AKIBAT HUKUM PUTUSAN PAILIT TERHADAP HARTA KEKAYAAN DEBITOR

dokumen-dokumen yang mirip
TANGGUNG JAWAB KURATOR PADA TENAGA KERJA YANG DI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) AKIBAT DARI PERSEROAN TERBATAS YANG DINYATAKAN PAILIT

AKIBAT HUKUM PUTUSAN PAILIT TERHADAP DEBITOR YANG MELAKUKAN PERJANJIAN PEMISAHAAN HARTA PERKAWINAN

KEPAILITAN PERUSAHAAN INDUK TERHADAP PERUSAHAAN ANAK DALAM GRUP

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PIHAK KETIGA (NATUURLIJKE PERSOON) DALAM HUKUM KEPAILITAN TERKAIT ADANYA ACTIO PAULIANA

AKIBAT HUKUM KEPAILITAN SUAMI/ISTRI TERHADAP HARTA BERSAMA SUAMI-ISTRI TANPA PERJANJIAN KAWIN. Oleh Putu Indi Apriyani I Wayan Parsa

AKIBAT HUKUM PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG TERHADAP STATUS SITA DAN EKSEKUSI JAMINAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KEPENTINGAN PARA KREDITOR AKIBAT ACTIO PAULIANA DALAM HUKUM KEPAILITAN

PENGATURAN DAN PENERAPAN PRINSIP PARITAS CREDITORIUM DALAM HUKUM KEPAILITAN DI INDONESIA

Oleh : A.A. Nandhi Larasati Ni Gusti Ayu Dyah Satyawati Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

PEMBATALAN PUTUSAN PENGADILAN NIAGA PADA PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT OLEH MAHKAMAH AGUNG TERKAIT DENGAN PUTUSAN PAILIT PT. DIRGANTARA INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KURATOR DALAM MENJALANKAN TUGAS PENGURUSAN DAN PEMBERESAN HARTA PAILIT

TINJAUAN YURIDIS EKSEKUSI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA YANG TIDAK DIDAFTARKAN

KEWENANGAN PENYELESAIAN SENGKETA KEPAILITAN YANG DALAM PERJANJIANNYA TERCANTUM KLAUSUL ARBITRASE

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

KEPAILITAN DEBITUR YANG TERIKAT PERKAWINAN YANG SAH DAN TIDAK MEMBUAT PERJANJIAN PERKAWINAN ABSTRACT

PRINSIP DEBT FORGIVENESS DALAM PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG (PKPU)

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TERTANGGUNG DALAM HAL TERJADI KEPAILITAN SUATU PERUSAHAAN ASURANSI

I. PENDAHULUAN. perusahaan harus dijalankan dan dikelola dengan baik. Pengelolaan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. luar biasa sehingga mengakibatkan banyak sekali debitor tidak mampu membayar utangutangnya.

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

ABSTRACT. Bankruptcy is a general confiscation of all property and the administration

2016, No Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Pedoman Imbalan Jasa bagi

Annisa Chaula Rahayu,Herman Susetyo*, Paramita Prananingtyas. Hukum Perdata Dagang ABSTRAK

AKIBAT KEPAILITAN TERHADAP ADANYA PERJANJIAN HIBAH

PENGARUH KEPAILITAN TERHADAP HARTA BERSAMA SUAMI ISTRI DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM KEPAILITAN

melakukan pembayaran-pembayaran terhadap utang-utang dari para telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari. 2

PENGARUH UNDANG-UNDANG KEPAILITAN DAN UNDANG- UNDANG HAK TANGGUNGAN TERHADAP KEDUDUKAN KREDITUR PEMEGANG HAK TANGGUNGAN APABILA DEBITUR PAILIT

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhannya sebagaimana tersebut di atas, harus. mempertimbangkan antara penghasilan dan pengeluaran.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kepailitan secara etimologis berasal dari kata pailit. 6 Istilah pailit berasal dari

