III. METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Suharsimi Arikunto(2010: 9), eksperimen adalah suatu cara

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini eksperimen semu (Quasi Eksperimen).

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

III METODE PENELITIAN. digunakan adalah eksperimen semu. Eksperimen semu dilakukan karena keadaan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu(quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA GRAFIS (JURNAL) Oleh LUSIANA SIMAMORA

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen

III. METODE PENELITIAN. Bangunrejo Lampung Tengah pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013

III.METODE PENELITIAN. Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang bersifat

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian

METODE PENELITIAN. membandingkan kelompok (Emzir, 2008: 102). Sugiyono (2013: 114) Desain penelitian yang digunakan adalah Counterbalanced Design atau

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 2 Trimurjo pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplantasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

III. METODE PENELITIAN. pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 6 kelas dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. penelitian, analisis data, dan hipotesis statistik. Untuk lebih jelasnya pembahasan

III. METODE PENELITIAN. seluruh siswa kelas X semester genap SMAN 1 Rumbia tahun pelajaran

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

Metode Penelitian. Menurut Syaiful dan Aswan, metode ekperimen adalah cara penyajian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian

METODE PENELITIAN. Rumbia Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 102 siswa dan tersebar

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Experimental Design. Penelitian ini dilakiikan pada satu kelompok yaitu kelompok

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

METODE PENELITIAN. dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen semu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Eksperimen ini dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 12 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Metode

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Abung. yang terdiri atas 7 kelas berjumlah 280 siswa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan peneliti dengan menggunakan metode kuantitatif. Sugiyono (2014:14)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Menurut Suharsimi Arikunto(2010: 9), eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminisasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain Quasi Eksperimental Design atau eksperimen semu. Eksperimen semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan pada suatu objek (kelompok eksperimen) serta melihat besar pengaruh perlakuannya (Sugiyono, 2012: 114). B. Desain Penelitian Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalahnonequivalent Control Group Design, yaitu desain yang melibatkan dua kelompok. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan diberikan, kemudian dilihat perbedaan antara pengukuran awal dan pengukuran akhir.

32 Tabel 3. Desain Penelitian Kelompok Pre-Test Perlakuan Post-Test Eksperimen O 1 X 1 O 2 Kontrol O 1 X 2 O 2 Sumber: Sugiyono (2012: 116) Keterangan: O 1 : Tes awal (pre-test) sebelum perlakuan diberikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. X 1 : Perlakuan pembelajaran dengan media audio-visual untuk kelas eksperimen. X 2 : Perlakuan pembelajaran dengan media grafisuntuk kelas kontrol. O 2 : Tes akhir ( post-test) setelah diberikan perlakuanpada kelas eksperimendan kelas kontrol. C. Prosedur Penelitian Prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Peneliti melakukan survey awal ke sekolah untuk mengetahui jumlah kelas dan jumlah siswa yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian. b. Menentukan dua kelompok belajar yang akan dijadikan subjek penelitian. c. Memberikan pre-test pada masing-masing kelas sebelum diberikan perlakuan. d. Memberi perlakuan yang berbeda antara kedua kelompok kelas. Pada kelas kelas VII D diberikan perlakuan dengan media pembelajaran grafis dan untuk VII F diberikan perlakuan dengan media pembelajaran audio-visual. e. Memberikan post-test pada kedua kelompok pada akhir pembelajaran. f. Data-data yang diperoleh dianalisis dengan statistik yang sesuai. g. Menarik kesimpuan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

33 D. Rancangan Penelitian a. Tahap Perencanaan 1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bersama dengan guru mata pelajaran IPS Terpadu yang sesuai dengan media pembelajaran yang akan digunakan. 2. Membuat soal pre-test tentang materi asal usul penduduk Indonesia yang akan diberikan kepada siswa. 3. Membuat soal post-test untuk mengetahui penguasaan hasil belajar siswapada pokok bahasan asal usul penduduk Indonesia. b. Tahap Pelaksanaan Prosedur pelaksanaan pembelajaran terbagi menjadi dua, yaitu penerapan media pembelajaran audio-visual dan penerapan media pembelajaran grafis pada mata pelajaran IPS Terpadu. Pelaksanaannya akan dilakukan 3 kali pertemuan. E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek (x)/ subjek(y) yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar semester ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015 yang terdiri dari enam (6) kelas dengan jumlah total 212 siswa.

