PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI ( PSE ) GEREJA MARIA KUSUMA KARMEL

dokumen-dokumen yang mirip
di Surga dengan kemalangan dan keprihatinan hidup manusia di dunia memperhatikan yang lemah berkaitan dengan martabat manusia..

PEMBEKALAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI ST. YAKOBUS. Jakarta, Agustus-September 2010

dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014

TATA GEREJA PEMBUKAAN

PETUNJUK PELAKSANAAN. Kata Pengantar dari Pastor Paroki Santa Theresia (merangkap sebagai Ketua Dewan Paroki)

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus.

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap

Pertemuan Pertama. Allah Yang Murah Hati

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH

NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI

PANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG

ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA

KELUARGA KATOLIK INDONESIA HOUSTON

Thn A Hari Minggu Adven III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 35 : 1-6a. 10

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017

(Dibacakan sebagai pengganti homili pada Misa Minggu Biasa VIII, 1 /2 Maret 2014)

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Keb. 7 :7-11) Dibandingkan dengan roh kebijaksanaan, kekayaan kuanggap bukan apa-apa.

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang

LITURGI SABDA Bacaan pertama (Kej 9 : 8-15) Perjanjian Allah dengan Nuh sesudah ia dibebaskan dari air bah. Bacaan diambil dari Kitab Kejadian

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN

03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.

Gereja Melayani Orang

SPIRITUALITAS EKARISTI

TAHUN B - Hari Minggu Paskah VI 10 Mei 2015 LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis 10: )

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis. 4 : 8-12) Hanya Yesuslah sumber keselamatan. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Yesus Menampakkan Diri kepada Tujuh Murid Yesus dan Petrus Yesus dan Murid yang Lain Kata Penutup

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DIKOTA SURABAYA TAHUN 2011

KELUARGA SEKOLAH KEHIDUPAN

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri

-AKTIVITAS-AKTIVITAS

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

LITURGI SABDA. Bacaan pertama. Karena dengki setan, maka maut masuk ke dunia. Bacaan diambil dari Kitab Kebijaksanaan

P2K Masjid Baitussalam

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G

Tahun C Minggu Tri Tunggal Maha Kudus LITURGI SABDA

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Meneladan Maria Menjadi Pribadi Ekaristis

MATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA

Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya.

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #9 oleh Chris McCann

KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS)

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus pergi ke rumah perwira Kornelius.

TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN MISKIN UNTUK PELAYANAN BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2010

Semarang, Juni 2014 Ketua Dewan Paroki, ...

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. melalui perum perumnas. Kawasan Depok Tengah mulai dihuni sekitar april 1979,

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! FIRMANKU = SALING MENGASIHI MINGGU PASKAH VI 01 MEI Yoh 14: Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN AKIBAT BENCANA DI KABUPATEN BLORA

FIRMAN ALLAH. Ujian. Nama Alamat Kota Bangsa Kode Pos. Nilai. Lipat pada garis-garis ini

FIRMAN ALLAH Ujian. Nama Alamat Kota Bangsa Kode Pos. Nilai. Lipat pada garis-garis ini

Bacaan diambil dari Kitab Nabi Yesaya:

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis. 4 : 32-35) Mereka sehati dan sejiwa. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN

TATA IBADAH MALAM NATAL Minggu, 24 Desember

Tahun C Hari Minggu Biasa XXVIII LITURGI SABDA. Bacaan Pertama 2 Raj. 5 : Naaman kembali kepada Elisa, abdi Allah, dan memuji Tuhan.

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

2016, No Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara R

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

DATANGLAH ROH KUDUS AGAR KAMI DAPAT BERBAGI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J.

Revelation 11, Study No. 37 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 37, oleh Chris McCann

MENDENGARKAN HATI NURANI

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

KAMIS DALAM PEKAN SUCI. Misa Krisma

Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan katanya,

Level 2 Pelajaran 4. PENTINGNYA GEREJA KRISTUS Oleh Don Krow

5. Pengantar : Imam mengarahkan umat kepada inti bacaan, liturgi yang akan dirayakan saat itu.

Tahun A-B-C Hari Raya Natal - Allah menjadi manusia LITURGI SABDA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

DAFTAR ISI 1. PENETAPAN PERATURAN POKOK

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

Sapientia Cordis (Kebijaksaan Hati)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

PENDAHULUAN. XOB SEKRETARIAT Jl. Flores No. 1 Bandung. Sejarah Singkat Berdirinya Club

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 7 TAHUN 2016

GPIB Immanuel Depok Minggu, 21 Mei 2017

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 18 Juni 2017 TATA IBADAH MINGGU I SESUDAH PENTAKOSTA

Tahun C Hari Minggu Adven III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Zef. 3 : 14-18a

KEPEMIMPINAN KRISTIANI SEBAGAI PELAYAN DI BIARA Rohani, Juni 2013, hal Paul Suparno, S.J.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

Transkripsi:

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI ( PSE ) GEREJA MARIA KUSUMA KARMEL Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi Paroki/Gereja Maria Kusuma Karmel Jakarta Barat 2017

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI ( PSE ) GEREJA MARIA KUSUMA KARMEL Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi Paroki/Gereja Maria Kusuma Karmel Di Jakarta 2017

DAFTAR ISI DAFTAR ISI SAMBUTAN KETUA DEWAN PAROKI KATA PENGANTAR KETUA SEKSI i ii iii BAB I VISI, MISI, DAN STRATEGI PENDAHULUAN 1 VISI 3 MISI 4 STRATEGI 5 BAB II NAMA KEDUDUKAN FUNGSI 6 BAB III STRUKTUR ORGANISASI 8 BAB IV URAIAN TUGAS 9 BAB V MEKANISME KERJA 13 BAB VI SUMBER DANA 15 BAB VII PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI 16 BAB VIII TATACARA PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI 19 BAB IX PENUTUP 22 DAFTAR LAMPIRAN 23 Lampiran 1 Organigram PSE Paroki/Gereja MKK 23 Lampiran 2 Alur Permohonan Bantuan 24 Lampiran 3 Alur Pengambilan Keputusan Pemberian Bantuan 24 Lampiran 4 Surat Keputusan Dewan Paroki/Gereja MKK 25 Lampiran 5 Daftar Pengurus PSE Periode 2017-2019 27 i

SAMBUTAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI Sesuai dengan namanya, Seksi PSE adalah salah satu bentuk perhatian paroki dalam pengembangan ekonomi umat. Suka cita warta keselamatan, tidak hanya dirasakan secara rohani-batiniah, tentunya juga dinikmatinya dalam kehidupan sehari-hari. Walau tak dapat disangkal, memang semua orang tanpa terkecuali selalu berusaha untuk mengembangkan ekonomi rumah tangga, tetapi kiranya PSE lebih menaruh perhatian kepada saudara-saudari kita yang berkekurangan dan memang perlu dibantu. Siapakah mereka yang berkekurangan itu? Seksi PSE tentunya sudah mempunyai kriteria - selektif dalam menyalurkannya. PSE mempunyai aturan main dalam pengembangan sosial ekonomi, agar bantuan yang disalurkan tepat guna dan tepat sasaran. Karya paroki dalam pengembangan ekonomi umat, kiranya perlu kita dukung bersama. Sebab bukankah anugerah Tuhan diberikan juga untuk pembangunan umat Allah? (bdk. 1Kor 12,7) ; dan bukankah keberanian berbagi kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing (Kis 2 : 45) adalah wujud cinta dan kepedulian terhadap sesama? Mengutip penegasan Bapak Uskup kita, Mgr. Ignatius Suharyo dalam Surat Gembala di Hari Bumi 2017, bahwasannya semangat berbagi itu bukan hanya berarti yang kaya membantu yang miskin, tetapi lebih pada kesadaran bahwa kita tidak bisa hidup sendiri, kita hidup saling bergantung, yang satu menghidupi yang lain. Kepedulian dan perhatian terhadap sesama adalah ungkapan diri, bahwa kita berani membawa damai bagi sesama ( lih.yoh 20:19-29). Mari kita tampakkan Gereja kita sebagai saluran berkat bagi sesama, sebab saat itulah secara khusus kita menampakkan wajah Allah yang penuh belas kasih. Tuhan memberkati selalu. Jakarta, 28 April 2017 Rm Agustinus Gunawan O.Carm ii

KATA PENGANTAR Seiring pesatnya pertumbuhan umat Paroki Maria Kusuma Karmel Jakarta, maka peningkatan Pelayanan Sosial Ekonomi (PSE) semakin meningkat pula, hal ini dikarenakan semakin kompleknya masalah yang timbul di kalangan umat yang membutuhkan Pelayanan, khususnya yang menyangkut kebutuhan sangat mendasar seperti sandang, pangan dan papan disamping kebutuhan yang lainnya yaitu Kesehatan dan pendidikan. Pelayanan Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Paroki/Gereja MKK yang selama ini berjalan sudah merupakan pelayanan yang tidak terfokus pada Umat Paroki dan juga sekitar Paroki saja, tapi sudah melebar baik ditingkat Dekenat Barat, Keuskupan Agung Jakarta saja, bahkan juga sudah meluas sampai di beberapa propinsi yang membutuhkan bantuan dari Umat Paroki/Gereja MKK yang disalurkan melalui pelayanan Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE), kegiatan pelayanan tersebut diatas merupakan tindak lanjut dari himbauan Bapak Uskup sesuai dengan Program Keuskupan Agung Jakarta. Seksi PSE tidak akan bisa melaksanakan kegiatan pelayanan, yang maksimal tanpa adanya dukungan dan pertisifasi aktif dari seluruh Umat dan Dewan Paroki, baik berupa bantuan Moril maupun Materiil, saran dan masukan, sehinga Seksi PSE dapat melaksanakan misi sosial lebih Maksimal sesuai dengan harapan banyak pihak. Untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanan pelayanan yang dimaksud, maka dibuatkan buku Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Paroki/Gereja Maria Kusuma Karmel Jakarta di tingkat Lingkungan atau Wilayah maupun Paroki. Buku Pedoman ini adalah Revisi dari buku panduan yang ada dan telah disesuaikan dengan situasi dan kondisi baik struktur, Subseksi yg ada pada Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi Paroki MKK saat ini. Mengingat Seksi PSE merupakan Ujung Tombak terdepan dari Paroki/Gereja MKK, maka kita semua selalu terpanggil dan merasa terus terpanggil untuk memberikan yang terbaik dalam karya pelayanan kita bagi umat atau masyarakat luas, sesuai dengan Visi Seksi PSE Gereja MKK yaitu Pelayanan terhadap sesama merupakan perwujudan nyata kehidupan Kerajaan Allah Semoga Tuhan memberkati, sehingga Karya Pelayanan Sosial Ekonomi kita ini akan bermanfaat bagi semua saudara-saudara kita yang benar-benar membutuhkan. Jakarta, 28 April 2017 Ketua Seksi PSE Petrus Iswantoko iii

