Pagi itu, Roni beranjak dari tempat tidur.

dokumen-dokumen yang mirip
Atau ada juga yang hanya di dalam kota. Ada yang ke Dufan, Water Boom, atau ke Puncak. kata Anti lagi.

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM)

Si Fero yang Tinggi Hati

PAGI itu Tahir dengan terburu-buru menuju

Pengalamanku dalam Angkot

Bersahabat dengan Alam

Ooo ternyata sungai besarnya pun ada tujuh, aku tahu cuma Thames aja, pikirku dalam hati.

kegiatan sehari hari pelajaran 2

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

Aku ada dengan dirinya kali ini bukan karena keinginanku. Bukan karena cinta. Bukan karena kenal. Namun ini kebetulan. Diriku berdiri di depan sini.

Pertama Kali Aku Mengenalnya

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

dengan penuh hormat. rumah. mata.

"BOLA DAN CINTA" TRI ISTANTO S1TI-07

Bab 1. Awal Perjuangan

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Kau Tetap Indonesiaku

ada sebuah upacara ritual keagamaan umat Katolik di Larantuka.

Ramadan di Negeri Jiran

Di Unduh dari : Bukupaket.com

Matahari dan Kehidupan Kita

AD Rintiwi. El Principe. The Missing Person. Adrintiwi Press

Indonesian Beginners (Section I Listening) Transcript

Hemat Energi. Belajar Apa di Pelajaran 8? Menjelaskan isi drama dan memerankan drama melalui kegiatan mendengarkan

Seru sekali lomba lari itu! Siapa yang lebih dulu tiba di lapangan, dialah yang menjadi pemenang...

BAB 1 BERKEMAH. Petualangan Ke Dunia Es Krim 9

Apa Aku Bukan. Manusia?

Kegiatan Sehari-hari

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

Loyalitas Tanpa Batas

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

Getar Rasa... Ada getar rasa yang hadir entah datang dari mana

PESAN UNTUK SANG ANAK AGUS BUDI SANTOSO

SEMACAM PENGANTAR. I Love Medan. ~ Irda Handayani ~

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

PERANCANGAN FILM KARTUN SINOPSIS DAN NASKAH FILM PENDEK (POLA C.VOLGER) Ujian MID Perancangan film kartun

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

Gambar tersebut adalah sebuah hati, ditengah-tengahnya terdapat sebuah gedung dan disamping kiri gambar tersebut ada angka satu besar sekali.

Di Pantai Pasir Putih

Di Ujung Langit Ada Mimpi

HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION INDONESIAN 2/3 UNIT (COMMON) LISTENING SKILLS TRANSCRIPT

MUARA HATI. Sedikit rasa curiga yang sempat terlihat dari matanya, kini hilang tak bersisa. Terlebih saat

Indonesian Beginners

Pendidikan 97. Bab 9. Pendidikan

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.


RANGKUMAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN dan BUDAYA JAKARTA (PLBJ) KALI BERSIH. 1.2 Mengenal manfaat kali bersih. 1.3 Membiasakan menjaga kebersihan kali

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) MODEL PEMBELAJARAN TERPADU IMMERSED SEKOLAH DASAR

Di Semenanjung Tahun. Saat semua berakhir, saat itu pula semua berawal. Yuni Amida

Pagi kembali, senja menanti Si adik lahir, yang lain pergi Aku tak tahu mengapa ada yang pergi tak kembali Kata Ibu, yang pergi menjadi kenangan

Semangat ya kerja kelompok nya. J

ANTOLOGI. Kopi Tubruk

Bab 1. Kehilangan mimpi

PIPIN, KAKEK, DAN KERETA API. El Johan Kristama

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

FAIRA FA. Sakura In The Fall. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Aku sedang sibuk. Les-les untuk persiapan Ujian Akhir Nasional-ku sangat menyita perhatian.

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

Arif Rahman

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

2. Gadis yang Dijodohkan

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

2 Our Precious School

Alergi Gelembung. Girl and the Magic Tree 1

Berlari. Nurlaeli Umar

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Keindahan Seni Pendatang Baru

Tujuh Sahabat. Satu Bintang

Serunya Menjajal Kereta Cepat di China

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

Tanggal kelima belas bulan Juni. Purnama bersinar

BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Buku BI 1 (5 des).indd 1 10/12/2014 8:43:03

Got. Oleh: Muhammad Zahidun

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku.

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Alifia atau Alisa (2)

Kumpulan Prosa Vyna,

huh, akhirnya hanya mimpi, ucapnya sambil mengusap dada.