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PENYELESAIAN PERKARA HUTANG PIUTANG ANTARA BANK CIMB NIAGA DENGAN PT. EXELINDO CELULLAR UTAMA

TANGGUNG JAWAB KURATOR DALAM PENGURUSAN DAN PEMBERESAN HARTA PAILIT DI KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dalam rangka pengembangan usahanya dimungkinkan

I. PENDAHULUAN. melahirkan perkembangan usaha yang dapat menunjang perekonomian suatu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TANGGUNG JAWAB SEKUTU TERHADAP COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP ( CV ) YANG MENGALAMI PAILIT

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik dalam bentuk perorangan ( natural person ) ataupun dalam bentuk badan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2007 tentang waralaba (selanjutnya disebut PP No. 42 Tahun 2007) dalam

PERTANGGUNGJAWABAN DIREKSI TERHADAP KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS (STUDI TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG No.05/PAILIT/2012/PN/NIAGA.

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi menjadi salah satu pilar penting dalam mendorong dan. meningkatkan pembangunan serta perekonomian nasional.

Oleh: Arga Jongguran Tio Debora Sitinjak. Ngakan Ketut Dunia Marwanto Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

disatu pihak dan Penerima utang (Debitur) di lain pihak. Setelah perjanjian tersebut

MEKANISME PERMOHONAN PERNYATAAN PAILIT MELALUI PENGADILAN NIAGA I Gede Yudhi Ariyadi A.A.G.A Dharmakusuma Suatra Putrawan

B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

AKIBAT HUKUM PENDAFTARAN OBJEK JAMINAN FIDUSIA DI DALAM PERJANJIAN KREDIT

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG. mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar sedikitnya satu utang yang

Penundaan Pembayaran Utang bagi Debitor yang dinyatakan Pailit dalam Kasus Kepailitan Oleh : Umar Haris Sanjaya 1 ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. Proses perniagaan, apabila debitor tidak mampu ataupun tidak mau

I. PENDAHULUAN. kebutuhannya begitu juga dengan perusahaan, untuk menjalankan suatu perusahaan

Oleh Gede Irwan Mahardika Ngakan Ketut Dunia Dewa Gede Rudy Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

PEMBATALAN PUTUSAN PENGADILAN NIAGA OLEH MAHKAMAH AGUNG DALAM HAL TERJADI KESALAHAN PENERAPAN HUKUM PEMBUKTIAN

PERTANGGUNGJAWABAN SEKUTU DALAM PERSEKUTUAN KOMANDITER YANG MENGALAMI KEPAILITAN

TINJAUAN PUSTAKA. sebagai kata sifat. Istilah failliet sendiri berasal dari Perancis yaitu faillite yang

AKIBAT HUKUM PERNYATAAN PAILIT

BAB I PENDAHULUAN. mengenai segala jenis usaha dan bentuk usaha. Rumusan pengertian

ANALISIS YURIDIS MENGENAI KEISTIMEWAAN BAGI PELAKU USAHA KECIL TERKAIT DENGAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS HAK EKSKLUSIF PEMILIK MEREK DI INDONESIA TERHADAP PELANGGARAN MEREK DALAM BENTUK PERJANJIAN LISENSI

KEDUDUKAN KREDITUR PEMEGANG HAK TANGGUNGAN DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP AKIBAT HUKUM JAMINAN FIDUSIA YANG BELUM DI DAFTARKAN TERHADAP PEMINJAMAN KREDIT PADA BANK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Krisis ekonomi yang telah berlangsung mulai dari tahun 1997, cukup

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian pinjam meminjam uang. Akibat dari perjanjian pinjam meminjam uang

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam pembangunan adalah pajak. Menurut Rochmat

TANGGUNG JAWAB KURATOR ATAS PENJUALAN ASET MILIK DEBITOR YANG TELAH DINYATAKAN PAILIT DIHUBUNGKAN DENGAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PARA KREDITOR ABSTRAK