34 Tabel 4. Jumlah siswa kelas VII SMP Negeri 3 Terbanggi Besar No Kelas L P Jumlah Siswa 1. 2. 3. 4. 5. 6. VII A VII B VII C VII D VII E VII F 12 15 16 21 17 20 22 19 20 15 19 16 34 34 36 36 36 36 Jumlah 101 111 212 Sumber: Tata Usaha SMP Negeri 3 Terbanggi Besar 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknikpurposive Sampling. Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011: 124). Peneliti menggunakan teknik Purposive Sampling karena peneliti menentukan pertimbangan dari nilai siswa yang rendah, dengan nilai yang rendah peneliti mengambil 2 sampel yang cocok dalam penelitian ini yaitu kelas VII D sebagai kelas kontrol dan VII F sebagai kelas eksperimen yang memiliki nilai rerata hasil ujian yang rendah dan tidak mencapai nilai KKM (lampiran 5). F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala suatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 60-61).

35 Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y): 1. Variabel Bebas Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah media pembelajaran audio-visual dan media pembelajaran grafis. 2. Variabel Terikat Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII SMP Negeri 3 Terbanggi Besar Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015. 2. Definisi Operasional Variabel a. Media Pembelajaran Audio-Visual Media pembelajaran audio-visual adalah media yang digunakan melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa. Media yang akan digunakan adalah media video yang berhubungan dengan materi asal-usul penduduk Indonesia. b. Media Pembelajaran Grafis Media grafis mempunyai unsur titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, dan tekstur yang dapat mendukung proses belajar mengajar. Media ini memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi asal-usul

36 penduduk Indonesia. Misalnya digunakan gambar-gambar manusia purba, asalusul manusia dan perkembangan manusia berdasarkan penyebarannya. c. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan pencapaian dalam penguasaan kompetensi atau materi setelah melalui proses belajar mengajar berupa nilai yang diukur menggunakan tes.hasil belajar siswa setelah mengikuti materi pembelajaran pada pokok bahasan lingkungan kehidupan manusia akan diukur dengan tes dan bentuk tes yang akan diberikan berbentuk tes pilihan jamak sebanyak 20 butir soal. Nilai dapat diperoleh dari jawaban siswa yaitu dengan menjumlahkan banyaknya soal yang dijawab benar dibagi dengan jumlah soal dikali 100%. G. Teknik Pengumpulan Data 1. Tes Hasil Belajar Teknik tes hasil belajar mengenai hasil belajar IPS Terpadu dilakukan pada kelas VII D dan kelas VII F. Tes hasil belajar dilakukan 2 kali pada pertemuan pertama dan pertemuan ketiga, bentuk tes yang diberikan pada saat uji coba adalah tes dalam bentuk pilihan jamak. Jumlah butir soal tes adalah 25 soal dengan materi asal-usul penduduk Indonesia. Tes dilakukan setelah instrumen tes diuji coba dengan menggunakan program SPSS 16.0 sehingga diperoleh jumlah tes yang digunakan pada saat penelitian adalah sebanyak 20 soal. Hasil tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus: NA = x 100% Keterangan: NA : Nilai tes belajar siswa

37 2. Dokumentasi Teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data sekunder yang mendukung untuk melengkapi data penelitian. Seperti data-datakeadaan tempat yang diteliti misalnya, sejarah berdirinya sekolah, jumlah ruang kelas, jumlah siswa dan jumlah guru, dan keadaan yang ada di tempat peneliti seperti, keadaan ruang guru dan ruang TU, keadaan fasilitas sekolah. 3. Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui gejala-gejala atau fenomena yang terdapat pada subjek penelitian mengenai objek yang diteliti. Pada penelitian ini, observasi yang dilakukan yaitu dengan cara melakukan proses pembelajaran pada kelas kontrol dengan menggunakan media pembelajaran grafis dan kelas eksperimen menggunakan media pembelajaran audio-visual. Dengan teknik ini dapat diperoleh tentang lokasi atau wilayah penelitian dan keadaan subjek penelitian. H. Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2010: 211). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari validitas yang diteliti, tinggi rendahnya validitas suatu instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Validitas dalam penelitian ini akan dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment.