BAB I VISI, MISI DAN STRATEGI PENDAHULUAN Cita-cita, perutusan dan semangat pelayanan karya Sosial Gereja, berawal dan berangkat dari solidaritas Allah Bapa di surga terhadap kemalangan dan keprihatinan hidup manusia di dunia. Allah Bapa adalah Allah Yang Maha Kasih yang berkenan mengutus Putera Nya memilih lahir ke dunia menjadi Allah beserta kita Umat manusia. Yesus rela menderita bersama-sama dengan kita. Inilah kabar gembira dari Allah yang mengambil wujud daging manusiawi. Sesungguhnya anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan mereka akan menamai dia Imanuel yang berarti Allah menyertai kita (Mat.1, 23) danyusuf menamakan Dia Yesus. (Mat.1. 25). Dalam diri Yesus belas kasih Allah nampak bagi kita. Yesus tidak hanya berbicara: Hendaklah kamu berbelas kasih seperti Bapamu berbelas kasih Tetapi juga mewujudkan belas kasih Ilahi tersebut dalam dunia nyata manusia. Ketika murid-murid Yohanes Pemandi bertanya kepada Yesus Siapa sebenarnya Yesus itu? Yesus menjawab: Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat : orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati di bangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik (Mat. 11.4-5). Yesus datang ke dunia untuk menghadirkan kerajaan Allah dan menampakkan kebaikannya kepada umat manusia tanpa membedakan kedudukan, harta dan kepandaian. Ia mengajak orang untuk bertobat dan percaya kepada injil. Ia mengajak murid muridnya untuk hidup bersatu, saling melayani dan saling mengasihi. Ia menghendaki orang rela membagi hartanya kepada sesama, terutama kepada orang-orang miskin dan menderita yang membutuhkan pertolongan. Ia mengingatkan bahwa harta kekayaan yang tidak dimanfaatkan secara benar, dapat menghalang-halangi orang masuk ke dalam Kerajaan Surga. Dalam amanatnya tentang penghakiman terakhir, Yesus mengangkat sikap kepedulian sosial sebagai norma untuk menentukan masuk tidaknya manusia ke dalam Kerajaan Allah : Mari hai kamu yang diberkati oleh Bapaku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan, ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum, ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan, ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian, ketika Aku sakit, kamu merawat aku, ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku (Mat.25. 34 36 dan 40). 1

Uskup Agung Jakarta menyerukan Umat diminta mengembangkan spiritualitas sosial yang merupakan kepekaan baru, yaitu bahwa Tuhan Yesus Kristus menitipkan saudara-saudara yang miskin dan lemah itu secara khusus kepada kita. Oleh karena itu kita harus secara nyata bersetia kawan dan membangun persaudaraan sejati dengan mereka. Dalam mewujudkan himbauan Uskup Agung Jakarta tersebut, Paroki Meruya Gereja Maria Kusuma Karmel, telah menyelenggarakan Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) bagi warga paroki yang cukup banyak macamnya. Untuk mengurangi terjadinya kesimpang siuran penyelenggaraan pelayanan dan dalam rangka membantu mempermudah serta memperlancar pelaksanaannya, perlu diterbitkan pedoman pelaksanaan Pengembangan Sosial Ekonomi. Pertimbangan lain penerbitan pedoman ini, adalah untuk membantu mempercepat pemahaman, penyesuaian dan pelaksanaan tugas para pengurus Seksi Sosial Wilayah (SSW) dan Seksi Sosial Lingkungan (SSL). 2

VISI Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi Paroki/Gereja Maria Kusuma Karmel, mempunyai visi (cita-cita) bahwa Pelayanan terhadap sesama merupakan perwujudan nyata kehidupan Kerajaan Allah. Memperhatikan visi tersebut, maka semua Pengurus Seksi, SSL dan SSW, di harapkan: 1. Mampu membentuk dan membangun persaudaraan Kristiani yang dicerminkan dalam sikap saling mengasihi, saling menghormati dan menjauhkan segala sesuatu yang dapat merusak persatuan. 2. Merasa bahwa tugas yang diemban merupakan panggilan kasih dan rahmat Tuhan, bukan suatu keterpaksaan dan yang memberatkan. Agar pengurus tetap tinggal dan berbuah dalam kasih Tuhan, hendaknya terus berupaya untuk selalu bersatu dalam Ekaristi kudus. 3. Memiliki sikap dan perilaku peduli terhadap masalah sosial yang digerakkan, dijiwai dan diarahkan oleh Roh Kudus. 4. Mampu menjadi penginjil Kerajaan Allah terutama bagi kaum miskin dan menderita. Tugas ini hendaknya dipandang sebagai yang pokok dan utama. 5. Terus menerus terlibat langsung dalam karya nyata di bidang pelayanan sosial ekonomi. 3

MISI Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, seksi PSE Paroki/Gereja Maria Kusuma Karmel melaksanakan misi sebagai berikut: 1. Misi ke dalam 1.1. Membangun dan memupuk persaudaraan Kristiani sesama anggotanya dan menjalin kerjasama sebagaimana layaknya murid Kristus. 1.2. Mengupayakan hidup rohani yang mendalam melalui doa dan sakramen-sakramen Kristus. 1.3. Menanamkan sikap kepekaan dan perilaku peduli terhadap masalah sosial dalam diri para pengurus. 2. Misi ke luar 2.1. Menanamkan visi, misi dan semangat peduli terhadap masalah sosial kepada seluruh umat. 2.2. Mengenal dan mempelajari keadaan sosial ekonomi seluruh warga umat Paroki, dengan mengadakan analisis sosial ekonomi dan membuat profilnya. Mengajak seluruh umat Paroki, untuk memberikan perhatian dan cinta kasih serta memberikan kesempatan berperan serta aktif yang tepat dalam kehidupan menggereja kepada warga umat yang tergolong miskin yang terlupakan. 2.3 Mengusahakan tenaga, dana, sarana prasarana dan teknologi bagi pengembangan pelayanan sosial ekonomi umat. 2.4 Menciptakan struktur, system dan kerjasama terpadu dalam pelayanan sosial ekonomi. 2.5 Menyusun dan melaksanakan program kerja yang telah di sahkan oleh Dewan Paroki. 2.6 Mengkoordinasikan, memprakarsai atau bekerjasama dengan seksi atau bagian atau panitia atau organisasi atau kelompok umat lain, untuk mengadakan aksi sosial nyata pada waktu-waktu tertentu seperti masa pra-paskah atau Aksi Puasa Pembangunan, Masa Advent, waktu terjadi musibah. 2.7 Memberi saran dan tanggapan kepada pengurus Dewan Paroki serta mewakili Dewan Paroki, dalam hal-hal yang terkait dengan bidang tugasnya. 2.8 Memantau dan mengevaluasi secara berkala segala tugas pelayanan yang dilaksanakan oleh Seksi Sosial Wilayah, Lingkungan dan seluruh umat. 4