SUBROGASI SEBAGAI UPAYA HUKUM TERHADAP PENYELAMATAN BENDA JAMINAN MILIK PIHAK KETIGA DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI

JURNAL PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KURATOR TERHADAP PELAKSANAAN PENGURUSAN DAN PEMBERESAN HARTA PAILIT ABSTRACT

TATA CARA PENUNTUTAN HAK WARIS OLEH AHLI WARIS YANG SEBELUMNYA DINYATAKAN HILANG BERDASARKAN KITAB UNDANG- UNDANG HUKUM PERDATA (KUHPERDATA)

BAB I PENDAHULUAN. utang-utangnya pada umumnya dapat dilakukan dengan cara dua hal, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. meminjam maupun utang piutang. Salah satu kewajiban dari debitur adalah

PROSES PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN PADA SERTIFIKAT HAK MILIK DALAM PERIKATAN JAMINAN KREDIT

AKIBAT HUKUM ATAS PELANGGARAN MEREK OLEH PIHAK YANG BUKAN PEMEGANG LISENSI

PERLINDUNGAN HUKUM KREDITOR BERDASARKAN UNDANG-UNDANG KEPAILITAN DEDY TRI HARTONO / D

TANGGUNG JAWAB KREDITOR ATAS HILANGNYA BARANG GADAI

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DARI PELAKU USAHA YANG TUTUP TERKAIT DENGAN PEMBERIAN LAYANAN PURNA JUAL/GARANSI

BAB I PENDAHULUAN. kepentingannya dalam masyarakat dapat hidup dan berkembang secara. elemen tidak dapat hidup sendiri-sendiri, tetapi

HAK-HAK NORMATIF PEKERJA PADA PERUSAHAAN YANG DINYATAKAN PAILIT

PENYELESAIAN KREDIT MACET DENGAN JAMINAN FIDUSIA AKIBAT DEBITUR WANPRESTASI

BAB I PENDAHULUAN. restrukturisasi dengan musyawarah dan mufakat, atau

TINJAUAN TENTANG KEKUATAN EKSEKUTORIAL SERTIFIKAT HAK TANGGUNGAN APABILA ADA PERLAWANAN DARI DEBITUR WANPRESTASI

PERLINDUNGAN HUKUM PEMEGANG SAHAM MINORITAS PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan ekonomi tersebut. Modal yang dimiliki oleh para pengusaha

KEPASTIAN HUKUM OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM PROSES KEPAILITAN PERUSAHAAN EFEK

DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013Online di

UPAYA YANG DAPAT DITEMPUH OLEH KREDITOR APABILA OBJEK JAMINAN FIDUSIA YANG AKAN DILELANG DIKUASAI OLEH PIHAK KETIGA

PUTUSAN Nomor 13/Pailit/2005/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Karyawan Sebagai Pemohon Dalam Mempailitkan Perusahaan (Studi Kasus: Kasus PT. Kymco Lippo Motor Indonesia)

TANGGUNG JAWAB DEBITUR TERHADAP BENDA JAMINAN FIDUSIA YANG MUSNAH DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya dengan sejumlah uang misalnya, dapat meminjam dari orang

PENOLAKAN WARIS BERDASARKAN KITAB UNDANG- UNDANG HUKUM PERDATA

BAB I PENDAHULUAN. piutang. Debitor tersebut dapat berupa orang perorangan (natural person) dan. terhadap kreditor tak dapat terselesaikan.

Apakah Pailit = Insolvensi? Heri Hartanto, Hukum Acara Peradilan Niaga (FH-UNS)

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang berarti bahwa manusia

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN OUTSOURCING JIKA PERUSAHAAN TIDAK MEMBERIKAN TUNJUNGAN HARI RAYA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO 13 TAHUN 2003

BAB II PENGAJUAN PERMOHONAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG KEPADA PENGADILAN NIAGA

BAB I PENDAHULUAN. maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara. sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaaan.

