BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan dua pendekatan yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Noor (2013:34) menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Adapun tujuan penelitian deskriptif menurut Sukardi (2015:157) pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat. Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan tentang kualitas soal UTS mata pembelajaran matematika tingkat SMP Negeri di Kota Padang berdasarkan aspek validitas logis, validitas empiris, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda dan distraktor soal. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Arikunto (2006: 130) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII tingkat SMP Negeri di Kota Padang tahun ajaran 2016/2017, bagian dari populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMPN 31 Padang yang disajikan pada Tabel 3.1: 42
43 Tabel 3.1 Jumlah Peserta Didik Kelas VII SMPN 31 Padang Tahun Ajaran 2016/2017 No Kelas Jumlah Siswa 1 VII 1 34 2 VII 2 34 3 VII 3 34 4 VII 4 34 5 VII 5 34 6 VII 6 34 7 VII 7 34 8 VII 8 34 Jumlah Peserta Didik 272 Sumber: Tata Usaha SMPN 31 Padang 2. Sampel Suharsimi (2002: 109) menyatakan bahwa: sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII dengan kemapuan: tinggi, sedang dan rendah. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik purposive sampling, yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan/tujuan tertentu (Sugiono, 2012:124); (Maolani, 2015:62). Sampel pada penelitian ini adalah kelas VII 1 (sampel peserta didik berkemampuan tinggi), VII 4 (sampel peserta didik berkemampuan sedang), VII 8 (sampel peserta didik berkemampuan rendah). Kelas yang dijadikan sampel diharapkan dapat mewakili peserta didik SMP Negeri di Kota Padang. Pengambilan sampel pada penelitian ini ditentukan berdasarkan informasi dan saran oleh Ibu Roswita S.Pd selaku guru matematika kelas VII SMP N 31 Padang.
44 C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP N 31 Padang. Penelitian dilakukan setelah dilaksanakannya UTS genap mata pelajaran matematika, penelitian dilaksanakan pada tanggal 9-20 Juni 2017. D. Variabel dan Data 1. Variabel Variabel menurut Arikunto (2010:161) adalah objek penelitian atau hal-hal yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdapat variabel pokok yaitu soal UTS matematika kelas VII SMP Negeri di Kota Padang pada semester genap tahun ajaran 2016/2017, dengan indikator: 1. Validitas 2. Reliabilitas 3. Tingkat kesukaran 4. Daya pembeda 5. Distraktor 2. Data a. Jenis Data Pada hakikatnya jika dilihat dari segi wujudnya data dapat dibedakan menjadi data kualitatif dan data kuantitatif (Subagyo, 2006:94-97):
45 1) Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dan informasi dengan menggunakan berbagai metode pengumpulan data seperti pengamatan, wawancara, menggambar,diskusi kelompok terfokus, setelah itu dituangkan kedalam catatan lapangan/transkrip (Patilima, 2005:88). Data kualitatif dalam penelitian ini adalah lembar telaah soal yang telah diisi oleh 3 orang panelis yang digunakan untuk uji validitas logis soal. 2) Data Kuantitatif Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka/bilangan. Sesuai dengan kriterianya, data kuantitatif bisa diolah/dianalisis memakai teknik perhitungan statistika/matematika (Bugin, 2005:120). Data kuantitatif pada penelian ini berupa lembar jawaban dan skor UTS matematika peserta didik kelas VII SMPN 31 Padang yang digunakan untuk uji validitas empiris, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda dan distraktor soal. b. Sumber Data Sumber data (data sekunder) dalam penelitian ini adalah 3 (tiga) orang panelis dan seorang guru mata pelajaran matematika kelas VII dan wakil kesiswaan SMP N 31 Padang.
46 E. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan Sebelum kegiatan penelitian berlangsung maka terlebih dahulu penulis mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian yaitu : 1) Observasi ke sekolah tempat penelitian. 2) Mengamati langsung proses UTS mata pelajaran matematika kelas VII berlangsung di sekolah yang dijadikan tempat penelitian. 3) Mengurus surat izin penelitian ke Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang 4) Mempersiapkankan instrumen pengumpulan data berupa tes lembar telaah soal, khususnya instrument untuk uji validitas soal. 2. Tahap Pelaksanaan a. Memahami dan memasuki lapangan Pada tahap ini penulis harus benar-benar telah mempersiapkan diri untuk mulai melakukan tahap pengumpulan data atau informasi dari subjek penelitian. Penulis melakukan wawancara dengan pendidik matematika kelas VII SMP N 31 Padang untuk memperoleh informasi awal tentang kualitas butir soal UTS matematika, dan melihat langsung kondisi pelaksanaan UTS mata pelajatan matematika kelas VII di SMPN 31 Padang.
