BAB I PENDAHULUAN. melahirkan. Pada masa ini terjadi perubahan sistem -sistem dalam tubuh, atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kematian maternal merupakan prioritas utama dalam Millennium. Development Goals (MDG s). Kematian maternal menjadi indikator

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka kematian

PENGERTIAN MASA NIFAS

BAB I PENDAHULUAN. melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu target yang ditentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian ibu mulai dari masa kehamilan, persalinan dan nifas. Pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertolongan di fokuskan pada periode intrapartum (Saleha, 2009).

Referat Fisiologi Nifas

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan puerperium (Patricia W. Ladewig, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir

MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS

BAB I PENDAHULUAN. persalinan dan nifas (Riswandi, 2005). Angka Kematian ibu (AKI) di Indonesia

Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum. Niken Andalasari

BAB I PENDAHULUAN. hari) dan ada yang mengalami kelambatan dalam penyembuhannya (Rejeki,

BAB I PENDAHULUAN. dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum

HUBUNGAN SENAM NIFAS DENGAN PROSES INVOLUSIO UTERI DI DESA CANDIREJO

BAB I PENDAHULUAN. hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga perawatan episiotomi kurang maksimal. Selama beberapa hari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh organisme secara normal melaui berbagai tahapan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas adalah masa dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat kontraksi otot-otot polos uterus. Intensitas kontraksi uterus meningkat secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan kesehatan. Indonesia merupakan angka tertinggi dibandingkan Negara Negara

PENGKAJIAN PNC. kelami

EFEKTIVITAS ANTARA SENAM NIFAS VERSI A DAN SENAM NIFAS VERSI N TERHADAP KELANCARAN INVOLUSIO UTERI DI PUSKESMAS BINUANG TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. partum.dari data WHO menunjukan 25% kematian maternal disebabkan. oleh perdarahan post partum dan di perkirakan 100.

BAB I PENDAHULUAN. dan kembalinya organ reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil. Wanita

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP KECEPATAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU NIFAS DI BPS SRI JUMIATI KECAMATAN BULUSPESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keadaan ibu post partum masih sangat memprihatinkan, karena

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERCEPATAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POSTPARTUM PERVAGINAM DI RUANG KEBIDANAN RSUD TOTO KABILA KAB.

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan generasi yang sehat, cerdas, dan taqwa merupakan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. I dan II jarang terjadi perdarahan postpartum. morbiditas lainnya meliputi macam-macam infeksi dan penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah tinggnya Angka Kematian Ibu.

MOTIVASI IBU POSTPARTUM MELAKUKAN SENAM NIFAS SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. seorang ibu hamil. Persalinan normal adalah proses pengeluaran bayi dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rukiyah (2011) dalam Prawirohardjo (2002) masa nifas. pada kondisi tidak hamil (Varney, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

PERANAN MOBILISASI DINI TERHADAP PROSES INVOLUSI PADA IBU POST PARTUM (Studi di Polindes Rabiyan Puskesmas Bunten Barat Kabupaten Sampang)

BAB I PENDAHULUAN. persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 2012; h. 87).

HUBUNGAN ANTARA DIASTASIS MUSCULUS RECTUS ABDOMINIS DENGAN INVOLUSI UTERI POSTPARTUM PERVAGINAM

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di. kesehatan meluncurkan upaya terobosan berupa Jaminan Persalinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa nifas atau postpartum adalah masa setelah persalinan selesai

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN RETENSIO URINE PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. semua orang disegala usia adalah salah satu tujuan dari. Development Goals (SDGs). Tak luput dari sasaran SDGs angka kematian ibu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mutu tidak pernah merupakan sesuatu yang datang tiba-tiba, mutu selalu

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI BLUD RS H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum

Jujuren Br. Sitepu Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Jurusan Keperwatan Gigi. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. harapan seseorang (Arifin dan Rahayu, 2011). diartikan sebagai rasa senang dan kelegaan seseorang dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organizatin (WHO) dinegara berkembang, kematian maternal berkisar antara per kelahiran hidup,

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa Latin, yaitu puer yang

Jurnal Siklus Volume 6 No 1 Januari 2017

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Nifas

BAB I PENDAHULUAN. yaitu meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat antara lain dengan

BAB I PENDAHULUAN. hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009). Proses pemulihan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (peurperiurn) berasal dari bahasa latin yaitu peur yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan reproduksi wanita menjadi perhatian yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. rentan terjadi, hal ini sering banyaknya kejadian atau kasus-kasus yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kesehatan reproduksi wanita menjadi perhatian yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. berkembang organ demi organ lengkap dengan segala fungsi masing-masing, dan

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KAB. JOMBANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bayi, ibu, dan keluarga. Namun sering ibu-ibu tidak berhasil

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. terjadi yaitu perdarahan, infeksi dan pre eklampsia ( Saifuddin, 2009).

