DAFTAR PUSTAKA. Abdelhak, M., Grostik, S., Hanken, M. A. (2001). Health Information Management of a Strategic Resource. Sydney: W B Saunders Company.

dokumen-dokumen yang mirip
resume di setiap ruangan pengisian lembar resume medis. Dan sebaiknya kepala pelayanan medis melakukan sosialisasi tentang

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, M. (2012). 5M Dalam Manajemen [internet]. [diakses tanggal 12 April 2014]

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

HUBUNGAN ANTARA CODER (DOKTER DAN PERAWAT) DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN ICD-10 DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

[Internet]. Tersedia dalam [Diakses pada tanggal 24 Maret 2014].

BAB VI PENUTUP. 2. Permasalahan yang dihadapi pada sistem peminjaman dan pengembalian

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. satu faktor pendukung terpenting. Di dalam Permenkes RI Nomor

Ketepatan Penentuan Kode Penyebab Dasar Kematian Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga Triwulan IV Tahun 2010

DAFTAR PUSTAKA. Azwar A Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga. Jakarta: Binarupa Aksara

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

LelimafiSetiyani, Tri Lestari, Putu Suriyasa APIKES Mitra Husada Karanganyar

Dwi Setyorini, Sri Sugiarsi, Bambang Widjokongko APIKES Mitra Husada Karanganyar

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan upaya bangsa Indonesia untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai sebuah pelayanan yang baik bagi pasien. sesuai dengan klasifikasi yang diberlakukan di Indonesia (ICD-10) tentang

LATAR BELAKANG. 72 Jurnal Kesehatan, ISSN , VOL. V. NO.1, MARET 2011, Hal 72-78

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

JURNAL VISIKES - Vol. 10 / No. 1 / April 2011

HUBUNGAN KETERISIAN DAN KEJELASAN DIAGNOSIS UTAMA PADA LEMBAR RINGKASAN MASUK DAN KELUAR DENGAN TERKODENYA DIAGNOSIS DI RS BHAYANGKARA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Nasional) yang diselenggarakan oleh BPJS (Badan Pelaksanan Jaminan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

LATAR BELAKANG Pelaksanaan pengodean dilakukan oleh seorang profesional perekam medis dengan menggunakan standar klasifikasi

HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN

HUBUNGAN KETERISIAN DAN KEJELASAN DIAGNOSIS UTAMA PADA LEMBAR RINGKASAN MASUK DAN KELUAR DENGAN TERKODENYA DIAGNOSIS DI RS BHAYANGKARA YOGYAKARTA

Buku 3: Bahan Ajar Pertemuan Ke - 14

BAB I PENDAHULUAN. tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, puskesmas adalah unit pelaksana. teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung-jawab

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAPPADA KASUS CHRONIC KIDNEY DISEASE TRIWULAN IVDI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Abdelhak, M.; Grostick, S.; Hanken, M.A. (2011). Health Information: Management of A Strategic Resource. Sidney: WB. Saunders Company.

ANALISIS KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS UTAMA TYPHOID FEVER BERDASARKAN ICD-10 PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki peran sangat strategis dalam upaya mempercepat. peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia (Hatta, 2010).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KESESUAIAN DIAGNOSIS PADA BERKAS REKAM MEDIS DAN EHR PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 377/Menkes/SK/III/2007

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. isi, akurat, tepat waktu, dan pemenuhan persyaratan aspek hukum. berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. bersifat mutlak. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

ANALISIS DESAIN FORMULIR LAPORAN OPERASI (RM 16) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djojosoegito dalam Hatta (2008) rumah sakit merupakan

GAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA

TINJAUAN KEAKURATANKODE DIAGNOSIS DAN EXTERNAL CAUSE PADA KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS PASIEN RAWAT INAPDI RUMAH SAKIT DR. MOERWARDI PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. rangka pemberian pelayanan kesehatan. Dokumen berisi catatan dokter,

KONSISTENSI PENGGUNAAN ISTILAH GASTROENTERITIS PADA KOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sebuah pelayanan yang baik bagi pasien. 1. standar profesi rekam medis dan informasi kesehatan. Standar profesi rekam

Skripsi ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ASTRI SRI WARIYANTI J

BAB 1 PENDAHULUAN. Klasifikasi dan kodefikasi penyakit, Aspek hukum dan etika profesi, Manajemen rekam medis & informasi kesehatan, Menjaga mutu rekam

Kata Kunci : Pengodean, Rekam Medis, JKN, Kejelasan dan Kelengkapan

BAB I PENDAHULUAN. adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011

DAFTAR REFERENSI. Abdelhak, Mervat; Sara Grostick; Mary Alice Hanken; Ellen Jacobs Health

BAB I PENDAHULUAN. penduduk sebesar 1,49 persen yang siap dilayani oleh 2000 rumah sakit dan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. medis maupun non medis. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan. Republik Indonesia No. 269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kesehatan (health system) adalah tatanan yang bertujuan