47 b. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan dokumentasi UTS matematika kelas VII SMP N 31 Padang berupa: SKL, soal ujian, lembar jawaban peserta didik, dan kunci jawaban UTS mata pelajaran matematika kelas VII. Data diambil dengan jalan interview dengan guru yang bersangkutan setelah tes selesai dilaksanakan. c. Menentukan kelas yang akan dijadikan subjek penelitian. d. Menentukan kelompok peserta didik berdasarkan kemampuan peserta didik, ditentukan berdasarkan nilai UTS, sehingga diperoleh peserta didik kelompok atas (KA), peserta didik kelompok tengah (KT), dan peserta didik kelompok bawah (KB). 3. Tahap Penyelesaian a. Melakukan analisis terhadap soal matematika dari segi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal, serta fungsi distraktor. b. Melakukan pembahasan dan menarik kesimpulan dari hasil analisis data, yaitu menyimpulkan tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda soal dan distraktor. c. Menyusun laporan hasil penelitian, menuliskan soal yang berkualitas baik, sedang dan kurang baik.
48 F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat pengumpul data yang digunakan dalam suatu penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar telaah soal yang digunakan untuk mengetahui validitas logis soal. G. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dokumentasi. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Adapun Sugiyono (2010:329) memberi contoh dokumentasi yang berbentuk tulisan misalnya sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan dan kebijakan. Dokumentasi berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup. Dokumentasi pada penelitian ini berupa soal UTS mata pelajaran matematika, kunci jawaban, lembar jawaban peserta didik dan SKL soal UTS matematika kelas VII SMP Negeri di Kota Padang tahun ajaran 2016/2017. Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data dengan melihat bahan-bahan dokumentasi yang ada di SMPN 31 Padang, khususnya yang berkaitan dengan soal dan hasil tes UTS mata pelajaran matematika kelas VII di SMPN 31 Padang tahun ajaran 2016/2017. Data tersebut berupa soal UTS yang disusun oleh guru MGMP matematika beserta lembar jawaban peserta didik dan kunci jawaban soal, selanjutnya akan dianalisis untuk mengetahui kualitas soal UTS matematika kelas VII tingkat SMP Negeri di Kota Padang.
49 H. Teknik Analisis Data Analisis butir soal dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan rumus analisis butir soal dan menggunakan program Anates. Anates merupakan sebuah program aplikasi komputer yang bertujuan untuk menganalisis kualitas butir soal. Pengolahan data yang dapat dilakukan dengan program Anates meliputi validitas butir soal, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran tes dan distraktor. Analisis butir soal mencakup analisis kualitatif (validitas logis) dan analisis kuantitatif (validitas empiris, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda dan distraktor). 1. Analisis Kualitatif a. Validitas Logis (validitas isi dan validitas konstruk) Adapun cara untuk menguji validitas isi dan validitas konstruk pada penelitian ini adalah dengan menggunakan logika (logical analysis). Logical analysis juga sering dikenal dengan istilah validitas rasional (Sudijono, 2011:164). Adapun teknik analisis dengan pendekatan rasional menurut Toha (1991:112) adalah membandingkan antara kisi-kisi soal dengan butir soalnya. Dalam kisi-kisi soal dimuat data tentang pokok bahasan dan subpokok bahasan. Misalnya aspek kognitif, aspek afektif atau psikomotor, sehingga dengan menggunakan satu kisi-kisi soal ini dapat dipakai sebagai bahan analisis validitas konstruksi dan sekaligus bahan untuk melakukan uji validitas isi.
