BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ±

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor - faktor seperti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih tinggi kepada pelanggan atau konsumen. Di dalam perekonomian yang kreatif ini,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan inovatif untuk menciptakan suatu bisnis yang berkelas dan bisa bersaing dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB V PENUTUP. Didasarkan pada hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cepat saji hingga restoran yang menyediakan full course menu. Jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi terus berkembang kearah yang lebih baik. Hal ini

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi global dan teknologi modern memberikan dampak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULIAN. Di era hiperkompetitif seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas. Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsep pemasaran tradisional yang berfokus pada keistimewaan dan manfaat dari produk

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelanggan baru. Strategi strategi tersebut mengharuskan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi kepada pelanggan yang lain (recommend). Memiliki pelanggan yang

B AB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan bahkan dapat mencapai target omset yang terus meningkat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bidang usaha yang terjadi di era globalisasi adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. analisa deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan path analysis, antara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Asosiasi Perusahaan Retail Indonesia (APRINDO), mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis retail di indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada abad modern ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita

BAB I PENDAHULUAN. Industri Pastry yang semakin meningkat memicu pelaku bisnis untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari banyaknya Coffee Shop saat ini yang bermunculan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Dari sudut pandang strategi pemasaran, loyalitas merek (brand loyalty)

BAB 1 PENDAHULUAN. kaitannya dengan sikap masyarakat yang semakin kritis dalam memilih makanan. Makan

BAB I PENDAHULUAN. terutama bisnis produk kecantikan/kosmetik dan masyarakat yang semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan teknik analisis Structural Equation

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau pelaku bisnis adalah mempertahankan pelanggannya. Untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak besar terhadap pemasaran perusahaan. berbagai produk dan jasa yang semakin hari semakin homogen.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. objek wisata menjadi kebutuhan primer sebagai penyeimbang kesibukan. mereka tersebut. Tempat hiburan maupun objek wisata mampu

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi yang terjadi saat ini telah membuat dunia bisnis mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, persaingan dunia bisnis semakin ketat. Banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA TOSERBA LUWES DI KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, gaya hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang. konsumen yang berhasil menarik konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. awal abad 21 dan digunakan sebagai ukuran yang reliabel terhadap pertumbuhan

BAB V PENUTUP. Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil dan pembahasan yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia semakin meningkat dan kebutuhan masyarakatnya pun juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN. waktu belakang ini, menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Produk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menerima produk/jasa yang dihasilkan oleh bisnis tersebut. Oleh karenanya

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang ada di Surakarta khususnya, sangat banyak supermarket yang. menawarkan kelebihan supermarket dengan skala besar.

BAB I. PENDAHULUAN. kebutuhan, dan selera konsumen. Salah satu usaha fashion yaitu

BAB II URAIAN TEORITIS. judul Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada CV.

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN NEUTRON YOGYAKARTA DI SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dewi Kurniawati, Suharyono, Andriani Kusumawati (2014)

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan suatu bisnis tergantung pada ide, peluang dan pelaku bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis jasa tempat hiburan dan permainan untuk keluarga di Indonesia cukup menjanjikan, mengingat tingkat kebutuhan hiburan dan tempat rekreasi untuk masyarakat perkotaan cukup tinggi dimana sarana dan prasarana tempat rekreasi di daerah perkotaan yang terbatas akibat dari perkembangan zaman. Di Indonesia industri hiburan keluarga berkembang sangat pesat seiring perubahan gaya hidup masyarakat perkotaan, dimana terjadi peningkatan jumlah orang tua yang bekerja sehingga memiliki waktu yang terbatas untuk anak-anaknya (www.timezone.co.id: 2017). Menurut Lupiyoadi (2009:168), salah satu indikator keberhasilan dalam bisnis jasa adalah kualitas layanan, dimana salah satu cara untuk menciptakan kepuasan pelanggan adalah melalui peningkatan kualitas. Kualitas layanan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan, dimana kualitas layanan dapat memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dengan kualitas layanan yang baik maka akan terjadi peningkatan reputasi produk yang selanjutnya akan dikenal di masyarakat dan terjadi peningkatan pelanggan yang diikuti dengan peningkatan keuntungan. Sehingga kepuasan pelanggan merupakan konsep sentral dalam wacana bisnis dan manajemen dimana konsekuensi kepuasan/ketidakpuasan pelanggan sangat krusial bagi kalangan bisnis karena kepuasan dipandang sebagai salah satu dimensi kinerja pasar yang berpotensi mengarah pada pertumbuhan penjualan jangka panjang dan jangka pendek (Tjiptono, 2008:37). 1

