BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Juta Pengguna

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar terutama didalam kelas, guru mengajar dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Abidin, Y. (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum Bandung: PT. Refika Aditama.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar tersebut

2015 PENGEMBANGAN COURSEWARE MULTIMED IA INTERAKTIF D ENGAN TAHAPAN PEMBELAJARAN 5M PAD A MATERI PENGGOLONGAN D AN TATA NAMA SENYAWA HID ROKARBON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMAN 4 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bahan ajar inovatif dan interaktif dibutuhkan oleh siswa dan guru agar

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan teknologi telah mempengaruhi keberadaan media

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Fauzi Sya bana, 2013

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Irwandani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, penggunaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi diantara sesamanya,

R PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF LITERASI SAINS UNTUK PEMBELAJARAN IPA TERPADU PADA TEMA BIOTEKNOLOGI DI BIDANG PRODUKSI PANGAN

2014 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi (TIK), dan lahirnya masyarakat berbasis ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia IPTEK telah membawa perubahan yang besar

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikanadalah masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu proses pembelajaran guru dan murid terjadi suatu interaksi. Dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia yang sangat penting dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yaitu

BAB I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Teknologi komputer dapat di gunakan sebagi alat untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berkualitas menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Abdul Latip, 2015

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pemicu dalam kemajuan ilmu pendidikan. Mutu pendidikan perlu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan bagian dari sains yang menekankan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pemerintah telah berupaya untuk mengembangkan serta menyempurnakan kurikulum

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bahan ajar yang inovatif dan interaktif memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari komputer, sebagian besar aktivitas yang dilakukan oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan alat penyampaian pesan-pesan penerangan, bukan didesain untuk tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

Penggunaan CD Interaktif Dan Digital Storytelling Berbasis Kontekstual Sebagai Media Pembelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan

I. PENDAHULUAN. Fisika merupakan salah satu pelajaran IPA yang menarik untuk dipelajari karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi telah membawa perubahan pesat dalam peradaban

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DALAM BIDANG BERHITUNG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti

Belajar menjadi Mudah dan Menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, keterampilan berpikir kritis telah lama menjadi topik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rahayu Yulistia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan akan terkena dampak dari setiap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. nasional, oleh karena itu peningkatan kualitas pendidikan haruslah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan insan yang produksi, kreatif, inovatif, dan berkarakter.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang semakin

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. penerapannya banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Fisika berperan

PENGEMBANGAN COURSEWARE

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN STRUKTUR ATOM MENGGUNAKAN SOFTWARE CAMTASIA STUDIO 8 UNTUK SISWA KELAS X SMA N 2 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

14. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di negara kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. masuk dalam kurikulum pendidikan menengah di Indonesia. Ilmu kimia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. banyak dituntut dalam menghafal rumus rumus fisika dan menyelesaiakan soal

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan kegiatan menusia menjadi lebih efisien dan lebih efektif. Hal

dituntut untuk lebih produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.

BAB I PENDAHULUAN. diberikan kepada siswa di semua jenjang pendidikan. Siswa dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2016 PROFIL REPRESENTASI MENTAL SISWA KETIKA MEMBACA GAMBAR REPRESENTASI KONVENSI DAN ISOMORFISME SPASIAL PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA

2015 PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fariz Eka Nurfu ad, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sains di Indonesia dewasa ini kurang berhasil meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelajaran kimia di SMA/MA bertujuan agar siswa memiliki kemampuan antara lain: (1) membangun kesadaran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah cita-cita bangsa yang harus terus

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya pada bidang teknologi informasi sangat berpengaruh terhadap perencanaan dan implementasi strategi pembelajaran. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangat pesat, berdasarkan catatan data statistik dari The International Telecommunications Union (ITU), Pada tahun 2015, Indonesia menduduki urutan ke-4 terbanyak pengguna internet di Asia, dengan jumlah pengguna internet sebanyak 73 juta orang (gambar 1.1). Berdasarkan data statistik tersebut, Indonesia termasuk negara yang mengikuti perkembangan TIK dalam hal ini internet. Penggunaan komputer dan internet dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dalam membantu siswa belajar secara mandiri. Pembelajaran dengan menggunakan media bukan hanya dapat mempermudah dan mengefektifkan proses pembelajaran, akan tetapi juga dapat membuat proses pembelajaran lebih menarik. Para guru dapat menggunakan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Juta Pengguna Gambar 1.1 Negara negara di Asia yang memiliki jumlah pengguna internet terbesar per tanggal 30 Juni 2015 (Sumber: http://www.internetworldstats.com/stats3.htm)