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM

PENDAHULUAN. kematian ibu pada tahun 2007 sebesar 248/ kelahiran hidup (Azhari,

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di Puskesmas Limba B Kota Selatan Tahun 2012.

ID Soal. Pertanyaan soal Menurut anda KPSW terjadi bila :

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis yang normal, dan selama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Angka kematian maternal di negara negara maju berkisar antara 5-10

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN LUKA PERINEUM DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM IBU POST PARTUM. Nur Hasana* dan Irma Damayanti** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Fatihah Rizqi, Kebidanan DIII UMP, 2015

kelahiran hidup. Di Yogyakarta pada

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesehatan dan merupakan suatu ukuran mutu pelayanan kepuasan pelanggan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. puerperium dimulai sejak dua jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan enam

BAB I PENDAHULUAN. keluarganya secara fisiologis, emosional dan sosial. Baik di negara maju

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin

BAB I PENDAHULUAN. seorang ibu, tetapi bagi seorang ibu yang hamil anak pertama sering dianggap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. minggu setelah persalinan. Proses ini dimulai setelah selesainya persalinan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

Oleh Ni Ketut Alit Armini

BAB I KONSEP DASAR. persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama. masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 1998).

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode masa nifas (post partum) dimulai tidak lama setelah kelahiran plasenta. Periode masa nifas biasanya berakhir dalam 6 minggu setelah melahirkan. Pada masa ini terjadi perubahan sistem -sistem dalam tubuh, atau disebut perubahan fisiologis. Perubahan tersebut adalah kembalinya keadaan tubuh ibu post partum dalam keadaan semula sebelum hamil. 1,2 Perubahan fisiologis berlangsung selama proses masa nifas. Umumnya, ibu nifas takut melakukan banyak gerakan. Hal tersebut karena ibu nifas biasanya khawatir gerakan yang dilakukannya akan menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. 3 Padahal mobilisasi atau ambulasi dini terbukti bermanfaat untuk mengurangi insiden tromboembolis dan mempercepat pemulihan kekuatan ibu, sehingga ibu yang tidak melakukan mobilisasi dini sirkulasi darah menjadi tidak lancar sehingga dapat menghambat pemulihan fisik ibu masa nifas. 4 Pemulihan fisik ibu nifas yang terhambat dapat menim bulkan infeksi. Infeksi yang tidak tertangani akan menimbulkan komplikasi nifas. Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian ibu nifas. Hal tersebut dikarenakan kondisi ibu masih lemah setelah melahirkan 4. Komplikasi nifas lain yang sering dijumpai yaitu infeksi saluran kemih, retensio urin, atau inkontinensia. Banyak ibu mengalami nyeri pada daerah perineum dan vulva selama beberapa minggu, terutama bila terjadi episiotomi 1

2 pada persalinan. Perineum ibu harus selalu diperhatikan terhadap kemungkinan terjadinya infeksi. Infeksi nifas seperti sepsis, masih merupakan penyebab utama kematian ibu di negara berkembang. 5 Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup 6. Sementara itu, Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Sleman pada tahun 2012 adalah 87,6 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2013 adalah 63,27 per 100.000 kelahiran hidup, dan data terakhir pada tahun 2014 adalah 83,3 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah penyulit yang lebih banyak berhubungan dengan masa nifas dan obstetrik lainnya pada perempuan sebesar 52 kasus (umur 15 24 tahun) dan 137 kasus (umur 25 44 tahun). Proporsi tertinggi di Kota Yogyakarta sebanyak 23 kasus (umur 15 24 tahun) dan 53 kasus (umur 25 44 tahun) dan Kabupaten Sleman sebanyak 16 kasus (um ur 15 24 tahun) dan 58 orang (umur 25 44 tahun). 7 Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Arulita (2004) di Kabupaten Cilacap didapatkan hasil bahwa faktor risiko yang mempengaruhi kematian maternal adalah karena adanya komplikasi kehamilan, komplikasi persalinan, dan komplikasi masa nifas. 8 Secara Nasional angka kejadian infeksi pada masa nifas mencapai 2,7% dan 0,7% diantaranya berkembang kearah infeksi akut. Pelayanan masa nifas d iperlukan karena merupakan masa kritis bagi ibu dan bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 40% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. 9 Kematian ibu pada masa nifas biasanya disebabkan

3 oleh infeksi nifas sebanyak 10%, ini terjadi akibat kurangnya perawatan pada luka, perdarahan sebanyak 42% akibat robekan jalan lahir, sisa plasenta dan atonia uteri, eklampsi sebanyak 13%, serta komplikasi masa nifas sebanyak 11%. 10 Perawatan nifas merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk menghindari terjadinya kematian ibu akibat komplikasi nifas. Saat ini, perawatan nifas dilakukan secara lebih aktif dimana ibu nifas dianjurkan untuk melakukan senam nifas. Senam nifas merupakan senam yang dilakukan ole h ibu yang telah melahirkan setelah tubuhnya kembali pulih. Senam tersebut biasanya dilakukan sehari setelah melahirkan. Senam nifas memiliki banyak manfaat, yaitu untuk mengurangi infeksi puerperium, melancarkan pengeluaran lokia, melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan, meningkatkan kelancaran peredaran darah, serta mempercepat proses involusi alat kandungan. 1 Senam nifas dapat mempengaruhi otot-otot organ reproduksi dan pencernaan sehingga dapat mempercepat pemulihan fisik ibu nifas dan mencegah terjadinya komplikasi nifas. Pada salah satu penelitian yang pernah dilakukan, aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemulihan fisik pada ibu yang telah melahirkan. 11 Penelitian lain menyebutkan bahwa kebugaran tubuh, keseimbangan metabolisme, dan psikososial akan membaik setelah ibu nifas melakukan senam nifas. 12 Ibu Nifas yang melakukan senam sesuai aturan sampai dengan 2 x 24 jam memperbaiki keadaan umum ibu, sirkulasi darah yang lancar, proses laktasi yang baik, serta

4 involusi uterus yang semakin cepat 3. Pada penelitian yang pernah dilakukan Hasrawati (2011) didapatkan hasil ada hubungan senam nifas dengan penurunan tinggi fundus uteri. 1 Selain itu, penelitian lain juga menyebutkan bahwa senam nifas mampu mengurangi keluhan ibu nifas yang mengalami masalah konstipasi, buang air besar ibu nifas menjadi lebih lancar. 21 Saat ini hanya sebagian kecil ibu nifas bersedia untuk melakukan senam nifas setelah diberikan edukasi mengenai cara melakukan senam nifas. Hal ini dapat terlihat dari data ibu yang melakukan senam nifas di RSUD Makassar pada bagian fisioterapi yaitu di bulan Juni 2011 hanya ada 2 orang yang melakukan senam nifas dari 39 orang dengan post partum normal, sedangkan di bulan juli dari 41 ibu post partum normal dan agustus dari 25 ibu post partum normal tidak ada ibu yang melakukan senam ini. 1 Dari latar belakang di atas maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan Senam Nifas dengan Pemulihan Fisik Ibu Nifas Normal. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dapat diambil rumusan masalah Apakah terdapat hubungan antara senam nifas dengan pemulihan fisik ibu nifas normal?

5 C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui hubungan senam nifas dengan pemulihan fisik ibu nifas normal 2. Tujuan khusus a. Mengetahui pemulihan fisik ibu nifas normal pada ibu yang tidak diberikan senam nifas b. Mengetahui pemulihan fisik ibu nifas normal pada ibu yang diberikan senam nifas c. Membandingkan dan menganalisis hubungan pemulihan fisik ibu nifas normal pada ibu yang diberikan senam nifas dan pada ibu yang tidak diberikan senam nifas D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai bahan masukan untuk kurikulum Prodi D4 Kebidanan dalam kegiatan proses belajar mengajar terhadap mata ajaran yang berhubungan dengan pemulihan fisik ibu nifas b. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswi kebidanan pada khususnya, maupun tenaga kesehatan pada umumnya tentang senam nifas dan pemulihan fisik ibu nifas

