PENGARUH PUPUK KANDANG AYAM DAN N, P, K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) DI TANAH ULTISOL

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

BAHAN METODE PENELITIAN

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (22):

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

PENGARUH FORMULASI KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DENGAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) PADA LAHAN GAMBUT YANG DIBERI ABU SEKAM PADI DAN TRICHOKOMPOS JERAMI PADI

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN

Pertumbuhan Vegetatif dan Kadar Gula Biji Jagung Manis (Zea mays saccharata, Sturt) di Pekanbaru

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

APLIKASI BRIKET CAMPURAN ARANG SERBUK GERGAJI DAN TEPUNG DARAH SAPI PADA BUDIDAYA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DI TANAH PASIR PANTAI

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum Lam.

Vol 2 No. 3. Juli - September 2013 ISSN :

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS DAN PUPUK KIMIA TERHADAP SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

THE EFFECT OF VARIOUS DOSAGES OF ORGANIC AND ANORGANIC FERTILIZERS ON PLANT GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays Saccharata Sturt)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK HAYATI MIKORIZA DAN ROCK PHOSPHATE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK HAYATI MIKORIZA DAN ROCK PHOSPHATE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

Pengaruh Teknik Dan Dosis Pemberian Pupuk Organik Dari Sludge Bio- Digester Terhadap Produksi Tanaman Jagung (Zea Mays L.

PEMBERIAN ABU SEKAM PADI DENGAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) PADA TANAH GAMBUT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dan pembahasan penelitian sampai dengan ditulisnya laporan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

PENGARUH PEMBERIAN AIR DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

PROVISION OF OIL PALM EMPTY BUNCHES COMPOST AND FERTILIZER N, P AND K ON GROWTH AND PRODUCTION OF SWEET CORN (Zea mays L. Var saccarata Sturt)

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

SERAPAN P DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) AKIBAT PEMBERIAN KOMBINASI BAHAN ORGANIK DAN SP 36 PADA TANAH ULTISOL LABUHAN BATU SELATAN

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays Saccharata Sturt) TERHADAP PEMBERIAN LIMBAH KOPI DAN TEPUNG DARAH SAPI SKRIPSI OLEH :

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

KORELASI ANTARA WAKTU PANEN DAN KADAR GULA BIJI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

UJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN

SKRIPSI OLEH : SAMUEL T Z PURBA AGROEKOTEKNOLOGI ILMU TANAH

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis merupakan tanaman yang sangat responsif terhadap

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. BAHAN DAN METODE

Pengaruh Beberapa Dosis Kompos Jerami Padi dan Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

169 ZIRAA AH, Volume 35 Nomor 3, Oktober 2012 Halaman ISSN

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

PEMBERIAN ABU JERAMI PADI DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) DI LAHAN GAMBUT

PENGARUH MACAM PUPUK FOSFAT DOSIS RENDAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS SINGA, PELANDUK, DAN GAJAH

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG

OLEH : REZEKI AYU CITRA UTAMA ILMU TANAH

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA PADA BERBAGAI CAMPURAN PUPUK KANDANG SAPI DAN NPKMg SKRIPSI OLEH YOZIE DHARMAWAN

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. menunjukan hasil pertumbuhan pada fase vegetatif. Berdasarkan hasil sidik ragam

EFFECT OF RICE HUSK CHARCOAL AND STRAW TRICHOCOMPOST ON GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays saccharata Sturt) IN PEATLANDS

PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Made Deviani Duaja 1), Nelyati 1) and Hisar Tindaon 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jamabi

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Kulit Buah Jarak Pagar

PENGARUH KOMPOS LIMBAH SAYUR-SAYURAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea canephora Pierre)

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

Jurnal Lahan Suboptimal ISSN: (Print), ISSN: (Online, Vol. 4, No.2: , Oktober 2015

PEMBERIAN KAPUR CaCO 3 DAN PUPUK KCl DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN SERTA SERAPAN K DAN Ca TANAMAN KEDELAI SKRIPSI OLEH:

