http://www.gunadarma.ac.id/ A. Latar Belakang Masalah dewasa muda BAB I Tugas tugas pergembangannya Wanita Menikah Bekerja (lajang) workaholic Kebutuhan intimacy
B. Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimanakah gambaran wanita dewasa muda lajang yang mengalami workaholic? 2. Apa penyebab wanita dewasa muda lajang menjadi workaholic? 3. Bagaimanakah gambaran kebutuhan intimacy pada wanita dewasa muda lajang yang workaholic? 4. Bagaimanakah proses terbentuknya kebutuhan intimacy pada wanita dewasa muda lajang yang workaholic?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran wanita dewasa muda yang mengalami workaholic, penyebab wanita dewasa muda menjadi workaholic, gambaran kebutuhan intimacy pada wanita dewasa muda lajang yang workaholic, serta proses terbentuknya kebutuhan intimacy pada wanita dewasa muda lajang yang workaholic. D. Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Manfaat Praktis
BAB II TINJAUAN PENELITIAN A. Kebutuhan Intimacy 1. Pengertian Kebutuhan Intimacy Kebutuhan intimacy merupakan suatu kebutuhan akan hubungan dengan orang lain dan merupakan kebutuhan terdalam pada diri setiap manusia untuk mengetahui seseorang secara lebih dekat, seperti merasa dihargai, diperhatikan, saling bertukar pendapat, keinginan untuk selalu berbagi dan menerima serta perasaan saling memiliki sehingga terjalin keterikatan yang semakin kuat dan erat.
2. Teori teori kebutuhan Intimacy Menurut Hoog & Cooper (2007) a. General social theories b. General relationship theories c. Local relationship theories 3. Dimensi Kebutuhan Intimacy Intimacy Emosional Intimacy Psikologis Intimacy Intelektual Intimacy Seksual Intimacy Temporal Intimacy Spiritual Intimacy Estetika Intimacy Sosial dan Rekreasional Intimacy Fisik (non seksual)
4. Faktor faktor Penyebab Intimacy Menurut Bidle (dalam Williams dkk., 2006) Keluasan : seberapa banyak aktifitas yg dilakukan bersama Keterbukaan : adanya saling keterbukaan diri Kedalaman : saling berbagi 5. Proses Terbentuknya Kebutuhan Intimacy Penerimaan diri Saling berinteraksi Memberi respon atau tanggapan Perhatian Rasa percaya Kasih sayang Mempunyai minat yang sama Berhubungan seksual
B. Wanita Lajang 1. Pengertian wanita Lajang Wanita lajang adalah suatu keadaan dimana seorang wanita yang telah berusia diatas 25 tahun belum menikah atau tidak terlibat dalam suatu ikatan hubungan khusus pernikahan, tidak termasuk orang yang bercerai atau semacamnya, atau yang pasangannya meninggal dunia, dan tidak mengasuh anak atau kemenakan. 1. Tipe tipe Wanita Lajang Menurut Shostak (dalam Strong & De Vault, 1995) : Ambivalent : giat mencari pendidikan dan karir, bersenang2 Wishful : aktif mencari pasangan, sadar untuk menikah Resolved : melajang krn pilihan ; pendeta, biarawati Regretful : menyerah karna nasib
1. Ciri ciri Wanita Lajang Menurut Papalia & Old (1986) : Mandiri secara finansial Lebih berorientasi pada karir Keinginan meraih kepuasan hidup dengan mengurangi kebutuhan untuk menikah Gaya hidup lebih bergairah Kebebasan untuk berubah dan kesempatan untuk mempertahankan persahabatan, memperoleh pengalaman, otonomi secara sosial dan psikologis serta dapat memilih beberapa peran. 1. Sebab Sebab Orang Melajang Menurut Dario (2003) : Masalah Ideologi atau Agama Trauma Perceraian Tidak Memperoleh Jodoh Terlanjur Memikirkan Karir Pekerjaan Ingin Menjalani Kehidupan Pribadi Secara Bebas
1. Keuntungan Dan Kerugian Hidup Melajang Keuntungan : Memperoleh nilai kebebasan Kemandirian dalam pengambilan keputusan Individu secara bebas dapat mengembangkan diri demi peningkatan hidup dimasa depan Kerugian : Kesulitan dalam memenuhi kebutuhan seksual. Kesulitan ketika dalam keadaan menderita sakit, tidak adanya orang terdekat yang dapat menolong atau merawatnya ketika sedang sakit. Adanya kemungkinan terjerumus melakukan perbuatan perbuatan yang melanggar norma yang berlaku dalam masyarakat
C. Workaholic 1. Pengertian Workaholic Workaholic adalah individu yang membutuhkan pekerjaan secara berlebihan dan kecanduan terhadap pekerjaan tersebut, yang secara nyata dapat mengganggu kesehatan tubuh, kebahagiaan diri, hubungan pribadi, dan kelancaran fungsi sosial. 2. Ciri ciri Workaholic Menurut Kamale (wordpress.com, 2007) : Kecintaan atau keasyikan dengan pekerjaannya Tidak suka berbagi pekerjaan dengan orang lain Mengabaikan aspek aspek dalam hidup Melibatkan bagian bagian kehidupannya dalam pekerjaan Ketidaktenangan dalam bekerja.
3. Sebab Sebab Orang Menjadi Workaholic Menurut Minirth dkk (dalam Salomone dkk, 1994) : Workaholic sebagai mekanisme untuk mengendalikan atau pelarian. Workaholic mengandung persaingan dan kebutuhan terhadap harga diri. Workaholic sebagai ciri atau sifat positif. Kecanduan tidak dapat dikendalikan. Dalam dan kuatnya tekanan kehidupan. Orangtua yang workaholic / peran model. 1. Jenis Jenis Workaholic Menurut Killinger (1997) Suka mengatur (controller) : bebas, ambisius dan bersemangat Pengatur yang narsis (narcissistic controller) : Keras kepala dan merasa bangga, memandang kecil atas segalanya, cenderung hidup dalam dunianya sendiri dan enggan untuk meminta bantuan Suka bersenang senang (pleaser) : tidak terlalu berambisi, lebih bisa bersosialisasi dan menyadari akan kebutuhan individu lain
D. Dewasa Muda 1 Pengertian Dewasa Muda. Masa dewasa muda merupakan masa dimana individu yang berusia sekitar 22 40 tahun mulai mengalami perubahan dalam pola dan harapan hidupnya, yang ditandai dengan adanya kematangan, tanggung jawab dan kemandirian. 2. Tugas Tugas Perkembangan Dewasa Muda. Havighurst (dalam Turner & Helms, 1995) : Mencari dan menemukan calon pasangan hidup. Membina kehidupan rumah tangga. Meniti karir dalam rangka memantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga. Menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Mengasuh anak dan memenuhi kebutuhan pribadi mereka
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian kualitatif yang berbentuk studi kasus A. Subjek Penelitian Seorang wanita dewasa muda lajang berusia 33 tahun yang workaholic A. Tahap Tahap Penelitian Tahap Persiapan Penelitian Tahap Pelaksanaan Penelitian B. Teknik Pengumpulan Data Wawancara : pedoman wawancara berstruktur. Observasi : observasi non partisipan
A. Alat Bantu Pengumpulan Data Pedoman wawancara dan observasi, alat tulis dan tape recorder A. Keakuratan Penelitian Teknik triangulasi : triangulasi data, triangulasi pengamatan, triangulasi teori dan triangulasi metodologis. A. Teknik Analisa Data Menurut Poerwandari (1998) langkah yang harus dilakukan untuk analisis data adalah, mengorganisasikan datanya dengan rapih, sistematis dan selengkap mungkin, setelah itu langkah yang harus dilakukan adalah koding (pengkodean)
BAB IV HASIL DAN ANALISIS A. Hasil 1. Subjek 2. Gambaran Umum Subjek 3. Hasil Wawancara B. Analisis 1. Gambaran Subjek dan Significant Others 2. Rangkuman Biografi Subjek 3. Analisis Intra Kasus
a. Bagaimanakah gambaran wanita dewasa muda lajang yang mengalami workaholic? Bekerja berlebihan dengan tingkat tantangan yang tinggi membuat membuat subjek lebih bersemangat Selalu membuat dirinya tetap sibuk Mencintai pekerjaannya dan tidak suka berbagi pekerjaan dengan orang lain Gelisah dan stress jika tidak ada pekerjaan b. Apa penyebab wanita dewasa muda lajang menjadi workaholic? Bekerja merupakan mekanisme untuk melarikan diri dari masalah Pekerjaan merupakan wada untuk berkreatifitas sehingga tidak pernah bosan dengan pekerjaan Persaingan kerja membuat subjek lebih bersemangat barusaha terus untuk sukses
c. Bagaimanakah gambaran kebutuhan intimacy pada wanita dewasa muda lajang yang workaholic? Subjek merupakan pribadi yang tertutup Tidak suka memceritakan atau sharing mengenai diri pribadi hanya mengenai pekerjaan saja Tidak memiliki keinginan untuk berdekatan secara fisik dengan teman dekatnya dan membahas hal hal yang berhubungan dengan seks a. Bagaimanakah proses terbentuknya kebutuhan intimacy pada wanita dewasa muda lajang yang workaholic? Subjek dapat menerima keadaannya saat ini dan enjoy dengan itu dengan penerimaan diri yang positif mempengaruhi interaksi subjek dengan orang lain Subjek hanya berlaku sewajarnya saja dengan teman dan teman dekatnya, tidak ada perlakuan yang khusus.
