PERSEMAIAN CABAI. Disampaikan Pada Diklat Teknis Budidaya Tanaman Cabai. Djoko Sumianto, SP, M.Agr

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 4. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 HST

Lampiran 1. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 hari

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian C3 B1 C1 D2 A2 E2 B3 C2 E3 B2 D3 A1. Keterangan:

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 13/Kpts/SR. 120/1/2007 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA HOT GEISHA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 163/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA HOT BEAUTY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 182/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA ONTARIO 145 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 222/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA KY KERITING SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 12/Kpts/SR. 120/1/2007 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA INDO HOT SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 175/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA PURWO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 80/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN CABE BESAR HIBRIDA DEWARENGKU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 126/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA EQUATOR SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 376/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 345/Kpts/SR.120/9/2005 TENTANG PELEPASAN CABAI RAWIT HIBRIDA DEWATA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 363/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA FANTASTIC SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Cara Menanam Cabe di Polybag

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 500/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA SARI TANI 555 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 364/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA KRANTI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

LAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan. Dosis Pupuk Ureaa tanaman tomat 125 kg/ha. Perhitungan kebutuhan pupuk per tanaman sebagai berikut:

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Lampiran 1. Gambar Bagan Lahan Penelitian

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 501//Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA JAWARA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR

TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Lampiran 1 : Prosedur Pembuatan Ekstraksi. Prosedur pembuatan ekstrak etanol cabai rawit :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 165/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING NORTH RED STAR SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

PETLAP BUDIDAYA CABE Oleh ; IsnawanBP3K Nglegok. Setelah mengikuti pembelajaran peserta terampil membuat benih cabe

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

Lampiran 1. Bagan penelitian Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 470/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TERONG PANJANG HIBRIDA RAOS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 20/Kpts/SR.120/1/2007 TENTANG PELEPASAN KACANG PANJANG PELETON SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.)

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 351/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN KACANG PANJANG PARADE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Budidaya Cabai. Potensi hasil 9 ton/ha. Warna buah merah Panjang buah 10 cm Cocok untuk dataran rendah Toleran terhadap hama pengisap daun

3. METODE DAN PELAKSANAAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG KEPOK BANGUN SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

Agro inovasi. Kiat Sukses Berinovasi Cabai

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 455/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TERONG HIBRIDA RATIH HIJAU-1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan di Rumah Kasa Sentral Pengembangan

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

BUDIDAYA SUKUN 1. Benih

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 176/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA JESICA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

III. BAHAN DAN METODE

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

Benih kelapa dalam (Cocos nucifera L. var. Typica)

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENYIAPAN BENIH KEDELAI

LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Pembuatan Ekstrak Cabai Rawit

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 340/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN DURIAN BIDO WONOSALAM SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 510/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN KACANG PANJANG AURA HIJAU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Lingkungan Tumbuh

TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

MENGENAL VARIETAS/KLON ANJURAN KOPI. DAN Cara perbanyakannya

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 177/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA ROMEO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

PETUNJUK LAPANGAN PENYIAPAN BENIH KEDELAI Oleh : MOH. YUSUF YUNAIDI

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Skema Penelitian. Tahap 1. Persiapan Alat dan Bahan. Tahap 2. Pembuatan Pelet. Pengeringan ampas tahu.

III. BAHAN DAN METODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 193/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 468/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA LENTANA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

Transkripsi:

PERSEMAIAN CABAI Disampaikan Pada Diklat Teknis Budidaya Tanaman Cabai Djoko Sumianto, SP, M.Agr BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) KETINDAN 2017

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)/ Kompetensi Dasar : Setelah selesai berlatih peserta dapat mempersiapkan bibit cabai sesuai dengan persyaratan pelaksanaan penanaman sesuai dengan SOP.

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)/ Indikator Keberhasilan : Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini peserta dapat : 1. Mempersiapkan media semai sesuai dengan persyaratan tumbuh tanaman cabai 2. Melakukan penyemaian sesuai dengan SOP Budidaya tanaman cabai

PENDAHULUAN Cabai Merah (Capsicum annuum) termasuk famili Solanaceae yang memiliki banyak manfaat, bernilai ekonomi tinggi dan mempunyai prospek pasar yang menarik. Buah cabai selain dapat dikonsumsi segar untuk campuran bumbu masak juga dapat diawetkan misalnya dalam bentuk saus, tepung, dan cabai kering. Produksi masih rendah, rata-rata nasional 6,7 ton/ha, potensi hasil sekitar 12 20 t/ha

PENGERTIAN Benih Tanaman : Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembang biakkan tanaman(uu Nomor 12 Tahun 1992) V a r i e t a s : Bagian dari suatu jenis yang ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan, daun, bunga, buah, biji dan sifat-sifat Lainnya yang dapat dibedakan dalam jenis yang sama.