RESPON TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) YANG DIBERI TEPUNG DARAH SAPI

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

Pengaruh Pemberian Berbagai Macam Kompos pada Lahan Ultisol terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea mays Saccharata Sturt)

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BABY CORN (Zea mays L) PADA BEBERAPA MACAM PENYIAPAN LAHAN DAN KETEBALAN MULSA JERAMI

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN DENGAN SISTEM VERTIKULTUR SKRIPSI

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

PENGARUH PEMBERIAN DOLOMIT DAN PUPUK N, P, K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) DI LAHAN GAMBUT

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

RINGKASAN Maspeke, S. P dan Nurdin

PENGARUH PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK GREEN TONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L.

SKRIPSI Disusun oleh : Rifqi Maulana NIM : PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

Transkripsi:

PENGARUH PUPUK KANDANG AYAM DAN N, P, K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) DI TANAH ULTISOL EFFECT OF CHICKEN MANURE FERTILIZER AND N, P, K ON GROWTH AND PRODUCTION OF SWEET CORN (Zea mays saccharata Sturt) IN ULTISOL SOIL by Adnan Kasri 1 Supervision by Prof.Dr.Ir.Hapsoh, MS 2 dan M. Amrul Khoiri, SP. MP 2 Department of Agrotechnology, Agricultural Faculty, University of Riau BinaWidya Campus, KM 12,5 Panam, Pekanbaru, 28293 Indonesia Email :adnankasri@yahoo.co.id/852723215 ABSTRACT Giving chicken manure fertilizer and N, P, K done to improve the growth and production of sweet corn in ultisol soil.this research aims to obtain interaction of various doses of chicken manure fertilizer and N, P, K the best on the growth and production of sweet corn in ultisol soil. This research was carried out in society garden at Indra Puri, Tenayan Raya District, Pekanbaru in September to December 213. This research used Randomized Block Design (RBD). The treatment consist of2 factors, factor I: without chicken manure fertilizer, g/plant chicken manure fertilizer, g/plant chicken manure fertilizer, 93,7g/plant chicken manure fertilizer and factor II: without giving N, P and K, 9,14g/plant ZA, 6,25g/plant TSP,,14g/plant KCl, 13,7g/plant ZA, 9,79g/plant TSP,,21g/plant KCl, 18,2g/plant ZA, 13g/plant TSP,,29g/plant KCl. Data were analyzed using ANOVA and further tested by Duncan's Multiple test at 5% level. Parameters measured were the plant height(cm), cob diameter (mm), Male flowers appear time (DAP), female flowers appears time (DAP), heavy cob with husk(g), heavy cob without husk (g) and plants dry weight. The results of research shows the interaction of chicken manure fertilizer and N, P, K had no effect on all parameters except on cob diameter and plants dry weight. Combination treatment of chicken manure fertilizer with N, P, K can improve sweet corn growth, while the increase of sweet corn production occurred at doses g/plant chicken manure fertilizer and ZA 13,7 g/plant, TSP 9,79 g/plant, KCl,21 g/plant. Keywords: sweet corn, chicken manure fertilizer, N, P, K fertilizer, ultisol soil. 1. Mahasiswa Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau 2. Staf Pengajar Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau JOM Faperta Vol.2.No.1 Februari 215