6 c. Sebagai sumber informasi bagi Instansi Kesehatan terkait dengan pemulihan fisik pada ibu nifas melalui senam nifas untuk meningkatkan maupun mengevaluasi program kerja d. Menumbuhkan pengetahuan ibu mengenai pemu lihan fisik ibu nifas tanpa obat e. Sebagai sumber informasi dalam petunjuk pelaksanaan program dalam organisasi profesi 2. Manfaat Praktis a. Fasilitas pelayanan kesehatan dapat menerapkan senam nifas sebagai pelayanan tambahan yang dapat diberikan pada ibu nifas b. Bagi Organisasi Kebidanan sebagai acuan perbaikan pada program kesehatan mengenai layanan nifas c. Bagi Instansi Pemerintah sebagai acuan untuk meningkatkan layanan kesehatan dalam bidang layanan nifas d. Ibu nifas dapat melakukan/menerapkan metode senam nifas di rumah sehingga pemulihan fisik ibu lebih cepat E. Keaslian Penelitian Penelitian sebelum nya yang pernah dilakukan antara lain : 1. Judul Hubungan Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri Ibu post partum di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak S iti Fatimah Makassar 2011 oleh Hasrawati didapatkan hasil ada hubungan senam nifas dengan penurunan tinggi fundus uteri dengan ρ value<0,05.

7 Persamaan dengan penelitian sebelumnya terletak pada variabel independen yaitu senam nifas. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya terletak pada variabel dependen, jumlah sampel, dan desain penelitian Variabel dependen pada penelitian sebelumnya adalah tinggi fundus uteri,sedangkan pada penelitian ini adalah pemulihan fisik ibu nifas (tinggi fundus uteri, lokea, defekasi/bab, dan tanda vital). 2. Judul Hubungan Senam Nifas terhadap Pemulihan Fisik Ibu Post Partum Primipara Fase Puerperium Dini di Ruang Flamboyan RSUD Dr. Koesma Tuban oleh Linda Inayati tahun 2004 didapatkan hasil bahwa ada hubungan senam nifas terhadap pemulihan fisik ibu nifas. Persamaan penelitian terletak pada variabel independen yaitu senam nifas, desain penelitian dan pengambilan sampel. Perbedaan penelitian terletak pada variabel dependen, dan jumlah sampel. Variabel dependen dari peneilitian sebelumnya adalah keadaan umum, kegiatan sehari-hari, sirkulasi, proses laktasi dan involusi uterus, sedangkan pada penelitian ini adalah pemulihan fisik ibu nifas (tinggi fundus uteri, lokia, defekasi/bab, dan tanda vital). 3. Judul Hubungan Senam Nifas Modifikasi terhadap Produksi ASI dan Pengeluaran Lokia Ibu Nifas di Puskesmas Ma rang Kabupaten Pangkep Tahun 2015 oleh Hasriani didapatkan hasil ada hubungan senam nifas modifikasi terhadap produksi ASI dengan nilai P=0,00 r=0,712. Ada hubungan senam nifas modifikasi terhadap pengeluaran lokia ibu nifas dengan nilai p=0,003 r=0,377. Persamaan penelitian terletak pada desain

8 penelitian dan variabel independen yaitu senam nifas. Perbedaan penelitian terletak pada variabel dependen,dan cara pengambilan sampel. Variabel dependen pada penelitian sebelumnya adalah tinggi fundus uteri dan pengeluaran ASI, sedangkan pada penelitian ini adalah pemulihan fisik ibu nifas (tinggi fundus uteri, lokia, defekasi/bab, dan tanda vital) 4. Judul Hubungan antara Senam Nifas dengan Kelancaran Eliminasi pada Ibu Post Partum oleh Novita Nurhidayati dan Triani Yuliastanti didapatkan hasil ada hubungan antara senam nifas dengan kelancaran eliminasi pada ibu post partum dengan p value (0,001<0,05). Persamaan penelitian terletak pada variabel independen yaitu senam nifas. Perbedaan penelitian terletak pada variabel dependen, design penelitian, dan cara pengambilan sampel.variabel dependen pada penelitian sebelumnya adalah kelancaran eliminasi pada ibu post partum, sedangkan pada penelitian ini adalah pemulihan fisik ibu nifas (tinggi fundus uteri, lokia, defekasi/bab, dan tanda vital)