NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA NOVEL 99 HARI DI PRANCIS KARYA WIWID PRASETIYO DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI RELIGIUS NOVEL WO AI NI, ALLAH KARYA VANNY CHRISMA W. DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL SEE YOU IN UZLIFATUL JANNAH KARYA FERYANTO HADI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTERNOVEL BURLIANKARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBALAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

NILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING! KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL NOVEL BULAN KARYA TERE LIYE DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION DI KELAS XI SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif

NILAI AKHLAK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUKU TAK MENYIMPAN SURGA DI TELAPAK KAKINYA KARYA TRIANI RETNO A. DAN SKENARIO PEMBELAJRANNYA DI KELAS XII SMA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

NILAI MORAL NOVEL KUTITIPKAN AZEL KEPADAMU KARYA ZAYYADI ALWY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang bersifat imajinasi (fiksi) dan karya sastra yang bersifat non

NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY. Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK

ASPEK MORAL TOKOH ANGEL DALAM NOVEL AYAH MENGAPA AKU BERBEDA? KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN SEMIOTIK. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN TOKOH UTAMA NOVELTAK SEMPURNAKARYA FAHD DJIBRAN BONDAN PRAKOSO DAN FADE2BLACK DAN SKENARIO PEMBELAJARANSASTRA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

NILAI-NILAI MORALDALAM NOVEL AYAH MENGAPA AKU BERBEDA? KARYA AGNES DAVONAR DAN SKENARIOPEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS X

NILAI MORAL NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia sastra, selain tema, plot, amanat, latar, ataupun gaya bahasa, penokohan

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA.

ASPEK MORAL TOKOH ANGEL DALAM NOVEL AYAH MENGAPA AKU BERBEDA? KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN SEMIOTIK NASKAH PUBLIKASI

MUHAMMADIYAH 5 BLORA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. usaha penulis untuk memberikan perincian-perincian dari objek yang sedang

NILAI MORAL NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1. Disusun Oleh: Apriyani Safitri A

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

NILAI MORAL DALAM NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA

BAB I PENDAHULUAN. menyimak (listening skills); (2) keterampilan berbicara (speaking skills); (3)

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dibutuhkan dalam penelitian sebab di dalamnya akan ditemui aspekaspek

BAB II LANDASAN TEORI

NILAI AKIDAH TOKOH UTAMA NOVEL BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

NILAI PENDIDIKAN NOVEL PAK GURU KARYA AWANG SURYA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL ELANG DAN BIDADARI KARYA PUPUT SEKAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA

Oleh: Lisnawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Lajang karya Ayu Utami ini menggunakan jenis penelitian deskriptif

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar S-1, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

ANALISIS NILAI MORAL PADA NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB II LANDASAN TEORI. berjudul Citra Perempuan dalam Novel Hayuri karya Maria Etty, penelitian ini

TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL HANIF: ZIKIR DAN PIKIR KARYA REZA NUFA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL KEMI CINTA KEBEBASAN YANG TERSESAT KARYA ADIAN HUSAINI ARTIKEL ILMIAH DELVI SEPTIANI NPM

PENERAPAN TEKNIK BERCERITA DALAM MENENTUKAN UNSUR INTRINSIK DONGENG SISWA KELAS V SDN 1 SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB I PENDAHULUAN. dipahami anak. Sastra anak secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan

ABSTRAK. Kata kunci : unsur intrinsik, nilai moral, bahan pembelajaran sastra

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

ASPEK PENDIDIKAN MORAL DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

ANALISIS NILAI-NILAI MORAL NOVEL RAMAYANA KARYA SUNARDI D.M. DAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial

NILAI PENDIDIKAN NOVEL AIR BASUHAN KAKI IBU KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL HITAM PUTIH KARYA MUSTHOFA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL GARIS PEREMPUAN KARYA SANIE B. KUNCORO: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini berisi dua subbab, sub bab pertama berisi tentang tinjauan pustaka berupa

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi, maka karya sastra sangat banyak mengandung unsur kemanusiaan.