PENDAHULUAN Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) merupakan tanaman yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis dan enak serta banyak mengandung karbohidrat. Tanaman ini patut untuk diusahakan karena mempunyai nilai jual yang tinggi sehingga memberikan keuntungan yang tinggi pula. Tanaman jagung manis umumnya disajikan dalam bentuk jagung rebus dan bakar. Menurut Iskandar (23) tiap 1 g jagung manis yang dikonsumsi mengandung energi 96 kalori, karbohidrat 22,8 g, protein 3,5 g, lemak 1, g, P 111 mg, Fe,7 mg dan 72,7 g air. Badan Pusat Statistik Provinsi Riau (212) melaporkan luas panen jagung manis mengalami penurunan sebesar 21,64% sehingga hal ini menyebabkan produktivitas jagung manis turun sekitar 2,7 % dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini perlu peningkatan produksi jagung manis dengan memenuhi kebutuhan tanaman terhadap syarat tumbuh dan unsur hara yang cukup. Pemupukan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan unsur hara di dalam tanah untuk peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman. Pupuk yang diberikan pada tanaman berupa pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik seperti pupuk kandang merupakan salah satu jenis bahan organik yang memiliki keunggulan dalam menyediakan hara bagi tanaman terutama unsur hara makro dan mikro walaupun dalam jumlah relatif sedikit. Pupuk kandang memiliki kelebihan yang tidak dimiliki pupuk anorganik, yaitu dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Keberadaan tanah ultisol di Riau mencapai 2,6 juta ha (Badan Pusat Statistik, 212). Tanah ultisol mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian. Kesuburan tanah ultisol sangat rendah, yang dicirikan oleh rendahnya kandungan hara makro seperti N, P, K, Ca dan Mg juga bereaksi masam, kejenuhan Al yang tinggi sehingga bersifat meracun bagi tanaman, kandungan bahan organik sangat rendah sehingga menyebabkan ketersediaan N rendah serta pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme menjadi terhambat. Untuk mengatasi permasalahan dan kendala yang ada pada tanah Ultisol, perlu adanya pemberian pupuk kandang dan N, P, K seimbang. Pupuk kandang dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, meningkatkan ketersediaan unsur hara tanah, mengikat air dan dapat mengurangi sifat racun Al yang terkandung didalam tanah ultisol. Pupuk N, P, K dapat menyediakan unsur hara dengan cepat sehingga pertumbuhan dan produksi jagung manis meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan interaksi berbagai dosis pupuk kandang dan N, P, K yang terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis di tanah ultisol. METODE PENELITIAN Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun masyarakat di jalan Indra Puri RT 1, RW 28 Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru pada bulan September- Desember 213. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Faktor I terdiri atas 4 perlakuan diantaranya tanpa pupuk kandang,, dan 93,7 g/tanaman pupuk kandang dan faktor II diantaranya Tanpa pemberian N, P, K, 9,14 g/tanaman ZA, 6,25 g/tanaman TSP,,14 g/ tanaman

KCl, 13,7 g/tanaman ZA, 9,79 g/tanaman TSP,,21g/tanaman KCl,18,2 g/tanaman ZA, 13 g/tanaman TSP,,29 g/tanaman KCl. Sehingga terdapat 48 unit percobaan. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji berganda Duncan pada taraf 5%. Lahan yang digunakan untuk penelitian dalam kondisi semak. Sebelum penanaman, dilakukan pengukuran tanah tempat penelitian dengan ukuran 45 x 15 m. Selanjutnya gulma yang ada di lahan dibersihkan dan dilanjutkan dengan pengolahan tanah dan pembuatan plot sebesar 3 m x 2 m sebanyak 48 plot. Pupuk kandang diberikan per tanaman dengan cara menaburkan disekeliling tanaman diberikan pada saat tanam dengan dosis masing-masing perlakuan. pupuk ZA diberikan pada awal tanam, 15 hari setelah tanam dan 45 hari setelah tanam, pupuk TSP diberikan pada awal tanam dan 15 hari setelah tanam dan untuk pupuk KCl diberikan pada awal tanam sesuai dengan dosis masing-masing perlakuan. Penanaman dilakukan pada sore hari. Tiap lubang diisi sebanyak 3 butir benih jagung dengan kedalaman 3 cm dari permukaan tanah, setelah itu ditutup dan disiram. Pemeliharaan meliputi penyiraman, penyulaman, penjarangan, penyiangan, pembumbunan dan pengendalian hama penyakit. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), diameter tongkol (mm), saat muncul bunga jantan (HST), saat muncul bunga betina (HST), bobot tongkol dengan kelobot (g), bobot tongkol tanpa kelobot (g) dan bobot kering tanaman(g) HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Interaksi pemberian pupuk kandang dan N, P, K berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman jagung manis setelah dianalisis dengan uji lanjut berganda Duncan 5% disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 memperlihatkan bahwa tinggi tanaman jagung manis yang diberi perlakuan pupuk kandang dan N, P, K berbeda tidak nyata dengan perlakuan lainnya hal ini dikarenakan jumlah dosis yang diberikan berbeda tiap tanaman sehingga tanaman memperoleh jumlah unsur hara yang berbeda pula.