50 Tolak ukur validitas logis pada penelitian ini ditinjau dari kesesuaian antara setiap butir soal dengan tujuan penilaian yang dapat dilihat dari SKL yang telah dibuat oleh pendidik. Teknik yang digunakan yakni teknik panel. Teknik ini dapat dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh dari segi materi, konstruksi, bahasa/budaya, kebenaran kunci jawaban/pedoman penskoran yang dilakukan oleh beberapa orang panelis (penelaah). Kriteria yang digunakan untuk menetapkan penelaah pada penelitian ini adalah penelaah minimal sudah lulus pendidikan S1 jurusan kependidikan matematika, dan pernah mengajar matematika minimal 1 (satu) tahun. 1) Nama Panelis Nama panelis pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2: Tabel 3.2 Daftar Nama Panelis No Nama Panelis Keahlian Tempat Tugas 1 Hutomo Atman Maulana, S.Pd., M.Si 2 Yuliani Fitri, S. Pd., M.Pd Matematika Pendidikan Matematika 3 Roswita S.Pd Pendidikan Matematika -Universitas Langlang Buana -IAIN Imam Bonjol Padang -IAIN Imam Bonjol Padang -UNES SMP Negeri 31 Padang Masa Tugas 2016 2017 2015- Sekarang 2013- Sekarang 2009- Sekarang
51 2) Langkah Kerja Pada tahap awal, penelaah/panelis diberikan butir-butir soal yang akan ditelaah, format penelaahan, dan pedoman penelaahan. Setelah itu, para penelaah disamakan persepsinya kemudian mereka bekerja sendiri-sendiri di tempat berbeda. Penelaah cukup memberikan tanda centang pada kolom format penelaahan butir soal apabila butir soal tidak memenuhi kriteria yang ada diaspek penelaahan. Caranya adalah membagikan lembar telaah soal objektif kepada 3 orang panelis. Dimana tugas tiga orang panelis ini mencocokkan butir soal dengan indikator yang terdapat pada SKL tes yang disusun oleh guru MGMP. Setelah itu dikumpulkan lagi untuk segera dianalisis oleh penulis. Penilaian dalam penentuan validitas logis dilakukan oleh penulis dengan mempertimbangkan tiga orang penelaah. Adapun ketentuan dalam validitas isi adalah sebagai berikut (Putri, 2016:58): a) Apabila dua ahli menilai cocok maka butir soal tersebut dikatakan valid (memiliki validitas sedang dan validitas tinggi). b) Apabila dua ahli menilai tidak cocok, maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid. Cara mengambil kesimpulan terhadap butir soal yang telah ditelaah, dengan kriteria sebagai berikut (Syahrial, 2002:53): 1) Memiliki kadar validitas tinggi jika butir soal yang memenuhi semua kriteria pada aspek materi, konstruksi, dan bahasa.
52 2) Memiliki kadar validitas sedang jika butir soal setidak-tidaknya memenuhi aspek materi: a) butir soal sesuai dengan indikator, dan b) isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran, serta sebanyak-banyaknya hanya ada tiga kriteria pada aspek konstruksi dan satu kriteria pada aspek bahasa yang tidak terpenuhi. 3) Memiliki kadar validitas rendah jika butir soal tidak memenuhi semua kriteria pada aspek materi a) butir soal sesuai dengan indikator, dan b) isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran, lebih dari tiga kriteria pada aspek konstruksi, dan lebih dari satu kriteria pada aspek bahasa. 2. Analisis kuantitatif Analisis secara kuantitatif dilakukan dengan menganalisis butir soal dilihat dari jawaban peserta didik dan kunci jawaban. a. Analisis Validitas Empiris Sedangkan untuk mengetahui validitas empiris digunakan rumus korelasi product-moment. Mencari (menghitung) koefisien korelasi r product moment r xy = r hh = r11 22 dengan menggunakan rumus: r xy = r11 = 22 N XY ( X)( Y) N X 2 ( X) 2 N Y 2 ( Y) 2 (Rumus 1) Keterangan: X = Skor butir belahan ganjil Y = Skor butir belahan genap N = Jumlah responden
