data penelitian berupa karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Kerinci. Sumber data didapat dari kumpulan tugas siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Kerinci yang diarsipkan oleh Rositawati, S.Pd, guru bahasa Indonesia kelas VIII di SMP Negeri 15 Kerinci. Peneliti akan mengumpulkan 26 karangan eksposisi karya siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Kerinci secara acak dari dua kelas yang diarsipkan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Pemanfaatan peneliti sebagai instrumen dilandasi oleh keyakinan bahwa hanya manusia yang mampu menggapai dan menilai makna dari suatu peristiwa atau berbagai interaksi sosial (Moleong, 2010:9). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi. Data dikumpulkan dengan cara meminjam tugas siswa kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 15 Kerinci. Peneliti hanya membahas dan meneliti 26 tulisan karangan eksposisi yang ditulis oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Kerinci yang diambil dari dua kelas. Teknik pengabsahan data yang terdapat dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi (cross-check). Moeloeng (2010:330) menyatakan teknik triangulasi adalah teknik keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekkan data. Penganalisisan data dilakukan melalui lima tahap. Pertama, membaca dan memahami data penelitian yang telah diinventaris. Kedua, mengidentifikasi ketidakefektifan kalimat pada data yang telah diinventaris berdasarkan kriteria penilaian kalimat efektif. Dalam penelitian ini, kriteria tersebut adalah ketepatan penggunaan struktur kalimat, pilihan kata, dan ejaan. Ketiga, menganalisis ketepatan dan ketidaktepatan penggunaan indikator kalimat efektif pada data 341

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 5, No. 2 September 2016; Seri D 339-345 penelitian dan dihubungkan dengan teori yang digunakan dalam penelitian. Keempat, menyimpulkan hasil penelitian. Kelima, menulis laporan penelitian. C. Pembahasan Pembahasan ini akan menjelaskan tiga hal yang berkaitan dengan hasil penelitian. Ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, ketidakefektifan kalimat dalam karangan eksposisi siswa dari segi pilihan kata. Kedua, ketidakefektifan kalimat dalam karangan eksposisi siswa dari segi struktur kalimat. Ketiga, ketidakefektifan kalimat dalam karangan eksposisi siswa dari segi ejaan. Ketiga hal tersebut akan dijelaskan di bawah ini. 1. Ketidakefektifan Kalimat dalam Karangan Eksposisi Siswa dari Segi Pilihan Kata Salah satu indikator untuk menilai ketidakefektifan kalimat dalam karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Kerinci adalah pilihan kata. Ketidakefektifan kalimat ditinjau dari segi pilihan kata dalam karangan eksposisi siswa disebabkan oleh tiga kesalahan sebagai berikut. Pertama, pilihan kata tidak tepat dan Kedua, pilihan kata tidak baku. Menurut Ermanto dan Emidar (2012:98), bahasa Indonesia memiliki banyak ragam. Berdasarkan situasi pemakaiannya, ragam bahasa Indonesia dibedakan menjadi ragam formal dan ragam tidak formal. Dalam bahasa Indonesia ragam formal, digunakan kata baku, sedangkan dalam bahasa Indonesia ragam tidak formal, boleh digunakan kata nonbaku. Berikut contoh ketidakefektifan kalimat pada karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Kerinci ditinjau dari segi pilihan kata. Nasi putih, telur, daging ayam, garam, kecap, Saus Tomat, Saus Cabe, minyak Goreng, bawang merah, bawang putih, tomat, bawang goreng. Selanjutnya dua siung bawang putih, kemudian saos tomat secukupnya atau sesuai selera. Pada kalimat di atas ketidakefektifan kalimat disebabkan kalimat belum baku, yaitu pada kata cabe. Kata cabe bukan merupakan kata baku bahasa Indonesia seharusnya diganti dengan kata cabai. Ketidakefektifan