Tabel 1.Tinggi tanaman jagung manis (cm) pada pemberian pupuk kandang dan N, P, K Pupuk kandang (g/ tanaman) 93,7 134,33 171,33 172, 166,33 9,14.6,52.,14 13,7.9,79.,21 18,2.13.,29 177, 212, 243, 221,67 19,33 223,33 235, 225,67 24,33 217,67 229,33 195,67 176,5 c 26,8 b 219,83 a 22,33 b 161,99 b 213,42 a 218,58 a 211,75 a Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada baris dan kolom yang sama berbeda tidak nyata menurut uji berganda Duncan 5% Tinggi tanaman pada perlakuan g/tanaman pupuk kandang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya, akan tetapi tinggi tanaman pada perlakuan g/tanaman berbeda tidak nyata dengan perlakuan 93,7 g/tanaman pupuk kandang. Perlakuan g/tanaman pupuk kandang memperlihatkan pertumbuhan tinggi tanaman yang paling tinggi dibandingkan dengan tanpa perlakuan pupuk kandang. Hal ini karena dosis pupuk kandang yang diberikan telah mampu dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pertumbuhan tinggi tanaman. Tinggi tanaman pada perlakuan 13,7 g/tanaman ZA, 9,79 g/tanaman TSP,,21 g/tanaman KCl berbeda tidak nyata dan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan 18,2 g/tanaman ZA, 13 g/tanaman TSP,,29 g/tanaman KCl dan 9,14 g/tanaman ZA, 6,52 g/tanaman TSP,,14 g/tanaman KCl akan tetapi berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pemberian pupuk ZA, TSP, KCl hal ini dikarenakan pemberian perlakuan 13,7 g/tanaman ZA, 9,79 g/tanaman TSP,,21 g/tanaman KCl telah mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman jagung manis dan mampu menyebabkan tanaman jagung manis menyerap lebih baik unsur hara didalam tanah sehingga sintesis unsur hara terhadap nutrisi menjadi lebih baik. Soetoro dkk. (1988) mengemukakan bahwa nitrogen pada tanaman jagung berfungsi untuk mendukung pertumbuhan vegetatif tanaman seperti batang, daun dan akar serta menjadikan daun lebih hijau. Pemberian pupuk kandang pada tanah ultisol secara tidak langsung dapat menyediakan sumber energi bagi mikroorganisme didalam tanah sehingga mikroorganisme berkembang biak dengan baik dan dapat mengurai bahan organik, membantu memperbaiki aerasi tanah serta memperbaiki daya pegang tanah terhadap air sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan mampu menyerap unsur hara dengan optimal untuk pertumbuhan tanaman.

Diameter Tongkol Berdasarkan hasil sidik ragam pengamatan diameter tongkol menunjukkan bahwa interaksi pupuk kandang dan N, P, K berpengaruh nyata terhadap diameter tongkol. Data uji lanjut berganda Duncan 5% disajikan pada Tabel 2. Hal ini diduga karena hasil dari fotosintesis yang ditranslokasikan untuk pertumbuhan tongkol dalam jumlah yang banyak, sehingga tongkol jagung mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan. Tabel 2. Diameter tongkol tanaman jagung manis (mm) pada pemberian pupuk kandang dan N, P, K Pupuk kandang (g/tanaman) 93,7 36,1 ef 4,93 de 31,5 f 35,86 ef 9,14.6,52.,14 13,7.9,79.,21 18,2.13.,29 43,26 bcd 48,33 abcd 48,63 abc 5,8 a 41,53 cde 3 abcd 53,53 a 5,2 ab 52,8 a 52,43 a 5,93 a 46,66 abcd 36,1 b 47,76 a 48,2 a 5,71 a 43,43 b 47,13 a 46,15 ab 45,88 ab Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada baris dan kolom yang sama berbeda tidak nyata menurut uji berganda Duncan 5% Perlakuan g/tanaman pupuk kandang dan 13,7 g/tanaman ZA, 9,79 g/tanaman TSP,,21 g/tanaman KCl merupakan diameter tongkol jagung manis tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya.