2 Para ahli telah membahas berbagai manfaat media pembelajaran. Menurut Kemp & Dayton (dalam Arsyad, 2013), meskipun telah lama disadari bahwa banyak keuntungan penggunaan media pembelajaran, tetapi penerimaannya serta pengintegrasiannya ke dalam program - program pengajaran berjalan sangat lambat. Media pembelajaran memiliki peranan penting dalam menyampaikan materi ajar yang dikaitkan dengan kehidupan siswa secara kontekstual (Harisson, dkk., dalam OECD, 2009). Oleh karena itu, untuk memahami konsep-konsep abstrak secara lebih baik diperlukan visualisasi yang dapat mempermudah pemahaman siswa. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat media yang digunakan dalam pembelajaran menjadi semakin berkembang. Pembelajaran dengan menggunakan media elektronik sebagai media pembelajaran sudah banyak dilakukan. Berdasarkan penelitian Burrmann (2013), beliau menyatakan bahwa penggunaan media yang mendukung pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar adalah bahan ajar berbasis web. Bahan ajar ini dapat disusun dengan skema atau diagram sederhana yang dapat mengaktivasi memori jangka panjang (Kalyuga, 2009). Banyak siswa yang menjadi kurang tertarik dalam mempelajari ilmu kimia karena pembelajaran ini membutuhkan kemampuan imajinasi untuk membayangkan suatu konsep yang abstrak (Burrmann, 2013). Hal inilah yang membuat para siswa beranggapan bahwa kimia merupakan pelajaran yang sukar dipahami. Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan suatu strategi agar pembelajaran kimia menjadi lebih menarik bagi siswa (Russel, 1997). Pembelajaran berbasis web dapat meningkatkan pemahaman konsep kimia dan menarik minat belajar siswa (Frailich, dkk, 2007). Dalam kurikulum 2013, proses pembelajaran tidak berpusat pada guru, melainkan proses pembelajaran berpusat pada siswa (Student Center). Siswa diberikan kesempatan untuk membangun pemahaman konsep secara mandiri dan guru berperan sebagai fasilitator. Berdasarkan hal tersebut, siswa dituntut untuk secara aktif mencari informasi secara luas dan lengkap tentang materi yang akan dipelajari sebelum proses pembelajaran dimulai. Selain dari buku yang biasanya

3 digunakan siswa untuk mencari informasi, diperlukan suatu media lain yang dapat menambah wawasan siswa. Hasil wawancara kepada tujuh guru kimia Sekolah Menengah Atas (SMA) di kota Bandung, lima guru menyatakan bahwa makromolekul cocok untuk dijadikan bahan ajar berbasis web. Hal ini disebabkan dalam pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas XII semester 2 sering mendapat kendala, seperti waktu efektif pembelajaran yang sangat singkat sehingga para guru tidak bisa menyampaikan materi secara menyeluruh. Biasanya guru menugaskan kepada siswa untuk mempelajarinya sendiri. Selain itu, waktu pembelajaran sering terpotong oleh kegiatan sekolah, sehingga mengurangi waktu belajar siswa di kelas. Para guru juga mengatakan akan sangat terbantu ketika ada bahan ajar yang kebenarannya secara keilmuan telah teruji, serta dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Materi makromolekul dianggap dapat dipelajari sendiri oleh siswa di rumah ketika ditugaskan, sehingga berdasarkan penelitian sebelumnya (Dori & Barak, 2003; Penn & Nedeff, 2000), dengan menggunakan web sebagai bahan ajar tambahan, yang dapat diakses di mana saja, akan sangat membantu siswa dan dapat meningkatkan pemahaman konsep kimia organik pada materi makromolekul. Pemanfaatan internet dalam bahan ajar berbasis web dapat memberikan berbagai macam sumber informasi mengenai materi makromolekul. Cakupan materi makromolekul sangat luas, sehingga peneliti membatasi keluasan materi pada materi karbohidrat. Hal ini karena, Penelitian terhadap materi karbohidrat yang pernah dilakukan sebelumnya oleh Alkatiri (2012) bahan ajar yang dikembangkan sudah dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari tetapi bahan ajar atau handout yang dikembangkan hanya bisa diakses secara offline sehingga siswa tidak bisa menggunakannya secara bebas. Kementerian Pendidikan dan kebudayaan dan Pusat Teknologi Komunikasi (PUSTEKKOM) belum meluncurkan website yang berisikan bahan ajar, gambar serta video khusus untuk mata pelajaran kimia materi karbohidrat, sedangkan Dumgair (2013) sudah mengembangkan dalam bentuk web tetapi web yang dikembangkannya tidak dapat diakses dan juga materi yang disajikan hanya berasal dari satu buku kimia SMA. Selain itu, pengembangan media pembelajaran berbasis web oleh Dumgair

