BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dirumuskan pada bab I, yaitu Kredibilitas Redaktur TVRI Jawa Barat dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. permasalahan yang telah dirumuskan pada bab I, yaitu Kredibilitas Reporter TVRI

BAB I PENDAHULUAN. pokok yang dimiliki oleh siaran televisi, yaitu selain dapat dilihat juga dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (indepth interview) dengan para narasumber di Indonesia Siang untuk penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB I PENDAHULUAN. luar biasa. Dalam komunikasi massainformasi disampaikan melalui media massa.

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan ini salah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sedang terjadi, terutama yang berhubungan dengan sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan cepat, dan memiliki tampilan yang

BAB III METODE PENELITIAN. akurat mengenai fakta, serta hubungan antara fenomena yang diteliti.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan


BAB III PENYAJIAN DATA. wawancara dari para editor program berita kabar riau di Dumai Vision yang

#! Beragam peristiwa dan informasi yang diperoleh masyarakat tidak terlepas dari peranan suatu media massa dalam hubungannya dengan penyajian dan inte

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dengan semakin banyaknya media massa yang beredar di tanah air

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB III PENYAJIAN DATA. tentang analisis kebijakan redaksi dalam penentuan headline (judul berita)

Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebebasan pers Indonesia ditandai dengan datangnya era reformasi dimulai

BAB I PENDAHULUAN. dapat langsung tersampaikan kepada khalayak dalam waktu singkat.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

KATA PENGANTAR. Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sepakbola Indonesia (Studi Kasus Terhadap Pemain Persija Jakarta), Tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEDOMAN WAWANCARA. Program Acara Ngopi Euy di Bandung TV. : PT. Bandung Media Televisi Indonesia (Bandung TV) di Komplek. Pertanyaan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pada akhirnya informasi yang disampaikan oleh media, harus dipahami dalam

Mencari, Meliput, Menulis B E R I T A

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB I PENDAHULUAN. Betapa tidak, kegiatan dimaksud selalu hadir di tengah-tengah masyarakat sejalan

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB IV ANALISIS DATA. eksistensinya ditengah industri penyiaran televisi. Wawancara pun dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 14FIKOM MENULIS BERITA TELEVISI. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif. Bogdan dan

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern saat ini, televisi dapat memberikan nilai-nilai kehidupan

CREATIVE THINKING. Merancang Produksi Program Acara TV : News. Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Penyiaran

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah sarana untuk membangun kepribadian dan sisi

Produksi Berita TELEVISI (MK 41034)

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting

05FIKOM PSIKOLOGI KOMUNIKASI PSIKOLOGI KOMUNIKATOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Perguruan tinggi layaknya sebuah miniatur negara, mempunyai tatanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah sebagaimana Cress well mendefinisikannya sebagai suatu

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Mencermati hasil analisis data dan pembahasan mengenai profesionalisme wartawan / jurnalis pada stasiun televisi lokal

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB V PENUTUP. masyarakat dimana media tersebut hidup dan berkembang. Sistem kerjanya

Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 13FIKOM MENULIS BERITA TELEVISI. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING

BAB IV ANALISIS DATA MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KOTA SURABAYA. berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman mengakibatkan semakin banyaknya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. besarnya manfaat komunikasi yang di dapatkan manusia. 1 Manfaat tersebut berupa

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 40 tahun 1999 Tentang Pers, telah ditetapkan dalam

LAMPIRAN 1. Wawancara dengan Eksekutif Produser (Endan Syafardan) Hasil wawancara dengan eksekutif produser program berita Warta Malam

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PENULISAN BERITA TELEVISI

BAB III METODE PENELITIAN

Media Siber. Imam Wahyudi Anggota Dewan Pers

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III SEGEMENTASI PASAR DAN BERITA

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan metode kualitatif

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain,

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di Indonesia sejak keran kebijakaan dibuka pada tahun 1989,