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan oleh perbankan syari ah. Seperti yang disebutkan dalam Undang-

Universitas Kristen Maranatha

`BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat lepas dari pergaulan sehariharinya

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengakhiri atau menyelesaikan suatu perkara atau sengketa antara para

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat melakukan tindakan-tindakan keperdataan, dalam arti lain, debitor

Lex Administratum, Vol. IV/No. 3/Mar/2016

Transkripsi:

AKIBAT HUKUM PUTUSAN PAILIT TERHADAP HARTA KEKAYAAN DEBITOR (Studi Terhadap Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Medan Nomor 2/Pdt.Sus-PAILIT/2016.PN.NiagaMdn.) Oleh: I Gede Andi Iswarayana I Putu Sudarma Sumadi Program Kekhususan: Hukum Bisnis, Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT This research entitled "legal consequences in bankruptcy Ruling Against Wealth the debtor". In this research, the problems that will be discussed is the legal basis of the commercial court judge on the State Court of Medan in dropping the verdict of Bankrupt Number 2/Pdt.Sus PAILIT/2016/PN.NiagaMdn, as well as legal consequences against their wealth. The type of the research that will be used in this paper is the normative legal research using an approach militate-invitations. The conclusion that can be drawn from this paper is the ruling of the bankruptcy will result in the public over the whole wealth of sita the debtor bankrupt, whether it has already existed or it will be existed in the future. The conclusion that can be drawn from this paper is, article 8 paragraph (4) and article 2 paragraph (1) of the Act the number 37 in 2004 about bankruptcy and Suspension of payment is the basis of the law of Commerce Court judge on the State Court of Medan in dropping the verdict statement of bankrupt Number 2/Pdt.Sus PAILIT/2016/PN.NiagaMdn. As for the verdict of the bankruptcy will result in the public over the whole wealth of sita the debtor bankrupt, whether there has been or there will be later in the day. Key Words: Legal Effect, Assets, Bankruptcy, The Debtor. ABSTRAK Penelitian ini berjudul Akibat Hukum Putusan Pailit Terhadap Harta Kekayaan Debitor. Dalam penelitian ini, permasalahan yang akan dibahas adalah dasar pertimbangan Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Medan dalam menjatuhkan Putusan Pailit Nomor 2/Pdt.Sus PAILIT/2016/PN.NiagaMdn, serta akibat hukum terhadap harta kekayaanya. Jenis penelitian yang dipergunakan dalam makalah ini adalah penelitian hukum normatif yang menggunakan pendekatan perundang undangan. Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah, pasal 8 ayat (4) dan pasal 2 ayat (1) Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang merupakan dasar pertimbangan Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Medan dalam menjatuhkan putusan pernyataan pailit Nomor 2/Pdt.Sus-PAILIT/2016.PN.NiagaMdn. Adapun putusan pailit akan mengakibatkan sita umum atas seluruh kekayaan debitor pailit, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. Kata Kunci: Akibat Hukum, Harta, Pailit, Debitor. 1