4 (2013) belum menggunakan pendekatan saintifik maka dalam penelitian ini akan dikembangkan bahan ajar berbasis web pada materi karbohidrat dengan menggunakan pendekatan saintifik. Adanya bahan ajar berbasis web dengan pendekatan saintifik diharapkan dapat membantu para guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berjudul Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web pada Materi Karbohidrat. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan, rumusan masalah utama penelitian ini yaitu Bagaimana Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web pada Materi Karbohidrat?, sedangkan masalah khususnya adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana bahan ajar berbasis web materi karbohidrat dikembangkan menggunakan model ADDIE? 2. Bagaimana kualitas bahan ajar berbasis web materi karbohidrat yang dikembangkan? 3. Bagaimana tanggapan guru terhadap bahan ajar berbasis web materi karbohidrat yang dikembangkan? 4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap bahan ajar berbasis web materi karbohidrat yang dikembangkan? C. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah Pembatasan ruang lingkup pada penelitian ini dijabarkan sebagai berikut: 1. Materi yang dibahas pada bahan ajar web yang akan dikembangkan adalah materi karbohidrat. 2. Kompetensi inti dari materi karbohidrat dibatasi untuk aspek kognitif yaitu pada kompetensi inti nomor 3 dengan kompetensi dasar nomor 3.9 3. Penelitian yang dilakukan dibatasi pada tahap pendahuluan dan pengembangan sampai uji coba terbatas produk bahan ajar web untuk materi karbohidrat yang dihasilkan saja. 4. Penilaian kualitas konten bahan ajar berbasis web dibatasi dalam aspek kesesuaian ide pokok dengan teks, ketepatan konsep kimia dalam teks,

5 penggunaan tata bahasa dan kesesuaian isi gambar dengan teks, dilakukan melalui uji kelayakan materi. 5. Penilaian kualitas web bahan ajar pada materi karbohidrat dibatasi dalam aspek desain visual, navigasi, dan bahasa, dilakukan melalui uji kelayakan web. 6. Tanggapan guru terhadap bahan ajar berbasis web dibatasi dalam aspek materi, bahasa, desain visual, navigasi, dan desain instruksional melalui pengambilan angket. 7. Tanggapan siswa terhadap bahan ajar berbasis web dibatasi dalam aspek materi, bahasa, desain visual, dan navigasi. D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu untuk menghasilkan produk bahan ajar berbasis web dengan menggunakan pendekatan saintifik yang menampilkan video mengamati terlebih dahulu, kemudian siswa merumuskan hipotesis yang nantinya akan dibandingkan dengan kesimpulan setelah melakukan pembelajaran menggunakan bahan ajar berbasis web pada materi karbohidrat. Produk tersebut dapat membantu guru dalam menerapkan pendekatan saintifik dan membelajarkan kimia kepada siswa, khususnya materi karbohidrat. E. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan diperoleh berbagai manfaat bagi siswa, guru dan peneliti. Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut: 1. Bagi siswa Dapat membantu siswa dalam mempelajari materi kimia khususnya makromolekul. Dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam mempelajari kimia. 2. Bagi guru Tersedianya multimedia pembelajaran yang dapat membantu guru dalam proses mengajar Meningkatkan motivasi guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam membelajarkan kimia. 3. Bagi peneliti lain

6 Memberikan inspirasi untuk penelitian lebih lanjut tentang pembuatan bahan ajar berbasis multimedia pada materi kimia lainnya. F. Struktur Organisasi Skripsi Penulisan skripsi ini terdiri atas lima bab. Bab I berisikan pendahuluan, yang mengulas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. Pada Bab II berisikan tentang tinjauan pustaka, yang mengulas tentang: bahan ajar, pembelajaran berbasis TIK, prosedur pengembangan bahan ajar berbasis web, penilaian bahan ajar berbasis web, model pengembangan ADDIE dan mengenai ruang lingkup materi karbohidrat. Bab III berisikan tentang metodologi penelitian, yang mengulas tentang: metode penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian dan teknik pengolahan data. Bab IV berisikan tentang hasil dan pembahasan. Bab V berisikan tentang simpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan.