MENINGKATKAN POTENSI KECERDASAN ANAK MELALUI PENDEKATAN TEORI MULTIPLE INTELLIGENCE. Oleh Linda Kholidatunnur Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. No. Daftar 1 : 185/S/PGSD-Reg/8/Agustus/2014

NASKAH PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Sheny Meylinda S, 2013

BAB I PENDAHULUAN. persoalan baru untuk diselesaikan, kemampuan untuk menciptakan sesuatu

ANALISIS MULTIPLE INTELLEGENCES PADA BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS IV SD

Adakah anda memiliki siswa yang bisa menciptakan seni visual yang indah?,

MEMAHAMI KECERDASAN MAJEMUK ANAK GUNA MENGOPTIMALKAN STRATEGI PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN PERKEMBANGANNYA MELALUI IDENTIFIKASI DINI

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pesan-pesan konstitusi serta suasana dalam membangun watak bangsa (nation

PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE. Oleh. Isniatun Munawaroh,M.Pd*)

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (Q.S. At-Tin/95: 5). 1

OPTIMALISASI KECERDASAN MAJEMUK DALAM PEMBELAJARAN LITERASI

BAB I PENDAHULUAN. Ada kecenderungan perbedaan kemampuan antara pria dan wanita dalam

berbagai macam aktivitas sosial serta ketaknyamanan dalam kesendirian dan menyendiri.

I. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik

MULTIPLE INTELLIGENCES (Kecerdasan Ganda)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. guru. Diantaranya permasalahan yang dialami di Taman Kanak-Kanak. TK

BAB I PENDAHULUAN. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan

Menstimulasi Kecerdasan Kinestetik dan Musikal pada Anak-anak Prasekolah

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES DI LEMBAGA PENDIDIKAN MUTIARA ILMU PANDAAN

PROFIL PEMECAHAN MASALAH SPLDV DENGAN LANGKAH POLYA DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran sains yang kurang diminati dan membosankan. Banyak siswa yang

MULTIPLE INTELEGENCY TERHADAP PERKEMBANGAN BELAJAR SISWA

BAB 3 METODOLOGI. Alur dari penelitian thesis ini adalah sebagai berikut : Pada tahap ini dilakukan study literatur dari jurnal-jurnal yang ada untuk

DIRJEN PMPTK DEPDIKNAS.R.I YAYASAN PENGEMBANGAN PEREMPUAN DAN ANAK AMRIHSAE

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN. 1. Topik : Bangun karir dengan mengenal bakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses membantu mengembangkan dan. yang lebih baik, pendidikan ini berupa pembelajaran.

PROSES BERPIKIR DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN KECERDASAN LOGIS- MATEMATIS

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 49. Angkasa 2008), hlm Amsal Amri, Pedagogik Transformatif Aceh (Aceh: FKIP Universitas Syah Kuala 2008),

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PENDIDIKAN DAN KOMPETENSI

: Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan Multiple Intelligences Anak : RIANI SETIAWATI NPM : Pembimbing : Dra. M.M Nilam W.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Riva Lesta Ariany, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk mencerdaskan dan memanusiakan manusia. pendidikan sebab manusia bukan termasuk makhluk instintif. 2

PENERAPAN MULTIPLE INTELEGENSI DALAM KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR

BABI PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Umi Rochayati (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT-UNY)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan kebutuhan mutlak yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Republik Indonesia tahun 2003, Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Pendidikan dijadikan sebagai dasar manusia untuk. yang timbul dalam diri manusia. Pembelajaran matematika

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

Bingkai-Bingkai Akal Budi Felix Lengkong

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2

Abstrak. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. Kecerdasan atau inteligensi adalah kombinasi sifat-sifat manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. keinginan orang tua untuk memberikan bimbingan belajar kepada anak-anaknya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