2 Perusahaan Timezone merupakan salah satu bisnis di bidang hiburan yang menyediakan arena bermain pada berbagai kalangan. Profil target market Timezone adalah keluarga, remaja dan dewasa, yang sangat memperhatikan quality of life dan mencari unique entertainment experience. Sasaran utamanya adalah ibu usia 20-45 tahun, dan memiliki putra/putri berusia 3-10 tahun. Sementara untuk sasaran kedua konsumen Timezone adalah remaja dengan usia 11-17 tahun dan dewasa usia 18-20 tahun. Timezone telah menjadi tempat populer bagi remaja untuk bersosialisasi yang memiliki nilai tambah untuk memberi mereka pengalaman dan meningkatkan pengetahuan mereka. (www.timezone.co.id: 2017). Timezone kini telah berdiri di beberapa pusat perbelanjaan di dunia. Timezone tidak hanya meningkatkan jumlah cabangnya saja, namun juga meningkatkan kualitas layanannya untuk tetap menjaga minat konsumen atas bisnisnya. Persaingan bisnis jasa hiburan dan rekreasi yang berkembang pesat, mengharuskan tempat hiburan dan permainan untuk keluarga Timezone untuk terus meningkatkan pelayanan dan jenis permainan untuk dapat meningkatkan citra positif dibenak konsumen. Timezone memang telah menjadi pusat hiburan keluarga terbesar di Indonesia. Timezone merupakan jaringan pusat hiburan keluarga berskala nasional yang dioperasikan oleh PT Matahari Graha Fantasi. Hingga tahun 2017, Timezone hadir di 46 kota di Indonesia dengan jumlah 83 gerai (www.timezone.co.id: 2017). Pemilihan obyek penelitian ini didasarkan kenyataan bahwa bisnis jasa hiburan dan permaian untuk keluarga di Surabaya telah berkembang demikian pesat sesuai dengan perkembangan permintaan dan kebutuhan masyarakat yang terus mengalami perkembangan guna sebuah jasa hiburan keluarga yang mudah dan efisien bagi masyarakat, terutama masyarakat perkotaan. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai kualitas

3 layanan dan harga pada bisnis jasa hiburan dan rekreasi keluarga. Bisnis jasa hiburan dan rekreasi keluarga tersebut disegmentasikan untuk masyarakat kelas menengah sampai masyarakat kelas atas dengan target anak-anak, remaja dan dewasa. Untuk memudahkan penelitian maka peneliti menentukan objek penelitian di dua tempat di Surabaya tepatnya Timezone Plaza Surabaya dan Timezone Pakuwon Trade Center. Timezone Plaza Surabaya dengan jumlah pengunjung 164 orang perhari (data berdasar survei lapangan. 18 oktober 2017), yang merupakan Timezone paling ramai di kota Surabaya. Karena lokasi ini merupakan pusat kota dan merupakan salah satu mall di Surabaya yang dekat dengan jalan protokol dan pusat pemerintahan. Timezone Pakwuwon Trade Center dengan jumlah pengunjung 116 orang perhari (data berdasar survei lapangan. 19 oktober 2017). Service quality merupakan pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan (Tjiptono, 2005; dalam Sia dan Subagio, 2013). Dengan demikian, ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa yaitu jasa yang diharapkan (expected service) dan jasa yang dirasakan atau dipersepsikan (perceived value). Service quality yang baik tidak hanya diukur dari kemewahan fasilitas kelengkapan teknologi dan penampilan fisik pegawainya, namun juga diukur dari efisiensi dan efektifitas serta ketepatan pemberian pelayanan kepada pelanggan, dalam hal ini kepuasan pelanggan akan ditentukan oleh hasil penerimaan keluhan dan juga pelayanan yang dirasakan. Ketepatan pemberian pelayanan pada pelanggan akan sangat penting, kerena jika pelanggan puas maka akan terdapat respond an nilai positif yang diterima. Menurut Kotler (2000:25), kualitas layanan merupakan totalitas dari bentuk karakteristik barang dan jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan, baik