pada kalimat selanjutnya juga disebabkan kalimat belum baku, yaitu kata saos bukan merupakan kata baku seharusnya diganti dengan kata saus. 2. Ketidakefektifan Kalimat dalam Karangan Eksposisi Siswa dari Segi Struktur Kalimat Menurut Gani (2012:63), sebuah kalimat dikatakan lengkap apabila sekurang-kurangnya memiliki pokok dan penjelas atau subjek dan predikat. Bila kedua unsur kalimat tersebut tidak ada, kalimat tersebut dianggap kalimat yang tidak lengkap atau dianggap bukan kalimat. a. Subjek Subjek merupakan unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping unsur predikat. Subjek memiliki ciri-ciri, yaitu (1) jawaban apa atau siapa, (2) disertai kata itu, (3) didahului kata bahwa, (4) mempunyai keterangan pewatas yang, (5) tidak didahului preposisi, dan (6) berupa nomina dan frasa nomina. (Dendy Sugono, 2009:37-46). b. Predikat Predikat merupakan unsur utama suatu kalimat, di samping subjek. Predikat memiliki ciriciri sebagai berikut. Pertama, jawaban atas pertanyaan apa dan mengapa. Kedua, memiliki kata adalah atau ialah, predikat yang tergolang ini adalah predikat yang terdapat dalam kalimat yang lazim disebut kalimat nominal. Predikat itu digunakan terutama jika subjek kalimat berupa unsur yang panjang sehingga batas antara subjek dan pelengkap tidak jelas. Ketiga, dapat diingkari, pengingkaran ini dapat diwujudkan oleh kata tidak. Bentuk pengingkaran tidak ini digunakan untuk predikat yang berupa verba atau adjektiva. Keempat, dapat disertai kata-kata aspek atau modalitas, predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai katakata aspek, seperti telah, sudah, belum, akan, dan sedang. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kelima, berupa verba, nomina, adjektiva, numeralia, frasa preposisi. (Dendy Sugono, 2009:48-53). 342

Ketidakefektifan Kalimat Dalam Karangan Eksposisi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 15 Kerinci-Reri Oktarina, Erizal Gani, dan Emidar c. Objek Objek merupakan unsur kalimat yang dapat diperlawankan dengan subjek. Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat yang berpredikat verba aktif. Objek memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Pertama, langsung di belakang predikat. Kedua, dapat menjadi subjek kalimat pasif. Ketiga, tidak didahului preposisi, objek yang selalu menempati posisi di belakang predikat itu tidak boleh didahului preposisi. Dengan kata lain, diantara predikat dan objek tidak dapat disisipi preposisi. (Dendy Sugono, 2009:62-65). d. Keterangan Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat. Misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk. Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata penghubung, seperti ketika, karena, meskipun, supaya, jika, dan sehingga. Pada umumnya kehadiran keterangan dalam kalimat tidak wajib sehingga keterangan diperlakukan sebagai unsur tak wajib dalam arti bahwa tanpa keterangan pun kalimat telah mempunyai makna tersendiri. Keterangan memiliki ciri-ciri sebaga berikut. Keterangan bukan unsur utama dan tidak terikat posisi. (Dendy Sugono, 2009:73-75). e. Pelengkap Pelengkap merupakan unsur kalimat yang dapat bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat. Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu adalah kedua unsure kalimat ini bersifat wajib, menempati posisi di belakng pedikat, dan tidak didahului preposisi. Pelengkap memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Terletak di belakang predikat dan tidak didahului preposisi. (Dendy Sugono, 2009:69-72). Contoh ketidakefektifan kalimat ditinjau dari struktur kalimat dalam karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Kerinci disebabkan oleh subjek tidak ditemukan di dalam kalimat adalah sebagai berikut. Di perlukan bahan-bahan untuk membuat nasi goreng. Pada kalimat siswa tersebut tidak ditemukan subjek, seharusnya diganti menjadi bahanbahan diperlukan untuk membuat nasi goreng. Bahan-bahan (S), diperlukan (P), dan untuk membuat nasi goreng (Ket). 