MATHEMATICAL CREATIVE THINKING ABILITY AND MULTIPLE INTELEGENCE BASED LEARNING

PEMBELAJARAN DI TK AL AZHAR SOLO BARU DITINJAU DARI SUDUT PANDANG MULTIPLE INTELLIGENCES SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN LINGUISTIK DENGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA DI KELAS V SD NEGERI LAMREUNG ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. Seyogyanya belajar IPS Terpadu menjadikan siswa lebih kreatif, komunikatif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penerapan Multiple Intelligences Pada Anak Usia Dini

Desain dan Pengembangan Pelatihan

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN I-1

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ATEMATIKA DENGAN METODE MULTIPLE INTELLIGENCE SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SANDEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

A. LATAR BELAKANG MASALAH

USTADI SMP Negeri 2 Pandaan TEL:

PENERAPAN TEORI MULTIPLE INTELLIGENCES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan terutama,

BAB I PENDAHULUAN. membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan tersebut. Berdasarkan perkembangan tersebut, baik

PENDAHULUAN BAB I. Artinya : Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia, dalam bentuk yang sebaik-baiknya.(qs. AT-tin/95:4) 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kegelapan, kebodohan serta pencerahan pengetahuan. 3. merupakan kebutuhan yang mutlak yang harus dikembangkan dan dikelola

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

PROSES BERPIKIR SISWA DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN LOGIS MATEMATIS DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI FEB. Manajemen. Modul ke: Fakultas SYAHLAN A.SUME,SE,MM. Program Studi

BAB II KAJIAN TEORITIK. komunikasi matematika, multiple intillegences dan gender. a. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Penerapan Lesson Plan Berbasis Multiple Intelligence

BAB 2 LANDASAN TEORI. Anak anak yang cerdas secara matematis sering tertarik dengan bilangan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran tradisional kerap kali memosisikan guru sebagai pelaku

PROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK

ANAK BERBAKAT MATERI 6 MATA KULIAH DETEKSI DINI DALAM PERKEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Perkembangan masyarakat dalam pendidikan sekarang banyak

2014 PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN MATEMATIKA-LOGIS SISWA

PENERAPAN STRATEGI MULTIPLE INTELLEGENCES PERSPEKTIF HOWARD GARDNER PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI INDONESIA. Rohmatun Nurul Hidayah

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan proses pembangunan suatu negara ditentukan oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kecerdasan, tidak hanya satu.

Beri tanda [v] pada statement di bawah ini yang sesuai dengan diri Anda saat ini. Jumlahkan tanda [v] pada masing-masing kolom.

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sehingga nantinya akan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk multidimensional yang dapat ditelaah dari

Dewi Ayu Kusumaningtias, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari

BAB I PENDAHULUAN. dan musik meningkatkan mutu hidup manusia. (dalam Anggraeni, 2005)

BAGAIMANA MELEJITKAN 10 POTENSI KECERDASAN ANAK?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan test dan dinyatakan dalam bentuk nilai. Hasil belajar mempunyai

Transkripsi:

MENINGKATKAN POTENSI KECERDASAN ANAK MELALUI PENDEKATAN TEORI MULTIPLE INTELLIGENCE Oleh Linda Kholidatunnur 82321112083 Abstrak Beragam kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu merupakan anugerah yang Alloh SWT berikan kepada setiap hambanya. Berawal dari dunia psikologi, kini Teori Multiple Intelligence (kecerdasan majemuk) mulai merambah ke dunia pendidikan. Teori ini pertama kali dicetuskan oleh Dr. Howard Gardner pada tahun 1983 di Harvard University. Howard Gardner membagi kecerdasan tersebut menjadi 8 kecerdasan, yaitu : 1) Cerdas Alam (Naturalis), 2) Cerdas Diri (Intrapersonal), 3) Cerdas Sosial (Interpersonal), 4) Cerdas Angka (Matematis Logis), 5) Cerdas Gambar (Spasial), 6) Cerdas Gerak (Kinestetik), 7) Cerdas Bahasa (Linguistik), dan 8) Cerdas Musik (Music). Keberagaman kecerdasan tersebut dikenal dengan istilah Multiple Intelligence. Kenyataan yang ada saat ini, seseorang dikategorikan pintar atau cerdas apabila memiliki nilai IQ tinggi atau di atas ratarata. Padahal setiap individu yang terlahir ke dunia ini dibekali kecerdasan masing-masing oleh AllohSWT.Tulisan ini memaparkan tentang sebuah strategi pendekatan pembelajaran yang berdasarkan teori Multiple Intelligence sehingga anak-anak diharapkan mampu meningkatkan potensinyamelalui proses pembelajaran. Kata kunci : potensi kecerdasan, pendekatan, multiple intelligence. PENDAHULUAN Manusia adalah makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya yang diciptakan oleh Alloh SWT.Sebagaimana firman Alloh SWT dalam Al Qur an surat Al Isra ayat 70 : Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka diatas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna. Setiap individu terlahir dengan potensi dan keunikan masing-masing. Hal ini tentu saja menyebabkan terjadinya keberagaman dalam karakteristik, minat dan bakat siswa. Pengelolaan proses pembelajaran yang menyenangkan memerlukan kreativitas yang tinggi sehingga apa yang menjadi tujuan dalam proses pembelajaran akan dapat tercapai dan para peserta didik menikmati suasana pembelajarannya. Seorang pendidik yang kreatif akan senantiasa menemukan cara yang terbaik dalam melayani peserta didiknya. Menurut Saleh (2009 : 2) kemampuan manusia untuk merencanakan, merancang dan membuat sesuatu yang baru dikenal dengan nama kreatif. Istilah kreativitas digunakan untuk mengacu pada kemampuan individu dengan mengandalkan segala keunikan serta kemahirannya untuk menghasilkan suatu gagasan baru dan pengetahuan baru yang sangat bernilai bagi individu tersebut. Kreativitas tidak terpaku pada pengembangan gagasan atau ide semata tapi juga ke dalam pengambilan keputusan maupun penyelesaian masalah. Kreatif muncul diawali dengan sesuatu yang abstrak yaitu ide, pemikiran konsep dan gagasan. Akan tetapi kreativitas tidak muncul begitu saja, dia lahir dari suatu pemikiran yang sangat panjang dan rumit, sehingga dari sanalah muncul ide-ide yang cemerlang dan penuh inovatif pada penyampaian materinya dalam proses pembelajaran. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses dan sifatnya masih sangat umum. Ada dua jenis pendekatan pembelajaran : teacher centered approach (pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru) dan student centered approach (pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa) (Chatib, 2011 : 128). Sedangkan menurut Djamarah dan Zain, ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam belajar mengajar yaitu pendekatan Halaman 115