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pailit merupakan suatu keadaan di mana debitor tidak mampu untuk melakukan pembayaran pembayaran terhadap utang utang dari kreditornya. Keadaan tidak mampu membayar umumnya disebabkan karena kesulitan kondisi keuangan (financial distres) dari usaha debitor yang telah mengalami kemunduran. Sedangkan kepailitan merupakan putusan pengadilan yang mengakibatkan sita umum atas seluruh kekayaan debitor pailit, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. 1 Pada dasarnya suatu utang merupakan suatu kewajiban yang wajib dipenuhi oleh debitor, yang apabila tidak dipenuhi kreditor berhak untuk mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan debitor. 2 Hal tersebut juga dinyatakan dalam Pasal 1132 Kitab Undang Undang Hukum Perdata yang menentukan bahwa setiap pihak atau kredior yang berhak atas pemenuhan perikatan, haruslah mendapat pemenuhan perikatan dari harta kekayaan pihak yang berkewajiban (debitor) tersebut secara proporsional yang dihitung berdasarkan pada besarnya piutang masing masing dibandingkan terhadap piutang mereka secara keseluruhan, terhadap seluruh harta kekayaan debitor tersebut. Berdasarkan hal tersebut, melalui Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Medan melalui Putusan Nomor 2/Pdt.Sus PAILIT/2016/PN.NiagaMdn tertanggal 17 Februari 2016, akan dianalisis lebih lanjut mengenai akibat hukum putusan pailit terhadap harta pailit debitor, serta berkaitan dengan putusan tersebut akan dianalisis pula dasar pertimbangan Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Medan dalam menjatuhkan putusan pernyataan pailit. 1.2 Tujuan Penulisan Tulisan ini bertujuan untuk menganalisa dasar pertimbangan Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Medan dalam menjatuhkan Putusan Pailit Nomor 2/Pdt.Sus PAILIT/2016/PN.NiagaMdn dan akibat hukumnya terhadap harta kekayaan debitor. 1 Hadi Shubhan, 2009, Hukum Kepailitan Prinsip, Norma, dan Praktik di Peradilan, Prenada Media Group, Jakarta, Hal.1. 2 Adrian Sutedi, 2009, Hukum Kepailitan, Ghaila Indonesia, Bogor, Hal.33. 2

II. ISI MAKALAH 2.1 Metode Penelitian Jenis penelitian yang dipergunakan dalam makalah ini adalah penelitian hukum normatif dengan sumber bahan hukum primer berupa Putusan Niaga pada Pengadilan Negeri Medan Nomor 2/Pdt.Sus-PAILIT/2016.PN.NiagaMdn, dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yakni pendekatan perundang undangan. 2.2 Hasil dan Pembahasan 2.2.1 Dasar Pertimbangan Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Medan dalam Menjatuhkan Putusan Pernyataan Pailit. Berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Selanjutnya disebut sebagai UUK), debitor dapat dikatakan pailit apabila debitor tersebut mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan Pengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih kreditornya. Terkait dengan dasar pertimbangan Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Medan dalam menjatuhkan putusan pernyataan pailit Nomor 2/Pdt.Sus- PAILIT/2016.PN.NiagaMdn adalah Termohon pailit Atman Wiratman terbukti memiliki dua kreditor atau lebih dan tidak dapat membayar lunas sedikitnya satu utang yang dapat ditagih. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 8 ayat (4) UUK, yang menyatakan bahwa Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk dinyatakan pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) telah dipenuhi. Adapun beberapa kreditor Atman Wiratman serta jumlah hutangnya yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, antara lain sebagai berikut : 1) Kepada Bapak Hariyanto Law (CV. Putra Maju) sebesar Rp. 1.325.600.000.-(satu milyar tiga ratus juta rupiah). 2) Kepada Bapak Erwansyah (CV. TETAP JAYA) dalam Bentuk Giro besar Rp. 2.622.812.500.- (dua milyar enam ratus dua pulu dua juta delapan ratus dua belas ribu lima ratus rupiah). 3