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan menguraikan data dan hasil penelitian tentang permasalahan yang telah dirumuskan pada bab I, yaitu Kredibilitas Redaktur TVRI Jawa Barat dalam meningkatkan kualitas berita. Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara yang mendalam dengan narasumber sebagai bentuk pencarian data dan observasi langsung dilapangan. Penelitian ini mulai dilakukan dari bulan maret sampai dengan bulan juni 2011, melalui wawancara dengan beberapa informan yang berkaitan langsung dengan penelitian ini ialah redaktur berita TVRI Jawa Barat. Informan yang diminta oleh peneliti untuk menjadi sumber informasi adalah pimpinan redaktur, kepala seksi berita dan kepala bidang berita, dengan beberapa pentanyaan yang peneliti tanyakan kepada informan melalui teknik wawancara dan kemudian peneliti analisis. Analisis ini sendiri lebih terfokus kepada Redaktur TVRI Jawa Barat dalam meningkatkan kualitas berita, yang dikaitkan kepada beberapa unsur atau indikator Kredibilitas, dari sini dapat terlihat apakah redaktur TVRI Jawa Barat memiliki kredibilitas untuk meningkatkan kualitas berita. Jumlah yang di jadikan informan dan sumber data penelitian sebanyak tiga orang yaitu, Pimpinan Redaktur, Kepala Seksi Berita dan Kepala Bidang Berita yang dijadikan sebagai informan penelitian. Dimana tugas mereka bertanggung jawab terhadap perencanaan suatu acara 66

67 siaran program berita. Mereka jugalah yang setiap hari berinteraksi, dan melihat langsung bagaimana Redaktur TVRI Jawa Barat dalam keseharian. Sehingga bisa secara jelas mengetahui bagaimana Kredibilitas Redaktur TVRI Jawa Barat dalam meningkatkan kualitas berita. Agar penelitian ini lebih akurat, peneliti mencari informasi-informasi tambahan dengan melakukan observasi dilapangan untuk melihat secara langsung bagaimana Redaktur TVRI Jawa Barat ketika menulis berita. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan kualitatif untuk melihat kondisi alami dari suatu fenomena. Pendekatan ini bertujuan memperoleh pemahaman dan menggambarkan realitas yang kompleks (Nasution, 1992 : 3). Penelitian kualitatif atau paradigma interpretatif yang digunakan pada penelitian ini tidak terlepas dari dukungan sejumlah teori. Walaupun demikian, Faisal yang dikutip oleh Engkus Kuswarno dalam bukunya Fenomenologi menyebutkan bahwa secara konseptual, peneliti kualitatif malah justru harus membebaskan dirinya dari tawanan suatu teori. Hal tersebut didasarkan pada suatu tradisi bahwa fokus atau masalah penelitian diharapkan berkembang sesuai dengan kenyataan di lapangan. Penelitian kualitatif mementingkan perfektif emik, dan bergerak dari fakta, informasi, atau peristiwa menuju ke tingkat abtraksi yang lebih tinggi (apakah itu konsep ataukah teori) serta bukan sebaliknya teori atau konsep ke data atau informasi. (Kuswarno, 2009:126) Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan didasari oleh orang atau prilaku yang diamati. Pendekatannya diarahkan pada latar dan individu secara holistik (utuh). Jadi, tidak dilakukan proses isolasi pada objek penelitian kedalam variabel atau hipotesis. Tetapi memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.

68 Penelitian kualitatif juga, bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya, secara utuh dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. (Lexy J. Moleong, 2006:6) Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik metode Deskriptif yang merupakan metode untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi atau bertujuan untuk melukiskan fakta atau karakteristik tertentu secara faktual. Metode Deskriptif bertujuan untuk : (1) mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, (2) mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, (3) menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. (Rakhmat,2001 : 25) Untuk tahap analisis, yang dilakukan oleh peneliti adalah membuat daftar pertanyaan untuk wawancara, pengumpulan data, dan analisis data yang dilakukan sendiri oleh peneliti. Untuk dapat mengetahui bagaimana Kredibilitas Redaktur TVRI Jawa Barat, peneliti melakukan beberapa tahapan. Pertama, menyusun draf pertanyaan wawancara berdasarkan dari unsur-unsur Kredibilitas yang akan di tanyakan kepada narasumber. Kedua, melakukan wawancara mendalam dengan Pimpinan Redaktur, Kepala Seksi Berita dan Kepala Bidang Berita yang bertanggung jawab terhadap program acara Berita. Ketiga, melakukan melakukan observasi langsung dilapangan untuk melihat secara langsung Redaktur ketika akan menulis dan mengolah berita. Keempat, memindahkan data penelitian yang berbentuk daftar dari semua pertanyaan yang diajukan kepada narasumber. kelima menganalisis data hasil wawancara yang telah dilakukan.

69 4.1 Data Informan 1. Bapak. Agus Prasetidjo Pria lulusan sosiologi ini memulai karir sebagai pekerja di stasiun TVRI menjadi seorang reporter berita, pada saat kuliah beliau sangat suka dengan menulis dan coba-coba menulis berita secara otodidak karena beliau suka akan berita televisi maupun media cetak lainnya. Setelah lulus beliau coba-coba melamar ke stasiun televisi TVRI jawa barat, dan mengikuti seleksi saringan masuk dan beliau diterima masuk menjadi karyawan di stasiun TVRI. Setelah masuk beliau mengikuti beberapa pelatihan-pelatihan tentang kejurnalisan di jakarta yang di kirim oleh TVRI jawa barat, Karena tidak semua karyawan TVRI khususnya jawa barat tidak semuanya berasal dari lulusan jurnalistik. Bapak agus memulai pekerjaannya menjadi reporter lapangan di lembaga penyiaran TVRI Jawa Barat dalam beberapa tahun, Selama bertugas sebagai Reporter, banyak sekali pengalaman yang dapat diambil olehnya. Mulai dari penguasaan kamera, teknik wawancara sampai dengan penulisan naskah yang benar, dia bisa untuk melakukannya walaupun hal itu didapat secara otodidak dan belajar dengan Reporter yang lain di TVRI, bahkan dia tidak segan untuk bertanya kepada Reporter dari stasiun TV lainnya yang lebih berpengalaman darinya untuk memperdalam tentang kejurnalistikannya karena beliau merasa bukan lulusan jurnalistik. Karena dinilai mempunyai potensi dan Kredibilitas yang tinggi dalam bertugas sebagai Reporter, akhirnya dia naik promosi menjadi redaktur berita dan sekarang menjadi seorang pimpinan redaktur. Promosi untuk naik menjadi pimpinan redaktur merupakan perjuangan dan kerja keras, karena naik promosi merupakan tingkatan yang bertahap di sini ucap beliau,

70 karena menurut beliau banyak redaktur-redaktur berita pada saat ini yang tiba-tiba naik promosi menjadi redaktur dan promosi naiknya tidak bertahap. Tugas dari Pimpinan Redaksi tersebut adalah memberikan arahan terhadap semua aktifitas siaran televisi untuk bagian keredakturan. Ia adalah orang yang paling berhak untuk memutuskan berita apakah berita yang dibuat redaktur layak untuk naik menjadi berita yang di siarkan. Dengan pengalaman yang didapat, dia sangat mengerti dan tahu bagaimana untuk menilai berita yang benar-benar layak untuk ditayangkan. Dalam arti apakah berita tersebut mempunyai kepentingan di mata masyarakat. 2. A. Badrudin Bapak A. Badrudin adalah seorang kepala seksi berita di TVRI Jawa Barat yang mulai pensiun bulan juni ini. Beliau adalah salah satu pegawai senior yang telah mengabdi di stasiun tvri yang kurang lebih sudah 17 tahun bekerja disini. Pada saat kuliah beliau mengambil jurusan Ilmu Komunikasi. Setelah lulus kuliah Abad bekerja di TVRI Jawa Barat yang pada waktu itu tidak lama didirikan. Abad bekerja sebagai Koordinator reporter. Dan dari tahun 2006 sampai dengan saat ini di resmi diangkat menjadi Kepala Seksi Berita. Yang berarti tugas dan tanggung jawabnya akan semakin besar. Tugas dari Kepala Seksi Berita disini adalah memberikan tugas meliput dan mengawasi kegiatan dibagian pemberitaan. Memang tugas baru yang diberikannya belum sepenuhnya terlihat ucap beliau pada saat itu. Tetapi dia tetap akan terus berusaha mempertahankan

71 potensi dan Kredibilitasnya yang dimilikinya dan tidak ingin melihat ada kekecewaan dari pihak TVRI Jawa Barat terhadap tugasnya yang baru. 3. Jamaludin Pria kelahiran Surabaya ini adalah seorang kepala bidang berita TVRI Jawa Barat. Bapak Jamal memulai pendidikan di tingkat universitas pada tahun 1980, tepatnya di salah satu universitas di Surabaya. Pada saat itu informan ini mengambil jurusan Administrasi Negara Fakultas FISIP. Setelah lulus kuliah beliau bekerja di TVRI Jawa Timur yang berada di Surabaya. Saat bekerja di TVRI Jawa timur beliau ditetapkan sebagai karyawan di bagian keredaksian tepatnya sebagai Reporter. Selama bertugas sebagai Reporter, banyak sekali pengalaman yang dapat diambil olehnya. Mulai dari penguasaan kamera, teknik wawancara sampai dengan penulisan naskah yang benar, dia bisa untuk melakukannya walaupun hal itu didapat secara otodidak dan belajar dengan Reporter yang lain di TVRI, bahkan dia tidak segan untuk bertanya kepada Reporter dari stasiun TV lainnya yang lebih berpengalaman darinya. Karena dinilai mempunyai potensi dan Kredibilitas yang tinggi dalam bertugas sebagai Reporter, akhirnya dia ditugaskan juga untuk menjadi kepala redaksi di TVRI Jawa Timur Dan setelah beberapa tahun bekerja sebagai kepala redaksi tepatnya pada tahun 2004 beliau kemudian dipindah tugaskan ke Bandung dan dipercaya sebagai Kepala Bidang Berita TVRI Jawa Barat.

72 Tugas dari Kepala Bidang Berita tersebut adalah memberikan arahan terhadap semua aktifitas siaran televisi untuk bagian pemberitaan. Ia adalah orang yang paling berhak untuk memutuskan semua pilihan berita, wawancara, pemilihan dokumen dan peristiwa khusus yang akan disiarkan. Dengan pengalaman yang didapat, dia sangat mengerti dan tahu bagaimana untuk mendapatkan berita yang benar-benar layak untuk ditayangkan. Dalam arti apakah berita tersebut mempunyai kepentingan di mata masyarakat. 4.2 Analisis Deskripsi Data Informan Setelah melakukan wawancara dengan narasumber, yaitu Pimpinan Redaktur, Kepala Seksi Berita, dan Kepala Bidang Berita TVRI Jawa Barat dan melakukan observasi langsung dilapangan, peneliti dapat menganalisa tentang Kredibilitas Redakutr TVRI Jawa Barat dalam meningkatkan kualitas berita. Apakah Redaktur TVRI Jawa Barat memiliki Kredibilitas dan benar-benar qualified dalam menjalankan profesinya sebagai Redaktur yang mengolah berita dengan baik seperti : Memeriksa, mengedit, dan menyempurnakan naskah sesuai dengan penulisan bahasa indonesia yang baik dan benar. Menyesuaikan naskah yang sudah diedit dalam bahasa indonesia kedalam bahasa jurnalistik. Mengubah pengulangan kata-kata yang sama dalam satu tulisan, sehingga kalimat dalam naskah menjadi bervariasi. Mengedit penggunaan logika bahasa dan alur naskah. Menyeragamkan style penulisan masing-masing redaktur, sehingga gaya penulisan seluruh naskah menjadi sama. Memeriksa naskah kata per kata, penggunaan

73 titik,koma, tanda seru, titik dua. Mengedit penggunaan kata yang berasal dari bahasa asing, bahasa daerah, bahasa gaul sehingga mudah dimengerti oleh pemirsa. Mengusulkan dan menulis suatu berita dan video yang akan dimuat untuk edisi mendatang,berkoordinasi dengan reporter dalam pengadaan gambar untuk setiap edisi penayangan.. Peneliti mencoba menganalisa berdasarkan data-data yang didapat melalui wawancara dengan beberapa orang narasumber, Pimpinan Redaktur, Kepala Seksi Berita, dan Kepala Bidang Berita TVRI Jawa Barat Untuk mengetahui bagaimana Kredibilitas Redaktur TVRI Jawa Barat dalam meningkatkan kualitas berita dapat dilihat pada hasil analisa di bawah ini : 4.2.1 Keahlian Redaktur TVRI Jabar Dalam Meningkatkan Kualitas Berita Penelitian berdasarkan unsur keahlian adalah untuk mengetahui apakah Redaktur TVRI Jawa Barat memiliki keahlian di bidang Jurnalistik, khususnya di media massa elektronik. Sehinga bisa terlihat apakah Redaktur TVRI Jawa Barat memiliki Kredibilitas atau tidak dalam pengolahan berita. Dari komponen keahlian yang ditanyakan kepada informan untuk mengetahui Kredebilitas Redaktur TVRI Jawa Barat, ternyata dari jawaban-jawaban yang di dapat dari unsur ini Redaktur TVRI Jawa Barat sudah dapat dikatakan berkredibilitas. Dari segi latar belakang pendidikan yang ditanyakan kepada informan tidak semuanya yang berlatar belakang Jurnalistik tetapi berdasarkan data yang didapat, mereka dengan otodidak dan bisa secara cepat beradaptasi dan belajar mengenai Jurnalistik Televisi. Sehingga dalam setiap

74 tugas yang dilakukannya tidak mengalami kesulitan. Berdasarkan data yang didapat, peneliti dapat menganalisa sebagai berikut : Dilihat dari unsur mampu Redaktur TVRI Jawa Barat dinilai mampu untuk mengolah berita dengan memuaskan dan memenuhi keingintahuan pemirsa akan informasi pada saat ini, dilihat dari situasi dan kondisi yang di alami oleh Redaktur itu sendiri atau dari segi situasi yang terkadang tidak memungkinkan untuk redaktur TVRI Jawa Barat bisa menulis, mengedit dan mengolah berita, karena terkadang redaktur juga ikut dalam peliputan suatu berita dan secara bersamaan berita itupun harus dimuat dalam program acara berita di stasiun TVRI Jawa Barat. Informan menyebutkan bahwa sesulit apapun kondisi dan situasi ketika mereka ditugaskan, mereka selalu berusaha untuk menulis, mengolah dan mengedit naskah berita, dan hasilnya selalu terlihat memuaskan pemirsa TVRI dan tidak mendapat kritik dari pihak manapun. Dari unsur mampu peneliti menyimpulkan bahwa Redaktur TVRI Jawa Barat juga memiliki Kredibilitas yang baik dalam kinerja keredakturannya untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dilihat dari unsur teknik, berdasarkan data yang didapat melalui wawancara dan observasi dilapangan, Redaktur TVRI Jawa Barat menguasai untuk memainkan bahasa untuk memenuhi kriteria bahasa jurnalistik. Dalam teknik penulisan bahasa jurnalistik banyak sekali aturan yang harus dipahami oleh bagian pemberitaan khususnya redaktur karena dalam penulisan redaktur harus bisa mengolah kosa kata dalam berbagai jenis seperti perubahan bahasa dari bahasa daerah menjadi bahasa yang mudah untuk dimengerti oleh masyarakat begitupun sebaliknya, pada pengolahan bahasa yang dari penulisan redaktur harus bisa memainkan kata-kata biasa menjadi kata yang luar biasa seperti menjadi kata-kata hiperbola dan menggunakan kosa kata lain yang bisa dimengerti oleh pemirsa tanpa mengurangi arti dari suatu berita dalam pengolahan naskah berita yang

75 dilakukannya. Hal ini dapat terlihat dari berita yang ditayangkannya, terlihat dari segi bahasa dan kreatifitasnya sehingga berita itu di muat di program Berita. Dilihat dari unsur ahli, berdasarkan data yang didapat melalui wawancara dan observasi dilapangan, Redaktur TVRI Jawa Barat sangat menguasai dalam penggunaan kata-kata, teknik gambar dan penulisan naskah berita yang dilakukannya. Hal ini dapat terlihat dari berita yang ditayangkan, seperti gambar yang dapat bercerita mengenai peristiwa yang terjadi hingga berita itu di muat. Berdasarkan data tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa redaktur TVRI Jawa Barat memiliki kredibilitas yang memuaskan, dan berita televisi adalah bukan hanya gambar yang indah tetapi harus disertai penulisan dan pengolahan naskah yang baik untuk dapat ditayangkan dan disebarluaskan kepada pemirsa untuk memenuhi keingintahuan pemirsa TVRI Jawa Barat akan informasi. 4.2.2 Kepercayaan Redaktur TVRI Jabar Dalam Meningkatkan Kualitas Berita Penelitian berdasarkan unsur kepercayaan adalah untuk mengetahui sejauhmana Kredibilitas Redaktur TVRI Jawa Barat yang berkaitan dengan wataknya. Dari kategori kepercayaan dan data-data yang melalui wawancara secara mendalam dengan informan di TVRI Jawa Barat, peneliti dapat menganalisa sebagai berikut : Laporan dan sajian berita dan peristiwa terkini dengan cara yang jujur, melalui pembeberan fakta dengan jujur, melalui pembeberan fakta yang benar-benar terjadi, bukan fakta yang direkayasa atau ditafsirkan,karena berita yang direkayasa merupakan berita yang fiktif dan termasuk dalam penipuan publik dan hal ini merupakan hal yang paling dilarang dalam dunia jurnalistik. Hal ini dapat dilihat dari berita yang ditayangkan dan diolah oleh

76 redaktur TVRI Jawa Barat semua berdasarkan data yang didapat tanpa mengurangi dan menambahnya, dan seorang jurnalis harus menulis berita dengan fakta yang ada. Mereka dituntut harus mampu untuk mengedepankan sikap jujur dan terus terang dalam menyiapkan berita-beritanya. Jangan sampai masyarakat merasa dikecohkan terhadap berita-berita yang tidak benar. Sehingga tidak adanya polemik dari pihak yang di beritakan. Dari unsur jujur, Redaktur TVRI Jawa Barat dapat dikatakan mempunyai Kredibilitas yang baik, karena dalam penulisan yang dilakukannya mereka selalu bersikap jujur dalam setiap berita yang didapatkan dan mengolah berita tanpa mengurangi dan melebihkan hasil berita yang didapat reporter. Redaktur TVRI Jawa Barat selalu besikap yakin dalam setiap penulisan berita yang di lakukannya. Hal ini merupakan hal yang cukup sulit untuk dikerjakan karena redaktur harus berkeyakinan kuat dalam penulisan naskah, apabila redaktur salah dengan apa yang ditulisnya maka hal ini akan menyebabkan suatu permasalahan yang amat rumit, karena apabila ada salah satu pihak yang merasa dirugikan maka instansi dimana redaktur tersebut bernaung akan mendapat permasalahan yang rumit pula dan akan merugikan instansi tersebut. Maka redaktur harus berkeyakinan kuat dengan apa yang ditulisnya harus baik. Redaktur TVRI Jawa Barat selalu besikap tulus dalam setiap penulisan berita yang di lakukannya. Hal ini tercermin dari tidak adanya pamrih dari para Redaktur untuk meminta imbalan kepada instansi atau masyarakat tertentu dalam penulisan berita yang di lakukannya. Redaktur hanya berusaha menulis dan mengolahberita yang layak untuk di ketahui dan di sebarluaskan kepada masyarakat. Dengan demikian pihak yang akan diwawancara pun akan lebih leluasa ketika akan memberikan informasi terkait masalah apapun kepada reporter TVRI Jawa Barat yang meliput berita, dan redaktur akan menulis dan mengolah naskah apa yang di dapat oleh reporter. Salah satu masalah dalam dunia jurnalistik menurut informan adalah kegiatan

77 wartawan amplop, dilapangan banyak sekali hambatan-hambatan yang mempengaruhi sikap tulus tersebut. Salah satunya masalah wartawan amplop, terkadang sulit untuk membedakan antara suap dan tanda terima kasih ketika sebuah narasumber baik dari instansi atau individual memberikan sebuah amplop kepada reporter padahal reporter bukanlah semacam lembaga hukum yang mengedepankan kepentingan klien nya karena sebuah materi. Namun apabila terbukti seorang reporter menulis berita dengan memutarbalikan fakta demi sebuah amplop maka jelas sekali reporter tersebut telah melanggar kode etik dan sangat mengurangi keabsahan dari sebuah berita dan mengurangi kualitas berita. 4.2.3 Kredibilitas Redaktur TVRI Jabar Dalam Meningkatkan Kualitas Berita Penelitian berdasarkan unsur kredibilitas adalah untuk mengetahui kinerja kerja redaktur TVRI Jawa Barat dalam bidang jurnalistik : Dari unsur kredibilitas yang ditanyakan peneliti kepada informan, jawaban yang di dapat bahwa Redaktur TVRI Jawa Barat memiliki kinerja kerja yang baik. Pengalaman redaktur cukup untuk dikatakan baik, karena melalui tahapan yang panjang untuk bisa menjadi seorang redaktur. Mulai dari reporter lapangan, menjadi redaktur muda, dan menjadi redaktur berita. Berdasarkan data tersebut, redaktur TVRI Jawa Barat sudah memenuhi kata memuaskan. Kinerja kerja redaktur TVRI Jawa Barat, kemampuan dalam bekerja harus tetap ditingkatkan lagi sesuai dengan tugasnya mengolah berita dengan baik sesuai dengan kaidah jurnalistik, bahasa jurnalistik dan kode etik jurnalistik. Selama ini kinerja kerja redaktur sudah cukup memuaskan pemirsa karena bisa menghasilkan berita-berita yang cukup inovatif dan berkualitas sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pemirsa TVRI. Berdasarkan unsur kredibel ini, peneliti

78 menyimpulkan dari wawancara kepada informan, redaktur TVRI Jawa Barat cukup baik dan kredibel dalam menjalankan tugas keredakturannya. Meliputi mengolah berita yang didapat dari reporter dan mengolahnya kembali menjadi suatu berita yang layak siar dengan menggunakan kode etik jurnalistik untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat, khususnya pemirsa TVRI jawa barat yang butuh akan informasi yang bersifat keterbaharuan atau kata lain berita yang aktual dan bersifat mendidik. Dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa Redaktur TVRI Jawa Barat memiliki kinerja yang baik dalam pengolahan berita sesuai dengan tugas keredakturannya, dan dapat layak tayang di stasiun TVRI Jawa Barat dalam program berita TVRI. 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas mengenai Kredibilitas Redaktur TVRI jawa barat dalam meningkatkan kualitas berita. Jika kita tinjau lebih jauh, sesungguhnya dimensi kredibilitas itu sangat luas. Maka agar lebih terfokus, kita akan mengkaji dalam ruang lingkup komunikasi interpersonal. Pada umumnya kredibilitas itu adalah kepercayaan. Namun jika dikaitkan dengan ilmu komunikasi, khususnya komunikasi interpersonal maka definisi kredibilitas menjadi seperangkat persepsi komunikate tentang sifat-sifat komunikator. Dalam definisi ini terkandung dua hal : 1. Kredibilitas adalah persepsi komunikate; jadi tidak inheren dalam diri komunikator. 2. Kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator, yang selanjutnya akan kita sebut sebagai komponen-komponen kredibilitas.

79 Kebanyakan penelitian kredibilitas berkenaan dengan prior ethos (persepsi komunikan tentang komunikator). Penelitian Hovland dan Weiss misalnya, membuat kredibilitas dengan deskripsi verbal. Maka dengan membicarakan prior ethos, kita memberikan gambaran tentang diri komunikator dengan pengalaman langsung dengan komunikator itu atau dari pengalaman wakilan. Misalnya, sudah lama berteman dan sering melihat prilaku keseharian dan mengenal kepribadiannya. Menurut Jalaluddin Rakhmat dalam buku Psikologi Komunikasi mengatakan Ada dua komponen paling penting dalam kredibilitas yaitu keahlian dan kepercayaan. Keahlian adalah kesan yang dibentuk komunikate tentang kemampuan komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan. Komunikator yang dinilai tinggi pada keahlian dianggap sebagai cerdas, mampu, ahli, tahu banyak, berpengalaman, atau terlatih. Tentu sebaliknya, komunikator yang dinilai rendah pada keahlian dianggap tidak berpengalaman, tidak tahu, atau bodoh. Kepercayaan adalah kesan komunikate tentang komunikator yang berkaitan dengan wataknya. Kesan bahwa komunikator dinilai jujur, tulus, adil, sopan dan etis dimana kesemuanya itu merupakan objektifitas dalam berpikir (Rakhmat, 2003 : 260). Kredibilitas merupakan hal yang mendasar bagi setiap lembaga jurnalistik. Kredibilitas lembaga jurnalistik dan para jurnalis yang bekerja di lembaga tersebut merupakan hal yang sangat terkait. Program-program berita harus menyediakan informasi kepada khalayak pemirsa dengan berita yang bernilai informasi yang mendidik dan aktual. Berita yang diberitakan haruslah hangat agar pemirsa puas dan nilai berita akan meningkat. Dalam membuat berita ini redaktur harus selalu melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait supaya berita yang disusun berimbang. Contoh issue akan adanya berita pergantian menteri, berita tentang pendidikan dan berita tentang keagamaan Setelah informasi tentang berita dan dinilai berita tersebut dianggap good news, maka redaktur langsung mengirim reporternya untuk meliput berita tersebut. Setelah mendapatkan

