Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

dokumen-dokumen yang mirip
Endang Srininsih Guru SMPN 4 Mataram. menyanyi sesuka mereka tanpa memperdulikan adanya aturanaturaan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

PROSIDING ISBN :

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. Iftitah melalui metode Drill pada siswa kelas II ini dilaksanakan di MIN Wawai

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

ABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Siska Puspita Dewi, Wartono, dan Hartatiek Universitas Negeri Malang

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPIT AL-FITYAH PEKANBAU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISWA KELAS IX-1 SMP NEGERI 24 MAKASSAR. Haerawati.

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

JEMBER TAHUN PELAJARAN

Oleh: ETI SUHAETI Guru Sekolah Dasar Negeri Buahkapas

PENINGKATAN KREATIVITAS BERMAIN MUSIK ANSAMBEL. Erlin Sofiyanti

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didiknya. Dimana tindakan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan hasil

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMP

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar.

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun

1130 ISSN:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

Peningkatan Kemampuan Siswa Berbicara Melalui Metode Bermain Peran Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN Lampasio

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE PEMECAHAN MASALAH SISTEMATIS PADA KELAS V B SDN CAKRANEGARA KOTA MATARAM

Ermina Sembiring Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel :

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

Oleh: Bakim SDN 2 Ngembel Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

Kata kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), motivasi dan prestasi belajar

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Peningkatan Hasil Pembelajaran IPS Bagi Peserta Didik

Penerapan Pembelajaran Pakem pada Materi Pemanasan Global untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII MTsS Darul Aman

Oleh: Yekti Indriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas VIII-B SMPN 18 Mataram Melalui Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Jigsaw

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

A. Minat Belajar B. Prestasi Belajar... 8 C. Metode Diskusi D. Mata Pelajaran IPS SD BAB III TUJUAN DAN MANFAAT

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

Dedi Kurniawan ABSTRAK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

Arnot Pakpahan Surel :

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

ABSTRAK. Kata Kunci: guided inquiry, hasil belajar, kooperatif

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

Suheni Dwi Cahyati Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2012-

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Pendidikan Akuntansi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

Transkripsi:

DAMPAK PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SENI MUSIK DENGAN TEKNIK BERMAIN ALAT MUSIK RECORDER DI KELAS VII 1 SMP NEGERI MATARAM SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015/ 2016. Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM Email: ningsihendang68@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dampak penggunaan metode demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Seni Musik terkait dengan teknik bermain alat musik recorder di kelas VII 1 SMP Negeri 4 Mataram semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Perencanaan tindakan dalam penelitian ini adalah materi pembelajaran dan skenario pembelajaran, sedangkan dalam pelaksanaan tindakan adalah melaksanakan proses pembelajaran di kelas dengan penyusunan beberapa instrumen, sedangkan siklus tindakan dalam penelitian ini adalah siklus kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam teknik bermain alat musik recorder. Data hasil observasi guru pada siklus I menunjukkan perolehan 3,8 dan pada siklus II 45, berarti mengalami peningkatan 7%. Data hasil observasi guru terhadap siswa terkait dengan aktivitas siswa pada siklus I menunjukkan perolehan rata-rata 2,9 dan pada siklus II 3,3 berarti mengalami peningkatan 4%. Data hasil perolehan para siswa pada saat tes tertulis siklus I memperoleh nilai rata-rata 70, dan pada siklus II memperoleh nilai rata-rata 85 berarti mengalami peningkatan 15%. Data hasil perolehan para siswa pada saat tes praktek siklus I memperoleh nilai rata-rata 70 dan pada siklus II memperoleh nilai rata-rata 87 berarti mengalami peningkatan 17%. Kata Kunci: Teknik, recorder, demonstrasi, baik, dan benar. A. PENDAHULUAN Pendidikan formal dari tingkaat SD sederajat hingga SMA sederajat terdapat pendidikan kesenian. Pendidikan Seni dibutuhkan untuk menyeimbangkan otak kanan dengan otak kiri. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK- KMP) pada mata pelajaran estetika SMP/ MTs/ SMPLB/ Paket B, antara lain: 1.Memanfaatkan lingkungan untuk kegiatan apresiasi seni 2.Menghargai karya seni, budaya, dan keterampilan sesuai dengan kekhasan lokal 3.Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis karya seni. Penelitian ini memotivasi siswa dengan cara mengajarkan teknik bermain alat musik recorder dengan benar menggunakan metode demonstrasi secara perorangan mupun kelompok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya (seni musik) khususnya terkait dengan teknik bermain alat musik recorder dengan menggunakan metode demonstrasi. Kepekaan pendengaran dan kemahiran menggerakkan jari-jari tangan sangat 204