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana

Eksistensialisme dalam Novel Tarian Bumi Karya Oka Rusmini

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

ANALISIS NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI BAWAH LANGIT JAKARTA KARYA GUNTUR ALAM DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

NILAI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DALAM CERPEN JALAN LAIN KE ROMA KARYA IDRUS DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA

Transkripsi:

ASPEK MORAL DALAM NOVEL BIDADARI TERAKHIR KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN SEMIOTIK DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI MTs. NEGERI MARGOYOSO NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Oleh: Deny Pranata A 310 090 272 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

ASPEK MORAL DALAM NOVEL BIDADARI TERAKHIR KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN SEMIOTIK DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI MTs. NEGERI MARGOYOSO Deny Pranata, A310090272, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan latar belakang novel Bidadari Terakhir karya Agnes Davonar dan biografi pengarang, 2) memaparkan struktur pembangun novel Bidadari Terakhir karya Agnes Davonar, 3) menganalisis aspek moral dalam novel Bidadari Terakhir karya Agnes Davonar, dan 4) mengimplementasikan aspek moral hasil penelitian sebagai bahan pembelajaran di SMP/MTs. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data deskriptif berupa kata dan kalimat. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik pustaka, simak dan catat. Teknik analisis adalah model pembacaan semiotika, yakni menggunakan teknik heuristik dan hermeuneutik. Hasil penelitian sebagai berikut. Deskripsi latar belakang novel dan pengarang. Agnes Davonar merupakan gabungan nama antara kakak beradik. Sang kakak, Agnes Li terlahir pada 7 Oktober 1986. Sedangkan adiknya, Teddy Li lahir pada 8 Oktober 1989. Analisis struktural terhadap novel Bidadari Terakhir diperoleh tema novel ini adalah kisah percintaan anak SMA. Alur yang digunakan adalah alur maju. Tokoh yang dibahas ini adalah Rasya, Eva Angel, Maria, Hendra, Ayah dan Ibu Eva. Latar tempat dalam novel ini adalah Balikpapan, Karang Joah, dan Rumah sakit. Latar waktu terjadi secara kronologis dari tahun 2010 sampai Rasya lulus dari SMA. Latar sosialnya yakni mengenai kisah hidup seorang wanita tuna susila yang rela mengorbankan dirinya demi mencukupi kebutuhan keluarganya. Analisis aspek moral dalam novel Bidadari Terakhir dengan menggunakan tinjauan semiotik, antara lain moral kejujuran, moral bertanggung jawab, moral kemandirian, moral keberanian, dan moral kerendahan hati. Implementasi hasil penelitian novel ini dalam pembelajaran di kelas VIII SMP semester genap bahan ajar sesuai dengan isi silabus SMP/MTs kelas VIII semester genap (masih menggunakan KTSP) SK: (Berbicara) 14. mengapresiasi kutipan novel remaja (asli atau terjemahan) melalui kegiatan diskusi. KD:14.2 Menanggapi hal yang menarik dari kutipan novel remaja (asli atau terjemahan) dan SK: (Membaca) 15. Memahami buku novel remaja (asli atau terjemahan) dan antalogi puisi. KD: 15.1 Menjelaskan alur cerita, pelaku, dan latar novel (asli atau terjemahan). Kata Kunci: Novel Bidadari Terakhir, semiotik, aspek moral, implementasi