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana Administrasi Pendidikan Volume I Nomor 2 Maret 2013 individual, pendekatan kelompok, pendekatan bervariasi, pendekatan edukatif, pendekatan pengalaman, pendekatan pembiasaan, pendekatan emosional, pendekatan rasional, pendekatan fungsional, pendekatan keagamaan dan pendekatan kebermaknaan (2006:71). Menurut teori multiple intelligence, kesulitan siswa dalam memahami suatu materi dapat diatasi jika proses pembelajaran dilakukan dengan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan tetap memperhatikan berbagai aspek kecerdasan yang dimiliki siswa. Penerapan multiple intelligence ini diharapkan mampu mengatasi kesulitan siswa dalam memahami suatu materi dalam pembelajaran. Teori Multiple Intelligence adalah sebuah teori kecerdasan yang dimunculkan oleh Dr. Howard Gardner, seorang psikolog dari Project Zero Harvard University pada tahun 1983 (Chatib, 2011 : 132). Pendekatan pembelajaran berdasarkan teorimultiple Intelligence dapat diterapkan untuk pencapaian kompetensi dalam proses pembelajaran. Penerapan teori ini diharapkan mampu mengoptimalisasikan potensi anak didik sesuai dengan kecenderungan kecerdasan yang dimilikinya. Adanya pendekatan pembelajaran melalui Multiple Intelligence ini, merupakan suatu paradigma baru dalam dunia pendidikan kita.amstrong (Jasmine, 2007:240), mengungkapkan bahwa seorang guru hendaknya mencoba menanyakan beberapa pertanyaan kepada dirinya sendiri ketika mengembangkan kurikulum pengajaran yang dibuatnya. Seperti: bagaimana seorang guru dapat menggunakan bahasa lisan atau tulisan?, bagaimana seorang guru dapat melibatkan bilangan, perhitungan, logika, klasifikasi, dan pemikiran kritis?, bagaimana seorang guru dapat menggunakan video, visualisasi, pengorganisasi visual, warna, dan seni rupa?, bagaimana seorang guru dapat melibatkan bunyi music, bunyi sekeliling, dan ritme?,bagaimana seorang guru dapat melibatkan gerak, pengalaman fisik, dan koordinasi mata-tangan,? bagaimana seorang guru dapat melibatkan siswa dalam kelompok kooperatif, tutorial sebaya atau lintas usia, dan permainan peran kelompok?,bagaimana seorang guru dapat menghadirkan memori, perasaan pribadi atau pilihan yang ada?. PEMBAHASAN Berdasarkan berbagai macam kecerdasan yang telah dikemukakan di atas, terlebih dahulu akan dikemukakan pengertian dari masingmasing kecerdasan sebagai berikut : 1. Cerdas Bahasa (Linguistic Intelligence) Seorang insan dengan kecerdasan bahasa (Linguistic Intelligences) biasanya mempunyai kepekaan terhadap bunyi, makna, fungsi dan permainan kata dan bahasa, struktur kalimat, senang bercerita, senang menulis jurnal dan membaca, mempunyai perbendaharaan kata yang baik, pandai mengeja, berkaitan dengan kemampuan membaca, menulis, berdiskusi, berargumentasi, berdebat. 2. Cerdas Angka (Logical Mathematical Intelligence) Seorang insan dengan cerdas angka (Logical Mathematical Intelligence) biasanya memiliki ketertarikan terhadap angka-angka, mampu menghitung Matematika dalam pikirannya, senang dengan teka teki, senang dengan permainan strategi, mampu membaca grafik dengan logikanya, menerka serta menafsirkan, senang dengan pelajaran berhitung. 3. Cerdas Gambar (Visual-Spacial Inteligence) Seorang insandengan kecerdasan Gambar (Visual Spacial Intelligence) biasanya memiliki ketertarikan terhadapgambar. Biasanya lebih mengingat wajah ketimbang nama, melihat berbagai objek dalam benaknya, memetakan ide konsep dengan sketsa dalam menyelesaikan masalah, senangbentuk gambar-gambar, senang membongkar pasang, senang menggambar segala sesuatu dengan sangat detail, senang mencorat-coret, senang membuat pola, senang dengan bentuk tiga dimensi, sangat kreatif dan imajinatif dalam mengkhayalkan segala sesuatu. 4. Cerdas Gerak (Bodily Kinesthetic Intelligence) Seorang insan dengan kecerdasan gerak (Kinesthetic Intelligence) biasanya memiliki kecerdasan dalam memahami tubuh, cenderung suka bergerak dan aktif, senang berolahraga, senang menari, senang berakting dengan meniru gerakan-gerakan dihadapannya. 5. Cerdas Musik (Musical Intelligence) Seorang insan yang memiliki kecerdasan dalam bermusik (Musical Intelligence) Halaman 116

