BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mentransfer nilai-nilai moral. Maka dalam pelaksanaannya, ketiga kegiatan tadi

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI SUTINI NIM A54E090112

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam proses pembelajaran ditentukan oleh bagaimana seorang

2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu lingkungan sangat kaya dengan sumber-sumber media dan alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum untuk jenis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baik, manusia yang berbudaya dan berkepribadian baik. Pendidikan yang baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan. pendidikan banyak menghadapi berbagai hambatan dan tantangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan terutama di dunia kerja. Pendidikan dilakukan untuk mencetak generasi

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia bukan tentang ilmu bahasa atau ilmu sastra, melainkan peningkatan

2014 EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TANYA-JAWAB BERBASIS MEDIA VIDEO TAYANGAN ORBIT DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang sifatnya verbalsampai kepada kegiatan visual. Dalam kegiatan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: DIDIK PAMIRSA AJI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam hal ini pada saat proses belajar mengajar guru memegang

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan kata pengajaran atau teaching. Pembelajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menulis (St. Y. Slamet, 2008: 57). Keterampilan menulis dan membaca

BAB I PENDAHULUAN. dan prinsip-prinsip yang saling berkaitan satu sama lain. Guru tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, karena interaksi pembelajaran merupakan kegiatan inti

commit to user BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran IPS adalah membina anak

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Hal itu

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di tengah kehidupan yang semakin global. Sistem pendidikan di Indonesia diatur oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan pembelajaran yang mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran menulis di Sekolah Dasar memiliki beberapa bagian

arti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat menetukan, bagi perkembangan individu maupun suatu

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Sistem Pendidikan nasional. Edgar Dalle ( Reigeluth, 2013 : 7 )

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadi mandiri. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan yang erat dengan ketrerampilan-keterampilan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Usulan Penelitian B. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dapat ditingkatkan, baik di kalangan nasional maupun. agar mutu kehidupan masyarakat dapat meningkat. Melalui pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang meliputi: guru,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran umum

BAB I PENDAHULUAN. menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik,

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Melalui bahasa, setiap individu dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, mengembangkan gagasan dan perasaan serta dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Liana, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian

2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB V PEMBAHASAN. penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Maka dari iru tugas seorang

Diajukan Oleh : IRFAKNI BIRRUL WALIDATI A

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan. terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, karena pendidikan mendorong memaksimalkan potensi siswa. Potensi

BAB I PENDAHULUAN. macam tantangan dalam berbagai bidang. Untuk menghadapi tantangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dapat membawa perubahan kearah yang lebih maju. Untuk itu perlu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompetensi di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam diri siswa. Orang yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tercantum di dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Dalam arti sederhana

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. kata lain, setiap individu ingin mengembangkan potensi-potensi atau kemampuankemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan melalui dunia pendidikan. Suatu bangsa dapat dikatakan

A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya akan mencakup kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih. Kegiatan tersebut kita laksanakan sebagai suatu usaha untuk mentransfer nilai-nilai moral. Maka dalam pelaksanaannya, ketiga kegiatan tadi harus berjalan secara serempak dan terpadu, berkelanjutan dan selaras dengan perkembangan siswa dengan lingkungannya. Pendidikan mengemban tugas untuk mengahasilkan generasi yang baik, manusia yang berbudaya dan berkepribadian baik. Pendidikan sendiri merupakan suatu usaha sadar dan sistematis yang diberikan kepada siswa guna membantu siswa dalam mengoptimalkan pertumbuhan jasmani dan rohani. Sistem pendidikan di Indonesia mengalami banyak perubahan. Perubahan tersebut terjadi karena telah dilakukannya berbagai pembaharuan dalam pendidikan. Akibatnya pendidikan semakin mengalami kemajuan seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan pendidikan tergantung pada semua komponen yang terlibat di dalamnya, baik pihak sekolah, guru, siswa dan peran serta lingkungan. Sehingga akan terlaksana kegiatan belajar mengajar yang efektif dan optimal. Pendidikan yang dilaksanakan di sekolah nantinya diharapkan dapat mencetak generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan misi pembangunan. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-

2 manusia pembangunan dan membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa, Depdikbud (1999) Menurut Anni (2005 : 2), Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses ineteraksi antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses pembelajaran merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pendidikan. Proses belajar mengajar diharapkan mampu memberi rasa nyaman, bergairah, dan antusias pada siswa dalam mengikuti proses belajar. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih model atau cara dalam menyampaikan materi pelajaran. Beberapa guru menemui kesulitan yang sama dalam menyampaikan materi Bahasa Indonesia terutama pada keterampilan berbicara. Dalam hal ini adalah kurangnya keberanian pada siswa kelas II SD Negeri Sukolilo 05 pada keterampilan berbicara. Umumnya siswa tidak memiliki keberanian berbicara di depan kelas, tidak mampu menyampaikan pendapat dan ide-ide mereka. Sehingga pencapaian prestasi siswa pada keterampilan berbicara masih sangat rendah. Melatih keberanian siswa dalam berbicara memang tidaklah mudah. Perlu ketekunan dan latihan yang rutin agar siswa bisa berani berbicara. Apalagi untuk kelas 2 sekolah dasar membiasakan siswa untuk berani berbicara di depan kelas masih cukup sulit. Keberanian adalah suatu tindakan memperjuangkan sesuatu yang dianggap penting, mampu menghadapi segala sesuatu yang dapat menghalanginya karena percaya kebenarannya dan suatu sifat mempertahankan

3 dan memperjuangkan apa yang dianggap benar dengan menghadapi segala bentuk bahaya, kesulitan, kesakitan, dan lain-lain. Orang yang memiliki keberanian tinggi mempunyai ciri-ciri umum dan khusus. Ciri-ciri umum keberanian diantaranya adanya tekad, percaya diri, konsistensi dan optimisme. Ciri-ciri khusus keberanian yaitu berpikir secara matang dan terukur sebelum bertindak, mampu memotivasi orang lain, selalu tahu diri, rendah hati, dan mengisi jiwa serta pikiran dengan pengetahuan baru menuju ke arah yang benar, bertindak nyata, semangat, menciptakan kemajuan, siap menanggung resiko, konsisten/istiqomah, semangat dan pantang menyerah, nekad, bertekad kuat dan terukur sebelum bertindak, selalu tahu diri, rendah hati, bertindak nyata dan elegan. Ciri-ciri tersebut setidaknya harus ada pada diri siswa sehingga guru dapat dengan mudah mengukur tingkat keberanian pada diri siswa. Orang-orang yang berhasil dalam kehidupan ini adalah mereka yang berani berbicara. Orang lain tidak akan tahu bahwa seseorang itu pandai jika mereka tidak berani berbicara. Kita sebagai orang tua dan juga sebagai guru harus melatih anak-anak kita menjadi anak yang berani berbicara. Ajak murid-nurid kita untuk berdiskusi, belajar mengemukakan pendapat lalu dengarkan mereka. Kepribadian anak juga akan berkembang ketika orang didengarkan, ada kebahagiaan sehingga bukan hanya membuatnya berani berbicara tetapi membuat mereka merasa diterima dan bahagia. Banyak orang lebih lancar berbicara, tetapi malu, segan, sungkan dan tidak berani berbicara. Aspek yang penting dalam bahasa adalah berani berbicara. Bentuknya dapat berupa cerita, pidato, puisi, percakapan, drama maupun

4 berpantun. Tekniknya dapat menggunakan media visual maupun audio visual. Dalam bercerita guru dapat menggunakan media gambar cerita, boneka jari atau tayangan cerita pendek yang intinya mampu memusatkan perhatian siswa. Kondisi yang ada pada siswa kelas II SD N Sukolilo 05 menunjukkan bahwa mereka kurang memiliki keberanian dalam berbicara. Tidak berani menyampaikan pendapat secara lisan dan tidak percaya diri ketika guru meminta siswa untuk berbicara di depan kelas. Kondisi di atas lebih diakibatkan kurangnya motivasi dari guru, tidak terbiasanya siswa menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari, kurangnya media dan ketidakmampuan guru menentukan metode yang tepat dalam menyampaikan materi berbicara. Guru hanya menggunakan metode klasik yaitu berceramah dan tidak menggunakan media yang membuat siswa tertarik dengan materi yang akan disampaikan guru. Materi berbicara haruslah dikemas dalam bentuk yang menarik, media yang mudah dipahami dan metode yang menantang keaktifan serta kreativitas siswa. Hal tersebut yang mendorong guru untuk mengadakan sebuah penelitian yang tujuannya dapat meningkatkan keberanian pada diri siswa khususnya dalan keberanian berbicara. Guru memilih satu sebuah metode yang dianggap tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut serta memilih media yang mampu mendukung keberhasilan penerapan metode pembelajaran yang telah dipilih. Guru yang kreatif adalah guru yang mampu menerapkan berbagai metode pembelajaran di kelas. Beberapa model pembelajaran dapat dikolaborasikan atau juga diterapkan satu per satu. Model pembelajaran yang baik untuk kelas rendah adalah pembelajaran tematik. Dalam materi keberanian berbicara, guru dapat

5 menggabungkan antara pelajaran Bahasa Indonesia, IPS dan PKn. Guru dapat menggunakan media gambar cerita untuk menarik perhatian siswa agar fokus dengan materi yang disampaikan. Dengan harapan setelah pembelajaran selesai siswa dapat menyampaikan kembali isi cerita atau materi dengan meniru gaya guru berbicara atau dengan kalimat mereka sendiri. Melihat kondisi di atas maka penulis mengadakan penelitian yang berjudul Peningkatan Keberanian Berbicara Dalam Belajar Bahasa Indonesia Melalui Pembelajaran Tematik Dengan Media Gambar Cerita Pada Siswa Kelas Ii Semester I Sd Negeri Sukolilo 05 Sukolilo Pati Tahun pelajaran 2012/2013. B. Perumusan Masalah Perumusan masalah dari penelitian ini adalah: Apakah melalui penerapan pembelajaran tematik dengan media gambar cerita dapat meningkatkan keberanian berbicara dalam belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas II semester I SDN Sukolilo 05 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2012/2013? C. Tujuan Penilitian 1. Tujuan Umum a. Meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia b. Menumbuhkan keberanian siswa

6 2. Tujuan Khusus Meningkatkan keberanian berbicara dalam belajar Bahasa Indonesia dengan menerapkan model pembelajaran tematik dan media gambar cerita pada siswa kelas II SDN Sukolilo 05. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas II SDN Sukolilo 05 melalui penerapan pembelajaran tematik menggunakan madia gambar cerita. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Meningkatkan keberanian siswa dalam berbicara menggunakan Bahasa Indonesia dalam pelajaran Bahasa Indonesia serta memumbuhkan kebiasaan berbahasa Indonesia yang baik dan benar pada siswa. b. Bagi Guru Menambah pengetahuan guru dalam menerapkan model pembelajaran tematik menggunakan media gambar cerita dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi berbicara. c. Bagi Sekolah Menambah khasanah ilmu bagi sekolah dan referensi dalam menyusun program pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk tahun-tahun berikutnya.