3. Ketidakefektifan Kalimat dalam Karangan Eksposisi Siswa dari Aspek Ejaan Ketidakefektifan kalimat ditinjau dari segi ejaan dalam karangan eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Kerinci disebabkan oleh tiga aspek, yaitu penulisan huruf kapital, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca. Berdasarkan temuan penelitian, penulis mendapatkan hasil bahwa 328 kalimat tidak efektif karena tidak menggunakan ejaan secara tepat. Tidak hanya 1 aspek ejaan saja yang tidak tepat penggunaannya, pada beberapa kalimat terdapat ketidakefektifan penggunaan hingga dua aspek ejaan sekaligus. Ketidakefektifan penggunaan ejaan tersebut dapat dilihat pada pembahasan di bawah ini. a. Ketidakefektifan Kalimat dalam Karangan Eksposisi Siswa dari Aspek Penggunaan Huruf Kapital Dilihat dari ketidakefektifan dalam menggunakan huruf kapital, siswa lebih banyak membuat kesalahan kalimat pada (1) kesalahan penulisan huruf kapital pada huruf pertama kata pada awal kalimat dan (2) kesalahan penulisan huruf kapital yang seharusnya tidak ditulis dengan huruf kapital. Adapun contoh ketidakefektifan penulisan huruf kapital pada karangan siswa sebagai berikut. 343

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 5, No. 2 September 2016; Seri D 339-345 Nasi putih, telur, daging ayam, garam, kecap, Saus Tomat, Saus Cabe, minyak Goreng, bawang merah, bawang putih, tomat, bawang goreng. Ketidakefektifan pada kalimat di atas disebabkan penulisan huruf kapital yang tidak tepat, kata saus tomat, saus cabe dan minyak goreng pada kalimat di atas bukan huruf pertama kata pada awal kalimat dan bukan termasuk salah satu dari syarat penggunaan huruf kapital, sehingga tidak harus memakai huruf kapital. Aturan penggunaan huruf kapital oleh Ermanto dan Emidar (2012:30) salah satunya yaitu huruf kapital digunakan pada huruf pertama awal kalimat. b. Ketidakefektifan Kalimat dalam Karangan Eksposisi Siswa dari Aspek Penulisan Kata Dilihat dari penulisan kata, kata depan di dan ke sering terjadi kesalahan pada penulisannya. Hal ini diperkirakan karena kata depan di dan ke mirip seperti awalan di- dan ke-, sehingga keduanya menyebabkan ambigu dalam praktiknya. Kata depan di sering ditulis bersambung dengan kata yang mengikutinya. Padahal, EBI menetapkan bahwa kata depan di dan ke ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada, (Ermanto dan Emidar, 2012:47). Kata depan di dan ke sering diabaikan penggunaannya oleh siswa dalam karangan. Misalnya, penggunaan kata di dan ke disambung atau dipisah dengan kata yang mengikutinya. Selain penggunaan kata di dan ke, kesalahan penulisaan kata, penyingkatan kata yang tidak sesuai dan penggunaan spasi yang salah. Penulisan kata yang disingkat dan kesalahan dalam penulisan kalimat juga banyak terjadi. Hal itu dapat dilihat dari contoh berikut. Dan yg terakhir adalah siapkan kopi. Ketidakefektifan pada kalimat di atas disebabkan penulisan kata yang tidak tepat, kata yang seharusnya tidak disingkat dan kata dan tidak boleh di awal kalimat karena merupakan konjungsi. c. Ketidakefektifan Kalimat dalam Karangan Eksposisi Siswa Penggunaan Tanda Baca Dilihat dari penggunan tanda baca, kesalahan kalimat banyak terjadi pada penggunaan titik yang tidak digunakan pada akhir kalimat, penggunaan tanda koma, dan penggunaan tanda ulang. Penggunaan tanda titik pada karangan siswa yang tidak tepat antara lain karangan siswa Aduk hingga kopi dan gula tercampur rata. Pada kalimat tersebut siswa tidak menggunakan tanda titik di akhir kalimat. Sesuai dengan aturan penggunaan tanda titik oleh Ermanto dan Emidar (2012:60) salah satunya adalah tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Penggunaan tanda koma pada karangan siswa yang tidak tepat antara lain karangan siswa Setelah bahan disediakan masukan gula kedalam Gelas 2 sendok kemudian masukan kopi 1,5 sendok kemudian tuangkan Air Panas. Setelah kata disediakan diberi tanda koma karena kalimat tersebut digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. Aturan penggunaan tanda koma oleh Ermanto dan Emidar (2012:63) salah satunya adalah digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. Ketidakefektifan kalimat dari segi tanda ulang. Penulisan tanda baca ulang dalam ejaan bahasa Indonesia digunakan untuk menunjukkan bagian kata yang mengalami pengulangan. Pada umumnya, tanda baca ulang digunakan untuk (1) keperluan penulisan yang bersifat pribadi, (2) keperluan penulisan cepat. Saat ini, tanda baca ulang tidak berterima untuk digunakan. Oleh sebab itu, jangan gunakan tanda baca ini untuk menyatakan suatu pengulangan (Gani, 2012:105). 344

Ketidakefektifan Kalimat Dalam Karangan Eksposisi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 15 Kerinci-Reri Oktarina, Erizal Gani, dan Emidar D. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, data dalam penelitian ini adalah 26 karangan eksposisi berupa petunjuk melakukan sesuatu siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Kerinci. Jumlah keseluruhan kalimat dalam karangan eksposisi adalah 238 kalimat. Dari 238 kalimat diperoleh sebanyak 196 kalimat yang tidak efektif dalam karangan eksposisi siswa. Ketidakefektifan terdiri dari tiga indikator penganalisisan, yaitu pilihan kata, srtuktur kalimat, dan ejaan yang terdiri dari penulisan huruf kapital, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca. Ketiga indikator tersebut terdapat 708 ketidakefektifan kalimat dan kata yang terdiri dari 51 kata yang tidak efektif dari segi pilihan kata, 187 kalimat yang tidak efektif dari segi struktur kalimat, dan dari segi ejaan terdapat 470 ketidakefektifan yang ditinjau dari 180 penuisan huruf kapital, 195 penulisan kata, dan 95 penggunaan tanda baca. Berdasarkan kesimpulan, dapat diberikan saran-saran penelitian sebagai berikut. Pertama, guru bahasa Indonesia SMP Negeri 15 Kerinci agar lebih berupaya lagi meningkatkan kemampuan siswa dalam penggunaan kalimat efektif. Hal ini bertujuan agar mutu pembelajaran bahasa Indonesia lebih berkualitas dengan cara merancang proses pembelajaran yang lebih menarik bagi siswa. Kedua, seluruh komponen SMP Negeri 15 Kerinci lebih meningkatkan kerjasama untuk meningkatkan tujuan pembelajaran yang lebih baik dengan melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran itu sendiri. Ketiga, untuk peneliti lebih lanjut, dapat dilakukan penelitian yang lebih komprehensif, baik kemampuan penggunaan kalimat efektif dalam karangan eksposisi siswa maupun kemampuan menulis karangan lainnya. Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan hasil penelitian untuk penulisan skripsi penulis dengan pembimbing Dr. Erizal Gani, M.Pd. dan Dra. Emidar, M.Pd. Daftar Rujukan Arifin, Zaenal dan S. Amran Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo. Atmazaki. 2006. Kiat-Kiat Mengarang dan Menyunting. Padang: Cipta Budaya. Chaer, Abdul. 2011. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta. Manaf, Ngusman Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia. (Bahan ajar). Padang: FBS UNP. Moleong, Lexy J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Putrayasa, Ida Bagus. 2007. Kalimat Efektif (Diksi, Struktur, dan Logika). Bandung: Refika Aditama. Rahardi, R. Kunjana. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga. Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya. Sugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 345