Linda Kholidatunnur Meningkatkan Potensi Kecerdasan Anak Melalui Pendekatan Teori Multiple Intelligence biasanya senang menyanyi, senang mendengarkan musik, senang dengan ketukan-ketukan berirama, mampu mengingat nada, mampu membedakan nada yang pas dengan yang tidak, suka bersenandunng apabila sedang mengerjakan sesuatu, mampu memainkan alat musik, mampu membaca not balok, senang menulis lagu. 6. Cerdas Sosial (Interpersonal Intelligence) Seorang insan dengan kecerdasan social (Interpersonal Intelligence) cenderung memiliki rasa solidaritas tinggi terhadap teman-temannya, dapat memahami temantemannya, mudah bersosialisasi, senang berkelompok, percaya diri ketika bertemu dengan orang baru.orang yang memiliki kecerdasan interpersonal biasanya disukai teman-temannya karena ia mampu berinteraksi dengan baik, supel serta memiliki empati yang besar terhadap temantemannya. 7. Cerdas Diri (Intrapersonal Intelligence) Seorang insan dengan cerdas diri ( Intrapersonal Intelligence) biasanya memiliki kecerdasan dalam memahami diri sendiri. Biasanya lebih suka menyendiri daripada bersama-sama, sering menghabiskan waktu hanya untuk merenungkan hal-hal yang penting baginya. Orang dengan kecerdasan intrapersonal biasanya mengetahui hal apa yang merupakan keunggulannya dan hal apa yang bukan merupakan keunggulannya, senang membuat jurnal harian, memiliki buku harian, serta senang memikirkan masa depan dan cita-citanya 8. Cerdas Alam (Naturalist Intelligence) Seorang insan dengan kecerdasan alam ( naturalist Intelligence) biasanya memiliki kecerdasan dalam memahami alam. Biasanya senang dengan binatang, senang menonton documenter seperti flora dan fauna, senang memelihara binatang atau tumbuhan, senang bercocok tanam, peduli dengan lingkungan sekitar, senang dengan wisata alam, senang bepergian ke daerah pegunungan, pantai serta alam terbuka. Setiap jenis kecerdasan yang dikemukakan di atas, terdapat ciri-ciri tertentu yang dapat menunjukkan bahwa seorang anak mempunyai kecenderungan tipe kecerdasan yang mana dengan memperhatikan kebiasaan kebiasaan dalam keseharian anak tersebut.dalam membantu proses pembelajaran menjadi lebih cepat dan lebih mudah. Thomas Amstrong (2004 : 41) memberikan penjelasan singkat tentang kemampuan anak yang menunjukkan kecenderungan pada kecerdasan tertentu, namun jangan sampai lupa bahwa kebanyakan anak mempunyai kelebihan di beberapa approach tertentu, sehingga jangan sampai membatasi seorang anak hanya dalam satu approach kecerdasan. Adapun delapan cara belajar yang dikemas oleh Thomas Amstrong dalam tabel berikut ini : Tabel 1 8 cara mengajar berdasarkan Multiple Intelligence Halaman 117