Saat Muncul Bunga Jantan Pengamatan waktu muncul bunga jantan berdasarkan hasil sidik ragam menunjukkan bahwa interaksi pupuk kandang dan N, P, K berpengaruh tidak nyata terhadap saat muncul bunga jantan. Data uji lanjut berganda Duncan 5% disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 diatas terlihat bahwa perlakuan tanpa pupuk kandang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya akan tetapi perlakuan g/tanaman berbeda tidak nyata dengan Perlakuan g/tanaman dan 93,7 g/tanaman pupuk kandang Perlakuan tanpa pupuk ZA, TSP, KCl berbeda nyata dengan perlakuan lainnya, tetapi perlakuan 9,14 g/tanaman ZA, 6,52 g/tanaman TSP,,14 g/tanaman KCl berbeda tidak nyata dengan Perlakuan 13,7 g/tanaman ZA, 9,79 g/tanaman TSP,,21 g/tanaman KCl dan 18,2 g/tanaman ZA, 13 g/tanaman TSP,,29 g/tanaman KCl. Perlakuan tanpa pupuk kandang dan tanpa pupuk ZA, TSP, KCl merupakan waktu muncul bunga jantan terlama dibandingkan dengan perlakuan lainnya, hal Tabel 3. Saat muncul bunga jantan tanaman jagung manis (HST) pada pemberian pupuk kandang dan N, P, K Pupuk kandang (g/tanaman) 53,33 48,66 5,33 49,66 9,14.6,52.,14 13,7.9,79.,21 18.2.13.,29 49,66 5, 49,33 49, 48, 48,66 48, 48,33 48, 48,66 48, 49,33 b 5,58 a 48,58 b 48,66 b 48,91 b 93.7 5,5 a 48,83 b 45,58 b 48,83 b Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada baris dan kolom yang sama berbeda tidak nyata menurut uji berganda Duncan 5% ini dikarenakan oleh unsur hara P yang tersedia didalam tanah untuk mempercepat muncul bunga jantan belum mencukupi bagi tanaman sehingga muncul bunga jantan lebih lambat dari perlakuan lainnya.