STRATEGI Untuk mencapai Visi dan Misi, maka diperlukan semangat atau spirit yang menjiwai para Pengurus Seksi, yang digerakkan oleh Roh Kudus, yaitu semangat pengorbanan tanpa pamrih demi kebahagiaan dan kesejahteraan kehidupan sesama. 5

BAB II NAMA, KEDUDUKAN, FUNGSI Pasal 1 Nama Nama adalah seksi Pengembangan Sosial Ekonomi Paroki/Gereja Maria Kusuma Karmel yang di singkat menjadi Seksi PSE Paroki/Gereja MKK. Pasal 2 Kedudukan Seksi PSE Paroki/Gereja MKK berkedudukan di Gedung Karya Pelayanan Sosial, Kav. DKI Blok 135/1, Meruya Selatan Kecamatan Kembangan, Jakarta 11650 Telepon 585 8047, 585 8048, 5890 0580 Fax: 586 6509 Pasal 3 Fungsi 1. Seksi PSE Paroki/Gereja MKK, dibentuk dan disahkan oleh Dewan Paroki Meruya untuk mewujudkan Pelayanan Sosial Ekonomi di Paroki Meruya. Seksi PSE membantu Dewan Paroki/Gereja MKK dalam bidang analisis sosial ekonomi, perencanaan, pelaksanaan, pengembangan dan evaluasi Pelayanan Sosial Ekonomi bagi umat Paroki/Gereja MKK. 2. Seksi PSE menjadi koordinator, pendorong, pengarah, penjiwa/penyemangat, penggerak serta pengembang melalui bantuan, kunjungan dan pendampingan pelayanan sosial ekonomi bagi umat Paroki /Gereja MKK. Pasal 4 Tujuan 1. Meningkatkan kesejahteraan kehidupan umat Paroki/Gereja MKK, khususnya warga yang miskin melalui peningkatan sikap dan perilaku sosial umat. 2. Meningkatkan harkat dan martabat hidup manusia seutuh nya sebagai makhluk ciptaan Tuhan. 3. Meningkatkan jalinan hubungan yang serasi antar warga serta penyelarasan diri dengan lingkungannya, dalam rangka pengembangan diri secara utuh. 4. Meningkatkan hubungan antar manusia dan manusia dengan Tuhan. 6

5. Meningkatkan tanggung jawab Wilayah dan Lingkungan di Paroki/Gereja MKK, dalam menangani dan melaksanakan pelayanan sosial ekonomi warganya. Pasal 5 Kebijakan Kebijakan penyelenggaraan Pelayanan Sosial Ekonomi adalah sebagai berikut : 1. Sasaran Pengembangan Sosial Ekonomi, ditujukan kepada seluruh warga terutama warga paroki yang kurang mampu atau miskin. 2. Penyusunan Program Pengembangan Sosial Ekonomi, berlandaskan pada Pedoman Pastoral Paroki/Gereja MKK yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan sesuai dengan kemampuan Paroki. 3. Pengembangan Program Kerja PSE, disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan umat Paroki yang di salurkan melalui pertemuan kerja antar seksi PSE dengan Seksi Sosial Wilayah (SSW) dan Seksi Sosial Lingkungan (SSL). 4. Bantuan dan pendampingan terhadap penyelenggaraan Pengembangan Sosial Ekonomi warga lingkungan, dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Lingkungan masingmasing. 5. SSW dan SSL Paroki/Gereja MKK secara bertahap, sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing, diarahkan untuk mengambil peran sebagian atau seluruh penyelenggaraan Pengembangan Sosial Ekonomi warga di Wilayah/ Lingkungannya. 7

BAB III STRUKTUR ORGANISASI Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi PSE Paroki/Gereja MKK mendapat bimbingan dari seorang Pendamping (yang merupakan anggota Dewan Paroki) dan seorang Pastor Moderator. Sebagai pelaksana Pengembangan Sosial Ekonomi umat di Lingkungan. Setiap Lingkungan membentuk Seksi Sosial Lingkungan (SSL). Selanjutnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas Pelayanan Sosial Ekonomi, seksi PSE dilengkapi dengan sub-sub seksi yang jumlahnya di sesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan pelayanan yang diselenggarakannya. Organigram seksi PSE dapat dibaca dan dilihat pada lampiran I...halaman 23 8

BAB IV URAIAN TUGAS Pasal 6 1. Ketua a) Melaporkan dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Seksi kepada Dewan Paroki/Gereja MKK. b) Memimpin dan mengendalikan Seksi PSE agar dapat berfungsi dan melaksanakan tugas sesuai visi dan misi-nya. c) Menyusun program kerja dan anggaran serta memutuskan kebijaksanaan dalam pelaksanaan program kerja tersebut. d) Memantau pelaksanaan tugas dan menerima laporan dari pengurus/anggota seksi serta mengganti pengurus/anggota yang tidak dapat aktif di dalam kepengurusan seksi. e) Menandatangani permintaan/pengeluaran uang untuk pelaksanaan kegiatan seksi. 2. Wakil Ketua a) Membantu dan mewakili Ketua apabila berhalangan dalam pelaksanaan suatu kegiatan. b) Mengkoordinir kerjasama antara Subseksi Tanggap Darurat dengan unit Tanggapan Darurat di Wilayah/Lingkungan. c) Bertanggung jawab kepada Ketua. 3. Sekretaris a) Membantu Ketua dalam mengelola administrasi organisasi. b) Menyelenggarakan rapat-rapat dan membuat notulen rapat. c) Mewakili Ketua atau Wakil Ketua, apabila keduanya berhalangan. d) Bertanggung jawab kepada Ketua. 4. Bendahara a) Membantu Ketua dalam mengelola kas kecil. b) Membantu Ketua dalam memelihara dan mengembangkan sumber dana yang ada serta mencari sumber dana baru yang tidak mengikat untuk operasionalisasi dan harus meminta persetujuan Bendahara Dewan Paroki. c) Mengelola dana yang diterima dari sumbangan, bantuan dana, dan berbagai sumber lain nya. d) Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan. e) Bertanggung jawab kepada Ketua. 9