3) Kepada Pengusaha Minyak Makan dengan Merek Toko QQ yang beralamat di Jl. Cemara Boulevard Blok G/1 dalam Bentuk Giro/Bon Faktur dengan jumlah kurang lebih sebesar Rp. 300.000.000.-(tigas ratus juta rupiah). 4) Kepada Bank BRI sebesar Rp. 17,2 Milyar dengan jaminan selurh asset bergerak maupun tidak bergerak. 2.2.2 Akibat Hukum Putusan Pailit Terhadap Harta Kekayaan Debitor. Dengan dijatuhkannya putusan pailit oleh Pengadilan Niaga, debitor demi hukum kehilangan haknya untuk berbuat sesuatu terhadap penguasaan dan pengurusan harta kekayaan yang termasuk dalam kepailitan terhitung sejak tanggal kepailitan itu. 3 Kepailitan mengakibatkan seluruh harta kekayaan debitor serta segala sesuatu yang diperoleh selama kepailitan berada dalam sitaan umum sejak saat putusan pernyataan pailit diucapkan. Sitaan umum yang dimaksud, adalah sitaan terhadap harta benda dengan kepemilikan mutlak pada debitor, baik yang ada sekarang maupun di masa yang akan datang yang digunakan sebagai jaminan pemberesan piutang debitor kepada para kreditornya. 4 Berdasarkan hal tersebut maka Atman Wiratman selaku debitor yang dinyatakan pailit dalam putusan Nomor 2/Pdt.Sus-PAILIT/2016.PN.NiagaMdn, demi hukum kehilangan hak menguasai dan mengurus kekayaannya. Terkait seluruh harta kekayaannya akan berada dalam sitaan umum sejak saat putusan pernyataan pailit diucapkan. Sehingga pengurusan dan penguasaan harta kekayaan Atman Wiratman, akan dialihkan kepada kurator atau Balai Harta Peninggalan yang bertindak sebagai kurator yang ditunjuk oleh Hakim Pengawas, sebagaimana yang diatur dalam ketentuan pasal 65 dan pasal 69 UUK. Apabila dikemudian hari ada tuntutan mengenai hak dan kewajiban terkait harta kekayaan debitor yang telah dinyatakan pailit oleh putusan pengadilan, berdasarkan pasal 26 ayat (1) UUK maka hal tersebut tidak dapat diajukan lagi kepada debitor, melainkan harus melalui Kurato. Selanjutnya pasal 26 ayat (2) UUK menyatakan, dalam hal tuntuntan tersebut diajukan atau diteruskan oleh atau terhadap debitor pailit, apabila 3 Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja, 2004, Seri Hukum Bisnis: Kepailitan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, Hal.30. 4 Rocky Marbun et. al., 2012, Kamus Hukum Lengkap, Visimedia, Jakarta, Hal.294. 4

tuntutan tersebut mengakibatkan suatu penghukuman terhadap debitor pailit, penghukuman tersebut tidak mempunyai akibat hukum terhadap harta pailit. Terkait perikatan debitor yang terbit setelah putusan pailit, tidak lagi dapat dibayar dengan harta pailit. Apabila ketentuan ini dilanggar oleh debitor pailit, maka perbuatannya tidak mempunyai akibat hukum terhadap harta pailit tersebut, kecuali perikatan tersebut mendatangkan keuntungan terhadap harta pailit, sebagaimana yang ditentukan dalam pasal 25 UUK. III. KESIMPULAN Jadi dasar pertimbangan Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Medan dalam menjatuhkan putusan pernyataan pailit Nomor 2/Pdt.Sus- PAILIT/2016.PN.NiagaMdn adalah pasal 8 ayat (4) UUK dan pasal 2 ayat (1) UUK. Sedangkan akibat Hukum Putusan Pailit tersebut terhadap harta kekayaan debitor adalah, seluruh harta kekayaan debitor serta segala sesuatu yang diperolehnya selama kepailitan berada dalam sitaan umum sejak saat putusan pernyataan pailit diucapkan. DAFTAR PUSTAKA Buku: Adrian Sutedi, 2009, Hukum Kepailitan, Ghaila Indonesia, Bogor. Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja, 2004, Seri Hukum Bisnis-Kepailitan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hadi Shubhan, 2009, Hukum Kepailita Prinsip, Norma, dan Praktik di Peradilan, Prenada Media Group, Jakarta. Rocky Marbun et. al., 2012, Kamus Hukum Lengkap, Visimedia, Jakarta. Peraturan Perundang-Undangan: Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 131. Putusan: Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Medan Nomor 2/Pdt.Sus- PAILIT/2016.PN.NiagaMdn Tentang Putusan Pernyataan Pailit Debitor Atman Wiratman. 5