Saat Muncul Bunga Betina Interaksi pemberian pupuk kandang dan N, P, K tidak berpengaruh nyata terhadap saat muncul bunga betina Data uji lanjut berganda Duncan 5% disajikan pada Tabel 4. dan Satifah (1992) menyimpulkan bahwa untuk pembentukan bunga yang berpengaruh penting adalah faktor genetik disamping faktor lingkungan seperti suhu, cahaya dan air. Faktor lingkungan yang mempengaruhi umur tanaman adalah suhu dan panjang hari. Perbedaan panjang hari dan suhu yang diterima tanaman maka Tabel 4. Saat muncul bunga betina tanaman jagung manis (HST) pada permberian pupuk kandang dan N, P, K. Pupuk kandang (g/tanaman) 54,66 53, 54,33 54,33 9,14.6,52.,14 13,7.9,79.,21 18,2.13.,29 53,33 53,66 52, 52, 51, 51,66 5,33 51, 5,33 5,66 5,33 52,33 Tabel 4 di atas terlihat bahwa perlakuan tanpa pupuk kandang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya akan tetapi perlakuan g/tananaman berbeda tidak nyata dengan Perlakuan g/tanaman dan 93,7 g/tanaman pupuk kandang. Perlakuan tanpa pupuk ZA, TSP, KCl berbeda nyata dengan perlakuan lainnya, tetapi perlakuan 9,14 g/tanaman ZA, 6,52 g/tanaman TSP,,14 g/tanaman KCl berbeda tidak nyata dengan Perlakuan 13,7 g/tanaman ZA, 9,79 g/tanaman TSP,,21 g/tanaman KCl dan 18,2 g/tanaman ZA, 13 g/tanaman TSP,,29 g/tanaman KCl. Perlakuan tanpa pupuk kandang dan tanpa pupuk ZA, TSP, KCl merupakan waktu muncul bunga betina terlama dibandingkan dengan perlakuan lainnya, hal ini dikarenakan oleh unsur hara P yang tersedia didalam tanah untuk mempercepat muncul bunga betina belum mencukupi bagi tanaman sehingga muncul bunga betina lebih lambat dari perlakuan lainya. Darjanto 53,42 a 51,92 b 51,5 b 51,92 b 93,7 54,8 a 51,58 b 51,5 b 51,58 b Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama berbeda tidak nyata menurut uji berganda Duncan 5% berbeda pula terhadap proses pemacuan kerja hormon-hormon yang ada didalam organ tanaman yang berperan dalam pembentukan bunga dan menghambat kerja organ lain (Lakitan, 1993). Bobot Tongkol dengan Kelobot (g/2,25m 2 ) Pemberian pupuk kandang dan N, P, K berpengaruh tidak nyata terhadap bobot tongkol dengan kelobot. Data uji lanjut berganda Duncan 5% disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Bobot tongkol dengan kelobot tanaman jagung manis (g/2,25m 2 ) pada pemberian pupuk kandang dan N, P, K Pupuk kandang (g/tanaman) 9,14.6,52.,14 13,7.9,79.,21 18,2.13.,29 5 1566 12 933 266 29 31 3333 Tabel 5 memperlihatkan bobot tongkol dengan kelobot tanaman jagung manis tanpa pemberian pupuk kandang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya akan tetapi Perlakuan g/tanaman berbeda tidak nyata dengan perlakuan g/tanaman dan 93,7 g/tanaman pupuk kandang. Perlakuan tanpa pupuk ZA, TSP, KCl berbeda nyata dengan perlakuan lainya tetapi perlakuan 9,14 g/tanaman ZA, 6,52 g/tanaman TSP,,14 g/tanaman KCl berbeda tidak nyata dengan perlakuan 13,7 g/tanaman ZA, 9,79 g/tanaman TSP,,21 g/tanaman KCl dan 18,2 g/tanaman ZA, 13 g/tanaman TSP,,29 g/tanaman KCl. Bobot tongkol dengan kelobot pada perlakuan g/tanaman pupuk kandang dan 13,7 g/tanaman ZA, 9,79 g/tanaman TSP,,21 g/tanaman KCl merupakan bobot tongkol dengan kelobot yang paling tinggi. Hal ini terjadi karena penambahan pupuk kandang dan ZA, TSP, KCl pada tanah ultisol telah mampu menyediakan unsur hara P yang cukup bagi tanaman, dimana unsur hara P berperan dalam memperbaiki kualitas bobot tongkol tanaman jagung manis. 2433 35 3333 32 32 2933 3466 2566 25, b 2725, a 2775, a 258,3 a 93,7 15, b 285, a 3116,7 a 341,7 a Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada baris dan kolom yang sama berbeda tidak nyata menurut uji berganda Duncan 5% Penambahan pupuk kandang dapat meningkatkan ph tanah, meningkatnya ph akibat penambahan bahan organik terjadi pada tanah masam dimana kandungan alumunium tanah tinggi, terjadi karena bahan organik mengikat Al sebagai senyawa kompleks sehingga tidak terhidrolisis lagi. Sidar (21) menyimpulkan bahwa Apabila tongkol tanaman terbentuk dengan sempurna maka akan memberikan bobot tongkol yang tinggi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Anonim (23) bahwa keuntungan optimum untuk produksi bergantung pada suplai hara yang cukup selama pertumbuhan tanaman. Sebelumnya Effendi (1986) menyatakan bahwa unsur N diakumulasikan dalam jaringan-jaringan tanaman pada fase vegetatif, sedangkan pada fase generatif nantinya akan dipindahkan pada biji. Sudjijo (1996) menyatakan bahwa besarnya jumlah hara yang diserap oleh tanaman sangat bergantung pada pupuk yang diberikan, dimana hara yang diserap oleh tanaman akan dimanfaatkan untuk proses fotosintesis yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan maupun hasil yang diperoleh.