dibutuhkan dalam bermain musik. Hal ini merupakan salah satu faktor penghalang bagi siswa. Selain itu terdapat beberapa permasalahan yang sering ditemui berkaitan dengan teknik bermain recorder, khususnya dalam aktivitas pembelajaran: 1. Materi pembelajaran memainkan alat musik recorder merupakan suatu yang baru bagi para siswa 2. Pada umumnya para siswa malas dan malu untuk memainkan alat musik sendiri di depan kelas. 3. Aktivitas pembelajaran masih didominasi oleh guru, siswa kurang kreatif 4. Penggunaan media pembelajaran (alat peraga, alat bantu, dan sumber belajar lain) oleh guru kurang optimal. 5. Metode belajar yang dilakukan guru dalam mengajarkan alat musik recorder belum tepat, oleh karena itu siswa mengalami kesulitan untuk memahami konsep-konsep materi yang diajarkan Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti mencoba untuk membimbing para siswa SMPN 4 Mataram melalui cara termudah memainkan alat musik recorder dengan menggunakan metode demonstrasi. Dengan memainkan alat musik yang sederhana, berlatih bersama, dan dibimbing oleh guru, diharapkan para siswa termotivasi untuk belajar bermain musik. Melalui penelitian ini diharapkan masalah-masalah pembelajaran dapat dituntaskan, sehingga proses pembelajaran yang inovatif dapat diaktualisasikan secara sistematis dan efektif, tercipta sebuah budaya belajar atau learning culture di kalangan siswa. Berdasarkan keberadaan masalah dan penyebab masalah di atas, maka dari itu peneliti menentukan identifikasi penyebab masalah, antara lain: 1. Materi pembelajaran pokok yaitu tentang teknik termudah bermain alat musik recorder. 2. Teknik pembelajaran 3. Komposisi yang diajarkan dalam teknik bermain alat musik recorder antara lain: cara memegang dan meniup alat musik recorder 4. Fasilitas yang digunakan 5. Kreatifitas dari setiap siswa yang berbeda-beda 6. Kesesuaian antara materi pelajaran, teknik, komposisi, fasilitas, dan kreatifitas siswa yang kurang 7. Finishing dalam proses belajar mengajar. Untuk memecahkan masalah pembelajaran tersebut di atas, akan ditempuh melalui tahapan sebagai berikut: a. Mengidentifikasi kembali sumber-sumber masalah yang dihadapi dalam pembelajaran Seni Musik terkait dengan teknik bermain alat musik recorder b. Menyusun RPP, LKS, lembar observasi dan lembar penilaian yang diperlukaan c. Melaksanakan tahap-tahap pembelajaran Seni Musik terkait dengan teknik bermain alat musik recorder melalui strategi pembelajaran demonstrasi d. Mendiskusikan hasil evaluasi kegiatan pembelajaran dan memberikan refleksi terhadap semua kegiatan pembelajaran tersebut e. Merevisi perencanaan siklus berikutnya berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus sebelumnya. B. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMPN 4 Mataram dalam waktu 3 bulan (dari bulan Maret sampai dengan Mei 2016) dengan subyek penelitian siswa-siswi kelas VII 1 yang berjumlah 32 orang (laki-laki 14 orang dan perempuan 18 orang) pada semester Genap Tahun Ajaran 2015/ 2016. Tindakan nyata yang dilakukan oleh guru selaku peneliti yaitu dengan menggunkan 2 siklus. Data dianalisis secara kualitatif dengan melihat penyempurnaanpenyempurnan pada setiap siklus pembelajaran: (1) Data prestasi hasil belajar siswa dilihat dari kemampuan mengerjakan soal tes awal yang didukung dengan hasil tes tertulis kelompok, dan pengamatan peneliti pada saat proses belajar mengajar. Pengamatan yang dimaksud meliputi: Pemahaman siswa tentang teknik bermain alat musik recorder dan penerapan teknik bermain alat musik recorder yang baik dan benar dengan menggunakan 205