5. Bidang Pangan, Papan dan Sandang a) Mengajak dan menggerakkan umat memberikan perhatian dan bantuan kepada warga kurang mampu atau miskin dalam memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan. b) Mengelola (menyusun rencana - melaksanakan dan mengevaluasi) program kerja bidang pangan, sandang dan papan. c) Menganalisa permohonan bantuan pangan, sandang dan papan. d) Menandatangani formulir permohonan bantuan pangan, sandang dan papan dan menganalis kelayakan permintaan bantuan yang akan diputuskan dalam rapat pengurus. e) Memberikan konsultasi dan mendampingi SSW dan SSL dalam pelaksanaan program pangan, sandang dan papan; f) Membuat laporan bulanan atas pelaksanaan program pangan, sandang dan papan; g) Bertanggung jawab kepada Ketua. 6. Bidang Pengembangan Usaha Mikro a) Mengajak dan menggerakkan umat memberikan perhatian dan bantuan kepada warga kurang mampu atau miskin dalam mengembangkan usahanya. b) Mengelola (menyusun rencana melaksanakan dan mengevaluasi) program kerja pengembangan usaha. c) Menganalisa kelayakan permohonan bantuan pengembangan usaha. d) Menandatangani formulir permohonan bantuan pengembangan usaha dan menganalisis kelayakan permintaan bantuan yang akan diputuskan dalam rapat pengurus. e) Memberikan konsultasi dan mendampingi SSW dan SSL dalam pelaksanaan program kerja pengembangan usaha. f) Membuat laporan bulanan pelaksanaan program pengembangan usaha; g) Bertanggung jawab kepada Ketua. 7. Bidang Tenaga Kerja a) Mengajak dan menggerakan umat memberikan perhatian dan bantuan kepada warga kurang mampu atau miskin untuk memperoleh pekerjaan. b) Mengelola (menyusun rencana-melaksanakan dan mengevaluasi) program kerja ketenaga kerjaan. c) Menganalisis kelayakan permintaan bantuan memperoleh pekerjaan. d) Menyiapkan dan turut menandatangani surat penyaluran tenaga kerja. e) Mencari individu atau kelompok atau istitusi yang bersedia menerima atau mencarikan pekerjaan bagi warga pencari pekerjaan. f) Menyiapkan dan mengumumkan penerimaan tenaga kerja lewat media yang tersedia di Paroki/Gereja MKK. g) Memberikan konsultasi dan mendampingi SSWdan SSL dalam pelaksanaan program tenaga kerja. h) Membuat laporan bulanan pelaksanaan program tenaga kerja; 10

i) Bertanggung jawab kepada Ketua. 8. Bidang Pelayanan Kematian a) Mengajak dan menggerakkan umat memberikan perhatian dan bantuan kepada warga kurang mampu atau miskin dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kematian. b) Mengelola (menyusun rencana-melaksanakan dan mengevaluasi) program kerja pelayanan kematian. c) Memberikan pelayanan pendampingan kepada keluarga yang terkena musibah. d) Membantu pengurusan pemakaman jenazah. e) Merekrut dan melatih individu atau kelompok peminat pelayanan kematian. f) Menganalisa permohonan bantuan pelayanan kematian. g) Menandatangani formulir permohonan bantuan pelayanan kematian. h) Memberikan konsultasi dan mendampingi SSW dan SSL dalam pelaksanaan program kerja pelayanan kematian. i) Mendata umat yang meninggal. j) Membuat laporan bulanan pelaksanaan program pelayanan kematian. k) Bekerja sama dengan yayasan kematian l) Bertanggung jawab kepada Ketua. 9. Biro Tanggap Darurat : a) Mengajak dan menggerakan umat untuk memberikan perhatian dan bantuan kepada warga kurang mampu atau miskin dalam menanggulangi keadaan darurat (kebakaran, banjir, dll). b) Mengelola (menyusun rencana-melaksanakan dan mengevaluasi) program kerja Biro Tanggap Darurat. c) Menganalisa permohonan bantuan yang berhubungan dengan tugas dan kewenangan Biro Tanggap Darurat. d) Bekerjasama dengan Lingkungan/Wilayah/pihak lain di luar paroki untuk pemberian bantuan yang bersifat mendesak/darurat. e) Menganalisa permohonan bantuan untuk pelaksanaan bantuan tanggap darurat. f) Menandatangani formulir permohonan bantuantanggap darurat dan menganalisa kelayakan permintaan bantuan yang akan di putuskan dalam rapat pengurus. g) Memberikan pendampingan atau bantuan langsung kepada korban yang memerlukan yang bersifat darurat. h) Membuat laporan bulanan pelaksanaan bantuan yang bersifat darurat/mendesak. i) Bertanggung jawab kepada Ketua PSE. 11

Pasal 7 Tenaga Administrasi Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, pengurus dibantu oleh tenaga administrasi yang bekerja di sekretariat dan bertugas: 1. Menerima sumbangan uang dan barang yang masuk untuk diteruskan ke bendahara. 2. Mencatat surat-surat yang masuk dan mendistribusikannya ke sub seksi yang terkait. 3. Melaksanakan pekerjaan sehari-hari di Sekretariat pada jam-jam yang telah disepakati. 12