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

Transkripsi:

Penjaga Udara Oleh: Mauris Tasya Raqa Gaharu Pagi itu, Roni beranjak dari tempat tidur. Matahari bersinar dengan cerah. Langit biru menemani sang mentari. Awan-awan berlalu, datang dan pergi.seperti biasa, aroma masakan Ibu tercium sampai kamar Roni. Tampaknya, Ibu sedang memasak ayam goreng kesukaan Roni. Roni keluar dari kamarnya. Ia melihat Ayah sedang berada di teras. Di sampingnya terdapat secangkir kopi hangat. Ia menyeruput kopi tersebut kemudian menyalakan rokok ditangannya dan mengisapnya lalu mengeluarkan asapnya jauh-jauh. Sesekali Ayah melihat telepon genggamnya. Pemandangan seperti itu sudah biasa bagi Roni. Ia melanjutkan langkahnya ke dapur untuk sarapan. Di dapur, makanan sudah tersusun rapi. 1

Selamat pagi, Roni, ucap Ibu. Selamat pagi, Bu, jawab Roni sambil mengambil piring dan nasi. Hari ini, kamu ke sekolahnya naik angkot saja, ya! kata Ibu. Loh, kenapa,bu? tanya Roni. Untuk membantu mengurangi polusi udara, jawab Ibu. Males ah, Bu, jawab Roni santai sambil meneruskan sarapannya. Waktu menunjukkan pukul tujuh tepat. Roni sudah siap untuk berangkat sekolah. Kemudian Ayah mengantarkan Roni ke sekolah menggunakan motor milik Ayah. Di jalan Roni melihat banyak sekali asap yang keluar dari kendaraan bermotor dan mobil. Sesampainya di sekolah, Roni mencium tangan ayahnya. Kemudian Ayah berangkat ke tempat kerja. Di pelajaran pertama, ada penyuluhan mengenai pencemaran udara. Pak Guru menjelaskan bagaimana bisa terjadinya pencemaran udara. Salah satu polusi yang berbahaya bagi kita adalah pencemaran udara. Ini bisa disebabkan banyak hal misalnya asap rokok,pabrik-pabrik yang mengeluarkan asap dan limbah yang berbau tak sedap, jelas Pak Guru. Ada lagi yang bisa memberi contoh? tanya Pak Guru. 2

Rian mengangkat tangan. Polusi udara juga bisa disebabkan karena orang lebih memilih naik transportasi pribadi dibandingkan transportasi umum, jelas Rian. Pak Guru mengangguk. Benar sekali, Rian. Asap kendaraan yang berasal dari mobil maupun motor. Maka dari itu, kalau boleh memilih gunakan kendaraan umum saja ketika pergi ke sekolah. Misalnya, naik angkot atau bus sekolah. Atau jika ingin tetap naik mobil pribadi, bersama-sama teman yang lain. Jadi, satu mobil bisa digunakan untuk beramai-ramai, tidak hanya ada dua orang saja di mobil. Hanya ada kalian dan sopir saja, jelas Pak Guru panjang lebar. Luna mengangkat tangan. Pak Guru mempersilakan Luna untuk bicara. Pak, bagaimana dengan kebakaran hutan? tanya Luna. Kebakaran hutan yang kemarin ramai terjadi di Riau dan Kalimantan juga membuat udara menjadi tidak baik. Kegiatan orang-orang di sana terganggu. Sekolah libur, jadwal pesawat yang batal terbang. Kalau kebakaran hutan di Riau dan Kalimantan kemarin akibat pembukaan lahan pertanian untuk kelapa sawit, jawab Pak Guru. Roni mengangguk-angguk. 3

Esok paginya, Roni melihat ayahnya menyeruput kopi kemudian menyalakan rokok seperti biasanya. Roni berteriak, Ayah! Jangan ngerokok! Emangnya kenapa? jawab Ayah sambil meminum kopi. Karena kata Pak Guru, asap rokok bisa menyebabkan pencemaran udara. Udara yang akan kita hirup menjadi tidak baik, Ayah, jawab Roni menjelaskan. Ooo... oke, deh, sahut Ayah sambil mematikan rokok di asbak. Nah, gitu dong! lanjut Roni. Roni tersenyum dan seperti biasa, ia segera menuju ruang makan untuk sarapan. Menu sarapan hari ini adalah nasigoreng. Roni melahap sarapannya dengan semangat. Selesai sarapan, Roni berkata mantap kepada ibunya, Hari ini, Roni mau berangkat ke sekolah naik angkot ya, Bu. Wah, beneran? tanya Ibu heran. Iya dong. Roni ingin membantu mengurangi polusi udara. Roni ingin menjadi penjaga udara! kata Roni sambil menirukan gaya pahlawan super. 4