metode demonstrasi. (2) Data tentang kemampuan guru dalam menerapkan metode demonstrasi, yang dianalisis secara kualitatif (terlaksana atau tidak). Data ini digunakan untuk mengetahui keefektifan aplikasi pembelajaran dengan metode demonstrasi. Data prestasi hasil belajar siswa dilihat dari kemampuan mengerjakan soal tes awal yang didukung dengan hasil tes tertulis kelompok, dan pengamatan peneliti pada saat proses belajar mengajar. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah melakukan tindakan terhadap rancangan tindakan yang dilaksanakan sebanyak dua siklus, diperoleh data-data dari evaluasi dan hasil observasi pada siklus yang telah dilaksanakan data yang diperoleh pada penelitian ada dua macam, yaitu: a) Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dan hasil evaluasi yang memberikan jawaban mengenai berhasil atau tidaknya proses pembelajaran pada pada mata pelajaran Seni Budaya dengan menggunakan metode demonstrasi yang diukur dengan peningkatan hasil belajar siswa secara individu maupun kelompok. b). Data kualitatif, diperoleh dari hasil observasi yang memberikan gambaran tentang kegiatan guru dan siswa selama proses belajar mengajar. Data komulatif dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dari siklus I ke siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 1: Data Kumulatif Siklus I ke Siklus II No. Indikator Siklus I Siklus II Jenis Kegiatan Ket. Keberhasilan Perolehan (Rata-rata) Perolehan (Rata-rata) Ket. 1. Observasi Guru 4.0 3,8 Belum Tuntas 4,5 Tuntas 2. Observasi Siswa 3.0 2,9 Belum Tuntas 3,3 Tuntas 3. Nilai Tes Tertulis 74 70 Belum Tuntas 85 Tuntas 4. Nilai Tes Praktek 74 70 Belum Tuntas 87 Tuntas Hal-hal penting yang dibahas dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah: a) Hal telah dilakukan b) kendala yang dihadapi, c) faktor penyebab, d) dampak/ akibat, e) solusi, dan f) upaya pemecahannya. SIKLUS I 1). Tahap Perencanaan Pada tahap ini yang dihadapi oleh peneliti adalah sulitnya menentukan waktu untuk mengerjakan seluruh perangkat pelaksanaan penelitian. Hal ini karena peneliti mengajar 28 jam per minggu, akan tetapi pada akhirnya bisa diselesaikan dengan baik. 2). Tahap Pelaksanaan Pada proses pelaksanaan pembelajaran pada umumnya para siswa belum mampu menjelaskan tentang teknik bermain alat musik recorder dan cara melatihnya. Tidak semua siswa bersedia maju untuk mencoba mendemonstrasikan cara bermain alat musik recorder. 3). Tahap Observasi a. Pada tahap ini, observer melakukan pengamatan mulai dari kegiatan membuka pelajaran, kegiatan inti, hingga kegiatan penutup. Aspek yang diamati sesuai dengan skenario pembelajaran menggunakan metode demonstrasi, hasil observasi guru memperoleh skor rata-rata 3,8 sementara indikator keberhasilan yang diharapkan 4,0. Hal ini berarti kinerja guru dalam menerapkan pendekatan demonstrasi belum maksimal. b. Hasil Observasi Siswa dalam upaya peningkatan aktivitas belajar Seni Musik, khususnya terkait dengan teknik bermain alat musik recorder dari pengamatan peneliti di kelas VII 1 SMP Negeri 4 Mataram, antara lain: Hasil observasi siswa perolehan nilainya 2.9 sementara indikator keberhasilan yang diharapkan 3,0 Hal ini berarti aktivitas siswa dalam menerapkan pendekatan demonstrasi belum maksimal. Kategori yang dijadikan patokan dalam penilaian aktivitas siswa sebagai berikut: Aspek keaktifan: Frekuensi menyampaikan pertanyaan, pendapat, dan bekerja Skor 1: Jika tidak aktif atau tidak pernah: bertanya, berpendapat, dan bekerja 206