53 Untuk menafsirkan koefisien korelasi menurut Arifin (2013:257) dapat menggunakan kriteria pada Tabel 3.3: Tabel 3.3 Interpretasi Validitas Soal Validitas Interpretasi 0,81 100 Sangat tinggi 0,61 0,80 Tinggi 0,41 0,60 Cukup 0,21 0,40 Rendah 0,00 0,20 Sangat rendah b. Analisis Reliabilitas Teknik pengujian reliabilitas tes pada penelitian ini akan digunakan metode belah dua. Mencari reliabilitas dengan metode belah dua menurut Hamzah (2014:236) yakni dengan cara pengetes hannya menggunakan sebuah tes dan dicobakan satu kali sehingga didapat koefisien korelasi setelah membelah dua dan mengkorelasikan dua belahan itu. Kemudian baru diketahui reliabilitas separuh tes. Macam pembelahan yaitu pembelahan ganjil-genap dan pembelahan awal-akhir. Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes digunakan Rumus Spearman Brown. Jumlah kedua belahan selanjutnya dikorelasikan. Setelah memperoleh koefisien korelasi r product moment r xy = r hh = r11 22 maka akan dihitung koefisien reliabilitas penuh, sehingga koefisien reliabilitas setengah harus diubah menjadi koefisien reliabiltas penuh r 11, untuk mengubah koefisien reliabilitas
54 setengah instrument menjadi koefisien reliabilitas penuh dilakukan dengan menggunakan rumus: r 11 = 2 r 1 21 2 1+r 1 21 2 ( R u m u s 2 ) Keterangan: r 11 = koefisien reliabilitas penuh instrument r11 = koefisien reliabilitas setengah instrument 22 Menurut Jihad (2012:181) Interpretasi nilai r 11 mengacu pada pendapat Guilford yang dikutip dari Ruseffendi dapat dilihat pada Tabel 3.4: Tabel 3.4 Interpretasi Reliabilitas Soal Reliabilitas Interpretasi r 11 = 1,00 Sangat tinggi 0,70 < r 11 1,00 Tinggi 0,30 < r 11 0,70 Cukup 0,00 < r 11 0,30 Rendah r 11 = 0,00 Sangat rendah c. Analisis Tingkat Kesukaran Sedangkan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal Arikunto (2012:208); Sudijono (2011b:372) menyatakan bahwa untuk menentukan indeks kesukaran soal bentuk obyektif digunakan rumus: P = B JS (Rumus 3) Keterangan: P = Indeks Kesukaran soal B = Banyaknya siswa yang menjwab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Menurut ketentuan yang sering diikuti, Arikunto (2012:210) mengklasifikasikan indeks kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.5:
55 Tabel 3.5 Interpretasi Indeks Kesukaran Soal Indeks kesukaran Interpretasi P = 1,00 Soal terlalu mudah 0,70 < TK 1,00 Soal mudah 0,30 < TK 0,70 Soal sedang 0,00 < TK 0,30 Soal sukar TK = 0,00 Soal sangat sukar d. Analisis Daya Beda Cara menghitung indeks pembeda soal berdasarkan juknis analisis soal dari Depdiknas Kota Padang (2017) menggunakan rumus: DB = BA BB 1 2 N (Rumus 4) Keterangan: DB = Daya Beda BA = Jumlah jawab benar tiap soal kelompok atas BB = Jumlah jawab benar tiap soal kelompok bawah N = Jumlah testee kelompok atas dan kelompok bawah Menurut Arifin (2013:133) Interpretasi nilai daya pembeda mengacu pada Tabel 3.6 berikut: Tabel 3.6 Interpretasi Daya Beda Soal Daya Beda Interpretasi 0,40 atau lebih Sangat Baik 0,30 < DP 0,39 Baik 0,20 < DP 0,29 Cukup 0,19 ke bawah Kurang Baik e. Analisis Distraktor (Pengecoh) Cara menghitung indeks pengecoh menurut Arifin (2013:280) dapat dihitung dengan rumus : IP = P (N B) 100% (Rumus 5) n 1
56 Keterangan: IP = Indeks pengecoh P = Jumlah peserta didik yang memilih pengecoh N = Jumlah peserta didik yang ikut tes B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal n = Jumlah alternatif jawaban atau opsi 1 = Bilangan tetap Interpretasi indeks pengecoh dapat dilihat pada Tabel 3.7 Arifin (2013:280): Tabel 3.7 Interpretasi Indeks Pengecoh Soal Indeks Pengecoh Interpretasi 76% IP 125% Sangat baik (++) 51% IP 75% atau Baik (+) 126% IP 150% 26% IP 50% atau Kurang baik(-) 151% IP 175% 0% IP 25% atau Jelek(--) 176% IP 200 IP > 200% Sangat jelek(---)