Bobot Tongkol Tanpa Kelobot (g/2,25m 2 ) Interaksi pemberian pupuk kandang dan N, P, K tidak berpengaruh nyata terhadap bobot tongkol tanpa kelobot. Data uji lanjut berganda Duncan 5% disajikan pada Tabel 6. Menurut Novizan (21) salah satu fungsi K adalah memperbaiki kualitas buah pada masa generatif. Namun, selain unsur K, unsur hara lain yang beragam pada pupuk kandang penting untuk tongkol jagung manis. Soetoro dkk.(1988) menyatakan bahwa unsur hara mempengaruhi bobot tongkol terutama biji karena unsur hara yang Tabel 6. Bobot tongkol tanpa kelobot tanaman jagung manis (g/2,25m 2 ) pada pemberian pupuk kandang dan N, P, K Pupuk kandang (g/tanaman) 333,3 1166,7 9, 716,7 9,14.6,52.,14 13,7.9,79.,21 18,2.13.,29 16, 2333,3 2433,3 27, 1966,7 28, 2566,7 25, Tabel 6 memperlihatkan bahwa bobot tongkol tanpa kelobot tanaman jagung manis yang diberi pupuk kandang dan ZA, TSP, KCl berbeda tidak nyata dengan perlakuan lainnya tetapi berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pemberian pupuk kandang dan ZA, TSP, KCl. Perlakuan g/tanaman pupuk kandang dan 13,7 g/tanaman ZA, 9,79 g/tanaman TSP,,21 g/tanaman KCl merupakan bobot tongkol tanpa kelobot yang paling tinggi. Hal ini karena pupuk kandang dan N, P, K menyumbangkan unsur hara K pada tanah ultisol yang cukup tinggi dimana unsur K pada tanah ultisol tergolong sedang sehingga unsur K cukup untuk kebutuhan tanaman. 2533,3 2366,7 2666,7 2, 93,7 779,2 b 2266,7 a 2458,3 a 2391,7 a Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama berbeda tidak nyata menurut uji berganda Duncan 5% 168,3 b 2166,7 a 2141,7 a 1979,2 a diserap oleh tanaman akan dipergunakan untuk pembentukan protein, karbohidrat dan lemak yang nantinya akan disimpan dalam biji sehingga akan meningkatkan bobot tongkol.