A. PENDAHULUAN Karya sastra pada umumnya terdiri dari berbagai aspek kehidupan, seperti aspek pendidikan, aspek moral, dan aspek kehidupan lainnya.tanpa sadar, pengarang menciptakan sebuah karya sastra yang baik dan sesuai dengan kenyataan kehidupan yang dilihat. Seperti halnya pendapat, Stanton (2007:27) menyatakan bahwa, sastra adalah kehidupan, sedangkan kehidupan adalah permainan yang paling menarik. Artinya, pada waktu kita membaca fiksi membutuhkan interpretasi yang tinggi untuk bisa menangkap apa yang disampaikan oleh pengarang dalam sebuah karya sastra. Al-Ma ruf (2010:5) menyatakan bahwa, kajian semiotik dipandang sebagai ilmu tentang tanda atau ilmu yang mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, dan konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Merujuk pada pendapat di atas karya sastra tidak akan bermakna jika tidak ada kajian atau aspek lainnya, karya sastra hanya akan menjadi artefak belaka. Oleh karena itu, perlunya sebuah kajian dimaksudkan supaya karya sastra tersebut menjadi bermakna dan mudah dipahami. Nurgiyantoro (2012:320) menyatakan bahwa, moral merupakan sesuatu hal yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca, merupakan makna yang terkandung dalam sebuah karya sastra dan makna tersebut disampaikan lewat cerita. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: (1) Bagaimana latar belakang novel Bidadari Terakhir karya Agnes Davonar dan biografi pengarang? (2)Bagaimana struktur yang membangun dalam novel Bidadari Terakhir karya Agnes Davonar tinjauan semiotik? (3)Bagaimana aspek moral dalam novel Bidadari Terakhir karya Agnes Davonar tinjauan semiotik? (4) Bagaimana implementasi moral para tokoh dalam novel Bidadari Terakhir karya Agnes Davonar sebagai bahan ajar sastra di MTs Negeri Margoyoso. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Bagaimana latar belakang novel Bidadari Terakhir karya Agnes Davonar dan biografi pengarang. (2) Mendeskripsikan struktur yang membangun dalam novel Bidadari Terakhir karya Agnes Davonar tinjauan semiotik. (3)Mendeskripsikan aspek moral dalam novel Bidadari Terakhir karya Agnes Davonar tinjauan semiotic. (4) Mengimplementasi moral para tokoh 2

dalam novel Bidadari Terakhir karya Agnes Davonar sebagai bahan ajar sastra di MTs Negeri Margoyoso. B. METODE PENELITIAN Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah aspek moral dalam novel Bidadari Terakhir karya Agnes Davonar. Data yang dikaji dalam penelitian ini berupa kata, frasa, dan kalimat. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah teks novel Bidadari Terakhir karya Agnes Davonar terbitan PT. Intibook Publisher, Jakarta, cetakan tahun 2013. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah blog resmi Agnes Davonar yaitu agnesdavonar.gerychocolatos.com dan akun twitter Agnes Davonar @agnesdavonar yang digunakan peneliti untuk memperoleh data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik pustaka, simak dan catat. Teknik pustaka adalah teknik yang menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data, teknik simak dan catat berarti penulis sebagai instrumen kunci untuk melakukan penyimakan secara cermat, terarah dan teliti terhadap sumber data primer. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi data dan teori. Teknik analisis data yang digunakan adalah model pembacaan semiotika, yakni menggunakan teknik heuristik dan hermeuneutik. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan pada penelitian ini akan memaparkan hasil analisis berupa latar belakang sosial novel dan biografi pengarang, analisis struktural novel, aspek moral pada novel Bidadari Terakhir, dan bagaimana implementasi aspek moral yang terkandung dalam novel Bidadari Terakhir dalam pembelajaran di MTs. Negeri Margoyoso. 1. Biografi Pengarang dan Latar Belakang Sosial Budaya Novel Bidadari Terakhir 3

Agnes Davonar merupakan gabungan nama antara kakak beradik yang lahir dari sebuah keluarga dengan kondisi berkecukupan pada awalnya. Dikutip dari Miss Azalea (2011) Sang kakak, Agnes Li terlahir pada 7 Oktober 1986. Novel Bidadari Terkhir adalah karya sastra yang diangkat dari kisah nyata percintaan seorang pemuda yang bernama Rasya yang berasal dari Balikpapan. Rasya adalah pemuda yang tampan dan suka membantu orang lain. Terlebih lagi dia membantu hidup seorang perempuan tuna susila yang mengalami kesusahan. 2. Analisis Struktural Novel Bidadari Terakhir Karya Agnes Davonar Analisis struktural karya sastra, dalam hal ini karya fiksi dapat dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji, dan mendeskripsikan fungsi hubungan antar unsur instrinsik fiksi yang bersangkutan. Misalnya, bagaimana fungsi masingmasing unsur itu dalam menunjang makna keseluruhan, dan bagaimana keadaan peristiwa-peristiwa, tema, alur (plot), tokoh dan penokohan, latar (setting), sudut pandang, dan lain-lain (Nurgiyantoro, 2012:37). a. Tema Stanton (dalam Nurgiyantoro 2012:25) mengemukakan bahwa tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Hal tersebut selalu berkaitan dengan berbagai pengalaman kehidupan, seperti masalah cinta, kasih, rindu, takut, religius, dan sebagainya. Tema merupakan salah satu unsur pembangun karya sastra yang penting. Dalam tema terkadang ada makna yang akan disampaikan penulis kepada pembaca. Jadi tema adalah gagasan utama penulis sebagai dasar pengembang cerita Nurgiyantoro (2012:82) menyatakan bahwa, tema mayor merupakan makna pokok cerita yang menjadi dasar atau gagasan dasar umum karya itu. Sedangkan tema minor merupakan makna yang hanya terdapat pada bagianbagian tertentu cerita saja. Tema mayor novel Bidadari Terakhir tentang percintaan. Kisah asmara antara wanita tuna susila dengan remaja yang baru menginjak SMA kelas 3 menjadi sebuah hal unik atau mungkin jarang ditemukan di dunia nyata. Kisah asmara dalam novel BT tersebut merupakan kisah nyata. Sedangkan tema minor yaitu mengenai perjuangan. Perjuangan 4

Rasya untuk lulus ujian nasional dan perjuangan Eva yang sedang kritis di rumah sakit untuk sembuh. b. Penokohan Suhariyanto (1982: 11) menyatakan bahwa, penokohan yang baik adalah penokohan yang berhasil menggambarkan tokoh-tokoh dalam suatu cerita tersebut yang mewakili tipe-tipe manusia yang dikehendaki tema dan amanat. Dalam penelitian novel Bidadari Terakhir, tokoh yang dianalisis adalah Rasya (tokoh utama) dan Eva, Angel, Hendra, Maria, Ibu Eva, dan Ayah Eva.(tokoh tambahan). Tokoh-tokoh tersebut dianalisis menggunakan dimensi fisiologis, sosiologis dan psikologis yang menghasilkan berbagai karekter di dalam cerita novel. c. Plot/Alur Menurut Tasrif (dalam Nurgiyantoro, 2009:149-150) membedakan tahapan plot menjadi lima bagian. Kelima tahapan itu dijelaskan secara terperinci sebagai berikut. tahap penyituasian, tahap pemunculan konflik, tahap peningkatan konflik, tahap klimaks (Climax), dan tahap penyelesaian. Tahap penyituasian pada bab 1-3, merupakan tahap penyituasian novel. Pada bab 1-3 mengenalkan beberapa tokoh beserta latar belakang masingmasing yang menjadi awal jalannya cerita. Penjelasan mengenai tahap penyituasian ini dimulai pada bab 1-3 atau mulai dari halaman 2-38. Tahap pemunculan konflik menceritkan mengenai perjumpaan Rasya dengan Eva di Café dekat pantai sampai perjuangan Rasya untuk mengeluarkan Eva dari pekerjaan yang tidak baik. Tahap-tahap pemunculan konflik berlangsung dari halaman 40-80. Tahap peningkatan konflik, pada tahap ini menceritakan mengenai Eva yang dirawat di rumah sakit, serta perjuangan Rasya untuk memberikan bantuan pengobatan kepadanya. Ketegangan pada novel Bidadri Terakhir memang hanya difokuskan pada bab 7. (tentang kepahitan). Tahap klimaks (Climax), pada tahap klimaks ini akan membahas mengenai akir hidup Eva, ia menanggung sakit akibat penyakit yang disebabkan ketika ia bekerja sebagai seorang wanita penghibur. Penyakit 5

d. Latar tersebut menggrogoti tubuh Eva sampai ia meninggal dunia. Kenyataan pahit dirasakan Rasya, ia harus merelakan kepergian kekasih hatinya. Tahap penyelesaian, pada tahap penyelesaian ini menceritakan detikdetik meninggalnya Eva. Saat itu pula ayah Eva sudah berubah sikapnya, yang semula jahat kepadanya kini menjadi seorang ayah yang baik. Tidak hanya itu, pada tahap ini menceritakan mengenai ketabahan Rasya yang telah ditinggal kekasihnya selamanya Nurgiyantoro (2009:227-234) menyatakan bahwa latar dibedakan menjadi tiga unsur pokok, yaitu tempat, waktu, sosial. Ketiga unsur itu, walau masing-masing menawarkan permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan secara sendiri, pada kenyataannya saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya. 1) Latar Tempat Nurgiantoro (2009:227) menyatakan latar tempat, menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Novel Bidadari Terakhir memiliki latar tempat sedikit. Tempatnya hanya sekitar Pulau Kalimantan, tepatnya di Balikpapan. Hal itu dibuktikan dengan kutipan berikut kutipan yang menjelaskan tentang Pulau Kalimantan merupakan salah satu latar tempat dalam novel Bidadari Terakhir. Kota ini juga penuh dengan pusat pebelanjaan yang membuatnya dijuluki sebagai kota paling indah di Kalimantan. (BT hlm. 14). 2) Latar Waktu Nurgiyantoro (2009:227) menyatakan bahwa, latar waktu menyaran pada kapan terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah kapan tersebut biasanya dihubungkan dengan waktu faktual, waktu yang ada kaitannya atau dapat dikaitkan dengan sejarah. Dasar penentuan latar waktu dalam novel Bidadari Terakhir oleh peneliti adalah sebagai berikut. 6

Latar waktu tentang kisah yang ada pada novel Bidadari Terakhir ini berkisah antara satu tahun lebih. Hal tersebut dikisahkan mengenai pertemanan Rasya dan Hendra. Mereka berteman sudah dua tahun lebih. Oleh sebab itu, Rasya menganggap dia sebagai teman yang bisa mengerti kondisi Rasya. Berikut kutipan yang menyatakan bahwa mereka sudah berteman selama dua tahun. Hendra adalah sahabat yang asyik, yang selalu bisa mencairkan suasana dengan banyolan basinya, tapi tetap gurih di kuping ketika lidah Hendra yang mengucapkannya. Gue dan Hendra sudah bersahabat dua tahun lebih. Semenjak kami samasama terdaftar di SMA dan sejauh ini persahabatan kami berjalan awet, mulus, tanpa kendala. (BT hlm. 12-13). Kutipan di atas menjelaskan bahwa mereka sudah berteman selama dua tahun lebih. Waktu dua tahun bersama, membuat mereka bisa saling mengerti satu sama lain. Bila diruntut secara detail, kisah dalam novel Bidadari Terakhir tersebut dimulai pada tahun 2010. Hal tersebut dibuktikan bahwa tahun 2010 bulan April tanggal 30 dijelaskan Rasya lulus dari SMA. Karena kisah cinta tersebut bermula ketika tokoh Rasya sedang duduk di bangku SMA kelas Xll. 3) Latar Sosial Nurgiyantoro (2009:233) menyatakan bahwa latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks. Latar sosial dapat disimpulkan melalui bagaimana gambaran tata cara kehidupan masyarakat pada novel tersebut, contohnya: kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, selain itu latar sosial berhubungan dengan status sosial atau tingkat kasta tokoh yang bersangkutan, misalnya rendah, menengah, atas. 7

Latar sosial yang terdapat dalam novel Bidadari Terakhir berkisah mengenai latar kehidupan Eva. Latar sosialnya mengenai kehidupan keluarga Eva yang miskin. 3. Aspek Moral dalam Novel Bidadri Terakhir dengan Tinjauan Semiotika Secara pengertian, aspek dijelaskan sebagai pemunculan atau penginterpretasian gagasan, masalah, situasi, dan sebagainya sebagai pertimbangan yang dilihat dari sudut pandang tertentu (Depdiknas, 2007:72). Suseno (1987:141) mengemukakan bahwa ada lima sikap atau keutamaan kepribadian moral yang baik. Keutamaan moral tersebut dibagi menjadi beberapa aspek. Aspek tersebut antara lain kejujuran, kesedian untuk bertanggung jawab, kemandirian moral, keberanian moral, dan kerendahan hati. a. Moral Kejujuran Tokoh Suseno (1987:142-143) menyatakan bahwa, kejujuran sendiri merupakan bersikap jujur terhadap orang lain yang diwujudkan dalam perkataan maupun tindakan. Seseorang dikatakan jujur apabila dia menyatakan kebenaran sesuai dengan fakta yang ada tanpa menambah dan menguranginya. Hasil analisis berdasarkan moral kejujuran yang pertama ditemukan pada bagian kedua (Tentang Eva). Dalam novel Bidadari Terakhir karya Agnes Davonar tersebut, Eva mengatakan kisah sebenarnya tentang dirinya dan keluarganya, dia melakukan pekerjaan tersebut lantaran kekurangan biaya untuk ibunya berobat. Proses semiotik pada kutipan tersebut ditunjukan dengan kalimat Tau sendiri negara kita, apa-apa butuh duit. Nyokap mesti cepat-cepat dioperasi makanya aku butuh duit. Malah minggu ini lagi apes, nggak ada pelanggan sama sekali kutipan tersebut merupakan penanda. Sedangkan petandanya berupa ungkapan kejujuran mengenai kondisi keluarga dari tokoh Eva. b. Moral Bertanggung Jawab Suseno (1987:145) menyatakan, moral bertanggungjawab adalah kesedian untuk melakukan apa yang harus dilakukan dengan sebaik mungkin. 8

Bertanggung jawab juga berarti, sikap berani mempertanggung jawabkan atas apapun yang telah diperbuat. Dijelaskan dalam novel bahwa, Rasya yang masih duduk di bangku SMA kelas XII membuktikan kepada kedua orang tuanya dan gurunya bahwa dia selalu berada diperingkat terbaik di kelasnya. Tindakan tersebut merupakan tanggung jawab Rasya sebagai anak dan sebagai seorang siswa. Proses semiotik pada kutipan tersebut ditunjukan dengan kalimat Di sekolah, gue cukup dikenal sebagai murid yang cerdas. Beberapa kali mewakili sekolah di perlombaan cerdas cermat tingkat provinsi. Prestasi di bidang akademik juga cukup membuat mama dan papa bangga. Dari kelas satu SMA hingga sekarang gue udah mau lulus SMA, gue selalu berada diperingkat terbaik di kelas. Kutipan tersebut merupakan penanda, sedangkan petandanya berupa gagasan atau makna yaitu tanggung jawab tokoh Rasya terhahap studinya. c. Moral Kemandirian Suseno (1987:146) menyatakan, moral kemandirian yaitu mempunyai pendirian sendiri dan bertindak sesuai dengan hati nurani, tidak ikut-ikutan dengan berbagai pandangan moral di lingkungannya. Secara umum, moral kemandirian sebagai kekuatan batin untuk mengambil sikap moral atau keputusan sendiri. Hasil analisis novel Bidadari Terakhir karya Agnes Davonar berdasarkan moral kemandirian dapat dilihat beberapa analisis. Moral kemandirian yang pertama dijumpai pada tokoh Rasya. Dia membantu Eva yang sedang kesusahan dengan uang pribadinya, uang yang dia kumpulkan dari uang jajannya. Berikut kutipan yang menyatakan Rasya menggunakan uang pribadinya untuk membatu Eva. Proses semiotik pada kutipan tersebut ditunjukan dengan kalimat Sudah satu minggu gue menyisishkan uang jajan gue buat Eva. Kutipan tersebut merupakan penanda, sedangkan petandanya berupa gagasan atau makna 9