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT PENYIMPANAN RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 SUHERI PARULIAN GULTOM ABSTRAK

HUBUNGAN KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS KASUS OBSTETRI BERDASARKAN ICD-10 DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih. kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Jurnal Riset Kesehatan KEAKURATAN PENENTUAN KODE UNDERLYING CAUSE OF DEATH BERDASARKAN MEDICAL MORTALITY DATA SYSTEM DI RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009

KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA DOKUMEN REKAM MEDIS PADA KASUS PARTUS DENGAN SECTIO CESAREAN DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. medis lainnya. Sedangkan menurut American Hospital Assosiation rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1

HUBUNGAN ANTARA CODER (DOKTER DAN PERAWAT) DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN ICD-10 DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

INFOKES, VOL 7 NO 1, Februari 2017 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Setiap rumah sakit diwajibkan menyelenggarakan rekaman atau. rekam medis. Menurut Huffman (1994), rekam medis adalah rekaman atau

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes Nomor. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

HUBUNGAN KETEPATAN PENULISAN DIAGNOSIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS KASUS OBSTETRI GYNECOLOGY PASIEN RAWAT INAP DI RSUD. Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang. klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar baik umum

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SAMBUNGMACAN II. No.../.../.../SK/... TENTANG STANDARISASI KODE KLASIFIKASI DIAGNOSA DAN TERMINOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Karena itu

KARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 2010

TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

D3 Rekam Medis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan secara optimal. Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: X, Vol.1, No.2, Oktober 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Sehingga

ANALISIS TREND PASIEN RAWAT INAP BRONCHITIS DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI PERIODE TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PENULISAN DIANOSIS DAN PENGETAHUAN PETUGAS REKAM MEDIS TENTANG TERMINOLOGI MEDIS TERHADAP KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS

Hanjrah Fatmawati,Rano Indradi Sudra,Nurifa atul M.A APIKES Mitra Husada Karanganyar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. pasien rawat jalan, rawat darurat dan rawat inap dengan berbagai jenis

TINJAUAN HUBUNGAN ANTARA SPESIFISITAS DIAGNOSIS UTAMA DENGAN AKURASI KODE KASUS PENYAKIT BEDAH PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

TINJAUAN AKURASI KODE DIAGNOSA UTAMA MENURUT ICD-10 PADA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI BKPM WILAYAH SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka

STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS BEDAH ORTHOPEDY DI RSUD KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dikelola dengan manajemen sederhana, tetapi harus. berbagai perubahan. Setiap rumah sakit harus memiliki organisasi

Transkripsi:

83 DAFTAR PUSTAKA Abdelhak, M., Grostik, S., Hanken, M. A. (2001). Health Information Management of a Strategic Resource. Sydney: W B Saunders Company. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Budi, S. C. (2010) Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Yogyakarta: Quantum Sinergis Media. Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. (1997). Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Dewi, N. A. (2011) Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Inap Di RSUD Saras Husada Purworejo.. Karya Tulis Ilmiah (Tidak Dipublikasikan). Yogyakarta: D-III Rekam Medis Universitas Gadjah Mada.. Giyana, F. (2012). Analisis Sistem Pengelolaan Rekam Medis Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. [Internet]. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 48 61. Tersedia dalam http://ejournals1.undip.ac.id [Diakses 05 Mei Hantoro, J.N (2010) Pemahaman Petugas Rekam Medis Terhadap Pengelolaan Rekam Medis sebagai Dasar dalam Pengorganisasian Unit Kerja di RSJD Dr. RM. Siedjarwadi Provinsi Jawa Tengah.. Karya Tulis Ilmiah (Tidak Dipublikasikan). Yogyakarta: D-III Rekam Medis Universitas Gadjah Mada..

84 Hatta, G. R. (2008). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia Press (UI- Press). (2011). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI- Press). Huffman, E. K., (1994). Health Information Management. Berwyn, Illinois: Physicians Record Company. Istiqomah, (2011). Pemahaman Petugas Administrasi Bangsal dalam Pelaksanaan Sensus Harian Pasien Rawat Inap di RSUD Muntilan Kabupaten Magelang.. Karya Tulis Ilmiah (Tidak Dipublikasikan). Yogyakarta: D-III Rekam Medis Universitas Gadjah Mada. KBBI. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline versi 1.5.1 Diakses dari www.ebsoft.web.id pada tanggal Desember 2013. 50/MENKES/SK/I/1998 tentang Pemberlakuan Klasifikasi Statistik Internasional Mengenai Penyakit Revisi Kesepuluh ICD-10 Secara Nasional di Indonesia [internet]. Tersedia dalam www.depkes.go.id [Diakses tanggal 05 Mei 2014] Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indoensia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat [Internet]. Tersedia dalam www.hukor.depkes.go.id [Diakses 05 Oktober 2013]. 369/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan [Internet]. www.depkes.go.id [Diakses tanggal 04 Juni 378/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Perawat Gigi [Internet]. www.depkes.go.id [Diakses tanggal 04 Juni