Bobot kering tanaman (g/2,25m 2 ) Interaksi pemberian pupuk kandang dan N, P, K berpengaruh nyata terhadap bobot kering tanaman. Data uji lanjut berganda Duncan 5% disajikan pada Tabel 7. Hal ini dikarenakan pupuk kandang mampu mengikat air didalam tanah sehinggga air cukup tersedia untuk trasportasi unsur hara sehingga pertumbuhan tajuk dan akar menjadi lebih baik. Tabel 7. Berat kering tanaman jagung manis (g/2,25m 2 ) pada pemberian pupuk kandang dan N, P, K Pupuk kandang (g/tanaman ) 93,7 4.83 k 56.66 h 79.5 d 76.83 e 9,14.6,52.,14 13,7.9,79.,21 18,2.13.,29 44. j 56.83 gh 98.83 a 75. f 44.83 j 58. g 79.33 d 78. e 47.66 i 56.83 gh 82.83 c 92.33 b 44.33 d 57.8 c 85.12 a 8.54 b 63.45 d 68.66 b 65.4 c 69.91 a Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama dan besar yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut uji berganda Duncan 5% Tabel 7 memperlihatkan berat kering tanaman jagung manis dengan pemberian pupuk kandang g/tanaman dan 9,14 g/tanaman ZA, 6,52 g/tanaman TSP,,14 g/tanaman KCl berbeda nyata dan memiliki berat kering terbesar dibandingkan dengan perlakuan dosis lainnya, hal ini diduga pupuk kandang meningkatkan unsur hara didalam tanaman, memperbaiki stuktur dan tekstur tanah menjaga kelembahan dan ketersediaan air didalam tanah dan mengurangi kandungan Al dan Fe di tanah ultisol, sehingga tanaman tumbuh dengan baik. Penambahan pupuk kandang dan N, P, K akan meningkatkan ketersediaan unsur nitrogen sehingga pertumbuhan vegetatif tanaman jagung lebih baik dan berpengaruh terhadap berat kering tanaman. Faktor tunggal pupuk kandang berpengaruh nyata tehadap berat kering tanaman. Pemberian pupuk kandang dan N, P, K mampu berperan dalam memperbaiki keadaan lingkungan disekitar akar tanaman sehingga dapat menyediakan unsur hara yang diperlukan tanaman untuk mendukung pertumbuhan tajuk yakni batang dan daun termasuk unsur N yang dibutuhkan tanaman dalam proses fotosintesis sehingga hasil fotosintan akan digunakan untuk pembentukan organ tanaman seperti batang, akar dan daun KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Interaksi pemberian pupuk kandang dan N, P, K berpengaruh tidak nyata pada parameter tinggi tanaman, saat muncul bunga jantan, saat muncul bunga betina, bobot tongkol dengan kelobot, bobot tongkol tanpa kelobot tetapi

berpengaruh nyata terhadap diameter tongkol dan bobot kering tanaman. Pemberian faktor tunggal pupuk kandang dan N, P, K menunjukkan peningkatan tinggi tanaman, diameter tongkol, saat muncul bunga jantan, saat muncul bunga betina, bobot tongkol dengan kelobot, bobot tongkol tanpa kelobot dan bobot kering tanaman. Kombinasi perlakuan pupuk kandang g/tanaman dengan seluruh perlakuan pupuk ZA, TSP, KCl g/tanaman mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung manis. sedangkan peningkatan produksi jagung manis terjadi pada dosis g/tanaman pupuk kandang dan 13,7 g/tanaman ZA, 9,79 g/tanaman TSP,,21 g/ tanaman KCl. Saran Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan dalam melakukan penanaman jagung manis di tanah ultisol menggunakan g pupuk kandang per tanaman dan 13,7 ZA g/tanaman, 9,79 g/tanaman TSP,, 21 KCl (N, P, K). DAFTAR PUSTAKA Anonim. 23. Jadilah Dokter bagi Tanaman Jagungmu. Alih bahasa: Ismunadji http://www.ppifar. org/ppiweb/seasia.risf; 9 Mei 21. Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. 212. Riau dalam Angka. BPS. Pekanbaru Penyerbukan Silang Buatan. Gramedia. Jakarta. 156 Hal. Effendi, S. 1986. Bercocok Tanam Jagung. Penerbit Yasaguna. Jakarta. Iskandar, D. 23. Pengaruh dosis pupuk N,P, dan K terhadap produksi tanaman jagung manis di lahan kering dalam Prosiding Seminar untuk Negri. Vol 2:1-5 Lakitan, B. 1993. Fisiologi Tumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Raja Grafindo Persada. Jakarta Novizan. 21. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta. Sidar. 21. Artikel llmiah pengaruh kompos sampah kota dan pupuk kandang terhadap beberapa sifat kimia tanah dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays saccharata) pada fluventik eutrupdepts asal jatinagor kabupaten sumedang dalam http: search Pdf.//kompos-sampahkota/Sidar/html. Diakses tanggal 18 Mei 21. Pekanbaru. Soetoro, Y. Soelaiman dan Iskandar. 1988. Budidaya Tanaman Jagung. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. Sudjijo. 1996. Dosis Pupuk Gabungan pada Tanaman Tomat Secara Hidroponik. Balai Penelitian Solok. Darjanto dan S. Satifah. 1992. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan Teknik