BAB V MEKANISME KERJA Pasal 8 Kepengurusan Susunan pengurus terdiri dari Pengurus Inti dan Pengurus Biasa. Pengurus Inti terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Seketaris danbendahara. Pengurus Biasa terdiri dari para Ketua Subseksi yang mengkoordinir satuan bidang pelayanan dan Ketua Biro yang mengkoordinir satuan tugas khusus. Dalam melaksanakan tugasnya, bidang pelayanan dikoordinir oleh Ketua Sub Seksi dan di bantu oleh beberapa orang sebagai anggota tim yang bertanggung jawab kepada Ketua Seksi. Jenis kegiatan dan pelayanan pada setiap bidang (SubSeksi) dapat dikembangkan setelah mendapatkan persetujuan bersama dalam rapat pleno seksi PSE. Pasal 9 Rapat rapat Ada 4 (empat) jenis rapat, yaitu: 1. Rapat pleno, merupakan rapat paling lengkap dihadiri oleh pendamping, Moderator, Pengurus Seksi PSE, SSW, SSL, Ketua Wilayah, Ketua Lingkungan. Materi rapat antara lain perkembangan pelaksanaan rencana program kerja PSE tengah tahunan dan tahunan, penyusun program PSE tahunan atau informasi lain yang memerlukan sosialisasi dan dukungan dalam pelaksanaannya. Rapat pleno diselenggarakan minimal 1 (satu) kali setahun. 2. Rapat pengurus, merupakan rapat yang dihadiri oleh semua pengurus Seksi PSE. Materi rapat antara lain perkembangan beserta masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan rencana program kerja PSE, usulan dan sarana penyelenggaraan PSE. Rapat pengurus diselenggarakan minimal sebulan 1 (satu) kali. 3. Rapat Luar Biasa, merupakan rapat yang dihadiri oleh Pengurus Inti Seksi PSE dengan 1 (satu) atau beberapa Pengurus Sub Seksi untuk membahas materi yang memerlukan keputusan yang segera. Rapat Luar Biasa diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan. 13

4. Rapat Biasa, merupakan rapat yang dihadiri oleh para Pengurus untuk membahas masalah pelaksanaan harian program PSE dan hal hal lain yang memerlukan sosialisasi atau tindakan pada hari pelayanan rutin berlangsung. Pasal 10 Pelaporan (1) Laporan kegiatan dan hasil kerja tahunan, dibuat pada tanggal 15 Januari tahun berikutnya dan disampaikan kepada Dewan Paroki/Gereja MKK. (2) Laporan keuangan bulanan disampaikan setiap tanggal 15 bulan berikutnya. 14

BAB VI SUMBER DANA Sumber dana diperoleh dari : 1. 25% dari hasil kolekte I (pertama) 2. Sumbangan donatur tetap atau insidentil dari umat dalam dan luar Paroki, bunga bank, usaha atau aksi yang diselenggarakan oleh Paroki atau Seksi PSE dan apabila diperlukan menggunakan dana sosial pelengkap dari APP KAJ atau sumber lain. 15

BAB VII PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI Pasal 11 Penerima bantuan PSE Semua warga Paroki/Gereja MKK berhak memperoleh bantuan PSE, utamanya warga yang kurang mampu atau miskin dengan kriteria : 1. Berpenghasilan tidak lebih dari Upah Minimum Regional di DKI 2. Tidak memiliki rumah tinggal sendiri 3. Pertimbangan khusus lainnya Pasal 12 Bidang Pelayanan Sosial Ekonomi 1. Pangan, papan dan sandang 1.1 Layanan bantuan karetatif pangan Bantuan pangan diberikan dalam bentuk uang tunai bulanan yang diberikan per Kepala Keluarga. Besar bantuan tunai ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua Dewan Paroki. (hal.25) 1.2 Layanan bantuan karetatif papan berupa : 1.2.1 Bantuan uang untuk memperbaiki rumah atau tempat tinggal 1.2.1.1 Besarnya bantuan maksimum ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua Dewan Paroki (hal. 25) 1.2.2 Bantuan perumahan untuk kontrak atau kost diberikan untuk 1 (satu) bulan saja, sebesar Rp. 400.000,00. Besar bantuan ini ditetapkan berdasarkan hasil pertemuan rapat pengurus PSE dengan Dewan Paroki. 2. Pengembangan Usaha Mikro Layanan bantuan bergulir pengembangan usaha mikro : 2.1 Biaya kursus ketrampilan sesuai dengan rapat pengurus PSE yang dapat membantu memperoleh pekerjaan atau mengembangkan usaha yang akan atau sedang dilaksanakan. 16

2.2 Bantuan bergulir pengembangan usaha diberikan kepada warga yang memerlukan untuk : 2.2.1 Modal usaha yang akan dilaksanakan atau mengembangkan usaha yang sedang dilaksanakan. 2.2.2 Penerima bantuan usaha, wajib memberikan laporan pendayagunaan bantuan setiap bulan kepada Seksi PSE. 2.3 Besar bantuan maksimum ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua Dewan Paroki. (hal.25) 3. Tenaga Kerja Layanan bantuan tenaga kerja berupa : 3.1 Biaya kursus keterampilan sesuai dengan rapat Pengurus PSE untuk membantu memperoleh pekerjaan atau mengembangkan usaha yang akan atau sedang dilaksanakan. 3.2 Menyediakan informasi bursa ketenaga kerjaan. 3.3 Menyalurkan tenaga kerja ke unit kerja yang memerlukan. 3.4 Menyediakan kursus keterampilan berkala yang diselenggarakan bersama dengan bidang pendidikan dan keterampilan, pengembangan usaha atau unit kerja yang memerlukan tenaga kerja. 3.5 Mendata dan memantau perkembangan para pencari kerja. 4. Kematian Layanan kematian berupa : 4.1 Bantuan layanan kematian dari Yayasan Pelayanan Kematian yang ditunjuk 4.2 Sosialisasi program kerja pelayanan kematian 4.3 Menyelenggarakan kursus perawatan jenazah secara berkala 4.4 Bantuan kematian dalam bentuk uang tunai bagi Paroki/Gereja MKK yang terdaftar dalam administrasi Paroki sebagai warga yang tidak mampu dengan besaran ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua Dewan Paroki. (hal.25) 4.5 Tanah makam diurus oleh keluarga Almarhum 17