Varietas Lain : Tanaman atau benih yang dapat dibedakan dari varietas yang sedang diperiksa, tetapi tidak termasuk dalam varietas yang mempunyai sifat-sifat sebagaimana telah ditetapkan dalam deskripsi varietas. Perbanyakan Vegetatif : Perbanyakan tanaman yang tidak melalui persilangan / penyerbukan.

JENIS CABAI 1. Cabai besar (Capsicum annum L) a. Cabai Merah (hot Pepper / cabai pedas) b. Cabai Hijau c. Cabai Paprika (Sweet Pepper/cabai manis) 2. Cabai rawit (Capsicum frutescens.l)

Persiapan Bibit 1. Benih a) Benih Bermutu : Berdaya kecambah tinggi ( di atas 80 %) Mempunyai vigor yang baik (serentak, cepat, sehat) Murni (tidak tercampur dengan varietas lain) Bersih (tidak tercampur kotoran, biji-bijian lain) Sehat (bebas dari OPT) b) Syarat tanaman induk Tanaman sehat, Berbuah lebat, Tidak cacat dan bebas dari hama penyakit. c) Keperluan benih : 300 400 gram/ha 1 kg benih diperlukan ± 50 kg buah cabai, 1 gram sekitar120 biji

d). Kesesuaian Varietas Varietas cabai merah dataran tinggi/medium Keriting Hot beauty Lembang Varietas cabai merah dataran rendah Keriting Tit Super Jatilaba Prembun Tanjung 1 Tanjung 2

2. MUTU BENIH 1) Genetik: Mutu benih yang ditentukan oleh kemurnian varietas 2) Fisiologik: Mutu benih yang berkaitan dengan tingkat kemunduran, viabilitas dan tingkat daya simpan 3) Mutu fisik: Mutu benih dalam tingkat kebersihan fisik

BILA BENIH DIBELI PERLU DIPERHATIKAN : 1. Garansi dari penjual mengenai kebenaran varietas, kesehatan benih, keseragaman, virgor, ketepatan waktu pengiriman. Garansi ini harus ditulis dan ditanda tangani oleh pemasok benih. 2. Penggunaan pestisida sebelum dikirim (nama pestisida yang digunakan, dosis, waktu aplikasi) perlu ditanyakan dan dicatat. 3. Catatan hasil pemeriksaan pada saat benih datang perlu dibuat. Catatan ini meliputi : kerusakan, virgor, gejala penyakit dan ada tidaknya hama. 4. Penangkar benih tempat kita membeli sebaiknya adalah anggota asosiasi penangkar benih, sehingga ada jaminan dari asosiasi atau penangkar benih yang sudah mempunyai sertifikasi.

BILA BENIH BERASAL DARI DAERAH LAIN ATAU IMPOR PERLU DIPERHATIKAN : 1.Ketahanan terhadap hama dan penyakit; 2.Potensi membawa hama dan penyakit dari daerah asal; 3.Sertifikasi Kesehatan benih dari karantina setempat.

Persemaian : a) Perlakuan Benih (seed treatment) Benih : 200 300 gr/ha Benih sebelum disemai direndam dahulu dalam air hangat (50 C) atau larutan previcur (1 cc/gr selama 1-2 jam) Tujuan perendaman : untuk menghilangkan Hama Penyakit yang menempel pada biji dan mempercepat perkecambahan

b. Tempat, Media dan Cara 1. Persiapan tempat Bedengan persemaian, berukuran 1 meter dan panjang menyesuaikan, diberi naungan atap plastik, dan menghadap kearah timur, bila perlu di beri kasa/paranet/jaring. 2. Media Campuran tanah halus dan pupuk kandang (1 : 1) yang telah disterilkan dengan uap air panas selama 5 6 jam

3. Cara a. Langsung ke bedengan semai Benih cabai disebar merata pada bedengan dan ditutup tipis dg tanah halus, lalu ditutupi lagi dengan daun pisang atau daun lainnya Tutup daun pisang dibuka setelah ± 7 8 hss Umur ± 12 14 hss sekitar daun 2 helai, bibit dipindahkan ke dalam bumbung daun pisang atau plastik/polybag kecil

b. Semai di polybag langsung Media semai dimasukkan kedalam polybag Siram dulu media dengan air sebelum semai Benih yang sudah diperam disemai pada polybag semai dan tutup lobang tanam dengan media tanam Polybag ditempatkan di tempat persemaian Pembukaan sungkup dimulai jam 07.00 09.00 dan dibuka kembali lagi jam 15.00 17.00 Umur 5 hari menjelang tanam sungkup harus dibuka secara penuh untuk penguatan tanaman/bibit Penanaman bisa dilakukan bila bibit sudah berdaun 4 5 helai atau sekitar 3 4 minggu hss.