mengenai sikap kemandirian Rasya dalam membantu Eva dengan uang yang dia sisihkan tanpa meminta uang tambahan kepada orang tuanya d. Moral Keberanian Suseno (1987:149) Keberanian moral menunjukan diri dalam tekad untuk tetap mempertahankan sikap yang telah diyakini sebagai kewajiban pun pula apabila tidak disetujui atau secara aktif dilawan oleh lingkungan. Keberanian moral adalah kesetiaan terhadap suara hati yang menyatakan diri dalam kesediaan untuk mengambil resiko konflik. Tindakan yang dilandasi dengan rasa cinta, membuat orang mampu melakukan apapun. Setelah mencarikan sebuah pekerjaan yang layak buat Eva, Rasya mendatangi kediaman ibundanya Eva untuk memberikan kejutan kepada Eva. Dengan harap-harap cemas, dia mendatangi rumahnya Eva. Dengan tekad berani, akhirnya ia sampai di rumahnya Eva. Berikut kutipan yang menjelaskan tentang keberanian Rasya datang ke rumah Eva. Proses semiotik pada kutipan tersebut ditunjukan dengan kalimat Sepi. Gue masuk dengan perasaan harap-harap cemas. Kecemasan gue berganti lega begitu melihat sandal Eva di rak yang terbuat dari kayu yang menempel pada dinding. Kutipan tersebut merupakan penanda, sedangkan petandanya berupa gagasan atau makna mengenai keberanian tokoh Rasya ketika dia berkunjung untuk menemui Eva dan keluarganya. e. Moral Kerendahan Hati Suseno (1987:148) menyatakan bahwa, moral kerendahan hati berarti kita sadar akan keterbatasan kita. Sadar bahwa kita mempunyai keterbatasan untuk memberikan penilaian terhadap orang lain. Moral kerendahan hati juga dapat diartikan sebagai kekuatan batin untuk melihat diri sesuai dengan kenyataannya. Rasya yang akan menghadapi Ujian Nasional mendapatkan nasihat dari ibundanya. Ibunya menasihatinya agar rajin belajar, karena nilai kelulusan Ujian Nasional yang akan dihadapi Rasya sudah naik. Dengan rendah hati dia mendengarkan nasihat dari ibunya, dia juga berkata akan belajar dengan tekun. 10

Proses semiotik pada kutipan tersebut ditunjukan dengan kalimat Tenang aja, Ma. Udah ada persiapan dari kapan-kapan kali buat ujiannya. Kutipan tersebut merupakan penanda, sedangkan petandanya berupa gagasan atau makna mengenai moral kerendahan hati dari tokoh Rasya. Dia mau mendengarkan nasihat dari ibunya tentang belajarnya dan ujian nasional. 4. Implementasi Aspek Moral dalam Novel Bidadari Terakhir sebagai Bahan Ajar Sastra di SMP Hasil Implementasi novel Bidadari Terakhir sebagai bahan ajar di SMP dipaparkan sebagai berikut. (1) Relevansi novel Bidadari Terakhir dengan SK dan KD. Tujuannya untuk membuktikan apakah ada SK dan KD yang sesuai dengan pembahasan pada penelitian ini. (2) Bahan ajar dari hasil penelitian novel Bidadari Terakhir. Tujuannya untuk menerapkan hasil peneliatian berupa aspek moral dalam novel Bidadari Terakhir sebagai bahan ajar. (3) Pelaksanaan pembelajaran. (4) Hasil dan proses pembelajaran. Tujuannya untuk mengetahui sikap, keaktifan siswa saat mengikuti pembelajaran dan mengetahui hasil evaluasi siswa. Relevansi aspek moral dalam novel Bidadari Terakhir yang merupakan unsur intrinsik dan ekstrinsik sebagai bahan ajar sesuai dengan isi silabus SMP/MTs kelas VIII semester genap SK: (Berbicara) 14. mengapresiasi kutipan novel remaja (asli atau terjemahan) melalui kegiatan diskusi. KD:14.2 Menanggapi hal yang menarik dari kutipan novel remaja (asli atau terjemahan) dan SK: (Membaca) 15. Memahami buku novel remaja (asli atau terjemahan) dan antalogi puisi. KD: 15.1 Menjelaskan alur cerita, pelaku, dan latar novel (asli atau terjemahan). D. KESIMPULAN Bedasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap novel Bidadari Terakhir karya Agnes Davonar dapat disimpulkan menjadi 4 bagian yakni, (1) latar belakang sosial novel dan biografi pengarang, (2) struktur pembangun novel, (3) aspek moral 11