80 berita maka tugas seorang redaktur adalah mengolah berita yang didapatkan dengan teknik penulisan yang baik sesuai dengan tugasnya melalui pengeditan kata atau bahasa, memeriksa naskah atau video, dan redaktur menyusun kembali naskah berita yang didapat oleh reporter dengan menjunjung tinggi kaidah-kaidah jurnalistik. Pimpinan redaktur TVRI Jawa Barat Mengatakan bahwa redaktur harus dapat mengecek bahwa data yang dikumpulkan tersebut adalah informasi terbaru. Kiriman informasi yang berasal dari dari kantor-kantor berita tersebut biasanya diperbaharui terus oleh pengirimnnya sampai informasi paling akhir. Televisi Republik Indonesia (TVRI) Stasiun Jawa Barat harus menyadari keterlibatan para jurnalis mereka, keterkaitan dan latar belakang mereka, ini untuk menghindari munculnya pandangan negatif dan pengaruh yang tidak diharapkan saat mereka mengerjakan tugas profesional mereka. Menurut Zulkarimein Nasution dalam bukunya panduan editorial untuk Lembaga Penyiaran Publik, jurnalis harus bersikap hati-hati dalam menggunakan bahan sebagai berita dari internet. Internet merupakan sumber informasi yang kaya, meskipun dapat dengan mudah memperoleh berita namun ingatlah bahwa sebagian informasi yang ada disana adalah informasi yang boleh mengandung bias. Prinsip dasar jurnalistik harus terus dijunjung tinggi yaitu lakukan verifikasi dan cek-ricek agar berita yang ditayangankan benar-benar faktual dan aktual (Nasution, 2007;66) Singkat kata kehadiran TVRI Jawa Barat melalui program acara Berita harus dapat mengedepankan nilai aktualitas dan mendidik, sebuah berita yang memiliki nilai yang baru, ketepatan waktu, bersifat langsung, dan mendidik. Ketepatan waktu sangat diperlukan diperlukan dalam mendapatkan dan menyiarkan berita, ketepatan waktu sangat berguna dalam peliputan, karena nilai berita masih sangat hangat dan

81 belum basi, semua media massa sangat mementingkan ketepatan waktu dalam mendapatkan dan menyiarkan berita. Khalayak sangat menyukai berita yang bersifat keterbaharuan. Berita yang bersifat langsung sangat disukai oleh pemirsa dibanding dengan berita yang bersifat tidak langsung. Karena berita yang bersifat langsung seakan-akan bisa membawa pemirsa berada ditempat kejadian yang sedang berlangsung. Program acara harus bersifat mendidik, karena banyak program acara berita saat ini banyak yang mengandung unsur pornografi, kekerasan, dan kengerian, Ini tidak sesuai dengan kode etik jurnalistik. Berita yang mendidik banyak macamnya seperti tayangan motivasi religi, program petualangan, olahraga, dan tidak lupa pula program acara berita. Semua program ini sifatnya mendidik. Dengan demikian seorang redaktur TVRI Jawa Barat dituntut untuk menjaga aktualitas dan mendidik dari program acara sebuah berita. Hal ini dimaksudkan agar berita yang dimuat bisa meningkatkan kualitas berita. Dengan tujuan untuk melayani seluruh lapisan masyarakat, dalam memberikan informasi yang dibutuhkan pemirsa TVRI Jawa Barat dan harus dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat yang ada di Jawa Barat.