Pasal 13 Penyelenggaraan pelayanan Penyelenggaraan jenis pelayanan pada bidang yang tercakup dalam Pasal 12, disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan dan keadaan sumber daya yang tersedia di Seksi PSE ( Seksi Sosial Wilayah dan Seksi Sosial Lingkungan). Pasal 14 Besaran nominal tiap jenis pelayanan 1. Besaran nominal tiap jenis Pelayanan Sosial Ekonomi diterbitkan secara terpisah dari pedoman ini dengan masa berlaku 3 (tiga) tahun. 2. Dalam keadaan mendesak seperti penurunan tajam nilai mata uang Rupiah, perubahan harga kebutuhan hidup sehari hari, peninjauan terhadap besaran nominal dapat dilakukan. 3. Peninjauan dilakukan melalui Rapat Pengurus PSE. 4. Hasil peninjauan dimaksud ayat (3) pasal ini, dilaporkan kepada Dewan Paroki Meruya untuk mendapatkan keputusan. 5. Hasil Keputusan Dewan Paroki/Gereja MKK seperti yang dimaksud ayat (4) pasal ini, disampaikan kepada Para Ketua Wilayah dan Ketua Lingkungan untuk segera ditindak lanjuti. 18

BAB VIII TATA CARA PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI Pasal 15 Seksi Sosial Lingkungan Seksi Sosial Lingkungan sebagai pelaksana Pengembangan Sosial Ekonomi di lingkungan, bertugas : 1. Menyusun profil lingkungan sebagai dasar penyusunan program Pengembangan Sosial Ekonomi Lingkungan. 2. Mengelola (merencanakan melaksanakan mengevaluasi) program Pengembangan Sosial Ekonomi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Lingkungan. 3. Mensosialisasikan program Pengembangan Sosial Ekonomi dan prosedur beserta persyaratannya kepada umat di Lingkungan. 4. Mengajak, menghimpun dan melibatkan umat untuk memberikan perhatian, bantuan, dan Pengembangan Sosial Ekonomi kepada warga yang kurang mampu atau miskin. 5. Menggali, menghimpun dan memanfaatkan potensi yang dimiliki Lingkungan yang tidak bertentangan dengan pedoman Kerja Dewan Paroki/Gereja MKK dan Pedoman penyelenggaraan PSE untuk pengembangan sosial ekonomi warga Lingkungan. 6. Menghimpun dan menyalurkan usul usul warga Lingkungan kepada Seksi PSE guna peningkatan kualitas Pengembangan Sosial Ekonomi. 7. Menghadiri kegiatan dan rapat rapat yang diselenggarakan Seksi PSE. 8. Menyusun dan mengirimkan laporan hasil penyelenggaraan PSE Lingkungan ke Seksi PSE. 9. Membuat laporan dan pertanggungjawaban kegiatan kepada Ketua Lingkungan. Pasal 16 Umum 1. Pemohon bantuan layanan sosial ekonomi, mengambil dan mengisi formulir isian (ASLI) yang telah disediakan di SSL. Apabila formulir habis, dapat mengambil di Seksi PSE Paroki Meruya. Fotocopy formulir permohonan tidak dapat digunakan untuk mengajukan permohonan bantuan PSE. 2. Setelah diisi, formulir dibawa ke Ketua SSL untuk diteliti dan ditanda tangani sebagai bukti persetujuan. 19

Catatan : Satu formulir permohonan hanya berlaku untuk satu orang dan satu jenis permohonan. 3. Bersama pemohon, Ketua SSL/Lingkungan membawa dan menyampaikan formulir permohonan kepada masing masing sub seksi terkait di Seksi PSE. 4. Masing masing Ketua Sub Seksi sesuai dengan jenis permohonan bantuan, melakukan analisis terhadap permohonan bantuan layanan sosial ekonomi. 5. Apabila memang layak dibantu akan ditindak lanjuti. 1. Layanan kematian : Pasal 17 Khusus 1.1 SSL atau wakil keluarga atau orang yang ditunjuk keluarga, melaporkan tentang kematian ke RT dan RW dan meminta surat pengantar ke Puskesmas Kecamatan untuk mendapatkan Surat Pemeriksaan Mayat (disebut Model A). 1.2 Bawa Surat Model A ke Kelurahan, serahkan fotocopynya, lalu mintalah Surat Keterangan Kematian (Copy surat kematian disimpan keluarga untuk arsip) 1.3 Selanjutnya bersama Sub Seksi Layanan Kematian ke Institusi Layanan Kemantian untuk : 1.3.1 Menyerahkan : 1.3.1.1 Surat Model A dan Surat Keterangan Kematian dari Kelurahan (asli) 1.3.1.2 Jadwal tutup peti, rencana pemakaman dan upacara liturgi 1.3.2 Pesan peti mati sesuai anggaran yang telah ditetapkan SSP dan beritahu alamat dimana peti jenazah harus dikirim. 1.3.3 Apabila Jenazah ditahan lebih dari 24 jam, perlu diurus Surat Tahan Jenazah dari Puskesmas Kecamatan 1.3.4 Lapor ke Ketua Lingkungan setempat. 1.3.5 Apabila jenazah : 1.3.5.1 Dimakamkan, maka setelah selesai acara pemakaman, mintalah Surat Izin Penggunaan Tanah Makam (SIPTM) kepada Petugas TPU. 1.3.5.2 Dikremasi, maka setelah selesai dikremasi mintalah Surat Ijin Pengabuan (SIP) kepada Petugas Kremasi. 1.3.5.3 Buatkan fotocopy SIPTM atau SIP untuk pengurusan Akte kematian, sedangkan yang asli disimpan. 20