Skor 2: Jika kurang aktif atau pernah: bertanya, berpendapat, dan bekerja Skor 3: Jika aktif atau sering bertanya, berpendapat, dan bekerja Skor 4: Jika sangat aktif atau selalu bertanya, berpendapat, dan bekerja Aspek kerja sama: Berapa banyak siswa dapat bekerjasama dengan anggota kelompok lainnya. Skor 1: Jika tidak bisa bekerja dengan semua anggota (bekerja sendiri) Skor 2: Jika bisa bekerjasama dengan atau orang anggota lainnya Skor 3: Jika bisa bekerjasama dengan beberapa anggota lainnya Skor 4: Jika bisa bekerjasama dengan semua anggota Aspek Gagasan/ Ide: Frekuensi menyampaikan ide/gagasan Skor 1: Jika tidak pernah mengeluarkan ide/ gagasan Skor 2: Jika pernah mengeluarkan ide/gagasan Skor 3: Jika sering mengeluarkan ide/gagasan Skor 4: Jika selalu mengeluarkan ide/gagasan. Hasil nilai tes tertulis individual para siswa nilai rata-rata yang diperoleh 70, sementara indikator keberhasilan yang diharapkan 74. Hal ini menunjukkan bahwa para siswa belum tuntas dalam menguasai pelajaran yang diberikan oleh guru hasil skor yang diperoleh 2,5 (jumlah skor 239/32/3) sementara indikator keberhasilan yang diharapkan 3,0. Hasil tes praktek para siswa memperoleh nilai rata-rata 70, sementara indikator keberhasilan yang diharapkan 74. Hal ini menunjukkan bahwa para siswa juga belum tuntas dalam menguasai pelajaran yang diberikan oleh guru. 4). Tahap Refleksi Setelah diadakan analisis hasil tindakan I, maka ditemukan permasalahan yang menjadi kendala, sehingga hasilnya belum sesuai dari yang diharapkan. Permasalahan tersebut antara lain: a. Perencanaan yang kurang optimal b. Proses pembelajaran yang kurang kondusif c. Kurangnya kesiapan guru dalam pelaksanaan pembelajaran Hasil penelitian pada siklus I belum tuntas, oleh karena itu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilanjutkan ke siklus II, dengan harapan pemahaman para siswa tentang teknik bermain alat musik recorder yang baik dan benar pada peserta didik kelas VII 1 Semester Genap Tahun Ajaran 2015/ 2016 SMPN 4 Mataram denagn menggunakan metode demonstrasi meningkat pada siklus II. SIKLUS II 1). Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti sudah menyadari kesalahan yang pernah dilakukan pada siklus I, dan berusaha untuk memperbaiki dan menyempurnakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang akan dilaksanakan sehingga tidak mengalami hambatan dalam proses pembelajaran. 2). Tahap Pelaksanaan Dengan mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), guru berupaya agar tidak melakukan kesalahan yang dilakukan pada siklus I. Siswa antusias mengikuti pelajaran teknik bermain alat musik recorder dengan metode demonstrasi, sehingga pemahaman mereka terkait dengan materi pelajaran semakin meningkat. Keseriusan dan minat siswa dalam mempelajari teknik bermain alat musik dengan metode demonstrasi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VII 1 SMP Negeri 4 Mataram. Penggunaan metode demonstrasi sangat tepat dipraktekkan dalam mempelajari teknik bermain alat musik recorder. 3). Tahap Observasi a. Observer melakukan pengamatan mulai dari kegiatan membuka pelajaran, kegiatan inti, hingga kegiatan penutup. Aspek yang diamati sesuai dengan skenario pembelajaran menggunakan metode demonstrasi, hasil observasi guru memperoleh skor rata-rata 4,5 sedangkan indikator keberhasilan yang diharapkan 4,0. Hal ini berarti kinerja guru dalam menerapkan pendekatan demonstrasi telah berhasil. b. Hasil Observasi Siswa dalam upaya peningkatan aktivitas belajar Seni Musik, 207