Pemeliharaan Bibit 1. Penyiraman Dilakukan pada pagi hari 2. Penyiangan Hati-hati jangan merusak perakaran 3. Pengendalian HP Penyemprotan dengan pestisida dilakukan pada umur 15 hss dg dosisi ½ dari dosisi tanaman dewasa 4. Lain Pembukaan sungkup dimulai jam 07.00 09.00 dan dibuka kembali lagi jam 15.00 17.00 Umur 5 hari menjelang tanam sungkup harus dibuka secara penuh untuk penguatan tanaman/bibit

Pemindahan bibit 1. Seleksi bibit Berpenampilan menarik (segar dan sehat) Pertumbuhanya tegak Tidak terserangan hama penyakit Umur bibit 21 28 hss 2. Waktu Pagi atau sore hari Intensitas sinar matahari kurang 3. Cara Sistem cabut Sistem Putaran Tanam langsung

Persemaian dengan Atap

Contoh Deskripsi Varietas TM 999 F1 KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 292/Kpts/SR.120/7/2005 Golongan hibrida Bentuk tanaman tegak Tinggi tanaman 110-140 cm Umur tanaman mulai berbunga 65 hari Mulai panen 90 hari Bentuk kanopi bulat Warna batang hijau Warna kelopak bunga hijau Warna tangkai bunga hijau Warna mahkota bunga putih Warna kotak sari ungu bulat Jumlah kotak sari 5_6 Warna kepala putik putih Jumlah helai daun 5_6 Bentuk buah ramping, ujung buah runcing Kulit buah agak mengkilat Tebal kulit buah 1 mm Warna buah muda hijau tua Warna buah tua merah Ukuran buah Rasa buah Keterangan Ketahanan terhadap penyakit Pengusul/peneliti panjang 12,5 cm, diameter 0,8 cm pedas untuk daerah dataran rendah antraknose HUNG NONG, KOREA

DESKRIPSI VARIETAS CABAI RAWIT MARUTI Asal : dalam negeri (PT. Agri Makmur Pertiwi) Silsilah : FLB 10 A/B x FLB 10C Golongan varietas : hibrida Tinggi tanaman : 60 80 cm Bentuk penampang batang : bulat Diameter batang : 1,2 1,8 cm Warna batang : hijau ungu Warna daun : hijau Bentuk daun : memanjang Ukuran daun : panjang 6,6 10,3 cm, lebar 2,7 4,1 cm Bentuk bunga : seperti bintang Warna kelopak bunga : hijau Warna mahkota bunga : putih Warna kepala putik : kuning Warna benangsari : kuning Umur mulai berbunga : 30 40 hari setelah tanam Umur mulai panen : 85 90 hari setelah tanam Bentuk buah : memanjang Ukuran buah : panjang 5,6 6,5 cm, diameter 0,9 1,0 cm Warna buah muda : putih kekuningan Warna buah tua : merah Tebal kulit buah : 0,9 1,0 mm Rasa buah : pedas Bentuk biji : pipih cekung Warna biji : kuning Berat 1.000 biji : 4 5 g Berat per buah : 1,0 1,5 g Jumlah buah per tanaman : 300 400 buah Berat buah per tanaman : 320 620 g Daya simpan buah pada suhu 25 30 0C : 4 6 hari setelah panen Hasil buah per hektar : 2,5 3,0 ton Populasi per hektar : 20.000 21.000 tanaman Kebutuhan benih per hektar : 100 110 g Penciri utama : kulit buah halus dan mudah untuk dipetik saat panen Keunggulan varietas : jumlah buah per tanaman banyak, mudah dipetik Wilayah adaptasi : beradaptasi dengan baik di dataran menengah dengan ketinggian 525 775 m dpl Pemohon : Junaidi Sungkono (PT. Agri Makmur Pertiwi)

Wassalamu,alaikum Wr Wb ATAS PERHATIAN DAN KERJASAMANYA