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana Administrasi Pendidikan Volume I Nomor 2 Maret 2013 Sumber : Amstrong (2004:41) Adapun strategi pembelajaranyang terangkum berdasarkan teori Multiple Intellgence(Chatib, 2011 : 144) dapat dipaparkan sebagai berikut : 1. Strategi Diskusi Adalah aktivitas pembelajaran dengan komunikasi dan interaksi diantara dua orang atau lebih (berkelompok). Strategi ini cocok untuk kecerdasan Linguistik dan Interpersonal. 2. Strategi Action Research Adalah aktivitas pembelajaran yang meminta peserta didik untuk membuat hipotesis terhadap materi terlebih dahulu. Strategi ini cocok untuk kecerdasan Matematis Logis dan Naturalis. 3. Strategi Klasifikasi Adalah aktivitas belajar dengan cara melakukan pengelompokkan banyak data ke dalam minimal dua area atau pemisah yang berbeda berdasarkan kriteria, ciri-ciri dan indicator tertentu. Strategi ini cocok untuk kecerdasan Matematis Logis dan Naturalis. 4. Strategi Analogi Adalah pemahaman konsep dengan cara membuat persamaan suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang mengakibatkan adanya hubungan kesamaan diantaranya sehingga dapat memecahkan masalah yang dihadapi berikutnya. Strategi ini cocok untuk kecerdasan Matematis Logis, Spasial Virtual dan Naturalis. 5. Strategi Identifikasi Adalah pemahaman konsep dengan cara mencari beberapa ciri yang melekat pada sebuah konsep. Strategi ini cocok untuk kecerdasan Matematis Logis, Spasial Virtual, Interpersonal dan Naturalis. 6. Strategi Sosiodrama Adalah aktivitas pembelajaran yang menggunakan pemeranan. Strategi ini cocok untuk kecerdasan Linguistik, Kinestetis dan Interpersonal 7. Strategi Penokohan sosok tokoh terkenal. Strategi pembelejaran ini cocok untuk kecerdasan spasial Virtual, Linguistik dan kinerstetik. 8. Strategi Flash Card menggunakan gambar atau kartu. Strategi pembelajaran ini cocok untuk kecerdasan Spasial Virtual dan Interpersonal. Halaman 118

Linda Kholidatunnur Meningkatkan Potensi Kecerdasan Anak Melalui Pendekatan Teori Multiple Intelligence 9. Strategi Gambar Visual gambar atau symbol tertentu. Strategi pembelajaran ini cocok untuk kecerdasan Spasial Virtual dan Interpersonal. 10. Strategi Papan (Karton) Permainan permainan dalam bentuk papan atau papan permainan. Strategi pembelajaran ini cocok untuk kecerdasan interpersonal dan intrapersonal. 11. Strategi Wayang tokoh-tokoh yang ada hubungannya dengan konsep dan materi. Strategi pembelajaran ini cocok untuk kecerdasan Spasial Virtual dan Interpersonal. 12. Strategi Applied Learning memanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Strategi pembelajaran ini cocok untuk kecerdasan Natural dan Kinestetis. 13. Strategi Movie Learning tayangan film. Strategi pembelajaran ini cocok untuk kecerdasan Spasial Virtual. 14. Strategi Environment mengunjungi suatu tempat yang mempunyai manajemen tertentu. Strategi pembelajaran ini cocok untuk kecerdasan Naturalis, Linguistik dan Interpersonal. 15. Strategi Service learning Adalah strategi pembelajaran dengan mengunjungi suatu tempat (fasilitas publik) atau lingkungan tertentu dengan melakukan pelayanan informasi kepada tempat tersebut. Strategi ini cocok untuk kecerdasan Naturalis, Linguistik dan Interpersonal. Paparan di atas, dapat diperlihatkan dalam tabel sebagai berikut. Tabel 2 Multiple Intelligence dan Strategi Pembelajaran DAFTAR PUSTAKA Amstrong, Thomas. 2004.Sekolah Para Juara, Bandung: Kaifa. Chatib, Munif. 2011. Gurunya Manusia. Bandung: Kaifa. Chatib, Munif. 2011. Sekolahnya Manusia. Bandung: Kaifa. Djamarah, Syaiful bahri & Zain, Aswan. 2006.Strategi belajar Mengajar. Jakarta: Rineka. Jasmine, Julia. 2007.Mengajar Dengan Metode Kecerdasan Majemuk. Bandung: Nuansa. QS Al Isra : 70 Shaleh, Andri. 2009.Kreatif Mengajar Dengan Main Map. Bogor: Regina RIWAYAT PENULIS Linda Kholidatunnur lahir di Tasikmalaya, 10 Desember 1980. Bekerja di SMP Al Muttaqin sejak tahun 2003 samapai sekarang. Halaman 119

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana Administrasi Pendidikan Volume I Nomor 2 Maret 2013 Halaman 120