terkait dengan teknik bermain alat musik recorder dari pengamatan peneliti di kelas VII 1 SMP Negeri 4 Mataram sebagai berikut: Hasil observasi siswa perolehan nilainya 3,3 atau 86 sementara indikator keberhasilan yang diharapkan 3,0. Hal ini berarti aktivitas siswa dalam menerapkan pendekatan demonstrasi telah berhasil, indikator keberhasilan telah terlampaui. Hasil tes tertulis nilai yang diperoleh 85, sedangkan indikator keberhasilan yang diharapkan 74. Hal ini berarti aktivitas siswa dalam menerapkan pendekatan demonstrasi sangat meningkat dan indikator keberhasilan telah terlampaui. Hasil tes praktek para siswa nilai rata-rata yang diperoleh 87, sedangkan indikator keberhasilan yang diharapkan 74. Hal ini menunjukkan bahwa para siswa sudah tuntas dalam menguasai pelajaran yang diberikan oleh guru. 4). Tahap Refleksi Melihat hasil analisa data dengan mencocokkan indikator keberhasilan, maka dapat disimpulkan: a. Hipotesis tindakan pada siklus II terbukti bahwa penerapan metode demonstrasi dalam mempelajari teknik bermain alat musik recorder dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII 1 semester genap tahun ajaran 2015/ 2016 di SMP Negeri 4 Mataram. b. Hasil observasi siswa telah melampaui indikator keberhasilan baik dalam proses pembelajaran maupun dalam penilaian hasil belajar, karena telah mampu mencapai nilai di atas rata-rata indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. c. Penelitian dilakukan cukup melalui dua siklus dan dihentikan pada siklus II, dengan harapan semoga penerapan metode demonstrasi akan digunakan dengan berbagai inovasi yang dilakukan oleh guru. D. SIMPULAN Data komulatif dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dari siklus I ke siklus II adalah sebagai berikut: Dampak nyata dari meningkatnya aktivitas belajar adalah hasil belajar yang meningkat. Data hasil observasi guru pada siklus I menunjukkan perolehan 3,8 dan pada siklus II 45, berarti mengalami peningkatan 7%. Data hasil observasi guru terhadap siswa terkait dengan aktivitas siswa pada siklus I menunjukkan perolehan rata-rata 2,9 dan pada siklus II 3,3, berarti mengalami peningkatan 4%. Data hasil perolehan para siswa pada saat tes tertulis siklus I memperoleh nilai rata-rata 70, dan pada siklus II memperoleh nilai rata-rata 85, berarti mengalami peningkatan 15%. Data hasil perolehan para siswa pada saat tes praktek siklus I memperoleh nilai rata-rata 70, dan pada siklus II memperoleh nilai rata-rata 87, berarti mengalami peningkatan 17%. Hal ini menunjukakan bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi dalam mempelajari teknik bermain alat musik recorder, para siswa termotivasi dan hasil belajar siswa meningkat. Nilai ini merupakan gambaran bahwa siswa sangat antusias dan sangat aktif dalam proses pembelajaran. Peningkatan nilai pada siklus II yang sangat berarti ini diharapkan bertahan pada pelaksanaan pembelajaran di luar PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Adapun saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini yakni: 1. Bagi siswa SMP Negeri 4 Mataram agar berusaha meningkatkan motivasi belajar dengan menerapkan metode demonstrasi dalam kegiatan pembelajaran, dengan harapan hasil belajar menjadi meningkat. 2. Bagi teman-teman guru, baik guru mata pelajaran Seni Budaya maupun guru mata pelajaran yang lain agar senantiasa termotivasi untuk menerapkan berbagai media pembelajaran dalam kegiatan proses belajar mengajar, maupun metode atau model pembelajaran guna mengembangkan ilmu pengetahuan, dan hendaknya termotivasi untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2012 Penelitian Tindakan Kelas (Edisi Revisi) Jakarta PTBumi Aksara. 208

Ahmadi, Abu. Dan Joko Tri Prasetya. 1987. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia Asma, Nur, 2008. Model-Model Pembelajaran. Jakarta, Depdiknas Heriawaan, Asep Herry dkk. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Pusat. Jakarta: Penerbitan Universitas Terbuka Djamarah, Syaiful Bahri. 1997. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri, 2010. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Jakarta. Rineka Cipta. Hasibuan, JJ dan Mujiono. 1993. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya KBBI edisi ketiga. 2002. Jakarta: Balai Pustaka. KBBI edisi ke 4, cetakan pertama th 2008. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Jakarta: Balai Pustaka Rusman, 2012. Model-Model Pembelajaran.Jakarta. Raja Grafindo Persada. Sanjaya, Wina, 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta. Kencana Pranada Media Suhardjono, 2012. Penelitian Tindakan Kelas (Edisi Revisi) Jakarta. BumiAksara. Soemirat, Cheppy, 2009. Panduan Dasar Bermain Recorder. Jakarta, Kawan Pustaka. 209