Development Index (HDI) untuk 180 negara. Indonesia menempati peringkat ke- 110 dari 180 negara pada tahun 2015, mengalami penurunan dari tahun 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pendidikan adalah manusia.pendidikan bertujuan untuk. menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) agar menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. tetap diatasi supaya tidak tertinggal oleh negara-negara lain. pemerintah telah merancang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. tingkat ASEAN sudah jauh tertinggal dari Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembangunan. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan unsur terpenting dalam

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang. tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anissa Dwi Ratna Aulia, 2014

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

K UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman menuntut perubahan dalam setiap aspek kehidupan.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN LEMBAR PRAKTIKUM TERBIMBING DALAM MATA KULIAH APLIKASI KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator kemajuan suatu negara tercermin pada kemajuan bidang

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Pembaharuan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara yang masih berkembang, pendidikan di Indonesia masih. sangat rendah dari segi Sumber Daya Manusia (SDM)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET NIM. K

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, nilai, dan sikap sehingga dapat berpikir lebih sistematis, rasional, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional pada Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003, Triana, 2015:

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PEDAHULUAN. pendidikan nasional di Indonesia menyatakan bahwa: Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tantangan di era global semakin kompleks. Seiring melesatnya ilmu pengetahuan

PENGARUH KOMUNIKASI GURU-SISWA DAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X DAN XI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat kemajuan suatu negara berbeda antara negara yang satu dengan

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hasim Bisri, 2016

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

I. PENDAHULUAN. lembaga pendidikan di negara kita. Tujuan pendidikan nasional sebagaimana. mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI POLA BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

I. PENDAHULUAN. karakter suatu bangsa dibangun dari proses pendidikan. Dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Human Development Index (HDI) atau Indek Pembangunan Manusia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memegang peranan penting dalam pembangunan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. No. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. 1. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan. kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan sendiri menurut Syah (2010: 10) adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Seseorang yang menempuh pendidikan dapat meningkatkan potensi diri yang dimiliki sehingga ia mampu tumbuh dan berkembang untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu, pendidikan berperan penting dalam kelangsungan hidup individu, karena pendidikan merupakan alat yang digunakan individu untuk mencapai tujuan yang ingin diraih. Suatu proses pendidikan dapat dikatakan berhasil jika mampu menghasilkan output yang berkualitas, hal itu dapat dilihat dari hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran dapat berupa soft skill yang dimiliki individu dan juga indeks prestasi berupa nilai akhir yang diperoleh dari proses belajar. Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab II pasal 3 berfungsi untuk menumbuhkan kemampuan pendidikan dan membentuk perilaku serta peradaban bangsa yang berkualitas dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab, sehingga fungsi pendidikan sangatlah besarbagi kelangsungan hidup bangsa. Tujuan pendidikan nasional saat ini belum dapat terwujud karena masih rendanya kualitas pendidikan di Indonesia. Rendahnya kualitas pendidikan dalam laporan UNESCO dalam Education For All Global Monitoring Report (EFA- GMR), indeks pembangunan Pendidikan Untuk Semua atau Education for All Development Index (EDI). Pada tahun 2014 Indonesia berada pada peringkat 57 dari 115. Sementara itu The United Nations Development Programme (UNDP) tahun 2014 juga melaporkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM ) atau Human 1

2 Development Index (HDI) untuk 180 negara. Indonesia menempati peringkat ke- 110 dari 180 negara pada tahun 2015, mengalami penurunan dari tahun 2013 yang menempati peringkat ke-108 dari 187 negara. Rendahnya kualitas pendidikan karena banyak peserta didik di Indonesia yang tingkat kemauan belajarnya masih rendah. Hal inilah kenyataan yang kita hadapi pada peserta didik di Indonesia. Sekolah merupakan suatu lembaga formal yang menyelengarakan pendidikan dan memiliki peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Guru merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, karena guru memegang peranan penting dalam keberhasilan atau tidaknya pendidikan. Guru memimpin pembelajaran sekaligus menjadi fasilitator dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di sekolah adalah merupakan salah satu bagian dari pendidikan, proses pembelajaran yang dilakukan tersebut secara otomatis berusaha membawa peserta didik menuju keadaan yang lebih baik. Namun, jika seorang guru akuntansi hanya menjelaskan materi didepan kelas. Proses pembelajaran yang demikian tidak akan efektif karena tidak semua peserta didik mempunyai ketelitian kemampuan taraf berfikir yang sama. Maka perlu adanya hubungan timbal balik antara guru dengan peserta didik. Sehingga guru dapat mengetahui kesulitan dan kesalahan yang dialami oleh peserta didik dalam proses pembelajaran akuntansi. Menurut Amerikan Accounting Assosiation (AAA), Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegasbagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Sedangkan menurut Amerika Institute of Certified Public Accountants (AICPA). Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian secara sistematis dari transaksi-transaksi keuangan suatu badan usaha serta penafsiran terhadap hasilnya. Sedangkan Menurut Pura (2013:4) menyatakan bahwa: Akuntansi adalah suatu proses, seni atau seperangkat pengetahuan suatu kegiatan dalam bidang tersendiri yang meliputi kegiatan pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan pelaporan atas suatu kegiatan atau transaksi keuangan dalam perusahaan yang