1.3.6 Kelengkapan dalam mengurus Surat Akte Kematian 1.3.6.1 Surat Keterangan Pemeriksaan Mayat Model A (asli) 1.3.6.2 Surat Keterangan Kematian dari Kelurahan (asli) 1.3.6.3 Kartu Keluarga dan KTP Almarhum atau Almarhumah (Fotocopy yang dilegalisir) 1.3.6.4 Surat ijin Penggunaan Tanah Makam (SIPTM) atau Surat ijin Pengabuan (SIP) (Fotocopy) 1.3.6.5 Bagi warga yang berstatus WNI ; 1.3.6.5.1 Surat Kewarganegaraan (asli dan fotocopy) 1.3.6.5.2 Surat Keterangan Ganti Nama (asli dan fotocopy) 1.3.6.6 Akte Kelahiran Almarhum atau Almarhumah (asli dan fotocopy) 1.3.6.7 Akte Perkawinan bagi Almarhum atau Almarhumah (asli dan fotocopy) 1.3.6.8 Surat Permandian Almarhum atau Almarhumah (asli dan fotocopy) Pasal 18 Seksi Sosial Wilayah Seksi Sosial Wilayah merupakan koordinator dan fasilitator kegiatan Pelayanan Sosial Ekonomi SSL di wilayah, bertugas : 1. Memadukan perencanaan program Pelayanan Sosial Ekonomi Lingkungan dengan bantuan Pelayanan Sosial Ekonomi yang diterima dari Seksi PSE. 2. Membina kerjasama dan rasa kesetiakawanan sosial antara Lingkungan yang mampu dan yang kurang mampu atau miskin 21

BAB IX PENUTUP Demikian Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Sosial Ekonomi Paroki/Gereja Maria Kusuma Karmel diterbitkan, sebagai arah dan pengaturan pelaksanaan Pelayanan Sosial Ekonomi kepada warganya. Apabila di rasa perlu, maka pedoman ini dapat ditinjau, diperbaiki dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan keadaan sumber daya Paroki/Gereja MKK. Dengan terbitnya pedoman ini, diharapkan menjadi semakin jelas arah dan pengaturan penyelenggaraan PSE Paroki/Gereja MKK. Disamping itu dengan tersedianya pedoman, kiranya dapat lebih memberikan semangat dan dukungannya. Harapan lebih lanjut dari warga Paroki/Gereja MKK, para Pengurus PSE dapat lebih meningkatkan kualitas layanan yang diselenggarakannya. Dengan disahkannya pedoman ini, maka seluruh pedoman yang ada sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi. Akhirnya kepada semua pihak yang telah berkenan membantu sampai terbitnya pedoman ini, seluruh Pengurus Seksi PSE mengucapkan terima kasih. 22

LAMPIRAN 1. ORGANIGRAM SEKSI PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI PAROKI/GEREJA MARIA KUSUMA KARMEL 2. ALUR PERMOHONAN BANTUAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI PAROKI/GEREJA MARIA KUSUMA KARMEL 3. ALUR PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI DALAM SEKSI PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI. 4. SURAT KEPUTUSAN KETUA DEWAN PAROKI MERUYA 5. DAFTAR PENGURUS PSE PERIODE 2017 2019 23

24

LAMPIRAN 4 KEPUTUSAN PGDP Paroki Meruya Jakarta Nomor : 020/INT/DP.MKK-9/IV/17 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Sosial Ekonomi Menimbang : a) Bahwa masih banyak warga disekitar Gereja MKK, khususnya umat Paroki/Gereja MKK yang membutuhkan perhatian dan bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. b) Bahwa perlu adanya pedoman yang jelas dalam memberikan pelayanan sosial ekonomi kepada warga diparoki/gereja MKK Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Paroki Meruya 2. Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Sosial Ekonomi di Paroki Meruya tahun 2017 MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN PGDP PAROKI MERUYA JAKARTA KESATU : Besaran Nominal Bantuan 1. Bantuan Karetatif Sandang/Pangan 1.1 Bantuan uang tunai senilai Rp 100.000,- (Seratus Ribu Rupiah) per Kepala Keluarga per bulan 2. Bantuan Bergulir Pengembangan Usaha Mikro 2.1 Bantuan diberikan maksimum senilai Rp 2.000.000,- (Dua Juta Rupiah) 3. Bantuan Karetatif Kematian : 3.1 Santunan berupa paket kematian kelas 3 : peti dan ambulan Rp 3.500.000,- (Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) 3.2 Bagi warga mampu, pengganti bunga duka cita senilai Rp 500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah) 4. Bantuan Papan : 4.1 Bantuan diberikan untuk perbaikan rumah sendiri maksimum Rp 2.000.000,- (Dua Juta Rupiah) 4.2 Bantuan kontrak rumah diberikan Rp 400.000,- (Empat Ratus Ribu Rupiah) untuk satu bulan saja. KEDUA : HARI KERJA DAN JAM KERJA 1. Hari Kerja adalah Selasa sampai Minggu 2. Jumlah jam kerja Minggu adalah 40 Jam dengan rincian sbb : 2.1 Selasa pukul 08.00 s/d pukul 15.00 2.2 Rabu pukul 08.00 s/d pukul 15.00 & pukul 19.00 s/d 21.30 2.3 Kamis pukul 08.00 s/d pukul 15.00 2.4 Jumat pukul 08.00 s/d pukul 15.00 2.5 Sabtu pukul 08.00 s/d pukul 12.00 2.6 Minggu pukul 08.00 s/d pukul 12.00 25

Ditetapkan : di Jakarta, Pada tanggal : 28 April 2017 Pengurus Dewan Paroki/ P.G.D.P Gereja Maria Kusuma Karmel Rm Agustinus Gunawan O.Carm Ketua Murniati Chandra Sekretaris I Daniel Kodirun Bendahara I 26

27