C. Pembahasan 1. Bagaimanakah gambaran wanita dewasa muda lajang yang mengalami workaholic? Sesuai dengan pendapat Killinger (1997), Kamale (dalam wordpress.com, 2007) serta Scott (dalam Harpaz & Snir, 2003) mengenai cirri ciri dari workaholic yakni bekerja berlebihan dengan tingkat adrenalin yang tinggi, kecintaan dan keasikan denngan pekerjaan, mengabaikan aspek aspek penting dalam hidup untuk bekerja dsb. 1. Apa penyebab wanita dewasa muda lajang menjadi workaholic? Sesuai dengan pendapat Minirth dkk. (dalam Salomone, 1994) mengenai sebab sebab workaholic yaitu workaholic sebagai mekanisme pelarian dari masalah hidup, cirri atau sifat positif dimana kecintaan terhadap pekejaannya, dalam dan kuatnya tekanan hidup yang dialami, persaingan diasosiasikan sebagai jalan untuk sukses, serta adanya peran model dimana orang tua subjek yang workaholic.
3. Bagaimanakah gambaran kebutuhan intimacy pada wanita dewasa muda lajang yang workaholic? Sesuai dengan pendapat Bagarozzi (2001) mengenai dimensi atau komponen dari intimacy, dimana subjek merupakan pribadi yang tertutup, tidak suka sharing atau menceritakan hal hal selain pekerjaan yaitu mengenai diri pribadi subjek, suka dan duka yang dialami, mengenai seks dan keinginan untuk berdekatan fisik dengan teman dekatnya, dan lebih suka menikmati sendiri hal hal yang disenanginya termasuk hobi. Hal ini juga memperkuat pendapat dari Killinger (1997) bahwa seorang workaholic takut akan intimacy dan lebih memilih untuk menikahi pekerjaan yang menjadi prioritas utamanya. 1. Bagaimanakah proses terbentuknya kebutuhan intimacy pada wanita dewasa muda lajang yang workaholic? Karena pribadi subjek yang tertutup, yang lebih suka melakukan dan merasakan apapun itu secara sendiri dan tidak berbagi dengan teman atau teman dekatnya, hal ini mempengaruhi proses terbentuknya kebutuhan intimacy dari Crook & Baur (dalam Ananda, 2001) dimana terdiri dari delapan tahapan dan subjek hanya memenuhi tigaa tahapan saja yakni penerimaan diri yang positif, saling berinteraksi dan memberi respond dan tanggapan. Sedangkan tahapan lainnya, yaitu perhatian, rasa percaya, kasih saying, mempunyai minat yang ssama dan berhubungan seksual tidak dapat dipenuhi oleh subjek.
D. Kesulitan Penelitian 1. Peneliti kesulitan menemui subjek untuk melakukan wawancara, karena subjek sangat sibuk dan waktu libur subjek tidak tentu. 2. Peneliti kesulitan untuk melakukan observasi karena subjek sangat sibuk.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Bagaimanakah gambaran wanita dewasa muda lajang yang mengalami workaholic? Secara umum workaholic terjadi dikarenakan oleh tingginya kecintaan subjek terhadap pekrjaan dan selalu memikirkan pekerjaan ketika sedang tidak ada pekerjaan. Workaholic juga menyukai pekerjaan yang memiliki tingkat tantangan yang tinggi dan tidak suka berbagi pekerjaan dengan orang lain. 1. Apa penyebab wanita dewasa muda lajang menjadi workaholic? Dengan bekerja dapat melupakan masalah masalah dan tekanan hidup yang dialami Keberhasilan seseorang dilihat dari kesuksesan dan kedudukan yang didapat seseorang Memiliki orang tua yang workaholic.
3. Bagaimanakah gambaran kebutuhan intimacy pada wanita dewasa muda lajang yang workaholic? Subjek merupakan pribadi yang tertutup dimana tidak suka menceritakan hal hal pribadi Topic yang dibahas dengan teman dan teman dekat hany mengenai pekerjaan Subjek memiliki kebutuhan intimacy yang rendah 4. Bagaimanakah proses terbentuknya kebutuhan intimacy pada wanita dewasa muda lajang yang workaholic? Proses terbentuknya intimacy pada wanita dewasa muda lajang yang workaholic cenderung bermassalah karena pribadi subjek yang cenderung tertutup.
B. Saran 1. Bagi Subjek Subjek perlu mengevaluasi atau melihat kembali dampak dari menjadi seorang workaholic sehingga memberi manfaat bagi subjek dalam kelangsungan masa depan diri subjek dan keluarga khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan intimacy. 1. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan wawancara dan observasi yang mendalam tentang kebutuhan intimacy pada wanita dewasa muda lajang workaholic, sehingga hal hal tersebut bisa mengungkap secara jelas dan utuh mengenai gambaran wanita workaholic dan kebutuhan intimacy nya.