Hebat anak Ibu. Itu adalah pekerjaan yang sangat mulia, jawab Ibu. Iya, agar udara di negara ini tetap terjaga, sahut Roni. Roni berangkat sekolah dulu ya, Bu. Takut telat, lanjutnya lagi. Ya, sudah. Belajar yang rajin ya, ucap Ibu. Siap, Bu! seru Roni yang dilanjutkan dengan mencium tangan ibunya. Roni pun pergi ke sekolah. Sementara itu, ibunya tersenyum bangga. 5

6 6

Penyesalan Tetes Air Oleh: Sheila Fatima Ali Ia selalu menjadi temanku. Ia selalu mendengarkan seluruh keluh kesahku. Ia selalu semangat mendengarkan cerita perjalananku. Namun, kini ia sudah tak ada. *** Aku adalah tetes air. Sebenarnya aku baru saja menjadi awan, jadi ini adalah saat-saat di mana aku akan turun ke bumi untuk menjadi hujan. Menurut para tetua (para air yang sudah sering mengelilingi seluruh bumi), kami akan turun di Pulau Sumatra. Aku belum pernah ke sana, jadi ini saatnya untuk menjelajahi tempat baru. Aku mulai turun, melewati daun-daun yang lebar dan mendarat tepat di depan sebatang pohon yang baru tumbuh. 7

Hai! sapaku. Ia tampak mencari-cari suaraku. Hai, ini aku, air yang berada di depanmu, panggilku lagi. Kamu? tanya pohon itu tak percaya sembari menatapku. Iya,ini aku. Namaku Tetes Air, singkatnya panggil aku Tetes saja! kataku memperkenalkan diri. Siapa namamu? tanyaku. Na... namaku Beringin, jawab pohon kecil itu. Beringin, ini hari ke berapa kamu muncul di luar? Um... hari pertama kurasa. Oooh... Kalau kamu, ini hari ke berapa kamu menjelajahi tempat baru, Tetes? Um... baru tiga hari, sih. Tapi, kamu bisa jaga rahasia, kan? Tentu saja bisa. Sebenarnya, umurku 300 tahun. Ketika aku mengatakan 300 tahun, seketika Beringin terperanjat. Tak mungkinlah, di mana saja kau selama 300 tahun? Aku terjebak di bawah tanah. 8

Benarkah? tanyanya. Maka, malam itu aku bercerita tentang perjalanan hidupku kepada Beringin. Dua hari kemudian... Hari ini, aku dan beberapa temanku sudah berubah menjadi awan yang bergerak menuju langit Eropa dan berhenti di langit Kota Amsterdam, Belanda. Aku dan teman-teman pun berubah wujud dari kristal menjadi air, lalu turun ke bumi. Aku turun melewati sebuah apartemen. Aargh... aku benci hujan! bentak seorang anak laki-laki. Aku sontak menoleh. Anak laki-laki itu terlihat masih membentak-bentak hujan. Ketika mendengar bentakannya, hatiku terasa teriris seribu sembilu. Uuh... aku ingin cepat-cepat bertemu Beringin, gumamku. Satu minggu kemudian... Tetua, hari ini kita ke mana? tanyaku kepada salah satu tetua. Ke Sumatra lagi. Memang kenapa, Tes? tanya tetua. Nggak apa-apa, kok, jawabku sembari tersenyum. 9

Awanku mulai bergerak menuju Sumatra. Lalu, bergerak lagi menuju Sumatra dan berhenti tepat di hutan tempat Beringin tinggal. Kami pun mulai turun ke bumi. Pluk, sebuah daun menangkapku. Hai, Tetes! sapa sebuah suara. Beringin? kataku tak percaya. Lihatlah, beringin sudah tumbuh lebih besar. Lama tak bertemu, katanya. Waaa... kau sudah besar! Hehehe... terima kasih. Ke mana saja kau selama ini? Mengelilingi dunia, dong! Maka, siang itu aku bercerita tentang perjalanan menuju Amsterdam, Florence, Canberra, dan Sukabumi. Kau tahu Beringin, Amsterdam itu kota yang amat indah, namun... Kalimatku seketika terputus tatkala teringat anak laki-laki yang membentaknya. Namun kenapa, Tes? tanya Beringin. Aku hanya teringat tentang seorang anak laki-laki yang terus-menerus membentak hujan, jawabku. Wah, parah sekali kelakuan anak itu, kata Beringin. 10