4 yang nampak jelas maupun yang tersembunyi. Bagi perusahaan yang bergerak di sektor jasa, pemberian pelayanan yang berkualitas pada pelanggan merupakan hal mutlak yang harus dilakukan apabila perusahaan ingin mencapai keberhasilan. Dengan memberikan nilai dan layanan yang baik untuk pelanggan, diharapkan perusahaan mampu menciptakan kepuasan untuk konsumennya agar perusahaan dapat terus bertumbuh. Menurut Kotler dan Amstrong (2001:9) Kepuasan konsumen adalah sejauh mana anggapan kinerja produk memenuhi harapan pembeli. Jika konsumen merasa puas maka akan menimbulkan keinginan konsumen untuk melakukan hal tersebut secara berulang karena memberikan dampak positif dan memberikan nilai yang baik pada konsumen, Sehingga kualitas layanan yang baik akan menumbuhkan kepuasan pada pelanggan dan pada akhirnya menciptakan customer loyalty. Dalam hal kualitas layanan karyawan Timezone memberikan pelayanan dengan cepat, tanggap dan akurat kepada setiap pelanggannya. Timezone juga memberikan jaminan berupa karyawan yang terampil dalam melakukan perbaikan pada mesin permainan apabila terjadi masalah. Timezone memberikan berbagai wahana permainan yang menarik yang ditawarkan kepada pelanggan sebagai bukti fisik dalam service quality. Berbagai hal tersebut dilakukan agar pelanggan merasa puas dan akan mendapatkan experiential marketing yang baik sehingga kemudian hari akan menjadi loyalitas. Service quality berdampak langsung terhadap customer satisfaction, maka perusahaan harus menerapkan kualitas layanan yang baik agar mencapai kepuasan pelanggan. Experiential marketing dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan yaitu dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Menurut Kotler dan Keller, 2009; dalam Oeyono dan Dharmayanti, 2013, secara umum menyatakan bahwa kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa konsumen yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap

5 kinerja atau hasil suatu produk dan harapan - harapannya. Sehingga experiential marketing akan menumbuhkan kepuasan pelanggan yang pada akhirnya menciptakan customer loyalty. Menurut Schmitt (1999) experential marketing yang terdiri dari sense, feel, think, act, relate akan memberikan kenyamanan melalui layanan yang diberikan oleh karyawan, suasana yang ada dalam area Timezone, dalam hal kesesuaian juga akan menjadi pertimbangan dalam experiential marketing yang berarti apa yang ada dalam pikiran konsumen akan menjadi nyata sesuai apa yang diharapkan. Dalam hasil penelitian Anik (2013) Timezone Plaza Surabaya memiliki petugas kebersihan yang selalu berada diarea permainan untuk menjaga kebersihan area permainan. Timezone Plaza Surabaya yang menarik dapat memberikan rasa nyaman bagi pengunjung dalam bermain, hal tersebut dikarenakan dekorasi area permainan yang sederhana dan sebagian besar para pengunjung yang bermain di Timezone Plaza Surabaya Customer satisfaction apabila tingkat perasaan seseorang terhadap perbandingan kinerja produk atau jasa baik, maka akan mendorong loyalitas yang timbul dari para pelanggan. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan (Kotler dan Keller 2007:177). Menurut Kotler & Amstrong (2005:298), kepuasan pelanggan (customer satisfaction) terhadap pembelian tergantung pada kinerja nyata sebuah produk, relatif terhadap harapan pembeli. Loyalitas adalah suatu kondisi dimana seseorang akan tetap setia menggunakan suatu produk. Pelanggan yang loyal adalah pelanggan yang memegang sikap yang akan datang dari perusahaan, kesepakatan untuk membeli ulang barang atau jasa dan merekomendasikan produk ke yang lain. Kepuasan yang tinggi menimbulkan loyalitas yang tinggi (Kotler dan Keller, 2009 : 163). Customer satisfaction berdampak langsung terhadap customer loyalty