38 ₓᵧ = ( )( ) [ ( )][ ( )] Keterangan : r xy : koefisien korelasi antara variabel X dan Y X : variabel bebas Y : variabel terikat N : jumlah sampel yang diteliti (Arikunto, 2010: 215) Dengan kriteria pengujian jika r hitung > r tabel dengan taraf signifikansi 0,05, maka alat ukur tersebut valid. Begitu pula sebaliknya, jika r hitung < r tabel maka alat ukur tersebut tidak valid. Uji validitas dilakukan kepada siswa kelas VII Ckepada 20 siswa yang diperoleh dengan menggunakan program SPSS 16.0 di SMP Negeri 3Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah. Hasil uji validitas tes dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5. Hasil Perhitungan Uji Validitas Soal No Kriteria Nomor Soal Jumlah Soal 1. Valid 1,2,4,5,6,7,8,9,13,14,15,17, 18,19, 20,21,22,23,24,25 20 2. Tidak Valid 3,10,11,12,16, 5 Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2014 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk mengukur reliabilitas dalam penelitian ini digunakan rumus alpha yang digunakan untuk mencari reabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0 (Suharsimi Arikunto, 2010: 221). Suatu tes dikatakan reliabel jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap terhadap subjek yang sama.

39 = ( ) ᵇ ᵼ Keterangan : r 11 :reliabilitas instrumen k :banyaknya butir pertanyaan atau butir soal 2 σ b : jumlah varians butir 2 σ t : varians total (Suharsimi Arikunto, 2010: 239). Dengan kriteria pengujian jika r hitung > r tabel dengan taraf signifikansi 0,05, maka alat ukur tersebut reliabel. Begitu pula sebaliknya, jika r hitung < r tabel maka alat ukur tersebut tidak reliabel. Jika alat instrumen tersebut reliabel, maka dapat dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasi (r) sebagai berikut: Tabel 6. Interpretasi nilai r Besarnya nilai r 0,800 1,00 0,600 0,800 0,400 0,600 0,200 0,400 0,000 0,200 Sumber: Suharsimi Arikunto, (2010: 319). Interpretasi Tinggi Cukup Agak Rendah Rendah Sangat rendah Tabel 7. Hasil Pengujian Reliabilitas No Nilai Alpha Cronbach Tingkat Reliabilitas 1 0,939 Tinggi Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2014 Dari hasil uji reliabilitas menggunakan program SPSS 16.0 diketahui bahwa reliabilitas soal yaitu 0,939 sehingga soal dapat dikatakan memiliki tingkat reliabilitas tinggi.

40 3. Taraf kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar (Suharsimi Arikunto, 2008: 207). Rumus yang dikemukakan adalah: P= Keterangan : P : Tingkat kesukaran B : Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta test Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauan. Taraf kesukaran soal menghitung berapa persen yang menjawab benar untuk tiap-tiap soal. Tabel 8. Klasifikasi Taraf Kesukaran Soal No Indeks kesukaran Tingkat kesukaran 1. 2. 3. 0,00-0,30 0,30-0,70 0,70-1,00 Sukar Sedang Rendah Sumber: Suharsimi Arikunto, (2008: 210) Hasil uji tingkat kesukaran soal pada masing-masing butir soal adalah sebagai berikut: Tabel 9.Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal No Nomor Butir Soal Klasifikasi 1 1,2,4,5,6,7,8,9,13,14,15,17,18,19, 20,21,22,23,24,25 Rendah 2 3,10,11,12,16 Sedang Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2014

41 4. Daya Pembeda Dayapembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah) ( SuharsimiArikunto, 2008: 211). Dengan menentukan daya beda dapat menggunakan persamaan yang dikemukakanoleh SuharsimiArikunto (2008: 213) yaitu: D = Keterangan : D : Daya pembeda B a : Jumlah kelompok atas yang menjawab benar B b : Jumlah kelompok bawah yang menjawab benar a : Jumlah kelompok atas : Jumlah kelompok bawah. b Butir-butir soal yang baik adalah butir-butir soal yang mempunyai indeks diskriminasi 0,4 sampai 0,7. Untuk mengetahui indeks daya pembeda soal menggunakan program SPSS 16.0. Dengan kriteria daya pembeda soal sebagai berikut: Tabel 10. Kriteria Daya Pembeda Soal No Indeks daya pembeda Klasifikasi 1. 2. 3. 4. 5. 0,00 0,20 0,20 0,40 0,41 0,70 0,71 1,00 Negatif Jelek Cukup Baik Baik Sekali Tidak Baik Sumber: Suharsimi Arikunto, (2008: 223)

42 Hasil uji daya pembeda soal pada masing-masing butir soal adalah sebagai berikut: Tabel 11. Hasil Uji Daya Pembeda Soal No Butir Soal Keterangan 1. 3,11 Jelek 2. 12,16 Cukup 3. 1,4,9,10,15,19,20,22,23,24,25 Baik 4. 2,5,6,7,8,13,14,17,18,21 Baik Sekali Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2014 I. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis Data a. Uji Normalitas Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data sampel yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Kelompok yang akan diuji normalisasinya berjumlah dua kelompok, yang masing-masing terdiri dari kelompok siswa yang menggunakan media pembelajaran audio-visual dan kelompok siswa yang menggunakan media pembelajaran.perhitungan uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16.0.Kriteria pengujiannya apabila nilai signifikansi ( sig.) < 0,05 berarti distribusi sampel tidak normal, apabila nilai signifikansi (sig.) > 0,05 berarti sampel berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas (Kesamaan Dua Variabel) Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua data memiliki varians yang sama atau berbeda. Perhitungan uji homogenitas menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS 16.0).