novel Bidadari Terakhir, (4) implementasi aspek moral dalam novel Bidadari Terakhir karya Agnes Davonar. Berikut ini penjelasan 4 bagian tersebut. 1. Latar sosial novel dan biografi pengarang Novel Bidadari Terakhir menyajikan latar suasana sebuah percintaan antara remaja SMA dan pekerja tuna susila, kisah tersebut berlatar di kota Balikpapan, Kalimantan. Agnes Davonar merupakan gabungan nama antara kakak beradik yang lahir dari sebuah keluarga dengan kondisi berkecukupan pada awalnya. Sang kakak, Agnes Li terlahir pada 7 Oktober 1986. Sedangkan adiknya, Teddy Li lahir pada 8 Oktober 1989. 2. Analisis struktural novel Bidadari Terakhir Alur yang digunakan novel Bidadari Terakhir yaitu alur maju, tema mayor novel Bidadari Terakhir yakni tentang percintaan dan tema minor yaitu rasa tanggung jawab untuk menghidupi keluarga. Latar yang digunakan dalam novel yaitu latar tempat, waktu dan sosial. Penokohan terdiri dari tokoh utama yaitu Rasya, dan tokoh tambahan terdiri dari Eva Angel, Maria, Hendra, Ayah dan Ibu Eva. 3. Berdasarkan hasil analisis aspek moral dalam novel Bidadari Terakhir karya Agnes Davonar, terdapat terdapat lima aspek moral yaitu. (1) moral kejujuran, (2) moral bertanggung jawab, (3) kemandirian moral, (4) keberanian moral, (5)kerendahan hati. 4. Implementasi nilai moral dalam novel Bidadari Terakhir sebagai bahan ajar sastra di SMP. a. Relevansi aspek dalam novel Bidadari Terakhir dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar. b. Aspek moral dalam novel Bidadari Terakhir dapat digunakan sebagai bahan ajar sastra di SMP. c. Dapat diketahui hasil pembelajaran dan bagaimana pelaksanaan pembelajaran di SMP. 12

DAFTAR PUSTAKA Al- Ma ruf, Ali Imron. 2010. Dimensi Sosial Keagamaan dalam Keluarga Permana: Tinjauan Semiotik. Surakarta: SmartMedia. Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru. Davonar, Agnes. 2013. Bidadari Terakhir. Jakarta: PT Intibook Publisher.. 2012.Tentang Agnes Davonar. http://agnesdavonar.gerychocolatos.com, Diakses pada tanggal 30 April 2013. Miss, Azalea. 2011. Surat Kecil Untuk Tuhan, Ayah Mengapa Aku Berbeda? (online), (http://www.lautanindonesia.com/, diakses pada tanggal 29 Maret 2014). Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Stanton. 2007. Teori Fiksi Robert Stanton. Terjemahan Sugu Hastuti dan Rossi Abi Al Irsyad. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suharianto. 1982. Dasar-dasar Teori Sastra. Surakarta: Widya Duta. Suseno, Frans Magnis. 1987. Etika Dasar Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral.. Yogyakarta: Kanisius.