6 dimana semakin puas konsumen, maka konsumen akan semakin loyal (Kotler, 2009; dalam Oeyono dan Dharmayanti, 2013). Loyalitas konsumen adalah suatu pembelian ulang yang dilakukan oleh seorang konsumen karena komitmen pada suatu merek atau perusahaan (Kotler, 2009; dalam Oeyono dan Dharmayanti, 2013). Menurut penelitian Anik (2013) Kepuasan pelanggan Timezone Plaza Surabaya dapat diukur dalam hal sebagai berikut yaitu berkata positif tentang produk, merekomendasikan perusahaan kepada orang lain, setia kepada produk perusahaan, membayar produk dengan harga premium. Timezone Plaza Surabaya memiliki petugas kebersihan yang selalu siap untuk membersihkan area permainan, hal tersebut dikarenakan Timezone Plaza Surabaya memiliki petugas kebersihan yang selalu berada diarea permainan untuk menjaga kebersihan area permainan. Customer loyalty Menurut Ali Hasan (2008:83) Loyalitas pelanggan didefinisikan sebagai orang yang membeli, khusunya yang membeli secara teratur dan berulang-ulang. Pelanggan merupakan seseorang yang terus menerus dan berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan membayar produk atau jasa tersebut. Menurut Anik (2013), Loyalitas pelanggan Timezone Plaza Surabaya adalah peristiwa dimana pelanggan akan memberikan dampak positif bagi perusahaan. Pelanggan yang puas biasanya akan mengkonsumsi kembali produk jasa yang ditawarkan oleh Timezone Plaza Surabaya. Penelitian ini dilakukan dengan dasar acuan pada penelitian sebelumnya yang berjudul Pengaruh Kualitas Layanan Dan Harga Terhadap Word Of Mouth Dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Pengunjung Timezone Plaza Surabaya) yang dilakukan oleh Anik pada tahun 2013, dengan variabel kualitas layanan

7 (x1), harga (x2), kepuasan pelanggan (y), dan word of mouth (z). Hasil penelitian juga didapatkan bahwa dari ketiga variabel harga yaitu indikator tingkat harga mempunyai pengaruh paling besar terhadap kepuasan pelanggan di Timezone Plaza Surabaya. Berdasarkan uraian tersebut, maka akan dilakukan penelitian dengan judul Pengaruh Experiential Marketing dan Service Quality terhadap Customer Satisfaction dan Customer Loyalty pada Pelanggan Timezone di Surabaya. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Anik (2013), namun dengan variabel penelitian yang berbeda. 1.1 Rumusan Masalah Penelitian dilakukan di perusahaan jasa penyedia wahana hiburan dengan pertimbangan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh service quality terhadap customer satisfaction pada Timezone di Surabaya. 2. Apakah terdapat pengaruh experiential marketing terhadap customer satisfacion pada Timezone di Surabaya. 3. Apakah terdapat pengaruh customer satisfaction terhadap customer loyalty pada Timezone di Surabaya. 4. Apakah terdapat pengaruh service quality terhadap customer loyalty pada Timezone di Surabaya. 5. Apakah terdapat pengaruh experiential marketing terhadap customer loyalty pada Timezone di Surabaya.

8 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk menguji dan menganalisis: 1. Pengaruh service quality terhadap customer satisfaction pada Timezone di Surabaya. 2. Pengaruh experiential marketing terhadap customer satisfacion pada Timezone di Surabaya. 3. Pengaruh customer satisfaction terhadap customer loyalty pada Timezone di Surabaya. 4. Pengaruh service quality terhadap customer loyalty pada Timezone di Surabaya. 5. Pengaruh experiential marketing terhadap customer loyalty pada Timezone di Surabaya. 1.3 Manfaat Penelitian Dari perumusan maslah serta tujuan penelitian di atas, manfaat penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. Manfaat Akademis: Salah satu penelitian ini meneliti tentang service quality dan experiential marketing pada customer service melalui customer satisfaction yang dapat dirasakan pada elemen-elemen yang terdapat pada setiap variabel penelitian. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan masukan atau pembanding bagi penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis: Sebagain bahan informasi dan penelitian untuk meneliti customer loyalty dan customer satisfaction pada pelanggan Timezone di Surabaya. Agar dapat menentukan strategi pemasaran yang efektif dalam meningkatkan service quality dan experiential marketing

9 yang positif. Pendekatan ini dilakukan untuk mempertimbangkan loyalitas dan kepuasan dari nilai yang dirasakan sebagai pelanggan. 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 5 bab yaitu: Bab 1: Pendahuluan Bagian ini memberikan penjelasan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Sistematika penulisan berisi tentang penjelasan singkat mengenai bab-bab yang ditulis. Bab 2: Tinjauan Kepustakaan Bagian ini terdiri dari penelitian terdahulu, landasan teori, model penelitian dan hipotesis yang akan diteliti. Bab 3: Metode Penelitian Bagian ini terdiri dari jenis penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional, pengukuran variable, data dan sumber data, alat dan metode pengumpulan data, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan teknik analisis data. Bab 4: Hasil Penelitian dan Pembahasan Bagian ini terdiri dari deskripsi data, analisis data, dan pembahasan. Bab 5: Simpulan dan Saran Bab ini adalah penutup dari skripsi yang berisi simpulan dan saran bagi perusahaan yang diteliti tersebut.