3 kemudian menjadi dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Berdasarkan pengertian yang telah dipaparkan diatas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan pelaporan atas suatu transaksi dari suatu perusahaan baik yang bergerak di bidang jasa maupun perdagangan untuk menjadi dasar dalam pengambilan keputusan bagi para pengguna laporan keuangan Salah satu tujuan pembelajaran Akuntansi di SMA adalah siswa mampu menggunkan konsep atau rumus akuntansi yang ada dalam pembelajaran lebih lanjut dengan benar. Penekanan pada pemahaman konsep dalam akuntansi dewasa ini sering melakukan kesalahan. Kesalahan yang dilakukan peserta didik yaitu dalam membuat ayat jurnal penyesuaian. Menurut Melisa dkk (2014) kesalahan dalam membuat ayat jurnal penyesuaian pada saat peserta didik menentukan akun beban dan pendapatan dibayar dimuka dicatat sebagai harta atau dicatat sebagai beban, sehingga peserta didik masih salah dalam menjurnalnya. Menurut Sudarto (2009) menyatakan ayat jurnal penyesuaian merupakan ayat jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan buku besar yang masih perlu disesuikan, agar saldo-saldo perkiraan buku besar dapat disajikan secara tepat dalam laporan keuangan. Saat melakukan pencatatan dan pengikhtisaran transaksi bias saja kita langsung membuat jurnal umum lalu saldonya, menyusun kertas kerja dan laporan keuanganya. Namun, hal ini sering mengalami human eror. Oleh karena itu dibutuhkan jurnal penyesuaian. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah kesalahan-kesalahan peserta didik dalam mengerjakan soal-soal ayat jurnal penyesuaian. Ayat juranal penyesuaian diambil sebagai obyek penelitian ini karena dari data yang dipaparkan diatas seringnya terjadi kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik di SMA dalam menyusun jurnal penyesuaian. Menurut Ika (2014) bahwa keterampilan yang rendah merupakan penyebab peserta didik mengalami kesalahan dalam menerjakan soal-soal ayat jurnal penyesuaian. Selain itu penulis juga mempunyai pandangan bahwa ayat jurnal penyesuaian mempunyai peran

4 yang penting dalam mempelajari akuntansi pada pokok bahasan yang lebih lanjut. Diharapkan dengan pemahaman konsep yang yang lebih baik maka peserta didik akan lebih mudah dalam mempelajari dan menerima pelajaran akuntansi berikutnya. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa masih banyaknya peserta didik yang melakukan kesalahan dalam mempelajari akuntansi. Untuk mengetahui penyebab kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik diperlukan penelitian yang lebih lanjut. Dari urauian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan membahasnya dalam bentuk skripsi yang berjudul ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK DALAM MENGERJAKAN SOAL-SOAL AYAT JURNAL PENYESUAIAN DI KELAS XII IPS 4 SMA NEGERI 1WURYANTORO. B. Rumusan Masalah Agar penelitian dapat terlaksanakan dengan baik serta tidak mengalami kesulitan sehingga dapat berjalan secara efektif dan efisien maka dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik dalam mengerjakan soal-soal ayat jurnal penyesuaian? 2. Terletak dimanakah kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik dalam mengerjakan ayat jurnal penyesuaian? 3. Apakah faktor yang menyebabkan peserta didik mengalami kesalahan dalam mengerjakan soal-soal ayat jurnal penyesuaian? 4. Bagaimana cara mengatasi kesalahan yang sering dilakukan oleh peserta didik dalam mengerjakan soal-soal ayat jurnal penyesuaian? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin di capai oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dapat mengetahui ada tidaknya kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik dalam mengerjakan soal-soal ayat jurnal penyesuaian.

5 2. Dapat mendiskripsikan letak kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam mengerjakan ayat jurnal penyesuaian. 3. Menganalisis faktor yang menyebabkan kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam mengerjakan soal-soal ayat jurnal penyesuaian? 4. Mendiskripsikan cara mengatasi kesalahan yang sering dilakukan oleh peserta didik kelas XII IPS 4 SMA Negeri 1 Wuryantoro dalam mengerjakan soal-soal ayat jurnal penyesuaian dengan mengacu pada faktor penyebab kesalahan. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Guru bidang studi a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan informasi untuk mengembangkan proses pembelajaran. b. Dengan penelitian ini guru dapat lebih menetahui dimana penekanan proses pembelajaran dimana peserta didik melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal-soal ayat jurnal penyesuaian. 2. Bagi peserta didik a. Dapat memberikan masukan bagi peserta didik agar lebih meningkatkan kemampuannya dalam ayat jurnal penyesuaian. b. Dapat memberikan informasi jika banyak peserta didik, dimana letak kesalahan yang sering dilakukan oleh peserta didik dalam mengerjakan ayat jurnal penyesuaian.