43 Pengambilan keputusan dalam hipotesis ini adalah: a. Jika nilai signifikansi (sig.) atau probabilitas < 0,05 berarti data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama. b. Jika nilai signifikansi (sig.) atau probabilitas >0,05 berarti data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians sama atau homogen. c. Peningkatan (n-gain) Hasil Belajar Sampel Rumus n-gain menurut Meltzer dalam Nurdin (2012: 54) sebagai berikut: g = ( ) ( ) ( ) Dengan : S post : Pos test S pre : Pre test : Skor maksimum pre-test dan post-test S max Berikut ini adalah klasifikasi peningkatan (n-gain) hasil belajar siswa: Tabel 12. Klasifikasi n-gain No Nilai n-gain (g) Keterangan 1. 2. 3. > 0,7 0,3-0,7 < 0,3 Sumber: Meltzer dalam Nurdin (2012: 54) Tinggi Sedang Rendah 2. Uji Hipotesis Teknik yang digunakan untuk melihat uji perbandingan antara kelas yang diberi perlakukan dengan menggunakan media pembelajaran audio-visualdengan yang menggunakan media pembelajaran grafis adalah menggunakan uji-t. Hipotesis statistikyang akan diuji dalam penelitian ini sebagai berikut:

44 a. Hipotesis Pertama H 0 : Tidak ada perbedaan nilai rerata pre-test siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu sebelum diajarkan menggunakan media pembelajaran audiovisual dan menggunakan media pembelajaran grafis pada pokok bahasan asal-usul penduduk Indonesia. Ha: Ada perbedaan nilai rerata pre-testsiswa pada mata pelajaran IPS Terpadu sebelum diajarkan menggunakan media pembelajaran audio-visual dan menggunakan media pembelajaran grafispada pokok bahasan asal-usul penduduk Indonesia. Kriteria pengujian: a. Jika probabilitas (s ig.) > 0,05 maka H 0 diterima, sebaliknya jika probabilitas(sig.) < 0,05 maka H 0 ditolak; atau b. Jika t hitung t tabel atau t hitung t tabel maka H 0 diterima, sebaliknya jika t hitung > t tabel atau t hitung < t tabel maka H 0 ditolak (Dwi Priyatno, 2010:101). b. Hipotesis Kedua H 0 : Tidak ada perbedaan nilai rerata post-test siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu sesudah diajarkan menggunakan media pembelajaran audiovisual dan menggunakan media pembelajaran grafis pada pokok bahasan asal-usul penduduk Indonesia. Ha: Ada perbedaan nilai rerata post-test siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu sesudah diajarkan menggunakan media pembelajaran audio-

45 visual dan menggunakan media pembelajaran grafis pada pokok bahasan asal-usul penduduk Indonesia. Kriteria pengujian: a. Jika probabilitas (s ig.) > 0,05 maka H 0 diterima, sebaliknya jika probabilitas(sig.) < 0,05 maka H 0 ditolak; atau b. Jika t hitung t tabel atau t hitung t tabel maka H 0 diterima, sebaliknya jika t hitung > t tabel atau t hitung < t tabel maka H 0 ditolak (Dwi Priyatno, 2010: 101). c. Hipotesis Ketiga H 0 : Tidak ada perbedaan selisih peningkatan (gain) hasil belajar IPS Terpadudengan menggunakan media pembelajaran audio-visualdan media pembelajaran grafis pada pokok asal-usul penduduk Indonesia. Ha: Ada perbedaan nilai gainhasil belajar IPS Terpadudengan menggunakan media pembelajaran audio-visualdan media pembelajaran grafis pada pokok asal-usul penduduk Indonesia. Kriteria pengujian: a. Jika probabilitas (s ig.) > 0,05 maka H 0 diterima, sebaliknya jika probabilitas(sig.) < 0,05 maka H 0 ditolak; atau b. Jika t hitung t tabel atau t hitung t tabel maka H 0 diterima, sebaliknya jika t hitung > t tabel atau t hitung < t tabel maka H 0 ditolak (Dwi Priyatno, 2010: 101).