85 844/MENKES/SK/X/2006 tentang Penetapan Standar Kode Data Bidang Kesehatan [Internet]. www.depkes.go.id [Diakses tanggal 05 Mei Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.377/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan [Internet]. Tersedia dalam www.hukor.depkes.go.id [Diakses 05 Oktober 2013]. Konsil Kedokteran Indonesia (2006). Standar Kompetensi Dokter Gigi. Jakarta : Konsil Kedokteran Indonesia. Konsil Kedokteran Indonesia (2012). Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Jakarta : Konsil Kedokteran Indonesia. Moleong. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosdakarya. Ninawati. 2009 Pengetahuan Petugas Coding Rawat Inap dalam Pelaksanaan Pengodean Diagnosis Pasien Obstetri di RSUD DR Moewardi Surakarta.. Karya Tulis Ilmiah (Tidak Dipublikasikan). Yogyakarta: D- III Rekam Medis Universitas Gadjah Mada. Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan: Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indoensia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis [Internet]. Tersedia dalam www.hukor.depkes.go.id [Diakses 05 Oktober 2013]. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 55 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Rekam Medis [Internet]. Tersedia dalam www.buk.depkes.go.id [Diakses 05 Mei Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI No. 30 Tahun 2013 tentang jabatan fungsional Perekam Medis dan angka kreditnya [Internet]. Tersedia dalan http://www.menpan.go.id/ [Diakses 22 mei 2014].

86 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) (2005). Standar Kompetensi Perawat Indonesia. Jakarta: Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). PORMIKI (1995). Kumpulan Makalah Seminar Nasional Dalam Kongres Dan Rakernas I-III PORMIKI. Yogyakarta: PORMIKI Pramono, A. E., Nuryati (2013). "Keakuratan Kode Diagnosis Penyakit Berdasarkan ICD-10 Di Puskesmas Gondokusuman Ii Kota Yogyakarta." [Internet]. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol I, No 1. Tersedia Dalam http://jmiki.aptirmik.or.id/ [Diakses 22 Juni Puwro, J. A. (2012). Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo dalam Pelestarian Benda Cagar Budaya Sebagai Kearifan Lokal. [Internet]. Thesis. Tersedia dalam eprints.uny.ac.id [Diakses tanggal 03 Juli Puskesmas Pleret. (2013). Buku Profil Puskesmas Pleret Kabupaten Bantul Tahun 2013. Yogyakarta: Puskesmas Pleret Kabupaten Bantul Yogyakarta Putri, M. M. A, (2011). Pemahaman Petugas Rekam Medis Terhadap Pelaksanaan Filing di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah. Karya Tulis Ilmiah (Tidak Dipublikasikan). Yogyakarta: D-III Rekam Medis Universitas Gadjah Mada. Rahayu, H., Ernawati, D., Kresnowati, L (2011). Akurasi Kode Diagnosis Utama Pada Rm 1 Dokumen Rekam Medis Ruang Karmel dan Karakteristik Petugas Koding Rawat Inap Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus Periode Desember 2009 [Internet]. Jurnal Visikes Vol. 10 / No. 1 / April 2011. Tersedia dalam http://lppm.dinus.ac.id/ [Diakses 05 Mei Rahmawati, D. (2011). Tinjauan Keakuratan Kode Diagnosis Pasien Rawat jalan di Rumah Sakit QADR tangerang Karya. [Internet]. Tersedia dalam http://digilib.esaunggul.ac.id/ [Diakses 22 Juni Sabarguna, B. S & Sumarni. 2003. Sumber Daya Manusia Rumah Sakit. Jakarta : UI (universitas Indonesia) Press.

87 Saryono, Anggraeni, M. D. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika Skurka, M. A. (2003). Health Information Management: Principle and Organization for Health Information Service. Chicago: AHA Press. Sudra, R. I. (2008). Faktor Yang Berperan dalam Akurasi Pengkodean. Tersedia dalam http://www.ranocenter.net/ [Diakses 22 Juni Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Penerbit Alfabeta. WHO.(2002). Medical Record Manual: A Guide for Developing Countries. Regional Office for The Western Pasific: World Health Organization.(2004) International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems, Tenth Revision, Volume 2 Instruction Manual.Geneva:WHO. Yuliani, N (2010). Analisis Keakuratan Kode Diagnosis Penyakit Commotio Cerebri Pasien Rawat Inap Berdasarkan Icd-10 Rekam Medik Di Rumah Sakit Islam Klaten [Internet]. Jurnal Rekam medis Vol I, No 1 Februari 2010. Tersedia dalam http://ejurnal.apikesmitra.ac.id [Diakses 14 April